Professional Documents
Culture Documents
1. Indikator : 1.3.4 Sifat senyawa ionik 2. Masalah : Sifat ionik seperti apa yang terdapat pada senyawa kovalen polar? 3. Tujuan : Dapat menjelaskan sifat senyawa ionik yang terdapat pada senyawa kovalen. 4. Dasar Teori : Ikatan kovalen Ikatan Kovalen adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan elektron secara bersama oleh 2 atom yang berikatan. Ikatan kovalen terjadi akibat ketidakmampuan salah 1 atom yang akan berikatan untuk melepaskan elektron (terjadi pada atom-atom non logam). Pembentukan ikatan kovalen terbentuk dari atom-atom unsur yang memiliki afinitas elektron tinggi serta beda keelektronegatifannya lebih kecil dibandingkan ikatan ion. Atom non logam cenderung untuk menerima elektron sehingga jika tiap-tiap atom non logam berikatan maka ikatan yang terbentuk dapat dilakukan dengan cara mempersekutukan elektronnya dan akhirnya terbentuk pasangan elektron yang dipakai secara bersama. Pembentukan ikatan kovalen dengan cara pemakaian bersama pasangan elektron tersebut harus sesuai dengan konfigurasi elektron pada unsur gas mulia yaitu 8 elektron (kecuali He berjumlah 2 elektron). Ikatan Kovalen Polar Ikatan kovalen polar adalah suatu ikatan kovalen dimana elektron-elektron yang membentuk ikatan lebih banyak menghabiskan waktunya untuk berputar dan berkeliling disekitar salah satu atom. Pada molekul HCl elektron yang berikatan akan lebih dekat kepada atom klor daripada Hidrogen. Polaritas ikatan ini dapat digambarkan dalam bentuk panah atau symbol + , -. + adalah tanda bahwa atom lebih bersifat elektropositif di banding dengan atom yang menjadi pasangannya. - berarti bahaw atom lebih bersifat elektronegatif daripada atom yang menjadi pasangan ikatannya.
Gaya Van Der Waals Gaya van der waals adalah gaya tarik menarik antar molekul atau atom. Gaya ini jauh lebih lemah dibandingkan gaya yang timbul karena ikatan valensi dan besarnya ialah 10-7 kali ini jarak antara atom-atom atau molekul- molekul. Gaya ini menyebabkan sifat tak ideal pada gas dan menimbulkan energi kisi pada kristal molekuler. Molekul yang sebaran muatannya tidak simetris, bersifat polar dan mempunyai dua ujung yang berbeda muatan (dipol). Dalam zat polar, molekul-molekul cenderung menyusun diri dengan ujung (pol) positif berdekatan dengan ujung (pol) negatif dari molekul di dekatnya. Suatu gaya tarik menarik yang terjadi disebut gaya tarik dipol-dipol. 5. Hipotesis : Terdapat sifat senyawa ionik berupa pembetukan kutub negatif maupun kutub positif pada senyawa kovalin. Dan menjadikan adanya sifat senyawa ionik yang terdapat pada senyawa kovalen polar. 6. Variabel : a. Variable kontrol : Penggaris plastik baru (bermuatan negatif karena telah digosokkan ke rambut) b. Variable manipulasi : Air (H2O), Alkohol 95% ( C2H5OH), larutan gula. c. Variable respon : Adanya pergerakan aliran jatuhnya beberapa larutan Kovalen polar 7. Alat dan Bahan: a. Alat : - Penggaris plastik (sudah di gosokkan ke rambut) - Kamera untuk dokumentasi b. Bahan : - Air (H2O) - Alkohol 95% ( C2H5OH) - larutan gula
8. Cara Kerja :
I. II. III. IV. V. Persiapkan seluruh alat dan bahan yang diperlukan untuk pratikum Gosokkan penggaris platik baru di rambut yang kering dan searah Untuk air, tuangkan gelas berisi air secara perlahan serta dekatkan dengan penggaris tadi dan biarkan mengalir di sisi penggaris Untuk alkohol dan air gula, lakukan hal yang sama pula Amatilah pergerakan aliran air,alkohol maupun air gula yang terjadi ketika penggaris plastik didekatkan
VI. I.
Foto-lah gerakan aliran air,alkohol maupun air gula tersebut. Air Berbelok atau tertarik medekati penggaris dengan kuat dan waktu relatif lama. Alkohol Berbelok atau tertarik medekati penggaris, agak lemah dengan waktu yang relatif sedang. Larutan gula Berbelok atau tertarik medekati penggaris, tetapi sangat lemah dengan waktu yang relatif singkat.
9. Pengamatan :
II.
III.
C. Larutan gula Pada larutan gula ketika mengalir dan didekatkan kepada penggaris (medan magnet) akan terjadi pembelokan namun sangat lemah. Hal ini terjadi karena larutan gula termasuk senyawa kovalen polar sehingga memungkinkan adanya jembatan hidrogen. Namun terbentuknya jembatan hidrogen kecil kemungkinannya. Tarikan larutan gula terhadap penggaris sangat lemah dan relatif cepat.
11.
Pertanyaan :
Mengapa dapat terjadi perbedaan pada air , alkohol, dan larutan gula dalam hal lama berbeloknya (tertarik) serta intensitas berbeloknya?
12.
Jawaban :
Perbedaan terjadi karena pada struktur air (H2O), atom H-nya berinteraksi dengan satu atom yang mempunyai keelektronegatifan yang cukup kuat yaitu O. Dan dengan adanya keelektronegatifan yang tinggi inilah yang mengakibatkan terbentuknya dipol positif dan negatif sehingga apabila didekatkan dengan medan magnet (penggaris) dapat lebih lama tertarik dan intensitas tarikannya cukup kuat. Hal tersebut juga terjadi pada alkohol karena karena atom H dan O dan membentuk jembatan hidrogen. Dengan adanya jembatan hidrogen dapat memungkinkan untuk membentuk dipol positif dan negatif sehingga akan mengalami pembelokan namun tarikan atau berbeloknya alkohol ini tidak selama dan seefektif air karena ikatan hidrogennya tidak sekuat air. Pada larutan gula terjadi pembelokan namun sangat lemah. Hal ini terjadi karena larutan gula termasuk senyawa kovalen polar sehingga memungkinkan adanya jembatan hidrogen namun terbentuknya jembatan hidrogen kecil kemungkinannya.Hal tersebut yang menyebabkan tarikan pada larutan gula lemah dan relatif cepat.