You are on page 1of 10

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

Pemanfaatan ekstrak daun kemangi (Ocimum basilicum forma citratum) sebagai hand sanitizer spray
BIDANG KEGIATAN: PKM GT

Disusun oleh:

1. Titis Dwijayanti 2. Tanjung Irwanto 3. Tika Novita Sari 4. Susi yanti 5. Wenik Setyani

16102986A 16102983A 16102986A 16102981A 16102994A

UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA 2013

HALAMAN PENGESAHAN USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

1. Judul Kegiatan: Pemanfaatan ekstrak daun kemangi (Ocimum basilicum forma citratum) sebagai hand sanitizer spray 2. Bidang Kegiatan
: PKM-GT

3. Ketua Pelaksana Kegiatan


a. Nama : Titis Dwijayanti b. NIM : 16102986 A c. Jurusan : S-1 Farmasi d. Universitas : Universitas Setia Budi e. Alamat rumah dan No. HP : 08566533902 f. Alamat email : titisdwijayanti@gmail.com 4. Anggota Kegiatan : Susi Yanti 16102981A Tanjung Irwanto 16102983A Tika Novita Sari Wenik Setyani 5. Dosen Pendamping a. b. c. d. Nama Lengkap dan Gelar NIS Alamat Rumah No. Telp/HP : : : : Surakarta, 16102986A 16102994A

Menyetujui Ketua Program Studi Ketua Pelaksana

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan,

Dosen Pembimbing

Lembar Pernyataan
Dengan ini kami menyatakan bahwa dalam pengajuan Program Kreativitas mahasiswa Gagasan Tertulis (PKM GT) merupakan hasil kegiatan kerjasama tim yang baru diselesaikan oleh sejumlah mahasiswa untuk melakukan penelitian dari dosen pembimbing, dengan ketentuan sebagai berikut, Nama ketua NIM Jumlah Anggota : Fakultas Perguruan Tinggi : Titis Dwi Jayanti : 16102986A : 4 orang : Farmasi : Universitas Setia Budi

6. Judul Program

: Pemanfaatan ekstrak daun kemangi (Ocimum basilicum forma citratum) sebagai hand sanitizer spray

dengan hasil penelitian ini kami berharap bisa diterbitkan menjadi jurnal ilmiah yang bisa bermanfaat untuk masyarakat, dan sepanjang pengetahuan kami juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Surakarta, Menyetujui Ketua Program Studi Ketua Pelaksana

Pemanfaatan ekstrak daun kemangi (Ocimum basilicum forma citratum) sebagai hand sanitizer spray LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan aspek yang sangat penting bagi manusia untuk beraktivitas terutama dalam kehidupan modern dewasa ini. Gaya hidup modern menuntut manusia untuk selalu bergerak cepat dan menggunakan waktunya seefisien mungkin. Tuntutan zaman yang sedemikian mengharuskan manusia untuk menjaga kesehatannya agar terhindar dari penyakit yang dapat menghambat gerak dan mengurangi efisiensi waktunya ( Wahyono, 2010). Salah satu penyakit yang banyak menjangkiti masyarakat di negara berkembang seperti Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi. Berdasarkan data yang diperoleh dari WHO tahun 1998, lebih dari 45% kematian yang terjadi di negara-negara ASEAN adalah akibat penyakit infeksi. Penyakit infeksi masih menempati urutan pertama penyebab kesakitan dan kematian yang terjadi di negara berkembang. Bagi penderita, penyakit infeksi tidak hanya menyebabkan penderitaan fisik tapi juga penurunan kinerja dan produktivitas( Wahyono, 2007) Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus, maupun jamur, dan dapat terjadi di masyarakat (community acquired) maupun di rumah sakit (hospital acquired) (Wahjono, 2007). Penyakit infeksi menular dan menyebar dengan mudah melalui tangan. Oleh karena itu sering mencuci tangan adalah suatu keharusan dalam rangka untuk menangkal kuman penyebab penyakit yang ditularkan melalui kontak yang sering dengan orang lain. Salah satu cara pencegahan infeksi yang ditetapkan oleh Center for Disease Control adalah dengan penggunaan antiseptik untuk membersihkan tangan atau bagian tubuh lainnya yang tercemar darah atau cairan tubuh lainnya ( Bailey, 2010). Meningkatnya keinginan masyarakat untuk menggunakan bahan alam atau back to nature, ditanggapi dengan banyaknya produk- produk topikal berbahan aktif tanaman untuk perawatan kesehatan, kosmetik dan pencegahan penyakit. Hand Sanitizer yang berasal dari bahan alam lebih aman digunakan, tidak mengandung zat kimia berbahaya, tidak merusak pernafasan, aman untuk anak-anak dan biodegrable ( Zerbe, 2010).

Daun kemangi merupakan salah satu tanaman yang banyak digunakan oleh masyarakat di indonesia sebagai lalapan, penghilang bau amis pada tangan setelah makan. Daun kemangi merupakan satu dari sekian banyak tanaman yang digunakan sifat fungsionalitasnya dalam menjaga kesehatan manusia dan juga sebagai obat untuk mengatasi berbagai penyakit. Selain manfaat tersebut, kemangi juga dapat digunakan sebagai pestisida nabati, bahan minuman penyegar, pembersih udara dan penghasil minyak atsiri. Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan terhadap kemangi, didapatkan bahwa kemangi berkhasiat sebagai analgesik, anti-amnesic and nootropic, anthelmintik, antibakterial, anti katarak, anti fertilitas, anti hiperlipidemi, anti inflamasi, antilipidperoksidatif, anti oksidan, anti stress, anti thyroid, antitusif, anti ulkus,kemoprotektif, imunomodulator, radioprotektif, aktivitas hipoglikemik, aktivitas hipotensif, dan anti kanker. Sejumlah penelitian in vitro juga telah dilakukan pada spesies daun kemangi lainnya yaitu Ocimum bacilicum & Ocimum gratissimum yang menunjukkan hasil bahwa daun kemangi tersebut dapat menghambat pertumbuhan bakteri aerob antara lain Klebisiella pneumonia, Streptococcus viridians, Streptococcus albus, Pseudomonas aeruginosa, dan Proteus vulgaris1.Ekstrak daun kemangi mengandung eugenol, alkaloid, steroid, tannin, flavonoid & phenol. Eugenol adalah kandungan terbanyak dari minyak esensial daun kemangi yang juga merupa Pemanfaatan ekstrak daun kemangi (Ocimum basilicum forma citratum) sebagai hand sanitizer spray kan zat anti bakteri. Eugenol digunakan pada bidang farmasi sebagai bahan pembuatan senyawa antibakteri.2 Spray merupakan bentuk sediaan cair yang digunakan dengan cara disemprot, mengandung satu atau lebih zat aktif dalam wadah kemas tekan dan dapat digunakan untuk obat dalam ataupun obat luar (Ditjen POM RI, 1995). Sediaan Hand Sanitizer spray merupakan produk inovasi antiseptik tangan yang memberikan efek dingin pada kulit dan mudah menyerap ke dalam pori-pori. Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis membuat gagasan untuk memanfaatkan ekstrak daun kemangi dalam bentuk sediaan Hand Sanitizer Spray yang efektif, praktis, aman dan tidak menimbulkan reaksi alergi pada kulit bahkan pada jenis kulit yang sensitif.

TUJUAN PENULISAN Tujuan karya tulis ilmiah ini adalah: A. Tujuan Umum Memberikan gagasan alternatif untuk mencegah penyakit infeksi pembuatan sediaan Hand Sanitizer Spray yang efektif, aman dan praktis dalam penggunaanya. B. Tujuan Khusus Mendorong penelitian dan pengembangan ekstrak daun kemangi ( Ocimum sanctum Linn) sebagai bahan yang poten untuk antiseptik tangan sehingga dapat dijadikan sediaan Hand Sanitizer Spray. MANFAAT PENULISAN Karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat : 1. Mendapatkan kajian ilmiah tentang potensi daun kemangi ( Ocimum sanctum Linn) 2. Meningkatkan komoditas daun kemangi ( Ocimum sanctum Linn) menjadi sediaan Hand Sanitizer spray sehingga memberikan nilai tambah bagi pemanfaatan ekstrak daun kemangi terutama dalam sediaan kosmetika bentuk spray yang praktis dalam penggunaannya. 3. Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa ekstrak daun kemangi dapat digunakan untuk mencegah beberapa penyakit infeksi. GAGASAN Infeksi Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan karena masuknya bibit penyakit. Penyakit ini menular dari satu orang ke orang lain. Orang yang sehat harus dihindarkan dari orang-orang yang menderita penyakit dari golongan ini.Penyebab utama infeksi diantaranya adalah bakteri dan jasad hidup (organisme). Kuman-kuman ini menyebar dengan berbagai cara dan vektor (Ahira, 2011).

Contoh-contoh penyakit infeksi : 1. Penyebab penyakit adalah bakteri (jasad renik atau kuman) 3. Jamur Kurap, kutu air, dan gatal pada lipatan paha: ditularkan melalu sentuhan atau dari pakaian yang dipakai secara bergantian 4. Parasit internal (hewan yang berbahaya yang hidup di dalam tubuh) Disentri: ditularkan dari kotoran ke mulut Malaria: melalui gigitan nyamuk TBC : ditularkan melalui udara Tetanus : melalui luka yang kotor Mencret : lalat, air dan jari yang kotor Pneumonia : lewat batuk (udara) Gonorrhea dan sifilis : hubungan kelamin Sakit telinga : dengan selesma (masuk angin dan pilek)

2. Penyebab penyakit adalah virus (kuman yang lebih kecil daripada bakteri) Selesma, influensa, campak, gondok : ditularkan melalau udara, batuk, ataupun lalat Rabies : melalui gigitan binatang Penyakit kulit : melalui sentuhan

5. Parasit eksternal (hewan yang berbahaya yang hidup pada permukaan tubuh) Kutu rambut, kutu hewan, kutu busuk berupa kudis: penularannya dari orangorang yang telah terinfeksi atau melalui pakaian ( Block, 2001). Ekstrak Daun Kemangi ( Ocimum sanctum Linn) Daun kemangi berkhasiat sebagai analgesik, anti-amnesic and nootropic, anthelmintik, antibakterial, anti katarak, anti fertilitas, anti hiperlipidemi, anti inflamasi, antilipidperoksidatif, anti oksidan, anti stress, anti thyroid, antitusif, anti ulkus,kemoprotektif, imunomodulator, radioprotektif, aktivitas hipoglikemik, aktivitas hipotensif, dan anti kanker. Sejumlah penelitian in vitro juga telah dilakukan pada spesies daun kemangi lainnya yaitu Ocimum bacilicum & Ocimum gratissimum yang menunjukkan hasil bahwa daun kemangi

tersebut dapat menghambat pertumbuhan bakteri aerob pada rongga mulut antara lain Klebisiella pneumonia, Streptococcus viridians, Streptococcus albus, Pseudomonas aeruginosa, dan Proteus vulgaris.1 Pada penelitian in vitro dari spesies daun kemangi lainnya, Ocimum americanum dapat menghambat pertumbuhan bakteri tiga mikroba rongga mulut yang diuji, yaitu Streptococcus mutans, Lactobacillus casei dan Candida albicans.3 Kemangi dapat diekstrak untuk diketahui kandungannya, demikikan juga efeknya terhadap aktivitas bakteri. Ekstrak daun kemangi mengandung eugenol, alkaloid, steroid, tannin, flavonoid & phenol. Eugenol adalah kandungan terbanyak dari minyak esensial daun kemangi yang juga merupakan zat anti bakteri. Eugenol digunakan pada bidang farmasi sebagai bahan pembuatan senyawa antibakteri.2

Ekstraksi daun kemangi ( Ocimum sanctum Linn) Ekstrak adalah sediaan kering,kental atau cair dibuat dengan menyari simplisia nabati atau hewani menurut cara yang cocok di luar pengaruh cahaya matahari langsung. Ekstrak kering harus mudah digerus menjadi serbuk (Ansel, 1989).Metode pembuatan ekstrak yang umum digunakan antara lain maserasi, perkolasi, Soxhletasi, dan infundasi. Metode ekstraksi dipilih berdasarkan beberapa faktor seperti sifat dari bahan mentah obat dan penyesuaian dengan tiap macam metode ekstraksi dan kepentingan dalam memperoleh ekstrak yang sempurna (Ansel, 1989). Maserasi merupakan proses paling tepat untuk simplisia yang sudah halus dan memungkinkan direndam hingga meresap dan melunakkan susunan sel, sehingga zat-zatnya akan larut. Proses ini dilakukan dalam bejana bermulut lebar, serbuk ditempatkan lalu ditambah pelarut dan ditutup rapat, isinya dikocok berulang-ulang kemudian disaring. Proses ini dilakukan pada temperatur 15-200 C selama tiga hari (Ansel, 1989). Perkolasi merupakan proses penyarian serbuk simplisia dengan pelarut yang cocok dengan melewatkan secara perlahan-lahan melewati suatu kolom, serbuk simplisia dimasukkan kedalam perkolator. Dengan cara penyarian ini mengalirkan cairan melalui kolom dari atas kebawah melalui celah untuk keluar dan ditarik oleh gaya berat seberat cairan dalam kolom. Dengan pembaharuan yang terus menerus bahan pelarut, memungkinkan berlangsungnya maserasi bertingkat (Ansel, 1989).Bahan yang akan disari berada di dalamkantungekstraksi (kertas, karton) di dalamsebuahalatekstraksidarigelas yang

berada di antara labu suling dan suatu pendingin. Labu tersebut berisi bahan pelarut yang menguap dan jika diberi pemanasan akan menguap mencapai kedalam pendingin balik melalui pipa pipet, pelarut ini berkondensasi di dalamnya dan menetes kebahan yang disari. Larutan berkumpul di dalam wadah gelas dan setelah mencapai tinggi maksimum secara otomatis ditarik kedalam labu tersebut (Voigt, 1984).Infundasi adalah proses penyarian yang umumnya digunakan untuk menyari zat kandungan aktif yang larut dalam air dan bahan-bahan nabati. Penyarian dengan cara ini menghasilkan sari yang tidak stabil dan mudah tercemar oleh kuman dan kapang. Oleh karena itu sari yang diperoleh dengan cara ini tidak boleh disimpan lebih dai 24 jam (Anonim, 1986). Metode yang digunakan untuk mengekstraksi daun kemangi adalah maserasi. Digunakan metode maserasi, karena maserasi merupakan proses paling tepat untuk obat yang halus dan memungkinkan direndam dalam pelarut sampai meresap dan melunakkan susunan sel, sehingga zat-zat yang mudah terlarut akan terlarut (Ansel, 1989). Ekstrak etanol daun kemangi didapat dengan cara sebagai berikut; serbuk daun kemangi diekstraksi secara maserasi kinetik, menggunakan pelarut etanol (80%) selama 1 jam, kemudian ekstrak tersebut diendapkan selama semalam, ampas diekstraksi kembali dengan cara yang sama, sampai sekurang-kurangnya 3 kali pengekstraksian, agar semua zat dapat terlarut semua kedalam larutan ekstraksi dengan asumsi filtrat yang terakhir sudah bening, lalu hasilnya dapat dicampur dan dipekatkan dengan rotary evaporator ( Suryani, 2008).

DAFTAR PUSTAKA 1. Ahonkhai I, Ayinde B, Edogun O, Uhuwmangho M. Antimicrobial Activities of The Volatile Oils of Ocimum bacilicum L And Ocimum gratissimum L. (Lamiaceae) Against Some Aerobic Dental Isolates. Pak J Pharm, Vol 22, no. 4, pp. 405 409, October 2009. 2. Prakash P, Gupta N. Therapeutic Uses of Ocimum sanctum Linn (Tulsi) with A Note On Eugenol and its Pharmacological Actions : Short Review. Indian Journal Physiol Pharmacol ; 49 (2) : 125 131. 2005. 3. Thaweboon S, Thaweboon B. In vitro antimicrobial activity of Ocimum americanum L. essential oil against oral microorganism. Department of Microbiology, Faculty of Dentistry, Mahidol University Bangkok. Southest Asian J Trop Med Public Health. Volume 40 No. 5 September 2009.

You might also like