You are on page 1of 81

SELAMAT DATANG

TAP MPR RI NOMOR III/MPR/2000


UUD 1945
TAP MPR RI Undang-Undang

Surat Menteri Kehakiman & HAM NO. M.U.M.01.06-27 tanggal 23 02-02

PERPU
Peraturan Pemerintah (PP) KEPPRES PERDA KEPMEN

DASAR HUKUM PENGELOLAAN PERTAMBANGAN UMUM


UU NOMOR 11 TH 1967 Tentang Ketentuan Pokok Pertambangan UU NOMOR 1 TH 1970 Tentang Keselamatan Kerja UU NOMOR 32 TH 2004 Perubahan UU No. 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah UU Lain Terkait Seperti UU Kehutanan, UU Penanaman Modal, UU Ketenaga Kerjaan, Dll

Kontrak Karya (KK) dan Perjanjian Kerja Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B)
PP NOMOR 19 TH 1973 Tentang Pengaturan dan Pengawasan Keselamatan Kerja Bidang Pertambangan)

PP NOMOR 75 TH 2001 Tentang Perubahan Kedua Atas PP Nomor 32 Tentang Pelaksanaan UU No. 11 TH 1967

DASAR HUKUM K3 PERTAMBANGAN


UU NOMOR 11 TH 1967 (Pasal 29)

UU NOMOR 1 TH 1970 (Menimbang, Ps.2 & 3)


UU NOMOR 13 TH 2003 (Pasal 86 & 87) PP NOMOR 32 TH 1969 (Pasal 64 & 65) PP NOMOR 19 TH 1973 (Pasal 1, 2, & 3)

MPR NOMOR 341 LN 1930


KEPMEN NOMOR 2555.K/201/M.PE/1993

KEPMEN NOMOR 555.K/26/M.PE/1995

LINGKUP PENGELOLAAN PERTAMBANGAN


KONTRAK KARYA PEREJANJIAN KERJA PENGUSAHAAN PERTAMBANGAN BATUBARA (PKP2B) KUASA PERTAMBANG (KP) PENGUSAHAAN PANASBUMI
5

PENGELOLAAN PERTAMBANGAN ERA OTONOMI DAERAH


PEMERINTAH (PUSAT)
KK DAN PKP2B YANG DITANDATANGANI SEBELUM 1 JANUARI 2001

PEMERINTAH DAERAH

KUASA PERTAMBANGAN YANG DITERBITKAN OLEH PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH KK DAN PKP2B YANG DITANDATANGANI SEJAK 1 JANUARI 2001
6

DASAR HUKUM K3 PERTAMBANGAN


UU NOMOR 11 TH 1967 (Pasal 29)

UU NOMOR 1 TH 1970 (Menimbang, Ps.2 & 3)


UU NOMOR 13 TH 2003 (Pasal 86 & 87) PP NOMOR 32 TH 1969 (Pasal 64 & 65) PP NOMOR 19 TH 1973 (Pasal 1, 2, & 3)

MPR NOMOR 341 LN 1930


KEPMEN NOMOR 2555.K/201/M.PE/1993

KEPMEN NOMOR 555.K/26/M.PE/1995

UU NO. 11 TH 1967
Pasal 29
Tata Usaha, Pengawasan pekerjaan usaha pertambangan dan pengawasan hasil pertambangan dipusatkan kepada Menteri dan

diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah.


Pengawasan yang dimaksud dalam ayat (1) pasal ini terutama meliputi keselamatan kerja,

pengawasan produksi dan kegiatan lainnya dalam pertambangan yang menyangkut kepentingan umum.
8

PP NO. 32 TH 1969
BAB IX PENGAWASAN PERTAMBANGAN
Pasal 64 :
Tata Usaha, Pengawasan, Pengaturan Keselamatan Kerja, dan Pelaksanaan Usaha Pertambangan dipusatkan pada Departemen yg Membawahi Pertambangan Pasal 65 :

Cara Pengawasan, Pengaturan Keselamatan Kerja, dan Pelaksanaan Usaha Pertambangan diatur dengan Pertaturan Pemerintah
9

UU NO. 1 TH 1970
Setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan keselamatan dlm melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas Nasional;

setiap orang lainnya yang berada di tempat kerja perlu terjamin pula keselamatannya; Setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman dan effisien;
Pembinaan norma-norma itu perlu diwujudkan dalam UU yg memuat ketentuan umum tentang K2 yg sesuai dgn perkembangan masyarakat, industrialisasi, teknik & teknologi. 10

UU NO.1 TH 1970, Lanjutan


Pasal 2 Ruang Lingkup 1. Keselamatan Kerja dalam segala tempat kerja (darat, dalam tanah, dalam air maupun udara) di dalam wilayah hukum RI 2. (e) tempat dilakukan usaha pertambangan & pengolahan emas, perak, logam atau bijih logam lainnya , batu-batuan, gas, minyak atau mineral lainnya, baik dipermukaan atau di dalam bumi, maupun di dasar perairan.
11

UU NO.1 TH 1970, Lanjutan


Pasal 3 Syarat-Syarat K2 Mencegah dan mengurangi kecelakaan, bahaya peledakan, dan memadamkan kebakaran Kesempatan penyelamatan pada waktu kebakaran atau kejadian berbahaya yang lainnya.

Memberi pertolongan pada kecelakaan


Mencegah dan mengendalikan penyakit akibat kerja. Dll
12

UU NO.1 TH 1970, Lanjutan


Pasal 8 Pengurus Wajib melakukan 1. Pemeriksaan Kesehatan mental dan pisik pekerja yg akan diterima/dipindah tugaskan 2. Secara berkala pada Dokter yg ditunjuk Pengusaha 3. Pengujian kesehatan ditetapkan dengan peraturan perundangan

13

UU NO.1 TH 1970, Lanjutan

Pasal 9 (1) Pengurus Wajib Menunjukan & Menjelaskan: Kondisi dan bahaya dalam tempat kerja Pengaman & alat pelindung dlm tpt kerja APD bagi pekerja itu sendiri Cara-cara & sikap aman dalam bewerja

14

UU NO.1 TH 1970, Lanjutan


Pasal 12 ; Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja Memberi Keterangan yg benar Memakai & Mentaati Semua Syarat K3 Memenuhi & Mentaati Semua Syarat K3 Meminta Pengurus agar Semua Syarat K3 Dilaksanakan

Menyatakan Keberatan Kerja apabila;


Syarat K3 & APD diragukan, kecuali Hal Khusus Oleh Pengawas, & Dapat dipertanggung jawabkan Pasal 13 Kewajiban Bila Masuk Tempat Kerja ; Wajib mentaati semua petunjuk K2 & memakai APD yang diwajibkan
15

UU NO.1 TH 1970, Lanjutan


Pasal 14 Kewajiban Pengurus
Menempatkan : Syarat Keselamatan yg diwajibkan oleh UU No.1 th 1970 serta Peraturan Pelaksanaan yang Berlaku, pada Tempat yang Strategis
Memasang : Gambar K2 dan bahan pembinaan, pada Tempat yang Strategis

Menyediakan : Cuma-Cuma, APD bagi karyawan &

Tamu disertai petunjuk yg diperlukan

Sesuai Petunjuk Pengawas/Ahli Keselamatan Kerja


16

PP NO. 19 TH 1973
Pertambangan penting bagi ekonomi nasional & pertahanan negara. Pengaturan lebih lanjut pengawasan K2 bidang pertambangan sebagaimana dlm Psl 16 UU No.: 44 Prp. Th 1960 & Psl 29 UU No.: 11 Th 1967 perlu; UU No.: 1 Th 1970 mengatur K2 secara umum termasuk bidang pertambangan yg menjadi tugas dan tanggung jawab Menakertransko Usaha pertambangan terus menerus, butuh peralatan khusus, bahaya & kecelakaan begitu besar dan khas serta perlu pengawasan K2 yg lebih effisien dan effektif Dep. Peretambangan punya Personil & Peralatan Khusus untuk Pengawasan K3 Pertambangan 17

PP NO. 19 TH 1973 lanjutan


Pasal 1: Pengaturan K2 Pertambangan dalam UU No. 44 Prp. Th 1960, UU No. 11 Th 1967, dan PP No.32 Th 1969 dgn ditetapkan UU No. 1 Th 1970 dilakukan Oleh Menteri Pertambangan Pasal 2 : Pengawasan K2 bidang Pertambangan oleh Menteri Pertambangan berpedoman pada UU.No.1 & Peraturan Pelaksanaannya Pasal 3: Menteri Pertambangan mengangkat Pejabat Pengawas K2 kerjasama dengan Pejabat K2 Depnakertransko 18

PP NO. 19 TH 1973 lanjutan


Pasal 4: Menteri Pertambangan secara berkala melaporkan pelaksanaan Pengawasan dimaksud Pasal 1, 2, & 3 kepada Menakertransko Pasal 5 : PP 19 Th 1973 tidak berlaku utk Ketel Uap sebagaimana dimaksud Stoom Ordonantie 1930 ( Sblt. 1930 Nomor 225).
19

PP NO. 75 TH 2001
Pasal 64 ; 1) Menteri Melakukan Pembinaan & Pengawasan thd Penyelenggaraan Pertambangan yang dilaksanakan oleh Gubernur, Bupati/Walikota 2) Pembinaan dlm ayat 1 meliputi pemberian pedoman, bimbingan, pelatihan, arahan, dan supervisi 3) Pengawasan dlm ayat 1 meliputi Keselamatan Pertambangan
20

KEPMEN NO:2555.K/20.1/M.PE/1993 - 1
Pasal 3;
PIT Menegakkan Peraturan Perundang-undangan K3 & Lingkungan Pertambangan Umum

Pasal 4; Fungsi PIT


Pemeriksaan/Inspeksi, Pengujian, dan Pembinaan Penyelidikan Kecelakaan/Kejadian berbahaya & Pencemaran/Perusakan Lingkungan Perintah, Larangan, & Petunjuk Laporan dan Membuat Berita Acara
21

KEPMEN NO:2555.K/20.1/M.PE/1993 - 2
Pasal 6; Wewenang
Memasuki Tempat Kegiatan Pertambangan setiap Saat Meminta bantuan Pemda atau Instansi Pemerintah yg berkaitan

Pasal 7; Wewenang
PIT Menghentikan/menutup sementara sebagian atau seluruh kegiatan Usaha Pertambangan Umum

KIT Menghentikan/menutup tetap sebagian atau seluruh kegiatan Usaha Pertambangan Umum
22

MPR No. 341 Th 1930


Pasal 2 ayat 1:

Jika pemegang Kuasa Pertambangan (KP) tidak


dpt memimpin atau mengawasi sendiri ditempat pekerjaan tambangnya, maka dia diwajibkan untuk menunjuk seorang Kepala Teknik (KT) untuk memimpin dan mengawasinya. Penunjukkan ini harus dilakukan sebelum dimulainya pekerjaan-pekerjaan tambang.
23

MPR No. 341 Th 1930 lanjutan


Pasal 2 ayat 2 :
Sebagai Kepala Teknik hanya dapat ditunjuk orangorang yang telah menunjukkan bukti-bukti kepada Kepala Inspeksi Tambang (KIT) bahwa mereka mampu untuk memangku jabatan tersebut. KIT memberikan surat keterangan untuk kepentingan ini.

Pasal 2 ayat 3 :
Apabila Kepala Teknik berhalangan atau tidak ada di tempat harus menunjuk pejabat yang akan bertindak sebagai wakil sementara.
24

KEPMEN NO:555.K/26/M.PE/1995 -1
KEPALA TEKNIK TAMBANG (KTT)
Pasal 1 ayat (6) KTT adalah seseorang yang memimpin dan bertanggung jawab atas terlaksananya serta ditaatinya peraturan perundang-undangan K3 pada suatu

kegiatan usaha pertambangan di wilayah yg menjadi tanggung jawabnya.


Pasal 4 ayat (7)

Pengusaha harus menghentikan pekerjaan usaha pertambangan apabila KTT atau petugas yang ditunjuk tidak berada pada pekerjaan usaha tersebut. 25

KEPMEN NO:555.K/26/M.PE/1995 - 2
KEPALA TEKNIK TAMBANG (KTT)
Pasal 5 ayat (1)
Kegiatan eksplorasi atau eksploitasi baru dapat dimulai setelah pemegang Kuasa Pertambangan

memiliki KTT.
Pasal 5 ayat (2) Pengusaha wajib menunjuk KTT dan mendapat pengesahan Kepala Pelaksana Inspeksi Tambang.
26

KEPMEN NO:555.K/26/M.PE/1995 -3
Pasal 4) ; Pengusaha
Memberitahukan ke KIT sebelum Kegiatan Usaha Pertambangan baru, dimulai
Menyediakan segala peralatan perlengkapan, APD, fasilitas, dan biaya untuk peraturan ini Menyediakan Cuma-Cuma APD yg sesuai bagi karyawan & orang yg memasuki tempat kerja

Menydiakan Akomodasi yg patut untuk PIT selama tugas


Membantu sepenuhnya kepada PIT yg dlm tugas
27

KEPMEN NO:555.K/26/M.PE/1995 -4
Pasal 11 ; Pengawas Operasional
KTT dibantu oleh petugas yg bertanggung jawab KTT dpt menunjuk/mengangkat petugas tsb apabila pengusaha blm mengangkat Petugas tsb adalah Pengawas operasional & Teknis bertanggung jawab ke KTT

Pasal 12 ; Kewajiban Pengawas Operasional Pasal 13 ; Kewajiban Pengawas Teknis


28

ORGANISASI MANAJEMEN KESELAMATAN PERTAMBANGAN


External & Internal Audit

Komite K3

Kepala Teknik Tambang

Pengawas Teknis

Pengawas Operasional

Program K3

Manager K3

Manager K3

NO No

YES Zero Accident

Yes
29

Zero Accident

PENGAWAS OPERASIONAL(12)

Bertanggung jawab atas keselamatan pekerja


Melaksanakan Inspeksi, Pengujian, Pemeriksaan

Bertanggung jawab atas keselamatan,Kesehatan dan Kesejahteraan semua orang yg ditugaskan kepadanya Membuat dan menandatangani laporan
30

PENGAWAS TEKNIS (13)


Bertanggungjawab untuk keselamatan peralatan Mengawasi dan memeriksa permesinan dan perlistrikan

Merencanakan dan menjamin dilaksanakannya pemeliharaan peralatan


Melaksanakan pengujian Membuat laporan
31

KEPMEN NO:555.K/26/M.PE/1995 -5
Pasal 15 ;
Pekerjaan Pertambangan dibagi atas bagian-bagian Ada orang yg bertanggung jawab pada tiap bagian Pengawasan & Pemeriksaan effektif

Konsep Area Owner Responsibility

Pasal 16 ;
KTT menetapkan bentuk dan waktu laporan permesinan , kelistrikan, & peralatan Standar Perusahaan
32

BUKU TAMBANG (20)

Ada pada setiap tambang yang ada KTT


Disyahkan oleh PIT Diberi nomor Media intraksi PIT dan KTT Disimpan di kantor KTT Duplikatnya di Kantor KAPIT
33

BAGIAN K3 (24)

Mengumpulkan data, menganalisis Kec.


Mengumpulkan data daerah yg berbahaya Memberikan penerangan/Petunjuk K3 Membentuk dan melatih Tim Rescue Menyusun statistik Mengevaluasi K3
34

KOMITE K3 (25)

Melakukan pemeriksaan secara bersama-sama


Mengatur inspeksi terpadu Melakukan pertemuan

35

PERSYRATAN PEKERJA TAMBANG Pasal 26


Sehat Jasmani & Rohani, dan Sesuai sifat pekerjaan
Pekerja Wanita tdk boleh di Underground Tdk ditugaskan sendirian pd tempat terpencil/ada bahaya tak terduga kecuali tersedia alat komunikasi langsung dgn pekerja lain yg dekat Dalam kondisi Sakit/tdk mampu kerja secara normal, tdk boleh dipekerjakan Dapat dikenakan sanksi
36

PENDIDIKAN & PELATIHAN (28 - 30)


KTT wajib mengadakan diklat K3: Pekerja Baru, Pekerja Tugas Baru, Penyegaran, dan

Diklat lain yg ditetapkan KAPIT


Diklat diselenggarakan Sendiri atau Kerja Sama dgn Instansi Pemerintah atau Badan Resmi lainnya. Setiap Program Diklat Tsb hrs mendapat persetujuan dari KAPIT
37

PEKERJA TAMBANG (32)


Hak :

Pemeriksaan Kesehatan berkala (27) Diklat (28-30)

Keberatan bekerja apabila tidak aman (32)

Kewajiban :

Mematuhi peraturan K3 & kerja sesuai SOP


Melaporkan penyimpangan pekerjaan/timbul bahaya kepada Pengawas

Memakai dan merawat APD


Memberikan keterangan yg benar Kepada PIT (32-6) dan (UU No. 1 th 1970)
38

PEKERJA TAMBANG (32)

Lanjutan.
Memperhatikan

dan menjaga K2 dirinya serta orang lain


apabila ada kondisi berbahaya yang tidak bisa diatasinya kecelakaan/cidera

Melaporkan

Melaporkan

39

KECELAKAAN TAMBANG (39)


Benar terjadi Cidera pekerja tambang atau orang yang diberi izin

Akibat kegiatan usaha pertambangan


Pada Jam kerja Dalam wilayah KP/KK/PKP2B

40

PENGGOLONGAN CIDERA (40)


1. Ringan (lebih 1 hari s.d. 3 minggu) 2. Berat
lebih 3 minggu Cacat tetap Cidera retak tulang ( lengan, kaki, kepala,

punggung, pinggul), pendarahan dalam/ pingsang kurang oksigen, persendian lepas.

3. Mati
Meninggal dalam waktu 24 jam atau kurang setelah

terjadi kecelakaan
41

KEJADIAN BERBAHAYA (44-45)

Mesin pengangkat roboh, terbalik, rusak pada saat mengangkat


Tabung bertekanan meledak

Terjadi hubung pendek ,tegangan lebih disebabkan kebakaran, peledakan yg menyebabkan kegiatan terhenti lebih 24 jam
Kebocoran bahan berbahaya Kendaraan pengangkut bahan berbahaya terbalik, dll
42

KETENTUAN MELAPOR (41)


Kecelakaan bersifat ringan dilaporkan Bagian Keselamatan Kerja untuk di daftar di dalam BUKU KUNING (Ii dan Iii) yaitu BUKU KECELAKAAN, yang nantinya juga di laporkan kepada KAPIT oleh KTT Kecelakaan bersifat BERAT, MATI, KEJADIAN BERBAHAYA dalam secepatnya /sesegera mungkin dilaporkan kepada

KAPIT oleh KTT.


43

PENYELIDIKAN KECELAKAAN & KEJADIAN BERBAHAYA (46)


TKP/TKK tdk boleh diubah dan Peralatan yg terlibat tdk boleh diperbaiki, kecuali untuk memberikan pertolongan. Sangat perlu untuk kepentingan pekerjaan, hanya dapat di ubah dengan persetujuan KAPIT.
44

Statistik kecelakaan Tambang (47)


Tingkat

kekerapan Kecelakaan (Frekuensi Rate) dlm 1.000.000 jam


keparahan Kecelakaan (severity rate) dlm 1.000.000 jam KTT ke KAPIT paling lambat 1 bulan setelah tahun kalender
45

Tingkat

Dikirimkan

KESEHATAN (48 51)

Ruang ganti pakaian dan tempat membersihkan badan (48) Penyediaan Air untuk membersihkan badan, Air minum cuma-cuma dlm jumlah cukup selama jam kerja, Kebersihan Air inum dan tempatnya (49) Jamban yg sesuai syarat kesehatan (50)

Minum minuman beralkohol/memabukan selama bekerja dilarang dan pekerja dibawah pengaruh alkohol dilarang kerja (51)
46

GUDANG HANDAK (52 s.d. 59)

Izin (sementara 2 tahun, Transit dan utama 5 tahun)


Pengamanan ( hanya 1 jalan masuk, Penerangan, dijaga 24 jam, tanggul, FE) Jarak Aman
47

HANDAK DAN PELEDAKAN

Gudang Handak, Tata cara penyimpanan, ASdministrasi, Pengangkutan, Pelaksanaan pekerjaan peledakan, peledakan tidur, peledakanmangkir.
Pekerjaan peledakan dilakukan oleh orang yang mampu dalam melaksanakan peledakan dan memiliki KIM yang dikeluarkan oleh KAPIT (75)
48

IZIN KERJA PANAS (HOT PERMIT) 167


Pengelasan/Pemotongan di tempat yg
kondisinya dpt timbul ledakan atau kebakaran harus ada Izin dari KTT atau Org yg ditunjuk Izin berlaku pada hari diterbitkan

Pengawasan intensif
49

PENGELASAN PIPA ATAU WADAH (117)


Kering, diventilasi, bersih sisa minyak.
Tutup wadah terbuka. Diisi inert gas atau air bila mungkin. Deteksi terhadap thd gas mudah menyala (sebelum & regular sewaktu dikerjakan).

50

ORANG YG BERTUGAS DAN BERTANGGUNG JAWAB (181)


Semua pekerjaan listrik harus diawasi oleh seorang ahli listrik yang namanya dicatat dalam buku tambang

Pekerjaan listrik hanya boleh dilakukan oleh orang yang mempunyai pengetahuan dan pengalaman tentang listrik.
51

PERLINDUNGAN JATUH (93)

Bekerja pd tempat tinggi lebih dari 2,5 meter dari lantai hrs dilindungi dari kemungkinan terjatuh.
Jangkar untuk menggantung pelana pengaman, atau lantai gantung, atau gondola harus kuat

52

JEMBATAN KERJA (94)


Lebar
lebih

lebih dari 1 meter

1,5 meter di atas lantai

Pagar/sandaran Bingkai jalan

pengaman

angkut terpisah dari jalan pekerja


53

JALAN BERTANGGA (95)

pada jalan masuk bertangga pada lantai atau jembatan kerja hrs dilengkapi pagar pegangan tangan dan bingkai lantai standar, atau pintu yg membuka keatas. Jalan bertangga dgn 4 atau lebih anak tangga hrs dilengkapi pegangan tangan dan bingkai lantai standar.
Jalan masuk ke lantai yg menjorok atau lantai gantung yg tingginya lebih dr 1,2 meter hrs dilindungi dgn rantai palang, palang atau pintu, dan dipasang papan peringatan.
54

TANGGA PORTABEL (96)


Sesuai standar keselamatan
Jalan sementara ke tempat kerja Tidak untuk lantai kerja Tidak digunakan horizontal Tidak untuk tempat berjalan Tidak untuk panggung gantung
55

LAMPU PENERANGAN (100-101)

Tempat yg tdk mendapat cukup cahaya matahari


Lampu terbuka dilarang pd tempat yg terdapat bahan mudah menyala atau terbakar, atau dpt tersentuh oleh pekerja atau peralatan. Lampu Darurat harus tersedia pada: Ruang Permesinan; Tempat Pemuatan; Mulut Lubang; Tempat Pembongkaran, dan sebagainya. PIT dpt menetapkan tambahan lampu darurat pada setiap tempat
56

ALAT PEMADAM API (105-109)


Tersedia untuk kebakaran dini dan besar
Jenis, ukuran & Jumlah dpt memadamkan utk segala kelas api Penempatan strategis-praktis. Sesuai dengan kelas api yg mungkin terjadi Jumlah memadai, dirawat/dipelihara

Pemeriksaan & Pengujian, kondisi siap pakai.


Tersedia Siamese Connections untuk semua hidran (bila pakai regu pemadam dari luar)
57

ALAT PEMADAM API (105-109)

-2

Sekurang-kurangnya 1 bulan sekali diperiksa


Sekurang-kurangnya 1 tahun sekali mekanisme kerja, jumlah & kondisi bahan isi, selang, nosel, dan tabung harus diperiksa

Setiap 5 tahun sekali (sesuai petunjuk pabrik) diuji Hidrostatis min. 20 kg/cm persegi atau 1,5 tekanan kerja. Surat keterang uji hidrostatis hrs disimpan sampai pengujian kembali
58

TEMPAT KERJA (110)


Bersih dan rapih Limbah padat atau cair tidak ditimbun dalam jumlah besar Sampah/kain bekas mudah terbakar dengan wadah kedap api & tertutup

Bebas ceceran/bocoran zat cair mudah menyala/terbakar


59

DAERAH RAWAN KEBAKARAN (111)


Akibat Api rokok Akibat Lampu dgn api terbuka Akibat Alat yg menimbulkan panas

Akibat bahan/material panas


Diberi tanda peringatan

Daerah yg ditetapkan oleh KTT

60

RUANG PENGISIAN BATERE (114)


Ventilasi cukup
Dilarang merokok/api terbuka Peralatan listrik di luar Daerah/ruang rawan kebakaran

61

ZAT CAIR & BAHAN MUDAH TERBAKAR (112 & 113)


Disimpan dalam wadah tertutup Terpisah dari bahan-bahan lainnya

Bangunan tahan api


Ventilasi cukup baik Alat deteksi kebakaran dini

62

Tabung Oksigen & Gas Mudah Terbakar (116)


Penyimpanan dalam posisi tegak dan bebas dari sumber api Meter pengukur dan keran pengatur bebas dari minyak/gemuk Pengangkutan, katup ditutup & tertutup

63

PENGELASAN PIPA ATAU WADAH (117)


Kering, diventilasi, bersih sisa minyak.
Tutup wadah terbuka. Diisi inert gas atau air bila mungkin. Deteksi terhadap thd gas mudah menyala (sebelum & regular sewaktu dikerjakan).

64

BENGKEL PANDAI BESI (119)


Jln. Masuk Tamda >60 meter Kipas Angin Masuk Tamda > 60 meter

Dilengkapi pengisap udara dan Ventilasi


Akhir gilir kerja diperiksa thd bara api Pelindung thd percikan api

65

ESCAPE WAY/EMERGENCY EXIT (121)


Bebas rintangan
Membuka keluar Tahan Api Tidak terbuka dari luar Dengan tanda yg mudah dilihat

66

PERBENGKELAN (159)
Dioperasikan dan dirawat/dipelihara baik
Kondisi bersih dan rapih Menjamin Keselamatan & Kesehatan Tidak Mengganggu/Mengotori Lingkungan

67

PERALATAN & FASILITAS (160)


Tersedia Gang cukup lebar Gang bebas rintangan Ada garis demarkasi Salah satu sisi Jalan tangga dilengkapi pegangan tangan Wadah/bak terbuka berisi zat cair Panas /berbahaya harus dibatasi tirai/pagar pengaman setinggi > 1,5 meter Lantai dgn lubang untuk jalan dan teras tangga, dilengkapi bingkai & pagar setinggi 90 cm.
68

PENCEGAHAN KEBAKARAN/LEDAKAN (161)


Penempatan bahan mudah terbakar, aman
Zat cair mudah menyala maks. 20 liter dalam wadah tahan api.

Maksimum dlm bengkel hanya 10 bh wadah


Pemisahan ruangan, thd pekerjaan berpotensi kebakaran/ledakan

Tersedia jalan menyelamatan diri yang bebas rintangan


Tersedia alat pemadam api
69

PERALATAN PENGAMAN (163)


Bagian bergerak dari mesin & alat transmisi Bagian berputar dari mesin Kacamata pengaman thd bunga api, percikan logam, sinar las, dll Isyarat peringatan untuk mesin yg hidup otomatis Sakelar darurat (emeregency stop)
70

MESIN GERINDA (165)


Dilengkapi; cicin pengaman, tutup
pengaman, dan kaca perisai Ukuran & bentuk sesuai jenis mesinnya Kecepatan putar batu gerinda tidak

lebih kecil dari putaran mesin.


Kacamata pengaman.
71

IZIN KERJA PANAS (HOT PERMIT) 167


Pengelasan/Pemotongan di tempat yg
kondisinya dpt timbul ledakan atau kebakaran harus ada Izin dari KTT atau Org yg ditunjuk Izin berlaku pada hari diterbitkan

Pengawasan intensif
72

PERALATAN LISTRIK (180)


Kecuali, KAPIT menetapkan peraturan lain atau standar lain dari yg ditentukan peraturan ini semua instalasi Listrik harus memenuhi ketentuan PUIL dan SNI
Bagan sisteim kelistrikan tegangan tinggi dan rencana pengembangan lengkap dengan keterangan terinci untuk setiap usaha pertambangan harus disampaikan ke KAPIT dan setiap perubahan dan penambahan harus dilaporkan.
73

ORANG YG BERTUGAS DAN BERTANGGUNG JAWAB (181)


Semua pekerjaan listrik harus diawasi oleh seorang ahli listrik yang namanya dicatat dalam buku tambang

Pekerjaan listrik hanya boleh dilakukan oleh orang yang mempunyai pengetahuan dan pengalaman tentang listrik.
74

PENIMBUNAN BBC (221)

Penimbunan BBC yg terdiri dari satu tangki atau sekumpulan tangki utk menimbun BBC mudah terbakar dengan kapasitas 5000 s.d. 40.000 liter dan untuk BBC mudah menyala kapasitas 1000 s.d. 10,000 liter tidak perlu mendapat izin Lebih dari 40.000 utk BBC mudah terbakar dan lebih dari 10,000 utk BBC mudah menyala harus mendapat izin dari KAPIT Tempat penimbunan BBC sebagaimana dimaksud dalam pasal 221 harus memenuhi persyaratan sesuai ketentuan Kepmen ini
75

PERSYARATAN (223)
Harus tersedia :
- Tanda larangan - Lampu penerangan,FE, Penangkal petir

Harus ada tanggul pengaman yang terbuat dari beton atau timbunan tanah dan tingginya harus dapat menampung :
- 1 tangki kap.maks + 20 cm - Kumpulan tangki 1/2 + 20 cm
76

PERSYARATAN (223) Lanjutan

Jarak antara tangki sekurangkurangnya 10 meter Pada dinding tangki harus tertulis : Nomor, Kapasitas, dan jenis BBC Pagar pengaman berjarak 5 meter dari tanggul

Panel listrik dan pompa ditempatkan di luar pagar pengaman


77

PENIMBUNAN BUKAN DALAM TANGKI TETAP (224)

Apabila BBC ditimbun dalam drum atau wadah lain yg sejenis dan mempunyai kapasitas

kurang dari 5,000 liter utk BBC mudah terbakar


dan kurang dari 1,000 liter utk BBC mudah menyala maka lokasi penimbunan harus diberi pagar pengaman di sekelilingnya dan dilengkap dengan pintu berkunci
78

TAMBANG PERMUKAAN (239 - 257)

Daerah Tambang yang berbahaya harus dipagar Apabila BBC ditimbun dalam drum atau wadah
Jalan Masuk Tambang harus dirawat Lori Gantung (cable way) harus mendapat izin dari KAPIT

Perencaan Tambang a.l.: Kemantapan Lereng, Penimbunan, Drainage, dll


79

TAMBANG PERMUKAAN (239 - 257)

Potong bawah (Under Cut) tidak diperkenankan kecuali dapat izin dari KAPIT
Tinggi Bench tidak boleh melebihi 20 meter (apabila diunakan alat mekanis) kecuali ada izin dari KAPIT Luas lantai kerja minimal 1,5 kali Tinggi Jenjang Perubahan Alat Pemindah tanah Mekanis harus dapat izin KAPIT
80

Terima Kasih

81

You might also like