You are on page 1of 11

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Reagensia golongan 5 tak ada golongan 1 reagensia umum untuk kationkation golongan ini. reaksi golongan kation-kation golongan ke lima tidak bereaksi dengan asam klorida, hydrogen sulfide, almunium sulfide atau jika ada serta garamgaram ammonium dengan ammonium karbonat. Reaksi-reaksi khusus atau uji-uji nyala dapat dipakai untuk mengidentifikasi ion-ion ini. Dari kation-kation golongan ini, magnesium memperlihatkan reaksi yang serupa dengan reaksi-reaksi dari kation-kation dalam golongan keempat. Namun, magnesium karbonat dengan adanya garam ammonium, larut maka dalam pengerjaan analisa sistematis ( pada mana garam-garam ammonium bertambah jumlahnya dengan banyak sekali dalam larutan magnesium tak akan mengendap bersama kation golongan keempat. Reaksi ion ammonium sangat serupa dengan reaksi-reaksi ion kalium, karena jari-jari atom dari kedua ion ini hamper identik. Ion ammonium NH4(Mr.18,038) ion-ion ammonium diturunkan dari ammonia (NH3) dan ion hydrogen (H+) cirri-ciri ion ini adalah serupa dengan cirriciri khas logam-logam alkali. Reaksi-reaksi khusus ataupun uji nyala dapat dilakukan untuk identifikasi kation golongan ini. Kation-kation golongan ini. Kation-kation ini, magnesium memperhatikan reaksi-reaksi yang serupa dengan reaksi-reaksi dari kationkation dalam golongan keempat. Pada kation Mg tidak akan mengendap bersama kation golongan V

1.2 Tujuan Percobaan Mengetahui reaksi ion NH4+ ditambah larutan NaOH. Mengetahui reaksi ion NH4+ ditambah larutan Nessler. Mengetahui reaksi sensitive dalam percobaan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


MAGNESIUM (Mg : Ar 24,305) magnesium adalah logam putih, dapat ditimpa dan dilihat. Ia melebur pada 6500C mudah terbakar dalam udara atau oksigen dengan mengeluarkan cahaya putih yang cemerlang, membentuk oksida MgO dan beberapa nitrat Mg3N2, logam ini perlahan-lahan terurai oleh air pada suhu biasa, tetapi titik didih air reaksi belangsung dengan cepat. Mg + 2H2O Mg(OH)2 + H2 (Day, 1993)

Magnesium hidroksida, jika tidak ada garam ammonium, praktis tak larut magnesium larut dengan mudah dalam asam. Mg + 2H+ Mg2+ + H2 Magnesium membentuk kation bivalen Mg2+. Oksida, hidroksida, karbonat dan fosfatnya tak larut, garam-garam lainnya larut rasanya pahit beberapa dari garamgaram ini adalah higroskopis. Reaksi-reaksi magnesium untuk mempelajari reaksi-reaksi ini dapat dipakai larutan 0,5 M dari magnesium klorida MgCL6.H2O atau magnesium sulfat MgSO4 7H2O 1. Larutan ammonium : pengendapan parsial magnesium hidroksida yang putih dan seperti gelatin. Mg2+ + 2NH3 + 2H2O Mg(OH)2 + 2NH4+

Endapan larutan sangat sedikit sekali dalam air ( 12 Mg Ks: 3,4 x 10-11) tetapi mudah larut dalam garam-garam amonium. (Day, 1993) Selagi reaksi berjalan konsentrasi ion amonium, yang disebabkan oleh diosiasi. Garam-garam amonium yang teriosiasi sempurna. Ditambah dan akibatnya, konsentrasi ion-ion hidroksil berkurang karen efek ion sekutu. Konsentasi ion hidroksil yang kecil, yang memang sudah rendah, masih makin kurang lagi, sehingga banyak dari garam magnesium itu tetap berada dalam

larutan. Dengan adanya konsentrasi garam amonium konsentrasi ion hidroksil akan berkurang sedemikian rupa. KALIUM ( Ar : 39,098 ) kalium adalah logam putih perak yang lunak. Logam ini melebur pada 63,50C, ia tetap tak berubah dalam udara kering, tetapi dengan cepat teroksidasi dalam udara lembab, menjadi tertutup dengan suatu lapisan biru. Logam itu menguraikan air dengan dahsyat, sambil melepas hydrogen dan terbakar dengan nyala lembayung. K+ + 2H2O 2K+ + 2 OH- + H2

Kalium biasanya disimpan dalam pelarut nafta. Reaksi-reaksi ion kalium larutan kalium klorida KCl 1 M dapat dipakai untuk uji-uji ini : 1. Larutan natrium heksanitritokobaltat (III) Na3[Co(No)2)6] : endapan kuning kalium heksanitritokobaltat (III) 3K+ + [Co(NO2)6]3K3[Co(NO2)6]

Endapan tak larut dalam asam asetat encer. Jika ada natrium dalam jumlah yang lebih banyak ( atau jika Reagensia ditambahkan berlebihan ) terbentuk suatu garam campuran. K2Na [Co(NO2)6] endapan terbentuk dengan segera dalam larutanlarutan pekat, dan lambat dalam larutan encer : pengendapan dapat dipercepat dengan pemanasan 2. Larut asam tertrat ( atau larutan natrium hydrogen tertrat) endapan kristal putih kalium hydrogen tartrat K+ + H2C2H4O6 Dan K+ + H.C4H4O6KHC4H4)6 + H+ KHC4H4O6 (a) (b)

Jika asam tartarat yang dipakai, larutan harus dibuferkan dengan natrium asetat, Karena asam kuat yang terbentuk dalam reaksi (a) melarutkan endapan. Basabasa (alkali) kuas juga melarutkan endapan. 3. larutan asam perklorat ( HClO4): endapan Kristalin putih kalium KClO4 dari larutan yang tak begitu encer K+ + ClO4KClO4

Endapan larutan sedikit dalam air ( 3,2 gc-1 dan 198 ge-1 masing-masing pada 00 dan 100 0c) dan praktis tak larut dalam alkohol tak boleh dipanaskan. Karena bias menimbulkan ledakan yang berbahaya. Reaksi tak dipengaruhi oleh adanya garam-garam ammonium ( Harjadi, 1990) Ion ammonium NH4+ (Mr: 18,038) ion-ion ammonium diturunkan dari ammonia. NH3 dan ion hydrogen H+, cirri-ciri khas ion ini adalah serupa dengan cirriciri khas ion logam-logam alkali, dengan elektrolis memakai katode dari merkurium dapat dibuat ammonium amalgam. Dari natrium atau kalium. Garam-garam ammonium umumnya adalah senyawa-senyawa yang larut dalam air, dengan membentuk larutan yang tak berwarna ( kecuali bila anionya berwarna). Dengan pemanasan semua garam ammonium dapat dihilangkan secara kuantitatif dari campuran kering dengan memanaskan reaksi-reaksi ion ammonium untuk mempelajari reaksi-reaksi ini, dapat dipakai larutan ammonium klorida NH4Cl 1 M. 1. Larutan natrium hidroksida. Gas ammonium dilepaskan ketika dipanaskan NH4+ + OHNH3 + H2O Ini dapat diidentifikasikan (a) dari baunya dengan hati-hati ciumlah uap setelah mengangkat tabung uji atau gelas piala kecil dari api (b) dari terbentuknya uap putih ammonium klorida bila sebuah batang kaca yang dibasahi asam klorida pekat dipegangi dalam uapnya. Dalam uji 1 terbentuk campuran merkurium (III) amidonitrat ( endapan putih ) dan merkurium endapan ( hitam ) 2NH3+ Hg22+ + NO3Hg(NH2) NO3+ Hg + NH4+ Dalam uji 1 terbentuk mangan (IV) oksida berhidrat 2NH3 + Mn2+ + H2O2+ MnO(OH) + 2NH4+ 2. Reaksi nessler ( larutan basa dari kalium tetraiodomerkurat (III) endapan coklat atau pewarna coklat ) atau kunig dihasilkan dengan sesuai jumlah ammonia atau ion ammonium yang terdapat endapan adalah merkurium (II) Amidoiodida basa : NH4+ + 2[HgI4]2- + 4OHHgO.Hg(NH2)I Rumus endapan coklat yang ditulis 7I-+3H2O sebagai NH2.HgI3 ( Nichols dan Utillities 19933). 3HgO.Hg(NH3)2 I2 (Britton dan William). ( Vogel. 1985)

BAB 3 METODOLOGI PERCOBAAN


3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat-Alat Tabung reaksi 1 rak tabung Lampu spiritus Penjepit tabung Pipet tetes Batang pengaduk Sikat tabung 3.1.2 Bahan-bahan NH4+ NaOH Nessler Kertas label Sabun pembersih Tissue Aquades Korek Kertas saring Kaporit

3.2 Prosedur Percobaan 1. NH4+ + NaOH Dimasukkan NH4+ kedalam tabung reaksi Ditambah NaOH, dipanaskan Diamati 2. NH4+ + Nessler Dimasukkan NH4+ kedalam tabung reaksi Ditambahkan Nessler Diamati

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data pengamatan perlakuan Hasil Pengamatan

NH4+ + NaOH NH4+ + Nessler


4.2 Reaksi A. NH4+ + NaOH NH3 + H2O B. NH4OH + 2 [HgI4]2- + 4OHNessler : K2[HgI4] + KOH

Larutan Putih End. Merah orange

HgO. Hg(NH2) I + 7 I- + 3H2O

4.2 Pembahasan Pada analisa kation golongan V pada larutan NH4+ yang ditambahkan dengan natrium hidroksida agak pekat larutanya tetap bening. Setelah dipanaskan larutan bewarna. Membirukan lakmus yang merah. Kation-kation golongan ke V tidak bereaksi dengan asam klorida, hidrogen sulfida, dan ammonium karbonat. Sehingga reaksi-reaksi khusus hanya dapat bereaksi dengan uji nyala. Untuk mengidentifikasi kation-kation golongan V. Magnesium memperlihatkan reaksi-reaksi yang serupa dengan reaksi-reaksi kation golongan IV, namun magnesium karbonat dengan adanya garam-garam amonium akan larut. Endapan larutan sangat sedikit dalam air, larut dalam asam asetat dan larut dalam asam-asam netral.

Fungsi pemanasan dalam percobaan ini adalah untuk mempercepat laju reaksi atau mempercepat terjadinya suatu reaksi yang berlangsung sehingga reaksi yang terjadi sangat cepat sesuai yang diinginkan. Fungsi pengocokan dalam percobaan ini adalah untuk mencampurkan larutan menjadi satu dan membentuk suatu reaksi yang kompleks.

Faktor-faktor kesalahan dalam percobaan ini adalah: 1. Kurang teliti dalam melihat perubahan sampel 2. Kurang bersih dalam menyuci alat yang digunakan. 3. Kurang tepat dalam memanaskan larutan sehingga larutan menjadi rusak. 4. Kemungkinan bahan yang digunakan sebagian sudah mengalami kerusakan. 5. Tetukarnya pipet yang digunakan sehingga mengalami perubahan yang tidak diinginkan. 6. Kurang tepat mencampurkan larutan yang digunakan. Karena kation golongan V keelektronegatifannya tinggi artiya larut. Tidak ada 1 reagen yang dapat mengendapkannya kecuali unsur-unsur alkali sulit di endapkan. Dan digunakan kaporit agar reaksi logam yang ada di tabung reaksi dapat hilang setelah dicici. Dan ion-ion pengganggu dapat hilang dan bersih dari tabung reaksi.

BAB 5 PENUTUP

5.1 Kesimpulan Reaksi NH4 ditambah dengan reaksi NaOH reaksi yang didapatkan adalah larutan putih Reaksi NH4 ditambah dengan reaksi Nessler adalah larutan menjadi merah bata Pereaksi sensitif dalam percobaan adalah pereaksi Nessler ditambahkan sedikit sudah mengalami perbuhan

5.2 Saran Sebaiknya dalam pengujian kation golongan V tidak hanya NH4+ saja, dapat juga dicoba kation lain seperti Mg2+, Na+ dan K+ agar kita dapat mengetahui hasil yang bervariasi.

DAFTAR PUSTAKA

Day. R.A. Dan A.L. Underwood. 1993. Analisa Kimia Kuantitatif. Jakarta : Erlangga

Harjadi.W. 1990. Kimia Analitik Dasar. Jakarta : Gramedia

- Vogel. 1985. Buku Teks Analisa Anorganik Kuantitatif dan Semimikro. Jakarta : PT. Kalman media Pustaka

You might also like