You are on page 1of 50

Modul Dasar Aspen HYSYS

Steady State Operation

Training HYSYS 2-6 Mei 2011 Daftar Isi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Pengantar HYSYS Basis Komponen dan Fluid Package Aliran Penukar Panas Alat Berputar Separasi Reaktor Operasi Logika Optimizer Databook Case Studies

1 Pengantar HYSYS
Pendahuluan HYSYS : Software/aplikasi proses simulator Kekhasan HYSYS dibanding proses simulatior lain (misal, Aspen Plus, PRO/II, dan ChemCad): HYSYS memiliki fasilitas interprestasi perintah yang interaktif, yaitu seketika isian dimasukkan, HYSYS langsung mengintreprestasikan langkah lanjut yang perlu dilakukan berdasarkan isian yang telah ada. HYSYS seperti halnya proses simulator lain yang menggunakan subrutin atau prosedur untuk proses modelnya, namun HYSYS memiliki kemampuan merambatkan informasi secara maju dan balik (bidirectional) Rambu-Rambu Pembantu Selayaknya rambu-rambu lalu-lintas yang memberikan informasi, bantuan, dan larangan bagi kelancaran berlalu-lintas, Hysys juga memiliki rambu-rambu pembantu, yaitu : Rambu-rambu isian : Warna tulisan isian : Biru isian informasi oleh user Hitam informasi diperoleh dari perhitungan Warna status stream Biru muda isian belum lengkap Biru tua isian lengkap Warna status spesifikasi dan perhitungan : Hijau ok Kuning not solved, warning Merah under specified, error

Gambar 1. Tampilan contoh window di HYSYS


MA 1

Interface HYSYS Lima element tampilan antaramuka : PFD Constructor Bagian untuk membangun diagram alir simulasi (simulation flowsheet) Workbook View Bagian yang menampilkan tabulasi data Property View Bagian yang menampilkan data berkait obyek simulasi Object Navigator View Navigasi untuk menampilkan data unit operasi dan aliran Sumary View Bagian yang menampilkan ringkasan aliran dan unit operasi yang telah terinstal Tombol-Tombol Pembantu Tombol-tombol shortcut dalam HYSYS ditunjukkan pada tabel di bawah ini. Tabel 1. Tombol-tombol shortcut HYSYS

MA

Tabel 1. Tombol-tombol shortcut HYSYS (lanjutan)

Interface PFD Constructor Berikut daftar pallete yang tersedia dalam interface PFD Constructor.

MA

Gambar 2. PFD Constructor Interface Workbook

Gambar 3. Interface workbook

MA

Interface Property View

Gambar 4. Interface property view

Interface Object Navigator View

Gambar 5. Interface object navigator view

MA

2 Basis Komponen dan Fluid Package


Data Komponen Data-data komponen dapat diperoleh dengan dua cara: Standar dari Library Components Sudah tersedia didalamsimulator library; e.g. Methane, Ethane, CO2, H2O, etc. Memilih komponen yang diinginkan dari daftar. Memindahkan komponen-komponen kedaftar komponen sebelumnya. Fraksi-Fraksi Petroleum dan Komponen-Komponen Hypothetical Fraksi-fraksi didapatkan dari karakterisasi dan data tes lab:e.g. C6*, C7*, C9+,dll. Dibuat oleh user; e.g. C1-2-3MIX, modifikasi standardkomponen-komponen, C1*, CO2*, H2O*, dll. Jika Oil Package tersedia, Pseudo-Komponen dihitung dengan simulator; e.g. NBP[0]125*, NBP[1]335*, etc. Menambah komponen-komponen hypothetical ke grup hypothetical dibuat didalam layar Basis Managers Hypothetical Components

Gambar 6. Tampilan window komponen Pemilihan Fluid Package Memilih Model Thermodinamika Harus cocok untuk grup kimia dari komponen yang dipilih Harus model yang sama dari yang telah digunakan untuk mendapatkan parameter komponen Menetapkan parameter-parameter untuk membandingkan/mencocokkan dengan data-data yang tersedia(Penting untuk akurasi prediksi)
MA 6

Molecular Weight(Berat Molekul) Normal Boiling Point(Normal Titik Didih) Specific Gravity Critical Properties Binary Coefficients Jadi, pemilihan fluid package didasarkan pada model-model dan pengetahuan termodinamika. Berikut merupakan rangkuman pemilihan fluid package menurut Chen dan Mathias, 2002. Tabel 2. Pemilihan fluid package (Chen dan Mathias, 2002) Sistem Pilihan Primer Pilihan Sekunder Permasalahan Air Separation Peng-Robinson (PR), Corresponding States Soave-Redlich-Kwong (SRK) Gas Processing PR, SRK BWRS Gas Treating Kent-Eisenberg Data, parameter, Electrolyte NRTL model mixed amine Petroleum Refining BK10, Chao-Seader, Karakterisasi heavy Grayson-Streed, PR, crude SRK, Lee-KesslerPlocker Petrochemicals VLE PR, SRK,PSRK NRTL, UNIQUAC, Data,parameter UNIFAC Petrochemicals LLE NRTL, UNIQUAC Data, parameter, model VLLE Chemicals NRTL, UNIQUAC, PSRK, UNIFAC, Data, parameter Electrolytes Electrolyte NRTL, Pitzer Data, parameter, Zemaitis databank, model polyelectrolytes Polymer Polymer NRTL, PC-SAFT Sanchez-Lacombe EoS, Data, parameter, UNIFAC-FV databank, model polimer polar dan kopolimer blok

MA

3 Aliran
Aliran Material Aliran material digunakan untuk mensimulasikan perjalanan material masuk dan keluar batasan simulasi dan perpindahan material antara unit operasi. Untuk menyelesaikan suatu aliran, sifat-sifat dan komposisi aliran tersebut harus didefinisikan. Jika ingin mengkopi data-data dari aliran yang sudah ada dalam flowsheet, klik tombol Define from Ither Stream. Jendela Spec Stream akan muncul dan memberikan pilihan-pilihan aliran yang ingin dikopi. Panah hijau ke arah kiri akan memindahkan tampilan ke aliran di posisi upstream, sedangkan panah hijau kea rah kanan memindahkan tampilan ke aliran di posisi downstream. Jika aliran yang ingin ditampilkan terpasang pada sebuah unit operasi, penekanan tombol-tombol panah akan membuka jendela property dari operasi upstream atau downstream terdekat. Jika aliran tidak terpasang pada unit operasi apapun, tombol-tombol panah ini akan membuka jendela Feeder Block atau Product Blok.

Gambar 7. Tampilan jendela aliran Jendela aliran memiliki tiga tab, Worksheet, Attachment, dan Dynamics. Tab Worksheets menampilkan data-data dari aliran, meliputi komposisi, sifat-sifat, dan kondisi aliran. Tab Attachment menampilkan unit-unit dan operasi logika yang terpasang dengan aliran tersebut. HYSYS menggunakan perhitungan derajat kebebasan dalam menghitung flash calculaition. Oleh karena itu, komposisi aliran harus terdefinisi. Selain komposisi, minimal dua dari spesifikasispesifikasi di bawah ini harus didefinisikan. Salah satunya harus temperatur atau tekanan. Temperatur Tekanan Fraksi uap Entropi Entalpi

MA

JIka fraksi uap dispesifikasikan 0 atau 1, aliran tersebut diasumsikan berada pada bubble point atau dew point. Fraksi uap dapat dispesifikasikan di antara 0 dan 1. Komposisi dapat dilihat pada halaman Composition di tab Worksheet. Komposisi dapat dinyatakan dalam macam-macam basis, fraksi mol, massa, volum, dan lainnya. Terdapat dua tombol pada jendela Composition, Erase dan Normalize. Tombol Erase akan menghapus seluruh komposisi yang telah dimasukkan. Tombol Normalize meminta HYSYS untuk memasukkan niali berapapun untuk komposisi-komposisi untuk menghasilkan nilai jumlah fraksi sama dengan 1. Tombol ini berguna ketika banyak komponen yang tersedia tapi hanya sedikit yang dispesifikasi. Komposisi dari aliran yang terhitung oleh HYSYS tidak dapat diubah-ubah. Tombol Edit akan menjadi abu-abu dan angka-angka komposisi akan menjadi hitam.

Gambar 8. Tampilan jendela komposisi Aliran Energi Sama seperti aliran material, aliran energi juga memiliki tombol panah hijau ke arah kiri dan kanan. Namun, jika suatu alirna energi tidak terpasang pada operasi apapun, tombol-tombol panah akan menjadi tidak dapat ditekan. Apabila energi telah terhitung dari kondisi operasi, nilai heat flow akan berwarna hitam atau terhitung. Jika belum terhitung, nilai heat flow dapat dispesifikasi untuk mendapatkan kondisi operasi yang sesuai dengan spesifikasi heat flow.

Gambar 9. Tampilan jendela aliran energi

MA

4 Penukar Panas
Pendahuluan Penukar panas dalam HYSYS berfungsi menghubungkan aliran-aliran antar reservoir kondisi temperatur yang berbeda. Terdapat tiga unit penukar panas dasar yang akan dipelajari pada modul ini, yaitu heater, cooler, dan heat exchanger. Unit penukar panas lainnya yang disediakan oleh HYSYS adalah air cooler, fired heater, dan LNG exchanger. Tabel 3. Keterangan unit-unit penukar panas Keterangan Digunakan untuk memanaskan atau mendinginkan aliran tanpa memperhitungkan aliran pemanas atau pendingin. Energi yang dipertukarkan akan dinyatakan sebagai aliran energi. Digunakan untuk memanaskan atau mendinginkan aliran dengan mempertukarkan panas antara dua aliran dalam flowsheet. Tidak ada aliran energi yang perlu terpasang. Digunakan untuk mendinginkan aliran dengan menggunakan udara sebagai fluida pendingin. Digunakan untuk memanaskan aliran dengan menggunakan pemanasa api langsung. Biasa digunakan untuk reaksi pembakaran. Digunakan untuk mempertukarkan panas antara aliran yang rumit. Biasa digunakan pada proses pengolahan minyak dan gas bumi.

Unit Heater/Cooler

Heat Exchanger

Air Cooler Fired Heater LNG Exchanger

Dasar Simulasi Pertukaran Panas Pertukaran panas secara mendasar dapat dioperasikan dengan menggunakan heater/cooler atau heat exchanger. Heater dan cooler memiliki fungsi yang sama. Apabila terjadi kesalahan penggunaan unit operasi, simulasi tetap dapat dijalankan namun nilai heat flow akan bernilai negatif. Heater dan cooler memerlukan aliran energi terpasang pada unit operasi. Apabila suatu aliran dilewatkan pada heater/cooler, terdapat dua variabel yang harus dispesifikasi untuk dapat menyelesaikan operasi perpindahan panas, yaitu: Beban pertukaran panas, beban panas dapat dispesifikasi melalui kondisi keluaran heater/cooler ataupun heat flow yang tersedia. Beda tekan, sesuai rule of thumb, beda tekan HE tanpa perubahan fasa adalah sebesar 3-9 psi. Biasanya beban panas perubahan fasa jauh lebih besar diakibatkan panas laten.

Gambar 10. Tampilan jendela heater dan cooler

MA

10

Penggunaan unit HE di HYSYS dilakukan jika pertukaran panas ingin dilakukan antara dua aliran dalam flowsheet. Variabel yang perlu dispesifikasi dalam HE sama dengan heater/cooler, yaitu beban panas dan bedan tekan. Karena unit HE memperhitungkan aliran pendingin atau pemanas, beban panas harus dispesifikasi dari kondisi aliran-aliran yang dipertukarkan. Biasanya penggunaan HE akan membatasi pemakaian beban panas karena tidak semua aliran dapat dipertukarkan panasnya untuk mencapai kondisi yang diinginkan.

Gambar 11. Tampilan jendela HE Contoh Kasus Buatlah simulasi pemanasan aliran gas alam 100 kmol/jam dengan komposisi etan 40%, propan 40%, dan n-butan 20% dari kondisi 30oC, 5 bar menjadi 100oC. (a) Berapa beban panasnya? Jika pemanasan menggunakan steam dengan temperatur 220oC tekanan 10 bar dan steam hanya dapat didinginkan sampai 180oC, berapa jumlah steam yang dibutuhkan? (b) Jika steam yang tersedia hanya 200 kmol/jam, hingga temperatur berapa gas alam dapat dipanaskan?

MA

11

5 Alat Berputar
Pendahuluan Alat berputar yang dibahas dalam modul ini meliputi alat transportasi fluida yaitu pompa dan kompresor. Akan tetapi, simulasi tentunya tidak membutuhkan alat transportasi sehingga penggunaan pompa dan kompresor dalam HYSYS praktis berfungsi untuk menaikkan tekanan. Penurunan tekanan dapat dilakukan dengan valve ataupun ekspander. Pompa dan kompresor menggunakan energi mekanik untuk memutar rotor sehingga kedua unit ini memerlukan aliran energi di HYSYS. Apabila suatu aliran dilewatkan ada pompa atau kompresor, hanya satu variabel yang perlu dispesifikasi untuk menyelesaikan operasi, yaitu beban perbedaan tekan yang diinginkan. Beban dapat dispesifikasi dari kenaikan tekanan yang diizinkan ataupun kondisi tekanan keluaran yang diinginkan.

Gambar 12. Tampilan jendela kompresor Ekspander merupakan kebalikan dari kompresor. Beban nyata kerja kompresor maupun ekspander dihitung berdasarkan efisiensi mekanik unit. Nilai efisiensi dapat didefinisikan pada halaman Parameter di tab Design. Hanya satu dari dua jenis efisiensi yang dapat dispesifikasi. Efisiensi yang lain akan terhitung menggunakan beban energi dan kondisi aliran.

Gambar 13. Tampilan halaman parameter kompresor

MA

12

Perbedaan penggunaan pompa dan kompresor hanya terletak pada fasa feed. Pompa tidak akan dapat diselesaikan apabila terdapat fasa uap dalam feed. Sebaliknya, kompresor tidak akan dapat diselesaikan apabila terdapat fasa cair dalam feed. Pompa dan kompresor juga tidak dapat diselesaikan apabila aliran feed memiliki laju alir bernilai nol.

Gambar 14. Tampilan jendela pompa Hal yang perlu diperhatikan pada penggunaan pompa adalah, HYSYS mengasumsikan aliran feed pada pompa incompressible. Artinya densitas feed tidak berubah sehingga efisiensi isentropic pompa praktis terhitung 100%. Akan tetapi, dalam perhitungan simulasi, hanya dua dari variabel berikut yang perlu dispesifikasi untuk dapat menyelesaikan operasi pompa: Beda tekan atau tekanan discharge Efisiensi adiabatik Beban energi Contoh Kasus 1: Siklus Refrigerasi Propan Buatlah simulasi refrigerasi propan dengan spesifikasi sebagai berikut: Temperatur keluaran condenser adalah 50oC Keluaran condenser adalah cair jenuh Temperatur keluaran evaporator adalah 0oC Keluaran evaporator adalah uap jenuh Beban evaporator adalah 3,6.106 kJ/jam Hitung kebutuhan propan yang perlu disirkulasi!

Gambar 15. Flowsheet refrigerasi propan


MA 13

Contoh Kasus 2: Pendinginan LNG Buat simulasi pendinginan LNG hingga -150oC dengan dua siklus refrigerasi ethylene dan methane. Pertama-tama, LNG didinginkan dengann siklus refrigerasi ethylene. Selanjutnya, LNG didinginkan dengan siklus refrigerasi methane. Temperatur LNG setelah melewati siklus ethylene adalah -90oC. Berapa jumlah ethylene dan methane sebagai pendingin yang dibutuhkan? Data komposisi LNG dan spesifikasi siklus refrigerasi disajikan sebagai berikut. Tabel 4. Data aliran LNG Temperatur (oC) -35,54 Tekanan (kPa) 4217 Laju alir (kmol/jam) 10 Komposisi N2 0,000899 C1 0,911779 C2 0,05515 C3 0,27076 i-C4 0,002897 n-C4 0,002098 i-C5 0,0001 Tabel 5. Spesifikasi siklus refrigerasi ethylene dan methane Siklus Ethylene Siklus Methane Temperatur keluaran condenser -36oC Temperatur keluaran condenser Temperatur keluaran evaporator -100oC Temperatur keluaran evaporator Pressure drop evaporator 6 bar Pressure drop evaporator o Temperatur akhir LNG -90 C Temperatur akhir LNG

-90oC -160oC 6 bar -150oC

Gambar 16. Flowsheet pendinginan LNG

MA

14

Contoh Kasus 3: Pendinginan LNG dengan LNG Exchanger Biasanya dalam pendinginan LNG, LNG Exchanger digunakan untuk meminimalkan jumlah penukar panas. LNG Exchanger dapat mengatasi pertukaran panas antar lebih dari dua aliran panas dan dingin. Buat simulasi contoh kasus 2 menggunakan LNG Exchanger! Kunci: LNG Exchanger menggabungkan evaporator siklus ethylene dan condenser siklus methane.

Gambar 17. Flowsheet pendinginan LNG dengan LNG Exchanger

MA

15

6 Separasi
Pendahuluan Proses separasi dalam teknik kimia digunakan untuk memisahkan dua senyawa atau lebih secara fisik atau kimia. Proses separasi yang dibahas dalam modul ini adalah pemisahan fisik yang hanya bergantung pada kesetimbangan. Unit-unit separasi yang akan dibahas meliputi separator uap cair, component splitter, shortcut distillation, dan kolom. Separator Uap Cair Terdapat tiga jenis separator uap cair dalam HYSYS, yaitu separator, 3-phase separator, dan tank. Ketiganya memiliki prinsip yang sama. Dalam simulasi, terdapat juga operation toggle pada halaman Parameter yang mempermudah kita untuk berpindah dari satu dari tiga operasi ini ke yang lain. Misalnya sebuah separator hendak diubah menjadi 3-phase separator. Setelah menggunakan operation toggle, kita hanya perlu menambahkan satu aliran produk cair untuk menyelesaikan operasinya. Tabel 6.Deskripsi unit separator uap cair Dekripsi Multiple feed, satu produk uap, dan satu produk cair. Pembagiannya adalah konstituen uap dan cair. Multiple feed, satu produk uap, dan dua produk cair. Pembagiannya adalah konstituen uap, fasa cair, dan fasa cair berat. Multiple feed, satu produk uap, dan satu produk cair. Tank biasa digunakan untuk mensimulasikan liquid surge vessel.

Unit Separasi Separator 3-Phase Separator Tank

Gambar 18. Tampilan jendela separator

MA

16

Gambar 19. Tampilan tiga jenis separator Suatu aliran yang dilewatkan pada separator akan langsung menghasilkan produk aliran berwarna hijau. Tidak ada yang perlu dispesifikasi lebih lanjut asalkan kondisi feed sudah terdefinisi. Karena itu, separator juga dapat melakukan perhitungan balik dari satu aliran produk dengan komposisi yang diinginkan. Component Splitter Dengan component splitter, aliran material dibagi menjadi dua aliran komponen berdasarkan fraksi pembagian (split) yang dispesifikasi. Unit ini digunakan untuk mensimulasikan operasi-operasi separasi yang tidak dapat dilakukan di HYSYS.

Gambar 20. Tampilan jendela Component Splitter Dua halaman mendasar yang penting untuk menyelesaikan operasi component splitter ini adalah halaman Parameter dan Splis pada tab Design. Pada halaman Parameter, fraksi uap, tekanan aliran
MA 17

overhead, dan tekanan aliran produk bawah harus dispesifikasi. Jika tekanan kedua aliran produk hendak disamakan, terdapat opsi Equalize All Stream Pressures. Pada halaman split, fraksi pembagian juga harus dispesifikasi untuk seluruh komponen. Fraksi pembagian dibatasi dari 0 sampai 1. Spesifikasi hanya perlu dilakukan pada fraksi aliran overhead. Fraksi-fraksi pada aliran produk bawah akan dapat terhitung juga. Tombol All 1 dan All 0 dapat digunakan untuk melakukan spesifikasi fraksi overhead 1 (100%) atau 0 (0%).

(a)

(b) Gambar 21. Tampilan halaman (a) Parameter dan (b) Split pada jendela Component Splitter Shortcut Distillation Shortcut Distillation digunakan untuk melakukan perhitungan metode Fenske-Underwood untuk koloom refluks sederhana. Perbandingan refluks dapat dispesifikasi untuk menghitung laju aliran uap dan cair pada bagian enriching dan stripping, beban condenser dan reboiler, jumlah tray ideal, dan letak ideal feed. Untuk perhitungan dan hasil yang lebih lengkap, operasi kolom yang rigorous perlu dilakukan. Produk atas dapat dipilih berupa uap jenuh atau cair jenuh. Kunci pemisahan diatur pada halaman Parameter, di mana light key dan heavy key component harus didefinisikan beserta target komposisinya. Perlu diingat bahwa light key harus lebih ringan dari heavy key. Nilai target komposisi dapat menyebabkan tidak mungkinnya sebuah operasi distilasi dijalankan. Apabila terjadi masalah,
MA 18

nilai target komposisi dapat diganti-ganti untuk menyelesaikan operasi. Pada umumnya, semakin kecil nilai target pemisahan, semakin sulit pula pemisahan dilakukan. Tekanan condenser dan reboiler juga harus dispesifikasi terlebih dahulu. Tekanan reboiler selalu lebih besar daripada tekanan condenser untuk mencegah reverse pressure apabila terjadi pressure drop yang cukup besar pada bagian bawah kolom. Reverse pressure akan menyebabkan operasi distilasi tidak berjalan. Apabila target komposisi dan tekanan tidak bermasalah, perbandingan refluks minimum akan terhitung. Selanjutnya perbandingan refluks actual harus dispesifikasi untuk melakukan perhitungan lebih lanjut.

(a)

(b) Gambar 22. Tampilan halaman (a) Connections dan (b) Parameters pada Shortcut Distillation Hasil perhitungan dirangkum dan dapat dilihat pada tab Performance. Hasil yang diperoleh meliputi jumlah tray minimum, jumlah tray actual, lokasi feed optimal, temperatur condenser dan reboiler, laju alir uap dan cair pada bagian atas dan bawah feed, dan beban condenser dan reboiler. Jumlah tray minimum dihitung menggunakan metode Fenske, dan jumlah tray actual dihitung menggunakan metode Gilliland. Perhitungan temperatur condenser dan reboiler hanya bergantung pada target pemisahan, yaitu komponen dan komposisinya, dan tidak dipengaruhi oleh perbandingan refluks. Beban condenser dan reboiler dihitung melalui neraca energi oleh HYSYS.

MA

19

Kolom Kolom merupakan unit operasi pemisahan distilasi yang terhitung secara rigorous. Kolom juga memiliki sub-flowsheet yang dapat diatur dengan aplikasi tambahan. Dalam HYSYS standar, subflowsheet ini dapat diakses tapi tidak bisa diedit. Pada jendela property dari kolom, kita dapat mengatur jumlah tray, lokasi feed tray, tekanan bagian atas dan bawah kolom, dan juga beda tekan condenser dan reboiler. Jenis produk atas dapat diganti-ganti dan side draw dari kolom juga dapat ditambahkan.

Gambar 23. Tampilan jendela kolom Prinsip dari perhitungan kolom rigorous adalah iterasi menuju kondisi konvergen menggunakan perkiraan awal (initial estimates) beberapa spesifikasi. Initial estimates secara singkat merupakan nilai-nilai yang diinput untuk membantu algoritma HYSYS mencapai solusi konvergen. Semakin baik nilai initial estimates, semakin cepat HYSYS akan mencapai solusi konvergen. Terdapat tiga cara untuk memberikan kolom initial estimates: Memberikan nilai estimates pada saat membangun kolom (ini didapatkan dari perhitungan shortcut distillation. Mengubah-ubah nilai estimates pada halaman Profiles di tab Parameters. Memberikan spesifikasi nilai yang diinginkan pada halaman Monitor. Sebagai contoh, estimasi temperatur dapat diberikan pada tahap manapun di kolom, termasuk condenser dan reboiler. Temperatur di sepanjang kolom diestimasi dengan interpolasi linear. Ketika terdapat perubahan temperatur yang cukup besar dalam kolom, estimasi sebaiknya dilakukan pada tray paling atas dan paling bawah dari kolom. Contoh lainnya, jika produk atas merupakan subcooled liquid, nilai temperatur baiknya diestimasi dengan temperatur bubble point untuk tahap condenser daripada menggunakan temperatur subcooled-nya.

MA

20

Jenis-Jenis Kolom Terdapat 6 tipe kolom dasar di HYSYS sesuai Tabel 6. Absorber dan liquid-liquid extractor memiliki konfigurasi yang sama. Reboiled Absorber dan Refluxed Absorber merupakan absorber dengan penambahan condenser atau reboiler sehingga menambah jumlah aliran batas (boundary stream). Tabel 6. Tipe-tipe kolom dasar

Absorber Karena absorber memiliki dua aliran masuk dan dua aliran keluar, absorber memiliki empat aliran batas sehingga absorber membutuhkan empat spesifikasi tekanan. Jadi spesifikasi tekanan selalu dibutuhkan pada produk cair dan uap dari kolom dengan dua aliran feed yang telah diketahui laju alirnya.

Gambar 24. Skema absorber


MA 21

Reboiled Absorber Unit ini memiliki satu aliran feed dan dua aliran keluar. Secara dasar, unit ini memiliki tiga aliran batas sehingga dibutuhkan tiga spesifikasi tekanan dan laju alir; satu tekanan dan dua laju alir. Spesifikasi tekanan selalu dibutuhkan pada produk uap kolom. Refluxed Absorber Unit ini memiliki satu aliran feed dan dua atau tiga aliran keluar, tergantung pada konfigurasi condenser. Jadi refluxed absorber memiliki memiliki tiga atau empat aliran batas dan membutuhkan empat atau lima spesifikasi tekanan anan dan laju alir;biasanya dua spesifikasi tekanan dan tiga spesifikasi laju alir.

(a) (b) Gambar 25. Skema (a) Reboiled Absorber dan (b) Refluxed Absorber Distillation Column Kolom distilasi sederhana memiliki satu aliran masuk dan dua atau tiga aliran keluar, tergantung dari konfigurasi condenser. Three phase distillation column sama dengan kolom distilasi sedehana, tapi aliran keluarnya bertambah satu karena adanya tiga fasa. Pada umumnya kolom distilasi memiliki satu spesifikasi tekanan dan sisanya spesifikasi laju alir. Apabila ada penambahan side draw dari tengah kolom distilasi, jumlah variabel yang harus dispesifikasi akan bertambah.

Gambar 26. Skema kolom distilasi

MA

22

Jenis Condenser Terdapat tiga jenis konfigurasi condenser yang membedakan aliran keluaran dari kolom. Konfigurasi condenser secara tidak langsung mempengaruhi proses pemisahan dalam kolom. Jenis-jenis konfigurasi condenser tersebut adalah partial condenser, fully-refluxed condenser, dan total condenser. Perbedaan ketiganya disajikan pada tabel berikut. Tabel 7. Jenis-jenis condenser Aliran keluaran Overhead vapour Reflux Distillate

Jenis

Skema

Partial Condenser

Fully-Refluxed Condenser

Overhead vapour Reflux

Total Condenser

Reflux Distillate

Pada partial condenser, ketiga aliran keluar harus dispesifikasi. Satu spesifikasi tekanan direkomendasikan untuk aliran vapour dan satu spesifikasi laju alir untuk salah satu produk cairnya. Spesifikasi ketiga dapat merupakan laju alir dari aliran produk cair yang lain atau laju aliran refluks. Untuk fully-refluxed condenser, satu spesifikasi tekanan diperlukan pada aliran overhead vapour dan satu spesifikasi laju alir diperlukan pada alira refluks. Untuk total condenser, aliran refluks perlu dispesifikasi laju alirnya dan aliran distilat dispesifikasi tekanannya. Namun, untuk konfigurasi condenser ini, laju alir aliran distilat dapat dispesifikasi tapi tekanan kolom harus dikontrol melalui beban condenser. Konvergensi Kolom Iterasi untuk mencapai solusi konvergen oleh kolom dilakukan dengan mengklik tombol Run pada bagian bawah jendela kolom. Apabila ada spesifikasi yang ingin diganti, tombol Run yang telah berganti menjadi Stop harus diklik terlebih dahulu, baru setelah itu iterasi dijalankan lagi dengan nilai spesifikasi yang baru. Halaman monitor pada tab Design menampilkan bagan untuk mengedit spesifikasi, mengawasi konvergensi, dan menampilkan plot dari profil kolom. Pada kelompok spesifikasi, kita dapat memasukkan spesifikasi yang kita inginkan dalam mencapai solusi konvergen. Spesifikasi yang dapat ditambahkan misalnya temperatur dan komposisi. Misalnya,
MA 23

komposisi komponen A yang diinginkan adalah 0,98 atau temperatur tray tertentu diinginkan pada temperatur 120oC. Nilai-nilai spesifikasi ini akan menjadi target yang akan dicapai oleh iterasi. Penambahan side draw atau pengubahan jenis condenser akan dapat menambah atau mengurangi jumlah variabel yang harus dispesifikasi.

Gambar 27. Tampilan halaman Monitor pada jendela kolom Status spesifikasi dapat dikontrol dengan menggunakan tiga checkbox yang terdapat di kolom spesifikasi paling kanan, yaitu Active, Estimate, dan Current. Penjelasan status spesifikasi berdasarkan ketiga checkbox tersebut disajikan pada tabel di bawah ini. Tabel 8. Deskripsi status spesifikasi Status Active Deskripsi Spesifikasi tersebut menjadi nilai target yang harus dicapai oleh iterasi HYSYS. Spesifikasi yang aktif akan selalu menjadi initial estimate dan memakai satu derajat kebebasan. (ketika checkbox Active dicheck, checkbox Estimate dan Current otomatis tercheck) Nilai variabel akan menjadi initial estimate dalam iterasi., Spesifikasi dalam status Estimate tidak memakai derajat kebebasan. Pernyataan bahwa spesifikasi sedang digunakan oleh kolom dalam melakukan iterasi. Status checkbox Current setara dengan status Active. Checkbox Current tidak dapat diubah-ubah. Ketika ketiga checkbox tidak dicheck, spesifikasi tersebut tidak dipedulikan oleh HYSYS dalam melakukan iterasi. Spesifikasi ini berguna apabila sebauh variabel ingin dianalisis pengaruhnya.

Estimate Current

Completely Inactive

Secara default, HYSYS memberikan lima spesifikasi yang mendasar untuk mencapai solusi konvergen. Spesifikasi-spesifikasi ini disebut replaceable specifications, variabel spesifikasi yang otomatis diberikan HYSYS jika kita hendak menyelesaikan permasalahan kolom. Penambahan equipment
MA 24

tambahan pada kolom seperti side draw akan memunculkan spesifikasi baru yang diberikan HYSYS secara default. Kita bisa memakai spesifikasi yang telah disediakan HYSYS atau menggunakan spesifikasi lain yang kita inginkan. Untuk menambah spesifikasi baru selain yang tersedia, tekan tombol Add Spec. Spesifikasi default HYSYS adalah laju alir overhead vapour, laju alir distilat, laju alir produk bawah, perbandingan refluks, dan laju refluks.

Gambar 28. Tampilan jendela Add Spec di halaman Monitor Parameter Kolom Hasil perhitungan kolom ditampilkan pada tab Parameters. Tab ini juga berfungsi mendefinisikan beberapa parameter mendasar dari kolom. Terdapat tiga halaman yang praktis akan sering digunakan pada tab ini, yaitu Profiles Estimates Efficiencies Profiles menampilkan profil tekanan, estimasi temperatur, laju alir uap dan cair sepanjang kolom. Angka-angka tersebut dapat kita spesifikasi sehingga kita dapat menghasilkan distribusi profil yang diinginkan. Flow basis untuk laju alir uap dan cair dapat diganti-ganti dengan option flow basis molar, mass, dan volume. Fungsi tombol-tombol pada halaman Profiles adalah sebagai berikut.

MA

25

Tombol Update from Solution Clear Clear All Lock

Unlock Stream Estimates

Tabel 9. Fungsi tombol di halaman Profiles kolom Fungsi Memasukkan nilai hasil perhitungan HYSYS ke dalam cell yang terpilih. Nilai Estimates yang telah terkunci (warna biru) tidak dapat diupdate. Menghapus nilai pada tray terpilih. Menghapus nilai pada semua tray. Mengubah semua angka berwarna merah (tidak terkunci) menjadi biru (terkunci), sehingga tidak dapat diupdate dengan hasil perhitungan HYSYS sekalipun. Mengubah semua angka biru (terkunci) menjadi merah (tidak terkunci). Angka yang diunlock akan terupdate dengan hasil perhitungan HYSYS. Menampilkan temperatur, laju molar, dan entalpi dari semua aliran yang terhubungkan dengan operasi kolom.

Gambar 29. Tampilan halaman Profiles pada jendela kolom Halaman Estimates menyediakan informasi mengenai komposisi di sepanjang kolom. Pada halaman ini, komposisi di suatu tray dapat dispesifikasi sesuai keinginan. Spesifikasi komposisi dapat dilakukan untuk fasa uap dan fasa cair pada setiap tray. Komposisi dinyatakan dalam fraksi mol sehingga nilai berada di antara 0 sampai 1. Apabila interpolasi temperatur dilakukan secara linier, interpolasi komposisi dilakukan dalam basis logaritmik. Sama seperti halaman Profiles, nilai yang dispesifikasi manual akan otomatis berwarna biru (terkunci). Nilai yang berwarna merah merupakan hasil perhitungan HYSYS (tidak terkunci oleh spesifikasi). Fungsi tombol-tombol pada halaman ini disajikan sebagai berikut.

MA

26

Tombol Clear Tray Clear All Trays Update Restore Normalize Trays Lock Estimates Unlock Estimates

Tabel 10. Fungsi tombol di halaman Estimates kolom Fungsi Menghapus semua nilai, biru maupun merah, pada tray terpilih. Menghapus semua nilai pda semua tray. Mengupdate nilai-nilai dengan hasil perhitungan HYSYS. Menghapus nilai-nilai yang dihitung HYSYS dan mengembalikan nilai-nilai menjadi nilai estimasi yang dispesifikasi. Menormalisasi komposisi tray terpilih sehingga jumlahnya satu. Sama seperti Lock (lihat di atas) Sama seperti Unlock (lihat di atas)

Gambar 30. Tampilan halaman Estimates pada jendela kolom Halaman Efficiencies menampilkan data-data efisiensi seluruh tray di sepanjang kolom. Secara default, nilai efisiensi seluruh tray adalah 1 di mana kesetimbangan yang terjadi adalah ideal. Dengan demikian perhitungan jumlah tray akan menjadi jumlah tray teoritik.

Gambar 31. Tampilan halaman Efficiencies pada jendela kolom

MA

27

7 Reaktor
Pendefinisian Reaksi Untuk mengoperasikan simulasi reaktor di HYSYS, sebelumnya kita harus mendefinisikan dulu reaksireaksi reaksi yang kita inginkan di Simulation Basis Manager. Database reaksi dapat diatur pada tab Reactions. Untuk menambah reaksi, tekan tombol Add Rxn. Reaksi-reaksi reaksi yang telah dibuat harus dimasukkan ke dalam sebuah reaction set dan ditambahkan ke Fluid Package untuk bisa diakses oleh reaktor pada flowsheet.

Gambar 32. Tampilan tab Reactions pada Simulation Basis Manager Conversion Reaction Tipe reaksi ini tidak idak memerlukan pengetahuan termodinamika sama sekali. Kita hanya perlu memasukkan stoikiometri reaksi dan konversi dari reaktan basis. Konversi dapat dinyatakan sebagai fungsi temperatur. Nilai konversi yang dispesifikasi tidak dapat melebihi 100%. Reaksi akan terus berjalan sampai konversi yang dispesifikasi tercapai atau reaktan reaktan pembatas telah habis. Reaksi konversi tidak dapat disatukan dengan jenis reaksi lain dalam satu reaction set. Namun sesame reaksi konversi dapat disatukan dalam satu reaction set. set. Reaksi konversi hanya dapat dioperasikan dengan Conversion Reactors.

Gambar 33. Tampilan halaman Stoichiometry


MA 28

Gambar 34. Tampilan konfigurasi Conversion Reaction Equilibrium Reaction Reaksi kesetimbangan membutuhkan pengetahuan tentang hubungan konstanta kesetimbangan dan temperatur. Nilai konstanta kesetimbangan, Keq, dapat dispesifikasi dengan berbagai cara: Sebagai konstanta, masukkan Keq atau Ln (Keq) Sebagai fungsi temperatur, Sebagai tabel data Keq terhadap temperatur Dihitung menggunakan Ideal Gibbs Free Energy oleh HYSYS Pilihan metode perhitungan Keq ini dapat dipilih pada option di sebelah kanan halaman Basis pada tampilan konfigurasi Equilibrium Reaction. Data-data yang perlu dimasukkan seperti konstanta Keq, tabel Keq terhadap temperatur, dan konstanta persamaan fungsi Keq terhadap temperatur, diatur pada tab Keq. Tampilan tab Keq akan berubah-ubah tergantung metode perhitungan Keq yang dipilih pada tab Basis. Reaksi kesetimbangan hanya dapat dioperasikan dengan Equilibrium Reactors dan Gibbs Reactors.

Gambar 35. Tampilan konfigurasi Equilibirum Reaction

MA

29

Kinetic Reaction Reaksi tipe heterogenous catalytic dan simple rate juga pada dasarnya merupakan tipe reaksi kinetic sehingga dibahas menjadi satu pada bagian ini. Reaksi tipe ini merupakan reaksi dengan data-data yang cukup lengkap dan aktual. Pada tab Stoichiometry, kita dapat mendefinisikan orde reaksi forward dan kebalikan reaksi. Tab Basis akan mengatur basis satuan kinetika dan tab Parameters mengatur nilai-nilai konstanta Arrhenius, energi aktivasi, dan konstanta lainnya yang mempengaruhi konstanta laju reaksi.

. Gambar 36. Tampilan konfigurasi Kinetic Reaction Reaksi kinetic dapat dioperasikan dengan CSTR dan plug flow reactors. Lain halnya dengan reaksi konversi dan kesetimbangan yang hanya bisa dioperasikan dengan general reactors. Beberapa hal yang harus diperhatikan mengenai reaksi: Pada halaman Stoichiometry, istilah reaction heat bukanlah heat of reaction. Reaksi eksotermik justru menghasilkan nilai reaction heat yang positif. Temperatur pada persamaan fungsi memiliki satuan Kelvin. Satuan energi aktivasi tidak diperlihatkan, tapi sama dengan satuan molar enthalpy. Untuk mengubah satuan energi aktivasi, satuan molar enthalpy-lha yang diubah pada preferences.

MA

30

General Reactors General Reactors di HYSYS meliputi Conversion Reactors, Equilibrium Reactors, dan Gibbs Reactors. Tampilan tab Design untuk ketiga jenis general reactors adalah sama. Halaman Connections berfungsi mengatur aliran-aliran masuk dan keluar reaktor, termasuk aliran energi. Apabila reaksi yang berlangsung adalah reaksi fasa gas, aliran cair juga tetap perlu dipasang, tapi nanti nilai laju alirnya akan bernilai nol. Halaman Parameters berfungsi mengatur beda tekan reaktor, beban energi pada reaktor, dan juga volume reaktor. Beda tekan hanya dapat dispesifikasikan sebagai konstanta. Lain halnya dengan plug flow reactor nanti, beda tekan dapat dinyatakan sebagai fungsi dimensi reaktor dengan persamaan Ergun. Perbedaan ketiga jenis general reactors ini terletak pada tab Parameters. Tab Parameters akan mengatur konfigurasi reaktor sesuai jenisnya masing-masing.

(a)

(b) Gambar 37. Tampilan halaman (a) Connections dan (b) Parameters pada jendela general reactors
MA 31

Pada dasarnya, tab Reactions terdiri dari dua halaman, yaitu halaman Details dan Results. Secara umum, halaman Details menampilkan pengaturan reaksi yang terlibat dan halaman Results menampilkan hasil dan ringkasan reaksi seperti konversi dan yield yang terhitung. Pada halama Details, reaction set yang telah diatur di Simulation Basis Manager dapat dimasukkan ke reaktor untuk dijalankan. Apabila jenis reaksi tidak sesuai dengan reaktor yang dipilih, reaction set otomatis akan ditolak HYSYS. Conversion Reactor Reactions Tab Pada halaman Details reaktor konversi, terdapat beberapa option, yaitu: Stoichiometry, mengatur stoikiometri dari reaksi Basis, mengatur konfigurasi basis perhitungan reaksi Conversion, menampilkan data-data untuk perhitungan konversi

Gambar 38. Halaman Details pada tab Reactions Conversion Reactors Pada halaman Results reaktor konversi, terdapat kolom tambahan, yaitu Rank, yang menunjukkan ranking terjadinya reaksi. Reaksi dengan rank lebih rendah akan berlangsung lebih dahulu. Lebih dari satu reaksi dapat memiliki rank yang sama.

Gambar 39. Tampilan halaman Results Conversion Reactors


MA 32

Equilibrium Reactos Reactions Tab Pada halaman Details reaktor konversi, terdapat beberapa option, yaitu: Stoichiometry, mengatur stoikiometri dari reaksi Basis, mengatur konfigurasi basis perhitungan reaksi Keq, mengatur data-data perhitungan konstanta kesetimbangan reaksi Approach, mengatur aproksimasi konversi sebagai fungsi temperatur dan aproksimasi perhitungan pada temperatur reaksi (spesifikasi tambahan, jarang digunakan)

Gambar 39. Halaman Details pada tab Reactions Equilibrium Reactors Gibbs Reactor Reactions Tab Reaktor Gibbs menghitung komposisi keluaran sedemikian sehingga fasa dan kesetimbangan kimia dari aliran keluaran tercapai. Namun, reaktor Gibbs tidak membutuhkan reaksi stoikiometrik spesifik untuk menghitung komposisi keluaran. HYSYS menghitung komposisi keluaran menggunakan kondisi di mana energi bebas Gibbs dari sistem minimum pada saat kesetimbangan. Prinsip kerja ini sedikit berbeda dengan perhitungan reaktor kesetimbangan yang memakai Keq source dari ideal Gibbs free energy karena reaktor Gibbs tidak mengasumsikan campuran komponen dan reaksi berperilaku secara ideal. Reaktor Gibbs memperhitungkan adanya excess Gibbs dan perilaku nonideal lainnya dari campuran senyawa kimia. Pada halaman Overall reaktor Gibbs, terdapat tiga option utama, yaitu: Gibbs Reactions Only, tidak perlu ada spesifikasi reaction set. Specify Equilibrium Reactions, membutuhkan spesifikasi equilibrium reaction set. No Reactions, reaktor hanya akan bertindak sebagai separator. Kegunaan reaktor Gibbs cukup versatile karena dapat digunakan juga hanya sebagai separator, di mana ia meminimumkan energi bebas Gibbs tanpa adanya reaction set yang terpasang. Ketika reaction set terpasang, stoikiometri dari reaksi ikut digunakan dalam perhitungan reaktor Gibbs. Pada kelompok Solving Options, kita juga dapat mengatur jumlah iterasi maksimum yang harus dilakukan HYSYS, juga nilai toleransi yang diinginkan.

MA

33

Gambar 40. Halaman Overall pada tab Reactions Gibbs Reactors Halaman Details dari reaktor Gibbs berbeda dengan kedua general reactors lainnya. Terdapat dua option pada halaman Details reaktor Gibbs, yaitu Flow Specs dan Atom Matrix. Option Flow Specs mengizinkan kita untuk memberikan spesifikasi-spesifikasi laju alir yang diinginkan untuk komponen tertentu. Atom Matrix mengizinkan kita mengatur jumlah-jumlah atom dalam senyawa-senyawa yang terlibat. Option ini biasa digunakan untuk senyawa-senyawa yang tidak diketahui rumus molekulnya dan berguna untuk membantu perhitungan neraca atom karena stoikometri reaksi yang tidak diketahui.

Gambar 41. Tampilan halaman Details pada tab Reactions Gibbs Reactors
MA 34

Reactor Rating Apabila tab Reactions mengatur konfigurasi reaksi, tab Ratin mengatur konfigurasi reaktor. Pada halaman Sizing, kita dapat mengatur bentuk dan dimensi reaktor. Jika This Reactor has a Boot dicheck, konfigurasi boot akan tampil berupa boot diameter dan boot height. Nilai boot dapat langsung terhitung oleh HYSYS atau dispesifikasi sendiri. Halaman Nozzles mengatur terutama elevasi reaktor dari permukaan tanah dan juga dimensi nozzles.

Gambar 42. Tampilan tab Rating dari general reactors CSTR Reaktor tangki ideal ini tidak jauh berbeda dengan general reactors. Namun, CSTR hanya bisa digunakan untuk mengoperasikan reaksi kinetic, heterogenous catalytic, dan simple rate. Konversi reaksi bergantung pada ekspresi laju reaksi dari reaksi yang bersangkutan. Seperti asumsi CSTR pada umumnya, aliran masuk diasumsikan langsung bercampur secara menyeluruh sehingga komposisi keluaran reaktor identik dengan komposisi di seluruh bagian reaktor. Dengan data volume reaktor, persamaan laju reaksi, dan stoikiometri reaksi, CSTR dapat menghitung konversi tiap komponen yang masuk ke reaktor.
MA 35

Halaman Details pada tab Reactions CSTR hanya memiliki dua option, yaitu Stoichiometry dan Basis. Basis mengatur konstanta-konstanta yang digunakan dalam persamaan laju reaksi seperti konstanta Arrhenius dan energi aktivasi. Halama Results dan tab Rating dari CSTR sama dengan general reactors.

Gambar 43. Tampilan optioin Basis halaman Details CSTR Plug Flow Reactor Plug Flow Reactor (PFR) terdiri dari sebundel pipa atau tube silinder. Aliran dimodelkan sebagai aliran plug yang berarti aliran dalam reaktor berjalan secara radial isotropik (tidak ada gradient massa atau energi). Pencampuran aksial dalam PFR dianggap tidak ada.

Gambar 44. Skema PFR Seiring reaktan mengalir di sepanjang reaktor, reaktan terus terkonsumsi seccara kontinyu, sehingga terdapat perubahan aksial dalam konsentrasi. Karena laju raksi merupakan fungsi dari konsentrasi, laju reaksi juga berubah secara aksial (kecuali reaksi orde nol).

Gambar 45. Tampilan jendela PFR

MA

36

Pada halaman Parameters, beda tekan dapat dispesifikasi berupa angka langsung atau dihitung menggunakan persamaan Ergun sebagai fungsi dari dimensi reaktor dan fluida.

Selain beda tekan, halaman ini juga mengizinkan kita melakukan spesifikasi beban panas pada reaktor, baik pendinginan maupun pemanasan. Apabila kita tidak ingin memberikan nilai beban panas secara langsung, kita dapat memilih option Formula, bukan Direct Q Value. Konfigurasi formula ini diatur lebih lanjut pada halaman Heat Transfer. Option Formula mengizinkan kita memasukkan data-data mendasar yang dapat digunakan HYSYS untuk menghitung perpindahan panas, seperti wall heat transfer, laju alir molar, heat capacity. Konstanta-konstanta empiris dalam persamaan bilangan tak berdimensi Nusselt, Prandtl, dan Reynold juga dapat dispesifikasi untuk perhitungan koefisien perpindahan panas pada bagian tube.

(a)

(b) Gambar 46. Tampilan halaman (a) Parameters dan (b) Heat Transfer PFR

MA

37

Tab Reactions dari PFR berbeda sekali dengan CSTR maupun general reactors karena konfigurasinya yang lebih kompleks. Sama seperti CSTR, tab Reactions terdiri dari tiga halaman, yaitu Overall, Details, dan Results. Halaman Overall mengatur pemilihan reaction set, pengaturan segmen PFR, dan pengaturan data katalis. Selama perhitungan tiap segmen, HYSYS akan mencoba menghitung solusi untuk seluruh panjang segmen. Jika solusi tidak diperoleh, segmen yang sedang dihitung akan dibelah menjadi dua dan solusi akan diselesaikan terlebih dahulu untuk setengah segmen pertama. Jika segmen sudah dibagi sampai poin di mana panjang segmen lebih kecil dan minimum step length, perhitungan akan dihentikan. Selain panjang minimum, pembagian segmen saat perhitungan juga dapat dibatasi dengan minimum step fraction atau jumlah segmen minimum.

Gambar 47. Tampilan halaman Overall pada tab Reactions PFR Halaman Details dan Results dari PFR sama dengan CSTR karena reaksi yang terlibat sama, yaitu reaksi kinetik. Namun,tab Rating dari PFR sedikit berbeda dengan CSTR maupun general reactors karena bentuk PFR yang memiliki tube dan data katalis sehingga terdapat data-data yang harus ditambahkan seperti jumlah tube, ketebalan tube, juga void fraction dari katalis.

Gambar 48. Tampilan tab Rating PFR

MA

38

Contoh Kasus Buat simulasi reaksi sintesis metanol dari CO dan H2. Komposisi aliran feed gas adalah CO 25%, CO2 10%, H2 50%, H2O 15%-mol pada temperatur 150oC, 80 bar, laju alir 10 kmol/jam. Keluaran reaktor didinginkan hingga metanol dan H2O terlepas dari fasa gas melalui separator. Pemurnian metanol dilakukan dengan distilasi. Reaksi yang terlibat diasumsikan hanya: CO + 2 H2 CH3OH (a) Simulasikan reaksi pada temperatur 250oC dengan reaktor konversi. Konversi ditetapkan 40% CO. (b) Apabila reaksi disimulasi dengan reaktor equilibrium, berapa temperatur reaksi seharusnya yang dapat menghasilkan konversi 40% CO? (c) Untuk perbandingan, simulasikan reaksi dalam reaktor Gibbs. Apakah pada temperatur reaksi pada nomor (b), komposisi keluaran reaktor Gibbs sama dengna keluaran reaktor equilibrium?

MA

39

8 Operasi Logika
Adjust Operasi logika adjust mengubah-ubah nilai sebuah variabel (independent variable) untuk mencapai nilai atau spesifikasi yang diinginkan (dependent variable). Dalam flowsheet, kombinasi spesifikasi tertentu mungkin dibutuhkan dan tidak dapat diselesaikan secara langsung. Masalah seperti ini harus diselesaikan secara trial-and-error. Untuk menyelesaikan trial-and-error ini, operasi adjust dapat digunakan untuk melakukan iterasi trial-and-error secara mandiri. Operasi adjust sangat fleksibel karena dapat digunakan untuk menyelesaikan satu dependent variable melalui iterasi multiple independent variable secara simultan. Operasi adjust dapat melakukan dua fungsi berikut: Mengubah-ubah nilai independent variable sampai nilai dependent variable mencapai target nilai yang dispesifikasi. Mengubah-ubah nilai independent variable sampai nilai dependent variable sama dengan niali suatu variabel di lain objek dengan offset tertentu.

Gambar 49. Tampilan jendela Adjust Untu menghapus operasi adjust, tekan tombol Delete dan HYSYS akan mengkonfirmasi penghapusan operasi. Checkbox Ignored yang teraktivasi akan menyebabkan operasi adjust tidak diperhatikan oleh HYSYS. Independent dan dependent variabel dapat diatur pada Adjusted Variable dan Target Variabel. Target value dapat berupa spesifikasi langsung, spesifikasi dari objek lain, maupun objek dari spreadsheet. Penggunaan spreadsheet akan dibahas pada Bab ini juga. Setelah koneksi sudah diatur pada tab Connections, konfigurasi iterasi seperti metode, toleransi, step size, batas atas, batas bawah, dan iteras maksimum, dapat diatur pada halaman Parameters.

MA

40

Gambar 50. Tampilan halaman Parameters operasi Adjust Contoh Kasus 1 Untuk contoh kasus reaktor sintesis metanol pada Bab 7, coba gunakan operasi Adjust untuk mendapatkan produk metanol sebesar 50 kmol/jam. Berapa laju alir feed gas yang dibutuhkan? Set Operasi logika set digunakan untuk menyatakan suatu nilai dari variabel proses sebagai fungsi terhadap proses variabel lain. Hubungan itu dapat berupa variabel yang sama dari dua objek yang berfungsi sama, contohnya temperatur dari dua penukar panas. Hubungan variabel yang disediakan oleh HYSYS berupa linier. Y = MX + B Y = dependent variable M = multiplier X = independent variable B = offset

Gambar 51. Tampilan jendela operasi Set


MA 41

Target variable merupakan dependent variable yang ingin dihubungkan dengan dependent variable. Source merupakan independent variable yang menjadi sumber persamaan yang menghubungkan kedua variable. Nilai multiplier dan offset dapat diatur pada halaman Parameters. Apabila kita ingin menghubungkan kedua variabel dengan kontanta pengali saja, nilai offset dapat dimasukkan dengan angka nol.

Gambar 52. Tampilan halaman Parameters operasi Set Recycle Kemampuan suatu simulator flowsheet untuk menyelesaikan permasalahan recycle sangatlah penting. Operasi recycle sendiri memberikan sebuah unit tambahan dalam aliran proses yang tidak mempengaruhi proses. Kondisi stream dapat ditransfer secara maju atau mundur antara aliran masuk dan keluar dari unit recycle. Berikut langkah-langkah yang dilakukan HYSYS untuk mencapai kondisi konvergen: HYSYS menggunakan nilai yang diasumsi dan menyelesaikan flowsheet di sepanjang siklus recycle. HYSYS kemudian membandingkan nilai yang diasumsi pada satu aliran yang terpasang pada recycle dengan nilai yang terhitung pada aliran yang terpasang di seberang recycle. Dari perbedaan yang ada, HYSYS mengambil nilai-nilai baru untuk menggantikan nilai-nilai yang diasumsi sebelumnya. Proses perhitungan diulang terus hingga nilai yang diasumsi mendekati nilai yang terhitung.

Gambar 53. Tampilan jendela operasi Recycle


MA 42

Spreadsheet Spreadsheet secara singkat mengaplikasikan fungsi spreadsheet untuk melakukan pemodelan flowsheet. Dengan akses menyeluruh ke smua variabel proses, spreadsheet merupakan aplikasi yang sangat powerful di HYSYS. Spreadsheet dapat digunakan untuk memanipulasi atau melakukan perhitungan custom yang tidak mungkin disediakan oleh HYSYS. Berbagai formula matematis dapat dilakukan dengan spreadsheet karena spreadsheet pada dasarnya sama dengan Excel. Contoh penggunaan spreadsheet adalah perhitungan beda tekan penukar panas. Di HYSYS, beda tekan penukar panas selalu konstan tanpa dipengaruhi oleh laju alir. Dengan spreadsheet, beda tekan dapat dibuat menjadi fungsi laju alir. Nilai laju alir diimport ke spreadsheet. Formula beda tekan sebagai fungsi laju alir disusun di spreadsheet dan nilainya diexport ke cell beda tekan pada penukar panas.

Gambar 54. Tampilan jendela Spreadsheet

MA

43

9 Optimizer
Pendahuluan HYSYS memilki aplikasi Optimizer yang dapat mengolah multivariable. Setelah sebuah flowsheet telah dibangun dan mencapai kondisi konvergen, Optimizer dapat digunakan untuk mencari kondisi operasi yang memaksimumkan atau meminimumkan suatu fungsi objektif yang didefinisikan. Optimizer memiliki spreadsheet tersendiri dan dapat mengolah berbagai macam ekspresi constraint yang mungkin. Biasanya Optimizer digunakan untuk meminimumkan kebutuhan utilitas, daya alat, atau memaksimumkan profit. Optimizer dapat diakses pada toolbar Simulation. Tiga terminology yang digunakan oleh Optimizer adalah sebagai berikut. Tabel 11. Terminology Optimizer Definisi Ini merupakan variabel-variabel yang diimport dari flowsheet yang akan dimanipulasi untuk meminimumkan atau memaksimumkan fungsi objektif. Batas atas dan bawah dari primary variables juga dapat dispesifikasi untuk mempermudah rentang pencarian. Fungsi yang akan diminimumkan atau dimaksimumkan. Fungsi objektif dapat dibangun dengan sangat fleksibel dan didefinisikan melalui Optimizer Spreadsheet. Persamaan dan pertidaksamaan yang perlu dipenuhi dalam memaksimumkan atau meminimumkan fungsi objektif.

Terminologi Primarty Variables

Objective Function

Constraint Functions

Variables Primary variables diatur dan diimport melalui tab Variables. Semua variabel proses yang dapat diubah (user-specified) dapat dijadikan primary variable. Tombol Add digunakan untuk menambah variabel, sedangkan Edit dan Delete digunakan untuk mengubah dan menghapus variabel yang telah diimport. Save Current akan menyimpan nilai yang ada, dan Reset Current akan mereset nilai-nilai variabel menjadi nilai-nilai yang telah disimpan.

Gambar 55. Tampilan tab Variables Optimizer


MA 44

Batas atas dan batas bawah tentunya juga harus dipilih sedemikian sehingga solusi yang diperoleh dapat mungkin terjadi dalam seluruh flowsheet. Misalnya primary variable yang dipilih adalah laju alir bagian tube penukar panas. Apabila laju alir ini terlalu kecil, temperature cross dapat terjadi dalam penukar panas dan menyebabkan perhitungan Optimizer berhenti. Dalam kasus ini, batas bawah dipilih seminimalnya supaya temperature cross tidak terjadi. Optimizer Spreadsheet dan Functions Optimizer di HYSYS memiliki spreadsheet khusus yang hanya dapat diakses oleh Optimizer untuk membangun fungsi objektif, juga fungsi-fungsi constraint. Optimizer spreadsheet identik dengan spreadsheet di flowsheetl variabel proses dapat diimport dan kemudian fungsi-fungsi dapat dibangun menggunakan sintaks-sintaks standar. Pada tab Functions, fungsi objektif dapat dispesifikasi pada field Cell. Nilai fungsi objektif yang sedang terhitung ditampilkan pada field di bawahnya, yaitu field Current Value. Untuk memilih bagaimana fungsi objektif harus diarahkan, tersedia option Minimize atau Maximize di sebelah kanan field Cell dan Current Value. Fungsi-fungsi constraint dispesifikasikan pada tabel Constraint Functions. Fungsi constraint dispesifikasi dengan cara memberikan nilai ruas kiri (LHS) dan ruas kanan (RHS) dari fungsi. Hubungan kedua ruas dispesifikasi pada kolom Condition, LHS > RHS, LHS < RHS, atau LHS = RHS. Penalty value menyatakan pentingnya constraint. Semakin tinggi nilai penalty value, semakin berat constraint tersebut harus diprioritaskan. Nilai penalty value secara default adalah 1.

Gambar 56. Tampilan tab Functions Optimizer Parameters Tab Parameters mengatur konfigurasi dari proses optimisasi. Scheme merupakan metode optimisasi yang digunakan. Maximum function evaluations merupakan jumlah evaluasi fungsi yang dilakukan dalam satu kali iterasi. Nilai ini berbeda dengan maximum iterations. Maximum iterations adalah jumlah maksimum iterasi untuk nilai primary variables yang berbeda. Tolerance merupakan toleransi yang diizinkan untuk mencapai solusi optimum.

MA

45

Gambar 57. Tampilan tab Parameters Optimizer Hasil perhitungan iterasi yang sedang berlangsung ditampilkan pada tab Monitor.

Gambar 58. Tampilan tab Monitor Optimizer

MA

46

10 Databook Case Studies


Pendahuluan HYSYS memilki aplikasi Databook yang berfungsi mendokumentasikan variabel-variabel secara visual untuk diamati pengaruhnya terhadap seuatu variabel lain. Secara singkat, mungkin pengamatan pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain dapat dilakukan juga dengan Spreadsheet maupun Optimizer. Namun databook dapat mengkonstruksi tampilan visual berupa grafik.

Gambar 59. Tampilan jendela Databook Variabel-variabel yang hendak diolah dalam Databook diimport melalui tab Variables. Tab Process Data Tables, Strip Charts, dan Data Recorder biasa digunakan pada operasi HYSYS dinamik. Pada operasi steady state, hanya tab Case Studies yang akan dibahas. Case Studies merupakan simulasi yang akan menampilkan secara grafis pengaruh sebuah variabel (sumbu ordinat) terhadap variabel lain (sumbu basis). Untuk menambah sebuah case studies, tekan tombol Add pada kelompok Available Case Studies. Pada kelompok Data Selection, terdapat daftar variabel yang telah diimport pada tab Variables. Independent variable dan dependent variable dapat dipilih dengan mencheck checkbox variabel tersebut masing-masing. Apabila variabel-variabel yang ingin disimulasikan sudah dipilih, tekan tombol View untuk menampilkan jendela konfigurasi case studies yang bersangkutan. Pada jendela Case Studies Setup, kita dapat mengatur batas bawah dan atas dari independent variable yang ingin kita amati. Step size merupakan jarak tiap perhitungan data. Semakin banyak variabel dan semakin kecil step size, jumlah perhitungan akan semakin banyak karena number of states yang perlu diperhitungkan semakin banyak. Tampilan grafis dapat ditampilkan secara nested ataupun diskrit. Untuk memulai simualsi case studies, tekan tombol Start untuk memulai perhitungan. Jujmlah state yang banyak akan memakan waktu yang cukup lama. Hasil perhitungan dapat dilihat dengan menekan tombol Results.

MA

47

Gambar 60. Tampilan tab Case Studies Databook

Gambar 61. Tampilan jendela Case Studies Setup Contoh Kasus Buat simulasi siklus refrigerasi propan dengan 2 tahap kompresor dengan spesifikasi sebagai berikut. Temperatur keluaran condenser adalah 30oC dan cair jenuh dan temperatur keluaran evaporator adalah -20oC dan uap jenuh. (a) Bangun studi kasus pengaruh tekanan antara kedua tahap kompresor terhadap daya kompresor dan kebutuhan propan. (b) Berapa tekanan antara dari kedua kompresor supaya daya total kompresor dan kebutuhan propan minimum?

MA

48

Gambar 62. Flowsheet refrigerasi propan dengan dua tahap kompresor

Gambar 63. Hasil simulasi refrigerasi propan dengan dua tahap kompresor

MA

49

You might also like