You are on page 1of 4

REFLEKSI KASUS

KEBUTUHAN CAIRAN PADA NEONATUS


Disusun Untuk Memenuhi Syarat Dalam Mengikuti Program Pendidikan Profesi Kepaniteraan Klinik Di Bagian Pediatrik Setjonegoro Wonosobo

Diajukan Kepada Yth : Dr. Heru Wahyono Sp.A

Disusun Oleh : Luri Aulianti 20070310090 FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA BAGIAN PEDIATRIK BADAN RUMAH SAKIT DAERAH WONOSOBO 2012

KEBUTUHAN CAIRAN PADA NEONATUS

Tujuan dari pengaturan kebutuhan cairan pada neonatus adalah untuk meyakinkan perubahan yang halus terhadap lingkungan in-uterus yang basah menjadi eks-uterus yang kering. Kehilangan cairan pada neonatus melalui sistem urinarius dan sistem gastrointestinal disebut sebagai sensible loss, sedangkan kehilangan cairan melalui evaporasi di kulit dan sistem respirasi disebut sebagai insensible water loss (IWL). Pada neonatus preterm IWL lebih tinggi dibandingkan dengan dengan neonatus aterm. Evaporasi melalui kulit berkontribusi sebesar 70% dari total IWL, sedangkan 30% sisanya berasal dari sistem respirasi. Berbagai faktor dari lingkungan dan keadaan neonatus juga berpengaruh pada jumlah IWL yang keluar1. Tabel 1. Insensible Watel Loss berdasarkan berat badan pada hari 1 neonatus Berat badan Insensible water loss (mg/kg/BB) <1000 gr 60-80 1000-1500 gr 40-60 >1500 gr 20

Tabel 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi IWL pada neonatus Peningkatan insensible water loss (IWL) Peningkatan frekuensi nafas Trauma pada kulit (removal of adhesive tapes) Malformasi bedah (gastroschisis, omphalocele, neural tube defects) Peningkatan suhu tubuh: 30% meningkatkan IWL tiap oC kenaikan suhu Suhu lingkungan yang meningkat: 30% meningkatkan IWL tiap oC kenaikan suhu Penggunaan radiant warmer and fototerapi: 50% meningkatkan IWL Penurunan kelembaban suhu lingkungan. Peningkatan aktivitas motorik, menangis: 50-70% meningkatkan IWL Penurunan insensible water loss (IWL) Penggunaan headbox dan ventilator dengan gas inspirasi yang dilembabkan

Penggunaan plexiglas heat shields Peningkatan kelembaban suhu lingkungan Barier plastik tipis

Tabel 3. kebutuhan cairan harian selama usia 1 minggu neonatus (ml/kg/hr) Berat badan Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6 Hari 7 <1000 gr 80 100 120 130 140 150 160 1000-1500 gr >1500 gr 80 60 95 75 110 90 120 105 130 120 140 135 150 150

Anjurkan ibu untuk sering memberikan ASI guna mencegah hipoglikemia. Jika bayi tidak mampu menyusu, berilah ASI melalui sendok/cangkir atau pipa lambung.

Jangan memberi ASI per oral jika terdapat obstruksi usus, enterokolitis nekrotikan, gangguan minum missal distensi abdomen, memuntahkan semua yang diminum.

Jangan member ASI per oral dalam fase akut pada bayi letargi atau sering mengalami kejang.

Jika diberi cairan IV, kurangi cairan IV apabila volume pemberian ASI meningkat2. PANDUAN PEMBERIAN TERAPI CAIRAN & ELEKTROLIT Hari 1: bayi aterm & bayi dengan BB > 1500 gram. IWL = 20 ml/kg, Cairan awal yang diberikan 60-70 ml/kg/hr. Cairan yang digunakan adalah D10% tanpa tambahan dengan tujuan untuk menjaga kadar glukosa darah. Kecepatan tetesan 4-6 mg/kg/min. Total terapi cairan 60 ml/kg/hr. Hari 1: bayi preterm dengan BB 1000-1500 gram Direkomendasikan untuk menggunakan selimut atau kaos kaki pada bayi di inkubator untuk mengurangi jumlah IWL. Total kebutuhan cairan 80 ml/kg/hr dengan D5%

Hari 2 - 7: bayi aterm & bayi dengan BB > 1500 gram Kebutuhan cairan meningkat 15-20 ml/kg/hr sampai maksimum 150 ml/kg/day (tabel 2). Sodium & potassium ditambahkan setelah usia 48 jam, infus glukosa 4-6 mg/kg/min Hari 2 - 7: bayi preterm dengan BB 1000-1500 gram Kebutuhan cairan meningkat 10-15 ml/kg/hr sampai maksimum 150 ml/kg/day. Sodium & potassium ditambahkan setelah usia 48 jam, infus glukosa 4-6 mg/kg/min >7 hari : bayi aterm & bayi dengan BB > 1500 gram Total cairan 150-160 ml/kg/hr >7 hari : bayi preterm dengan BB 1000-1500 gram Total cairan 150-160 ml/kg/hr & suplemen natrium diberikan 3-5 mEq/kg berlanjut sampai 32-34 minggu usia bayi sejak dalam kandungan. Catatan : Beri cairan lebih banyak jika bayi ditempatkan pada incubator (+20 cc) & fototerapi (20%) Jangan menggunakan cairan glukosa IV tanpa natrium sesudah 3 hari pertama kehidupan. Bayi yang berumur lebih dari 3 hari butuh elektrolit (natrium), misal dengan infuse KAEN. Sumber : 1. Bell EF, Oh W. Fluid and electrolyte management. In 5th ed. Neonatology: Pathophysiology of the Newborn. Eds Avery GB, Fletcher MA, MacDonald MG Lippincott Williams and Wilkins, Philadelphia 1999 pp345-61 2. WHO. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Jakarta : WHO Indonesia 2008.

You might also like