You are on page 1of 3

Nurhaliza ekadianti X.

2 TUGAS UH 2 SOSIOLOGI
Contoh kasus perilaku menyimpang
Ratna berusia 10 tahun seringkali mengeluhkan akhir-akhir ini melihat seorang anak perempuan kecil yg mengikutinya ke mana saja ia pergi. Ratna bahkan seringkali terlihat sedang bercakap-cakap dgn anak kecil tsb. Anak kecil itu seringkali memberitahu Ratna akan situasi2 bahaya yg akan dihadapi di depannya. Orangtua Ratna merasa takut dgn perilaku anaknya tsb. Orangtua Ratna sangat berharap perilaku anaknya akan berubah. Keluarga pernah membawa Ratna ke seorang Kyai dan beliau mengatakan bahwa Ratna memang memiliki kemampuan indera keenam sehingga dapat melakukan interaksi dgn makhluk gaib.

Analisa : Secara jelas kita pasti berpendapat bahwa Ratna ini memiliki perilaku abnormal. Hal ini kita lihat dari masalah yang di alami oleh Ratna, dimana di selalu merasa di ikuti oleh anak kecil kemana saja dia pergi. Dia bisa berbicara sendiri tanpa ada lawan bicaranya yang secara kasat mata tidak bisa dilihat oleh orang disekitarnya. Jika dinilai dari penilaian statistik,kita bias beranggapan bahwa orang yang sehat secara mental adalah orang yang melakukan tingkah laku yang umumnya dilakukan oleh banyak orang lainnya. Atau dengan kata lain, suatu tingkah laku disebut sehat bila tingkah laku tersebut memiliki frekuensi tertinggi. Sebaliknya, orang yang bertingkah laku tidak normal yang tidak biasa dilakukan masyarakat, orang tersebut dianggap sebagai orang yang tidak normal atau tidak sehat. Singkatnya kita dapat menyimpulkan bahwa Ratna memiliki perilaku abnormal, karena tingkah laku yang dia lakukan tidak lazim dari yang dilakukan oleh kebanyakan orang.

Namun jika dinilai dari pendekatan yang berhubungan dengan norma, kita pasti melihat orang secara sehat mental apakah tingkah laku orang tersebut menyimpang dari norma sosial yang berlaku dimasyarakat ataukah tidak. Tolak ukur yang dipakai dalam pendekatan ini adalah norma-norma yang berlaku dimasyarakat. Menurut masyarakat umum ataupun kita sebagai murid, perilaku yang ditampilkan oleh Ratna di luar batas logika manusia. Norma yang berlaku dimasyarakat selalu memandang sesuatu berdasarkan sikap kepantasan dan kewajaran. Tetapi ada pendapat bahwa manusia dianggap normal atau sehat bila dia merasa sehat atau tidak ada persoalan dan tekanan yang menggangunya. Kelemahan pendapat ini adalah karena menekankan pada individu tersebut yang mengakibatkan tidak ada ukuran yang pasti sehingga semuanya menjadi serba relatif. Tergantung situasi dan kondisi yang dihadapi. Perilaku yang ditampilkan bisa saja dianggap normal. Ketika dia berada dalam lingkungan yang mengerti akan hal gaib, orang tersebut bisa mengatakan bahwa Ratna normal, karena dia memiliki kelebihan yang jarang dimiliki oleh orang lain, yaitu indera ke enam. Namun tidak dengan di kondisi yang lain, orang akan menganggap Ratna tidak normal. Bisa dikatakan bahwa Ratna terganggu dengan "kelebihan" yang dia punya dalam menjalani hari-harinya. Orang-orang terdekatnya juga terganggu dengan perilaku aneh yang dilakukan Ratna. Namun nyatanya saat ini Ratna memiliki dunianya sendiri yang membuat dia tidak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan. Dari analisa diatas, kita bisa menarik kesimpulan bahwa dengan menggunakan beberapa pendekatan dan pendapat masyarakat akan perilaku tersebut, Ratna tergolong dalam perilaku abnormal. Abnormal disini bisa dikatakan karena dia mempunyai "dunia sendiri" dan perilaku yang ditampilkannya juga berbeda dari kebanyakan orang dan tidak lazim di lingkungan masyarakat.

You might also like