You are on page 1of 3

MATERI BAHASA INDONESIA KELAS X SMA

CERITA RAKYAT Cerita rakyat adalah cerita dari zaman dahulu yang berkembang dan hidup di kalangan masyarakat secara turun-temurun yang disampaikan secara lisan. Ciri-ciri (karakteristik) cerita rakyat : a. bersifat lisan b. bentuk dan isinya bersifat statis c. bersifat anonim (tanpa pengarang) d. mencerminkan aturan-aturan hidup e. bersifat komunal (milik bersama) f. bersifat istana sentris (cerita berkisar seputar kerajaan) Jenis-jenis cerita rakyat: a. Dongeng, yaitu cerita yg tidak benar-benar terjadi (terutama tentang kejadian zaman dulu yg anehaneh) b. Legenda, yaitu cerita rakyat pada zaman dahulu yang ada hubungannya dengan peristiwa sejarah (asal usul suatu tempat, daerah) c. Mite/mitos, yaitu cerita rakyat yang banyak mengandung unsur-unsur ajaib dan ditokohi oleh dewa, roh halus, atau peri. d. Fabel, yaitu dongeng yang pelakunya binatang e. Hikayat, yaitu cerita pengaruh Arab yang banyak mengisahkan raja-raja sakti. Hikayat adalah karya sastra lama Melayu berbentuk prosa yg berisi cerita, undang-undang, dan silsilah bersifat rekaan, keagamaan, historis, biografis, atau gabungan sifat-sifat itu, dibaca untuk pelipur lara, pembangkit semangat juang, atau sekadar untuk meramaikan pesta (menurut KBBI). Contoh cerita rakyat di Indonesia. a. Jaka Tingkir (Jawa Tengah). b. Nyi Calon Arang (Bali). c. Daun Talas dan Seruling Ajaib (Aceh). d. Pembalasan Bangsa Cacing (Kalimantan). e. Rara Jonggrang (Jawa Tengah). f. Asal Mula Banyuwangi (Jawa Timur). g. Ratu Laut Selatan (Jawa Tengah). h. Tangkuban Perahu (Jawa Barat). i. Sangkuriang, dan lain-lain. Unsur intrinsik cerita rakyat : a. Tema, yaitu pokok pikiran yang menjadi jiwa dan dasar cerita. b. Alur atau plot, yaitu rangkaian peristiwa yang dibuat dan dijalin dengan teliti untuk membentuk suatu cerita dalam hubungan sebab akibat. Secara garis besar, alur dibedakan menjadi alur maju dan alur mundur. c. Latar cerita/setting, yaitu gambaran/keterangan mengenai tempat, waktu, dan suasana berlangsungnya peristiwa dalam cerita. Latar cerita mencakup: a. latar waktu (siang, dahulu kala, tahun 1945, dan sebagainya); b. latar tempat (di sekolah, di kantor, di suatu kota, di laut, dan sebagainya); c. latar suasana/situasi (sedih, gembira, lengang, sepi, gaduh, dan sebagainya); d. Penokohan, yaitu penentuan dan penciptaan citra/image (biasanya berupa gambaran watak atau sifat) pelaku atau tokoh dalam cerita. e. Sudut pandang/point of view, yaitu cara pandang pengarang dalam menceritakan suatu cerita. f. Gaya bahasa pengarang (style), yaitu cara pengarang untuk menggunakan bahasa dalam menyajikan pikiran dan perasaannya dalam cerita (ciri khas pengarang).

Amanat (message), yaitu gagasan yang mendasari cerita sekaligus pesan atau nasihat yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca. Membandingkan nilai-nilai dalam cerita rakyat dengan nilai-nilai masa kini Nilai adalah hal-hal atau sifat-sifat yang penting dan berguna serta digunakan dalam kehidupan bermasyarakat yang dapat pula dijadikan norma atau aturan berkehidupan. Ada beberapa nilai, yaitu sebagai berikut. a. Nilai religius/keagamaan atau ketuhanan adalah nilai yang berhubungan dengan perilaku memercayai adanya Tuhan, pengamalan agama, dan sejenisnya. b. Nilai budaya atau kultur adalah nilai yang berkaitan dengan budaya masyarakat tertentu dalam menghadapi suatu masalah atau dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat. c. Nilai etika atau moral adalah nilai yang mengajarkan kepada manusia bahwa terhadap orang lain harus menghormati, tidak menyakiti, tidak asusila, dan sejenisnya. d. Nilai sosial adalah nilai yang berhubungan dengan kehidupan sosial, yakni ketika satu orang tidak dapat hidup sendiri, tetapi selalu membutuhkan kehadiran orang lain. e. Nilai pendidikan atau edukasi adalah nilai mengajarkan bagaimana seseorang harus berperilaku baik, dewasa, dan bermanfaat, serta dapat membedakan yang baik dan yang buruk.

g.

Unsur Ekstrinsik Cerita (Cerpen/Novel)


Unsur Ekstrinsik Cerita (Cerpen/Novel) Unsur ekstrinsik yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam cerita. Nilai-nilai itu antara lain: nilai agama, nilai moral, nilai sosial, nilai budaya. 1. Nilai Agama Nilai agama yaitu nilai-nilai dalam cerita yang berkaitan dengan aturan/ajaran yang bersumber dari agama tertentu. 2. Nilai Moral Nilai moral yaitu nilai-nilai dalam cerita yang berkaitan dengan akhlak/perangai atau etika. Nilai moral dalam cerita bisa jadi nilai moral yang baik, bisa pula nilai moral yang buruk/jelek. 3. Nilai Budaya Nilai budaya adalah nilai-nilai yang berkenaan dengan kebiasaan/tradisi/adat-istiadat yang berlaku pada suatu daerah. 4. Nilai Sosial Nilai sosial yaitu nilai-nilai yang berkenaan dengan tata pergaulan antara individu dalam masyarakat. Menurut wikipeda Media elektronik adalah media yang menggunakan elektronik atau energi elektromekanis bagi pengguna akhir untuk mengakses kontennya. Istilah ini merupakan kontras dari media statis (terutama media cetak), yang meskipun sering dihasilkan secara elektronis tapi tidak membutuhkan elektronik untuk diakses oleh pengguna akhir. Sumber media elektronik yang familier bagi pengguna umum antara lain adalah rekaman video, rekaman audio, presentasi multimedia, dan konten daring. Media elektronik dapat berbentuk analog maupun digital, walaupun media baru pada umumnya berbentuk digital Hamundu (1999), media cetak merupakan bagian dari media massa yang digunakan dalam penyuluhan. Media cetak mempunyai karakteristik yang penting. Literatur dalam pertanian dapat di temui dalam artikel, buku, jurnal, dan majalah secara berulang-ulang terutama untuk petani yang buta huruf dapat mempelajarinya melalui gambar atau diagram yang diperlihatkan poster. Media cetak membantu penerimaan informasi untuk mengatur masukan informasi tersebut.

Lebih jauh lagi media cetak dapat di seleksi oleh pembacanya secara mudah dibandingkan dengan berita melalui radio dan televisi.

Macam-macam diskusi
1. Seminar (Pertemuan para pakar yang berusaha mendapatkan kata sepakat mengenai suatu hal[1]). 2. Sarasehan/Simposium (Pertemuan yang diselenggarakan untuk mendengarkan pendapat prasaran para ahli mengenai suatu hal/masalah dalam bidang tertentu[1].) 3. Lokakarya/Sanggar Kerja (Pertemuan yang membahas suatu karya[1].) 4. Santiaji (Pertemuan yang diselenggarakan untuk memberikan pengarahan singkat menjalang pelaksanaan kegiatan[1].) 5. Muktamar (Pertemuan para wakil organisasi mengambil keputusan mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama[1].) 6. Konferensi (Pertemuan untuk berdiskusi mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama[1].) 7. Diskusi Panel (Diskusi yang dilangsungkan oleh panelis dan disaksikan/dihadiri oleh beberapa pendengar, serta diatur oleh seorang moderator[1].) 8. Diskusi Kelompok (Penyelesaian masalah dengan melibat kan kelompok-kelompok kecil[1])

Cara Membaca Grafik


1. Grafik Grafik adalah lukisan suatu keadaan dengan garis atau gambar tertentu tentang naik turunnya hasil, statistik. Cara membaca grafik: a. Perhatikan judul. Jangan lupa untuk membacanya karna judul merupakan inti dari grafik tersebut. b. Membaca informasi yang tertulis. Seperti yang ada dikanan maupun yang dikiri. biasanya berkenaan dengan jumlah, bulan, tahun, dan sebagainya. c. Membaca keseluruhan isi. Ini adalah bagain terpenting, Menemukan perbedaan yang mencolok pada data tersebut, baca dengan teliti informasi dari kiri kekanan, dari atas kebawah. Cermati angka angka yang ada dalam grafik. Kamu dapat menambah informasi seperti nilai terendah, nilai tertinggi, nilai kenaikan, nilai penurunan, kenaikan terbanyak, kenaikan terendah, penurunan terbanyak, penurunan terendah, objek terbanyak, objek terendah. Ini dapat kamu tamabh sebagai pelengkap tabel grafik, ingat tambah seanyak-anyaknya informasi yang kemu dapat dalam grafi, sehingga meminimalis makna tersirat yanga ada dalam grafik.
Penarikan kesimpulan ini adalah tahap yang paling mudah. Biasanya hanya menyebutkan keadaan dari grafik tersebut. Mengalami kenaikan, penurunan atau fluktuasi

1. Tabel Tabel adalah daftar berisi ikhtisar sejumlah (besar) data informasi yang biasanya berupa kata-kata dan bilangan yang tersusun secara bersistem urut ke bawah di lajur dan deret tertentu dengan garis pembatas sehingga dapat dengan mudah disimak. Langkah yang harus kita lakukan untuk membaca tabel. 1. Mengamati judul tabel. 2. Mengamati kolom-kolom yang ada di tabel. 3. Menemukan perbedaan yang mencolok pada data tersebut, baik yang tertinggi, terendah, atau rata-rata (hitunglah bila memang diperlukan). 4. Menarik kesimpulan dari data yang disampaikan dalam tabel

You might also like