You are on page 1of 13

Macam macam Mikroskop

Zebriyandi* 10-2010-102 B7 4 Januari 2011

Pendahuluan
Mikroskop merupakan suatu alat yang digunakan untuk melihat objek yang terlalu kecil yang tidak dapt dilihat oleh mata telanjang. Mikroskop terdiri dari berbagai jenis yang beragam seiring dengan perkembangan teknologi banyak mikroskop yang sudah dapat meneliti pada tingkat atom atau benda yang terkecil yang tidak dapt diurai lagi oleh apapun. Dalam bidang kedokteran mikroskop dapt membantu sekali dalam perkembangan penyakit yang harus diteliti serta menunjukkan tingkat kemajuan teknologi dalam hal itu. Maka dari itu dalam makalah ini akan dibahas defenisi mikroskop,cara peggunaanya,serta berbagai jenis mikroskop yang cocok dan baik untuk meneliti sampel tertentu.

*Mahasiswa semester 1 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Alamat Korespondensi : Zebriyandi Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Krida Wacana jl. Terusan Arjuna Utara No. 6 Jakarta 11510 No. telp 021 05694 Email: zebriyandi@yahoo.co.id

Sejarah Mikroskop
Dalam sejarah, yang dikenal sebagai pembuat mikroskop pertama kali adalah dua ilmuwan Jerman, yaitu Hans Janssen dan Zacharias Janssen (ayah-anak) pada 1590. Penemuan mikroskop tersebut mendorong ilmuwan lain, seperti Galileo Galilei (Italia), untuk membuat alat yang sama. Galileo menyelesaikan pembuatan mikroskop pada 1609, dan mikroskop yang dibuatnya dikenal dengan nama mikroskop Galileo. Mikroskop jenis ini menggunakan lensa optic, sehingga disebut mikroskop optic.1 Mikroskop yang dirakit dari lensa optik memiliki kemampuan terbatas dalam memperbesar ukuran obyek. Hal ini disebabkan oleh limit difraksi cahaya yang ditentukan oleh panjang gelombang cahaya. Secara teoritis, panjang gelombang cahaya ini hanya sampai sekitar 200 nanometer. Pelopor pembuat mikroskop adalah Antonie van Leuwenhoek. Pada abad ke-17 Leuwenhoek membuat mikroskop satu lensa. Dia membuat gambar-gambar yang dilihatnya di bawah mikroskop. Dia juga menemukan bakteri, meskipun dia tidak tahu apa yang sebenarnya dia temukan. Pada pertengahan abad ke-17 Robert Hooke menggambarkan suatu gabus yang terlihat melalui mikroskop yang dia buat. Seperti halnya Leuwenhoek, dia tidak tahu apa sebenarnya yang dia lihat. Mikroskop mengalami perkembangan dari abad ke abad. Pada tahun 1860 ditemukan mikroskop binokuler dan pada tahun 1880 ditemukan mikroskop multi-okuler. Pada tahun 1933 ditemukan mikroskop electron.2 Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat, atau mengenali benda-benda renik yang terlihat kecil menjadi lebih besar dari aslinya .

Jenis jenis Mikroskop


Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan, adalah mikroskop optik. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut. Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu, mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok besar,

yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan. Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan mikroskop monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel. Mikroskop monokuler merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa okuler dan binokuler memiliki 2 lensa okuler. Berdasarkan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan, mikroskop dibagi menjadi 2 bagian, yaitu mikroskop sederhana (yang umumnya digunakan pelajar) dan mikroskop riset (mikroskop dark-field, fluoresens, fase kontras, Nomarski DIC, dan konfokal). 3 1. Mikroskop Sederhana Mikroskop berasal dari bahasa Yunani. Yaitu terdiri dari (kata MICRON = kecil dan SCOPOS = tujuan) adalah sebuah alat untuk melihat obyek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata. 2. Mikroskop Cahaya monokuler binokuler Mikroskop cahaya menggunakan tiga jenis lensa, yaitu lensa obyektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa obyektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop sedangkan penggunaan lensa okuler terletak pada mikroskop bisa berbentuk lensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Pada ujung bawah mikroskop terdapat tempat dudukan lensa obyektif yang bisa dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yg ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi obyek dan lensa-lensa mikroskop yang lain. Lensa obyektif berfungsi guna pembentukan bayangan pertama dan menentukan struktur serta bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir serta berkemampuan untuk memperbesar bayangan obyek sehingga dapat memiliki nilai "apertura" yaitu suatu ukuran daya pisah suatu lensa obyektif yang akan menentukan daya pisah spesimen,

sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah. Lensa okuler, dihasilkan adalah lensa mikroskop yang terdapat dibagian ujung atas tabung lensa obyektif berkisar antara 4 hingga 25 kali.

berdekatan dengan mata pengamat, dan berfungsi untuk memperbesar bayangan yang oleh

Lensa kondensor, adalah lensa yang berfungsi guna mendukung terciptanya pencahayaan pada obyek yang akan dilihat sehingga dengan pengaturan yang tepat maka akan diperoleh daya pisah maksimal. Jika daya pisah kurang maksimal maka dua benda akan terlihat menjadi satu dan pembesarannya pun akan kurang optimal. 3. Mikroskop Elektron Dari berbagai Mikroskop itu mikroskop elektron yang memiliki perbesaran paling tinggi, dapat memperbesar benda sampai 500.000 kali.. Mikroskop ini menggunakan elektron sebagai ganti cahaya pada mikroskop cahaya. 4. Mikroskop Kamera Mikroskop kamera merupakan inovasi baru pengamatan preparat. Sistem ini memungkinkan kemudahan dan kenyamanan pengamatan data mikroskop, terutama untuk pengamatan yang melibatkan banyak pengamat dalam waktu bersamaan. Inovasi baru dalam system ini terutama dalam hal penampilan, dan penyimpanan data dalam bentuk data elektronik. Sehingga visualisasi pengamatan preparat mikroskop dapat ditampilkan melalui layar televisi, LCD/DLP proyektor, atau computer dan dapat disimpan sebagai gambar atau movie.

Bagian Mikroskop Optik

1. LENSA OKULER, yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif 2. LENSA OBJEKTIF, lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif. 3. TABUNG MIKROSKOP (TUBUS), tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus dan menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler. 4. MAKROMETER (PEMUTAR KASAR), makrometer berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat. 5. MIKROMETER (PEMUTAR HALUS), pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada makrometer. 6. REVOLVER, revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya. 7. REFLEKTOR, terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung. Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya. 8. DIAFRAGMA, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk. 9. KONDENSOR, kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini dapat putar dan di naik turunkan. 10. MEJA MIKROSKOP, berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan di amati. 11. PENJEPIT KACA, penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak mudah bergeser. 12. LENGAN MIKROSKOP, berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop. 13. KAKI MIKROSKOP, berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop. 14. SENDI INKLINASI (PENGATUR SUDUT), untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop.

Mikroskop Optik
Perbesaran bayangan mikroskop optic dapat mencapai 1000 kali. Mikroskop ini tersusun dari dua buah lensa cembung. Satu lensa yang berhadapan dengan benda disebut lensa objektif. Lensa lain yang berhadapan dengan mata pengamat disebut lensa okuler. Jarak fokus lensa objektif pada mikroskop lebih besar daripada jarak fokus lensa okuler. Untuk memperjelas penampakan bayangan yang dihasilkan oleh mikroskop, pada sisi bawah benda biasanya dipasang cermin datar. Cermin ini digunakan untuk memantulkan cahaya dari luar agar masuk ke benda yang diamati. Mikroskop optik, yaitu mikroskop yang proses perbesaran benda menggunakan cahaya biasa (cahaya tampak). Jenis- jenis mikroskop optik antara lain mikroskop stereo (dissecting microscope), mikroskop majemuk (compound microscope), mikroskop polarisasi, mikroskop fase kontras (phase contrast microscopy) yang menghasilkan gambar 3 dimensi, mikroskop normaski dan mikroskop fluorescence. Fungsi mikroskop optikal adalah: 1. Untuk memvisualisasi detail yang sangat kecil dalam struktur suatu obyek 2. Untuk menampilkan gambar dari obyek yang diperbesar 3. Untuk mengukur panjang, sudut, area, dll pada suatu obyek 4. Sebagai alat analisa untuk menentukan bagian optik suatu obyek seperti indeks refraksi, reflektansi, dan perubahan fase; 5. Untuk mendapatkan informasi histokimia suatu objek dengan menggunakan pewarnaan.
1. Bright Field Illumination

Bright field mikroskop adalah yang paling sederhana dari semua teknik mikroskop cahaya. Sampelnya melalui iluminasi cahaya putih ditransmisikan, yaitu diterangi dari bawah dan diamati dari atas. Keterbatasan termasuk rendah kontras sampel biologi yang paling jelas dan resolusi rendah karena kabur dari bahan fokus. Kesederhanaan dari teknik dan persiapan sampel minimal yang diperlukan adalah keuntungan yang signifikan. Bright field mikroskop adalah sederhana dari berbagai teknik yang digunakan untuk penerangan sampel dalam mikroskop cahaya dan kesederhanaan yang membuatnya menjadi teknik yang populer.

2. Oblique Illumination Oblique illumination adalah pencahayaan di mana sinar dari cahaya diarahkan secara diagonal ke sebuah objek sehingga cemerlang diterangi sementara sekitar daerah dalam bayangan. iluminasi miring pada dasarnya bekerja dengan menonjolkan setiap gradien fase dalam spesimen transparan. Ini adalah cara untuk mencapai kekuatan menengah (misalnya tujuan 40x) dengan mikroskop yang dengan atau tanpa cermin, dan merupakan teknik amatir dapat digunakan untuk meningkatkan visibilitas ketika mempelajari subjek kontras rendah, terutama jika tidak cukup beruntung untuk memiliki fase kontras atau bidang daya penerangan gelap tinggi.Oblique pencahayaan juga bekerja dengan baik pada sel tunggal seperti protozoa 3. Cross-Polarized Light Illumination Polarized cahaya adalah teknik meningkatkan kontras-yang meningkatkan kualitas gambar yang diperoleh dengan bahan birefringent bila dibandingkan dengan teknik lain seperti darkfield dan pencahayaan brightfield, kontras diferensial gangguan, fase kontras, kontras Hoffman modulasi, dan fluoresensi. Mikroskop cahaya Polarized memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi dan dapat digunakan untuk kedua studi kuantitatif dan kualitatif ditargetkan pada berbagai spesimen anisotropik. mikroskop polarisasi kualitatif sangat populer dalam prakteknya, dengan volume banyak didedikasikan untuk subjek. Sebaliknya, aspek kuantitatif mikroskop cahaya terpolarisasi, yang terutama digunakan dalam kristalografi, merupakan subjek yang jauh lebih sulit yang biasanya terbatas pada ahli geologi, mineral, dan kimia. Namun, kemajuan mantap dibuat selama beberapa tahun terakhir telah memungkinkan ahli biologi untuk mempelajari karakter birefringent dari banyak sub-selular rakitan anisotropik.

Mikroskop cahaya terpolarisasi dirancang untuk mengamati dan foto spesimen yang terlihat terutama karena karakter mereka optik anisotropik. Mikroskop cahaya Polarized ini mampu memberikan informasi pada warna penyerapan dan batas-batas jalur optic antara mineral yang berbeda indeks bias, dengan cara yang mirip dengan pencahayaan brightfield, tetapi teknik ini juga dapat membedakan antara zat isotropic dan anisotropic. Selanjutnya, teknik eksploitasi kontras meningkatkan sifat optik khusus untuk anisotropi dan mengungkapkan informasi rinci mengenai struktur dan komposisi bahan yang tidak ternilai untuk identifikasi dan tujuan diagnostik.

Terpolarisasi mikroskop cahaya adalah mungkin paling dikenal untuk aplikasi dalam ilmu geologi, yang berfokus terutama pada studi tentang mineral dalam bagian batuan tipis.Namun, berbagai bahan lainnya dapat dengan mudah diperiksa dalam cahaya terpolarisasi, termasuk mineral alam dan industri, komposit semen, keramik, serat mineral, polimer, pati, kayu, urea, dan sejumlah makromolekul biologis dan rakitan struktural. Teknik ini dapat digunakan baik secara kualitatif dan kuantitatif dengan sukses, dan merupakan alat yang beredar untuk ilmu bahan, geologi, kimia, biologi, metalurgi, dan bahkan obat-obatan.

4. Dark Field Illumination Darkfield mikroskop adalah teknik pencahayaan khusus yang mengkapitalisasi pada iluminasi miring untuk meningkatkan kontras di spesimen yang tidak dicitrakan baik di bawah kondisi pencahayaan brightfield normal.Setelah urutan ke nol (langsung) cahaya telah diblokir oleh menghentikan buram di kondensor Sub, sinar yang melewati spesimen dari sudut miring pada semua azimuths adalah terdifraksi, dibiaskan, dan tercermin dalam tujuan mikroskop untuk membentuk gambar terang dari spesimen ditumpangkan ke latar belakang gelap. Darkfield mikroskop (banyak lebih suka istilah 'Darkground' merender) objek sebagai terang terhadap gelap latar belakang, jauh meningkatkan kontras dan visibilitas benda kecil. Darkfield mikroskop adalah metode sederhana dan populer untuk rendering spesimen tak bercacat dan transparan terlihat jelas. calon yang baik untuk pengamatan darkfield sering memiliki indeks bias nilai sangat dekat dengan lingkungan mereka dan sulit untuk gambar dengan teknik brightfield konvensional. Sebagai contoh, organisme air kecil, oosit, dan sel-sel dalam kultur jaringan memiliki indeks bias berkisar 1,2-1,4, sehingga perbedaan optik diabaikan dari media air sekitarnya (indeks bias 1,3). Ini dan sejenisnya spesimen adalah calon ideal untuk pengamatan dengan teknik iluminasi darkfield. 5. Phase Contrast Illumination Mikroskop fase kontras secara luas digunakan untuk memeriksa spesimen seperti jaringan biologi. Ini adalah jenis mikroskop cahaya yang meningkatkan kontras objek transparan dan tidak berwarna dengan mempengaruhi jalur optik cahaya. Mikroskop fase kontras mampu

menunjukkan komponen dalam sel atau bakteri, yang akan sangat sulit untuk melihat dalam mikroskop cahaya biasa.4 Mikroskop fase kontras menggunakan fakta bahwa melalui cahaya melewati bagian transparan dari spesimen perjalanan lebih lambat dan, karena ini adalah bergeser dibandingkan dengan cahaya terpengaruh. Perbedaan dalam tahap tidak terlihat mata manusia. Namun, perubahan fasa dapat ditingkatkan menjadi setengah panjang gelombang dengan piring-fase transparan dalam mikroskop dan dengan demikian menyebabkan perbedaan dalam kecerahan. Hal ini membuat objek transparan bersinar dalam kontras dengan sekitarnya. Mikroskop fase kontras adalah alat penting dalam penelitian biologi dan medis. Ketika berhadapan dengan komponen transparan dan tidak berwarna dalam sel, pencelupan adalah alternatif tetapi pada saat yang sama berhenti semua proses di dalamnya. Mikroskop fase kontras telah memungkinkan untuk mempelajari sel hidup, dan pembelahan sel adalah contoh dari sebuah proses yang telah diteliti secara rinci dengan itu.Mikroskop fase kontras dengan dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika, 1953. 6. Differential Interference Contrast Mekanisme yang sangat baik untuk rendering kontras dalam spesimen transparan, differential interference contrast (DIC) adalah sebuah mikroskop geser balok gangguan sistem di mana balok referensi adalah dicukur dengan jumlah yang sangat kecil, umumnya agak kurang dari diameter disk Airy. Teknik ini menghasilkan gambar bayangan-cast monokromatik yang efektif menampilkan gradien jalur optik untuk kedua frekuensi spasial tinggi dan rendah hadir dalam spesimen. Mereka wilayah spesimen di mana peningkatan jalur optik sepanjang arah referensi terlihat lebih terang (atau lebih gelap), sedangkan daerah di mana perbedaan penurunan jalan muncul dalam kontras terbalik. Sebagai gradien perbedaan jalur optik tumbuh lebih curam, kontras gambar secara dramatis meningkat. Melalui mekanisme sangat berbeda dari fase kontras, kontras diferensial gangguan mengkonversi spesimen gradien jalur optik mempertimbangkan perbedaan amplitudo yang dapat divisualisasikan sebagai peningkatan kontras pada gambar yang dihasilkan. Komponen optik yang diperlukan untuk kontras diferensial gangguan mikroskop tidak menutupi atau menghalangi diafragma obyektif dan kondensor (seperti dalam fase atau kontras Hoffman modulasi), sehingga memungkinkan instrumen untuk dipekerjakan di aperture numerik penuh. Hasilnya adalah

peningkatan dramatis dalam resolusi (terutama dalam arah sumbu optik), penghapusan artefak halo, dan kemampuan untuk menghasilkan gambar yang sangat baik dengan spesimen yang relatif tebal. Selain itu, diferensial gangguan menghasilkan kontras gambar yang dapat dengan mudah dimanipulasi dengan menggunakan teknik digital imaging dan video untuk lebih meningkatkan kontras.5

Mikroskop Elektron
Mikroskop elektron adalah sebuah mikroskop yang mampu melakuakan peambesaran obyek sampai duajuta kali, yang menggunakan elektro statik dan elektro maknetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus dari pada mikroskop cahaya. Mikroskop electron ini menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi elektro maknetik yang lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya. Macam macam mikroskop elektron:
1. Mikroskop transmisi elektron (TEM) 2. Mikroskop peminda itransmisi elektron (STEM) 3. Mikroskop pemindai elektron 4. Mikroskop pemindai lingkungan elektron (ESEM) 5. Mikroskop refleksi elektron (REM)

Scanning Probe Microscope


Mikroskop Scanning probe (SPM) memungkinkan para ilmuwan untuk citra, mengkarakterisasi dan bahkan memanipulasi struktur bahan pada skala sangat kecil termasuk fitur proporsi atom. Berbagai struktur material dan sifat dapat dipelajari seperti sistem buatan manusia dan alam, termasuk sistem biologi. Keuntungan dari mikroskop ini adalah :

Resolusi mikroskop tidak dibatasi oleh difraksi, tetapi hanya dengan ukuran sampel interaksi volume-probe (yaitu, fungsi menyebar titik ), yang dapat sekecil beberapa

picometres. Maka kemampuan untuk mengukur perbedaan lokal kecil di ketinggian objek (seperti itu dari 135 langkah picometre pada <100> silikon) adalah tak tertandingi. Lateral interaksi probe-sampel hanya berlaku di ujung atom atau atom yang terlibat dalam interaksi.

Interaksi dapat digunakan untuk memodifikasi sampel untuk menciptakan struktur yang kecil ( nanolithography ). Tidak seperti metode mikroskop elektron, spesimen tidak memerlukan vakum parsial tetapi dapat diamati di udara pada suhu dan tekanan standar atau saat tenggelam dalam wadah reaksi cair. Kerugian dari mikroskop ini adalah

1)

Bentuk rinci dari ujung pemindain terkadang sulit untuk menentukan.Pengaruhnya pada data hasil terutama terlihat jika spesimen sangat bervariasi di ketinggian jarak lateral 10nm atau kurang

2)

Teknik pemindaian umumnya lebih lamat dalam memperoleh gambar, karena proses pemindaian. Akibatnya, upaya yang dilakukan untuk lebih meningkatkan tingkat pemindaian. Seperti semua teknik scanning, embedding informasi spasial ke dalam urutan waktu membuka pintu untuk ketidakpastian dalam metrologi, mengatakan tentang jarak dan sudut lateral, yang timbul karena efek waktu-domain seperti drift spesimen, osilasi umpan balik, dan getaran mekanik.

3) 4)

Ukuran gambar maksimun yang umumnya lebih kecil. Scanning probe mikroskop seringkali tidak berguna untuk memeriksa interface padat-padat atau cair.

Scanning Acoustic Microscope


Scanning Microscopy Acoustic, sering disebut sebagai SAM atau SAT (Scanning Acoustic Tomography) yang tak tertandingi dalam kemampuannya untuk tempat delaminations, retak dan anomali non-destruktif. Tidak hanya akustik mikroskop mendeteksi kegagalan tetapi juga dapat memberikan lokasi spesifik dari masalah.

Kesimpulan
Mikroskop memiliki jenis yang berbeda, dan mempunyai fungsi yang berbeda-beda juga. Mikroskop terbagi menjadi beberapa macam yaitu, mikroskop optik, mikroskop elektron, scanning probe microscope dan scanning acoustic microscope. Mikroskop optik dibagi menjadi 6, yaitu (bright field illumination, oblique illumination, cross-polarized light illumination, dark field illumination, phase contrast illumination, differential interference contrast). Sedangkan mikroskop elektron dibagi menjadi 2, yaitu (Transmission Electron Microscope (TEM dan Scanning Electron Microscope (SEM)). Setiap mikroskop mempunyai cara kerja yang berbeda. Mikroskop yang mempunyai jenis bright field illumination adalah untuk melihat sel darah merah sedangkan phase contrast illumination mikroskop untuk melihat sel transparan

Daftar Pustaka
1. Utami HP. Mengenal cahaya dan optic. Jakarta: Balai Pustaka; 2002.p.66-8. 2. Ferqonita D. Seri IPA biologi. Jakarta: Quadra; 2005.p. 15-6. 3. Saktiyono. IPA biologi. Jakarta: Erlangga; 2006.p. 10-2.
4. Mitchell R. Biologi. Jakarta: Erlangga; 2003.p. 114. 5. Arisworo D, Yusa, Sutresna N. Ilmu pengetahuan

alam. 1st ed. Jakarta :

Grafindo;2006.p.175-7. 6. Giancoli DC. Fisika. 5th ed. Jakarta: Erlangga;2004.p.360-2.

You might also like