Professional Documents
Culture Documents
Firman Allah Swt : "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada kami kamu dikembalikan. ( QS. Al 'Ankabuut : 57). Ayat tersebut mempertegas bahwa kita yang hidup di dunia ini pasti akan merasakan mati. Namun kenyataannya banyak manusia yang terbuai dengan kehidupan dunia sehingga hampir melupakan tujuan hidup yang sebenarnya, hal ini juga membuat manusia tidak banyak yang mengingat tentang kematian. Yang jadi permasalahan sekarang adalah, tidak ada manusia satupun yang apabila mati kemudian berangkat sendiri menuju liang kuburnya. Tentu saja hal ini adalah menjadi kewajiban bagi orang yang masih hidup, terutama keluarga yang ditinggalkannya untuk mengurusnya sampai menguburkannya. Merawat jenazah adalah hukumnya wajib kifayah, namun setiap orang tentunya wajib mengetahui tatacara bagaimana merawat jenazah yang sesuai dengan tuntunan agama Islam. Karena kewajiban merawat jenazah yang pertama adalah keluarga terdekat, apalagi kalau yang meninggal adalah orangtua atau anak kita. Kalau kita tidak bisa merawatnya sampai menguburkannya berarti kita tidak (birrul walidaini) berbakti kepada kedua orangtua kita. Rasulullah SAW telah bersabda : " Apabila telah mati anak Adam, maka terputuslah amalnya. Kecuali tiga perkara, shodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang sholeh yang mau mendo'akan kedua orangtuanya." Disinilah kita harus menunjukkan bakti kita yang terakhir apabila orangtua kita meninggal, yaitu dengan merawat sampai menguburkan serta mendo'akannya.
Permasalahan yang lain dan mungkin bisa saja terjadi adalah, karena ajal bila sudah tiba saatnya, pastilah tidak bisa ditunda kapanpun dan dimanapun. Bagaimana kalau kita seandainya sementara kita di tengah hutan belantara jauh dari pemukiman dan kita punya teman cuma beberapa orang saja, sementara kita tidak tahu mayat ini harus diapakan, pastilah kita akan berdosa. Fenomena lain yang banyak terjadi sekarang, terutama di kota-kota besar. Pengurusan jenazah kebanyakan tidak dilakukan oleh keluarga dekat, bahkan keluarga tinggal terima bersih karena sudah membayar orang untuk merawatnya, bahkan samapi mendo'akannya juga minta orang lain yang mendo'akan. Inilah yang perlu kita pikirkan sepertinya di hal ini belum pernah ada yang memberikan pencerahan. Mungkin diantara kita masih banyak yang belum tahu tentang tatacara merawat jenazah dan kalaupun sudah tahu, semoga bisa mengingatkannya kembali. Dan ini harus kita tanamkan pada diri kita masing-masing dan juga anak-anak kita untuk jadi anak yang sholeh dan sholehah, bila kita menghendaki kalau kita mati nanti anak kita dan keluarga dekat kita yang merawatnya. Jadi yang jelas pengurusan jenazah adalah menjadi kewajiban keluarga terdekat si mayit, kalau keluarga yang terdekat tidak ada, barulah orang muslim yang lainnya berkewajiban untuk merawatnya.
WAKTU PENYELENGGARAAN
Sesegera mungkin, tidak ada keharusan menunggu berkumpulnya seluruh kerabat. * Sabda Rasullulah : * Ada 3(tiga) hal Hai Ali.. Jangan ditunda, dilarang ditangguhkannya yaitu sholat bila telah datang waktunya, Jenazah bila telah nyata kematiannya, dan wanita yang tidak ada suami bila telah menemukan jodohnya.(Al Hadist) * Percepatkanlah penyelenggaraan jenazah, bila ia seorang yang baik, perdekatkanlah kebaikannya dan bila tidak demikian, maka kamu akan lepas kejelekannya tersebut dari bebanmu.
dagu, pelipis sampai ubun-ubun. * Diutamakan ditelentangkan membujur menghadap kiblat dengan kepala di sebelah kanan kiblat (untuk daerah Sidangoli berarti kepala di sebelah utara) * Ditutup muka wajahnya, serta seluruh tubuhnya. * Mengucapkan kalimat tarji' untuk istirja'(pasrah dengan ikhlas dan ingat bahwa kita bersama akhirnya juga akan mengalami kematian (Innalillahi wainna ilaihi rooji'uun (Al Baqorah Ayat 156) * Mendoakannya (Allahumma ighfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fu anhu) artinya : Ya Allah semoga Alloh mengampuni , melimpahkan kasih sayangnya, mema'afkannya serta memulyakannya, Al Hadist. * Menyebarluaskan berita kematiannya kepada keluarga/ ahli waris, kerabat dan masyarakat lingkungannya. * Mempersiapkan keperluan/perlengkapan perawatan mayat/ jenazah. * Keluarga/ ahli waris segera menyelesaikan hak insani/Adam, utang piutang, mengambil alih tanggunga jawab hingga bagi yang telah wafat tiada lagi memiliki kewajiban. Kecuali mempertanggung jawabkan amal perbuatannya.
MENSUCIKAN JENAZAH
Perlengkapan yang diperlukan : 1. Air suci yang mensucikan yang cukup, dengan dicampuri bau-bauan 2. Serbuk/larutan kapur barus, untuk meredam bau. 3. Sarung tangan/ handuk tangan untuk membersihkan kotoran darah atau najis lain. 4. Lidi dan sebagainya untuk membersihkan kuku. 5. Handuk untuk mengeringkan badan/ tubuh mayat selesai dimandikan.
PERHATIAN !!!!!
Dilarang memotong kuku,rambut dsb. karena dilarang menganiaya seseorang jenazah dengan menimbulkan kerusakan atau cacat tubuhnya.
MENGKAFANI JENAZAH.
1. Perlengkapan a. Selembar lingkaran badan dan yang lebih panjang dari seluruh tubuh. b. Tujuh utas tali dari sobekan kain putih. c. Segi tiga tutup kepala/rambut d. Sehelai tutup dada, dengan berlobang pada bagian lehernya e. Sehelai tutup aurat dengan terlipat panjang.
Khusus wanita dilengkapi dengan : f. Kain Basahan, sebagai penutup bagian aurat bawah. g. Mukena untuk rambut h. Baju untuk penutup bagian dada dan lengan. Perhatian : Bahan perlengkapan, kain putih, cukup yang sederhana, tidak berlebihan jenisnya,demikian juga bagai jenazah wanita kain basahan, baju, mukena adalah yang sehari-hari dipakai. Demikian juga disunahkan bagi mayat laki dikafani sampai 3 lapis kain, tiap-tiap lapis hendaknya dapat menutup seluruh tubuhnya, Selain 3 lapis itu ditambah baju kurung dan sorban. Adapun bagi mayat wanita disunahkan 5 lapis, masing-masing berupa Sarung, Baju, Kerudung dan 2 lapis yang menutup seluruh tubuhnya. 2. Kapas - 5 helai kapas selembar telapak tangan - 7 Bulatan kecil, penutup lobang - Serbuk kapur barus, cendana dsb yang berfungsi sebagai pengharum.
g. Ujung kaki 2. Letakkan kain memanjang seluruh tubuhnya, serta melebar lingkaran badan dengan ditaburi serbuk kapur barus. 3. Aturlah dan letakkan sehelai tutup kepala/rambut. 4. Bentangkan tutup dada, dengan masih terhampar ke atas. 5. Letakkan sehelai tutup aurat (Semacam Celdam) memanjang dan melebar ke bawah dan merupakan kain lipatan 6. Bagi wanita aturlah mukena,baju dan kain basahan yang sesuai dengan letaknya.
5. Bagi jenazah Wanita : a.Letakkan tiga pintalan rambut ke bawah belakang kepala b.Tutupkan kain mukena pada rambut kepala. c. Tutupkan belahan kain baju pada dada. d.Lipatkankain basahan melingkar badan perut dan auratnya, di atas penutup CD - nya. 6. Katupkan dengan melingkar tubuh badannya kain kafan yang rapat, tertib, menyeluruh.
SHOLAT JENAZAH.
1. Syarat-syarat sholat Jenazah a. Sholat mayit sama syaratnya dengan sholat lain yaitu menutup aurat,suci dari hadast besar maupun kecil, bersih badan, pakain dan tempatnya serta menghadap kiblat. b. Mayat sudah dimandikan dan dikafani c. Letak mayat di sebelah kiblat orang yang menyembahyangkannya, kecuali kalau sholat dilakukan di atas kubur atau sholat ghoib. 2. Rukun Sholat Mayit. a. Niat (Usholli "ala Haadza al mayyiti arba'a takbiiraatin fardo al Kifaayati Ma'muman/Imaaman Lillaahi Ta'ala). Artinya: " Aku berniat shalat atas mayit ini dengan empat kali takbir, fardhu kifayah karena Allah Ta'ala . Allaahu Akbar. b. Berdiri bagi yang mampu. c. Takbir empat kali d. Membaca Fatihah e. Membaca Sholawat nabi. f. Mendo'akan mayit. Artinya :
" Wahai Tuhanku, ampunilah dia, rahmatilah, sejahterakanlah dan maafkanlah dia, hormatilah kedatangannya, luaskanlah tempat tinggalnya, bersihkanlah dia dengan air, salju dan embun. Bersihkanlah dia dari semua dosa, sebagaimana bersihnya kain putih dari kotoran dan berilah ganti rumahnya yang lebih baik dari rumahnya, ahli yang lebih baik dari ahlinta, dan istri yang lebih baik dari istrinya, serta peliharalah dia dari fitnah kubur dan siksa api neraka:. g. Berdo'a untuk diri sendiri dan untuk mayyit Artinya : "Wahai Tuhanku, janganlah Engkau halangi, pahalanya kepada kami dan janganlah Engkau memberi fitnahsepeninggalnya kepada kami, serta ampunilah kami dan dia, dan bagi segenap saudara kam yang telah mendahului kami dengan iman, dan janganlah Engkau jadikan gelisah di dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman, Wahai Tuhan kami sesungguhnya Engkau adalah Dzat Yang Maha Belas Kasihan lagi Maha Penyayang". h. Memberi Salam
6. Dalam posisi bersedekap tersebut membaca Sholawat (Allaahuma solli a'ala muhammad wa'ala alihi washbihi wasallim) 7. Selesai membaca sholawat,lalu takbir kembali dengan mengangkat kedua tangan dan bersedekap kembali (ini sedekap ke 3(tiga) 8. Dalam posisi bersedekap membaca do'a (Allohummagfir lahu/ha warhamhu/ha wa'afihi/ha wa'fu anhu/ha) 9. Selesai berdo'a lalu takbir lagi dengan mengangkat kedua tangan dan kemudian bersedekap (ini takbir ke empat) 10. Dalam posisi takbir ke 4 Lalu bedo'a (Allahumma laa tahrimnaa ajrahu/ha walaa taftinna ba'dahu / ha wagfirlana walahu/ha 11. Selesai berdo'a baru salam
MENGUBUR MAYAT
A. Tempat penguburan Tempat penguburan adalah tempat penguburan khusus kaum muslimin, terpisah dari kuburan bukan muslim, dan karena diutamakan pelaksanaan penyelesaian Jenazah sesegera mungkin, maka cukup dikubur di tempat yang tersedia dan yang terdekat, dengan pengertian tidak selalu di tempat kuburan keluarga. B. Persiapan Penguburan. 1. Pembuatan liang lahat sekurang-kurangnya jangan sampai bau busuk mayit dapat keluar,dan sampai dapat dibongkar oleh binatang. 2. Pilih tempat yang cukup kuat tanahnya,dari penggalian binatang buas, cukup jauh dari arus air,tidak mudah longsor dan hanyut tergusur aliran air. 3. Penutup lubang lahat harus cukup kuat dan rapat, supaya tidak mudah longsor ke bawah. 4. Keranda Janazah hendaknya tertutup rapat dan sesederhana mungkin.
Pemberangkatan Jenazah. 1. Segerakanlah pemberangkatan penguburan dengan iring-iringan terutama keluarga terdekat. 2. Hendaknya berjalan secara cepat-segera. 3. Kaum Wanita, walaupun keluarga terdekat tidak diperkenankan turut mengiringi jenaah dalam proses penguburan. 4. Bagi yang melihat iringan jenazah hendaknya menghormati dan berdiri tegak, sampai janazah lewat. Tata cara Penguburan : 1. Letakkan usungan keranda Janazah di sebelah liang kubur yang longggar. 2. Dibuka tutup keranda dan selubung jenazah. 3. Dua/tiga orang lelaki, dari keluarga jenazah terdekat dan diutamakan yang tidak junub pada malam hari, sebelumnya.masuk dalam liang kubur dengan berdiri, menyiapkan diri menerima jenazah. 4. Masukkan jenazah dari arah kaki , didahulukan kepalanya dimasukkan (dari arah selatan) 5. Letakkan jenazah secara membujur , arah kepala di sebelah barat, dan badan jasadnya dihadapkan miring/serong,mukanya menghadap kiblat. 6. Lepaskan semua ikatan tali, serta dilonggarkan kain kafannya (pipi pelipis tidak harus meneyentuh tanah) 7. Letakkkan gumpalan tanah sebagai penyangga di bagian belakang badan, kepala, pinggang, perut, kaki, agar jasad tidak terlentang. 8. Tutuplah rongga dengan rapat dengan kayu atau batu untuk kemudian ditimbuni tanah yang cukup padat dan rapat. 9. Buatlah onggakan gundukan tanah asal tidak melebihi sejengkal tangan tingginya. 10. Para pelayat diutamakan turut serta menimbuni tanah dengan
tiga kali taburan tanah. Lain-lain : 1. Disunahkan berdo'a setelah selesai penguburan sebelum meninggalkan kuburan dengan harapan siap menjawab pertanyaan Malaikat Mungkar - Nakir. 2. Setiap mengangkat dan meletakkan mayat hendaklah diiringi do'a "Bismillah wa'ala millati rosulillah" .artinya : Dengan nama Allah serta mengikuti tuntunan Rasullah. 3. Do'a selesai penguburan : "Ya allah,ampunilah dia dan kasihinilah dia dan sejahterakanlah dia dan maafkanlah dia dan tempatkanlah dia di tempat yang terhormat, dan lapangkanlah tempatnya, dan empukkanlah bumi tempat tidurnya dan jauhkanlah dia darisiksaan kubur, dan lindungilah dia dari siksaan neraka, Ya allah tetapkanlah dia dengan perkataan yang benar di dunia dan akhirat.