You are on page 1of 14

AUDITING I

MODUL 13 STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN DAN PENETAPAN RISIKO PENGENDALIAN

RATNA MAPPANYUKKI, SE, Msi, Ak

DAFTAR ISI Hal


DAFTAR ISI PENGENDALIAN INTERN DAN PENETAPAN RESIKO Kepentingan Klien dan Auditor Sistem Akuntansi Tipikal
Elemen Struktur Pengendalian Intern

2 3 3 4
4

1. 2. 3. 4. 5.

lingkungan pengendalian 4 penetapan resiko oleh manajemen 5 sistem akuntansi 5 prosedur pengendalian 5 pemantauan 6 7 7 8 9 9 10 10 10 10 10 10 11 11 11 11 12
RATNA MAPPANYUKKI, SE, Msi, Ak AUDITING 1

Fungsi audit intern Ukuran usaha dan struktur pengendalian Alasan untuk memahami struktur pengendalian Pemahaman Struktur pengendalian intern untuk rancangan dan operasi Penetapan dan keputusan Pengujian atas pengendalian Resiko penemuan dan rencana pengujian atas saldo laporan keuangan Prosedur untuk memperoleh pemahaman Prosedur yang berkaitan dengan perancangan dan penempatan dalam operasi DOKUMENTASI DARI PEMAHAMAN Deskripsi naratif Bagan Arus Kuesioner pengendalian intern PENETAPAN RESIKO PENGENDALIAN Identifikasi dan evaluasi kelemahan Matriks resiko pengendalian
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Menetapkan resiko pengendalian Mengkomunikasikan kondisi yang dapat dilaporkan dan masalah terkait PENGUJIAN ATAS PENGENDALIAN Luas prosedur Hubungan antara pengujian atas pengendalian dengan prosedur untuk memperoleh pemahaman

12 12 12 13 13

PENGENDALIAN INTERN DAN PENETAPAN RISIKO PENGENDALIAN


KEPENTINGAN KLIEN DAN AUDITOR
Suatu sistem terdiri dari kebijakan kebijakan dan prosedur prosedur yang sering disebut pengendalian, yang mana secara bersama sama membentuk struktur pengendalian intern. Sistem pengendalian harus bersifat cost beneficial. Pengendalian yang digunakan diseleksi dengan membandingkan biaya terhadap organisasi relatif. Keuntungan yang didapatkan oleh manajemen adalah mengurangi biaya audit jika auditor menilai struktur pengendalian intern baik atau sempurna dan menetapkan risiko pengendalian yang rendah. Manajemen mempunyai lima kepentingan (1-3 kepentingan klien, 4-5 kepentingan auditor) dalam merancang struktur pengendalian intern yang efektif adalah: 1. Keandalan pelaporan keuangan Manajemen bertanggung jawab dalam menyiapkan laporan keuangan bagi investor, kreditor dan pengguna lainnya. Manajemen mempunyai kewajiban hukum dan professional untuk menjamin bahwa informasi telah disiapkan sesuai dengan standard pelaporan 2. 3. Mendorong efisiensi dan efektifitas mencegah kegiatan pemborosan dalam segala aspek usaha mengurangi penggunaan sumber daya yang tidak efisien dan efektif pengamanan aktiva, catatan aktiva fisik perusahaan yang dicuri atau disalahgunakan pengamanan terhadap aktiva non fisik seperti piutang usaha, dokumen penting dan catatan catatan (buku besar dan jurnal) Ketaatan kepada hukum dan peraturan Perusahaan harus mentaati peraturan dan hukum yang berlaku, baik yang secara langsung berkaitan dengan akuntansi (UU Perpajakan dan UU Perseroan Terbatas) maupun yang tidak secara langsung berkaitana dengan akuntansi (UU Lingkungan Hidup dan UU Perburuhan) 4. Keandalan pelaporan keuangan Pengendalian dalam sebuah organisasi adalah untuk:

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

RATNA MAPPANYUKKI, SE, Msi, Ak AUDITING 1

Auditor berkepentingan terhadap pengendalian intern yang berkaitan dengan kepentingan manajemen yaitu keandalan pelaporan keuangan. 5. Penekanan pada pengendalian atas golongan transaksi Hal yang harus ditekankan oleh auditor adalah pengendalian atas golongan transaksi bukan saldo akun. Alasannya adalah bahwa keakuratan dari hasil sistem akuntansi (saldo akun) sangat bergantung pada keakuratan masukan dan pemrosesan (transaksi)

Ada tiga konsep dasar yang mendasari penilaian atas struktur pengendalian intern dan penetapan risiko pengendalian yaitu: 1. Tanggung jawab manajemen Manajemen bukan auditor yang menetapkan dan melakukan pengendalian secara konsisten serta bertanggung jawab dalam penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum 2. Keyakinan memadai Pengembangan struktur pengendalian intern dengan pertimbangan biaya dan manfaat, harus bisa memberikan keyakinan memadai bukan keyakinan absolute bahwa laporan keuangan dinyatakan wajar. 3. Keterbatasan bawaan Struktur pengendalian intern tidak dapat dikatakan sangat efektif, meskipun disertai kehatihatian dalam perancangan dan implementasinya. Bahkan, meskipun pegawai sistem dapat merancang sistem yang ideal, efektivitasnya tergantung kepada kompetensi dan ketergantungan orang yang menggunakannya ELEMEN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN Berikut ini terdapat beberapa kategori dasar kebijakan dan prosedur yang disebut komponen struktur pengendalian intern, komponen tersebut dirancang dan digunakan oleh manajemen untuk memberikan keyakinan memadai bahwa tujuan pengendalian dapat dipenuhi, yaitu: 1. LINGKUNGAN PENGENDALIAN Lingkungan pengendalian terdiri dari tindakan, kebijakan dan prosedur yang mencerminkan sikap menyeluruh manajemen puncak, direktur, komisaris dan pemilik suatu usaha terhadap pengendalian Integritas dan nilai nilai etika adalah produk dari standar etika dan perilaku entitas, bagaimana standar tersebut dikomunikasikan dan dijalankan dalam praktek Komitmen terhadap kompetensi RATNA MAPPANYUKKI, SE, Msi, Ak AUDITING 1

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Kompetensi adalah pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas tugas. Komitmen terhadap kompetensi meliputi pertimbangan manajemen terhadap tingkat kompetensi dan bagaimana tingkat tersebut berubah menjadi keterampilan dan pengetahuan yang disyaratkan Falsafah manajemen dan gaya operasi Manajemen melalui aktifitasnya, memberikan tanda jelas kepada pegawai tentang pentingnya pengendalian

Struktur organisasi Dengan memahami struktur organisasi klien, auditor dapat mempelajari manajemen dan elemen fungsional usaha dan mentaksir bagaimana kebijakan dan prosedur yang berhubungan dengan pengendalian dilaksanakan

Dewan Komisaris atau Komite Audit Dewan komisaris yang efektif adalah yang independen dari manajemen manajemen dan anggota anggotanya aktif dan menilai aktifitas manajemen

Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab Metode komunikasi formal mengenai wewenang dan tanggung jawab dan masalah yang berkaitan dengan pengendalian sangat penting.

Kebijakan dan prosedur kepegawaian Pegawai merupakan aspek yang sangat penting dalam pengendalian. Orang yang jujur dan efisien akan bekerja pada tingkat kerja yang tinggi dengan sedikit pengendalian. Karena pentingnya pegawai yang kompeten dan dapat dipercaya dalam menyediakan pengendalian yang efektif, metode bagaimana mereka direkrut, dievaluasi dan digaji merupakan bagian yang penting juga dalam SPI.

2.

PENETAPAN RISIKO OLEH MANAJEMEN

Penetapan resiko untuk pelaporan keuangan adalah identifikasi dan analis oleh manajemen atas resiko resiko yang relevan terhadap penyiapan laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. 3. Kegunaan SISTEM AKUNTANSI sistem akuntansi suatu satuan usaha adalah untuk mengidentifikasikan,

menggabungkan, mengklasifikasikan, menganalisa, mencatat dan melaporkan transaksi satu satuan usaha, dan untuk mengelola akuntabilitas atas aktiva terkait. 4. PROSEDUR PENGENDALIAN RATNA MAPPANYUKKI, SE, Msi, Ak AUDITING 1

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Aktifitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang dibuat manajemen untuk memenuhi tujuannya. Berikut beberapa kebijakan dan prosedur yang diuraikan pada seksi ini: 1. Pemisahan tugas yang cukup Berikut beberapa pedoman umum dalam pemisahan tugas untuk mecegah salah saji baik yang di sengaja maupun tidaj di sengaha mempunyai kepentingan khusus bagi auditor:

a) Pemisahan pemegang (custody) aktiva dari akuntansi


b) Pemisahan otoritas transaksi dari pemegang aktiva yang bersangkutan c) Pemisahan tanggung jawab operasional dari tanggung jawab pembukuan d) Pemisahan dalam tugas PDE (Pemrosesan Data Elektronik)

2. Otoritas yang pantas atas transaksi dan aktifitas Perbedaan antara otoritas dengan persetujuan: a) Otoritas adalah keputusan tentang kebijakan baik untuk transaksi bersifat umum maupun khusus b) Persetujuan adalah implementasi dari keputusan otoritas umum manajemen 3. Dokumen dan catatan yang memadai Dokumen dan catatan adalah objek fisik dengan mana transaksi dimasukkan dan diikhtisarkan yang mencakup unsur unsur seperti penjualan, permintaan pembelian, buku tambahan, jurnal penjualan dan kartu absen. Fungsi dokumen adalah sebagai pengantar informasi keseluruhan bagian organisasi klien dan antara organisasi yang berbeda. Prinsip prinsip dalam membuat rancangan dan penggunaan dokumen dan catatan yang pantas:

a) Berseri dan prenumbered, untuk memungkinkan pengendalian atas hilangnya


dokumen dan sebagai alat bantu dalam penempatan dokumen yang diperlukan di kemudian hari b) Disiapkan pada saat transaksi terjadi atau segera sesudahnya c) Menjamin bahwa untuk mudah dapat dimengerti dengan jelas d) Harus bersifat multiguna e) Harus bersifat mendorong penyajian yang benar 4. Pengendalian fisik atas aktiva dan catatan Tiga kategori pengendalian yang berkenaan dengan perlindungan peralatan, program dan berkas data PDE: a) Pengendalian fisik, untuk melindungi fasilitas komputer b) Pengendalian akses, meyakinkan bahwa hanya orang diotorisasi yang dapat menggunakan peralatan, mempunyai akses atas piranti lunak dan berkas data c) Prosedur cadangan dan pemulihan, merupakan langkah langkah yang dilakukan dalam kondisi kehilangan peralatan, program atau data 5. Pengecekan independen atas pelaksanaan Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RATNA MAPPANYUKKI, SE, Msi, Ak AUDITING 1

Kebutuhan pengecekan independen semakin meningkat karena struktur pengendalian intern cenderung berubah setiap saat kali tidak terdapat mekanisme penelaah yang sering. Pengecekan independen dilakukan oleh orang yang independen dan bertanggung jawab menyiapkan data. 5. PEMANTAUAN

Aktivitas pemantauan berkaitan dengan penilaian efektifitas rancangan dan operasi struktur pengendalian intern secara periodik dan terus menerus oleh manajemen. Informasi untuk penilaian dan perbaikan dapat berasal dari berbagai sumber meliputi studi atas struktur pengendalian intern yang ada, laporan auditor intern, laporan penyimpangan atas aktifitas pengendalian. Fungsi audit intern Fungsi audit intern dibuat dalam suatu satuan usaha untuk memantau efektifitas kebijakan dan prosedur lain yang berkaitan dengan pengendalian. Disamping perannya dalam struktur pengendalian intern klien, staf audit intern dapat berperan dalam mengurangi biaya audit ekstern dengan memberikan bantuan langsung kepada auditor ekstern. Ukuran usaha dan struktur pengendalian Ukuran usaha kecil lebih sukar untuk disusun pemisahan tugas yang memadai. Berbagai komponen struktur pengendalian kebanyakan dapat diterapkan bagi perusahaan besar dan kecil. Meskipun tidak lazim untuk memformalkan kebijakan ke dalam bentuk pedoman.Pengendalian utama yang tersedia dalam perusahaan kecil adalah pengetahuan dan perhatian pimpinan puncak operasi yang seringkali manajer-pemilik. Struktur pengendalian intern dapat diperkuat dengan signifikan kalau pemilik dengan bersungguh-sungguh melakukan tugas pengecekan. Ikhtisar Struktur pengendalian intern Komponen Lingkungan Pengendalian Deskripsi dari komponen Tindakan kebijakan dan prosedur yang mencerminkan sikap manajemen puncak, harmonis dan pemilik satu entitas mengenai pengendalian dan arti pentingnya Pembagian lebih lanjut (Jika Bisa) Sub komponen dari lingkungan pengendalian: 1. Integritas dan nilai-nilai etika 2. Komitmen terhadap kompetisi 3. Falsafah manajemen dan gaya operasi 4. Struktur organisasi 5. Dewan komisaris atau Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RATNA MAPPANYUKKI, SE, Msi, Ak AUDITING 1

komite audit 6. Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab 7. Kebijakan dan praktek Penetapan resiko oleh manajemen Identifikasi dan analisi oleh manajemen tas resiko yang relevan terhadap penyiapan laporan keuangan agar sesuai dengan prinsip yang berlaku umum kepegawaian Asersi manajemen yang harus dipenuhi : 1. Eksistensi atau keterjadian 2. Kelengkapan 3. Penilaian atau alokasi 4. Hak dan kewajiban 5. Pengujian dan pengharapan

Sistem komunikasi dan informasi akuntansi

Metode yang dipakai mengidentifikasi, menggabungkan, mengklasifikasikan, mencatat, dan melaporkan transaksi satu entitas untuk menjamin akuntabilitas untuk aktiva yang terkait Kebijakan dan prosedur yang ditetapkan manajemen untuk memenuhi tujuannya untuk pelaporan keuangan

Tujuan audit berkait transaksi yang harus dipenuhi 1. Eksistensi 2. Kelengkapan 3. Akurasi 4. Klasifikasi 5. Tepat waktu 6. Posting dan pengikhtisaran Kategori - kategori aktivitas pengendalian 1. Pemisahan tugas yang cukup 2. Otorosasi yang pantas atas transaksi dan aktifitas 3. dokumen dan catatan yang memadai 4. Pengendalian fisik tas aktiva dan catatan 5. Pengecekan independen atas pelaksanaan Tidak bisa diterapkan

Aktifitas pengendalian

Pemantauan

Penilaian efektifitas rancangan operasi struktur pengendalian intern secara periodik dan terus menerus oleh manajemen untuk melihat apakah manajemen telah dilaksanakan dengan semestinya dan telah

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

RATNA MAPPANYUKKI, SE, Msi, Ak AUDITING 1

diperbaiki sesuai dengan keadaan Alasan untuk memahami struktur pengendalian yang mencukupi untuk merencanakan audit

Auditability, auditor harus mendapatkan informasi mengenai integritas manajemen dan

sifat luas dan luas catatan akuntansi Potensi salah saji yang material, pemahaman auditor dalam mengidentifikasikan jenis-

jenis kekeliruan dan ketidakberesan yang potensial dapat mempengaruhi laporan keuangan. Resiko penemuan, informasi mengenai struktur pengendalian intern digunakan untuk

menetapkan resiko pengendalian bagi setiap tujuan pengendalian, yang selanjutnya disebut resiko penemuan yang direncanakan.

Perancangan pengujian, informasi yang diperoleh seharusnya memungkinkan auditor

untuk merancang pengujian saldo laporan keuangan yang efektif. Pemahaman Struktur pengendalian intern untuk rancangan dan operasi

Memahami lingkungan pengendalian, auditor menggunakan pemahaman atas lingkungan

pengendalian sebagai dasar untuk menetapkan sikap dan kesadaran manajemen serta direktur dan komisaris akan pentingnya pengendalian.

Memahami penetapan resiko manajemen, auditor mendapatkan atas pemahaman

penetapan resiko manajemen dengan menggunakan kuesioner dan diskusi dengan manajemen. Memahami sistem komunikasi dan informasi akuntansi, untuk memahami hal tersebut

auditor menentukan jenis-jenis transaksi utama satu satuan usaha, bagaimana transaksi tersebut timbul, catatan akuntansi apa yang ada dan sifatnya, bagaimana proses transaksi tersebut dan hakekat dan rincian proses pelaporan keuangan yang digunakan.

Memahami aktifitas pengendalian, memperoleh pemahaman atas aktifitas pengendalian

bervariasi. Luas pengendalian yang diidentifikasi merupakan masalah pertimbangan audit. Memahami pemantauan, jenis pemantauan yang utama yang dipakai perusahaan dan

bagaimana aktifitas ini dipergunakan untuk mengubah struktur pengendalian intern. Penetapan dan keputusan

Menetapkan apakah laporan keuangan dapat diaudit, dengan cara memperhatikan

faktor utama auditabilitas yaitu integritas manajemen dan kecukupan catatan akuntansi. Kalau disimpulkan bahwa perusahaan tidak dapat diaudit, auditoer dapat menarik diri dari penugasan atau memberikan pernyataan tidak memberikan pendapat pada laporan audit.

Menetapkan tingkat resiko pengendalian yang didukung oleh pemahaman yang

diperoleh, resiko pengendalian adalah ukuran dari ekspektasi auditor bahwa struktur

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

RATNA MAPPANYUKKI, SE, Msi, Ak AUDITING 1

pengendalian intern tidak dapat mencegah terjadinya salah saji yang material, juga mendeteksi dan mengkoreksinya kalau terjadi.

Menetapkan apakah diharapkan tingkat resiko pengendalian yang lebih rendah dapat

didukung, auditor yang percaya bahwa resiko pengendalian aktual yang jauh lebih rendah dari penetapan awal, dia dapat memutuskan untuk mendukung tingkat resiko yang lebih rendah.

Memutuskan tingkat resiko pengendalian yang ditetapkan yang pantas digunakan,

setelah auditor menetapkan apakah lebih mungkin tingkat resiko pengendalian yang lebih rendah, dia dalam keadaan untuk memutuskan tingkat resiko pengendalian yang ditetapkan mana yang digunakan apakah itu tingkat yang maksimum. Pengujian atas pengendalian Prosedur untuk memperoleh bahan bukti mengenai rancangan dan penempatan dalam operasi selama tahap pemahaman disebut sebagai prosedur untuk memperoleh pemahaman. Prosedur untuk menguji efektifitas yang mendukung pengurangan tingkat resiko pengendalian yang ditetapkan disebut pengujian atas pengendalian. Resiko penemuan dan rencana pengujian atas saldo laporan keuangan Kalau tingkat resiko pengendalian yang ditetapkan ada dibawah maksimum, hal itu akan didukung oleh pengujian atas pengendalian yang spesifik. Prosedur untuk memperoleh pemahaman Pada kebanyakan klien yang lebih besar, khususnya untuk penugasan yang berulang, auditor merencanakan tingkat resiko pengendalian yang ditetapkan rendah pada kebanyakan bagian audit sebelum audit dimulai. Pendekatan yang lazim adalah komunikasi dan informasi akuntansi, mengidentifikasi pengendalian spesifik dan menguji efektifitas pengendalian. Prosedur yang berkaitan dengan perancangan dan penempatan dalam operasi Berikut ini adalah prosedur yang berkaitan dengan perancangan dan penempatan dalam operasi. 1. Pengalaman auditor dalam periode sebelumnya atas satuan usaha tersebut 2. Tanya jawab dengan pegawai klien 3. Kebijakan dan pedoman sistem klien 4. Inspeksi dokumen dan catatan 5. Pengamatan atas aktivitas dan operasi satuan usaha DOKUMENTASI DARI PEMAHAMAN Tiga metode yang biasanya digunakan dalam mendokumentasikan pemahaman struktur pengendalian intern adalah dalam bentuk : Deskripsi naratif Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RATNA MAPPANYUKKI, SE, Msi, Ak AUDITING 1

Adalah deskripsi tertulis dari struktur pengendalian intern klien. Penggunaan deskripsi naratif sudah lazim untuk struktur pengendalian intern karena sederhana dan mudah dijelaskan. Kerugiannya adalah sulit untuk menggambarkan rincian strutur pengendalian intern dengan jelas dan dengan kalimat yang sederhana sehingga mudah dimengerti dan dapat memberikan informasi.

Bagan Arus Adalah pengambaran dengan simbol, diagram atas dokumen klien dan urutan arus dalam organisasi. Bagan arus menguntungkan terutama karena dapat memberikan tinjauan sekilas yang tepat atas sistem klien yang bermanfaat sebagai perangkat analitis auditor dalam evaluasi. Kuesioner pengendalian intern Menanyakan satu rangkaian pertanyaan mengenai pengendalian dalam tiap bidang audit, termasuk lingkungan pengendalian, sebagai alat auditor untuk mengindikasikan aspek-aspek struktur pengendalian intern yang mungkin tidak memadai. Keuntungan utama pendekatan kuesioner adalah relatif lengkap cakupan setiap bidang audit yang menempuh instrumen yang baik serta dapat disiapkan relatif lebih cepat pada saat permulaan penugasan audit. Kerugian utama adalah bahwa bagian-bagian individual dari sistem klien diperiksa tanpa memberikan tinjauan menyeluruh. PENETAPAN RESIKO PENGENDALIAN Kalau auditor telah mendapatkan informasi deskriptif dan baha bukti yang mendukung rancangan dan operasi struktur pengendallian intern, dapat dibuat penetapan resiko pengendalian berdasarkan tujuan audit berkait-transaksi. Biasanya dilakukan terpisah untuk masing-masing jenis transaksi dalam masing-masing siklus transaksi. Langkah pertama dalam penetapan adalah mengidentifikasi tujuan audit berkait transaksi dalam penetapan yang diterapkan. Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi kebijakan dan prosedur yang berperan dalam pencapaian masing-masing tujuan. Auditor mengidentifikasi pengendalian yang disebut dengan pemahamn melalui informasi deskriptif tentang struktur pengandalian klien. Dalam melakukan analisis ini tidak perlu memperhatikan setiap pengendalian. Auditor hanya mengidentifikasi dan memasukkan pengendalian yang diperkirakan memiliki akibat paling besar dalam memenuhi tujuan pengendalian (pengendalian kunci) alasannya adalah cukup untuk memenuhi tujuan pengendalian dan memberikan efisiensi pada audit.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

RATNA MAPPANYUKKI, SE, Msi, Ak AUDITING 1

Identifikasi dan evaluasi kelemahan Pendekatan empat langkah berikut dapat digunakan untuk mengidentifikasi kelemahan yang signifikan;

1. 2.

identifikasikan pengendalian yang ada, kerena kelemahan disebabkan ketiadaan identifikasikan ketiadaan pengendalian kunci, kuesioner pengendalian intern,

pengendalian yang cukup. naratif, dan bagan arus bermanfaat untuk mengidentifikasi bidang-bidang dimana terjadi kelangkaan pengendalian kunci.

3.

tentukan salah saji yang besar dan potensial yang mungkin dihasilkan ,

pentingnya kelemahan adalah proporsional dengan besarnya kekeliruan atau ketidakberesan yang meungkin terjadi.

4.

pertimbangkan kemungkinan pengendalian pengganti, adalah apa saja yang ada

dalam sistem yang menutupi kelemahan Matriks resiko pengendalian Banyak auditor menggunakan matriks resiko pengendalian untuk membentu dalam proses mengidentifikasi pengendalian dan kelemahan, dan dalam penetapan resiko pengendalian. Menetapkan resiko pengendalian Kalau pengendalian dan kelemahan telah diidentifikasi dan dikaitkan dengan tujuan pengendalian, maka dapat dilakukan penetapan resiko pengendalian. Matrik pengendalian adalah perangkat yang bermanfaat untuk tujuan tersebut. Mengkomunikasikan kondisi yang dapat dilaporkan dan masalah terkait Kondisi yang dapat dilaporkan (reportable condition) adalah informasi yang menjadi kepentingan komite audit dalam memenuhi tanggung jawabnya, umumnya berupa informasi yang berkaitan dengan kekurangan yang besar dalam rangcangan atau operasi struktur pengendalian intern (kelemahan). Ada dua jenis bentuk komunikasi:

1.

komunikasi komite audit, kondisi yang dapat dilaporakn

sebaiknya dibicarakan dengan komite audit sebagai bagian dari audit. Bentuk komunikasi dapat berupa surat dan komunikasi lisan yang didokumentasikan dalam kertas kerja dan juga diperbolehkan oleh standar profesi.

2.

surat kepada manajemen (management letters), masalah yang kurang signifikan, yang memberikan

berkenaan dengan struktur pengendalian intern yang

kesempatam klien untuk melakukan perbaikan operasional. Bentuk komunikasi berupa surat. PENGUJIAN ATAS PENGENDALIAN Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RATNA MAPPANYUKKI, SE, Msi, Ak AUDITING 1

Pengendalian yang telah diidentifikasi auditor dalam penetapan sebagai pengurang resiko pengendalian (pengendalian kunci) harus didukung oleh pengujian atas pengendalian untuk menjamin bahwa pengendalian telah dilaksanakan dengan efektif dalam keseluruhan atau sebagian besar periode audit. Empat jenis prosedur yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan kebijakan dan prosedur yang berkenaan dengan pengendalian:

1. tanya jawab dengan pegawai suatu satuan usaha yang tepat, meskipun tanya jawab
bukan merupakan bahan bukti yang kuat mengenai pelaksanaan yang efektif dari pengendalian, namun merupakan bentuk bahan bukti yang pantas.

2. pemeriksaan dokumen, catatan dan laporan, auditor memeriksa dokumen untuk


meyakinkan bahwa proses telah selesai ditandingkan (match) dengan pantas, dan bahwa terdapat tanda tangan atau inisial yang pantas.

3. pengamatan aktivitas berkenaan dengan pengendalian, tidak meninggalkan jejak bahan


bukti dokumenter, biasanya auditor mengamati pelaksanaannya.

4. pelaksanaan ulang prosedur klien, pelaksanaan kembali prosedur dengan menelusuri


kegiatan yang dilakukan klien, untuk melihat hasil yang pantas telah diperoleh. Luas prosedur Luas penerapan pengujian pengendalian tergantung pada tingkat resiko pengendalian yang ditetapkan dan dikehendaki. Mengandalkan kepada bahan bukti dari audit tahun yang lalu, kalau bahan bukti yang diperoleh tahun yang lalu memberikan indikasi bahwa pengendalian kunci berjalan efektif, dan auditor memutuskan bahwa hal tersebut masih berlangsung, luas pengujian dapat dikurangi sampai luas tertentu tahun berjalan. Menguji kurang dari seluruh periode audit, pengujian pengendalian yang ideal seharusnya diterapkan dalam transaksi dan pengendalian untuk sepanjang periode yang diaudit, tetapi hal ini tidak praktis. Untuk dapat kurang dari seluruh periode audit, auditor harus menentukan apakah perubahan dalam pengendalian terjadi dalam periode yang tidak diuji dan memdapatkan bahan bukti mengenai sifat dan luas perubahan tersebut. Hubungan antara pengujian atas pengendalian dengan prosedur untuk memperoleh pemahaman Terdapat tumpang tindih yang signifikan antara pengjuain atas pengendalian dan prosedur untuk memperoleh pemahaman. Terdapat dua perbedaan pokok dalam penerapannya: 1. dalam memperoleh pemahaman prosedur tersebut diterapkan pada semua kebijakan dan prosedur pengendalian diidentifikasikan sebagai bagian dari pemahaman atas struktur pengendalian intern. 2. prosedur untuk memperoleh pemahaman dilaksanakan hanya pada satu atau beberapa transaksi atau dalam hal pengamatan pada satu titik waktu tertentu Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RATNA MAPPANYUKKI, SE, Msi, Ak AUDITING 1

untuk pengendalian kunci, pengujian atas pengendalian selain dari pelaksanaan ulang pada hakekatnya merupakan perluasan dari prosedur yang berhubungan untuk memperoleh pemahaman. Dengan alasan tersebut, apabila auditor pada awalnya merencanakan untuk mendapat tingkat resiko pengendalian yang ditetapkan rendah, kedua jenis prosedur tersebut akan digabung dan dilaksanakan secara simultan. Apabila resiko pengendalian ditetapkan berada dibawah tingkat minimum, tidak hanya penelusuran transaksi yang dilakukan, tetapi juga sampel dokumen yang lebih besar diispeksi untuk mendapatkan indikasi efektifitas pelaksanaan pengendalian. Demikian pula pengamatan dilakukan lebih ekstensif dan seringkali pada beberapa titik waktu.

DAFTAR PUSTAKA
Arens, Alvin A. dan James K. Loebbecke. Auditing, An Integrated Approach. Englewoods Cliff, New Jersey : Prentice Hall, 1991 Arens, Alvin A. dan James K. Loebbecke. Auditing, Pendekatan Terpadu. Amir Abadi Jusuf, Jakarta : Salemba Empat, Simon & Schuster (Asia) Pte. Ltd., Prentice Hall Standar Profesional Akuntan Publik. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Jakarta : Salemba Empat, 2001

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

RATNA MAPPANYUKKI, SE, Msi, Ak AUDITING 1

You might also like