Professional Documents
Culture Documents
com
A. Pengertian ‘urf
Secara etimologi, urf berarti baik, kebiasaan dan sesuatu yang dikenal. Adat dan ‘Urf
adalah dua kata yang sinonim (mutaradif) Namun bila digali asal katanya, keduanya berbeda.
‘adat berasal dari kata ‘ada-ya’udu artinya perulangan (berulang-ulang), ‘urf berasal dari ‘arafa –
ya’rifu, sering diartikan dengan “sesuatu yang dikenal” (dan diakui orang banyak)
Tidak ada perbedaan yang prinsip antara adat dan ‘urf, karena pengertian keduanya
sama, yaitu perbuatan yang telah berulang-ulang dilakukan sehingga menjadi dikenal dan diakui
orang banyak. Jadi meskipun asal kata keduanya berbeda,namun perbedaannya tidak
berarti.(Amir Syarifuddin,II, hlm.364). Oleh karena kedua kata itu sama, maka 5 kaedah utama
menggunakan kata ‘adat, bukan ‘urf
‘Urf adalah suatu keadaan, ucapan, perbuatan, atau ketentuan yang sudah dikenal
manusia dan telah menjadi tradisi dalam masyarakat. Di kalangan masyarakat sering disebut
sebagai adat.
Namun ada yang membedakan makna keduanya. Adat memiliki cakupan makna yang
lebih luas. Adat dilakukan secara berulang-ulang tanpa melihat apakah adat itu baik atau buruk
Adat mencakup kebiasaan pribadi, seperti kebiasaan seorang dalam tidur jam sekian, makan dan
mengkonsumsi jenis makanan tertentu. Adat juga muncul dari sebab alami, seperti cepatnya
anak menjadi baligh di daerah tropis, cepatnya tanaman berbuah di daerah tropis. Adat juga bisa
muncul dari hawa nafsu dan kerusakan akhlak, seperti suap, pungli dan korupsi. “Korupsi telah
membudaya, terjadi berulang-ulang dan dimana-mana”.
Sedangkan ‘urf tidak terjadi pada individu. ‘Urf merupakan kebiasaan orang banyak
ﻋﺎدة ﺟﻤﻬﻮر ﻗﻮم ﻓﻲ ﻗﻮل أو ﻓﻌﻞ
Kebiasaan mayoritas suatu kaum dalam perkataan atau perbuatan. A.Aziz Khayyath, Nazhayyah
al-’Urf, Amman, Maktabah Al-Aqsha, hlm 24
Mustafa Ahmad Zarqa (Yordania), ‘urf bagian dari ‘adat, karena adat lebih umum dari
‘urf. Suatu ‘urf harus berlaku pada kebanyakan orang di daerah tertentu bukan pada pribadi atau
golongan. ‘Urf bukan kebiasaan alami, tetapi muncul dari praktik mayoritas umat yang telah
mentradisi. Misalnya, harta bersama, konsinyasi, urbun, dll.
C. Jenis Urf:
1
agustianto.niriah.com
Bila sesorang mendatangi penjual daging, dan berkata “Saya beli daging 1 kg”,
sedangkan penjual daging memiliki jualan daging-daging lain dan ikan, ayam,
bebek. Maka yang diamksud adalah daging sapi. Jika seorang Minang bersumpah
tidak akan makan daging, tetapi setelah itu ia makan daging ikan. Maka ia tidak
melanggar sumpah / tidak membayar kifarat, karena yang dimaksudkan dengan
daging dalam sumpah tersebut adalah daging sapi. Walaupun menurut Al-quran,
ikan termasuk daging “”ﻟﺤﻤﺎ ﻃﺮﻳﺎ. Ini berarti makna daging difahami sesuai dengan
‘urf di suatu daerah.
Misalnya seorang bernazar, jika saya lulus S2, saya akan mewaqafkan kereta untuk
Yayasan Anak Yatim X. Akibat hukum nazar seseorang tergantung adatnya
(daerahnya), Di Malaysia hal itu diwujudkan dengan membeli mobil. Di Sumatera
diwujudkan dengan membeli motor. Di Jawa diwujudkan dengan membeli kereta
Api.
آﻞ ﻋﺎﻗﺪ ﻳﺤﻤﻞ ﻋﻠﻰ ﻋﺎدﺗﻪ ﻓﻲ ﺧﻄﺎﺑﻪ وﻟﻐﺘﻪ اﻟﺘﻰ ﻳﺘﻜﻠﻢ ﺑﻪ
Jadi setiap orang yang berakad, di dasarkan pada adat kebiasaan dalam ucapan
b) Kebiasaan garansi pada pembelian barang elektronik. Ini juga berlaku dimana-
mana.
2
agustianto.niriah.com
2) ‘Urf Khas (Khusus) adalah kebiasaan yang berlaku secara khusus di daerah
tertentu
Adat yang berulang-ulang dilakukan, diterima oleh orang banyak, tidak bertentangan
dengan syariah, sopan santun dan budaya yang luhur
Contohnya:
2) ’Urf Fasid
Contohnya:
3
agustianto.niriah.com
h) Spekulasi saham ?
i) Bursa berjangka pada indeks tertentu
j) Judi di pusat-pusat hiburan
k) Pacaran (pergaulan bebas)
l) MLM Konvensional dan kebiasaan-kebiasaan negatifnya.
m) Berasuransi secara konvensional (non syariah)
n) Call money dengan sistem bunga
o) REPO dalam Cek
p) Arisan uang berantai (sistem piramida)
Para ulama telah sepakat bahwa seorang mujtahid dan seorang hakim harus memelihara
urf shahih yang ada di masyarakat dan menetapkannya sebagai hukum. Para ulama juga
menyepakati bahwa urf fasid harus dijauhkan dari pengambilan dan penetapan hukum.
a. Pandangan Imam Malik mendasarkan sebagian besar hukumnya pada amal ahli
Madinah
b. Imam Syafii memiliki dua pendapat (qaul qadim dan qaul jadid). Qaul Qadim
pendapatnya ketika di Bagdad, sedangkan qaul Jadid ketika di Mesir. Hal ini karena
perbedaan úruf.
c. Hanafiyah juga banyak menerapkan úrf dalam menetapkan hukum Islam, seperti bay’
wafa. (Jual Beli Wafa’)
E. Banyak Qaidah Fiqh tentang keharusan urf dalam menetapkan hukum, anatara lain:
sama dengan sesuatu yang berlaku berdasarkan syara’ (selama tidak bertentangan dengan
Syariat)
Sesuatu yang ditetapkan oleh kebiasaan (adat), sama seperti sesuatu yang ditetapkan
4
agustianto.niriah.com
G. Kehujjahan Urf
Contoh ‘Urf:
Menurut adat di daerah tertentu, mahar tidak boleh dicicil, jadi harus dibayar sekaligus
sebelum walimah. Si Ali melakukan akad nikah dengan Ani dengan sejumlah mahar, tanpa
menjelaskan apakah dibayar secara sekaligus atau dicicil (dalam beberapa kali bayar). Adat
yang berlaku saat itu, ialah mahar harus dibayar sekaligus. Beberapa waktu kemudian, istri
meminta agar mahar dibayar lunas. Kemudian adat di tempat itu berubah dimana orang-orang
mulai mempraktekan pembayaran mahar secara cicilan. Suami berpegang pada adat yang baru
muncul, sementara si istri minta bayaran lunas. Maka berdasarkan ketentuan qaidah urf, suaimi
harus membayar lunas, karena ia tidak boleh berpegang kpd adat yang baru muncul. Pembeli
dan Penjual lemari es sepakat bahwa barang yang dibeli tersebut tidak menjadi tanggung jawab
penjual untruk mengantarnya ke rumah pembeli,Itu kesepakatan mereka, walaupun adat yang
berlaku berbeda. Maka disini ’urf tidak berlaku, karena berlawanan dengan syarat yang mereka
sepakati.