You are on page 1of 9

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TUJUAN a. Tujuan Instruksional Umum Mahasiswa mampu melakukan preparasi sampel darah dan urin.

b. Tujuan Instruksional Khusus

Mahasiswa memisahkan atau menyingkirkan pengotor atau zat-zat Mahasiswa mampu memperoleh plasma, serum, eritrosit dan whole Mahasiswa mampu melakukan pengamatan dan menangani sampel

yang tidak diinginkan (selain analit) dari sampel darah dan urin. blood dari sampel darah. urin. 1.2 Latar Belakang Secara umum tugas analisis toksikolog forensik (klinik dalam melakukan analisis dapat dikelompokkan ke dalam tiga tahap yaitu: 1) penyiapan sampel sampel preparation, 2) analisis meliputi uji penapisan screening test atau dikenal juga dengan general uknown test dan uji konfirmasi yang meliputi uji identifikasi dan kuantifikasi, 3) langkah terakhir adalah interpretasi temuan analisis dan penulisan hasil laporan analisis. (Gelgel, 2008). Sampel dari toksikologi forensik pada umumnya adalah spesimen biologi seperti: ciran biologis (darah, urin, air ludah), jaringan biologis atau organ tubuh. Preparasi sampel adalah salah satu faktor penentu keberhasilan analisis toksikologi forensik disamping kehadalan penguasaan metode analisis instrumentasi. (Gelgel,2008). Beberapa hal yang perlu diperhitungkan dalam tahapan penyiapan sampel adalah : jenis dan sifat biologis spesimen, fisikokimia dari spesimen, serta tujuan analisis. Dengan demikian akan dapat merancang atau memilih metode penangan sampel, jumlah sampel yang akan digunakan, serta memilih metode analisis yang tepat. Penanganan sampel perlu mendapat perhatian khusus, karena sebagian besar sampel adalah materi biologism sehingga sedapat mungkin mencegah terjadinya penguraian dari analit. Sampel urin pada umumnya dapat langsung dilakukan uji penapisan dengan menggunakan teknik immunoassay. Namun tidak jarang harus mendapatkan perlakuan awal, seperti pengaturan pH dan sentrifuga, guna menghilangkan kekeruhan. Pemisahan sel darah dan serum sangat diperlukan pada persiapan sebelum dilakukan uji penapisan pada darah.

Serum pada umumnya dapat langsung dilakukan uji penapisan menggunakan teknik immunoassay. Tidak jarang sampel darah, yangd iterima sudah mengalami hemolisis atau menggupal, dalam hal ini darah dilarutkan dengan metanol, dan kemudian disentrifuga, sepernatannya dapat langsung dilakukan uji penapisan menggunakan teknik immunoassay. Penyiapan sampel yang baik sangat diperlukan pada uji pemastian identifikasi dan kuantifikasi, terutama pada teknik kromatografi. Karena pada umumnya materi biologik merupakan materik yang komplek, yang terdiri dari berbagai campuran baik senyawa endogen maupun senyawa eksogen xenobiotika. Penyiapan sampel umumnya meliputi hidrolisis, ekstraski, dan pemurnian analit. Prosedur ini haruslah mempunyai efesiensi dan selektifitas yang tinggi. Perolehan kembali yang tinggi pada ekstraksi adalah sangat penting untuk menyari semua analit, sedangkan selektifitas yang tinggi diperlukan untuk menjamin pengotor atau senyawa penggangu terpisahkan dari analit. Pada analisis menggunakan GC/MS, penyiapan sampel termasuk derivatisasi analit secara kimia, seperi salilisasi, metilisasi, dll. Derivatisasi ini pada umumnya bertujuan untuk meningkatkan volatilitas analit atau meningkatkan kepekaan analisis. karyasa\Downloads\Documents\3212-4469-1-SM.pdf C:\Users\wayan

BAB II DASAR TEORI Menurut Flanagan, preparasi sampel adalah proses penyiapan sampel sebelum dilakukan analisi yang bertujuan untuk memisahkan atau menyingkirkan pengotor atau zat yang tidak diinginkan (selain analit) sehingga didapat hasil yang valid. 2.1 Sampel Darah Darah adalah cairan yang terdapat pada hewan tingkat tinggi yang berfungsi sebagai alat transportasi zat seperti oksigen, bahan hasil metabolisme tubuh, pertahanan tubuh dari serangan kuman, dan lain sebagainya. Beda halnya dengan tumbuhan, manusia dan hewan level tinggi punya sistem transportasi dengan darah. (Anonim a, 2008) Darah merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi manusia karena berfungsi sebagai alat transportasi serta memiliki banyak kegunaan lainnya untuk menunjang kehidupan. Tanpa darah yang cukup seseorang dapat mengalami gangguan kesehatan dan bahkan dapat mengakibatkan kematian. (Anonim a, 2008) Darah pada tubuh manusia mengandung 55% plasma darah (cairan darah) dan 45% sel-sel darah (darah padat). Jumlah darah yang ada pada tubuh kita yaitu sekitar sepertigabelas berat tubuh orang dewasa atau sekitar 4 atau 5 liter. (Anonim a, 2008) Fungsi darah pada tubuh manusia antara lain sebagai alat pengangkut air dan menyebarkannya ke seluruh tubuh, alat pengangkut oksigen dan menyebarkannya ke seluruh tubuh, alat pengangkut sari makanan dan menyebarkannya ke seluruh tubuh, alat pengangkut hasil oksidasi untuk dibuang melalui alat ekskresi dll. (Anonim a, 2008). 2.2.1 Komponen Darah Sebagai Sampel Analisis a. Plasma Darah Plasma darah adalah komponen darah berbentuk cairan berwarna kuning yang menjadi medium sel-sel darah, dimana sel darah ditutup, yang berbentuk butiran-butiran darah. Di dalamnya terkandung benang-benang fibrin/fibrinogen yang berguna untuk menutup luka yang terbuka. (Garda,2012) Plasma darah merupakan komponen terbesar dalam darah, dimana besar volume nya 55% dari volume darah yang terdiri dari 90% berupa air dan 10% berupa larutan protein, glukosa, faktor koagulasi, ion mineral, hormon dan karbon dioksida. Karena dinding kapiler permiabel bagi air dan elektrolit maka plasma darah selalu ada

dalam pertukaran zat dengan cairan interstisial. Dalam waktu 1 menit sekitar 70% cairan plasma bertukaran dengan cairan interstisial. Fungsi plasma darah adalah mengangkut sari makanan ke sel-sel serta membawa sisa pembakaran dari sel ke tempat pembuangan serta menghasilkan zat kekebalan tubuh terhadap penyakit atau zat antibodi. (Garda,2012) Plasma darah dapat dipisahkan di dalam sebuah tuba berisi darah segar yang telah dibubuhi zat anti-koagulan yang kemudian diputar sentrifugal sampai sel darah merah jatuh ke dasar tuba, sel darah putih akan berada di atasnya dan membentuk lapisan buffy coat, plasma darah berada di atas lapisan tersebut dengan kepadatan sekitar b. Serum Di dalam darah, serum (bahasa Inggris: blood serum) adalah komponen yang bukan berupa sel darah, juga bukan faktor koagulasi; serum adalah plasma darah tanpa fibrinogen, (bahasa Latin: serum) berarti bagian tetap cair dari susu yang membeku pada proses pembuatan keju. (Anonim b, Tt) Serum terdiri dari semua protein (yang tidak digunakan untuk pembekuan darah) termasuk cairan elektrolit, antibodi, antigen, hormon, dan semua substansi exogenous. Rumusan umum yaitu: serum = plasma - fibrinogen - protein faktor koagulasi. Studi yang mempelajari serum disebut serologi. Serum digunakan dalam berbagai uji diagnostik termasuk untuk menentukan golongan darah. (Anonim b, Tt) http://id.wikipedia.org/wiki/Serum_darah c. Eritrosit Sel darah merah, eritrosit (bahasa Inggris: red blood cell (RBC), erythrocyte)
[1]

1025

kg/m3.

(Garda,2012)

http://garda-

pengetahuan.blogspot.com/2012/04/pengertian-plasma-darah.html

adalah jenis sel darah yang paling banyak dan berfungsi membawa oksigen ke

jaringan-jaringan tubuh lewat darah dalam hewan bertulang belakang. Bagian dalam eritrosit terdiri dari hemoglobin, sebuah biomolekul yang dapat mengikat oksigen. Hemoglobin akan mengambil oksigen dari paru-paru dan insang, dan oksigen akan dilepaskan saat eritrosit melewati pembuluh kapiler. Warna merah sel darah merah sendiri berasal dari warna hemoglobin yang unsur pembuatnya adalah zat besi. Pada manusia, sel darah merah dibuat di sumsum tulang belakang, lalu membentuk kepingan bikonkaf. Di dalam sel darah merah tidak terdapat nukleus. Sel darah merah sendiri aktif selama 120 hari sebelum akhirnya dihancurkan. (Anonim c, Tt) d. Whole blood

Whole blood adalah darah tanpa perlakuan. Istilah ini digunakan dalam transfusi obat. Darah biasanya dikombinasikan dengan antikoagulan selama proses pengumpulan, tetapi pada umumnya dinyatakan belum diolah.(Anonim d,Tt) 2.2 Sampel Urin Urin adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh Dalam mempertahankan homeostasis tubuh peranan urin sangat penting, karena sebagian pembuangan cairan oleh tubuh adalah melalui sekresi urin. Selain urin juga terdapat mekanisme berkeringat dan juga rasa haus yang kesemuanya bekerja sama dalam mempertahankan homeostasis ini. (Anonim d, Tt) Fungsi utama urin adalah untuk membuang zat sisa seperti racun atau obatobatan dari dalam tubuh. Anggapan umum menganggap urin sebagai zat yang kotor. Hal ini berkaitan dengan kemungkinan urin tersebut berasal dari ginjal atau saluran kencing yang terinfeksi, sehingga urinnyapun akan mengandung bakteri. (Anonim d, Tt) Cairan yang tersisa mengandung urea dalam kadar yang tinggi dan berbagai senyawa yang berlebih atau berpotensi racun yang akan dibuang keluar tubuh. Analisis urin secara fisik meliputi pengamatan warna urin, berat jenis cairan urin dan pH serta suhu urin. (Anonim d, Tt) id.scribd.com/doc/57336154/Melakukan-Uji-Protein-UrinKurang-Dasar-Teori

BAB III PROSEDUR KERJA 3.1 ALAT dan BAHAN Alat a. Spuit b. Neraca analitik c. Sendok tanduk d. Kertas perkamen e. pH meter f. Ball filler g. Lemari es/freezer h. Pipet volume i. Pipet tetes Bahan j. Eppendorf k. Tabung vial + penutup l. Tabung sentrifugasi + penutup m. Rak tabung reaksi + tabung reaksi n. Sentrifugasi o. Tabung vortex p. Vortex

a. Sampel darah b. Urin c. Buffer saline d. EDTA e. Asam Sitrat f. Metanol 3.2 SKEMA KERJA 3.2.1 Perlakuan pada Sampel Darah 1. Cara memperoleh plasma dari darah (prosedur ini dilakukan jika matriks yang tersedia berupa darah segar) DARAH PLASMA

DI SENTRIFUGE 1500 rpm/15 menit 2. Cara memperoleh Serum dari Darah DARAH Didiamkan Selama 15 menit 3. Cara memperoleh sel darah merah (eritrosit) dari Darah SERUM

DARAH + antikoagulan DI SENTRIFUGE 3000 rpm/10 menit 4. Cara memperoleh Whole Blood DARAH + EDTA Dimasukkan pada suhu -200C

ERITROSIT

WHOLE BLOOD

5. Pengendapan protein dari plasma darah

PLASMA + METANOL DI SENTRIFUGE 1500 rpm/15 menit

Fraksi Bebas PROTEIN

3.2.2 Hal-hal yang perlu diamati saat penerimaan sampel urin ORGANOLEPTIS URIN

WARNA

pH

VOLUME

3.2.3 Penanganan Sampel Urin URIN + ASAM SITRAT DI SENTRIFUGE URIN

DAFTAR PUSTAKA Anonim a. 2008. Definisi Pengertian Darah, Plasma Darah dan Fungsi Alat Sistem Transportasi. http://organisasi.org/definisi-pengertian-darah-plasma-darah-dan-fungsialat-sistem-transportasi-manusia (Diakses : 11 Maret 2013)

You might also like