You are on page 1of 14

SUPERVISI PENDIDIKAN

Supervisi pendidikan dapat dimaknai sebagai kegiatan pemantauan oleh pembina dan kepala sekolah terhadap implementasi MBS termasuk pelaksanaan kurikulum, penilaian kegiatan belajar mengajar di kelas, pelurusan penyimpangan, peningkatan keadaan, perbaikan program dan pengembangan kemampuan profesional guru.

Pengertian Supervisi menurut para ahli:


Kimball Wiles merumuskan supervisi sebagai bantuan dalam pengembangan situasi belajar mengajar yang lebih baik.
Harold P. Adams dan Frank G. Dickey merumuskan supervisi sebagai pelayanan/layanan khusus dibidang pengajaran dan perbaikkannya mengenai proses belajar mengajar termasuk segala faktor dalam situasi itu. Thomas H. Briggs dan Josep Justman merumuskan supervisi sebagai usaha yang sistematis dan terus menerus untuk mendorong dan mengarahkan pertumbuhan diri guru yang berkembang, secara lebih efektif dalam membantu tercapainya tujuan pendidikan dengan murid-murid dibawah tanggung jawabnya. N. A. Ametembun merumuskan supervisi sebagai pembinan kearah perbaiakan situasi pendidikan (ternasuk pengajaran) pada umunya dan peningkatan mutu pada khususnya.

Tujuan Supervisi
Meningkatkan mutu kinerja guru Meningkatkan keefektifan kurikulum sehingga berdaya guna dan terlaksana dengan baik Meningkatkan keefektifan dan keefesiensian sarana dan prasarana yang ada untuk dikelola dan dimanfaatkan dengan baik sehingga mampu mengoptimalkan keberhasilan siswa Meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah khususnya dalam mendukung terciptanya suasana kerja yang optimal yang selanjutnya siswa dapat mencapai prestasi belajar sebagaimana yang diharapkan. Meningkatkan kualitas situasi umum sekolah sehingga tercipta situasi yang tenang dan tentram serta kondusif yang akan meningkatkan kualitas pembelajaran yang menunjukkan keberhasilan lulusan.

Sasaran Supervisi
Supervisi Akademik Supervisi Administrasi Supervisi Lembaga

Prinsip Supervisi Pendidikan


Prinsip Fundamental Dasar(Foundamental/basic Principle) Prinsip Praktis 1. Prinsip positif 2. Prinsip negatif

Fungsi Supervisi Pendidikan


Menurut Swearingen dalam bukunya Supervision of Instruction-Foundation and Dimension (1961). Ia mengemukakan 8 fungsi supervisi: 1. Mengkoordinasi semua usaha sekolah 2. Memperlengkapi Kepemimpinan Sekolah 3. Memperluas pengalaman guru-guru 4. Menstimulasi usaha-usaha sekolah yang kreatif 5. Memberikan fasilitas dan penilaian terus-menerus 6. Menganalisis situasi belajar mengajar 7. Memperlengkapi setiap anggota staf dengan pengetahuan yang baru dan keterampilan-keterampilan baru pula. 8. Memadukan dan menyelaraskan tujuan-tujuan pendidikan dan membentuk kemampuan-kemampuan.

Peranan Supervisor
Koordinator Konsultan Pemimpin kelompok Evaluator

Objek Supervisi Pendidikan


Objek pengkajian supervisi adalah memperbaiki situasi belajar-mengajar dalam arti yang luas. sedangkan olivia dalam bukunya supervision for todays school menggunakan istilah domain. Ia mengemukakan sasaran supervisi pendidikan meliputi tiga domain, yaitu : Memperbaiki pengajaran. Pengembangan kurikulum. Pengembangan staf.

Tipe-tipe Supervisi Pendidikan


Tipe Otokratis Tipe Demokratis Tipe Pseudo Tipe Manipulasi Diplomatis Tipe Laissez-faire

Proses Supervisi Pendidikan


Supervisi yang preventif Supervisi yang korektif Supervisi yang konstruktif Supervisi yang kreatif Supervisi yang kooperatif

Teknik-teknik Supervisi Pendidikan


1. Teknik yang bersifat individual - Perkunjungan kelas - Observasi kelas - Percakapan pribadi - Saling Mengunjungi Kelas (Inter-visitasi - Penyeleksi berbagai sumber materi untuk mengajar - Menilai diri sendiri (self evaluation check list)

2.

Teknik yang bersifat kelompok Pertemuan Orientasi bagi Guru Baru Panitia Penyelenggara Rapat Guru Diskusi Sebagai Proses Kelompok Tukar Menukar Pengalaman Lokakarya (workshop) Diskusi Panel Seminar Simposium Demonstrasi Mengajar Perpustakaan Jabatan Bulatin Supervisi Membaca Langsung Mengikuti Kursus Organisai Jabatan Laboratorium Kurikulum Perjalanan Sekolah Untuk Anggota Staf

Pelaksanaan Supervisi Pendidikan di Sekolah


Kegiatan supervisor dapat dilakukan sebagai berikut: Mensupervisi rencana kerja panitia (program) Struktur organisasi Personel Jadwal kerja (pengumuman, pendaftaran, tes, pengumuman siswa yang diterima, registrasi) Tempat, sarana, biaya laporan Mensupervisi pelaksanaan dengan menyaksikan on the spot Mensupervisi hasil pelaksanaan penerimaan siswa baru (laporan) Dari pelaksanaan supervisi a,b dan c maka supervisor dapat memberikan evaluasi terhadap seluruh kegiatan panitia. (predikat : Baik sekali, Baik, Sedang, Kurang, Jelek )

You might also like