You are on page 1of 108

PENGELASAN

Pengelasan adalah proses penyambungan antara dua atau lebih material dalam keadaan plastis atau cair dengan menggunakan panas (heat) atau dengan tekanan (pressure) atau keduanya. Logam pengisi (filler metal) dengan temperatur lebur yang sama dengan titik lebur dari logam induk dapat atau tanpa digunakan dalam proses penyambungan tersebut.

SEJARAH PENGELASAN JAMAN MESIR


Para ahli sejarah memperkirakan bahwa orang Mesir kuno mulai menggunakanpengelasan dengan tekanan pada tahun 5500 SM (untuk membuatpipa tembaga denganmemalu lembaran yang tepinya saling menutup). Sebelum tahun 1877, proses pengelasan tempa dan peyolderan telah dipakai selama 3000 tahun.

SEJARAH PENGELASAN
Benda seni orang Mesir yang dibuat pada tahun 3000 SM terdiri dari bahan dasar tembaga dan emas hasil peleburan dan pemukulan. Jenis pengelasan ini, yang disebut pengelasan tempa {forge welding), merupakan usaha manusia yang pertama dalam menyambung dua potong logam. Contoh pengelasan tempa kuno yang terkenal adalah pedang Damascus yang dibuat dengan menempa lapisan-lapisan besi yang berbeda sifatnya.

SEJARAH LAS BUSUR LISTRIK DENGAN ELEKTRODA TIDAK TERBUNGKUS


Pada awal abad 19, ditemukan cara baru yaitu las busur nyala listrik (Elekctric Arc Welding) dengan electrode carbon batangan tanpa pembungkus dengan menggunakan battery sebagai sumber tenaga listrik. Kelemahan utama proses las listrik carbon adalah oksidasi yang relative tinggi pada lasan (lasan mudah karat) sehingga las ini banyak dipakai.

LAS BUSUR LISTRIK


OPERATOR PADA PENGELASAN

SEJARAH PENGELASAN DENGAN TAHANAN LISTRIK


Asal mula pengelasan tahanan listrik {resistance welding) dimulai sekitar tahun 1877 ketika Prof. Elihu Thompson memulai percobaan pembalikan polaritas pada gulungan transformator, dia mendapat hak paten pertamanya pada tahun 1885 dan mesin las tumpul tahanan listrik {resistance butt welding) pertama diperagakan di American Institute Fair pada tahun 1887.

SEJARAH PENGELASAN DENGAN TAHANAN LISTRIK


resistane welding menghasilkan beberapa jenis proses pengelasan, missal las flash (Flas Welding) pada tahun 1920.las tahanan listrik mencapai kejayaannya setelah diciptakan berbagai jenis robot. Untuk memenuhi kebutuhan dikembangkan berbagai bentuk las tahanan listrik yang meliputi las titik, interval, seam (garis) dan proyeksi. Las ini dalam prosenya menerapkan panas dan tekan. Electrode berfungsi sebagai penyalur arus dan penekanan benda kerja berbentuk plat.

SEJARAH PENGELASAN DENGAN ASITILIN


Tahun 1901-1903 Fouche dan Picard mengembangkan tangkai las yang dapat digunakandengan asetilen (gas karbit), sehingga sejak itu dimulailah zaman pengelasan danpemotongan oksiasetilen (gas karbit oksigen).Periode antara 1903 dan 1918 merupakan periode pemakaian las yang terutama sebagai cara perbaikan, dan perkembangan yang paling pesat terjadi selama Perang Dunia I (19141918). Teknik pengelasan terbukti dapat diterapkan terutama untuk memperbaiki kapal yang rusak.

SEJARAH LAS BUSUR LISTRIK DENGAN ELEKTRODA TERBUNGKUS.


Pada tahun 1925 las oxy acetylene digeser oleh adanya perbaikan las busur listrik yang mana las busur tersebut memakai electrode terbungkus. Setelah terbakar, pembungkus electrode menghasilkan gas dan terak. Gas melindungi kawah lasan dari oksidasi pada saat proses pengelasan sedang berlangsung. Terak melindungi lasan selama proses pembekuan hingga dingin (sampai terak dibersihkan). Keterbatasan las busur electrode batangan adalah panjang ektode yang terbatas sehingga setiap periode tertentu pengelasan harus berhenti mengganti electrode. Efesiensi bahan tanbah jauh dari 100% karena mesti ada puntungnya

GAMBAR PENGELASAN

SEJARAH LAS TUNGSTEN INERT GASES


Pada tahun 1941 di Amerika ditemukan electrode Tungsten. Tungsten tidak mencair oleh panasnya busur nyala listrik sehingga tidak terumpan dalam lasan. Sebagai pelindung dipakai gas inti (Inert) yang untuk beberapa saat dapat bertahan pada kondisinya. Gas inti disemburkan kedaerah lasan sehingga lasan terhindar dari oksidasi. Karena menggunakan las inti sebagai bahan pelindung las ini sering disebut las TIG ( Tungsten Inert Gas).

LAS TIG

SEJARAH LAS METAL INERT GASES


Keberhasilan pemakaian gas inti pad alas tungsten dicoba pula pad alas elektroda gulungan pada awal tahun 1950an. Proses ini selanjutnya disebut Gas Metal Arc Welding (GMAW) atau las MIG (Metal Inert Gas).

METAL INERT GASES ( GAS METAL ARC WELDING )

SEJARAH PENGELASAN DALAM AIR


Proses pengelasan busur nyala terbenam (submerged) yang busur nyalanya tertutup di bawah bubuk fluks pertama dipakai secara komersial pada tahun 1934 dan dipatenkan pada tahun 1935. Sekarang terdapat lebih dari 50 macam proses pengelasan yang dapat digunakan untuk menyambung pelbagai logam dan paduan.

MENGELAS DALAM AIR

LAS PLASMA
Las plasma busur nyala listrik (Plasma Arc Welding). Proses plasma sebenarnya merupakan penyempurnaan las tungsren, hanya saja busur nyala listrik tidak muncul diantara elektroda dengan benda kerja tetapi muncul antara ujung elektroda dengan gas inti yang mengalir di sekitarnya.

LAS PLASMA

BERIKUTNYA PENGGUNAAN TEKNOLOGI LAS

PENGGUNAAN TEKNOLOGI LAS


Lingkup penggunaan teknik pengelasan dalam konstruksi sangat luas meliputi perkapalan, jembatan, rangka baja, bejana tekan, pipa pesat, pipa saluran, kendaraan rel dan sebagainya. proses las dapat juga dipergunakan untuk reparasi misalnya untuk mengisi lubang-lubang coran, membuat lapisan keras pada perkakas, mempertebal bagian-bagian yang sudah aus dan macam-macam reparasi lainnya.

HASIL KERJA LAS YANG BAGUS SANGAT DIPERLUKAN

BERIKUTNYA PAKAIAN KERJA TUKANG LAS

KESELAMATAN KERJA
PADA PENGELASAN , WELDER DIWAJIBKAN MENGGUNAKAN :
PAKAIAN KERJA BENGKEL / WEAR PACK APPRON DARI KULIT TOPENG LAS SARUNG TANGAN KULIT SEPATU BOOT UNTUK LAS

PERLENGKAPAN TUKANG LAS

TOPENG LAS

SEPATU BOOT UNTUK LAS

BERIKUTNYA JENIS PENGELASAN

JENIS PENGELASAN
LAS LISTRIK :
LAS BUSUR LISTRIK ( ARC WELDING ) LAS TITIK ( RESISTANCE SPOT WELDING )

LAS GAS
LAS GAS OXY - ACETELINE

LAS LISTRIK DAN GAS


LAS MIG LAS TIG

BERIKUTNYA LAS GAS ASITILIN

LAS GAS ASITILIN


Pengelasan yang dilaksanakan dengan pencampuran 2 jenis gas sebagai pembentuk nyala api dan sebagai sumber panas Prinsip dasar las oksi-asetilen adalah ketika gas asetilen dibakar dalam proporsi yang sesuai dengan oksigen akan timbul nyala api yang cukup panas untuk melumerkan logam, proporsi campurannya adalah 1 bagian asetilen dan 2,5 bagian oksigen.

RANGKAIAN LAS GAS OKSI-ASITILIN

RANGKAIAN LAS GAS

RANGKAIAN LAS GAS

TABUNG GAS OKSIGIN


biasanya berwarna hijau atau biru terbuat dari satu plat kualitas tinggi yang kuat dan ulet, mampu menampung 224 feet kubik tekanan 2.200 psi dalam suhu 700 F. Tutup penahan katup untuk melindungi dari kerusakan saat silinder dipindahkan atau kejadian diluar kendali. Katup silinder oksigen terletak diujung atas silinder berguna untuk membuka atau menutup keluarnya oksigen sesuai keperluan, dalam katup ini terdapat lubang pengaman dimana jika temperatur naik maka tekanan akan naik,tekanan akan dikurangi lewat pengaman ini

GAS UNTUK PENGELASAN

TABUNG GAS ASITILIN


tekanan dalam tabung ini tidak setinggi tabung oksigen, asetilen terbuat dari campuran air dan kalsium karbida, mampu bakarnya sangat tinggi jika dicampur dengan oksigen menimbulkan panas sekitar 58000 - 63000 F. Katup silinder asetilen terletak diujung atas berguna membuka atau menutup keluarnya asetilen juga terdapat pengaman yang akan mencegah terjadinya ledakan karena tekanan panas dari dalam silinder.

REGULATOR OKSIGIN
tabung oksigen penuh tekanannya adalah 2200 psi, untuk mengelas tidak memungkinkan dengan tekanan sebesar itu maka perlu regulator. Regulator dibuat 2 buah, satu melihat tekanan silinder satu lagi tekanan yang digunakan pada brander/torch. Regulator oksigen mampu menahan tekanan sebesar 3000 psi.

REGULATOR

LAS GAS DENGAN GENERATOR ASITILIN

REGULATOR ASITILIN
regulator ini menggunakan jenis ulir kiri dan ini penting diperhatikan untuk menghindari kerusakan kemudian kemampuan regulator ini lebih kecil dari regulator oksigen yaitu dibuat sampai 500 psi, tekanan kerja dibuat maksimum 15 psi.

GAS UNTUK PENGELASAN

SIFAT GAS

TORCH
tempat bercampurnya oksigen dan asetilen dalam proporsi yang sesuai untuk pengelasan Ada dua katup untuk mengatur pencampuran gas, kiri untuk asetilen dan kanan untuk oksigen

CUTTING TORCH / BRANDER PEMOTONG

WELDING TIP
beda ukuran tips disesuaikan dengan torch, terdapat pencampur dan lubang untuk memberikan ukuran nyala api yang berbedabeda.

NYALA API LAS GAS

SELANG GAS ( HOSE )


Dibuat spesial mampu manahan tekanan tinggi, dibuat dalam ukuran 3/16, ,3/8 and . Selang oksigen berwarna hijau/biru dan memiliki ulir kanan sedangkan selang asetelin berwarna merah dengan ulir kiri.

NYALA API LAS NETRAL

Kegunaan dari nyala api netral ini untuk heat treatment logam agar mengalami surface hardening. Nyala api kerucut dalam berwarna putih menyala. Nyala api kerucut antara tidak ada. Nyala api kerucut luar berwarna kuning.

NYALA API LAS OKSIGIN LEBIH


Sering digunakan untuk pengelasan logam perunggu dan kuningan. Setelah dicapai nyala api netral kemudian kita kurangi aliran gas asetilen maka kita akan dapatkan nyala api oksigen lebih. Nyala apinya pendek dan berwarna ungu, nyala kerucut luarnya juga pendek

NYALA API LAS ASITILIN LEBIH


Setelah dicapai nyala api netral kemudian kita mengurangi aliran gas oksigen Nyala api menampakkan kerucut api dalam dan antara. Nyala api luar berwarna biru

BERIKUTNYA LAS BUSUR LISTRIK

LAS BUSUR LISTRIK


PENGELASAN MENGGUNAKAN ELEKTRODA SEBAGAI BAHAN TAMBAH. ELEKTRODA DAN BENDA KERJA DIALIRKAN ARUS LISTRIK SEHINGGA LUMER DAN MENYATU PADA SAAT DINGIN. ELEKTRODA DISELIMUTI FLUX YANG MENCAIR SAAT PENGELASAN. GAS YANG DITIMBULKAN FLUX BERFUNGSI MELINDUNGI LOGAM LUMER DARI OKSIDASI. SISA FLUX YANG DINGIN MENEMPEL DIATAS LAS ( = SLAG ) DAN HARUS DIBUANG DENGAN DIPUKUL.

RANGKAIAN LAS BUSUR LISTRIK

PROSES LAS BUSUR LISTRIK


Pengelasan busur adalah pengelasan dengan memanfaatkan busur listrik yang terjadi antara elektroda dengan benda kerja. Elektroda dipanaskan sampai cair dan diendapkan pada logam yang akan disambung sehingga terbentuk sambungan las. Mula-mula elektroda kontak/bersinggungan dengan logam yang dilas sehingga terjadi aliran arus listrik, kemudian elektroda diangkat sedikit sehingga timbullah busur. Panas pada busur bisa mencapai 5.500 oC.

PERALATAN LAS BUSUR LISTRIK

MESIN LAS BUSUR LISTRIK


Las busur bisa menggunakan arus searah maupun arus bolak-balik. Mesin arus searah dapat mencapai kemampuan arus 1000 amper pada tegangan terbuka antara 40 sampai 95 Volt. Pada waktu pengelasan tegangan menjadi 18 sampai 40 Volt. Ada 2 jenis polaritas yang digunakan yaitu polaritas langsung dan polaritas terbalik. Pada polaritas langsung elektroda berhubungan dengan terminal negatif sedangkan pada polaritas terbalik elektroda berhubungan dengan terminal positif.

ELEKTRODA
Elektroda yang digunakan pada pengelasan jenis ini ada 3 macam yaitu : elektroda polos elektroda fluks elektroda berlapis tebal

FUNGSI ELEKTRODA
1. Membentuk lingkungan pelindung. 2. Membentuk terak dengan sifat-sifat tertentu untuk melindungi logam cair. 3. Memungkinkan pengelasan pada posisi diatas kepala dan tegak lurus. 4. Menstabilisasi busur. 5. Menambah unsur logam paduan pada logam induk. 6. Memurnikan logam secara metalurgi. 7. Mengurangi cipratan logam pengisi. 8. Meningkatkan efisiensi pengendapan. 9. Menghilangkan oksida dan ketidakmurnia. 10. Mempengaruhi kedalaman penetrasi busur. 11. Mempengaruhi bentuk manik. 12. Memperlambat kecepatan pendinginan sambungan las. 13. Menambah logam las yang berasal dari serbuk logam dalam lapisan pelindung.

KOMPOSISI ELEKTRODA
1. Unsur pembentuk terak : SiO2 , MnO2 , FeO dan Al2O3 . 2. Unsur yang meningkatkan sifat busur : Na2O, CaO, MgO dan TiO2 . 3. Unsur deoksidasi : grafit, aluminium dan serbuk kayu. 4. Bahan pengikat : natrium silikat, kalium silikat dan asbes. 5. Unsur paduan yang meningkatkan kekuatan sambungan las : vanadium, sirkonium, sesium, kobal, molibden, aluminium, nikel, mangan dan tungsten.

PALU PEMBERSIH TERAK LASAN

KEUNTUNGAN LAS BUSUR LISTRIK


PERALATAN / MESIN LAS SEDERHANA, MUDAH DIPINDAH PINDAH ELEKTRODA SUDAH TERBUNGKUS FLUKS YANG MELINDUNGI TERHADAP OKSIDASI TIDAK TERPENGARUH OLEH ANGIN DAPAT DILKUKAN PADA SEGALA POSISI

BERIKUTNYA LAS TITIK / SPOT WELDING

LAS TITIK
LAS TITIK JUGA DISEBUT RESISTANCE SPOT WELDING LAS TITIK MENGGUNAKAN ARUS LISTRIK DAN TEKANAN MEKANIS UNTUK MENGELAS. ELEKTRODA LAS BERHUBUNGAN DENGAN BAGIAN YANG DI LAS DAN MENYALURKAN ARUS LISTRIK SEHINGGA PANAS DAN MELEBUR JADI SATU.

LAS TITIK

LAS TITIK ( SPOT WELDING )


ELEKTRODA ATAS

HASIL LAS

BENDA KERJA ATAS


BENDA KERJA BAWAH

ELEKTRODA BAWAH

RANGKAIAN LAS TITIK

GAMBAR LAS TITIK My Pictures\pengelasan\3sheet-spot-welding.gif GAMBAR SEAM RESISTANCE WELDING.My Pictures\pengelasan\resistance-seamwelding_initial.gif

LAS TITIK BERLANJUT RESISTANCE SEAM WELDING

LAS TITIK TINDIH/TEKAN

KEUNTUNGAN LAS TITIK


PROSES PENGELASAN CEPAT MUDAH MENGOPERASIKAN COCOK UNTUK PENGELASAN YANG SAMA DAN BANYAK JUMLAHNYA. LEBIH RINGAN SECARA EKONOMI.

MASALAH YANG TIMBUL


PERMUKAAN BEKAS LAS TERLIHAT NYATA MENAMPAKKAN LUBANG

GAMBAR SPOT WELDING


SPOT WELDINGMy Pictures\pengelasan\Spotwelding.gif

GAMBAR ALUMUNIUM ALLOY SPOT WELDING


ALUMUNIUM SPOT WELDINGMy Pictures\pengelasan\spot-welding_aluminumalloy.gif

GAMBAR LAS TITIK ALUMUNIUM - BAJA


SPOT WELDING ALUMUNIUM - STEELMy Pictures\pengelasan\spot-welding_aluminumsteel.gif

GAMBAR PENYAMBUNGAN DENGAN PAKU KELING / RIVETING


REVETINGMy Pictures\pengelasan\Riveting.gif

BERIKUTNYA LAS TUNGSTEN INERT GAS ( TIG )

LAS TIG
TIG (tungsten inert gas) atau disebut juga pengelasan menggunakan elektroda wolfram dengan logam pengisi Proses pengelasan ini sambungan dibentuk oleh panas yang ditimbulkan oleh busur yang dibangkitkan diantara elektroda dan benda kerja dimana busur dilindungi oleh gas mulia seperti argon, helium atau bahkan gas CO2 atau campuran gas lainnya.

GAMBAR PROSES LAS TIG

FLOW METER UNTUK GAS LINDUNG

LAS TIG

LAS TIG

LAS TIG

LAS TIG

BERIKUTNYA LAS METAL INERT GAS ( MIG )

LAS METAL INERT GASES


MIG (metal inert gas) atau disebut juga pengelasan menggunakan elektroda terumpan. Proses pengelasan ini sambungan dibentuk oleh panas yang ditimbulkan oleh busur yang dibangkitkan diantara elektroda dan benda kerja dimana busur dilindungi oleh gas mulia seperti argon, helium atau bahkan gas CO2 atau campuran gas lainnya.

RANGKAIAN LAS MIG

GAMBAR PROSE LAS MIG

GAMBAR PROSES ELEKTRODA LAS MIG

MIG WELDING
MIG ATAU METAL INNERT GASES ADALAH PENGELASAN MENGGUNAKAN ARUS LISTRIK DAN GAS SEBAGAI PELINDUNG TERHADAP OKSIDASI. ELEKTRODA BERUPA GULUNGAN KAWAT YANG DIUMPANKAN TERHADAP BENDA YANG DILAS KAWAT DAN BENDA YANG DI LAS DILINDUNGI OLEH GAS TERHADAP OKSIDASI SAAT MELELEH. DISEBUT JUGA DENGAN GAS METAL ARC WELDING ATAU GMAW

TABUNG GAS LINDUNG

FLOW METER DAN REGULATOR GAS LINDUNG

MESIN LAS MIG

KAWAT LAS MIG / WIRE POOL

SELANG GAS / HOSE

MIG WELDING TORCH

KEUNTUNGAN LAS MIG


MUDAH MENGOPERASIKAN PADA SEGALA POSISI BISA DILAKUKAN OLEH TUKANG LAS YANG BELUM AHLI MAMPU MENGELAS SAMBUNGAN PANJANG

KAMPUH LAS
KAMPUH LAS ADALAH BENTUK CELAH BENDA KERJA LAS

GAMBAR POTONGAN LASAN

CACAT PADA LASAN

PEMOTONGAN DENGAN LAS

MENYOLDER
Adalah suatu cara menyambung dengan menggunakan logam pengisi. Biasanya logam pengisi mempunyai titik cair yang lebih rendah dari logam yang akan disolder. Untuk mencairkan logam pengisi tidak digunakan api langsung ke benda yang akan disambung, melainkan menggunakan solder yang dipanasi terlebih dahulu. Panas yang diperlukan kira-kira di bawah 450 derajat celcius. Logam pengisi yang digunakan adalah dari bahan paduan timbal.

BRAZZING
Membrasing termasuk cara menyambung logam, hanya kalau di sini benda kerja yang akan disambung dipanaskan sampai di atas 475 derajat celcius di bawah titik cairnya. Bahan tambahnya yang digunakan biasanya dari logam non ferro, misalnya kuningan atau perak. Agar hasil pembrasingan baik, maka perlu menggunakan flux

TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA

You might also like