Professional Documents
Culture Documents
EKONOMI PERKEMBANGAN SISTEM EKONOMI DASAR EKONOMI ISLAM DAN PEMBERDAYAAN UMAT
PENGANTAR UMUM
PERKEMBANGAN SISTEM EKONOMI
KAPITALIS 2. S O S I A L I S 3. K E R A K Y A T A N 4. C A M P U R A N
1.
Perencanan : diserahkan pada mekanisme pasar. Artinya pembangunan ekonomi hanya direncanakan oleh perusahaan swasta sedangkan pemerintah hanya berfungsi sebagai penjaga keamanan serta pengatur kebijakan moneter dan fiscal (pajak).
Fungsi pemerintah: a. Mengambil langkah-langkah yang tepat agar permintaan agregat (hasil proses) tidak terlalu kecil atau terlalu besar sehingga terhindar dari resesi atau inflasi dan mendirikan lembaga kredit dan moneter serta menerapkan kebijaksanaan fiscal sesuai dengan situasi ekonomi.
b. Mencegah pemusatan monopoli, karena mengganggu mekanisme pasar dan menerapkan kebijaksanaan anti-monopolistik bahkan menasionalisasikan perusahaan monopolistic demi kepentingan rakyat. c. Mengambil langkah-langkah bagi pemenuhan kebutuhan masyarakat, taman umum, jalan raya, jembatan, pendidikan dan sebagainya.
melalui badan perencanaan pusat yang merumuskan rencana secara menyeluruh. Semua aspek yang menyangkut tujuan sosialisme, seperti permintaan agregat, full employment, pemenuhan mermintaan masyarakat, alokasi factor produksi, distribusi pendapatkan nasional, jumlah akumulasi modal, dan pembangunan ekonomi diatur dan diawasi secara terpusat oleh badan tersebut.
efisiensi ekonomi yang tinggi dan mencegah pratik monopolistic. Kelemahan/kegagalan: perencanaan sosialis memberikan ketidak puasan kepada masyarakat Negara sosialis. Tahun1989 telah terjadi reformmasi politik, ekonomi dan keterbukaan di berbagai Negara blok timur seperti Jerman Timur, Hongaria dan Polandia berdampak luas terhadap pembaharuan ekonomi. Di Uni Ssoviet terkenal dengan perestroika dan glasnost.
dimana satu sisi memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya tetapi disisi lain pemerintah ikut campur tangan dalam perekonomian, dengan tujuan menghindari penguasaan secara penuh dari segolongan masyarakat terhadap sumber daya ekonomi.
a. Membuat peraturan atau undang-undang yang bertujuan untuk mengatur dan mengawasi kegiatan ekonomi masyarakat b. Mendirikan perusahaan Negara yang kegiatannya hamper sama dengan kegiatan usaha swasta, hanya orientasinya lebih ditujukan kepada kepentingan masyarakat banyak c. Menetapkan kebijakan fiscal dan kebijakan moneter
4. SISTEM EKONOMI KERAKYATAN. Bertumpu pada mekanisme pasar yang: berkeadilan dengan prinsip persaingan sehat dan memperhatikan pertumbuhan ekonomi, nilai-nilai keadilan, kepentingan sosial, kualitas hidup serta pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.
b. Faktor eksternal: Keadaan politik; Falsafah Negara dan HUkum yang berlaku
kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu Amat cepat siksaan-Nya dan Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. QS. Adz Dzaariyat (51), 56: dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
System
ekonomi adalah pandangan suatu masyarakat yang mendasari pengelolaan perekonomian. Islam telah mengenal system ekonomi jauh sebelum system-sestem di atas dikemukakan, karena Islam (dari Allah) memberikan dua anugerah nikmat utama yaitu: manhaj al-hayat (system kehidupan) dan wasilah al-hayat (sarana kehidupan) dimana sistem ekonomi berada di dalamnya. Allah swt mengangkat manusia sebagai khalifatullah fil ardhi bertugas mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan dalam hidup dan kehidupan.
Al-Quran dan Sunnah Rosul yang mencakup ketentuan atau aturan yang dikenal sebagai hukum lima yaitu: wajib, sunnah, mubah, makruh dan haram. QS. an-Nahl (16): 97. Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam Keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik[839] dan Sesungguhnya akan Kami beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.
2. Wasilah al hayat: adalah segala sarana dan prasarana kehidupan yang diciptakan Allah swt untuk kepentingan hidup manusia secara keseluruhan, berupa: udara, air, tumbun-tumbuhan, hewan ternak dan harta benda lainnya yang berguna dalam kehidupan.
QS. Al Baqarah (2): 29 arti: Dia-lah Allah, yang menjadikan
segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu.
adalah Allah swt, sedangkan kepemilikan oleh manusia hanya bersifat relative dan sebatas melaksanakan amanah.
dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya[1456]. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar . Hadits, arti: Seseorang pada hari akhir nanti pasti akan ditanya tentang empat hal: pertama usianya untuk apa dihabiskan, jasmaninya untuk apa dipergunakan, hartanya dari mana didapatkan dan untuk apa dipergunakan, serta ilmunya untuk apa dipergunakan.
a. Sebagai amanah dari Allah swt, karena manusia memang tidak mampu mengadakan benda dari tiada. b. Sebagai perhiasan hidup, yang memungkinkan manusia bisa menikmati dengan baik dan tidak berlebihan, QS. Ali Imran (3): 14, dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, Yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak[186] dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).
a. Keadilan sosial, secara sosial, nilai yang membedakan satu dengan yang lain adalah ketakwaan, ketulusan hati, kemampuan dan pelayanan pada kemanusiaan.
Hadits, arti: Sesungguhnya Allah tidak melihat pada
wajah dan kekayaanmu, tetapi pada perbuatan (yang ikhlas) (HR. Ibnu Majah).
hati
dan
Muhammad, mencuri, sungguh aku sendiri yang akan memotongnya. (HR. an Nisai)
b. Keadilan ekonomi, Setiap individu akan mendapatkan haknya sesuai dengan kontribusi masing-masing kepada masyarakat Islam dengan tegas melarang seorang muslim merugikan orang lain. QS. Asy Syuaraa (26):183. dan janganlah kamu
merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan;
Hadits, arti: Wahai manusia, tahukah akan kezaliman (ketidakadilan) sebab sesungguhnya dia akan menjadi kegelapan pada hari pembalasan nanti.
c. Keadilan distribusi pendapatan, kesenjangan harus diatasi dengan menggunakan cara yang ditekankan Islam, diantaranya:
Pertama: menghapuskan monopoli; menjamin semua pihak dalam
proses ekonomi; menjamin basic needs fulfillment (penentukan kebutuhan dasar hidup) setiap anggota masyarakat; melaksanakan amanah, dimana yang mampu menanggung dan membantu yang tidak mampu. Hadits, arti: bukan muslim yang baik, orang yang tidur dengan kenyang sementara tetangganya tidak tidur karena lapar. yang lain sepanjang kekayaan tersebut diproleh secara benar dan yang bersangkutan melaksanakan kewajiban kesejahteraan masyarakat dan tidak pamer. Hadits, arti: sesungguhnya Allah SWT mencintai hamba yang bertakwa, kaya, lagi menyembunyikan (symbol-simbol kekayaannya).
4. RUANG LINGKUP
Secara garis besar ruang lingkup kegiatan ekonomi dibagi menjadi tiga sektor yaitu: (1) sektor publik (2) sektor swasta (3) sektor kesejahteraan social
5. ETOS KERJA
QS. Al Qashash (28): 77, dan carilah pada apa
yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.