You are on page 1of 5

Pelajaran Aqidah Akhlak 1.

Pengertian Pelajaran Aqidah akhlak Pelajaran aqidah akhlak merupakan salah satu mata pelajaran yangdiajarkan disekolah formal dan merupakan rumpun mata pelajaran PendidikanAgama Islam (PAI). Secara etimologi (bahasa) kata .aqidah akhlak. terdiri daridua kata .aqidah. dan .akhlak.. Kata aqidah berasal dari bahasa Arab yang berarti kepercayaan atau keyakinan.[8] Sedangkan secara terminologi (istilah) aqidah berarti segala keyakinan yang ditetapkan oleh Islam yang disertai oleh dalil-dalil yang pasti.[9] Hal-hal yang termasuk di dalam pembahasan aqidah yaitu tentang Tuhan dan segala sifat-Nya serta hal-hal yang berkaitan dengan alam semesta, seperti terjadinya alam. Adapun pengertian akhlak secara etimologi adalah berasal dari bahasa Arab, yaitu bentuk jamak dari kata yang berasal dari kata dengan bentuk jamaknya yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabi.at.[10]Ibnu Athir menjelaskan bahwa hakekat makna itu ialah gambaran batin manusia yang tepat (jiwa dan sifatnya) sedangkan merupakan gambaran bentuk luasnya (raut muka, warna kulit, tinggi rendahnya tubuh dan lain sebagainya).[11] Secara terminologi ada beberapa definisi akhlak yang telah dikemukakan oleh para ahli, diantaranya: a. Imam Ghozali .Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan dengan mudah tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.[12] b. Ibnu Miskawaih .Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorong untuk melakukan perbuatan tanpa melakukan pemikiran dan pertimbangan.[13] c. Abu Bakar Aceh .Akhlak adalah suatu sikap yang digerakan oleh jiwa yang menimbulkan tindakan dan perbuatan manusia baik terhadap Tuhan maupun sesama manusia serta terhadap diri sendiri.24 Melihat pengertian aqidah akhlak yang telah diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pelajaran aqidah akhlak merupakan suatu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah formal dan merupakan bagian dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang didalamnya mencakup persoalan keimanan dan budi pekerti yang dapat mengembangkan kepribadian peserta didik.[14] 2. Tujuan Pelajaran Aqidah Akhlak Aqidah akhlak merupakan salah satu bidang studi dalam pendidikan agama Islam. Maka tujuan umum pendidikan aqidah akhlak sesuai dengan tujuan umum pendidikan agama Islam. Menurut Abdurrahman Saleh Abdullah, tujuan umum pendidikan agama Islam adalah membentuk kepribadian sebagai khalifah Allah atau sekurangkurangnya mempersiapkan peserta didik ke jalan yang mengacu pada tujuan akhir manusia. Tujuan utama khalifah Allah adalah beriman kepada Allah dan tunduk patuh secara total kepadaNya.[15] Hal ini sesuai dengan firman Allah, yang Artinya : .Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supayamereka mengabdi kepadaKu.. (Q.S. Adz-Dzariyat : 56).

Sedangkan tujuan khusus pelajaran aqidah akhlak menurut Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam adalah sebagai berikut: Untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan peserta didik yang diwujudkan dalam akhlaknya yang terpuji, melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan serta pengamalan peserta didik tentang aqidah dan akhlak Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dan meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaanya kepada Allah swt seta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, masyarakat, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.[16] Pelajaran Aqidah Akhlak 1. Pengertian Pelajaran Aqidah akhlak Pelajaran aqidah akhlak merupakan salah satu mata pelajaran yangdiajarkan disekolah formal dan merupakan rumpun mata pelajaran PendidikanAgama Islam (PAI). Secara etimologi (bahasa) kata .aqidah akhlak. terdiri daridua kata .aqidah. dan .akhlak.. Kata aqidah berasal dari bahasa Arab yang berarti kepercayaan atau keyakinan.[8] Sedangkan secara terminologi (istilah) aqidah berarti segala keyakinan yang ditetapkan oleh Islam yang disertai oleh dalil-dalil yang pasti.[9] Hal-hal yang termasuk di dalam pembahasan aqidah yaitu tentang Tuhan dan segala sifat-Nya serta hal-hal yang berkaitan dengan alam semesta, seperti terjadinya alam. Adapun pengertian akhlak secara etimologi adalah berasal dari bahasa Arab, yaitu bentuk jamak dari kata yang berasal dari kata dengan bentuk jamaknya yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabi.at.[10]Ibnu Athir menjelaskan bahwa hakekat makna itu ialah gambaran batin manusia yang tepat (jiwa dan sifatnya) sedangkan merupakan gambaran bentuk luasnya (raut muka, warna kulit, tinggi rendahnya tubuh dan lain sebagainya).[11] Secara terminologi ada beberapa definisi akhlak yang telah dikemukakan oleh para ahli, diantaranya: a. Imam Ghozali .Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan dengan mudah tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.[12] b. Ibnu Miskawaih .Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorong untuk melakukan perbuatan tanpa melakukan pemikiran dan pertimbangan.[13] c. Abu Bakar Aceh .Akhlak adalah suatu sikap yang digerakan oleh jiwa yang menimbulkan tindakan dan perbuatan manusia baik terhadap Tuhan maupun sesama manusia serta terhadap diri sendiri.24 Melihat pengertian aqidah akhlak yang telah diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pelajaran aqidah akhlak merupakan suatu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah formal dan merupakan bagian dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang didalamnya mencakup persoalan keimanan dan budi pekerti yang dapat mengembangkan kepribadian peserta didik.[14] 2. Tujuan Pelajaran Aqidah Akhlak

Aqidah akhlak merupakan salah satu bidang studi dalam pendidikan agama Islam. Maka tujuan umum pendidikan aqidah akhlak sesuai dengan tujuan umum pendidikan agama Islam. Menurut Abdurrahman Saleh Abdullah, tujuan umum pendidikan agama Islam adalah membentuk kepribadian sebagai khalifah Allah atau sekurangkurangnya mempersiapkan peserta didik ke jalan yang mengacu pada tujuan akhir manusia. Tujuan utama khalifah Allah adalah beriman kepada Allah dan tunduk patuh secara total kepadaNya.[15] Hal ini sesuai dengan firman Allah, yang Artinya : .Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supayamereka mengabdi kepadaKu.. (Q.S. Adz-Dzariyat : 56). Sedangkan tujuan khusus pelajaran aqidah akhlak menurut Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam adalah sebagai berikut: Untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan peserta didik yang diwujudkan dalam akhlaknya yang terpuji, melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan serta pengamalan peserta didik tentang aqidah dan akhlak Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dan meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaanya kepada Allah swt seta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, masyarakat, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.[16] Dari kutipan diatas dapat dipahami bahwa tujuan pelajaran aqidah akhlak searah dengan tujuan nasional yaitu: .Tujuan pendidikan nasional adalah meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yakni manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan terampil serta sehat jasmani dan rohani.[17] 3. Ruang Lingkup Pelajaran Aqidah Akhlak Ruang lingkup pelajaran aqidah akhlak yang terdapat di madrasah aliyah memiliki isi bahan pelajaran yang dapat mengarahkan pada pencapaian kemampuan peserta didik untuk dapat memahami rukun iman secara ilmiah serta pengalaman dan pembiasaan berakhlak Islami, untuk dapat dijadikan landasan perilaku dalam kehidupan sehari-hari serta sebagai bekal untuk jenjang berikutnya. Adapun ruang lingkup pelajaran aqidah akhlak di dalam kurikulum 2004 untuk madrasah aliyah ada tiga aspek, yaitu: a. Aspek Aqidah Aspek aqidah ini meliputi sub-sub aspek: kebenaran aqidah Islam, hubungan aqidah, akhlak, ke-Esaan Allah swt, Allah Maha Pemberi Rizki, Maha Pengasih dan Penyayang, Maha Pengampun dan Penyantun, Maha Benar dan Maha.[18] Adil.Dari beberapa sub aqidah ini tentu saja dengan menggunakan argumen dalil-dalil aqli dan naqli. Selain itu juga meyakini bahwa, .Muhammad saw adalah rosul terakhir, meyakini kebenaran Al-Qur.an dengan dalil aqli dan naqli. Meyakini qodlo dan qodar, hubungan usaha dan do.a, hubungan prilaku manusia dengan terjadinya bencana alam.[19]

b. Aspek Akhlak Adapun yang menjadi aspek akhlak diantaranya: .Beradab secara Islam dalam bemusyawarah untuk membangun demokrasi, berakhlak terpuji kepada orang tua, guru, ulil amri, dan waliyullah.[20] Hal ini memiliki tujuan untuk memperkokoh integrasi dan kredibilitas pribadi, memperkokoh kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, bersedia melanjutkan misi utama rosul dalam membawa perdamaian, terbiasa menghindari akhlak tercela yang dapat merusak tatanan kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara seperti membunuh, merampok, mencuri, menyebar fitnah, membuat kekerasan, mengkonsumsi atau mengedarkan narkoba dan malas bekerja. c. Aspek Kisah Keteladanan Aspek kisah keteladanan diantaranya mengapresiasi dan meneladani sifat dan prilaku sahabat utama Rosulullah saw dengan landasan agama yang kuat.[21] Ketiga aspek diatas merupakan bagian dari ajaran-ajaran dasar yang terdapat dalam Agama Islam yang bersumber dari Al-Qur.an dan Al-Hadits. Oleh karena itu diharapkan dapat membentuk peserta didik menjadi beriman dan bertaqwa kepada Allah swt dan memiliki akhlak yang mulia sebagaimana akhlak para nabi dan rosul. Untuk memudahkan memahami apa yang dimaksud dengan Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam , marilah kita lihat dari taksonomi disiplin ilmu didaktik.Didaktik (Ilmu mengajar) dapat dikelompokkan menjadi : a. Didaktik Umum, yaitu ilmu yang membicarakan azas-azas atau teori umum mengajar. Atau sering diistilahkan dengan ilmu pembentukan umum maksudnya teori-teori tentang pembentukanrohani pada umumnya, teori-teori yang di dalamnya dikemukakan dan jugadipertanggungjawabkan bagaimana pada umumnya cara mengajar dan karenanya pula menyuruhbelajar secara sistematis. Dalam didaktik umum ada dua hal pokok yang dibicarakan : 1) masalah minat dan perhatian 2) masalah kerja sendiri rohani dan jasmani b. Didaktik Khusus atau Metodik atau juga disebut Didaktik Praktis, yaitu ilmu yang berbicara tentang masalah metode mengajar secara teoritis dan praktis.Metodik ini dibagi lagi menjadi : 1) Metodik Umum, yaitu ilmu yang membicarakan tentang metode-metode mengajar pada umumnya 2) Metodik Khusus, yaitu ilmu yang membicarakan metode-metode mengajar secara khusus untuk Mata Pelajaran. Dari sini dapat dimengerti bahwa Metodik Khusus adalah ilmu yang membicarakan tentang metode-metode bagaimana mengajarkan suatu Mata Pelajaran, karenanya dapat juga disebut Metodologi Pengajaran PAI. Karena didalam Metodik Khusus ini membicarakan tentang bagaimana mengajarkan Mata Pelajaran suatu Mata Pelajaran, yang tentunya tidak khusus berbicara tentang metode, tapi menyangkut rencana pembelajaran secara keseluruhan, maka Metodik juga bisa disebut sebagai ilmu yang berbicara tentang teori-teori membuat lesson plan. Sifatnya masih umum untuk semua mata pelajaran. Dia akan khusus manakala tertuju pada mata pelajaran tertentu, seperti Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, maksudnya ia hanya berbicara tentang kumpulan teori membuat lesson plan pengajaran MP. Pend. Agama Islam.Pada dasarnya teori

yang dibicarakan dalam MKPAI adalah juga yang dibicarakan di dalam Metodik Khusus tapi disesuaikan dengan sifat-sifat khas MP PAI. Ruang Lingkup Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, adalah : 1. Pengertian, Ruang Lingkup dan Kegunaan MKP PAI 2. Historis dan Dasar pelaksanaan PAI 3. Tujuan Pengajaran PAI 4. Aspek, Kriteria dan Nilai Pengajaran Pendidikan Agama Islam 5. Metode-metode Pengajaran PAI pada Sekolah Umum, yang meliputi 7 pokok Materi PAI, yaitu keimanan, akhlak, Quran dan Hadits, ibadah, syariah, tarikh, dan Baca Tulis Al Quran 6. Metode-metode Pengajaran PAI pada Madrasah yang terbagi dalam 5 Sub Mata Pelajaran PAI, yaitu Akidah Akhlak, Quran Hadits, Fikih, SKI dan Bahasa Arab 7. Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam terpadu C. KEGUNAAN MKP PAI Setelah mempelajari Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, diharapkan dapat berguna dalam: 1. memahami Pengertian, Ruang Lingkup dan Kegunaan MKP PAI, Historis dan Dasar pelaksanaan PAI, Tujuan Pengajaran PAI, Aspek, Kriteria dan Nilai Pengajaran Pendidikan Agama Islam 2. Memiliki pemahaman tentang Metode-metode Pengajaran PAI pada Sekolah Umum, yang meliputi 7 pokok Materi PAI, yaitu keimanan, akhlak, Quran dan Hadits, ibadah, syariah, tarikh, dan Baca Tulis Al Quran 3. Memiliki pemahaman tentang Metode-metode Pengajaran PAI pada Madrasah yang terbagi dalam 5 Sub Mata Pelajaran PAI, yaitu Akidah Akhlak, Quran Hadits, Fikih, SKI dan Bahasa Arab 4. Memiliki pemahaman tentang Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam terpadu

You might also like