Professional Documents
Culture Documents
No : …./…../….-…./…./2009
Pada hari ini ........ tanggal ...... bulan ....... tahun dua ribu sembilan (...–...–2009),
kami yang bertandatangan dibawah ini :
Dimana Pihak Pertama dan Pihak Kedua secara bersama-sama disebut Para Pihak.
PASAL 1
DASAR DAN LINGKUP PEKERJAAN
(1). Tujuan dari kesepakatan adalah adanya kerjasama Para Pihak berdasarkan
itikad baik dan saling menguntungkan (tanpa ada pihak yang merasa dirugikan)
guna pelaksanaan pembangunan proyek sesuai dengan ketentuan dan syarat
yang telah disetujui Para Pihak dalam kesepakatan ini.
(2) Pihak Pertama dalam kapasitasnya seperti tersebut diatas menyetujui
memakai merek ‘…………….’ dalam hal pengadaan material ……………, yang
diperuntukkan dalam pelaksanaan pembangunan perumahan Tahap Pertama
pada Proyek Sawangan Village dimana pelaksanaannya dikerjakan oleh Pihak
Ketiga.
(4) Pada intinya, Pihak Pertama menginginkan terjalinnya kerjasama yang baik dan
saling menguntungkan antara Para Pihak dengan Pihak Ketiga sehingga
pelaksanaan proyek dapat berjalan dengan lancar.
PASAL 2
HARGA BARANG dan PEMBAYARAN
(1) Pihak Pertama menyetujui harga yang diberikan oleh Pihak Kedua kepada
Pihak Ketiga untuk pembangunan beberapa unit rumah Tahap Pertama pada
Proyek Sawangan Village dengan tipe 30/72, tipe 36/90 dan tipe 45/120 adalah
sesuai dengan Penawaran Harga No. ................................... tanggal
........................... (terlampir) dengan perincian sebagai berikut :
(2) Harga-harga tersebut diatas adalah tetap (fixed price) kecuali ada hal-hal diluar
kekuasaan Pihak Kedua yang menyebabkan kenaikan bahan baku maka
harga akan dinegosiasikan kembali. Harga tersebut diatas adalah harga
sampai ke lokasi proyek diatas truk sebagaimana disebutkan Pasal 3 Nota
Kesepahaman ini.
(4) Harga barang diatas adalah berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember
2009.
PASAL 3
PEMESANAN, PENGIRIMAN DAN PENYERAHAN BARANG
(1) Pembelian barang/produk milik Pihak Kedua dilakukan oleh Pihak Ketiga
(Bukan oleh Pihak Pertama) sehingga Pihak Ketiga-lah yang membuat Surat
Pemesanan/Purchase Order (PO) untuk pembelian barang/produk milik Pihak
Kedua.
(2) Pihak Pertama akan memberikan daftar/list nama-nama beserta nomor telpon
Pihak Ketiga kepada Pihak Kedua setelah Pihak Pertama menunjuk para
kontraktor yang tergabung dalam Pihak Ketiga tersebut.
(3) Diperlukan sifat proaktif Pihak Kedua untuk menghubungi Pihak Ketiga dalam
hal Pemesanan Barang. Bila adanya ganjalan dari Pihak Ketiga terhadap
pemesanan barang milik Pihak Kedua maka sesegera mungkin Pihak Kedua
melaporkan permasalahan tersebut kepada Pihak Pertama agar Pihak Pertama
membantu mencarikan solusi atau jalan keluar sehingga tidak ada pihak yang
dirugikan.
(4) Demi terjalinnya kerjasama Para Pihak dengan Pihak Ketiga dalam hal
pemesanan barang/produk milik Pihak Kedua oleh Pihak Ketiga sehingga
terwujud keseragaman jadwal/schedule pelaksanaan proyek maka Pihak Kedua
diwajibkan memberi salinan dalam bentuk fotocopy kepada Pihak Pertama
terhadap semua Surat Pemesanan/Purchase Order selambat-lambatnya 2 (dua)
hari setelah Pihak Kedua menerima surat pesanan (PO) dari Pihak Ketiga.
(5) Pihak Kedua akan mengirimkan barang atas dasar surat pesanan (PO) yang
sudah diterima dari Pihak Ketiga, maksimal 7 (tujuh) hari kerja setelah surat
pesanan (PO) diterima Pihak Kedua.
(7) Penyerahan barang Pihak Kedua kepada Pihak Ketiga berdasarkan Franco
dalam lokasi proyek Sawangan Village (diatas truk). Sebelum barang
diberikan ke Pihak Ketiga, Truk Pengangkut Barang Pihak Kedua harus
meminta ijin kepada staff bagian Administrasi Pihak Pertama yang bertempat di
‘Kantor Teknik Proyek Sawangan Village’ agar dapat dicek jumlah barang
yang dikirim dan menyortir kualitas/mutu barang tersebut.
(8) Bila ternyata kualitas BARANG tersebut dibawah Standart yang berlaku maka
Pihak Kedua diharuskan mengganti sejumlah Barang tersebut sesuai dengan
persyaratan spesifikasi teknis yang telah disetujui oleh Pihak Pertama dan
Pihak Ketiga.
(9) Apabila terdapat material yang rusak/pecah selama transportasi, maka Pihak
Kedua bertanggung-jawab mengganti barang tersebut kepada Pihak Ketiga
sesegera mungkin sehingga pengiriman dapat tercukupi sesuai jadwal
pelaksanaan proyek yang diinginkan oleh Pihak Ketiga dan Pihak Pertama.
PASAL 4
PEMBAYARAN
Perlu diketahui Pihak Pertama bahwa sistem pembayaran Pihak Ketiga terhadap
pembelian barang/produk milik Pihak Kedua adalah sebagai berikut :
(a) Pihak Kedua akan melayangkan surat teguran keras atas keterlambatan
pembayaran kepada Pihak Ketiga.
(b) Pihak Kedua akan memberitahukan kepada Pihak Pertama agar Pihak
Pertama bersedia menegur dan menindak secara tegas Pihak Ketiga
atas keterlambatan/kemangkiran pembayaran Pihak Ketiga kepada
Pihak Kedua tersebut. Pihak Kedua berkeinginan, apapun tindakan
tegas yang akan dilakukan Pihak Pertama kepada Pihak Ketiga, guna
mempercepat kelancaran keterlambatan pembayaran Pihak Ketiga
kepada Pihak Kedua.
PASAL 5
JAMINAN PENGADAAN
(1) Pihak Kedua menjamin kepada Pihak Pertama bahwa spesifikasi teknis
keseluruhan BARANG dengan ketentuan seperti tersebut dalam pasal 1
perjanjian ini dapat dipenuhi oleh Pihak Pertama.
(2) Pihak Kedua diwajibkan memberikan sertifikat garansi selama ….. tahun
untuk menjamin mutu/kualitas barang/produknya kepada Pihak Pertama pada
setiap rumah yang memakai barang/produk milik Pihak Kedua. Dan bila terjadi
kerusakan terhadap mutu/kualitas barang milik Pihak Kedua selama masa
garansi tersebut maka Pihak Kedua bersedia segera datang memenuhi
panggilan Pihak Pertama untuk memperbaiki atau mengganti
barang/produknya tersebut sesuai tingkat kerusakannya.
(3) Pihak Kedua menjamin kepada Pihak Ketiga bahwa jumlah barang yang
dipesan oleh Pihak Ketiga kepada Pihak Kedua, dapat dipenuhi oleh Pihak
Pertama sesuai jadwal yang telah diberikan Pihak Ketiga kepada Pihak
Kedua. Adapun bila terjadi perubahan akan mengikuti ketentuan dan syarat
yang telah disepakati Pihak Kedua dan Pihak Ketiga dalam bentuk
Amandemen atau Addendumnya.
3. Apabila terjadi keadaan memaksa/force majeure dalam waktu 3 (tiga) hari kerja
sejak terjadinya keadaan memaksa/force majeure, pihak yang menderita
karena peristiwa tersebut harus memberitahukan secara tertulis kepada pihak
lainnya disertai pengesahan oleh instansi yang berwenang tentang kebenaran
keadaan tersebut.
PASAL7
PERSELISIHAN
(1) Segala masalah yang tercakup dalam kesepakatan ini atau karena kontrak
pembelian barang antara Pihak Kedua dengan Pihak Ketiga, yang mungkin
akan timbul dalam menjalankannya, akan diatur dan diselesaikan kemudian
dengan itikad baik oleh masing masing pihak dalam bentuk musyawarah untuk
mufakat dengan sepengetahuan Pihak Pertama.
(2) Bila perselisihan, persengketaan atau gugatan yang timbul dari dan berkaitan
dengan Nota Kesepahaman ini tidak teratasi oleh masing masing pihak, maka
akan diselesaikan melalui arbitrase di Jakarta, Indonesia, sesuai dengan
Peraturan Arbitrase, Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) dan
penetapan putusan dari para arbitrator bersifat final dan mengikat pada Para
Pihak dan tidak dimungkinkan adanya banding untuk keputusan tersebut .
(5) Seluruh biaya Pengadilan Negeri Depok Jawa Barat, menjadi kewajiban dan
beban kepada pihak yang kalah.
PASAL 8
PEMBATALAN KESEPAKATAN
(1) Pihak Pertama berhak membatalkan Nota Kesepahaman ini secara sepihak
setelah memberi pemberitahuan secara tertulis selama 7 (tujuh) hari sebelumnya
kepada Pihak Kedua dan tembusannya kepada Manajemen Konstruksi (MK),
bila :
(2) Dalam hal terjadi Force Majeure, Pihak Pertama dan/atau Pihak Kedua berhak
membatalkan kesepakatan, hal-hal yang mungkin timbul akibat pembatalan akan
diselesaikan secara musyawarah.
(3) Para Pihak sepakat dalam hal terjadi pembatalan Nota Kesepahaman ini akan
mengabaikan pasal 1266 dan pasal 1267 Kitab Undang-undang Hukum
Perdata (KUHP) Republik Indonesia.
PASAL 9
AMANDEMEN / ADDENDUM
Bea materai dari Nota Kesepahaman dan pajak-pajak lainnya yang mungkin timbul
sebagai akibat dari kesepakatan ini dibebankan kepada Pihak Kedua sesuai dengan
Perundang-undangan yang berlaku.
PASAL 11
DOMISILI
Sesuai dengan lokasi daerah dimana Proyek Sawangan Village berada, Para Pihak
sepakat untuk memilih tempat kedudukan hukum yang umum dan tetap yaitu di
Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Depok, Jawa Barat.
PASAL 12
PENUTUP
(1) Untuk meningkatkan pemasaran Pihak Marketing Sawangan Village maka Pihak
Kedua diwajibkan mengadakan spanduk barang/produk milik Pihak Kedua,
seminggu setelah penandatangan Nota Kesepahaman ini, dengan ukuran
minimal 1m x 4m dan dipasang di depan Perumahan Sawangan Village.
(2) Para Pihak berjanji untuk menyimpan isi dari Kesepakatan ini secara sangat
rahasia dan setuju untuk tidak membuka rahasia berupa informasi apapun
sehubungan dengan isi kesepakatan ini kepada siapapun yang tidak termasuk
dalam Kesepakatan ini.
(3) Judul yang ada dalam Nota Kesepahaman ini dimaksudkan untuk
mempermudah saja dan sama sekali tidak mengurangi, membatasi, membentuk
atau menguraikan lingkup atau maksud dari Pasal-pasal Kesepakatan ini atau
mempengaruhi Kesepakatan ini.
Demikian kesepakatan ini dibuat dan ditandatangani oleh Para Pihak, pada hari,
tanggal, bulan dan tahun sebagaimana tertulis pada kepala Nota Kesepahaman,
dalam rangkap 2 (dua) yang sama bunyinya, bermaterai cukup dan masing-masing
mempunyai kekuatan hukum yang sama serta diberikan kepada Para Pihak.
1265. Suatu syarat batal adalah syarat yang bila dipenuhi akan menghapuskan
perikatan dan membawa segala sesuatu kembali pada keadaan semula, seolah-olah
tidak pernah ada suatu perikatan. Syarat ini tidak menunda pemenuhan perikatan; ia
hanya mewajibkan kreditur mengembalikan apa yang telah diterimanya, bila peristiwa
yang dimaksudkan terjadi. (KUHPerd. 997, 1169, 1258 dst., 1266 dst., 1381, 1519
dst.)
1266. Syarat batal dianggap selalu dicantumkan dalam persetujuan yang timbal-
balik, andaikata salah satu pihak tidak memenuhi kewajibannya. Dalam hal demikian
persetujuan tidak batal demi hukum, tetapi pembatalan harus dimintakan
kepada pengadilan. Permintaan ini juga harus dilakukan, meskipun syarat batal
mengenai tidak dipenuhinya kewajiban dinyatakan di dalam persetujuan. Jika syarat
batal tidak dinyatakan dalam persetujuan, maka hakim dengan melihat keadaan, atas
permintaan tergugat, leluasa memberikan suatu jangka-waktu untuk memenuhi
kewajiban, tetapi jangka waktu itu tidak boleh lebih dari satu bulan. (KUHPerd. 1480,
1517, 1589, 1781 dst.)
1267. Pihak yang terhadapnya perikatan tidak dipenuhi, dapat memilih: memaksa
pihak yang lain untuk memenuhi persetujuan, jika hal itu masih dapat dilakukan, atau
menuntut pembatalan persetujuan, dengan penggantian biaya, kerugian dan bunga.
(KUHPerd. 1243 dst., 1480, 1517.)
------------------------------------------------------------------------------------