You are on page 1of 32

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2

U nit 6 PROGRAM PENGAJARAN INDIVIDUAL DAN EVALUASI


Kustiatun Widianingsih Endang Poerwanti Pendahuluan
Para mahasiswa, pada unit sebelumnya Anda telah mempelajari tentang bagaimana mengidentifikasi dan asesmen ABK, maka selanjutnya Anda diharapkan mempelajari Perencanaan Program Pengajaran Individual Sebagaimana di sekolah-sekolah reguler, telah Anda jumpai bahwa layanan pembelajaran yang selama ini berlangsung saat ini cenderung lebih bersifat klasikal, dan proses pembelajaran semata-mata hanya didasarkan atas pencapaian tujuan kurikulum. Mengapa demikian? Karena guru pada umumnya tidak memahami dan tidak dibekali pengetahuan bahwa setiap individu memiliki kemampuan,masalah dan kebutuhan yang dialami siswa/anak didik. Coba Anda pikirkan, di sekolah reguler banyak ditemukan siswa dengan kondisi anak yang memiliki keterbatasan intelektual, dengan IQ sangat rendah contohnya anak tunagrahita dengan kondisi slow learner atau lambat belajar Apakah dalam pembelajaran guru sudah mempertimbangkan kemampuan, masalah dan kebutuhan nyata dari kondisi yang dihadapi anak. Dan bagaimana cara pembelajarannya bagi anak dengan kebutuhan yang berbeda?. Setelah Anda mengetahui bahwa setiap individu memiliki kemampuan yang berbeda, maka Program Pengajaran Individual merupakan salah satu cara pemberian pelayanan secara individual sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan siswa.
Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 1

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2

Saudara mahasiswa, mari kita bahas lebih lanjut mengapa dilakukan PPI (Program Pengajaran Individual)?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, saudara pahami bahwa, Program Pengajaran Individual adalah untuk menjamin bahwa setiap anak berkebutuhan khusus memiliki suatu program yang diindividualisasikan untuk mempertemukan kebutuhan-kebutuhan khas yang dimiliki mereka anak berkebutuhan khusus (Mulyono Abdurachman, 1995). Unit ini akan mengantar Anda menguasai Indikator berikut : Menjelaskan konsep Dasar Program Pengajaran Individual Menjelaskan tujuan Program Pengajaran Individual, Menjelaskan komponen Program Pengajaran Individual Menjelaskan proses penyusunan Program Pengajaran Individual Menjelaskan model Program Pengajaran Individual Menjelaskan cara evaluasinya. .

Pelaksanaan pembelajaran pada paket bahan ajar ini Anda dapat menggunakan LKM, yang dilaksanakan secara mandiri. Untuk memperdalam kajian pada unit ini, saudara juga diminta untuk membuat program PPI (Program Pengajaran Individual) dan evaluasi.

Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 2

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2

S ub Unit 1 PROGRAM PENGAJARAN INDIVIDUAL

1. Pengantar
Bagaimana saudara mensikapi apabila proses pembelajaran hanya sebatas mentransfer pengetahuan melalui pemindahan materi yang diambil dari StAndart Kompetensi secara utuh, tanpa melihat kemampuan dan masalah yang mendasar yang dihadapi anak, sehingga mengakibatkan proses pembelajaran menjadi tidak bermakna tidak fungsional dan tidak menyentuh apa yang sesungguhnya dibutuhkan anak secara optimal? Cermati kasus berikut ini

Bu Rina adalah guru kelas 3 di SD Inklusif dengan mengampu kelas dengan jumlah siswa 40 orang, dengan variasi kondisi dan kemampuannya.. Si Ani telah diidentifikasi dan telah dirujuk dengan dokter bahwa Ani memiliki hambatan membaca karena keterbatasan penglihatan; mata sebelah kiri Ani kabur, sehingga tidak jelas jika melihat tulisan dipapan tulis, hal ini disebabkan mata Ani pernah dioperasi katarak pada usia 5 th sehingga pAndangannya sebelah kiri tidak berfungsi secara normal. Guru mengetahui kondisi tersebut sehingga Ani telah dilakukan asesmen baik secara akademik, test Intelligesi,sosial dan adaptif, kemampuan bahasa dan asesmen medis, dan dilakukan oleh dokter sehingga Ani membutuhkan bantuan kaca mata. Secara individual Ani telah dibuatkan rencana program pembelajaran individual sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Ani. Dengan penglihatannya yang terbatas maka gurunya membuatkan modifikasi pembelajaran dengan materi yang dibuatkan secara individual dengan tulisan ukuran sesuai dengan kondisi penglihatannya,maka Ani dapat belajar secara optimal.

Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 3

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2

Setelah Anda merenungkan kasus diatas, maka substansi pada sub unit ini akan memberikan gambaran konsep dasar Progam Pengajaran Individual agar saudara dapat mengembangkan perencanaan PPI dan menyusun PPI dan evaluasi pembelajaran secara individual di sekolah Dasar/MI.

2. Konsep Dasar PPI


Program Pengajaran Individual istilah aslinya berbahasa Inggris, yaitu IEP ( Individualized Educational Plan), tetapi ada juga yang menyebutnya Individualized Educational Program. Anda sebagai guru tentu saja menyiapkan Rencana Program Pengajaran ( RPP ), sebagian komponen-komponen PPI terdapat beberapa perbedaan. Perbedaan ini terlihat ada dua hal yaitu : isi program dan proses penyusunannya. Pada PPI disusun untuk setiap siswa ABK bukan seluruh siswa dalam satu kelas. Karena sifatnya individual, karakteristik anak yang dimaksud harus dideskrepsikan secara lengkap, baik kemampuan maupun kelemahannya dalam semua aspek yang berkaitan dengan pendidikan, termasuk prestasi belajar, tingkat kecerdasan, kondisi emosi, kemampuan sosialisasi, fisik, kesehatan, dan sebagainya. Perbedaan isi berpengaruh juga pada proses penyusunannya. RPP disusun berdasarkan pada kuantitas materi yang harus diselesaikan oleh guru dalam kurun waktu tertentu (misalnya satu semester) tanpa banyak mempertimbangkan perbedaan individu pada siswa , yang berorientasi pada materi, sebaliknya PPI berorientasi pada individu siswa. Oleh karena itu, proses penyusunan PPI harus dimulai dengan asesmen kemampuan dan kelemahan individu siswa secara menyeluruh engan menggunakan alat pengukuran yang terpercaya. Proses penyusunan ini akan melibatkan berbagai tenaga profesional, seperti guru sendiri, guru Pembimbing Khusus, psikolog, psikiater, tenaga medis, dan pekerja sosial ( dalam hal ini jika memungkinkan ). PPI merupakan program yang dinamis, artinya sensitif terhadap berbagai perubahan dan kemajuan siswa, dan bukan hanya sebagai selembar kertas yang harus diisi untuk kemudian ditumpuk di meja guru. PPI disusun oleh satu tim yang semua anggotanya bertanggung jawab atas pelaksanaan program. PPI harus memuat deskrepsi tingkat kemampuan anak dalam semua aspek kurikulum yang merupakan hasil dari proses asesmen.Berdasarkan hasil tersebut akan disusun tujuan jangka panjang, tujuan jangka pendek, rincian program layanan khusus yang disediakan, dan metode untuk mengevaluasi program.

Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 4

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2

Adapun garis garis besar isi PPI adalah : Deskripsi tingkat kemampuan anak sekarang Tujua umum (jangka panjang) dan tujuan jangka pendek. Rincian layanan pendidikan khusus dan layanan lain, termasuk seberapa besar anak dapat brpartisipasi dalam pendidikan di kelas biasa. Tanggal dimulainya setiap program, termasuk perkiraan waktu selesai dan evaluasinya. Kriteria untuk menentukan ketercapaian setiap tujuan.

3. Tujuan Program Pengajaran Individual


Secara garis besarnya tujuan program pengajaran Individual adalah untuk membantu siswa yang bermasalah dalam belajarnya karena berbagai keterbatasan, sehingga sering tidak dapat menyerap materi belajar yang diberikan secara klasikal sehingga membutuhkan layanan pembelajaran yang berbeda dengan anak-anak pada umumnya. Adapun fungsi penyusunan PPI bagi guru adalah:

Untuk mengetahui kekuatan, kelemahan dan minat siswa, program yang diindividualisasikan akan terarah pada kebutuhan dan sesuai dengan tahap kemampuannya dan memberi arah pembelajaran saat ini.

Membantu setiap ABK memiliki program yang diindividualkan untuk mempertemukan kebutuhan khas mereka dan mengkomunikasikan program tersebut kepada orang-orang yang berkepentingan.

Meningkatkan keterampilan guru dalam melakukan asesmen tentang karakteristik kebutuhan belajar tiap anak dan melakukan usaha mempertemukan dengan kebutuhan-kebutuhan siswa.

Meningkatkan komunikasi antar / dengn anggota tim, khususnya keterlibatan orang tua, sehingga sering bertemu dan saling mendukung untuk keberhasilan Anak Berkebutuhan Khusus dalam pendidikan

Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 5

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2

Menjadi wahana bagi peningkatan usaha untuk memberikan pelayanan pendidikan yang lebih efektif.

4.

Komponen PPI.

Komponen Program Pengajaran Individual meliputi : 4.1. Performance Levels (diskripsi tingkat kemampuan siswa saat ini ) Tingkat kemampuan/kecakapan yang diketahui dari hasil asesmen, yang umumnya berkaitan dengan kemampuan akademik, pola perilaku khusus, keterampiln menolong diri, bakat vokasional, dan kemampuan berkomunikasi. Sebagai contoh, seorang anak bernama Dina berusia 13 tahun dirujuk oleh guru kelasnya karena berbagai kesulitan dalam bidang akademik dasar. Setelah mendapatkan ijin dari orangtuanya , semua data tentang Dina dikumpulkan oleh tim, hasilnya menunjukkan bahwa memang Dina bermasalah dan perlu dilakukan asesmen formal. Asesmen formalpun diadakan pada Dina, meliputi kemampuan akademik dasar ( membaca,menulis, berhitung), kemampuan inteligensi, kesehatan , dan kondisi psikologisnya. Hasil kemampuan membaca, hasil tes Dina dirangkum sebagai berikut: Nama Tes
PIAT

Tanggal
5 Juni 2011

Interprestasi
Ejaan -1 : 8 Membaca permulaan 1 : 3 Membaca pemahaman 1: 4 Mengenai 10 dari 21 Konsonan Pemahaman lisan : level 6 Membaca, dasar

Tes Konsonan Membaca( checklist )

8 Juni 2011 9 Juni 2011

Berdasarkan hasil tes diatas, maka dapat disimpulkan tingkat kemampuan Dina dideskrepsikan pada PPI sebagai berikut : Memperoleh skor 8 pada tes Ejaan level 1 Memperoleh skor 3 pada tes membaca permulaan level 1 Memperoleh skor 4 pada tes membaca pemahaman level 1 Dapat mengidentifikasi 10 dari 21 konsonan Dapat mengidentifikasi beberapa kata pada level permulaan Secara lisan dapat memahami bacaan untuk kelas 6

Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 6

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2

Diskripsi tentang tingkat kemampuan Dina mungkin dilengkapi tingkat kemampuan pada semua aspek lain yang memang menunjukkan aspek non akademik seperti kondisi emosi,kemampuan fisik,kesehatan, inteligensi, dan lain-lain. Tetapi jika Dina tidak menunjukkan kelainan, maka tidak perlu ada deskripsi secara lengkap. 4.2. Longrange or annual goals ( Sasaran program pengajaran tahunan ). Komponen ini merupakan kunci komponen pembelajaran karena dapat memperkirakan program jangka panjang selama kegiatan sekolah dan dapat dipecah-pecah menjadi beberapa sasaran. Kerjasama antara guru dan orangtua perlu dilakukan sehingga tujuan pembelajaran lebih realis. Tujuan jangka panjang ini merupakan pernyataan tentang apa yang akan dicapai pada akhir tahun. Misalnya: Dina mampu membaca kata dengan konsonan hidup dan mati..........,Dina mampu menjumlahkan dan mengurangkan angka dua digit....Tujuan tahunan dapat ditentukan dengan berbagai cara. Hasil tes acuan norma umumnya juga menunjukkan secara pasti kelemahan dan kelebihan anak, termasuk bagian-bagian yang tidak disukai oleh anak, dan inilah yang dipakai untuk menetapkan tujuan pengajaran baginya. Atau kemampuan pemahaman bacaan anak lebih jelek dari pada kemampuan mengenal kata/huruf, anak mampu mengerjakan penjumlahan angka dengan dua digit. Hasil ter kriteria juga memberikan informasi penting yang bermanfaat dalam penentuan tujuan tahunan. Hasil pengamatan perilaku anak dapat memandu kita untuk mengidentifikasi masalah prilaku anak baik di sekolah maupun di rumah. Guru mempunyai cara misalnya anak memerlukan bimbingan untuk memusatkan perhatian, berkonsentrasi pada tugas saat mengerjakan di dalam atau di luar kelas. Prosedur yang lain adalah wawancara, baik langsung kepada anak maupun kepada orang lain yang dekat dengan anak tersebut ( saudara-saudaranya). Dalam menentukan tujuan pengajaran dapat dilakukan asesmen formal maupun informal. Dari kasus Dina diatas, tujuan jangka panjang untuk kemampuan membaca dapat ditetapkan sebagai berikut :

Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 7

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2

Dina dapat menyelesaikan tingkat dasar dari materi bacaan Seri Bacaan Tingkat Permulaan. Dina dapat membaca dan mengucapkan 75 kata baru Dina dapat mengenal 11 konsonan awal baru. 4.3. Short term objectives (Sasaran belajar jangka pendek ) Ttujuan jangka pendek harus dikonsep dan dikembangkan melalui analisa tugas, dipakai sebagai acuan dalam proses pembelajaran guna mencapai kemampuan yang lebih spesifik. Sasaran belajar harus dapat diamati, dan diukur, berpusat pada siswa, dan hendaknya mencerminkan hubungan antara tingkat kecakapan dan tujuan akhir. Misalnya : membaca jam dengan tepat, perangkat ketampilan yang diperlukan adalah : Mengenal angka 1 12 pada jam, anak disuruh mengucapkan angka 1 12 pada jam

Mengenal fungsi jarum jam pada jam Menempatkan angka jam pada urutan yang benar Mengenal bahwa waktu pada jam terlihat pada angka yang ditunjuk oleh jarum ja pendek pada waktu jarum panjang tepat menunjuk ke angka 12

Mengenal bahwa jarum panjang menunuk tepat ke angka 12 tepat pada jam tertentu. Contoh lain analisis tugas untuk tujuan..: menunjukkan kata yang mempunyai huruf pertama yang sama dengan kata nini...kepada anak akan ditunjukkan sederetan kata yaitu budi, nana, ini . Perangkat ketrampilan yang diperlukan antara lain : Ketrampilan visual membedakan huruf alfabet Ketrampilan visual mengidentifikasi unsur pada permulaan kata Mengetahui konsep permulaan/pertama Memahami konsep sama danberbeda

Dari contoh diatas, hasil analisis tugas tersebut akan disusun menjadi tujuan jangka pendek. Yang memiliki komponen yaitu : Audience ( nama anak)

Behavior ( jenis prilaku atau ketrampilan yang diharapkan) Condition ( kondisi saat perilaku yang diharapkan akan muncul ) Degree ( tingkat kemunculan prilaku ).

Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 8

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2

Misalnya : Jika ditunjukkan lima warna ( condition ), Dina ( audience ), dapat menyebutkan nama-nama warna tersebut ( behavior) 100 % benar (degree). Tujuan yang hendak dicapai harus spesifik ( jenis prilaku yang diharapkan jelas dan tertentu ) dan operasional ( dapat diukur ).Satu tujuan khusus hendaknya memuat satu jenis perilaku. Jenis prilaku yang dimaksud harus dapat diamati ( observable ) dan dapat diukur ( measurable ). Kata-kata seperti mengerti, memahami,.....adalah kata-kata yang tidak operasional, sedangkan kata yang lebih operasional misalnya menyebutkan, menjelaskan, memberi warna gambar, mendefinisikan, dsb. Dari kasus Dina diatas, dapat dikembangkan banyak tujuan jangka pendek, Dina dapat mengenal 11 konsonan baru, misalnya, dikembangkan seperangkat tujuan jangka pendek sebagai berikut : Jika ditunjukkan kata yang bermula dengan huruf n, Dina dapat menyebutkan bunyi konsonan tersebut dengan 100% benar. Jika ditunjukkan kata yang bermula dengan huruf d, Dina dapat menyebutkan bunyi konsonan tersebut dengan 100% benar. Jika ditunjukkan kata yang bermula dengan huruf c, Dina dapat menyebutkan bunyi konsonan tersebut dengan 100% benar ...dsbnya ( sampai 11 buah konsonan terselesaikan ). 4.4. Description of services (Diskripsi pelayanan ) Deskripsi ini meliputi guru yang mengajar, isi program pengajaran dan kegiatan pembelajaran, alat yang dipergunakan. Ketentuan untuk layanan khusus meliputi pengajaran yang dikelas khusus seperti ; bina wicara, audiologi, fisioterapi, terapi okupasional, rekreasi, bimbingan psikiater, layanan medis, identifikasi dini, pekerjaan sosial, pelatihan dan bimbingan orangtua, dan lain-lain, jika memang anak secara individual memerlukannya. Pendidikan vocational juga termasuk layanan pendidikan khusus. Ketrampilan mencuci piring yang diajarkan kepada anak tuna grahita karena anak tersebut akan dipekerjakan di rumah makan, misalnya, termasuk layanan khusus. 4.5. Dates of service (Tanggal pelayanan ) dalam Program Pembelajaran Individual harus terdapat tanggal kapan pengajaran mulai dilaksanakan dan antisipasi lamanya pelayanan.

Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 9

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2 4.6. Evaluation ( Penilaian ) Komponen ini berupa rencana tangal dimulainya

kegiatan untuk setiap tujuan khusus, jangka waktu kegiatan, dan tanggal evaluasi untuk mengetahui tingkat ketercapaian tujuan terkait. Juga didiskripsikan metode, jenis, alat, dan kriteria evaluasi bai setiap tujuan.Tujuan harus secara pasti menyebutkan kemampuan yang akan ditunjukkan anak,kriteria yang dapat diamati, dan kondisi munculya perilaku atau kemampuan tersebut.PPI akan membuat jadwal evaluasi paling tidak secara tahunan. Penilaian terbagi dalam dua bagian yaitu: Penilaian untuk menentukan tingkat kecakapan sisiwa saat ini, menjelaskan kekuatan dan kelemahan siswa (assesment) Menilai keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan jangka pendek yang telah ditetapkan.

5. Langkah Menyusun PPI


Setelah Anda mempelajari tujuan dan komponen PPI, maka Anda akan mempelajari tentang proses penyusunan PPI. Menurut Kitano dan Kirby (1986:160 ) dalam Mulyono Abdurachman ada lima langkah utama dalam merancang suatu PPI. membentuk Tim PPI atau TP3I ( Tim Penilai Program Pembelajaran Individual ), menilai kekuatan, kelemahan, dan minat anak, mengembangkan tujuan jangka panjang ( long- range or annual goals) dan tujuan-tujuan jangka pendek( short term objectives), merancang metode dan prosedure pencapaian tujuan, dan menentukan metode evaluasi untuk menentukan kemajuan anak.

Saudara mahasiswa, dalam membentuk Tim PPI yang terdiri dari orang-orang yang bekerja dengan anak dan memiliki informasi yang dapat disumbangkan untuk menyusun rancangan pendidikan yang komprehensif bagi anak. Tim ini idealnya mencakup: guru khusus guru reguler Kepala Sekolah orang tua diagnostician dan tenaga ahli lain ( konselor, speech therapist), bila memungkinkan anak yang bersangkutan.
Membentuk TIM

Selanjutnya, hasil penilaian awal kebutuhan anak yang diperoleh dari tes formal, tes diagnostik kesulitan belajar, pengamatan
Menilai kekuatan Unit 6 Perencanaan ,kelemahan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 10 dan minat anak

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2

perilaku; yang bersumber dari wali kelas, guru khusus, guru mata pelajaran, orang tua, konselor dapat digunakan untuk mengembangkan tujuan khusus pembelajaran, menentukan program prioritas pelayanan kebutuhan individual, dalam jangka waktu tertentu dan kriteria keberhasilan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Pada perancangan pengembangan tujuan pembelajaran dalam jangka panjang, telah diatur dalam KTSP untuk jangka waktu satu tahun, sementara pengembangan tujuan jangka pendek disusun oleh guru untuk satu kali pertemuan pembelajaran, yang memuat audience, behavior,condition, degree.

mengembangkan tujuan jangka panjang ( long- range or annual goals) dan tujuan jangka pendek( short term objectives),

Perumusan tujuan pembelajaran ini memungkinkan guru untuk melakukan evaluasi keberhasilan belajar siswa secara lebih tepat. Pada langkah metode dan prosedur pembelajaran adalah sebuah rangkaian proses bagaimana guru dapat melakukan Merancang pembelajaran secara efektif dan efisien metode dan sehingga siswa mencapai tujuan pembelajaranprosedure pembelajaran khusus. Metode pembelajaran pencapaian dapat berbentuk belajar kolaboratif, belajar tujuan kooperatif,bermain peran,belajar mandiri, sosiodrama, dll. Langkah terakhir yaitu metode evaluasi ditentukan oleh Evaluasi kemajuan belajar anak diukur berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dalam rumusan tujuan pembelajaran khusus. Pencapaian tujuan pembalajaran yang telah dirumuskan dalam setiap tujuan yang termuat dalam kompetensi Menentukan dasar. Hal penting yang harus dicamkan adalah dalam metode evaluasi melakukan evaluasi keberhasilan siswa adalah melihat terjadinya perubahan prilaku pada diri siswa sebelum dan setelah diberikan perlakuan , dan bukan membandingkan keberhasilan tingkat pencapaian tujuan belajar yang dicapai dengan siswa lain yang ada dikelas.

Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 11

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2

Menurut Marsh, Price, dan Smith ( 1983) dalam Sunardi ,2005) proses penyusunan program pengajaran individual dapat digambarkan dalam diagram sebagai berikut.

Diagram alur Layanan PLB ( Pendidikan Luar Biasa )


PENJARINGAN DAN IDENTIFIKASI (Anak Luar Biasa ) RUJUKAN KE TIM PLB PERTEMUAN TIM PLB Positif ASESMEN PERTEMUAN TIM ASESMEN negatif negatif

Positif PROGRAM PENGAJARAN INDIVIDUAL PELAKSANAAN PROGRAM Kelas biasa EVALUASI

6. Model Program Pengajaran Individual.


Dalam menyusun Program Pembelajaran Individual banyak contoh yang dapat kita gunakan, ada beberapa format PPI , tetapi semuanya mempunyai komponen yang sama, yaitu deskripsi tingkat kemampuan sekarang, tujuan, jangka waktu, jenis layanan khusus, dan evaluasi.
Illustrasi

Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 12

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2

Yeni berumur 12 tahun, ia tergolong siswa yang membutuhkan perhatian khusus. Tempat tinggal Yeni jauh dari sekolah luar biasa ( SLB ), sehingga Yeni duduk di kelas 3 SD yang tidak jauh dari rumahnya. Dengan usia 12 tahun duduk di kelas 3 Yeni termasuk anak yang bermasalah.Orang tuanya terlambat memasukkan sekolah karena banyak sekolah yang tidak mau menerima Yeni dengan kondisi kurang konsentrasi,agresif dan tidak dapat duduk dengan tenang . Pada saat guru memberikan pembelajaran Yeni selalu berlari-lari disekitar kelas atau suka mengambil benda yang dipegang teman lainnya seperti pensil, buku ,penggaris dan lain-lain. Hal ini mengakibatkan mengganggu konsentasi teman lainnya dan menyusahkan guru dalam memberikan pelayanan.Dengan hal tersebut guru kelas,guru pembimbing khusus dan kepala sekolah menyusun program pembelajaran individual, dengan harapan agar Yeni dapat diberikan layanan sesuai dengan kondisinya sehingga tujuan yang hendak dicapai mendapatkan hasil yang optimal.

Berikut ini contoh PPI untuk Yeni. Contoh 1.

PROGRAM PENGAJARAN INDIVIDUAL DATA ANAK NAMA SEKOLAH : : ............................. : ..............................

UMUR/TGL LAHIR : ............................. Diskripsi kemampuan sekarang : Yeni menunjukkan perilaku yang agresif 15 % pada waktunya saat dievaluasi secara sampel oleh dua orang pengamat dengan menggunakan instrumen observasi yang reliabilitas / dipercaya. Tujuan Jangka Panjang: Kegiatan yang diarahkan oleh guru, Yeni akan menunjukkan prilaku agresif 5% atau kurang dari waktu yang ditentukan berdasarkan hasil evaluasi observasi secara sampel oleh dua orang pengamat dengan menggunakan instrumen observasi yang reliabilitas/dipercaya. Tujuan jangka pendek :
Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 13

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2 TEMPAT & TGL DIMULAI 12 -7-2011 di Kelas Khusus PENANGGU NG JAWAB Guru Pembimbing Khusus ( guru PLB). Guru Pembimbing Khusus EVALUAS I Observasi terarah

NO 1

KEGIATAN secara konsisten Yeni akan menunjukkan perilaku non kontak selama 5 menit atau lebih sebanyak paling sedikit 3 kali selama 5 menit. Dalam kelompok terdiri dari 3 orang dengan supervisi guru, Yeni akan menunjukkan perilaku non kontak selama lebih dari 5 menit selama lebih dari 3 hari. Yeni akan menunjukkan prilaku agresif 8% atau kurang dari waktunya berdasarkan hasil evaluasi observasi secara sampel oleh dua orang pengamat dengan menggunakan instrumen observasi yang reliabilitas/dipercaya. Yeni selama mendengarkan ceramah gurunya Yeni menunjukkan perilaku nonagresif selama paling sedikit 15 menit per hari selama 5 hari.

12-9-2011 Di kelas khusus

Observasi terarah

12-01 2011 Di kelas biasa yang sangat terstruktur

Guru kelas dan Guru Pembimbing Khusus (GPK) , guru PLB

Observasi terarah

12 03 -2011 Di kelas biasa

Guru kelas dan Guru Pembimbing Khusus (GPK) , guru PLB

Observasi terarah

Presentase waktu : di kelas biasa 20 %,di kelas khusus 80 %. Prosedur,Teknik, materi, dan faktor motivasi khusus: a. Menggunakan penanganan modifikasi tingkah laku. b. Berikan hadiah barang atau tindakan sebagai reinforcer jika anak melakukan perintah. c. Milikilah buku kerja terprogram d. Setelah muncul prilaku nonagresif ,berilah umpan balik secepatnya. e. Mulailah intervensi dengan individual, baru kemudian dengan kelompok kecil 2 orang, 3 orang..dstnya. f. Teruskan dengan materi kurikulum akademik yang baku, sehingga Yeni dapat sering kembali ke kelas biasa. Penempatan di lingkungan belajar :

Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 14

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2

Secara konsisten pada awal intervensi,Yeni ditempatkan di ruang sumber atau di ruang khusus. Pada tahap tujuan khusus/jangka pendek pada poin 1 dan 2 tercapai, Yeni di inklusifkan di kelas biasa selama satu jam dengan pengawasan guru. Secara bertahap partisipasi di kelas ditingkatkan sejalan dengan berkurangnya perilaku agresif.Secara konsisten Yeni diikutkan pada kegiatan ekstra kurikuler dengan tidak menunjukkan perilaku agresif. Di kelas Inklusif dengan teman sebayanya akan memberikan kegiatan tak terstruktur ini dilakukan secara bertahap. Telah menyetujui dan menerima PPI ini : Kepala Sekolah Guru kelas Pengawas : .......................... : ......................... : ......................... Orangtua Guru PLB Psikolog : ........................... : ........................... : ..........................

Saudara mahasiswa, dari contoh PPI diatas, dapat Anda cermati bahwa asalah utama yang dialami oleh Yeni adalah masalah prilaku. Untuk penanganan rilaku dilakukan oleh guru bekerjasama dengan psikolog. Bandingkan dengan contoh berikut.

Illustrasi Kasus 2: Geri berusia 12 tahun ia lahir pada tgl 17 Agustus 1999.Setelah diadakan identifikasi Geri adalah termasuk anak Tunagrahita berat ( severe ) dengan IQ 35.Ia sekolah di SD Muhammadiyah 1 Kota Malang. Jika dipanggil dan ditanya namanya Geri dapat menyebutkan namun tidak jelas huruf R nya sehingga diucapkan Gei. Jika di tanya dengan menunjukkan bapaknya ia menjawab papa serta jika ditunjukkan ibunya. Ia mengucapkan mama. Selain ucapan papa. Mama,maem dan menyebutkan namanya sendiri, Geri bisa mengucapkan pipi Sehabis pulang sekolah Ia selalu bermain sepeda roda tiga namun masih dijaga jika Geri bermain di jalan raya. Saat pelajaran olah raga Geri berlari-lari, melompat dan bermain memanjat pohon di halaman sekolah. Dalam kegiatan bina diri Geri telah memiliki ketrampilan melepas pakaiannya sendiri, makan , dan ke kamar mandi sendiri.Menurut orang tuanya Geri suka bermain mainan sendiri tetapi harus ditemani orang yang lebih

Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 15

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2

dewasa, ia tidak bisa bergaul dengan teman sebayanya. Pada saat di kelas ,jika diberikan pelajaran yang berat maka kesehatan Geri mulai tidak memungkinkan ia akan kejang-kejang karena memang Geri selalu dalam perawatan dokter. Pada saat Geri di kelas ia tidak dapat mengikuti pelajaran yang diberikan gurunya di kelas 3 dibandingkan dengan kemampuan siswa seusia Geri. Dengan kondisi seperti ini maka Geri memerlukan PPI.

Contoh 2. PPI untuk GERI. PROGRAM PENGAJARAN INDIVIDUAL Nama anak Sekolah Tanggal dibuat : Geri : SD ........... : September 2010 Tanggal lahir Nama KS :17 -08- 1999 : ...................

Rekomendasi Penempatan : Kelas khusus selama dua bulan

Diskripsi tingkat kemampuan sekarang : Psikologis : Geri termasuk anak tunagrahita berat seperti mama, mimik, maem, pipi, papa. Motorik kasar/gerak : Geri dapat melompat, berlari, memanjat, dan naik sepeda roda tiga Bina diri Sosial : Geri dapat memakai dan melepas pakaian, makan dan ke kamar mandi sendiri. : Geri cenderung bermain sendiri asyik dengan mainannya, tetapi selalu ditemani oleh orang dewasa. Praakademik : Geri dapat memasangkan /menjodohkan benda-benda sederhana seperti menyamakan bentuk dalam kotak. Layanan khusus yang direkomendasikan :
a. Ahli bina wicara untuk membantu guru menyusun berbagai program

Komunikasi : Geri dapat mengucapkan nama sendiri dan beberapa kata

latihan wicara.

Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 16

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2

b. Guru olah raga khusus bekerjasama dengan guru kelas mendiskusikan menyusun program latihan melempar bola dan naik sepeda roda tiga. c. Perawat akan berkonsultasi dengan orang tuanya tentang kebiasaan Geri pada saat makan. Catatan kesehatan : Untuk mengatasi kejang-kejang guru berkonsultasi dengan orang tuanya dan telah mendapatkan perawatan dari dokter bahwa jika Geri terjadi kejang-kejang maka akan diberi tablet sekali pada waktu makan siang. Perhatian Khusus : 1. Dengan kondisi Geri yang sering marah-marah dengan menangis dan ngomong terus menerus dengan nada kesal dan bahasa yang tidak jelas serta membuang barang yang ada didekatnya, maka teknik yang telah dibuktikan efektif untuk mengatasi hal tersebut dengan menyingkirkan dari kelas dan tidak memberi perhatian padanya. 2. Selama 1 sampai 2 tahun terakhir Geri sudah tidak menunjukkan kejangkejang, tetapi pengobatan tetap dianjurkan untuk diteruskan. Jika ternyata masih dalm kondisi kejang-kejang maka guru hendaknya segera mengubungi perawat atau dokter sekolah. Kondisi fisik : Tidak menunjukkan kondisi fisik serius, kecuali tangan kanan yang kurang berfungsi dengan baik, sehingga Geri cenderung selalu menggunakan tangan kirinya. Layanan fisioterapi hendaknya berkonsultasi dengan dokter. Tujuan jangka panjang 1 : Geri akan mengucapkan salam/ sapaan pada guru setiap pagi. Tujuan jangka pendek 1 :
o

Kegiatan yang dilakukan: Guru mengucapkan kata Selamat pagi sebanyak 6 kali, Geri akan dapat menirukannya dengan benar ( guru dan speech teraphy ) dilakukan tgl 8 s.d 14 Nopeber 2011

Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 17

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2

Kegiatan yang dilakukan: Jika bertemu guru di pagi hari, Geri dapat menirukan ucapan selamat pagi dengan benar selama 4 hari berturut-turut (guru dan speech teraphy). Dilakukan tgl 18 s.d 21 Nopember 2011.

Kegiatan yang dilakukan: Jika bertemu guru di pagi hari, Geri dapat menirukan ucapan selamat pagi dengan bimbingan selama 3 hari berturut-turut ( guru dan speech teraphy ). Dilakukan tgl 23 s.d 26 Nopember 2011.

Kegiatan yang dilakukan: Jika bertemu guru di pagi hari, Geri dapat memulai ucapan selamat pagi tanpa bimbingan selama 4 hari berturut-turut ( guru dan speech teraphy ). Dilakukan tgl 28 Nopember s.d Desember 2011.

Tujuan jangka panjang 2 : Geri dapat mengikuti aturan kegiatan makan siang tanpa pengawasan guru. Tujuan jangka pendek 2 :
o

Bulan Nopember 2011, pada waktu makan siang, Geri akan duduk diruang makan dengan perhatian guru. Bulan Desember 2011, pada waktu makan siang, Geri akan duduk diruang makan tanpa perhatian guru. Bulan Januari 2011, pada waktu makan siang Geri tidak mengganggu anak lain dengan pengawasan guru. Bulan Pebruari 2011, pada waktu makan siang ,Geri tidak mengganggu anak lain tanpa pengawasan guru.

Tujuan jangka panjang 3 : Geri akan dapat menyebutkan fungsi tiga alat ( sendok, cangkir, sisir ). Tujuan jangka pendek 3 :
o

Bulan Nopember 2011, guru mengucapkan kata sendok, cangkir, sisir sebanyak 5 kali, Geri akan dapat menirukannya dengan benar ( dapat dibimbing guru dan ahli bina wicara )

Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 18

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2

Bulan Desember 2011, jika ditunjukkan sendok, cangki, sisir sebanyak 5 kali, maka Geri akan dapat menyebutkan nama benda-benda tersebut dengan benar ( dibimbing guru dan ahli bina wicara)

Bulan Januari 2012, Geri jika akan menggunakannya, ia dapat meminta sendok, cangkir, dan sisir dengan ucapan yang benar ( bimbingan guru dan ahli bina wicara ).

o Selanjutnya jika Geri memerlukannya, ia akan dapat mendemonstrasikan penggunaan sendok, cangkir dan sisir dengan benar.

Telah mengetahui dan menyetujui program tersebut di atas : Kepala Sekolah ..................................Orangtua .................................. Guru Kelas ........................................Guru Pembinmbing Khusus............. Speech Therapist ................................Fisiotherapist ................................. Guru Olah Raga ..................................Dokter .......................................... Tingkat kecacatan( kemampuan dan kebutuhan ) yang dialami Geri lebih berat dari pada Yeni. Oleh karena itu, jenis layanan khusus yang diperlukan juga lebih banyak melibatkan tenaga profesional terkait. Geri memerlukan banyak program bina diri, penanganan masalah prilaku, dan bidang akademik dasar

Latihan
Kerjakan latihan di bawah ini secara berkelompok dan cocokkan dengan materi di atas 1. Jelaskan, mengapa guru harus membuat Program Pengajaran Individual 2. Jelaskan tujuan perencanaan program pengajaran individual ! 3. Komponen apa sajakah yang harus dipersiapkan untuk Perencanaan Program Pengajaran Individual ?. 4. Bagaimana Proses Penyusunan Program Pengajaran Individual? 5. Jelaskan alur penyusunan program pengajaran idnividual ! 6. Susunlah program PPI dengan menggunakan format yang tedapat pada unit ini, diskusikan dengan guru kelas atau guru Pembimbing Khusus dan kepala sekolah dan guru bidang study yang lain bahwa Anda sedang berlatih menyusun program PPI , bahwa Anda belum saatnya membantu anak berkesulitan belajar atau yang lainnya.

Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 19

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2

Rangkuman
PPI merupakan program yang menjamin bahwa setiap anak berkebutuhan khusus memiliki suatu program yang diindividualisasikan untuk mempertemukan kebutuhan-kebutuhan khas yang dimiliki anak berkebutuhan khusus Tujuan PPI adalah untuk membantu anak/ peserta didik yang bermasalah dalam belajarnya karena keterbatasan dalam penglihatan, pendengaran, kecerdasan, motorik maupun prilaku sehingga anak/siswa sering tidak dapat menyerap materi belajar yang diberikan secara klasikal sehingga membutuhkan layanan pembelajaran yang berbeda dengan anak-anak pada umumnya. Fungsi PPI adalah untuk mengetahui kekuatan, kelemahan dan minat siswa sehingga program yang diindividualisasikan terarah pada tujuan.serta membantu guru untuk mempertemukan kebutuhan khas mereka dan mengkomunikasikan program tersebut kepada orang yang berkepentingan agar pelayanan lebih efektip. Komponen Program Pengajaran Individual meliputi :

Diskripsi tingkat kemampuan siswa saat ini Sasaran program tahunan/ program jangka panjang Sasaran belajar jangka pendek/program jangka pendek Diskripsi pelayanan Tanggal pelayanan Penilaian

Soal Formatif 1
1. Tujuan Program Pembelajaran Individual adalah A. Untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan dan minat siswa B. membantu ABK yang membutuhkan layanan pembelajaran khusus C. Untuk memberikan bantuan agar memudahkan guru D. Untuk memberikan layanan secara individual

Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 20

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2 2. Agar memudahkan siswa menerima pelajaran,ABK diberikan pelayanan

dengan program.. A. Asesmen B. Pembelajaran Individual C. Pembelajaran kelompok D. Pembelajaran Contekstual 3. Langkah-langkah penyusunan PPI adalah. A. Membentuk format PPI B. Membentuk tim, merancang ,mengembangkan dan menentukan metode C. Membentuk tim, analisis kemampuan, mengembangkan tujuan, merancang dan menentukan metode evaluasi. D. Membentuk TP3I, menilai, merancang , mengembangkan metode dan menentukan metode
4. ABK memiliki kebutuhan khas sehingga dibutuhkan layanan secara

A. Kelompok B. Individualisasi C. Bertahap D. Periodik 5. Berikut ini adalah Jenis Model Program PPI A. Model yang memiliki komponen : diskripsi kemampuan sekarang, tujuan jangka panjang dan pendek,serta placement B. Model yang memiliki komponen: latar belakang, isi kasus, tujuan, jadwal dan evaluasi C. Model yang memiliki komponen: identitas siswa, kemampuan sekarang, rekomendasi, catatan kesehatan,perhatian khusus, tujuan jangka panjang dan pendek D. Model berbentuk metrik atau uraian diskripsi
6. Aspek-aspek yang akan dievaluasi dalam PPI meliputi

A. Tes intelektual, tes sosial dan emosi B. Tes hasil belajar, inteligensi, tes sosial, bahasa & laporan perkembangan C. Tes kemampuan akademik, tes inteligensi, perilaku sosial,kemampuan bahasa, dan riwayat perkembangan anak. D. Tes kemampuan kecerdasan, kemampuan sosial dan emosional

Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 21

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2 7. Untuk mengetahui kelemahan, kekuatan serta minat yang dimiliki siswa

maka perlu dilakukan . A. Program remedial B. Program pengayaan C. Program Pengajaran Individual D. Program jarak jauh 8.Program PPI dapat di programkan dalam jangka. A. Jangka menengah dan panjang B. Jangka panjang C. Jangka panjang dan pendek D. Jangka semesteran 9.Jenis tes Inteligensi, tes pendengaran, tes sosio motorik untuk ABK dapat dilakukan dengan cara A. Tes Individual B. Psikotes C. Diagnostik kesulitan belajar D. StAndart tes 10. Setelah dilakukan asesmen oleh para ahli-ahli yang membantu untuk mengetahui kemampuan siswa ABK untuk mendapatkan A. PPI B. Rekomendasi C. Referal D. Case Conference

Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 22

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2

Sub Unit 2

EVALUASI
1. Pengantar
Setelah Anda memahami cara membuat Program Pengajaran Individual, Sub unit ini membahas tentang bagaimana tindakan selanjutnya untuk melakukan evaluasi. Evaluasi disini adalah tahap yang dilakukan setelah pelaksanaan program pengajaran individual yang mendapatkan rujukan dari tim asesmen dengan tujuan evaluasi formal untuk mengetahui tingkat kemampuan anak di berbagai aspek dan untuk menentukan jenis dan tingkat penyimpangannya

2. Pengertian Evaluasi
Sunardi (2005) menjelaskan lebih jauh bahwa evaluasi untuk ABK adalah suatu proses sistematis yang mengandung pengumpulan informasi, menganalisis, dan menginterpretasi informasi tersebut untuk membuat keputusan-keputusan. Dengan kata lain, keputusan-keputusan pendidikan dibuat berdasarkan hasil analisis dan interpretasi atas informasi yang terkumpul. Informasi yang dikumpulkan dapat dalam bentuk angka melalui tes dan atau deskripsi verbal (melalui observasi). Evaluasi menjawab pertanyaan seberapa baik unjuk kerja peserta didik? Dalam konteks pendidikan inklusif baik tidaknya unjuk kerja peserta didik didasarkan atas kriteria yang mengacu pada kompetensi yang harus dikuasai peserta didik dengan kecerdasan rata-rata dan seberapa peningkatan unjuk kerja peserta didik yang dikenai program pembelajaran individual (PPI). Anak berkebutuhan khusus dapat dinilai melalui dua kriteria yaitu terhadap anak berkebutuhan khusus yang setelah kurikulum, metode, strategi, media dimodifikasi sedemikian rupa sehingga anak dapat mengikuti kurikulum reguler, maka pedoman penilainnya mengacu pada pedoman penilaian reguler/ standar, sedangkan terhadap anak berkebutuhan khusus

Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 23

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2

yang terpaksa tidak dapat mengikuti kurikulum reguler dan diterapkan PPI, maka penilaiannya menggunakan modifikasi tersendiri. Illustrasi
Seorang guru melakukan kegiatan pembelajaran matematika dengan menyusun rencana pembelajaran dengan kompetensi dasar membilang banyak benda. Dalam kegiatan pembelajaran ada peserta didik yang kurang mampu untuk menghitung dengan bilangan angka 1-50, dan anak tersebut diadakan evaluasi/penilaian hasil belajar dengan diadakan asesmen pembelajaran. Hasilnya anak tersebut mampu menghitung benda dengan memahami, menghitung angka 1-10. Penilaian ini dapat diandalkan sebagai dasar pengambilan keputusan. Keputusan tersebut berhubungan dengan sudah atau belum berhasilnya peserta didik dalam mencapai suatu kompetensi. Data yang diperoleh guru selama pembelajaran berlangsung dapat dijaring dan dikumpulkan melalui prosedur dan alat penilaian yang sesuai dengan kompetensi atau hasil belajar yang akan dinilai. Oleh sebab itu, penilaian kelas lebih merupakan proses pengumpulan dan penggunaan informasi oleh guru untuk memberikan keputusan, dalam hal ini nilai terhadap hasil belajar peserta didik berdasarkan tahapan belajarnya. Dari proses ini, diperoleh potret/ profil kemampuan peserta didik dalam mencapai sejumlah standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah dicapai. Bahwa penilaian hanya dilakukan di dalam kelas tetapi juga diluar kelas, secara formal dan informal, atau dilakukan secara khusus. Evaluasi/penilaian kelas dilaksanakan secara terpadu dengan kegiatan belajar-mengajar atau tes-tes yang lainnya. .

3. Aspek aspek apa yang akan dievaluasi


Untuk kepentingan pembelajaran bagi ABK ada beberapa komponen yang harus di evaluasi yanitu o Tes kemampuan akademik, termasuk dalam kelompok ini adalah tes-tes tentang penguasaan ketrampilan akademik dan prestasi belajar di

Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 24

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2

sekolah. Hasil tes ini harus menunjukkan tingkat kemampuan yang dicapai, kelemahan, dan bidang-bidang yang belum dikuasai oleh anak. o Tes Inteligensi. Tes inteligensi dilaksanakan oleh tenaga profesi yang berwenang (psikolog) untuk memperoleh gambaran tentang tingkat kemampuan umum anak. o Tes perilaku sosial dan adaptif.Perilaku adaptif adalah kemampuan memenuhi tuntutan sosial lingkungannya secara efektif.Aspek disini adalah tingkat kemandirian,perkembangan motorik, perseptual, kemampuan berkomunikasi,sosialisasi, dan bina diri. Dalam pengukuran perilaku sosial dan adaptif banyak digunakan teknik observasi, atau wawancara baik langsung kepada anak maupun kepada orang tuanya atau orang yang dekat dengan anak tersebut.
o

Kemampuan bahasa, evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan dan mengidentifikasi berbagai kelemahan bahasa ekspresif dan reseptif yang kemungkinan dimiliki anak.Jika memang kemampuan bahasa anak bermasalah maka akan diperlukan asesmen lanjutan

Riwayat perkembangan anak yaitu memuat tentang data riwayat kesehatan, hasil evaluasi terdahulu ( apabila pernah dilaksanakan), hasil laporan dari instansi lain, perkembangan pendidikan, dan data tentang keluarga merupakan materi penting dalam proses evaluasi formal.

Ada beberapa ketentuan dalam pelaksanaan evaluasi formal o Tes hendaknya diberikan dalam bahasa ibu yang dipakai anak. o Materi tes hendaknya telah divalidasi untuk penjaringan anak berkebutuhan khusus o Tes dilaksanakan oleh ahli yang telah terlatih.

Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 25

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2

Tes hendaknya juga mampu mengidentifikasi kelemahan dan kemampuan khusus yang dimiliki anak, tidak hanya memberikan gambaran umum seperti halnya IQ

Bahwa

kelainan

anak

yang fisik

memiliki gangguan

keterbatasan bicara

penglihatan, telah

pendengaran,

keterbatasan

hendaknya

diperhitungkan tidak berpengaruh pada hasil tesnya.


o

Keputusan program pendidikan khusus yang paling sesuai bagi anak, tidak boleh dibuat hanya berdasarkan pada hasil tes saja.

Anak harus dievaluasi pada semua aspek yang keterkaitan dengan jenis kelainan /hambatan yang dimiliki anak.

Evaluasi merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah-langkah perencanaan, pengumpulan informasi yang menunjukkan pencapaian hasil belajar ABK, pelaporan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar peserta didik. Evaluasi dilaksanakan melalui berbagai cara, seperti tes tertulis (paper and pencil test), hasil kerja siswa melalui kumpulan hasil kerja/karya peserta didik (portfolio), penilaian produk, penilaian projek dan penilaian unjuk kerja (performance) peserta didik dengan melihat kondisi peserta didik.

5. Kriteria Evaluasi / Penilaian


Sama dengan konsep evaluasi paga umumnya, evaluasi untuk ABK dituntut untuk memenuhi kriteria
a. Validitas : Validitas berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dan alat

penilaian yang digunakan sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan isinya mencakup semua kompetensi yang terwakili secara proporsional.
b. Reliabilitas :Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi (keajegan) hasil

penilaian. Penilaian yang reliable (ajeg) memungkinkan perbandingan yang reliable dan menjamin konsistensi. Misal, guru menilai dengan projek, penilaian akan reliabel jika hasil yang diperoleh itu cenderung sama bila projek itu dilakukan lagi dengan kondisi yang relatif sama.

Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 26

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2 c. Terfokus pada kompetensi : Dalam pelaksanaan kurikulum berbasis

kompetensi, penilaian harus

terfokus pada pencapaian kompetensi

(rangkaian kemampuan), bukan pada penguasaan materi (pengetahuan).


d.

Keseluruhan/

Komprehensif

:Penilaian

harus

menyeluruh

dengan

menggunakan beragam cara dan alat untuk menilai beragam kompetensi siswa, sehingga tergambar profil kemampuan peserta didik.
e.

Objektif :Penilaian harus dilaksanakan secara objektivitas. Untuk itu, penilaian harus adil, terencana, berkesinambungan, menggunakan bahasa yang dapat dipahami peserta didik, dan menerapkan kriteria yang jelas dalam pembuatan keputusan atau pemberian angka (skor).

f. Mendidik : Penilaian dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran

bagi guru dan meningkatkan kualitas belajar bagi peserta didik.

6. Prinsip-prinsip Evaluasi bagi ABK di Sekolah Inklusif.

Penilaian

terhadap

ABK

dengan

modifikasi

pembelajaran tidak menimbulkan masalah (tidak memerlukan PPI), maka kriteria penilaiannya menggunakan kriteria siswa reguler.

Terhadap ABK yang tidak mampu memenuhi target kurkulum reguler sekalipun telah dimodifikasi sehingga menggunakan kurikulum PPI, maka kriteria penilaiannya berdasarkan seberapa daya serap atau pencapaian tujuan yang telah disusun dalam PPI.

Jika

setiap

aBK

memerlukan

PPI,maka

penilaianya atas dasar pencapaian tujuan masing-masing PPI Hal ini dimungkinkan setiap anak mendapatkan nilai yang baik, sekalipun kemampuannya berbeda. dicapai ABK. Penilaian kuantitatif dalam PPI harus dilampiri dengan penilaian narasi yang menjelaskan kompetensi yang telah

Latihan
Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 27

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2

Diskusikan dengan temanmu ! 1. Jelaskan aspek-aspek apa sajakah yang akan di evaluasi ? 2. Jelaskan ketentuan apa sajakah dalam pelaksanaan evaluasi? 3. Apa yang harus diperhatikan sebelum melakukan evaluasi pembelajaran?

Rangkuman
o o

Evaluasi adalah proses untuk mengetahui tingkat kemampuan anak di berbagai aspek dan menentukan jenis dan tingkat penyimpangannya. Aspek yang akan dievaluasi meliputi komponen: tingkat kemampuan akademik, Inteligensi, kemampuan prilaku sosial dan adaptif, kemampuan bahasa komunikasi serta riwayat perkembangan anak. Ketentuan untuk mengadakan evaluasi meliputi: tes hendaknya diberikan dalam bahasa ibu,dilakukan seorang ahli, serta materi yang diberikan telah divalidasi untuk penjaringan anak berkebutuhan khusus. Tes juga hendaknya mampu mengidentifikasi anak sesuai dengan keterbatasannya dan hambatannya sehingga hendaknya telah diperhitungkan tidak berpengaruh pada hasil tesnya. Keputusan program pendidikan khusus yang paling sesuai bagi anak tidak boleh dibuat hanya berdasarkan pada hasil tes saja, tetapi pada semua aspek. Kriteria Evaluasi/penilaian meliputi: Validitas, Reliabilitas, Terfokus pada kompetensi, Komprehensif, Objektif, dan mendidik Prinsip-prinsip Penilaian Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Inklusif. Terhadap ABK yang tidak mampu memenuhi target kurkulum reguler sekalipun telah dimodifikasi sehingga menggunakan kurikulum PPI, maka kriteria penilaiannya berdasarkan seberapa daya serap atau pencapaian tujuan yang telah disusun dalam PPI. Jika setiap anak berkebutuhan khusus di kelas itu memerlukan PPI yang berbeda, maka penilaianya atas dasar pencapaian tujuan masing-masing PPI untuk masing-masing anak. Penilaian kuantitatif dalam PPI harus dilampiri dengan penilaian narasi yang menjelaskan kompetensi yang telah dicapai anak.

o o

Soal Tes`Formatif 2:
Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 28

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2 1. Tes untuk mengetahui tingkat kemandirian,perkembangan motorik,

perseptual, kemampuan berkomunikasi,sosialisasi, dan bina diri dapat dilakukan dengan melakukan .. A. Tes sosial adaptif B. Tes diagnostic C. Tes Inteligensi D. Tes motorik

2. Penilaian kuantitatif dalam PPI harus dilampiri dengan penilaian ......... A. Belajar B. Diagnostik C. Narasi/diskriptip D. Nilai angka 3. Penilaian yang berujud narasi yang menjelaskan tentang.......... A. Kemampuan ABK B. Kelebihan dan kelemahan ABK C. Kompetensi yang telah dicapai ABK D. Kompetensi
4. Penilaian terhadap ABK yang tidak menimbulkan masalah maka kriteria

penilaian menggunakan................ A. PPI. B. Program Individual C. Program sekolah regular D. Program modifikasi 5. Untuk mendapatkan aktivitas penilaian kelas dapat dilakukan dengan cara . A. Bertahap B. Berkesinambungan C. Berjangka pendek D. Berjangka panjang dan pendek
6. Penilaian harus menyeluruh dengan menggunakan beragam cara dan alat

ini artinya A. Reliabilitas B. Kontabilitas C. Komprehensif

Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 29

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2

D. Akuntabilitas
7. Untuk menilai beragam kompetensi dan kemampuan siswa, sehingga

tergambar profil kemampuan utuh, dapat dilakukan dengan cara A. Bertahap B. Berkesinambungan C. Berjangka pendek D. Berjangka panjang dan pendek 8. Penilaian apa yang seharusnya dinilai dan alat penilaian yang digunakan sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan isinya mencakup semua kompetensi yang terwakili secara proporsional, penilaian ini disebut...... A. Reliabilitas B. Kontabilitas C. Validitas D. Akuntabilitas 9. Salah satu tujuan evaluasi / penilaian adalah. A. Menggambarkan sejauhmana siswa telah menguasai suatu kompetensi B. Menggambarkan sejauh mana tidak dapat menguasai kompetensi C. Menggambarkan bahwa sebatas kemampuan yang dimiliki D. Menggambarkan keberhasilan seseorang memenuhi kompetensi
10. Penilaian kelas dapat dilakukan dengan cara A. Tertulis, lisan, produk portofolio, unjuk kerja, projek, dan tingkah laku.

B. Lisan, unjuk kerja kelompok dan individual C. Tulis.lisan dan unjuk kerja.portofolio D. Lisan,tulis, dan unjuk kerja

Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 30

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2 Jawaban Formatif 1 Jawaban Formatif 2

1. D 2. B 3. C 4. B 5. D 6. C 7. C 8. C 9. A 10. B

1. A 2. C 3. C 4. C 5. B 6. C 7. B 8. C 9. A 10. A

Referensi:
Amin Mohamad ( 1994 ), Ortopedagogik Anak Tunagrahita, Proyek Pembinaan Dan Peningkatan Mutu Tenaga Kependidikan, Jakarta Alimim, Zaenal (2004), Reorientasi Pemahaman Konsep Special Education Ke Special Needs Education dan Implikasinya terhadap Layanan Pendidikan dan kurikulum LPTK. Jurnal Asesmen dan Interpensi Anak berkebutuhan Khusus. Vol.3-2, 172-181. Kathryn .P.Meadow (1980 ), Deafness and Child Development, University of California Press.USA. Munawir Yusuf ( 1996 ), Pendidikan Tunanetra Dewasa Dan Pembinaan Karir, Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Tenaga Akademik, Jakarta Murni Winarsih. ( 2007 ), Intervensi Dini Bagi Anak Tunarungu Dalam Pemerolehan Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendeal Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan, Jakarta

Glosarium
Performance Levels : adalah diskripsi tingkat kemampuan/kecakapan siswa saat ini yang diketahui setelah dilakukan asesmen, sehingga guru kelas

Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 31

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2

dapat mengetahui kekuatan, kelemahan dan kebutuhan pembelajaran siswa yang bersangkutan. Description of services : adalah diskripsi meliputi : guru yang mengajar, isi program pengajaran dan kegiatan pembelajaran, alat yang dipergunakan dalam pengajaran dikelas khusus seperti ; bina wicara, audiologi, fisioterapi, terapi okupasional, rekreasi, bimbingan psikiater, layanan medis, identifikasi dini, dan lain-lain. Validitas : berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dan alat penilaian

yang digunakan sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan isinya mencakup semua kompetensi yang terwakili secara proporsional Reliabilitas : adalah berkaitan dengan keajegan menjamin konsistensi. hasil penilaian. Penilaian

yang reliable (ajeg) memungkinkan perbandingan yang reliable dan

Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 32

You might also like