You are on page 1of 43

Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Jember ( berisi pengalaman,artikel,dan informasi informasi) Selasa, 15 Januari 2013 EKSTRAKSI KOMPONEN BIOAKTIF

DARI LIMBAH KULIT BUAH KAKAO DAN PENGARUHNYA TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIMIKROBA

RESUME JURNAL EKSTRAKSI KOMPONEN BIOAKTIF DARI LIMBAH KULIT BUAH KAKAO DAN PENGARUHNYA TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIMIKROBA

Sartini , M. Natsir Djide, Gemini Alam Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin, Makassar

Oleh: NAMA NIM : YENI NUR CAHYANI : 112210101033

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS JEMBER 2011

RESUME JURNAL Judul : EKSTRAKSI KOMPONEN BIOAKTIF DARI LIMBAH KULIT BUAH KAKAO DAN PENGARUHNYA TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIMIKROBA Penulis : SARTINI , M. NATSIR DJIDE, GEMINI ALAM

Beberapa tanaman pangan diketahui kaya akan senyawa-senyawa bioaktif, terutama polifenol, yang mempunyai khasiat sebagai antioksidan dan antimikroba. Senyawa-senyawa antioksidan alami sangat dibutuhkan untuk mencegah penyakit-penyakit degeneratif seperti penyakit jantung koroner, kanker, dan beberapa penyakit yang lainnya. Senyawa-senyawa antimikroba demikian ada akibat makin banyaknya mikroba patogen yang telah resisten dengan antibiotika yang ada. Tanaman kakao (Theobroma cacao L.) merupaka salah satu tanaman di Indonesia yang berpotensi sebagai antioksidan dan antimikroba alami. Biji kakao kaya akan komponen-komponen senyawa fenolik, antara lain : katekin, epikatekin , proantosianidin, asam fenolat, tannin dan flavonoid lainnya. Biji kakao mempunyai potensi sebagai bahan antioksidan alami, antara lain: mempunyai kemampuan untuk memodulasi system immun, efek kemopreventif untuk pencegahan penyakit jantung koroner dan kanker (Othman et al, 2007; Weisburger, 2001; Keen, 2005), selain itu polifenol kakao bersifat antimikroba terhadap beberapa bakteri patogen dan bakteri kariogenik ( Osawa et al, 2000; Bouchers, 2002; Lamuela-Raventos, 2005). Kakao juga mempunyai kapasitas antioksidan lebih tinggi dibanding teh dan anggur merah (Lee et al, 2003) Disamping menghasilkan biji, dalam proses penanganannya juga menghasilkan produk ikutan (limbah) berupa kulit buah kakao sebesar kurang lebih 73,77% dari berat buah secara keseluruhan. Adanya komponen-komponen polifenol dalam biji kakao, tidak menutup kemungkinan juga terdapat dalam kulit buah kakao dengan khasiat yang sama. Menurut Figuera et al (1993), kulit buah kakao mengandung campuran flavonoid atau tannin terkondensasi atau terpolimerisasi, seperti antosianidin, katekin, leukoantosianidin yang kadang-kadang terikat dengan glukosa. Tannin yang terikat dengan gula umumnya mudah larut dalam pelarut hidroalkohol, sedangkan tannin terkondensasi atau tannin lebih mudah terekstraksi dengan pelarut aseton 70 % (anonim, 2007). Permasalahannya adalah bagaimana kondisi ekstraksi yang paling optimal untuk mengekstraksi komponen antioksidan dan antibakteri dari limbah kulit buah kakao ? Untuk itu dalam penelitian ini dilakukan ekstraksi menggunakan 2 macam kulit buah kakao (segar dan kering ) dan 2 macam pelarut (etanol 70 % dan campuran asetonair (7:3). Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH dan uji antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar. Kulit buah kakao jenis lindak (Forastero) asal kabupaten Soppeng, 2,2-diphenyl-2-picrylhydrazyl / DPPH (Sigma), , aseton (teknis), etanol (teknis), etanol absolute (e-Merck), aquadest, Nutrien agar , Muller Hilton Agar, paper disc (Oxoid), Dimetil sulfoksida (e-Merck), mikroba uji Staphylococcus aureus,

Streptococcus mutan, Escherichia coli, Salmonella thyposa (koleksi laboratorium Mikrobiologi Farmasi UNHAS). Pada penelitian ini, metode kerja yang digunakan ada 4, yang pertama adalah pengolahan sampel. Buah kakao yang diambil yang sudah masak, ditandai dengan mulai menguningnya buah pada saat dipetik. Sebelum dilakukan pengolahan, buah yang sudah dipetik dibiarkan dahulu selama kurang lebih 5 hari untuk memudahkan lepasnya biji dari kulit buahnya. Sebagian kulit buah kakao dalam bentuk segar ditumbuk kasar menggunakan lumpang batu. Sebagian dikeringkan di bawah sinar matahari dan setelah kering ditumbuk kasar. Selanjutnya metode kedua yaitu Ekstraksi Kulit buah Kakao secara maserasi. Masing-masing sampel kulit buah kakao 1 kg diremaserasi sebanyak 3 kali menggunakan Aseton : air (7:3) dan etanol 70 % dengan perbandingan sampel- pelarut (1 : 2) untuk sampel basah, dan (1 : 3) untuk sampel kering. Setelah ekstraksi kulit buah kakao secara meresai selesai, dilanjutkan tahap yang ketiga yaitu uji aktivitas antioksidan. Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DDPH seperti yang dilakukan oleh Othman et al., (2007) yang dimodifikasi, yaitu dibuat larutan uji dengan konsentrasi5 mg/ml; 1,25 mg/l; 0,5 mg/l; 0,1 mg/l; dan 0,01 mg/l dalam etanol absolut. Sebanyak 100 l larutan uji ditambahkan 1,0ml larutan DPPH 0,4 mM dan etanol hingga 5ml. Campuran selanjutnya divortex dan dibiarkan selama 30 menit . Larutan ini selanjutnya diukur absorbansinya pada panjang gelombang 517 nm. Dilakukan juga pengukuran absorbansi blanko. Hasil penetapan antioksidan dibandingkan dengan vitamin C. Besarnya daya antioksidan dihitung dengan umus : % penghambatan = (Absorbance blanko Absorbance sampel) x 100 % Absorbance blanko IC50 dihitung dengan dengan memplot grafik aktivitas scavenging dengan konsentrasi ekstrak, yang didefinisikan sebagai total antioksidan yang dibutuhkan untuk menurunkan konsentrasi DPPH sampai 50 %. Tahap yang terakhir yaitu uji aktivitas Antibakteri. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar , seperti yang dilakukan oleh Nostro et al (2000) yang dimodifikasi, yaitu : Masingmasing ekstrak yang diperoleh sebanyak 2 g dilarutkan dalam dimetilsulfooksida (DMSO) hingga 10 ml. Dari larutan stok dibuat pengenceran bertingkat dengan konsentrasi 20% ,10%, 5%, 2,5%, 1,25%. Masing-masing larutan uji dipipet 5 l diteteskan ke paper disc, kemudian diletakkan di atas media Muller Hilton Agar yang telah mengandung mikroba uji 0,1 ml transmitan 25 % atau setara dengan 108 koloni/ml. Setelah itu diinkubasi selama 24 jam suhu 37OC. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kulit buah kakao segar dan kulit buah kakao yang telah dikeringkan, dengan asumsi proses pengeringan dapat mengubah komposisi polifenolnya sehingga diharapkan dapat mempengaruhi aktivitas antimikroba dan antioksidannya. Cairan pengekstraksi yang digunakan yaitu etanol 70% yang diasumsikan dapat mengekstraksi senyawasenyawa flavonoid atau tannin yang teikat sebagai glikosida.. Sedangkan pelarut aseton-air (7:3) sangat baik untuk mengekstraksi tannin terkondensasi(anonim, 2007).

Pada pengujian aktivitas antioksidannya digunakan DPPH sebagai radikal bebas yang memiliki panjang gelombang maksimum 517 nm.. Aktivitas penangkap radikal bebas (proton) diketahui salah satu mekanisme untuk mengukur aktivitas antioksidan (Othman et al, 2007). Pada ekstrak dari kulit buah kakao kering, baik ekstrak etanol maupun ekstrak aseton tidak memperlihatkan adanya aktivitas antioksidan Sedangkan pada ekstrak dari kulit buah kakao segar, baik ekstrak etanol maupun asetonnya memperlihatkan aktivitas antioksidan. Tidak adanya aktivitas antioksidan dari kulit buah kakao yang dikeringkan, hal ini disebabkan selama pengeringan komponen-komponen polifenolnya kemungkinan mengalami oksidasi oleh enzim polifenol oksidase yang juga terdapat pada buah kakao. Hasilnya seperti terlihat pada tabel 1. Sebagai pembanding digunakan asam askorbat (vitamin C) yang diketahui mempunyai aktivitas antioksidan. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 2. Dari hasil penelitian, terlihat bahwa aktivitas antioksidan dari ekstrak aseton lebih tinggi dibandingkan ekstrak etanol. Menurut Figuera (1993), kulit buah kakao mengandung campuran flavonoid/tannin terkondensasi atau terpolimerisasi, seperti antosianidin, katekin, leukoantosianidin yang kadang-kadang terikat dengan glukosa . Pelarut aseton-air (7:3) optimal mengekstraksi tannin terkondensasi (Anonim, 2007). Dari hasil pengukuran aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH kemudian dilakukan perhitungan dengan menggunakan analisis probit,. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan dari ekstrak aseton (IC50 = 0,08mg/ml) lebih tinggi dari ekstrak etanol (IC50 = 0,48 mg/ ml) maupun vitamin C (IC50 = 0,15 mg/ml). Hasil uji aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa ekstrak aseton dari kulit buah kakao kering tidak memberikan aktivitas antibakteri. Sedangkan pada ekstrak aseton buah kakao segar memberikan aktivitas antibakteri mulai pada konsentrasi 5 % (250g/disc), 10% (500 g/disc), dan 20 % (1000 g/disc ). Sedangkan ekstrak etanol dari sampel segar mampu menghambat pada konsentrasi 20 % (1000 g/disc), Sedangkan ekstrak etanol sampel kering mampu menghambat dimulai pada konsentrasi 5 % (250 g/disc). Dari penelitian juga terlihat aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol sampel basah lebih kecil dibanding ekstrak etanol sampel kering, hal ini mungkin disebabkan oleh adanya senyawa pektin yang ikut terekstraksi menggunakan sampel kulit buah kakao segar. Senyawa pektin dapat terekstraksi pada larutan etanol di bawah 70 %, sedangkan kadar air pada sampel segar tidak diketahui. Dari empat bakteri uji yang digunakan ternyata Streptococcus mutan yang paling sensitif terhadap senyawa antibakteri dalam kulit buah kakao, hal ini sesuai penelitian Pasiga (2006) dan Matsumoto et al., (2004) bahwa ekstrak kulit buah kakao mempunyai aktivitas antibakteri terhadap Streptococcus mutan secara in vitro maupun in vivo. Bakteri ini merupakan penyebab terjadinya karies gigi. Dari penelitiaan tersebut dapat diketahui bahwa kondisi optimal untuk mengekstraksi komponen antioksidan-antimikroba dari kulit buah kakao adalah menggunakan bahan segar dan dengan cairan pengekstraksi aseton-air (7:3). Ekstrak aseton kulit buah kakao segar memiliki aktivitas antioksidan dengan IC50 0,08mg/ ml dan aktivitas antibakteri terhadap S. Mutan dengan diametr hambatan 10,2 mm pada konsentrasi 1000 g per disc.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim., 2007, Tannin: Chemical Analysis. Polyphenol flavonoid/tannin analysis. htm , diakses 14 April 2007. Borchers, A. T., Keen, C. L., 2000, Cocoa and Chocolate: Composition, Bioavailability, and Health Implication. Journal of Medicinal Food., 3(2): 77-105. Figueira, A., and Janick, J., 1993, New products from Theobroma cacao: Seed pulp and pod gum. New crops., New York, 475-478. Schmitz, H.H., 2005, Cocoa Antioxidant and Cardio vascular Health. Am. J. Clin. Nutrition., 81(1): 298S303S. Lamuela-Raventos, R. M., Romero-Perez, A. I., Andres-Lacueva, C. and Tornero, A., 2005, Review: Health Effects of Cocoa Flavonoids .Food Science and Technology International ., 11(3): 159-176. Lee, K.W., Kim,Y.J., Lee, H.J., Lee, C.Y., 2003, Cocoa has More Phenolic Phytochemical and Higher Antioxidant Capacity than Teas and Red Wine. J.Agric. Food. Chem., 51(25) : 7292- 7295 Nostro, A, Germano, M.P. , D'Angelo, V. ,Arino, A., and Cannatelli, M.A.,2000 ,Extraction Methods And Bioautography For Evaluation Of Medicinal Plant Antimicrobial Activity. Letters in Applied Microbiology., 30, 379-384 Osawal, K., Miyazakil, K. , Shimura, I., Okuda, J., Matsumoto, M and Ooshima, T., 2001, Identification of Cariostatic Substances in the Cacao Bean Husk: Their Anti-glucosyltransferase and Antibacterial Activities. Dent. Res., 80(11):2000-2004 Othman, A., Ismail, A., Ghani, N.A., Adenan, I., 2007, Antioxidant Capacity and Phenolic Content of Cocoa Bean. Food Chemistry.,1523-1530. Pasiga, B., 2006, Diversifikasi Manfaat Kakao sebagai Komponen Aktif Pasta gigi. Disertasi. . Program Pascasarjana UNHAS, Makassar. Weisburger, J. H., 2001, Chemopreventive Effects of Cocoa Polyphenols on Chronic Diseases. Experimental Biology and Medicine . , 226: 891-897.

http://yeninurcahyani.blogspot.com/2013/01/ekstraksi-komponen-bioaktif-dari-limbah.html

MEMPELAJARI PERUBAHAN KANDUNGAN POLIFENOL BIJI KAKAO (Theobroma cacao L) DARI HASIL FERMENTASI YANG DIBERI PERLAKUAN LARUTAN KAPUR
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1575/SKRIPSI_ADYATI.pdf?sequence=3

Sisi Baik dan Buruk Coklat


Intan Permatasari email: permata_intanpermata@yahoo.com UNIVERSITAS SRIWIJAYA

http://blog.unsri.ac.id/download/10431.pdf

Menguak khasiat cokelat 8 03 2009

Dear penggemar coklat,

Berita ini mungkin bisa jadi kabar gembira. karena cokelat yang kita sukai ternyata punya manfaat bagi kesehatan. Sebuah laporan di JAMA 2007;298:49-60, menyatakan bahwa konsumsi coklat secara rutin dapat menurunkan tekanan darah buat mereka yang memiliki tekanan darah tinggi. Tapi jangan salah. Coklat yang dimaksud adalah dark chocolate, bukan milk chocolate atau white chocolate.

Dalam penelitian ini, Taubert dan timnya menggunakan subyek penelitian 6 pria dan 7 wanita dengan kisaran usia 55-64 tahun. Semuanya didiagnosa dengan hipertensi ringan, dengan tekanan darah sistolik rata-rata 153, dan diastolik 84.

Setiap hari selama 2 minggu, mereka makan 100 gram coklat, dan diminta menyeimbangkan kalori mencapai 480 kalori dengan tidak memakan makanan lain yang mengandung nutiren atau kalori yang

sama. Separuh pasien menggunakan white chocolate, dan separuhnya lagi mengkonsumsi dark chocolate.

Hasilnya ? Mereka yang mengkonsumsi dark chocolate mengalami penurunan tekanan darah sampai 5mmHg sistolik dan 2 mmHg diastolik. Sedangkan mereka yang makan white chocolate tidak mengalami penurunan tekanan darah.

Ada apa di dalam dark chocolate?

Dark chocolate bukan white atau milk chocolate , atau dark chocolate dimakan bersama susu merupakan antioksidan yang poten. Demikian dilaporkan oleh Mauro Serafini di Jurnal Nature 424, 1013 (28 August 2003). Antioksidan adalah senyawa yang akan menangkap radikal bebas, suatu molekul perusak yang banyak terlibat dalam berbagai gangguan tubuh. Di dalam dark chocolate terdapat beberapa flavonoids, terutama adalah epicathecin, yang memiliki efek antioksidan dan antitrombotik (anti penggumpalan darah). Dalam penelitiannya, Serafini dan timnya menggunakan subyek penelitian 7 wanita sehat dan 5 pria sehat dengan kisaran usia 25-35. Pada hari-hari yang berbeda yang sudah ditentukan, mereka diminta mengkonsumsi 100 gram dark chocolate, 100 gram dark chocolate dengan segelas susu, dan 200 gram milk chocolate. Satu jam kemudian dari masing-masing konsumsi cokelat, sampel darah mereka dan diukur kadar epicathecin di dalam darahnya.

Apa yang diperoleh ? Ternyata konsumsi dark chocolate menghasilkan kadar antioksidan tertinggi dalam darah, diikuti dengan dark chocolate + susu, dan yang terendah adalah milk chocolate. Yang menarik, ternyata nampaknya susu mengganggu penyerapan antioksidan dalam tubuh. Dan adanya susu juga akan mengurangi potensi manfaat cokelat bagi kesehatan, dalam hal ini khususnya untuk gangguan kardiovaskuler.

Seorang temanku menanyakan, dark coklat merk apa yang masih banyak flavanolsnya, krn dalam komposisi yang tertera dalam kemasan tidak ada yang menyebutkan banyaknya kandungan flavanols. Wah, kalau ini agak sulit. karena memang produk-produk coklat yang beredar tidak ada yang menuliskan kandungan flavonoidnya. Beberapa merk yang memiliki varian dark coklat yang aku tahu adalah Toblerone, Cadbury, Silver Queen, dan Monggo (ini merk lokal Jogja). Untuk produsen coklat, ada baiknya memang untuk bisa mencantumkan kandungan flavonoidnya pada kemasan coklat, mungkin itu lebih menarik sebagian orang yang peduli kesehatan.

Dan buat teman-teman, gini aja deh. jika mau beli coklat, pilih yang dark dan sebaiknya tidak diminum bersama susu. Memang rasa dark coklat itu agak lebih pahit-pahit gimana gitu. tapi tetap lezat dimakan. Demi menyempurnakan tulisan ini, tadi aku beli dan cicipi satu merk dark coklat hehe. . Aku tidak tahu apakah dark coklat ini sama dengan yang digunakan dalam penelitian apa tidak. Enak juga kok masih manis, dengan sedikit rasa pahit khas coklat. Mungkin untuk penderita diabetes sebaiknya tidak mengkonsumsinya karena ada kandungan gulanya.

Hmm, pilihannya terserah Anda.

secangkir coklat hangat mengepul..

atau mengudap sebatang dark coklat

sama lezatnya.

http://zulliesikawati.wordpress.com/tag/antioksidan/

Antioksidan Cokelat

digg

Suasana-meningkatkan manfaat dari coklat antioksidan telah lama diketahui, tetapi sekarang memperlakukan ini telah mengungkapkan rahasia lain yang sehat - juga dapat membantu mencegah kanker dan Penyakit jantung. Dark chocolate, dimakan tanpa susu, telah terbukti mengandung lebih banyak Antioksidan daripada baik anggur merah atau teh hijau. Untuk memahami pentingnya penemuan ini, orang harus mengerti mengapa antioksidan sangat penting tersebut kepada sistem manusia.

Sebagai tubuh manusia menggunakan oksigen, produk sampingan yang sangat reaktif, dikenal sebagai radikal bebas, terbentuk. Cokelat antioksidan dapat membantu dalam pertempuran ini. Pada dasarnya, radikal bebas adalah atom atau molekul bahwa, selama proses kimia tubuh digunakan untuk fungsi, kehilangan suatu elektron. Cara di mana agen-agen nakal beroperasi adalah, di permukaan, sederhana: sebuah atom hilang elektron tidak stabil dan akan mencoba untuk mendapatkan kembali stabilitas dengan baik penumpahan atau mendapatkan elektron. Ketika radikal bebas berhasil mencuri atau memberikan elektron ke molekul lain, menjadi stabil sekali lagi. Molekul yang disumbangkan atau menerima elektron, bagaimanapun, adalah sekarang tidak stabil, dan menjadi radikal bebas itu sendiri. Hal ini menciptakan reaksi berantai yang, dibiarkan, akhirnya dapat mengganggu keseimbangan seluruh sel-sel, menyebabkan gangguan parah pada sistem yang terkena dampak dan mewujudkan sebagai sejumlah penyakit dan kanker.

Sementara radikal bebas lakukan ada masalah yang jelas untuk sistem manusia, tubuh dapat menggunakan coklat antioksidan untuk membela diri dari kerusakan yang mereka sebabkan. Ditemukan dalam produk makanan dan digunakan oleh tubuh untuk menangkap kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas, antioksidan adalah molekul yang mencari dan menstabilkan radikal bebas dengan menyumbangkan elektron ke molekul tidak stabil, mengakhiri reaksi berantai destruktif. Setelah antioksidan telah berakhir reaksi, meskipun, hal itu menjadi tidak stabil dan mulai untuk berburu molekul yang stabil itu sendiri. Karena ini proses yang berkelanjutan, penting bahwa tubuh menjaga keseimbangan oksidan dan antioksidan dengan terus pengisian pasokan dari yang terakhir untuk mencegah kerusakan sel dan menyebabkan reaksi sistemik ini.

Antioksidan yang mengandung kakao produk, polifenol dan flavonoid, melindungi jantung dan sistem kardiovaskular dari kerusakan dalam banyak cara yang sama rejimen aspirin, mencegah platelet darah dari pembekuan, sehingga mengurangi risiko serangan jantung dan stroke secara signifikan. Cokelat antioksidan, meskipun, memiliki dua manfaat Kesehatan yang signifikan bahwa aspirin tidak - itu meningkatkan kesehatan arteri dan menurunkan tekanan darah.

tekanan darah tinggi, atau hipertensi, merupakan masalah kesehatan yang serius, telah secara langsung dikaitkan dengan masalah seperti gagal jantung kongestif, gagal ginjal, dan kerusakan otak serta serangan jantung dan stroke. Dengan merangsang produksi oksida nitrat dalam sistem vaskular, flavonoid dalam cokelat menyebabkan tubuh untuk memicu reaksi yang baik dan rileks melebarkan pembuluh darah, meningkatkan aliran darah. Hal ini menyebabkan penurunan tekanan darah, mengurangi risiko gangguan kardiovaskular.

Susu, meskipun, menyebabkan cokelat antioksidan kehilangan hampir semua manfaat antioksidan, polyphenol dalam cokelat untuk ikatan protein dalam susu, efektif menetralisir meningkatkan antioksidan diperoleh dengan memiliki camilan berbasis kakao. Hal ini berlaku baik coklat susu dan minum susu dengan cokelat gelap. Untuk tubuh untuk sepenuhnya proses antioksidan dalam cokelat, susu tidak dapat hadir selama proses pencernaan; orang makan coco untuk manfaat kesehatan harus menghindari baik susu dan susu coco selama setidaknya satu jam sebelum dan setelah menelan kakao untuk memaksimalkan dampaknya .

Sementara cokelat dapat digunakan sebagai suplemen diet sehat, moderasi adalah kunci. Coco memiliki kandungan kalori tinggi, yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan jika tubuh tidak membakar energi ekstra untuk menjaga keseimbangan kalori nya. Mengingat bahwa antioksidan coklat yang kaya dapat membantu tubuh dalam membersihkan diri dari radikal bebas, menurunkan tekanan darah, menjaga kesehatan jantung, dan mengurangi risiko untuk penyakit jantung dan kanker, sebagian kecil setiap hari untuk mengisi toko antioksidan tubuh adalah sederhana namun kuat cara memberikan tubuh dengan alat-alat yang dibutuhkan untuk melindungi diri dari menyebabkan kerusakan radikal bebas.

Source: http://WEB-INF.prmob.net/views/ltr/article.jspx http://id.prmob.net/antioksidan/coklat/radikal-kimia-1898849.html

Kumpulan Fakta Tentang Coklat Uploader Adityo Guni Waluyo Hari Sabtu, 31 Desember 2011 | 10.29

New

0 Artikel - Kumpulan Fakta Tentang Coklat

Disclaimer : Artikel, gambar ataupun video yang ada di blog ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain, dan Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber lain tersebut. Jika kami salah dalam menentukan sumber yang pertama, mohon beritahu kami di sini.

Baca Artikel Lainnya Stalking Mantan dan Resikonya Hati - hati Onani Bisa Bikin Mati 7 Hal yang Paling Banyak Ditakuti Manusia Beberapa Dampak Buruk Dari Diet Ketat Kematian-Kematian Yang Tak Terduga 5 Tipe Underwear Wanita Yang Bikin Pria Bergairah Pria Menyukai 5 Gaya Rambut Wanita ini Artikel Pilihan

Selingkuh Bikin Pria Kehilangan Bobot 2,7 Kg & Wanita Susut 4,5 Kg (Foto: Thinkstock)... 10 Pulau Tereksotik di Dunia 1.Tristan da Cunha:... Ritual Kedewasaan Aneh dan Mengerikan di Dunia 1. Satere Mawe -... Artikel Terhangat Joget Harlem Shake Kuasai Billboard Joget Harlem Shake... Dihamili Fajar Gomez Hingga Melahirkan, Megumi Putuskan Tak Usah Ada Pernikahan ist detik.comJakarta -... Arti Raffi Ahmad di Mata Wanda Hamidah Raffi Ahmad dan Wanda... Artikel Utama Kejeniusan Einstein Terkuak Berkat Harvey yang Bandel Kejeniusan Albert... Tanda-Tanda 100 Hari Menjelang Kematian Setiap manusia pasti... Jembatan Gantung Tertinggi di Dunia Presiden Meksiko... Kata coklat berasal dari xocoatl (bahasa suku Aztec) yang berarti minuman pahit. Suku Aztec dan Maya di Mexico percaya bahwa Dewa Pertanian telah mengirimkan coklat yang berasal dari surga kepada mereka. Cortes kemudian membawanya ke Spanyol antara tahun 1502-1528, dan oleh orang-orang Spanyol minuman pahit tersebut dicampur gula sehingga rasanya lebih enak. Coklat kemudian menyebar ke Perancis, Belanda dan Inggris. Pada tahun 1765 didirikan pabrik coklat di Massachusetts, Amerika Serikat.

Coklat ternyata berkhasiat membuat umur seseorang menjadi lebih panjang. Suatu studi epidemiologis telah dilakukan pada mahasiswa Universitas Harvard yang terdaftar antara tahun 1916-1950. Dengan menggunakan food frequency questionnaire berhasil dikumpulkan informasi tentang kebiasaan makan permen atau coklat pada mahasiswa Universitas Harvard.

Diduga antioksidan fenol yang terkandung dalam coklat adalah penyebab mengapa mereka bisa berusia lebih panjang. Fenol ini juga banyak ditemukan pada anggur merah yang sudah sangat dikenal sebagai minuman yang baik untuk kesehatan jantung. Coklat mempunyai kemampuan untuk menghambat oksidasi kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, sehingga dapat mencegah risiko penyakit jantung koroner dan kanker.

Sepertiga lemak yang terdapat dalam coklat adalah asam oleat yaitu asam lemak tak jenuh. Asam oleat ini juga dominan ditemukan pada minyak zaitun. Studi epidemiologis pada penduduk Mediterania yang banyak mengkonsumsi asam oleat dari minyak zaitun menyimpulkan efek positip oleat bagi kesehatan jantung.

Makan coklat tidak akan menimbulkan kecanduan, tetapi bagi sebagian orang rasa coklat yang enak mungkin menyebabkan kerinduan untuk mengkonsumsinya kembali. Ini yang disebut chocolate craving. Dampak coklat terhadap perilaku dan suasana hati (mood) terkait erat dengan chocolate craving. Rindu coklat bisa karena aromanya, teksturnya, manis-pahitnya dsb. Hal ini juga sering dikaitkan dengan kandungan phenylethylamine yang adalah suatu substansi mirip amphetanine yang dapat meningkatkan serapan triptofan ke dalam otak yang kemudian pada gilirannya menghasilkan dopamine. Dampak dopamine adalah muncul perasaan senang dan perbaikan suasana hati. Phenylethylamine juga dianggap mempunyai khasiat aphrodisiac yang memunculkan perasaan seperti orang sedang jatuh cinta (hati berbunga). Konon Raja Montezuma di jaman dahulu selalu mabuk minuman coklat sebelum menggilir harem-haremnya yang berbeda setiap malam.

Katekin adalah antioksidan kuat yang terkandung dalam coklat. Salah satu fungsi antioksidan adalah mencegah penuaan dini yang bisa terjadi karena polusi ataupun radiasi. Katekin juga dijumpai pada teh meski jumlahnya tidak setinggi pada coklat. Orang tua jaman dahulu sering mempraktekkan cuci muka dengan air teh karena dapat membuat kulit muka bercahaya dan awet muda. Seandainya mereka tahu bahwa coklat mengandung katekin lebih tinggi daripada teh, mungkin mereka akan menganjurkan mandi lulur dengan coklat.

Coklat juga mengandung theobromine dan kafein. Kedua substansi ini telah dikenal memberikan efek terjaga bagi yang mengkonsumsinya. Oleh karena itu ketika kita terkantuk-kantuk di bandara atau menunggu antrian panjang, makan coklat cukup manjur untuk membuat kita bergairah kembali.

sumber: http://noretz-area.blogspot.com/2010/01/kumpulan-fakta-tentang-coklat.html http://www.jurnalharian.com/2011/12/kumpulan-fakta-tentang-coklat.html

MarHans Chocolate Beranda Catatan Blog Foto Serba Serbi Tentang Cokelat, Coklat atau Chocolate untuk semuanya Sep 8, '08 10:59 PM

Cokelat merupakan makanan yang digemari segala usia mulai dari anak-anak sampai orang tua. Tidak hanya dalam bentuk cokelat batangan, cokelat juga banyak diaplikasikan dalam beragam makanan mulai dari cake, biskuit, permen, ice cream, minuman dll. Selain rasanya yang enak, cokelat juga sering diasosiasikan dengan produk bernilai tinggi/mahal sehingga sering dijadikan sebagai hadiah.

Cokelat dihasilkan melalui serangkaian proses dari biji kakao. Biji kakao ini berasal dari tanaman kakao, Theobroma cacao, yang tumbuh hanya di daerah tropis. Pantai Gading di Afrika Barat dikenal sebagai penghasil biji kakao terbesar di dunia. Dalam bahasa Yunani, theobroma berarti makanan para dewa. Dalam kebudayaan Meso Amerika, biji kakao bernilai sangat tinggi sehingga dijadikan sebagai mata uang.

Asal Muasal Istilah Cokelat

Istilah cokelat itu sendiri berasal dari xocolatl (bahasa suku Aztec) yang berarti minuman pahit. Pada awalnya, cokelat dikonsumsi sebagai minuman yang dibuat berbuih, kadang-kadang ditaburi lada merah, vanilla, madu atau rempah-rempah lain. Rasanya pahit, sepat dan berlemak. Konsumsi cokelat masa itu dianggap sebagai simbol status penting dan juga kemakmuran. Cokelat dalam bentuk padat pertama kali ditemukan pada abad ke-18 di Eropa. Penggunaan rempah-rempah dihilangkan dan mulai ditambahkan gula, susu dll.

Antioksidan dalam Cokelat Pengolahan biji kakao menghasilkan cocoa liquor (cocoa mass), cocoa butter dan cocoa powder. Biji kakao dan turunannya ini merupakan sumber antioksidan polifenol senyawa yang dapat mengurangi resiko penyakit jantung dengan cara mencegah oksidasi Low Density Lipoproteins (LDL) atau yang sering disebut lemak jahat, sehingga dapat mencegah sumbatan pada dinding-dinding pembuluh darah arteri. Kandungan antioksidan bervariasi pada setiap cokelat, tergantung pada berbagai faktor di antaranya kandungan cocoa dan proses pengolahan. Secara umum, cocoa powder dan dark chocolate mengandung antioksidan dalam jumlah yang lebih tinggi daripada milk chocolate. Berikut kandungan antioksidan polifenol dalam beberapa produk:

* Milk chocolate (50g) - 100 mg polifenol * Dark chocolate (50g) - 300 mg polifenol * Red wine (140mL) - 170 mg polifenol * Tea (240mL) - 400 mg polifenol * Cocoa powder (16g) - 200 mg polifenol

Beberapa Mitos dan Fakta Seputar Cokelat Fungsi dan pengaruh komponen-komponen aktif yang terkandung dalam cokelat menjadi bahan penelitian yang menarik dari tahun ke tahun dan sampai saat ini penelitian tentang cokelat terus berlangsung. Beberapa mitos yang sudah dapat dibuktikan tidak benar adalah: Cokelat dapat menyebabkan timbulnya jerawat Para ahli yakin bahwa timbulnya jerawat lebih dipengaruhi oleh stres dan hormon yang menyebabkan kondisi kulit mengalami berlebihnya aktivitas jaringan minyak. Cokelat menyebabkan kecanduan

Tidak ada penelitian yang dapat membuktikan bahwa cokelat termasuk dalam jenis bahan adiktif. Orang yang sangat menggemari cokelat kemungkinan disebabkan oleh sifat sensori cokelat yang khas: tekstur yang mudah mencair di dalam mulut dan rasa/aroma yang enak. Cokelat mengandung lebih dari 300 jenis flavor yang berbeda, tanpa ada jenis yang paling dominan. Kegemaran akan cokelat kemungkinan juga disebabkan karena cokelat menstimulasi pelepasan endorphins senyawa dalam otak yang dapat mengurangi rasa sakit dan membangkitkan perasaan euforia (perasaan gembira/bahagia). Cokelat merupakan penyebab sakit kepala (migren) Penelitian yang dilakukan di Pittsburgh State University terhadap 63 wanita menunjukkan bahwa cokelat bukan merupakan pemicu terjadinya sakit kepala. Timbulnya migren lebih dihubungkan dengan keadaan hormon dalam tubuh. Cokelat menyebabkan obesitas Para ahli gizi berpendapat bahwa tidak ada sesuatu makanan pun yang dapat menyebabkan kegemukan. Berat badan seseorang bertambah ketika kalori yang masuk ke dalam tubuh lebih besar daripada kalori yang dibuang/dikeluarkan melalui aktifitas fisik. Penelitian yang dilakukan pada asupan diet rata-rata di Amerika menunjukkan bahwa cokelat hanya berkontribusi 0,7 1,0% dari total kalori. Oleh karena itu, tetap dianjurkan untuk mengontrol jumlah asupan kalori dan yang terbuang. Fakta lain adalah cokelat hanya mengandung sejumlah kecil kafein. Jumlah ini jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan kandungan kafein di dalam kopi dan teh. Suatu senyawa yang mirip dengan kafein ditemukan dalam cokelat yaitu Theobromine. Theobromine juga berfungsi sebagai stimulan, seperti halnya kafein tetapi pengaruh dan sifat yang diberikan berbeda. Theobromine hanya ditemukan dalam biji kakao dan produk-produk turunannya.

Beberapa manfaat cokelat dalam dunia pengobatan masih menjadi bahan penelitian di dunia saat ini. Di antaranya adalah: Mengobati batuk Theobromine dalam cokelat disinyalir berfungsi menyembuhkan batuk secara lebih baik dibandingkan obat batuk. Mengurangi resiko stroke Penelitian dari Universitas California mengungkapkan bahwa cokelat memiliki pengaruh yang sama dengan aspirin sebagai anti pembekuan darah. Cokelat membantu mencegah pembekuan darah, sehingga mengurangi resiko terjadinya stroke. Mencegah tekanan darah tinggi

Senyawa flavanol (antioksidan) dalam cokelat diindikasikan dapat membantu mencegah tekanan darah tinggi. Cokelat Tingkatkan Daya Fungsi Otak

Para pencinta cokelat bergembiralah, karena hasil penelitian terkini mengindikasikan menikmati batangan cokelat susu akan meningkatkan daya fungsi otak.

Coklat mengandung banyak unsur yang bersifat menjadi stimulan antara lain theobromine, phenethylamine, dan kaffeine, kata Bryan Raudenbush dari Universitas Wheeling Jesuit di West Virginia.

Senyawa-senyawa itu telah ditemukan sebelumnya bersifat meningkatkan tingkat kesadaran dan kemampuan berkonsentrasi. Hasil penelitian menunjukkan, dengan mengonsumsi coklat dapat memperoleh efek stimulasi yang akan membuat peningkatan performa mental. Raudenbush dan rekanrekannya mengatakan penelitian efek kemampuan otak dilakukan terhadap sejumlah relawan yang mengonsumsi cokelat dalam beberapa jenis. Penelitian ini dalam empat kejadian terpisah yaitu kelompok pertama mengkonsumsi 85 gram batangan cokelat susu, 85 gram cokelat hitam, 85 gram carob, dan kelompok keempat tidak mengonsumsi apapun. Setelah 15 menit berselang para relawan dalam penelitian ini menjalani beberapa tes neuropsikologis yang didesain untuk melihat performa kognitif. Termasuk daya ingat, daya konsentrasi, kemampuan bereaksi dan kemampuan memecahkan masalah.

Nilai bagi daya ingat verbal maupun visual tertinggi bagi mereka yang masuk kelompok mengonsumsi batangan coklat susu dibandingkan dengan ketiga kelompok lainnya, kata Raudenbush.

Peningkatan daya ingat baik verbal dan visual juga terjadi di kelompok yang mengonsumsi jenis cokelat lainnya namun hasilnya berada di bawah kelompok pertama. Dari penelitian sebelumnya telah diketahui beberapa nutrisi dalam makanan tambahan melepas glukose yang menambah aliran darah yang dapat berpengaruh bagi kemampuan kognitif. Hasil penemuan terkini mendukung pendapat sebelumnya bahkan memperjelas, mengonsumsi cokelat dapat meningkatkan kinerja daya kerja otak.

Coklat sebagai pengganti Viagra

Dr. Dora Akunyili, direktur Federal Agency Food and Medicine, menganjurkan para pria lebih sedikit demi sedikit mengurangi ketergantungan pada viagra. Dan, memulai mengkonsumsi coklat. Zat yang dikandung Coklat membantu menaikkan libido. Secara ekonomi mengkonsumsi coklat untuk meningkatkan kemampuan seks lebih menghemat isi kantong daripada viagra. Warga Inggris, tampaknya telah mengetahui sejak lama bila coklat memiliki efek ampuh bagi pria saat bercinta. Di Inggris adalah coklat merupakan makanan wajib.

Akunyili mengungkapkan coklat adalah produk cinta yang lebih baik dibanding viagra. Viagra bisa menimbulkan efek yang tidak diinginkan. Tapi coklat belum terbukti memiliki efek samping yang merugikan tubuh. Coklat merupakan antioksidan yang paling baik, dalam membantu mengurangi resiko serangan jantung, darah tinggi, diabetes. Yang pasti mampu menaikkan libido, katanya. Coklat juga bagian dari obat penyembuh kanker payudara, batuk kronis dan meningkatkan kinerja otak. Mengapa coklat bisa seefektif viagra? Dalam laporannya Akunyili seperti dikutip foodnavigator.com dijelaskan coklat mengandung 300 zat kimia. Kafein dalam jumlah kecil, teobromin, dan sebuah stimulan yang disebut phenylethylamine (yang terkait dengan amphetamines) juga terkandung pada coklat. Zat terakhir adalah kimia alam yang terbukti mampu menaikkan minat dan fungsi seksual.

Coklat dan Kesehatan Dengan mengontrol aktivitas fisik yang dilakukan, kebiasaan merokok, dan kebiasaan makan ditemukan bahwa mereka yang suka makan permen/coklat umurnya lebih lama satu tahun dibandingkan bukan pemakan. Diduga antioksidan fenol yang terkandung dalam coklat adalah penyebab mengapa mereka bisa berusia lebih panjang. Fenol ini juga banyak ditemukan pada anggur merah yang sudah sangat dikenal sebagai minuman yang baik untuk kesehatan jantung. Coklat mempunyai kemampuan untuk menghambat oksidasi kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, sehingga dapat mencegah risiko penyakit jantung koroner dan kanker.

Selama ini ada pandangan bahwa permen coklat menyebabkan caries pada gigi dan mungkin juga bertanggung jawab terhadap munculnya masalah kegemukan. Tak dapat disangkal lagi bahwa kegemukan adalah salah satu faktor risiko berbagai penyakit degeneratif. Tetapi studi di Universitas Harvard ini menunjukkan bahwa jika Anda mengimbangi konsumsi permen coklat dengan aktivitas fisik yang cukup dan makan dengan menu seimbang, maka dampak negatip permen coklat tidak perlu terlalu dikhawatirkan.

Menurut kepercayaan suku Maya, coklat adalah makanan para dewa. Rasa asli biji coklat sebenarnya pahit akibat kandungan alkaloid, tetapi setelah melalui rekayasa proses dapat dihasilkan coklat sebagai makanan yang disukai oleh siapapun. Biji coklat mengandung lemak 31%, karbohidrat 14% dan protein 9%. Protein coklat kaya akan asam amino triptofan, fenilalanin, dan tyrosin. Meski coklat mengandung lemak tinggi namun relatif tidak mudah tengik karena coklat juga mengandung polifenol (6%) yang berfungsi sebagai antioksidan pencegah ketengikan.

Di Amerika Serikat konsumsi coklat hanya memberikan kontribusi 1% terhadap intake lemak total sebagaimana dinyatakan oleh National Food Consumption Survey (1987-1998). Jumlah ini relatif sedikit khususnya bila dibandingkan dengan kontribusi daging (30%), serealia (22%), dan susu (20%). Lemak pada coklat, sering disebut cocoa butter, sebagian besar tersusun dari lemak jenuh (60%) khususnya stearat. Tetapi lemak coklat adalah lemak nabati yang sama sekali tidak mengandung kolesterol. Untuk tetap menekan lemak jenuh agar tidak terlalu tinggi, ada baiknya membatasi memakan cokelat hanya satu batang saja per hari dan mebatasi mengkonsumsi suplement atau makanan lainnya yang mengandung catechin seperti apple dan teh.

Dalam penelitian yang melibatkan subyek manusia, ditemukan bahwa konsumsi lemak coklat menghasilkan kolesterol total dan kolesterol LDL yang lebih rendah dibandingkan konsumsi mentega ataupun lemak sapi. Jadi meski sama-sama mengandung lemak jenuh tetapi ternyata efek kolesterol yang dihasilkan berbeda. Kandungan stearat yang tinggi pada coklat disinyalir menjadi penyebab mengapa lemak coklat tidak sejahat lemak hewan. Telah sejak lama diketahui bahwa stearat adalah asam lemak netral yang tidak akan memicu kolesterol darah. Mengapa? Stearat ternyata dicerna secara lambat oleh tubuh kita dan juga diabsorpsi lebih sedikit.

Sepertiga lemak yang terdapat dalam coklat adalah asam oleat yaitu asam lemak tak jenuh. Asam oleat ini juga dominan ditemukan pada minyak zaitun. Studi epidemiologis pada penduduk Mediterania yang banyak mengkonsumsi asam oleat dari minyak zaitun menyimpulkan efek positip oleat bagi kesehatan jantung.

Sering timbul pertanyaan seberapa banyak kita boleh mengkonsusmi coklat? Tidak ada anjuran gizi yang pasti untuk ini, namun demikian makan coklat 2-3 kali seminggu atau minum susu coklat tiap hari kiranya masih dapat diterima. Prinsip gizi sebenarnya mudah yaitu makanlah segala jenis makanan secara moderat. Masalah gizi umumnya timbul bila kita makan terlalu banyak atau terlalu sedikit.

Makan coklat tidak akan menimbulkan kecanduan, tetapi bagi sebagian orang rasa coklat yang enak mungkin menyebabkan kerinduan untuk mengkonsumsinya kembali. Ini yang disebut chocolate craving. Dampak coklat terhadap perilaku dan suasana hati (mood) terkait erat dengan chocolate craving. Rindu coklat bisa karena aromanya, teksturnya, manis-pahitnya dsb. Hal ini juga sering dikaitkan dengan kandungan phenylethylamine yang adalah suatu substansi mirip amphetanine yang dapat meningkatkan serapan triptofan ke dalam otak yang kemudian pada gilirannya menghasilkan dopamine. Dampak dopamine adalah muncul perasaan senang dan perbaikan suasana hati. Phenylethylamine juga dianggap mempunyai khasiat aphrodisiac yang memunculkan perasaan seperti orang sedang jatuh cinta (hati berbunga). Konon Raja Montezuma di jaman dahulu selalu mabuk minuman coklat sebelum menggilir harem-haremnya yang berbeda setiap malam.

Katekin adalah antioksidan kuat yang terkandung dalam coklat. Salah satu fungsi antioksidan adalah mencegah penuaan dini yang bisa terjadi karena polusi ataupun radiasi. Katekin juga dijumpai pada teh meski jumlahnya tidak setinggi pada coklat. Orang tua jaman dahulu sering mempraktekkan cuci muka dengan air teh karena dapat membuat kulit muka bercahaya dan awet muda. Seandainya mereka tahu bahwa coklat mengandung katekin lebih tinggi daripada teh, mungkin mereka akan menganjurkan mandi lulur dengan coklat.

Coklat juga mengandung theobromine dan kafein. Kedua substansi ini telah dikenal memberikan efek terjaga bagi yang mengkonsumsinya. Oleh karena itu ketika kita terkantuk-kantuk di bandara atau menunggu antrian panjang, makan coklat cukup manjur untuk membuat kita bergairah kembali.

Produk coklat cukup beraneka ragam. Misalnya, ada coklat susu yang merupakan adonan coklat manis, cocoa butter, gula dan susu. Selain itu ada pula coklat pahit yang merupakan coklat alami dan mengandung 43% padatan coklat. Coklat jenis ini bisa ditemukan pada beberapa produk coklat batangan. Kandungan gizi coklat bisa dilihat pada tabel. Zat Gizi Coklat Susu Energi (Kal) Protein (g) Lemak (g) Kalsium (mg) Fosfor (mg) Vit A (SI) 381 9 35,9 200 200 30 Coklat Pahit 504 5,5 52,9 98 446 60

Belum ada bukti bahwa coklat menimbulkan jerawat. Coklat juga tidak bisa dikatakan sebagai penyebab utama munculnya plaque gigi karena plaque gigi juga bisa timbul pada orang yang mengkonsumsi makanan biasa sehari-hari. Hanya saja coklat perlu diwaspadai, khususnya bagi orang-orang yang rentan menderita batu ginjal. Konsumsi 100 g coklat akan meningkatkan ekskresi oksalat dan kalsium tiga kali lipat. Oleh karena itu kiat sehat yang bisa dianjurkan adalah minumlah banyak air sehabis makan coklat.

Source : http://www.ot.co.id Kata kunci: tentang coklat Selanjutnya : Tips Chocolate Fountain http://marhanschocolate.multiply.com/journal/item/1?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem

Makan Coklat?? Why not??? diposting oleh abdul-h-z-fkm11 pada 27 October 2011 di Umum - 0 komentar

Makan coklat di pagi hari? Why not? Cobalah Coklat hitam yang mengandung 70% cocoa. Jenis ini terbukti memberikan manfaat pada kesehatan tubuh. Selain memiliki kadar gula rendah, coklat hitam adalah sumber antibodi tubuh polyphenol dan flavonoid antioxidant (sama seperti kandungan green tea). Makan coklat hitam secara teratur di pagi hari akan mengurangi risiko pengentalan darah, stroke, sakit

jantung, dan menurunkan tekanan darah. Coklat hitam pun telah terbukti meningkatkan semangat kerja, memperbaiki mood, dan memberikan energi yang diperlukan bagi aktivitas Anda seharian. Tapi hati-hati jangan makan lebih dari 2 ons / hari karena kalori coklat cukup tinggi untuk membuat tubuh Anda membengkak.

Manfaat coklat yang lain yang sekarang sedang menjadi trend adalah mengoleskan coklat lumer ke kulit dan memakainya sebagai masker, yang dipercaya akan melembabkan dan melembutkan kulit. Asal kita waspada saja, hati-hati dalam memilih coklat, karena sekarang banyak dijual coklat yang murah harganya namun tidak mengandung cocoa butter (salah satu faktor yang baik dari coklat), namun menggunakan vegetable fat.

Dari coklat yang menggunakan vagetable fat tentu saja kita tidak dapat memperoleh manfaat coklat seperti yang digembar-gemborkan oleh para ahli, bahkan coklat jenis itu, yang dikenal dengan sebutan chocolate compound, dapat menyebabkan kegemukan dan menimbulkan jerawat bagi yang sensitif kulitnya. Salah satu toko yang hanya menjual coklat dengan kualitas yang tinggi, yang menggunakan 100% cocoa butter, adalah Chocola by DeeDee di Central Park Mall. Chocola menggabungkan manfaat dan sensasi coklat dalam produk-produknya yang inovatif. Manfaat dan Bahaya Coklat

Coklat biasanya digunakan untuk mengungkapkan rasa kasih sayang untuk pasangan. Selain lezat, cokelat memang dikenal bermanfat untuk kesehatan.

Riset dan penelitian banyak yang membuktikan bahwa coklat memiliki khasiat untuk kesehatan. Zat bioaktifnya berupa anti oksidan memang diyakini bermanfaat dari sisi medis, dan secara psikologis mengkonsumsi coklat pun dapat menimbulkan rasa nyaman.

Meskipun begitu jangan sampai terperdaya dengan khasiat dari makanan manis nan lezat ini. Ada baiknya mempertimbangkan lagi atau pun lebih bijaksana memilih produk coklat, karena bukan mustahil Anda justru akan mendapat kerugiannya ketimbang manfaat yang diharapkan dari makanan ini.

Coklat sebagai kudapan muncul setelah sebuah jurnal kesehatan ternama dalam edisi terbarunya menyatakan bahwa khasiat coklat kini sudah banyak "disalahgunakan". Untuk itu perlu dipertimbangkan lagi.

Pada jurnal Lancet yang melaporkan bahwa banyak produsen coklat kini justru menghilangkan kandungan flavanols karena rasanya yang pahit. Walhasil, banyak produk coklat yang beredar di pasaran saat ini hanya didominasi lemak dan gula saja. Padahal kedua zat ini justru merupakan musuh bagi jantung dan pembuluh darah.

Banyak riset yang menyatakan bahwa mengkonsumsi coklat dapat mengurangi risiko penyakit jantung, menurunkan tekanan darah dan menghilangkan capek. Tetapi menurut artikel yang ditulis dalam jurnal Lancet, coklat justru bisa memperdaya.

"Ketika perusahaan coklat membuat gula-gula, bahan coklat alami padat yang membuat warna menjadi lebih hitam serta flavanols yang rasanya pahit, justru dihilangkan. Oleh karena itulah, coklat yang terlihat hitam pun bisa jadi tidak mengandung flavanol.

"Konsumen juga selalu dibuat buta dengan kandungan flavanol dalam coklat sebab produsen jarang memberi keterangan mengenai informasi ini dalam produknya," tulis Lancet. Jurnal tersebut juga menekankan bahwa meskipun flavanols terkandung dalam sebuah produk coklat, para pecinta coklat harus tetap mewaspadai zat atau kandungan lainnya.

"Setan dalam coklat hitam adalah lemak, gula dan juga kalori yang terkandung di dalamnya. Untuk mendapatkan khasiatnya buat kesehatan, untuk yang suka makan coklat hitam dalam jumlah sedang harus menyeimbangkannya dengan mengurangi asupan makanan lainnya. Ini pekerjaan yang tak mudah bahkan untuk yang rajin menjaga asupan kalori sekalipun," ungkap Lancet.

Seperti kita ketahui, banyak mitos menyatakan bahwa coklat menjadi salah satu penyebab utama kegemukan. Banyak diantara kita, bahkan menjadi coklat fobia. Padahal jika kita tahu, sebenarnya coklat bisa menjadi sobat yang baik bagi kita, kapanpun dan dimanapun tanpa kita takut dihantui kegemukan. Ini dia faktanya :

Karbohidrat yang dibentuk oleh senyawa kimia dalam coklat menghasilkan serotonin, yang membantu stimulasi otak sehingga kita merasa santai dan tenang. Dengan mengkonsumsi coklat, tubuh kita akan mampu menghasilkan antioksidan yang dapat membantu mencegah serangan jantung dan mempertahankan daya tahan tubuh. Peneliti Univeristas California menemukan flavan-3-ols, senyawa yang ditemukan dalam coklat ini dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular. Sebatang coklat juga akan memenuhi 15% kalsium dan magnesium yang dibutuhkan oleh tubuh kita. Meskipun terkadang coklat kurang bagus untuk gigi, namun coklat baik untuk dikonsumsi dalam jumlah kecil dan secara teratur. Sebuah studi menunjukkan bahwa coklat baik juga untuk mendukung pertumbuhan tulang dan proses penyembuhan. Coklat juga ternyata berkhasiat membuat umur seseorang menjadi lebih panjang. Suatu studi epidemiologis telah dilakukan pada mahasiswa Universitas Harvard yang terdaftar antara tahun 19161950. Dengan menggunakan food frequency questionnaire berhasil dikumpulkan informasi tentang kebiasaan makan permen atau coklat pada mahasiswa Universitas Harvard. Dengan mengontrol aktivitas fisik yang dilakukan, kebiasaan merokok, dan kebiasaan makan ditemukan bahwa mereka yang suka makan permen atau coklat umurnya lebih lama satu tahun dibandingkan bukan pemakan. Diduga antioksidan fenol yang terkandung dalam coklat adalah penyebab mengapa mereka bisa berusia lebih panjang. Fenol ini juga banyak ditemukan pada anggur merah yang sudah sangat dikenal sebagai minuman yang baik untuk kesehatan jantung. Coklat mempunyai kemampuan untuk menghambat oksidasi kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, sehingga dapat mencegah risiko penyakit jantung koroner dan kanker. Selain itu, coklat juga mengandung theobromine dan caffein yang memberikan energi bagi tubuh. Coklat dapat mengobati batuk. Menurut para ahli, zat kimia yang ditemukan dalam coklat lebih baik dalam menyembuhkan batuk dibanding obat batuk. Hal ini didasari pada sebuah senyawa yang disebut theobromine yang dapat mencegah batuk. Coklat dapat membantu melindungi penyakit serius seperti kanker. Coklat mengandung tingkat polyphenols yang tinggi, senyawa yang ditemukan dalam makanan yang berasal dari tumbuhan yang bertindak sebagai antioksidan yang dapat membantu melindungi dari penyakit serius seperti kanker. Coklat melindungi kita dari stroke. Sebuah penelitian dari Universitas California mengungkapkan bahwa coklat dapat membantu mencegah pembekuan darah, sesuatu yang dapat membantu pasien terkena stroke. Para peneliti mengatakan coklat memiliki pengaruh yang sama dengan aspirin yang dikenal sebagai antipembekuan darah. Coklat mencegah tekanan darah tinggi. Penelitian baru-baru ini menemukan senyawa yang terdapat dalam coklat dapat membantu mencegah tekanan darah tinggi karena coklat kaya flavanol, sejenis

antioksidan yang dapat melacak dan menghancurkan kimia berbahaya dalam tubuh yang menyebabkan penuan dan berpotensi pada penyakit serius. Jangan pernah menyalahkan coklat sebagai penyebab kegemukan. Faktanya tidak ada salahsatupun makanan yang dapat menyebabkan kegemukan, tetapi seberapa banyak jumlah yang dikonsumsi, itulah yang memberikan kontribusi terhadap kegemukan.

Coklat yang seperti apa yang bagus untuk dikonsumsi? Menurut American Dietetic Association, semakin murni coklat yang kita konsumsi maka akan semakin besar keuntungan yang kita peroleh. Contohnya yaitu cocoa powder. Berikut ini adalah coklat yang bagus untuk dikonsumsi. Dark chocolate, sepotong coklat hitam yang mengandung 110-120 kalori atau tidak sampai separuh dari jumlah kalori yang terkandung pada sebatang coklat susu. Frozen yogurt, cangkir yogurt coklat yang didinginkan mengandung 100 kalori, tak ada salahnya jika ditambahkan potongan strawberry segar. Chocolate popsicles, Anda dapat memilih coklat popsicles rendah lemak yang memiliki kandungan 120 kalori. Chocolate puddings, sepotong puding coklat hanya mengandung 120 kalori. Hot chocolate, secangkir coklat panas terdiri dari 6 sendok susu krim (68 kalori), sendok cocoa (10 kalori), sendok gula (24 kalori). Old-fashioned chocolate ice cream floats. Float yang terdiri dari cangkir coklat rendah lemak dan diet soda sesuai pilihan Anda (110 kalori). Pure chocolate, sebatang coklat murni atau kemasan 7 gr memiliki 36 kalori. Chocolate chips, coklat chips mengandung 54 kalori. Chocolate jimmies, coklat jimmies mengandung 20 kalori. Chocolate syrup. sirup coklat mengandung 50 kalori tiap sendoknya.

Meski demikian, penambahan bahan-bahan pemanis dan penambah kaya rasa, seperti gula, susu, dan mentega memang bisa menyebabkan coklat memberikan efek kurang baik bila dikonsumsi berlebihan.

Jadi, apakah masih memilih untuk melewatkan manfaat coklat ini? Karena solusinya mudah saja, makanlah coklat tetapi dengan memilih coklat murni atau dark coklat. Tentunya dalam takaran yang wajar, agar tetap cantik dan awet muda dan terhindar dari berbagai penyakit http://abdul-h-z-fkm11.web.unair.ac.id/artikel_detail-36133-UmumMakan%20Coklat%20Why%20not.html

Dark Chocolate

Cokelat, hampir semua orang menyukai cokelat. Makanan ini dipercaya mengandung berbagai khaziat luar biasa. Mulai dari penangkal stress sampai penangkal kanker. Apakah sembarang cokelat mempunyai khasiat hebat itu? Sebuah studi baru menunjukkan bahwa dark chocolate dan coklat bubuk mungkin menjadi makanan super yang berikutnya berkat kandungan antioksidan yang tinggi.

Para peneliti menemukan aktivitas antioksidan dark chocolate dan bubuk kakao itu setara atau bahkan lebih tinggi daripada yang ditemukan di beberapa buah super baik itu dalam bentuk serbuk atau jus, termasuk berry Acai, blueberry, cranberry, dan delima. Antioksidan adalah kelompok senyawa yang dikenal untuk melawan kerusakan akibat stres oksidatif pada sel-sel dalam.

Dua kelompok antioksidan pada khususnya, polifenol dan flavonol, yang ditemukan di berbagai buahbuahan dan biji-bijian, telah menjadi fokus dari banyak penelitian karena efek mereka yang sangat berpotensi terhadap kesehatan. Makanan dan buah tinggi antioksidan ini telah dijuluki sebagai makanan super atau buah super oleh media. Zat-zat ini membantu menjaga arteri tetap sehat dan perlindungan terhadap penyakit jantung, kata ahli jantung Suzanne pencegahan Steinbaum, MD, dari Lenox Hill Hospital di New York City.

seperti dilansir oleh harian Time, Kakao atau biji kakao bukanlah jenis kacang-kacangan tetapi benihbenih dari buah pohon kakao Theobroma. Benih dikeringkan dan kemudian diolah untuk menghasilkan

bubuk kakao. Dark chocolate umumnya memiliki persentase yang lebih tinggi kadar kakaonya dari coklat susu. Perbandingan komposisi antioksidan kakao

Dalam studi yang dilakukan oleh perusahan Hershey dan diumumkan dalam Chemistry Central Journal, peneliti membandingkan jumlah flavonol dan isi polifenol serta aktivitas kompisisi antioksidan coklat bubuk dan coklat hitam vs buah super, termasuk Acai, blueberry, cranberry, dan delima.

Aktivitas antioksidan dari bubuk kakao lebih tinggi daripada semua bubuk buah lainnya super. Mereka juga menemukan kandungan flavonol total coklat bubuk (30,1 miligram per gram) lebih tinggi daripada semua bubuk buah lainnya super diuji, yang rata-rata kurang dari 10 miligram per gram. Antioksidan dalam dark chocolate

Para peneliti juga melihat kadar antioksidan per 40 gram (1.4 ons) coklat gelap (mengandung 60% -63% kakao) dan bubuk kakao vs jus buah super. Jus buah termasuk Acai, blueberry, cranberry, dan jus delima dengan komposisi 100%. Aktivitas antioksidan total coklat gelap per porsi secara signifikan lebih tinggi daripada jus buah super kecuali untuk jus buah delima. Ukuran melayani khas untuk jus buah satu cangkir. Kandungan polifenol total per porsi tertinggi untuk coklat gelap di sekitar 1.000 miligram per porsi. Ini jauh lebih tinggi daripada jus buah kecuali jus buah delima. Dark chocolate juga memiliki kandungan flavonol total per porsi di lebih dari 500 miligram, diikuti oleh minuman kakao sekitar 400. Semua jus buah super memiliki kurang dari 200 miligram per porsi dari jenis antioksidan ini.

Para peneliti mengatakan hal ini penting untuk dicatat bahwa serbuk kakao, minuman coklat, dan dark chocolate yang digunakan dalam penelitian ini mengandung kakao alam atau non-alkalized. Alkalisasi adalah proses yang digunakan untuk melembutkan rasa coklat, tetapi juga menghancurkan senyawa polifenol. Sebagian besar cokelat panas campuran mengandung kakao alkalized, sehingga hanya sedikit atau bahkan tidak mengandung antioksidan.

Penapisan Fitokimia, Uji BSLT, dan Uji Antioksidan

Ekstrak Metanol beberapa Spesies Papilionaceae


http://jifi.ffup.org/wp-content/uploads/2009/12/4.-fulltexPDF5.pdf

Pertama: asal usul coklat

Para ahli botani menyetujui bahwa pohon coklat atau kakao (Theobroma cacao) sudah tumbuh di daerah Amazon dan lembah Orinoko di Amerika Selatan sejak ribuan tahun yang lalu. Bangsa Maya yang pertama kali mengolah pohon coklat. Kebiasaan ini juga dibawa ketika mereka pindah ke dataran Yukatan. Bangsa Aztek kemudian memperkenalkan coklat yang pahit sebagai minuman. Biji coklat dicampur dengan jagung ataupun anggur yang telah difermentasi lalu disajikan pada cangkir yang terbuat dari emas. Kaisar Aztek yang bernama Montezuma memiliki kebiasaan minum coklat lebih dari 50 cangkir coklat per hari.

Penjajah asal Spanyol yang bernama Hernn Corts (1485-1547) saat menjajah wilayah tersebut pada awalnya tertarik pada cangkir emas dibanding isinya yaitu minuman coklat. Namun dia juga mengamati bahwa bagi Bangsa Aztec, kakao atau biji coklat juga digunakan sebagai uang. Karena itu, ia segera mendirikan beberapa perkebunan coklat. Perkebunan yang disebut sebagai emas berwarna coklat ini berkembang dan hasilnya digemari, sehingga Spanyol mengendalikan perdagangan coklat pada abad ke18. Kemudian coklat diperkenalkan ke daratan Eropa dan dijadikan bahan campuran kue.

Pada pertengahan abad ke-19, Swiss memulai mengembangkan dan memasarkan coklat sebagai makanan ringan. Sehingga coklat yang tadinya hanya sebagai minuman kemudian berkembang menjadi makanan ringan yang dapat mencair di lidah. Swiss juga menjadi terkenal sebagai negara penghasil coklat terbaik

Kedua : kandungan yang terdapat dalam coklat

ada beberapa kandungan yang terdapat pada coklat, cekidot..:

a. teobromida , senyawa ini dikatakan mampu merangsang kontraksi otot

b. antioksidan fenol ,inilah yang dikatakan orang yang mengkonsumsi coklat dapat berumur panjang, karena dapat menghambat oksidasi kolesterol jahat, dan meningkatkan kekebalan tubuh.

c. alkaloid, dipecaya dapat menurunkan tekanan darah.

d. lemak

e.karbohidrat

f.protein

g. polifenol

Ketiga: manfaat coklat

banyak yang bilang, bahwa coklat banyak memberi manfaat dari segi kesehatan maupun psikologis manusia..yuk kita cek sama2..

Coklat dengan kandungan kakao (biji coklat) lebih dari 70% juga memiliki manfaat untuk kesehatan, karena coklat kaya akan kandungan antioksidan yaitu fenol dan flavonoid. Dengan adanya antioksidan, akan mampu untuk menangkap radikal bebas dalam tubuh. Besarnya kandungan antioksidan ini bahkan 3 kali lebih banyak dari teh hijau, minuman yang selama ini sering dianggap sebagai sumber antioksidan.

Dengan adanya antioksidan, membuat coklat menjadi salah satu minuman kesehatan. Fenol, sebagai antioksidan mampu mengurangi kolesterol pada darah sehingga dapat mengurangi risiko terkena serangan jantung juga berguna untuk mencegah timbulnya kanker dalam tubuh, mencegah terjadinya

stroke dan darah tinggi. Selain itu kandungan lemak pada coklat kualitas tinggi terbukti bebas kolesterol dan tidak menyumbat pembuluh darah.

Coklat juga mengandung beberapa vitamin yang berguna bagi tubuh seperti vitamin A, vitamin B1, vitamin C, vitamin D, dan vitamin E. Selain itu, coklat juga mengandung zat maupun nutrisi yang penting untuk tubuh seperti zat besi, kalium dan kalsium. Kakao sendiri merupakan sumber magnesium alami tertinggi. Jika seseorang kekurangan magnesium, dapat menyebabkan hipertensi, penyakit jantung, diabetes, sakit persendian dan masalah bulanan wanita yaitu pra menstruasi (PMS). Dengan makan coklat akan menambah magnesium dalam asupan gizi harian yang menyebabkan meningkatnya kadar progesteron pada wanita. Hal ini mengurangi efek negatif dari PMS.

Manfaat lain dari coklat adalah untuk kecentikan, karena antioksidan dan katekin yang ada di dalamnya dapat mencegah penuaan dini, maka tidak heran bila saat ini berkembang lulur coklat yang sangat baik untuk kecantikan kulit.

coklat juga dikatakan mampu memperbaiki mood seseorang, karena kebanyakan orang khususnya wanita mengkonsumsi cokelat untuk menghilangkan rasa sedihnya, rasa bosannya dan lain2. karena dalam coklat terdapat phenylethilamine yang dapat menghasilkan dopamine, dan dopamine inilah yang memunculkan perasaan senang.

Coklat juga menjadi Gairah Seks dan Simbol Cinta. Alasan mengapa banyak orang memberikan coklat untuk orang tersayang adalah karena coklat sering dianggap sebagai makanan cinta. Hal ini disebabkan karena coklat memiliki tekstur yang lembut dan akan lumer secara perlahan saat dikulum dalam mulut. Ini memberikan kesan sensual bagi orang yang memakannya. Selain itu, coklat dapat memberikan efek nyaman, rileks dan dapat meningkatkan gairah seksual.

Dibalik manfaa tersebut, ada juga bahaya dalam cokelat seperti diterangkan dibawah ini..:

Pada jurnal Lancet yang melaporkan bahwa banyak produsen coklat kini justru menghilangkan kandungan flavanols karena rasanya yang pahit. Walhasil, banyak produk coklat yang beredar di pasaran saat ini hanya didominasi lemak dan gula saja. Padahal kedua zat ini justru merupakan musuh bagi jantung dan pembuluh darah.

Banyak riset yang menyatakan bahwa mengkonsumsi coklat dapat mengurangi risiko penyakit jantung, menurunkan tekanan darah dan menghilangkan capek. Tetapi menurut artikel yang ditulis dalam jurnal Lancet, coklat justru bisa memperdaya.

Ketika perusahaan coklat membuat gula-gula, bahan coklat alami padat yang membuat warna menjadi lebih hitam serta flavanols yang rasanya pahit, justru dihilangkan. Oleh karena itulah, coklat yang terlihat hitam pun bisa jadi tidak mengandung flavanol.

Konsumen juga selalu dibuat buta dengan kandungan flavanol dalam coklat sebab produsen jarang memberi keterangan mengenai informasi ini dalam produknya, tulis Lancet. Jurnal tersebut juga menekankan bahwa meskipun flavanols terkandung dalam sebuah produk coklat, para pecinta coklat harus tetap mewaspadai zat atau kandungan lainnya.

Setan dalam coklat hitam adalah lemak, gula dan juga kalori yang terkandung di dalamnya. Untuk mendapatkan khasiatnya buat kesehatan, untuk yang suka makan coklat hitam dalam jumlah sedang harus menyeimbangkannya dengan mengurangi asupan makanan lainnya. Ini pekerjaan yang tak mudah bahkan untuk yang rajin menjaga asupan kalori sekalipun.

kita jg harus berhati hati memilih coklat yang bermerk dan berharga murah.

Keempat : Jenis Cokelat Paling Sehat

Banyak jenis coklat yang tersedia di pasaran. Ada yang harganya mahal, ada pula yang harganya murah. Apa saja perbedaannya? Berikut ini perbandingan jenis coklat dan manfaat masing-masing.

Dark Chocolate

Dark Chocolate memiliki kandungan biji coklat (kakao) yang paling tinggi yaitu paling sedikit 70% mengandung kakao. Dark chocolatememiliki kandungan kakao atau biji cokelat terbanyak, tanpa banyak gula dan tanpa lemak jenuh atau minyak sayur terhidrogenasi (HVO).

White Chocolate

Sedangkan white chocolate hanya memiliki 33% kandungan coklat atau kakao, sisanya adalah gula, susu dan vanila. Kandungan gula inilah yang dapat memberikan efek negatif, seperti kerusakan gigi dan penyakit diabetes.

Milk Chocolate atau Coklat Susu

Milk chocolate atau coklat susu merupakan campuran kakao dengan susu dan ditambah gula. Coklat jenis ini juga sangat digemari karena rasanya yang nikmat.

begitulah beberapa info mengenai coklat, so jangan takut untuk mengkonsumsi coklat, karena banyak juga manfaat yang bisa didapat dari cokelat..hehe.lanjut ah makan cokelatnya

_dyaz afryan_

http://dyazafryan.wordpress.com/2012/03/09/coklat-is-chocolate/

Metode Uji Aktivitas Antioksidan Radikal 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH) By edhisambada

Metode yang paling sering digunakan untuk menguji aktivitas antioksidan tanaman obat adalah metode uji dengan menggunakan radikal bebas DPPH. Tujuan metode ini adalah mengetahui parameter konsentrasi yang ekuivalen memberikan 50% efek aktivitas antioksidan (IC50). Hal ini dapat dicapai dengan cara menginterpretasikan data eksperimental dari metode tersebut. DPPH merupakan radikal bebas yang dapat bereaksi dengan senyawa yang dapat mendonorkan atom hidrogen, dapat berguna untuk pengujian aktivitas antioksidan komponen tertentu dalam suatu ekstrak.

Karena adanya elektron yang tidak berpasangan, DPPH memberikan serapan kuat pada 517 nm. Ketika elektronnya menjadi berpasangan oleh keberadaan penangkap radikal bebas, maka absorbansinya menurun secara stokiometri sesuai jumlah elektron yang diambil. Keberadaan senyawa antioksidan dapat mengubah warna larutan DPPH dari ungu menjadi kuning (Dehpour, Ebrahimzadeh, Fazel, dan Mohammad, 2009). Perubahan absorbansi akibat reaksi ini telah digunakan secara luas untuk menguji kemampuan beberapa molekul sebagai penangkap radikal bebas.

Metode DPPH merupakan metode yang mudah, cepat, dan sensitif untuk pengujian aktivitas antioksidan senyawa tertentu atau ekstrak tanaman (Koleva, van Beek, Linssen, de Groot, dan Evstatieva, 2002; Prakash, Rigelhof, dan Miller, 2010).

Gambar 1. Gugus kromofor dan auksokrom DPPH

Gambar 2. Perubahan warna larutan pada reaksi radikal DPPH dengan antioksidan (Witt, Lalk, Hager, dan Voigt, 2010)

Berikut adalah contoh gambar dari aplikasi metode DPPH:

Gambar 3. Hasil uji pendahuluan aktivitas antioksidan (A = kontrol negatif, B = kontrol positif [rutin], dan C = larutan uji [fraksi air ekstrak etanolik daun selasih])

Untuk penentuan nilai IC50 suatu sampel jangan lupa untuk mengoptimasi dan memvalidasi metode yang Anda pakai. Optimasi metode berupa penentuan OT dan lambda maksimum. Validasi metode dengan parameter akurasi, presisi, linearitas, range, dan spesifisitas.

Menurut Ariyanto cit. Armala (2009), tingkat kekuatan antioksidan senyawa uji menggunakan metode DPPH dapat digolongkan menurut nilai IC50 (Tabel I).

Tabel I. Tingkat kekuatan antioksidan dengan metode DPPHIntensitas Sangat kuat Kuat < 50 g/mL

Nilai IC50

50-100 g/mL

Sedang 101-150 g/mL Lemah > 150 g/mL

PUSTAKA

Armala, M. M., 2009, Daya Antioksidan Fraksi Air Ekstrak Herba Kenikir (Cosmos caudatus H. B. K.) dan Profil KLT, Skripsi, 39, Fakultas Farmasi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

Dehpour, A.A., Ebrahimzadeh, M.A., Fazel, N.S., dan Mohammad, N.S., 2009, Antioxidant Activity of Methanol Extract of Ferula Assafoetida and Its Essential Oil Composition, Grasas Aceites, 60(4), 405-412.

Koleva, I.I., van Beek, T.A., Linssen, J.P.H., de Groot, A., dan Evstatieva, L.N., 2002, Screening of Plant Extracts For Antioxidant Activity: A Comparative Study on Three Testing Methods, Phytochemical Analysis, 13, 8-17.

Prakash, A., Rigelhof, F., dan Miller, E., 2010, Antioxidant Activity, http://www.medallionlabs.com, diakses tanggal 14 September 2010.

Witt, S., Lalk, M., Hager, C., dan Voigt, B., 2010, DPPH-Test: Determination of Scavenger Properties, http://www.baltic-analytics.de/index. php?id=7&L=1, diakses tanggal 14 September 2010. About these ads

http://edhisambada.wordpress.com/2011/02/22/metode-uji-aktivitas-antioksidan-radikal-11-difenil-2pikrilhidrazil-dpph/

Uji Antioksidan LAPORAN PRAKTIKUM BOIKIMIA PERCOBAAN VI UJI ANTIOKSIDAN

OLEH: NAMA : R. ALIP RAHARJO STAMBUK : A1C4 08 027 PRODI : PEND. KIMIA KELOMPOK : VI (ENAM)

LABORATORIUM PENGEMBANGAN UNIT KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI 2011

Bab I. Pendahuluan

a. Latar Belakang

Antioksidan merupakan zat yang mampu memperlambat atau mencegah proses oksidasi. Zat ini secara nyata mampu memperlambat atau menghambat oksidasi zat yang mudah teroksidasi meskipun dalam konsentrasi rendah. Antioksidan juga sesuai didefinisikan sebagai senyawa-senyawa yang melindungi sel dari efek berbahaya radikal bebas oksigen reaktif jika berkaitan dengan penyakit, radikal bebas ini dapat berasal dari metabolisme tubuh maupun faktor eksternal lainnya Radikal bebas adalah spesies yang tidak stabil karena memiliki elektron yang tidak berpasangan dan mencari pasangan elektron dalam makromolekul biologi. Protein lipida dan DNA dari sel manusia yang sehat merupakan sumber pasangan elektron yang baik. Kondisi oksidasi dapat menyebabkan kerusakan protein dan DNA, kanker, penuaan, dan penyakit lainnya. Komponen kimia yang berperan sebagai antioksidan adalah senyawa golongan fenolik dan polifenolik. Senyawa-senyawa golongan tersebut banyak terdapat dialam, terutama pada tumbuh-tumbuhan, dan memiliki kemampuan untuk menangkap radikal bebas. Antioksidan yang banyak ditemukan pada bahan pangan, antara lain vitamin E, vitamin C, dan karotenoid (Anonim, 2011)

Secara sederhana antioksidan dinyatakan sebagai senyawa yang mampu menghambat atau mencegah terjadinya oksidasi. Antioksidan memiliki kemampuan dalam memberikan elektron, mengikat dan mengakhiri reaksi berantai radikal bebas yang mematikan. Antioksidan yang dipakai kemudian didaur ulang oleh antioksidan lain untuk mencegahnya menjadi radikal bebas (bagi dirinya sendiri) atau tetap dalam bentuk tersebut tetapi dengan strukturm (Rohdiana, 2008)

Sayur dan buah dikenal sebagai sumber vitamin dan mineral. Sayur dan buah juga mengandung fitonutrien yang bersifat antioksidan yang dapat membantu tubuh menangkal berbagai penyakit . Di negara kita mempunyai banyak jenis sayuran yang dapat dimanfaatkan. Saat ini sayuran seperti brokoli, okra, kol brussel, paprika, lettuce, dan lain-lain, juga mudah ditemui di negara kita. Ditambah jenis-jenis lokal, banyak sekali sayuran yang dapat dimanfaatkan untuk menambah variasi resep. Misalnya Bayam

mengandung vitamin C, folat, zat besi, seng dan karoten. Kaya akan antioksidan yang dapat merangsang fungsi pankreas untuk menghasilkan insulin (Widiantoro,2008).

Selain mengandung serat, bayam juga kaya betakaroten. 1 gelas bayam yang sudah dipetik bisa memenuhi 70% kebutuhan betakaroten per hari. Betakaroten (vitamin A), ditambah vitamin C membuat bayam bersifat antioksidan yang baik. (Tatik , 2010). Bayam juga mengandung asam folat, zat besi, dan seng.Serat pada bayam yang mampu mencegah sembil tidak memberi kesempatan pada zat karsinogen (zat penyebab kanker) "nyangkut" di dinding usus. Selain itu, klorofil pada bayam hijau mampu mencegah mutasi sel menjadi ganas. Pigmen merah pada bayam merah kaya flavonoid yang bersifat antioksidan yang mampu mencegah kanker.

b. Rumusan masalah

Adapun yang menjadi masalah pokok dalam penelitian ini adalah Berapa kadar antioksidan pada tanaman bayam dan okra dengan menggunakan metode spektrofotometer?

c. Tujuan Tujuan yang akan dicapai pada praktikum ini adalah mengetahui besarnya kadar antioksidan dengan metode spekrofotometer

Bab II. Kajian Pustaka

A. Okra Okra (Abelmoschus esculentus), dikenal di negara-negara berbahasa Inggris dengan nama Teman-jari wanita atau gumbo adalah tanaman berbunga di keluarga mallow . tanaman ini dibudidayakan di subtropis dan daerah beriklim sedang hangat, tropis di seluruh dunia

Kerajaan : Plantae Division : Magnoliophyta

Class : Magnoliopsida Order: : Malvales Family : Malvaceae Genus : Abelmoschus Species : A. esculentus

Warna hijau pada sayuran, termasuk okra, disebabkan adanya pigmen klorofil. Klorofil memiliki sejuta manfaat karena bersifat antiradang,antimutagenik,antikanker, dan antioksidan. Sebagian antimutagenik dan antikanker, klorofil dapat mencegah kanker hati dan kanker kolon. Sebagai antioksidan, klorofil dapat mencegah oksidasi kolesterol jahat oleh radikal bebas, sehingga pembentukan plak pada pembuluh darah (aterosklerosis) dapat dicegah. Klorofil juga dapat menyembuhkan luka tanpa disertai pembengkakan (Hendry, 2011)

B. Bayam

Bayam (Amaranthus spp.) merupakan tumbuhan yang biasa ditanam untuk dikonsumsi daunnya sebagai sayuran hijau. Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropik namun sekarang tersebar ke seluruh dunia. Tumbuhan ini dikenal sebagai sayuran sumber zat besi yang penting.

Kerajaan :Plantae Divisi :Magnoliophyta Kelas :Magnoliopsida Ordo :Caryophyllales Famili :Amaranthaceae Upafamili :Amaranthoideae Genus :Amaranthus L.

Bayam juga mengandung asam folat, zat besi, dan seng.Serat pada bayam yang mampu mencegah sembil tidak memberi kesempatan pada zat karsinogen (zat penyebab kanker) "nyangkut" di dinding

usus. Selain itu, klorofil pada bayam hijau mampu mencegah mutasi sel menjadi ganas. Pigmen merah pada bayam merah kaya flavonoid yang bersifat antioksidan yang mampu mencegah kanker (Tatik , 2010).

Bab III. Metode Penelitian a. Waktu dan Tempat Praktikum ini dilaksanakan pada bulan april 2011 dan bertempat di Laboratorium Pengembangan Unit Kimia Jurusan P. MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Universitas Haluoleo Kendari. b. Alat dan Bahan Alat alat yang digunakan pada praktikum ini adalah a) Gelas kimia 100 ml f) mortal b) Erlenmeyer 250 ml g) Pipet tetes c) Corong pisah 100 ml h) Filler d) Pipet volume 100 ml i) Batang pengaduk e) Corong Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah a. Bayam merah dan okra i. Pereaksi Dragendorff b. Aquades j. CHCl3 amoniakal c. FeCl3 10% k. Pereaksi mayer d. Gelatin 10% l. Metanol e. n-heksan m. Etanol 96% f. Logam magnesium n. HCl pekat g. Folin ciocalteau o. Asam Tanat h. Na2CO3 5%

Prosedur kerja

b. Pembahasan

Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menghambat oksidasi dengan cara bereaksi dengan radikal bebas reaktif membentuk radikal bebas tak reaktif yang relatif stabil. Senyawa fenolik dan flavonoid merupakan sumber antioksidan alami yang biasanya terdapat dalam tumbuhan. Rimpang lengkuas merah (Alpinia galanga) merupakan salah satu tanaman yang berkhasiat dalam pengobatan dan mengandung senyawa fenolik dan flavonoid. Adanya kandungan flavonoid dalam lengkuas merah tersebut mendorong untuk melakukan pengujian aktivitas antioksidan sehingga dapat digunakan sebagai antioksidan alami (Oktariana, 2008)

Senyawa antioksidan saat ini bermanfaat untuk berbagai bidang seperti dalam bidang pangan, industri tekstil, minyak bumi, bahan pewarna dan lain-lain. Riset tentang pengembangan senyawa berkhasiat antioksidan telah banyak dikembangkan baik senyawa alam maupun senyawa sintetis. Senyawa antioksidan adalah senyawa yang berperanan untuk menghambat proses autooksidasi dalam minyak atau lemak (Ketaren, 1986). Donnelly (1996) telah melaporkan berbagai senyawa yang dapat berkhasiat sebagai antioksidan dan bisa digunakan dalam bahan makan. Selain dalam bidang pangan, senyawa

antioksidan sangat dibutuhkan juga dalam berbagai industri seperti industri tekstil (Bangee et al, 1995), perminyakan (Pan et al, 1998 dan Jones & Balster,1997) serta industri karet (Puspha et al, 1995).( Purwono, 2008)

Pada Percobaan penelitian yang dilakukan uji antioksidan terhadap sayuran bayam dan okra (kopi gandu). Pengujian yang dilakukan yakni pengujian senyawa-senyawa fitokimia dalam sayuran bayam dan Okra. Uji fitokimia yang dilakukan adalah Uji Alkaloid, Flavonoid, dan Tanin. Pada uji fitokimia pada sayur bayam dan okra digunakan pereaksi khusus yakni pereaksi Meyer dan Gragendroff serta Fecl3 dan Gelatin 10%. Pada sayuran bayam Merah, Untuk uji alkaloid memiliki kadar alkaloid yang rendah, untuk uji flavonoid bayam memiliki kadar flavonoid yang tinggi, sedangkan untuk kadar tannin, bayam memiliki kadar tannin yang sedikit. Untuk sayuran Okra, Kandungan Flavonoid dan tannin sangat sedikit sedangkan kandungan Alkaloidnya sangat tinggi.

Menurut Robinson (1995), senyawa tanin memiliki aktivitas antioksidan, menghambat pertumbuhan tumor, menghambat enzim reverse transcriptase dan DNA topoisomerase. Selanjutnya menurut Harismah (2002), sifat antibakteri tanin diakibatkan oleh gugus pirogalol dan gugus galoil. Suragih (2002) menyatakan bahwa katekin, leukoantosianin dan asam galat merupakan senyawa tanin yang terdapat pada biji X. granatum yang berperan sebagai antibakteri (Dewi, 2008). Dengan adanya senyawa fitokimia seperti tannin maka akan diketahui bahwa tumbuhan akan memiliki zat antioksidan.

Setelah diketahui kandungan fitokimia dari sayuran bayam dan okra, maka akan diketahui kadar antioksidan dari masing-masing sayuran dengan menggunakan instrument spektrofotometer. Pengujian antioksidan biasanya dilakukan dengan menggunakan pendekatan analisis Hansch yang menerapkan kajian aktivitas antioksidan sebagai fungsi dari variabel-variabel sterik, hidrofobik dan elektronik. Hasil lebih jauh diharapkan dapat digunakan untuk melakukan desain senyawa turunan flavonol dan flavon baru yang berkhasiat antioksidan (Purwono, 2008). Selain metode tersebut, pengujian antioksidan biasanya dilakukan dengan metode tiosianat dan DPPH.

Dalam pengukuran kadar antioksidan dari sayuran bayam dan okra dilakuakan penyerapan adsorbansi dari tiap senyawa alkaloid , flavonoid dan tannin dari masing-masing sayuran bayam dan okra tersebut. Setelah dilakukan pengukuran dengan menggunakan spektrofotometer, maka didapatkan adsorbansi dari masing-masing senyawa dalam sayuran okra dan bayam. Untuk sayuran bayam adsorbansi tertinggi didapatkan pada senyawa tannin sebesar 0.525 . Sama halnya dengan sayuran Okra memiliki adsorbansi tertinggi pada senyawa tannin sebesar 0.249. Menurut Robinson (1995), senyawa tanin memiliki aktivitas antioksidan, menghambat pertumbuhan tumor, menghambat enzim reverse transcriptase dan

DNA topoisomerase (Dewi, 2008). Pada adsorbansi tersebut, dalam mengukur nilai adsorbansi digunakan standar adsorbansi asam tanat

Bab V. Penutup

a. Kesimpulan

Kesimpulan pada percobaan ini yakni berdasarkan dari uji fitokimia dari sayuran bayam dan okra didapatkan senyawa-senyawa fitokimia yakni Alkaloid, Flavonoid, dan Tanin. Adsorbansi dari senyawa tersebut didapatkan. adsorbansi terbesar didapatkan pada senyawa tannin. Untuk bayam adsorbansinya 0.525 sedangkan pada okra sebesar 0.249. sehingga kadar antioksidan terbesar terdapat pada sayuran bayam.

b. Saran

1. Pada penelitian ini perlu dilakukan penelitian yang lebih terperinci dengan misalnya menggunakan metode yang berbeda misalnya metode tiosianat dan metode DPPH untuk menentukan antioksidan. 2. Penelitian ini sebaiknya disertai dengan alat-alat praktikum yang memadai dan layak untuk dipakai sehingga tidak perlu lagi meminjam alat dengan kelompok lain

Daftar Pustaka

Anonim, 2011. Antioksidan. Wikipedia Indonesia. wikipedia.org Oktariana E. W. 2008 . Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Rimpang Lengkuas Merah (Alpinia galanga) dengan Metode DPPH (1.1-difenil-2-pikrihidrazil).

Purwono B.. 2008. Terapan Analisis Hansch untuk Aktivitas Antioksidan Senyawa Turunan Flavon/Flavonol . Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas MIPA UGM Jogjakarta

Rohdiana D. 2008. Teh Hitam dan Antioksidan. Pusat Penelitian Teh dan Kina Gambung.

Rubbi Widiantoro,2008. Sajian Sayuran Sumber Antioksidan. swaberita.com Sari D.K., 2008. Penapisan Antibakteria dan Inhibitor Topoisomerase I dari Xylocarpus granatum. Sekolah pascasarjana Institut pertanian Bogor .Bogor 2008

Tatik. 2010. Profil Buah & Sayur: Bayam. Intisari. Intisari.online.com

http://alipart.blogspot.com/2011/04/uji-antioksidan.html

You might also like