You are on page 1of 8

TEKNOLOGI BASIS DATA

Oleh: Nama : Kevin Wijaya NIM : 1104505005

Jurusan Teknologi Informasi Fakultas Teknik Universitas Udayana 2012

Soal 1. Bandingkan distributed database dengan decentralized database 2. Bandingkan distributed database dengan distributed programming/computing 2 tier architecture (client server) 3 tier architecture 3. Rancang diagram/bagan decentralized database dengan 2 tier dan 3 tier architecture. 4. Rancang diagram/bagan distributed database dengan 2 tier dan 3 tier architecture.

Jawab 1. Database terdistribusi adalah sebuah database yang diatur oleh sebuah Database Management System (DBMS) yang tersimpan secara fisik pada beberapa komputer yang terdapat pada beberapa lokasi dengan terkoneksi pada sebuah jaringan . jaringan tersebut harus bisa menyediakan akses bagi user untuk melakukan sharing data. Sedangkan Sistem basis data tersentralisasi adalah system basis data yang dikontrol secara terpusat atau biasa juga di katakan hanya ada satu pengontrol. Semua pemrosesan data dilakukan oleh komputer yg ditempatkan di dlm suatu lokasi yg ditujukan utk melayani semua pemakai dlm organisasi. Database terdistribusi berbeda dengan database terdesentralisasi, dimana database terdistribusi merupakan suatu database tunggal logik yang secara fisik disebarkan kepada komputer-komputer pada banyak lokasi yang kemudian saling dikoneksikan oleh link data komunikasi. Sedangkan database terdesentralisasi merupakan koleksi database independen pada komputer yang tidak terhubung dalam suatu jaringan. Suatu sistem database terdistribusi terdiri atas situs-situs yang saling berpasangan yang tidak saling membagi komponen fisik. Sistem database akan berjalan pada situs yang independen. Struktur Basis Data Terdistribusi menggunakan topologi sesuai dengan struktur sistem jaringan komputer. Setiap simpul jaringan mewakili sebuah server yang memiliki disk dengan sistem basis datanya sendiri. Topologi jaringan yang biasa digunakan adalah Topologi Bintang (Star), Topologi Cincin (ring), Topologi Bus. Setiap server membentuk jaringan LAN untuk dapat mengakomodasi workstation dan sekaligus user lokal.

Struktur Basis Data Terpusat menggunakan metode client/server yaitu pengolahan data di dalam database hanya dilakukan oleh satu server disatu lokasi sedangkan yang lainnya hanya sebagai client. Dengan hanya memiliki satu server, server akan jauh lebih efisien dalam mengolah data maupun hak akses user data. Basis Data Terdistribusi memiliki ciri ciri antara lain ,emiliki data yang tersimpan di sejumlah tempat (tersebar). Selain itu masing masing tempat dihubungkan dengan jaringan komputer agar menjadi satu kesatuan. Lalu setiap tempat dapat memroses permintaan user akan akses data dan juga mampu untuk memproses data yang berada di tempat lain. Sedangkan Basis Data Terpusat memiliki ciri ciri antara lain . Memiliki data yang tersimpan hanya pada satu tempat (terpusat). Selain itu menganut sistem client/server, lalu server dapat melayani pengaksesan banyak data sekaligus oleh beberapa user. Kelebihan dan kekurangannya antara lain: a. Kelebihan Basis Data Tedistribusi a. b. c. d. e. Pembagian dan Pemakaian Data dan Kontrol yang Tersebar Keandalan dan Ketersediaan Kecepatan Pemrosesan Query Otonomi Lokal. Efisiensi dan Fleksibel

Basis Data Terpusat a. Data dapat distandarkan dengan data dictionary sehingga dimungkinkan untuk melakukan pertukaran data antar sistem. b. Kontrol keamanan dapat dilakukan melalui pengaturan hak akses user melalui database. c. Integritas dapat dipertahankan. d. Mengurangi adanya redudansi. e. Database dibangun dengan prioritas kepentingan seluruh enterprise. b. Kekurangan Basis Data Terdistribusi a. Biaya pembangunan perangkat lunak mahal b. Kemungkinan kesalahan program lebih besar c. Peningkatan waktu proses

Basis Data Terpusat a. Pembagian data secara umum b. Penambahan biaya dalam hal keamanan c. Tidak adanya cadangan data 2. Distributed computing adalah suatu teknologi yang dapat memecahkan suatu masalah besar ke dalam proses-proses kecil ke banyak komputer untuk kemudian proses kecil itu dipecahkan secara simultan dan apabila sudah didapatkan solusi-solusi kecil maka disatukan kembali dalam satu solusi yang besar dan terintegrasi. Perbedaan distributed database dengan two tier architecture terletak pada cara meletakkan databasenya. Pada distributed database, database didistribusikan keseluruh komponen-komponen sistem, sehingga memudahkan proses maintenance sistem. Pada two tier architecture distribusi data terpusat pada sebuah komputer saja yang disebut sebagai server. Server inilah yang meng-handle seluruh request dari komputer client. Server haruslah terdiri dari komputer berkemampuan lebih untuk memastikan sistem dapat berjalan normal, sebuah arsitektur client server dapat terdiri dari beberapa server dan banyak client. Perbedaan distributed database dengan three tier architecture terletak pada campur tangan internet yang terkoneksi pada sistem, pengelolaan dalabase tetap pada server yang diakses oleh banyak client. Namun dapat diakses secara online. Cakupan sistem seperti ini sudah lebih luas.

3.

2 tier

USER

Application Server

DATABASE SERVER

Gambar 1 Bagan decentralized 2 tier

3 Tier

DESKTOP

CLIENT

WORKSTATION

SERVER

DATABASE SERVER

DATABASE SERVER

Gambar 2 Bagan decentralized 3 tier

Pada Arsitektur Two-tier, antar mukanya terdapat pada lingkungan desktop dan sistem manajemen database biasanya ada pada server yang lebih kuat yang menyediakan layanan pada banyak client. Pengolahan informasi dibagi antara lingkungan antarmuka sistem dan lingkungan server manajemen database. Arsitektur Three-Tier diperkenalkan untuk mengatasi kelemahan dari arsitektur two-tier. Di tiga tingkatan arsitektur, sebuah middleware digunakan antara sistem user interface lingkungan client dan server manajemen database lingkungan. Banyak perusahaan besar yang sudah menggunakan client / server mulai merasakan 2-tier tidak relevan lagi untuk diimplementasikan kembali. Itu disebabkan karena perusahaan dituntut harus dapat mendukung internet dan semua komponennya. Aplikasi tersebut harus dapat melayani ribuan komputer client dimana aplikasi ini sering berjalan pada banyak server dan terdiri dari ratusan komponenkomponen software di dalamnya. Kemudian lahirlah istilah 3-tier.

4.

2 Tier

DESKTOP

CLIENT

WORKSTATION

DISTRIBUTED DATABASE

DATABASE SERVER

DATABASE SERVER

Gambar 3 Bagan distributed 2 tier

3 Tier

DESKTOP

CLIENT

WORKSTATION

SERVER

DISTRIBUTED DATABASE

DATABASE SERVER

DATABASE SERVER

Gambar 4 Bagan distributed 3 tier

Setiap client dapat mengakses database yang mana saja, sehingga bila salah satu database mengalami kerusakan, pemrosesan data diambil dari database lainnya. Dalam Three Tier Architecture untuk Distributed Database ada tambahan menggunakan jaringan WAN (melalui internet) dan application server sehingga pemrosesan data menjadi lebih aman dan nyaman.

Referensi Buku Fathansyah, 2012, Basis Data Edisi Revisi, Informatika, Bandung Patrick Oneil, 1995, Database : Principles, Programing, and Performance,Morgan Kufman,San Francisco Prabantinia, Dwi, 2002, PracticalTCP/IP Mendesain, menggunakan dan Troubleshooting Jaringan TCP/IP di Linux dan Windows, Andi, Yogyakarta

You might also like