You are on page 1of 14

PENGARUH KUANTITAS AIR TERHADAP PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN BIJI KACANG HIJAU

KELOMPOK 8 XII IPA 6 HANIF N.R. LAILIS KWANI E.A. (16) (20) (19)

SMAN 2 KOTA MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN

1.1

LATAR BELAKANG

Kacang hijau (Phaseolus radiatus L) merupakan tanaman kacang-kacangan yang banyak di budidayakan di Indonesia, menempati peringkat ketiga setelah kedelai dan kacang tanah. Luas panen kacang hijau di Indonesia pada tahun 2001 mencapai 339.252 ha, dengan produksi 301.404 ton atau produktivitas 0.89 ton/ha. Kandungan gizi yang terdapat dalam kacang hijau, antara lain; dalam 110 g kacang hijau mengandung 345 kalori, 22.2 gram protein, 1.2 gram lemak, vitamin A, B1, 1,157 IU, mineral berupa fosfor, zat besi, dan mg. Selain kandungan gizi atau vitamin, kacang hijau ternyata bisa menyembuhkan penyakit beri-beri, radang ginjal, melancarkan pencernaan, tekanan darah tinggi, mengatasi keracunan alkohol, pestisida, timah hitam, mengatasi gatal karena biang keringat, muntaber, menguatkan fungsi limpa dan lambung, impotensi, TBC paru-paru, jerawat, mengatasi flek hitam di wajah. Penelitian ini dilakukan karena banyak masyarakat di sekitar kita yang bermata pencaharian sebagai petani. Pada musim-musim tertentu, banyak masyarakat yang menanam tanaman kacang hijau. Umumnya para petani hanya asal tanam saja, tanpa mempedulikan bagaimana pertumbuhan tanaman kacang hijau. Padahal jika tanaman kacang hijau tidak tumbuh dengan baik, maka petani tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal, bahkan merugi. Untuk mengatasi hal tersebut, maka peneliti melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Kuantitas Air Terhadap Perkecambahan Dan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau. Judul ini dipilih karena banyak masyarakat menyiram tanaman dengan kuantitas air yang sesuka mereka sendiri. Untuk itu peneliti mengadakan penelitian tentang pengaruh kuantitas air yang diberikan terhadap biji kacang hijau.

1.2
1.

RUMUSAN MASALAH
Adakah pengaruh kuantitas air yang diberikan terhadap perkecambahan dan pertumbuhan biji kacang hijau ?

2.

Tanaman manakah yang pertumbuhannya paling cepat ? Mengapa ?

1.3
1.

HIPOTESIS
Ada, Kuantitas air yang diberikan mempengaruhi perkecambahan dan pertumbuhan biji kacang hijau.

2.

Tanaman ke 2, karena tanaman kedua mempunyai kuantitas air yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman kacang hijau.

1.4
1.

TUJUAN PENELITIAN
Mengamati pengaruh kuantitas air yang diberikan terhadap perkecambahan dan pertumbuhan biji kacang hijau.

2.

Meneliti penyebab terjadinya perkecambahan dan pertumbuhan pada biji kacang hijau.

3.

Mengetahui kuantitas air yang sesuai terhadap perkecambahan dan pertumbuhan biji kacang hijau yang optimal.

1.5

MANFAAT PENELITIAN

1.

Untuk memberikan informasi tentang pengaruh kuantitas air yang dibutuhkan terhadap perkecambahan dan pertumbuhan biji kacang hijau.

2.

Untuk memberikan informasi kuantitas air yang sesuai bagi perkecambahan dan pertumbuhan biji kacang hijau.

3.

Untuk memberikan informasi penyebab terjadinya perkecambahan dan pertumbuhan biji kacang hijau.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 KACANG HIJAU
Kacang hijau (Phaseolus radiatus L) merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur pendek (kurang lebih 60 hari). Tanaman ini disebut juga mungbean,green gram, atau golden gram. Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, tanaman ini diklasifikasikan seperti berikut ini : Divisi Sub-Divisi Kelas Ordo Famili Genus Spesies : : : : : : : Spermatophyta Angiospermae Dicotyledonae Rosales Papilionaceae Vigna Vigna radiate atau Phaseolus radiates

Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat bervariasi, antara 30-60 cm, tergantung varietasnya. Cabangnya menyamping pada bagian utama, berbentuk bulat dan berbulu. Warna batang dan cabangnya ada yang hijau dan ada yang ungu. Daunnya trifoliate (terdiri dari tiga helaian) dan letaknya berseling. Tangkai daunnya cukup panjang, lebih panjang dari daunnya. Warna daunnya hijau muda sampai hijau tua. Bunga kacang hijau berwarna kuning, tersusun dalam tandan, keluar pada cabang serta batang, dan dapat menyerbuk sendiri. Polong kacang hijau berbentuk silindris dengan panjang antara 6-15 cm dan biasanya berbulu pendek. Sewaktu muda polong bewarna hijau dan setelah tua berwarna hitam atau coklat. Setiap polong berisi 10-15 biji. Biji kacang hijau lebih kecil dibandingkan biji kacang-kacangan lain. Warna bijinya kebanyakan hijau kusam atau hijau mengkilap, beberapa ada yang berwarna kuning, coklat, dan hitam. Tanaman kacang hijau berakar tunggang dengan akar cabang pada permukaan.

2.2

PERKECAMBAHAN
Pengertian perkecambahan ini tidak hanya dipakai khusus untuk biji (seed) tetapi

juga dipakai untuk bagian tumbuhan lainnya. Selama proses pertumbuhan dan pemasakan biji (seed development and maturation), embryonic axis juga bertumbuh (grows). Setelah biji masak yaitu mencapai maximum dry weight yang biasanya bersamaan dengan masaknya buah, biji tersebut memasuki suatu periode waktu selama embryonic axis berhenti tumbuh. Pengaktifan kembali aktifitas pertumbuhan embryonic axis didalam biji yang terhenti untuk kemudian membentuk bibit (seeding) disebut perkecambahan.

Secara visual dan morfologis suatu biji yang berkecambah (germinate) umumnya ditandai dengan terlihatnya akar (radicle) atau daun (plumule) yang menonjol keluar dari jiwa. Sebetulnya proses perkecambahan sudah dimulai dan berlangsung sebelum kenampakan ini. Untuk selama beberapa periode tertentu pada umumnya biji dari kebanyakan tanaman menghendaki beberapa syarat khusus untuk dapat memulai perkecambahan. Bijibiji ini pada umumnya akan berkecambah segera pada keadaan lingkungan yang hamper bersamaan. Syarat eksternal utama yang dibutuhkan untuk dapat aktifnya kembali pertumbuhan embryonic axis adalah:

1. 2. 3.

Adanya air yang cukup untuk melembabkan biji (sufficient supply of water) Suhu yang pantas (favourable temperature) Cukup oksigen (sufficient supply of oxygen) kekurangan salah satu dari ketiga syarat ini umumnya biji tidak akan berkecambah

4.

Adanya cahaya

2.3

AIR
Air memegang peranan terpenting dalam proses perkecambahan biji. Air adalah

factor yang menentukan didalam kehidupan tumbuhan. Tanpa adanya air, tumbuhan tidak bisa melakukan berbagai macam proses kehidupan apapun. Kira-kira 70% atau lebih daripada berat protoplasma sel hidup terdiri dari air. Fungsi air dalam perkecambahan :

1. Air yang diserap oleh biji berguna untuk melunakkan kulit biji dan menyebabkan pengembangan embrio dan endosperm. Hal ini mengakibatkan pecah atau robeknya kulit biji

2. Air memberikan fasilitas untuk masuknya oksigen kedalam biji. Dinding sel yang kering hampir tidak permeable untuk gas, tetapi apabila dinding sel diimbibisi oleh air, maka gas akan masuk kedalam sel secara difusi. Apabila dinding sel kulit biji dan embrio menyerap air maka supply oksigen meningkat kepada sel-sel hidup sehingga memungkinkan lebih aktifnya pernafasan. Sebaliknya juiga CO2 yang dihasilkan oleh pernapasan tersebut lebih mudah mendifusi keluar.

3. Air berguna untuk mengencerkan protoplasma sehingga dapat mengaktifkan bermacam-macam fungsinya. Sebagian air didalam protoplasma sel-sel embrio dan bagian hidup lainnya pada biji, hilang sewaktu biji tersebut telah mencapai masak sempurna dan lepas dari induknya (seed are shed) Semenjak saat ini aktifitas protoplasma hamper seluruhnya berhenti sampai perkecambahan dimulai. Sel-sel hidup tidak bias aktif melaksanakan proses-proses yang normal separti pencernaan(digestion) , pernapasan (respiration), asimilasi (assimilation), dan tumbuh (growth), apabila protoplasma tidak mengandung sejumlah air yang cukup.

4. Air berguna sebagai alat transpor larutan makanan dan endosperma atau kotiledon kepada titik tumbuh pada embryonic axis, didaerah mana diperlukan untuk membentuk protoplasma baru.

Faktor dalam yang mempengaruhi proses perkecambahan A. Tingkat kemasakan benih B. Ukuran benih C. Dormansi D. Penghambat perkecambahan, beberapa faktor penghambat yang dikenal : 1. Larutan dengan tingkat osmotic tinggi, missal larutan mannitol, larutan NaCl. 2. Bahan-bahan yang mengganggu lintasan metabolism, umumnya menghambat respirasi seperti : sianida, dinitrofenol, azide, fluoride, hydroxylamine. 3. Herbisida 4. Coumarin 5. Auxin, Giberelin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


3.1 RENCANA PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan selama 14 hari sejak tanggal 4 Agustus 2011 sampai dengan 11 Agustus 2011 di Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. VARIABEL BEBAS Variabel bebas merupakan variabel yang mengakibatkan perubahan bagi variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kuantitas air yang diberikan kepada tanaman kacang hijau. 2. VARIABEL KONTROL Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dapat dibuat konstan sehingga pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh faktor eksternal yang tidak diteliti. Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah : A. B. C. D. E. 3. Jenis media tanam yang digunakan Jenis air yang digunakan Jenis biji kacang hijau yang digunakan Intensitas cahaya Waktu dan tempat penyiraman

VARIABEL TERIKAT Variabel terikat adalah variabel yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah tingkat perkecambahan dan pertumbuhan biji kacang hijau.

3.2

PROSEDUR PENELITIAN
3.2.1 ALAT DAN BAHAN
Air Biji Kacang Hijau Tanah Penggaris Gelas Ukur Pot atau Polybag Sekop Kecil Tutup Botol Mineral

3.2.2 CARA KERJA


1. Ambillah tanah dan masukkan ke dalam 3 pot yang berbeda. 2. Tanamlah biji kacang hijau ke dalam pot masing-masing 1 biji. 3. Siramlah kacang hijau sehari sekali dengan kuantitas air yang berbeda. Pot A sebanyak 1 tutup botol, Pot B sebanyak 2 tutup botol, dan pot C sebanyak 4 tutup botol. 4. Amatilah pertumbuhan biji kacang hijau tersebut setiap harinya dan catatlah hasil pengamatanmu dalam tabel berikut.

No. 1 2 dst

Hari Ke 1 2 dst

Panjang Batang Pot A Pot B Pot C Pot A

Banyak Daun Pot B Pot C

3.4

PENGAMATAN
1. Tinggi Tanaman 2. Jumlah Daun

Setiap hari, dilakukan pengamatan terhadap :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 HASIL PENELITIAN
Dari hasil pengamatan selama 7 hari setelah penanaman dalam penelitian dasar ini didapatkan data mengenai parameter pengamatan tinggi, dan jumlah daun. Semua data tersebut dapat disajikan dalam tabel.

4.1.1 PARAMETER PENGAMATAN TINGGI DAN JUMLAH DAUN


Dari praktikum yang telah dilaksanakan, didapatkan data tinggi tanaman dan jumlah daun kacang hijau sebagai berikut :

No. 1 2 3 4 5 6 7

Hari Ke 1 2 3 4 5 6 7

Panjang Batang Pot A kecambah 1 mm 7 mm 11 mm 30 mm Pot B kecambah 4 mm 7 mm 20 mm 33 mm 70 mm Pot C kecambah 2 mm 5 mm mati mati mati Pot A 2 2 2 2

Banyak Daun Pot B 2 2 2 2 2 Pot C 2 2 -

4.2

PEMBAHASAN
1. Pada pot A kuantitas air yang diberikan (1 tutup botol) tidak cukup untuk membuat hormon dan enzim pertumbuhan pada biji kacang hijau bekerja secara optimal sehingga perbanyakan dan pemanjangan sel pada pot A terganggu. 2. Pada pot B kuantitas air yang diberikan(2 tutup botol) membuat hormon dan enzim pertumbuhan biji kacang hijau bekerja dengan baik sehingga pertumbuhannya maksimal.
3. Pada pot C kuantitas air yang diberikan(4 tutup botol) terlalu banyak sehingga akar

kacang hijau akan beraerolasi.Aerolasi menyebabkan kematian jaringan-jaringan. Jika hal tersebut dibiarkan terus menerus maka tumbuhan akan mati.

Perkecambahan pada kacang hijau dipengaruhi oleh hormone giberelin. Giberelin disintesis oleh embrio ketika peristiwa imbibisi berlangsung sehingga kuantitas air mempengaruhi kuantitas hormaon giberelin sebagai hormone pertumbuhan. Kemudian hormone giberelin akan bekerja sama dengan enzim hidrolase untuk membuat asam amino.

Sedangkan aerolasi terjadi ketika tumbuhan menerima terlalu banyak air dari lingkungan. Aerolasi akan mematikan jaringan-jaringan dengan bantuan hormone asam etilen.jika hal tersebut berlangsung lama maka tumbuhan akan mati.

BAB V PENUTUP
5.1 SIMPULAN
Dari hasil penelitian ini didapatkan simpulan sebagai berikut : 1. Pemberian kuantitas air yang berbeda memberikan pengaruh terhadap

perkecambahan dan pertumbuhan biji kacang hijau yang berbeda. 2. Kuantitas air pada tanaman yang diberi 2 tutup botol adalah kuantitas air yang sesuai terhadap perkecambahan dan pertumbuhan biji kacang hijau yang optimal.

5.2

SARAN
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disarankan sebagai berikut : 1. Dalam pengamatan terutama pengukuran hendaknya satu orang saja yang mengukur agar tidak terjadi distorsi. 2. Pengaturan letak biji kacang hijau sebaiknya jangan terlalu rapat atau sempit.

DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Kacang_hijau http://www.plantamor.com/index.php?plant=981 http://id.wikipedia.org/wiki/Perkecambahan http://id.wikipedia.org/wiki/Air http://sangmerpaticinta.blogspot.com/2009/08/pengaruh-pemberian-kadar-airterhadap.html

LAMPIRAN
Perbandingan pada hari ke 4 Perbandingan pada hari ke 5

Pot A pada hari ke 6

Pot B pada hari ke 6

Perbandingan pada hari ke 7

Pot C pada hari ke 7

You might also like