You are on page 1of 4

HUSNA TIARA PUTRI 15411011 ANALISIS SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN

BATUAN SEDIMEN

Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari akumulasi material hasil perombakan batuan yang sudah ada sebelumnya atau hasil aktivitas kimia maupun organisme, yang di endapkan lapis demi lapis pada permukaan bumi yang kemudian mengalami pembatuan (Pettijohn, 1975 ). Dalam kehidupan sehari hari, batuan sedimen seringkali dijumpai. Jumlahnya yang cukup banyak dan tersebar luas kerap menjadi akrab oleh mata manusia, terutama pada daerah drainase atau aliran sungai. Ukuran butirannya ada yang sangat halus dan ada juga yang sangat kasar. Selain itu ukuran ketebalannya berada dalam skala sentimeter sampai dengan kilometer. Namun bila dibandingkan dengan batuan beku, batuan sedimen hanya merupakan tutupan kecil kerak bumi. Keberadaannya hanya 5% dari seluruh batuan batuan yang terdapat di kerak bumi.

DAUR BATUAN
Batuan sedimen ini sendiri terjadi dalam suatu siklus yang dikenalkan oleh JAMES HUTTON sebagai daur batuan. Materi pertama yang ada dalam daur ini adalah magma. Magma merupakan lelehan silikat yang akan diikuti proses penghabluran yang dapat berlangsung di bawah atau di atas permukaan bumi melalui erupsi gunung berapi. Magma yang telah mengalami erupsi akan mendingin dan membentuk batuan beku. Batuan beku yang tersingkap di atas permukaan bumi dan bersentuhan dengan atmosfir dan hidrosfir akan mengalami proses pelapukan. Batuan beku yang terkikis akan hancur dan secara alamiah akan dipindahkan / digerakkan oleh media pengikis seperti gaya berat, air yang mengalir, tiupan angin, gelombang pantai, dan gletser untuk berkumpul. Setelah itu, kumpulan batuan ini akan mengendap di tempat tempat tertentu sebagai sedimen. Proses berikutnya adalah perekatan kembali oleh senyawa mineral dalam larutan, dan pada akhirnya terbentuklah batuan sedimen. Beberapa batuan sedimen yang mengalami peningkatan suhu dan tekanan sebagai akibat dari penimbunan akan mengalami penyesuaian lagi sehingga terbentuklah batuan metamorfosa sebagai fase akhir.

FUNGSI
Batuan sedimen membentuk 3/4 dari permukaan bumi. Batuan ini dapat menjelaskan kondisi masa lalu, dengan berbagai jenis informasi seperti jenis hewan, tumbuhan, dan sebagainya. Fosil, tanda air, retakan lumpur, dan fitur mikroskopis memberikan petunjuk tentang dunia di masa lalu.

HUSNA TIARA PUTRI 15411011 ANALISIS SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN

Sumber : http://sosialberkarya.files.wordpress.com

JENIS
Jenis batuan sedimen dapat digolongkan menjadi tiga kelompok besar, yaitu berdasarkan tempat terjadi, tenaga pengangkut, dan tempat endapannya.

Berdasarkan tempat terjadinya, batuan sedimen terjadi menjadi : 1. Sedimen Klastik/mekanik di angkut tempat asal kemudian di endapkan tanpa mengalami proses kimiawi. Contohnya : batu breksi (krikil dengan sudut tajam), konglomerat (kerikil dengan sudut tumpul) dan pasir. 2. Sedimen Kimiawi, yaitu endapan hasil pelarutan kimiawi. Contohnya : gips. 3. Sedimen Organik terbentuk karena di pengaruhi oleh unsur - unsur Organik. Contohnya : batu bara, batu gamping. Berdasarkan tenaga pengangkutnya, batuan sedimen terbagi menjadi : 1. Sedimen Equatis, di endapkan oleh air. Contohnya : batu pasir, lumpur. 2. Sedimen Aeolis, di endapkan oleh angin. Contohnya : tanah loss, pasir. 3. Sedimen Glasial, dengan bantuan tenaga gletser. Contohnya : morena, tanah lim. 4. Sedimen Marine, oleh air laut. Contohnya: delta. Berdasarkan tempat di endapkannya, batuan sedimen terbagi menjadi : 1. Teritis, berada di darat. Contoh batu tuff 2. Fluvial, berada di dasar sungai. Misalkan pasir 3. Marine, berada di dasar laut. Contoh batu karang dan batu garam. 4. Palludal/limnis, berad di rawa - rawa atau di danau. gambuT,n tanah lim. 5. Glasial, berada di daerah es. Misal batu morena 6. Marginal, berada di pantai

PENGGOLONGAN
Menurut R.P. Koesoemadinata, 1981 batuan sedimen dibedakan menjadi enam golongan, yaitu : 1. Golongan Detritus Kasar Batuan sedimen diendapkan dengan proses mekanis. Termasuk dalam golongan ini antara lain adalah breksi, konglomerat dan batupasir. Lingkungan tempat pengendapan batuan ini di lingkungan sungai dan danau atau laut.

HUSNA TIARA PUTRI 15411011 ANALISIS SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN 2. Golongan Detritus Halus Batuan yang termasuk kedalam golongan ini diendapkan di lingkungan laut dangkal sampai laut dalam. Yang termasuk ked ala golongan ini adalah batu lanau, serpih, batu lempung dan Nepal. 3. Golongan Karbonat Batuan ini umum sekali terbentuk dari kumpulan cangkang moluska, algae dan foraminifera. Atau oleh proses pengendapan yang merupakan rombakan dari batuan yang terbentuk lebih dahulu dan di endpkan disuatu tempat. Proses pertama biasa terjadi di lingkungan laut litoras sampai neritik, sedangkan proses kedua di endapkan pada lingkungan laut neritik sampai bahtial. Jenis batuan karbonat ini banyak sekali macamnya tergantung pada material penyusunnya. 4. Golongan Silika Proses terbentuknya batuan ini adalah gabungan antara pross organik dan kimiawi untuk lebih menyempurnakannya. Termasuk golongan ini rijang (chert), radiolarian dan tanah diatom. Batuan golongan ini tersebarnya hanya sedikit dan terbatas sekali. 5. Golongan Evaporit Proses terjadinya batuan sedimen ini harus ada air yang memiliki larutan kimia yang cukup pekat. Pada umumnya batuan ini terbentuk di lingkungan danau atau laut yang tertutup, sehingga sangat memungkinkan terjadi pengayaan unsure-unsur tertentu. Dan faktor yang penting juga adalah tingginya penguapan maka akan terbentuk suatu endapan dari larutan tersebut. Batuan-batuan yang termasuk kedalam batuan ini adalah gip, anhidrit, batu garam. 6. Golongan Batubara Batuan sedimen ini terbentuk dari unsur-unsur organik yaitu dari tumbuh-tumbuhan. Dimana sewaktu tumbuhan tersebut mati dengan cepat tertimbun oleh suatu lapisan yang tebsl di atasnya sehingga tidak akan memungkinkan terjadinya pelapukan. Lingkungan terbentuknya batubara adalah khusus sekali, ia harus memiliki banyak sekali tumbuhan sehingga kalau timbunan itu mati tertumpuk menjadi satu di tempat tersebut.

PENAMAAN
Penamaan batuan sediemen biasanya dilakukan berdasarkan besar butir penyusun batuan. Adapun penamaannya adalah sebagai berikut :
1. Konglomerat adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih besar dari 2 mm dengan

bentuk butiran yang membudar 2. Batu pasir adalah batuan sedimen dengan ukuran butir antara 2 mm sampai 1/16 mm 3. Batu lanau adalah batuan sedimen dengan ukuran butir antara 1/16 mm sampai 1/256 mm 4. Batu lempung adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih kecil dari 1/256 mm

KLASIFIKASI
Batuan sedimen dapat diklasifikasikan menjadi delapan jenis sebagai berikut : 1. Breksi Breksi adalah batuan yang memiliki butiran-butiran kasar. Batuan jenis ini terbentuk dari segmentasi bagian-bagian yang bersifat /coarse/ dengan ukuran 2 sampai 256 milimeter. Bagian-bagian ini berbentuk runcing dan menyudut. Breksi biasanya terbentuk pada bagian dasar lereng gunung yang mengalami sedimentasi.

HUSNA TIARA PUTRI 15411011 ANALISIS SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN 2. Konglomerat Batuan sedimen jenis ini hampir sama dengan breksi dalam ukuran bagian-bagian yang membentuknya, yaitu 2 hingga 256 milimeter. Yang membedakannya adalah bagian-bagian yang menyusun batuan ini berbentuk bulat atau hampir bulat. Bentuk bulat ini terjadi karena adanya proses pergerakan pada material-material yang menyusun bagian-bagian tersebut. 3. Sandstone Batuan ini terbentuk karena proses segmentasi butiran-butiran pasir yang terbawa oleh arus sungai, ombak, dan angin hingga akhirnya terakumulasi pada suatu tempat. Oleh karena itu, batuan ini disebut pula batu pasir. Ukuran butiran sandstone 1/16 sampai 2 milimeter. 4. Shale Batuan jenis ini memiliki tekstur yang halus. Ukuran butirannya 1/16 sampai 1/256 milimeter. Shale dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu batu lempung (batu serpih) dan batu lanau. Batu lempung bersifat mudah membelah dan plastis bila terkena panas, sedangkan batu lanau mempunyai butiran berukuran antara batu pasir dan batu lempung atau batu serpih. 5. Limestone Batuan sedimen jenis ini sering pula disebut batu gamping. Limestone memiliki tekstur bervariasi antara rapat, berbutir, kasar, dan kristal. Batuan ini terbentuk sebagai hasil dari proses organisme maupun proses anorganik. 6. Saltstone Saltstone adalah jenis batuan sedimen yang memiliki tekstur berbentuk kristal. Batuan ini tersusun dari mineral yang terbentuk karena adanya penguapan yang biasanya terjadi pada air laut. 7. Gipsum Terbentuknya gipsum sama dengan saltstone, yaitu karena adanya kandungan pada air yang menguap. Teksturnya pun berbentuk kristal. Namun, batuan jenis ini tersusun atas mineral gipsum. 8. Coal Coal atau yang lebih dikenal dengan batu bara ialah batuan sedimen yang tersusun dari materialmaterial yang berasal dari tumbuhan, baik dari batang, akar, maupun daun. Tekstur batuan ini tebal dan berlapis. Komposisinya berupa karbon dan humus dengan warna cokelat kehitaman serta pecahannya berbentuk prisma. Coal terbentuk di daerah rawa-rawa dan di daerah tropis yang airnya mengandung oksigen sedikit. Bagian dari tumbuhan jatuh dan tertimbun di dasar rawa dalam waktu yang lama yang terjadi terus-menerus dan terakumulasi. Material tumbuhan tersebut terkubur oleh material di atasnya sehingga tekanannya meningkat dan air terdorong keluar hingga akhirnya mengalami pemadatan dan pemaduan menjadi batu bara.

SUMBER
http://geoashys.blogspot.com/ http://sosialberkarya.files.wordpress.com http://earlfhamfa.wordpress.com http://www.dulida.com http://id.wikipedia.org

You might also like