You are on page 1of 4

Pemeriksaan Thorax

Inspeksi Pada usia kurang dari 2 tahun : lingkaran dada lebih kecil dari pada lingkaran kepala Pada usia diatas 2 tahun : lingkaran dada lebih besar dari pada lingkaran kepala Pada prematuritas : iga iga masih tipis , pada inspirasi mungkin sela iga ikut tertarik kedalam. Beberapa bentuk thorak yaitu : 1. Pigeon chest (dada membusung) : sternum menonjol keluar, terdapat pada rickets, Osteoporosis. 2. Barrel chest = thorak emphysematous Terdapat pada penyakit paru menahun seperti ashma. Bentuknya sbb. Sela iga melebar, costa lebih horisontal, tulang punggung kifosis, thorak mengembung ,potongan melintang pada thorak bentuknya hampir bulat. 3. Funnel chest : sternum bagian bawah masuk kedalam , biasanya congenital. Bentuk thorak yang mencembung pada satu sisi disebabkan oleh penimbunan cairan atau udara dalam rongga pleura. Bentuk thorak yang mencekung karena proses tuberculosis, pengempisan paru paru. Gerakan dada berkurang pada bagian thorak yang mendeita pneumonia, Hydrothorax, Pneumothorak, atelectasis, sumbatan oleh benda asing Retraksi suprasternal terdapat pada obstuksi tinggi misal sumbatan pada lariynx, Retraksi infra sternal terdapat pada sumbatan yang rendah misal bronchiolitis. Pernafasan, perhatikan frekwensi, dalamnya, simetri. Pada neonatus terdapat pernafasan abdominal Kalau sudah berjalan pernafasan costo abdominal, frekwensi pernafasan paling dapat dipercaya pada waktu tidur. Type pernafasan 1. cheyne stokes : pernafasan yang dalam dan cepat kemudian berangsur angsur menjadi dangkal dan berhenti sama sekali (apneu) beberapa detik, lalu menjadi dalam lagi dapat terlihat pada neonatus, prematuritas, dan akan menghilang pada usia 4 minggu. Dalam keadaan patologik ditemukan pada tumor otak, meningitis, penyakit ginjal, penyakit jantung yang lanjut, intoxikasi. 2. Kussmaul : pernafasan yang dalam dan cepat , terdapat pada asidosis dan penyakit susunan saraf sentral. 3. Biot : pernafasan yang tidak teratur , kadang kadang lambat, kadang kadang cepat, Kadang kadang dalam dan dangkal diseling dengan apneu, ditemukan pada kelainan susunan saraf pusat seperti encephalitis. Palpasi Cara ini dengan meletakkan telapak tangan dan ujung ujung jari pada dada, cara ini Untuk menentukan : 1. Simetri atau Asimetri thorak, adanya bagian yang nyeri, atau adanya benjolan, Kelenjar limfe pada axila, supraclaviculer. 2. Fremitus suara pada anak yang menangis dapat dirasa getaran yang sama antara thorak kanan dan kiri, atau pasien diminta mengucapkan delapan puluh delapan.

Suara meninggi pada pneumonia, mengurang pada obstruksi jalan nafas, atelectasis, pleuritis, tumor diantara dinding paru dan dada. sela iga ada retraksi atau tidak , jika getaran bertambah aktifitas pernafasan bertambah, jika getaran berkurang aktifitas pernafasan berkurang .

Perkusi -Langsung dengan satu jari, cara ini cepat, lembut tetapi memerlukan latihan -Tidak langsung dengan dua jari, yang lazim digunakan, pada anak tidak boleh mengetok terlalu keras karena dinding thorak anak lebih tipis dan otot otot lebih kecil maka thorak anak lebih resonan dari pada orang dewasa. Pada perkusi paru bagian depan ditentukan batas paru dengan jantung, batas paru dengan hati (setinggi iga VI), pada bagian belakang batas diafragma setinggi iga VIIIiga X. Bunyi perkusi yang normal adalah sonor, yang redup ditemukan diatas scapula, diafragma, hati , jantung. Bunyi perkusi yang abnormal : 1. Hipersonor /timpani : Jika udara dalam paru atau pleura bertambah, misal pada Emphysema, pneumothorak. 2. Redup /pekak : terdapat pada pneumonia , atelectasis, tumor, Pleural effusion. Auskultasi Bunyi pernafasan 1. Vesikuler (bunyi normal) karena udara masuk kedalam dan keluar melalui jalan nafas paru, disini suara inspirasi lebih keras dan lebih panjang dari pada ekspirasi. Terdengar seperti membunyikan f dan w. Vesikuler melemah : penyempitan bronchus, emphysema, pneumothorak, pleural effusion, atelectasis. Vesikuler mengeras kalau ventilasi bertambah. Pada anak karena dinding dada tipis, bunyi pernafasan anak lebih keras daripada orang dewasa. 2. Bronchial : disini inspirasi keras disusul oleh expirasi yang lebih keras dan lebih panjang, normal hanya terdengar pada tempat bronchus besar bercabang ke bronchus kanan dan kiri, di interscapula kanan intercosta III, kalau didengar pada tempat lain maka ini menunjukkan konsolidasi luas misal pnumonia lobaris. 3. Amforik : menyerupai bunyi tiupan diatas leher botol kosong, terdengar pada caverne dan pneumothorax 4. Cog-wheel breath sound : inspirasi atau expirasi kadang kadang terputus putus, tidak Continue, disebabkan oleh adhesi pleura, tuberculosis 5. Metamorphosing breath sound , suara pernafasan yang mulainya halus, akhirnya mengeras atau yang mulainya vesikuler berubah menjadi bronchial. Bunyi tambahan 1.Ronchi :adalah suara yang terjadi dalam bronchus karena penyempitan lumen bronchus, Penyempitan ini terjadi karena selaput lendir membengkak, karena adanya penimbunan lendir atau dahak didalam bronchus atau karena tumor yang menekan bronchus. Ronchi ada 2 macam yaitu ronchi basah dan ronchi kering .

Rhonchi basah terjadi karena cairan dalam jalan nafas dilalui oleh udara, sehingga menimbulkan getaran. Ronchi basah dibagi menjadi ronchi basah halus (bronchus halus), sedang( bronchus kecil) dan kasar (bronchus besar). Ronchi basah terdengar pada akhir inspirasi Ronchi kering terjadi penyempitan jalan nafas oleh lendir yang kering dan kental, spasme otot (asma), terdengar pada inspirasi dan expirasi, mudah menghilang terutama setelah dibatukkan dan mudah timbul kembali. 2.Krepitasi Yaitu suara seperti hujan rintik rintik yang berasal dari bronchus, alveoli, atau kavitasi didalam paru yang mengandung cairan,Bunyi crepitasi bisa halus atau kasar. Krepitasi halus adalah suara yang timbul akibat membukanya alveoli yang semula menutup, suara ini seperti kita menggeser geserkan seberkas rambut dengan ibu jari dan telunjuk didekat telinga. Krepitasi halus menandakan adanya eksudat dalam alveoli yang membuat alveoli saling berlekatan misal pada pneumonia, tuberculosis, krepitasi halus hanya terdengar waktu inspirasi Krepitasi kasar terdengar seperti kita meniup didalam air, udara yang masuk dan Keluar waktu inspirasi dan ekspirasi meniup cairan yang terdapat dalam bronchus. Krepitasi kasar terdapat pada inspirasi dan expirasi, dijumpai pada bronchitis. Krepitasi bukan patologis kalau menghilang setelah pasien disuruh batuk berberapa kali, sebaliknya bila mula mula tidak ada krepitasi kemudian setelah pasien batuk terdengar krepitasi kasar kita harus waspada, mungkin tuberculosis. 3.Pleural friction (bunyi gesekan) Terdapat pada pleuritis karena pleura visceralis dan parietalis saling bergerak dengan Fibrin ditengahnya , terdengar pada inspirasi dan ekspirasi Pemeriksaan Jantung Pada anamnesa Pada bayi apakah terdapat cyanosis, yang terutama semakin nyata pada waktu menangis, dan cyanosisnya meliputi mukosa mulut, lidah maupun kuku. Dyspneu deffort yaitu bayi bayi karena sesak nafas tidak dapat menetek atau minum susu Tachipneu atau frekwensi pernafasan yang cepat terutama pada waktu anak tidur Squating ialah anak sering mengambil sikap jongkok setelah berlari Dengan stetoskop kita dapat mendengar bunyi jantung normal yang disebut bunyi jantung pertama dan kedua Bunyi jantung pertama disebabkan penutupan katup atrioventrikuler pada permulaan sistole sedang bunyi jantung kedua karena penutupan katup semilunar

You might also like