You are on page 1of 3

NIA DAMAYANTI (I0210033)

Ide awal

: TAMAN KOTA VERTIKAL

Taman Kota adalah taman yang berada di wilayah perkotaan dan dapat mengantisipasi dampak-dampak yang ditimbulkan oleh perkembangan kota. Taman kota berfungsi sebagai lahan terbuka hijau yang dapat berperan dalam membantu fungsi hidrologi dalam hal penyerapan air, sebagai pengatur iklim, dapat memberikan fungsi psikis (kejiwaan) yaitu sarana rekreasi dan olahraga, dan dapat berfungsi sebagai penyeimbang alam serta menjaga kualitas lingkungan kota. Taman Kota merupakan salah satu cara untuk menghadirkan ruang terbuka hijau pada suatu kota. Ruang terbuka hijau yang menjadi bagian penting dari struktur pembentuk kota berfungsi sebagai ruang penambah dan pendukung nilai kualitas lingkungan. Kebutuhan RTH di suatu perkotaan diharuskan mencapai 30% dari luas wilayahnya (Undang-Undang No. 26 Tahun 2007) yang terdiri atas 10% RTH privat dan 20% RTH publik. Dari 30% tersebut dapat mengatasi dampak-dampak negatif yang akan muncul di wilayahnya. Akan tetapi, di suatu kota yang padat, penerapan RTH umumnya masih kurang dari 30% karena minimnya lahan. Padahal semakin padat kota tersebut, RTH semakin dibutuhkan untuk menstabilkan kota dari dampak-dampak negatif dan sebagai penyuplai udara untuk warganya. Dengan adanya permasalahan-permasalahan tersebut, yaitu RTH yang belum mencukupi di suatu kota dan minimnya lahan untuk membangun, maka dapat direncanakan sebuah RTH berupa taman kota yang vertikal, sehingga lahan yang digunakan tidak terlalu banyak, namun dapat memproduksi O2 lebih banyak.

Permasalahan dan persoalan Setiap kota membutuhkan ruang terbuka hijau untuk menjaga kualitas lingkungan kota, salah satunya dengan menghadirkan taman kota sebagai paru-paru kota. Semakin padatnya suatu kota, kebutuhan RTH semakin meningkat, terkait jumlah penduduk yang berdiam dan membutuhkan udara segar, serta dampak-dampak negatif seperti polusi pada suatu kota yang harus distabilkan dengan adanya taman kota, namun semakin padatnya kota, lahan semakin sempit. Permasalahan :

NIA DAMAYANTI (I0210033)

Taman kota yang dapat memberikan manfaat sesuai dengan yang dibutuhkan, namun minim lahan

Taman Kota yang vertikal membutuhkan kekokohan agar dapat menopang taman-taman yang notabennya memiliki luasan yang cukup besar dan pengunjung-pengunjung taman kota yang tidak sedikit serta gangguan-gangguan lateral seperti angin. Permasalahan : Struktur yang dapat memperkuat bangunan tinggi dengan bentang yang lebar.

Tidak semua tanaman mampu berada di ketinggian tertentu dan spesifikasi tanaman juga harus diperhatikan seperti jenis akar, berat tanaman, dan lain-lain sehingga tidak berakibat buruk pada struktur bangunan. Permasalahan : Memanajemen ruang untuk beberapa jenis tanaman

Setiap taman memerlukan perawatan seperti penyiraman, pemupukan, dan lain-lain. Dengan penataannya yang vertikal, taman kota ini membutuhkan perawatan lebih sulit daripada taman kota biasa yang horizontal, sehingga dibutuhkan cara khusus untuk proses perawatannya, seperti penyediaan air sebagai sumber penyiraman. Permasalahan : Cara penyediaan air sebagai suplai penyiraman taman.

Strategi desain Permasalahan : Taman kota yang dapat memberikan manfaat sesuai dengan yang dibutuhkan, namun minim lahan Strategi desain : Merancang taman kota vertikal dengan memperhitungkan manfaat yang dibutuhkan untuk sebuah kota untuk menetapkan jumlah tingkat taman.

Permasalahan :

NIA DAMAYANTI (I0210033)

Struktur yang dapat memperkuat bangunan tinggi dengan bentang yang lebar. Strategi desain : Menggunakan logika struktur bentang lebar yang dapat diterapkan pada bangunan vertikal

Permasalahan : Memanajemen ruang untuk beberapa jenis tanaman Strategi desain : memetakan jenis-jenis spesifikasi tumbuhan berkaitan dengan ketinggian, dan jenis akar

Permasalahan : Cara penyediaan air sebagai suplai penyiraman taman. Strategi desain : memanfaatkan air hujan sebagai sumber penyiraman taman dengan menggunakan konsep konservasi air hujan pada konsep green building

Referensi Jurnal analisis kebutuhan RTH di kota tangerang oleh juwarin pancawati, 2010 Jurnal konsep penataan ruang terbuka hijau di kawasan pusat kota ponorogo oleh dirtashia gemilang putrid dkk Davies colin, high tech architecture Daniel shondek. Struktur Green building guidebook for sustainable architecture, Michael bauer.

You might also like