You are on page 1of 62

SISTEM REPRODUKSI

pada MANUSIA

Reproduksi
Mahluk hidup bereproduksi bertujuan mempertahankan keberadaan jenisnya.

Demikian juga manusia


Proses reprodusi diatur oleh sistem reproduksi Pada Manusia terdapat dua jenis, yaitu laki-laki dan perempuan Keduanya memiliki sitem reproduksi yang berlainan namun saling membutuhkan

REPRODUKSI pada MANUSIA


1. Tujuan reproduksi adalah untuk menghasilkan keturunan. 2. Reproduksi pada manusia hanya terjadi secara seksual. 3. Reproduksi pada manusia diawali dengan perkawinan 4. 5. 6. 7. 8.

(kopulasi). Umumnya kopulasi diikuti dengan pembuahan (fertilisasi) internal. Fertilisasi merupakan penyatuan sperma dengan ovum. Sperma dibentuk dalam proses spermatogenesis. Ovum dibentuk dalam proses oogenesis. Spermatogenesis dan oogenesis merupakan proses pembentukan sel kelamin (gamet) yang disebut dengan Gametogenesis.

Alat-alat Reproduksi pada Laki-laki


Alat reproduksi laki-laki terdiri dari: - Sepasang testis - Saluran-saluran kelamin - Kelenjar-kelenjar tambahan - Penis

Alat-alat Reproduksi pada Lakilaki


Testis: kelenjar kelamin penghasil sperma dan hormon testosteron

Alat-alat Reproduksi pada Lakilaki


Saluran kelamin - Vasa eferentia: menampung sperma
-

Epididimis: mengabsorpsi sperma hingga kental dan menyimpan sperma sementara (3 minggu) Vasdeferens: saluran penghubung epididimis -uretra pada penis. Dibagian ujungnya terdapat saluran ejakulasi Uretra : saluran untuk mengeluarkan sperma dan urine

Alat-alat Reproduksi pada Lakilaki


Kelenjar tambahan: - Vesikula seminalis: Merupakan kantong semen (mani) yang dindingnya menghasilkan cairan mengandung fruktosa, asam askorbat dan asam amino sebagai makanan dan pelindung sperma sebelum membuahi ovum

Semen (mani) adalah cairan yang terdiri dari sperma dan cairan yang dihasilkan oleh beberapa kelenjar

Alat-alat Reproduksi pada Lakilaki


Kelenjar tambahan: - Kelenjar prostat: Menghasilkan cairan basa berwarna putih susu.
Berfungsi untuk menetralkan sifat asam pada saluran vasa deferentia dan cairan pada vagina sehingga sperma dapat bergerak dengan aktif

Alat-alat Reproduksi pada Lakilaki


Kelenjar tambahan: - Kelenjar cowper (bulbouretralis): Penghasil cairan pelicin

Alat-alat Reproduksi pada Lakilaki


Penis: Merupakan alat kelamin luar berfungsi untuk memasukan sperma kedalam tubuh wanita.

Alat-alat Reproduksi pada Lakilaki


Sistem reproduksi laki-laki berhubungan erat dengan sistem ekskresi urinaria Testis menghasilkan jutaan sperma setiap hari mulai dari masa pubertas sampai meninggal dunia. Jika tidak dikeluarkan, sel-sel sperma akan mati dan diserap kembali oleh tubuh

HORMON PADA PRIA


TESTOSTERON : disekresi oleh sel-sel Leydig yang

terdapat diantara tubulus seminiferus. Hormon ini penting dalam pembelahan meiosis I
LH (Luteinizing Hormon): disekresi oleh hipofisis

anterior. Hormon ini menstimulasi sel-sel leydig untuk memproduksi testosteron.


Follicle Stimulating Hormon : disekresi oleh hipofisis

anterior. Hormon ini mennstimulasi sel-sel sertoli untuk mengubah spermatid menjadi sperma

Alat-alat Reproduksi Wanita


Alat reproduksi pada wanita berupa:
- Sepasang ovarium

- Oviduk/tuba fallopii)
- Uterus - Vagina - Organ kelamin bagian

luar

Alat-alat Reproduksi Wanita


Ovarium (indung telur): Merupakan kelenjar kelamin yang memproduksi ovum (sel telur) dan mensekresi hormon estrogen dan progesteron

Alat-alat Reproduksi Perempuan


Oviduk/tuba Fallopii (saluran telur): Berfungsi menyalurkan sel telur ke uterus (rahim) dengan gerakan peristaltik dan dibantu oleh gerakan silia pada dindingnya.

Alat-alat Reproduksi Perempuan


Uterus (rahim): Tempat berkembangnya embrio. Selama kehamilan volume uterus mampu mengembang hingga 500 kali

Alat-alat Reproduksi Perempuan


Vagina: Tempat insersi penis pada saat kopulasi dan sebagai jalan keluar bayi pada proses kelahiran

Alat-alat Reproduksi Perempuan


Organ kelamin luar: - Klitoris: struktur yang sama dengan penis
- Vulva: terdiri atas labium

mayor (bibir besar) dan labium minor (bibir kecil)


- Lubang vagina: bagian

terluar vagina

Pembentukan Sel Kelamin ( Gametogenesis )


Pembentukan Sperma (spermatogenesis)

Terjadi di dalam testis. Spermatogonium bersifat diploid dan selalu membelah diri secara mitosis sehingga berjumlah banyak & membesar menjadi spermatosit primer. Spermatosit primer terus membelah diri secara meiosis membentuk spermatosis sekunder. Spermatosit sekunder membelah diri kembali secara meiosis menjadi spermatid. Spermatid berdiferensiasi menjadi sperma Tiap-tiap sperma memiliki jumlah kromosom setengah dari jumlah kromosom spermatogonium

Akrosom : mengandung enzym yang berfungsi

menembus lapisan pelindung ovum.

Badan sperma banyak mengandung mitokondria

sebagai penghasil energi untuk pergerakan sperma.

Pembentukan Sel Kelamin


Pembentukan Ovum (oogenesis) Terjadi di dalam ovarium. Oogonium bersifat diploid, membelah diri secara mitosis menjadi oosit primer.
Oosit primer membelah diri secara meiosis menjadi oosit sekunder dan badan kutub pertama

Oosit sekunder mengandung kuning telur dan sitoplasma, badan kutub pertama merupakan inti sel yang kemudian membelah diri menjadi dua Oosit sekunder membelah diri secara meiosis menjadi ootid dan badan kutub ke dua Ootid berkembang menjadi ovum yang haploid

OOGENESIS :
Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur di

dalam ovarium. Oogenesis sudah dimulai ketika janin berusia 5 bulan, sampai bayi berusia 6 bulan oosit primer akan membelah secara meiosis, tetapi tidak dilanjutkan sampai anak perempuan tadi mengalami pubertas. Saat itu oosit primer dalam keadaan dorman.

OOGENESIS :
Saat bayi perempuan lahir ada sekitar 1 juta oosit primer

dalam setiap ovariumnya, terjadi degenerasi selama masa pertumbuhan sampai ketika pubertas jumlah oosit primer tersisa sekitar 200 ribu saja. Saat pubertas oosit primer akan melanjutkan meiosis I, menjadi satu oosit sekunder dan satu polosit primer Oosit sekunder melanjutkan meiosis II tetapi tidak selesai sampai terjadinya ovulasi. Jika tidak terjadi fertilisasi oosit sekunder akan berdegenerasi, jika terjadi fertilisasi meiosis II akan dilanjutkan kembali dengan hasil satu ootid dan satu polosit sekunder, sedang polosit primer mebelah menjadi dua polosit sekunder. Hasil akhir dari oogenesis adalah satu buah ootid yang akan tumbuh menjadi ovum dan 3 buah polosit sekunder.

OOGENESIS : oogenesis : oosit berada dalam suatu Ketika mengalami

folikel, yang berfungsi menyediakan sumber makanan bagi oosit. Folikel juga mengalami perubahan seiring dengan peristiwa oogenesis :

Pada tahap meiosis I folikel primer menjadi folikel sekunder, saat terbentuk oosit sekunder, folikel sekunder menjadi folikel tersier. Pada masa ovulasi folikel tersier menjadi folikel de Graaf. Setelah oosit sekunder keluar dari folikel, folikel de Graaf menjadi Korpus Luteum. Jika tidak terjadi fertilisasi korpus luteum akan mengkerut menjadi korpus albicans, jika terjadi fertilisasi korpus luteum akan tetap mempertahankan diproduksinya hormon estrogen dan progesteron.

Ovulasi
Ovulasi adalah proses keluarnya ovum dari ovarium.
Ovum akan bergerak ke rahim, bersamaan dengan proses ini, dinding rahim menjadi tebal seperti spon penuh dengan pembuluh darah yang siap menerima zigot

Fertilisasi/Proses Pembuahan

Fertilisasi/Proses Pembuahan
Fertilisasi adalah proses peleburan antara satu sel sperma dengan satu sel telur (ovum) yang sudah matang

Fertilisasi/Proses Pembuahan
Sel telur yang telah dibuahi berubah menjadi zigot dan menempel pada dinding rahim

FERTILISASI
Terjadi saat oosit sekunder yang mengandung

ovum dibuahi oleh sperma. Sebelum sperma membuahi ovum, sperma harus menembus beberapa lapisan. Sperma dapat menembus oosit sekunder karena baik sperma maupun ovum keduanya mengeluarkan enzym yang saling mendukung. Sperma mengeluarkan beberapa jenis enzim al : enzym untuk menghancurkan hialuronid pada korona radiata, enzym untuk menghancurkan glikoprotein pada zona pelusida dan antifertilizin yang menyebabkan sperma dapat melekat pada oosit sekunder.

FERTILISASI
Saat satu sperma menembus oosit sekunder,

segera terbentuk senyawa tertentu pada zona pelusida sehingga tidak dapat ditembus oleh sperma lainnya. Masuknya sperma ke dalam oosit sekunder merangsang penyelesaian meiosis II. Segera setelah masuk ke dalam oosit sekunder, nukleus pada kepala sperma membesar, ekor berdegenerasi. Kemudian inti sperma yang mengandung 23 kromosom dengan ovum yang juga mengandung 23 kromosom bersatu, menghasilkan zygot dengan 23 pasang kromosom.

Sebelum Implantasi

Zygot

Blastomere

Morula

Blastocyst : embrioblast, trofoblast, blastokel

Kehamilan

Perkembangan minggu ke-4 (organogenesis)


Derivat ektoderm

SSP, saraf tepi, epitel perasa, telinga, hidung, mata, rambut, kuku, mamae, hipofisis, gigi Tulang, jar. Ikat, otot, jantung, pembuluh darah & limfe, ginjal, kelenjar kelamin & salurannya, lien, suprarenal Epitel pencernaan & pernapasan, tonsil, tiroid, timus, hepar, pankreas, vesica urinaria, cavum timpani

Derivat mesoderm

Derivat entoderm

Major derivatives of the embryonic germ layers

Kehamilan
- Setelah zigot terbentuk, zigot langsung

membelah diri menjadi 2, 4, 8, 16 dan seterusnya - Dalam waktu bersamaan dinding rahim menebal penuh dengan pembuluh darah siap menerima zigot - Zigot menempel pada dinding rahim untuk berkembang - Zigot berubah menjadi embrio

MENSTRUASI :
Menstruasi/Haid adalah pendarahan secara

periodik dan siklik dari uterus yang disertai dengan pelepasan endometrium pada saat ovum tidak dibuahi. Mekanisme siklus menstruasi dipengaruhi oleh pelepasan hormon-hormon yang berkaitan dengan adanya kerjasama hipotalamus dan ovarium.

FASE MENSTRUASI :
FASE MENSTRUASI : bila tidak terjadi

fertilisasi (ovum tidak dibuahi oleh sperma ), korpus luteum akan mengkerut menjadi korpus albicans sehingga produksi hormon estrogen dan progesteron terhenti. Turunnya kadar estrogen dan progesteron menyebabkan peluruhan endometrium dan ovum, ditandai dengan pendarahan dari uterus selama lk 5 hari dengan volume darah sekitar 50 ml.

METODE KONTROL REPRODUKSI YANG UMUM


Nama Prosedur Metodologi Keefektif an 100% Resiko Abstinensia Tidak melakukan hubungan seksual Memotong vas deferens dan mengikatnya Tidak ada sperma di vagina Tidak ada sperma dalam cairan seminal Tidak ada Irreversi bel steril

Vasektomi

Hampir 100%

Ligasi tuba

Memotong oviduct dan mengikatnya


4 kali injeksi progesteron pertahun

Tidak ada telur Hampir dalam oviduct 100%


Hipofisis anterior tidak melepas FSH dan LH Sekitar 99%

Irreversi bel steril


Breast cancer? Osteopo rosis?

Depoprovera injection

METODE KONTROL REPRODUKSI YANG UMUM


Nama
Oral

Prosedur
Pengobatan hormon setiap hari Tube progestin dimasukkan ke bawah kulit Plastic coil dimasukkan ke dalam uterus Latex cup dimasukkan ke dalam vagina

Metodologi
Hipofisis anterior tidak melepas FSH dan LH Hipofisis anterior tidak melepas FSH dan LH

Efektif
Hampir 100% Lebih dari 90%

Resiko
Thromboembo lisme, (perokok) Belum diketahui

Implants

IUD

Mencegah implantasi

Lebih dari 90% Dengan jelly sekitar 90%

Infeksi pelvis

Diaphra gm

Memblok masuknya sperma ke uterus

Belum diketahui

Cervical cap

Latex cap dimasukkan melalui serviks

Membawa spermisid mendekati serviks

Hampir 85%

Kanker serviks

METODE KONTROL REPRODUKSI YANG UMUM


Nama Prosedur Metodologi Efektif
Sekitar 85% Sekitar 75% Sekitar 75%

Resiko
Belum ada Belum ada Belum ada

Kondom Selubung latex yang Mencegah pria menutupi permukaan penis masuknya yang ereksi sperma Coitus interupt us Jelly, cream, sabun Penis ditarik sebelum ejakulasi Product spermisidal dimasukkan sebelum hubungan Mencegah sperma masuk vagina Membunuh sperma

Kalen der
Douche

Mencatat waktu ovulasi

Menghindari hubungan saat ovulasi


Mengeluarkan sperma

Sekitar 70%
Kurang dari 70%

Belum ada
Belum ada

Vagina dibersihkan setelah hubungan

TUGAS I 1. Lengkapi gambar di bawah ini dengan keterangan gambar ! :

2. Lengkapi gambar di bawah ini dengan keterangan gambar !

3. Jelaskan 3 perbedaan antara spermatogenesis dan oogenesis ? 4. Baik pria maupun wanita perlu menjaga kesehatan organ reproduksinya agar fertilitas tetap terjaga. Jelaskan bagaimana cara menjaga kesehatan organ reproduksi yang Anda ketahui ?

5. Di negara kita cukup banyak terjadi kehamilan pada usia dini dan wanita yang terkena penyakit menular seksual. Jelaskan 3 tindakan yang menurut Anda akan berhasil mengatasi permasalahan diatas, dan kendala apa yang mungkin terjadi dengan tindakan yang Anda usulkan ?

You might also like