You are on page 1of 9

Fotometri

Dede Djuhana E-mail:dede@sika.ui.ac.id Departemen Fisika FMIPA-UI

0-0

Fotometri

 Fotometri adalah bagian dari optik yang mempelajari mengenai kuat cahaya(intensity) dan derajat penerangan(brightness).  Cahaya adalah suatu bentuk energi yaitu energi pancaran dan diterima oleh indera penglihatan(retina mata).  Secara eksperimental, mata sensitif terhadap panjang gelombang daerah rendah dari pancaran cahaya sehingga dapat membedakan intensitas antara dua sumber cahaya yaitu dengan mengukur jumlah daya yang dipancarkan oleh cahaya tampak.  Jumlah uks pancaran cahaya yang sama oleh mata diterima berbeda untuk tiaptiap warna. Umumnya warna hijau paling sensitif untuk mata( = 5550A). Pada = 5550A menghasilkan 1watt pancaran dari sinar monokromatik sesuai dengan 685lumen. Untuk mata normal 1lumen sesuai dengan
1 685 o o

watt untuk cahaya hijau.

Gelombang & Optik : Fotometri

Besaranbesaran fotometri

 Arus cahaya adalah uks cahaya yang dipancarkan oleh sebuah sumber(luminous ux). Simbolnya F dan satuannya lumen(lm) F = 4I .  Kuat penerangan adalah banyaknya cahaya yang dipancarkan oleh sebuah sumber titik persatuan sudut ruang(luminous intensity). Simbolnya I dan satuannya candela(cd). I= dF ; d = sudut ruang (1)

 Derajat pancaran adalah banyaknya uks cahaya yang jatuh tegak lurus pada satu satuan luas permukaaan. Simbolnya E dan satuannya lumen/luas=lux. E= 4I I dF = = jatuh tegak lurus d 4R2 R2 (2)

 Derajat penerangan adalah kuat cahaya persatuan luas permukaan(brightness). Simbolnya B dan satuannya cd/m2 . B=
Gelombang & Optik : Fotometri

I A = luas permukaan A

(3)

Hukumhukum fotometri

Hukum kuadrat terbalik


 Titik P adalah sumber cahaya dengan kuat penerangan I , jika A, B dan C adalah permukaan bola yang berjarijari 1m, 2m dan 3m dari titik P dan mempunyai sudut ruang yang sama maka F EA : E B : E C = = = I lumen F F F : : A B C 1 1 1 : : 12 22 32 (4)

 Penerangan pada sebuah permukaan yang tegak lurus cahaya jatuh berbanding terbalik dengan kuadrat jarak dari permukaan ke sumber.

Gelombang & Optik : Fotometri

Hukum cosinus dari Lambert


 Hukum kuadrat terbalik dipakai untuk cahaya jatuh tegak lurus permukaan. Jika arah cahaya jatuh tidak tegak lurus yaitu membuat sudut dengan sudut normal maka luasnya menjadi A cos .  Penerangan pada sebuah titik diatas suatu permukaan berbanding lurus dengan cosinus sudut antara cahaya jatuh dan arah normal. Hal ini disebut Hukum cosinus dari Lambert. E= I cos d2 (5)

dimana d=jarak dari sumber dan I = besarnya kuat penerangan pada arah tertentu.  Maka dapat dikatakan suatu permukaan ternyata sama terangnya jika dilihat dari arah yang berbeda I I cos = A cos A (6)

Gelombang & Optik : Fotometri

Pemakaian

Penerangan pada satu titik diatas permukaan


EP cos Ep = = = I cos 2 d z z d= d cos I 3 cos z2 (7)

dimana z= tinggi sumber dari permukaan. Misalkan penerangan pada titik sudut ruang adalah x,y dan z maka penerangan pada titik P adalah EP = = d = I cos d2 I z d3 a +
2

(8)

z2 2

= x +y +

z2 2

Gelombang & Optik : Fotometri

I(cd)

I(cd)

d
d

Gambar 1: Penerangan disatu titik diatas permukaan

Gelombang & Optik : Fotometri

Sumber yang berderetderet


 Kuat penerangan pada titik P(ditengah) EP cos 1 = = 2I 3 3 + cos 2 + cos 1 z2 z cos 2 = 1/2 (1/2x)2 + z 2 (9) z (3/2x)2 + z2
1/2

 Kuat penerangan pada titik Q(diujung) EQ cos 1 = = I 3 3 + 2 cos 2 + 1 + 2 cos 1 z2 z z cos = 2 1/2 x2 + z 2 (2x)2 + z 2 (10)
1/2

Gelombang & Optik : Fotometri

x 2

1 2 1

Lantai P SUMBER YANG BERDERET Q

Gambar 2: Sumber yang berderet

Gelombang & Optik : Fotometri

You might also like