You are on page 1of 4

Gagal jantung adalah keadaan menurunnya kemampuan miokardium, dan terutama memengaruhi ventrikel kiri(LV).

penyebab yang paling sering adalah jantung koroner dan hipertensi,meskipun tidak menutup kemungkinan semua penyakit jantung maupun penyakit dari luar jantung juga bisa menyebabkan gagal jantung. Gagal jantung kanan dapat terjadi pada kelainan dan pintasan jantung kanan dan terutama yang disebabkan oleh hipertensi pulmonal.tetapi ventrikel kanan dapat dipengaruhi secara sekunder oleh kelainan ventrikel kiri. Stefan silbernagl, Florian lang. Teks & atlas berwarna Patofisiologi. Jakarta : EGC.2007. jantung dan sirkulasi. Hal, 224 Penyakit cor pulmonale merupakan penyakit paru dengan hipertrofi dan atau dilatasi ventrikel kanan akibat gangguan fungsi dan atau struktur paru (setelah menyingkirkan penyakit jantung kongenital atau penyakit jantung lain yang primernya pada jantung kiri). Cor pulmonale dapat terjadi secara akut maupun kronik penyebab akut tersering adalah emboli paru masif dan biasanya terjadi dilatasi ventrikel kanan. Penyebab kronik tersering adalah penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dan biasanya terjadi hipertrofi ventrikel kanan. Indah WHO 1963 : Sulistiyowati A. cor pulmonale. http://www.geocities.com/koskap3sakti/referat/corpulmonale.doc diakses tanggal 20 Mei 2009 Adalah suatu keadaan patologis ditemukannya hipertrofi ventrikel kanan disebabkan kelainan fungsional dan struktural paru. Tidak termasuk didalamnya penyakit jantung primer karena kelainan ventrikel kiri dan kelainan karena penyakit jantung bawaan. BRAUNWAHL 1980 : Adalah keadaan patologis akibat hipertrofi/dilatasi ventrikel kanan disebabkan hipertensi pulmonal karena kelainan parenkim paru,kelainan vaskuler paru dan gangguan fungsional paru akibat kelainan dada. Tidak termasuk didalamnya kelainan vaskuler paru karena kelainan ventrikel kiri, penyakit ampang jantung ( vitium cordis ),penyakit jantung bawaan ,penyakit jantung iskemik dan infark miokard

GEJALA KLINIS

Dibedakan 5 fase : Fase I Belum ada gejala klinis jelas kecuali gejala penyakit paru obstruktifnya Usia ditas 50 thn Riwayat banyak merokok Mulai ada tanda berkurangnya ventilasi Batuk lama dengan dahak banyak (bronkiektasis) Sesak napas dan napas berbunyi (asma Br ) Sesak bertambah bila jalan menanjak atau aktifitas/banyak bicara Sering disebut pink puffers Pemx fisik didapati perkusi hipersonor Suara napas berkurang Ekspirasi memanjang Ronchi basah,ronchi kering (wheezing) Diafragma letak rendak Suara jantung meredup Radiologi tampak penerawangan lebih, corakan pembuluh darah berkurang,difragma rendah mendatar dan kurang bergerak,posisi jantung vertikal.

Fase II

Fase III

Hipoksemia lebih jelas Nafsu makan kurang, BB kurang,cepat lelah Sianotik Sesak lebih nyata, tampak tanda emfisema Lab : polisitemia Tekanan O2 arterial,PaO2 dan saturasi O2 turun terutama saat mengeluarkan tenaga Fase blue bloater Hiperkapnia, gelisah,mudah tersinggung,tampak ada kelainan mental sampai somnolensi

Fase IV

Fase V

Keadaan berat bisa koma CO2 darah meningkat, PaCO2 > 60-100 mmHg Asidosis, pH darah turun Timbul tanda kor pulmonal potensial Tekanan pulmonal naik Ada kelainan di jantung Tekanan pulmonal meningkat sampai > 25 mmHg Fase impending cor pulmonale Mula-mula ventrikel kanan akan hipertrofi kemudia terjadi gagal jantung kanan Pasien sianotik Vena jugular terbendung Kongesti hati Edema tungkai,kaki dan asites

Pada gagal jantung kiri atau gagal jantung ventrikel kiri yang terjadi karena adanya gangguan pemompaan darah oleh ventrikel kiri, biasanya ditemukan keluhan berupa perasaan badan lemah, berdebar-debar, sesak, batuk, anoreksia, keringat dingin. Tanda obyektif yang tampak berupa takikardi, dispnea, ronki basah paru di bagian basal, bunyi jantung III, pulsus alternan. Pada gagal jantung kanan yang dapat terjadi karena gangguan atau hambatan daya pompa ventrikel kanan sehingga isi sekuncup ventrikel kanan menurun, tanpa didahului oleh adanya Gagal jantung kiri, biasanya gejala yang ditemukan berupa edema tumit dan tungkai bawah, hepatomegali, lunak dan nyeri tekan; bendungan pada vena perifer (vena jugularis), gangguan gastrointestinal dan asites. Keluhan yang timbul berat badan bertambah akibat penambahan cairan badan, kaki bengkak, perut membuncit, perasaan tidak enak di epigastrium. Pada penderita gagal jantung kongestif, hampir selalu ditemukan :

Gejala paru berupa : dyspnea, orthopnea dan paroxysmal nocturnal dyspnea. Gejala sistemik berupa lemah, cepat lelah, oliguri, nokturi, mual, muntah, asites, hepatomegali, dan edema perifer. Gejala susunan saraf pusat berupa insomnia, sakit kepala, mimpi buruk sampai delirium.

Pada kasus akut, gejala yang khas ialah gejala edema paru yang meliputi : dyspnea, orthopnea, tachypnea, batuk-batuk dengan sputum berbusa, kadang-kadang hemoptisis, ditambah gejala low output seperti : takikardi, hipotensi dan oliguri beserta gejala-gejala penyakit penyebab atau

pencetus lainnya seperti keluhan angina pectoris pada infark miokard akut. Apabila telah terjadi gangguan fungsi ventrikel yang berat, maka dapat ditemukn pulsus alternan. Pada keadaan yang sangat berat dapat terjadi syok kardiogenik. By Asta Qauliyah. Penyakit Gagal Jantung.http://astaqauliyah.com/tag/gagal-jantungkongestif/ diakses tanggal 21 Mei 2009

You might also like