You are on page 1of 2

Konsep Manusia dalam Ajaran Hindu dan Buddha

Oleh Dini Adani Putri, 1106067040

Data Publikasi: o Smith, Huston. 1999. Agama-Agama Manusia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. o Hopfe, Lewis dan Woodward, Mark. 1998. Religions of the World. USA: Phoenix Color Corporation o Dhammika, Venerable. 1990. Dasar Pandangan Agama Buddha. Surabaya: Yayasan Dhammadipa Arama o Kirthisinghe, Buddhadasa. 1995. Agama Buddha dan Ilmu Pengetahuan. Jakarta: Badan Penerbit Buddhis Aryasuryacandra. Di dunia ini, terdapat beberapa agama yang di anut oleh banyak umat. Di Indonesia sendiri, terdapat lima agama besar, yaitu: Islam, Kristen (Protestan), Katholik, Buddha dan Hindu. Masing-masing agama memiliki ajarannya masing-masing, namun dari setiap agama dapat ditarik kesimpulan bahwa manusia beragama harus berbuat baik sepanjang masa hidupnya. Lewis Hopfe dan Mark Woodward dalam buku mereka Religions of the Worlds menyampaikan bahwa pada dasarnya setiap agama itu sama-sama mengajarkan kebaikan pada umat manusia. Lalu, sebenarnya apa itu manusia? Pengertian manusia sendiri berbeda-beda di tiap agama. Dalam agama Hindu misalnya, manusia adalah makhluk yang asalnya langsung dari Tuhan. Sang Tuhan, yang biasa di sebut Brahman, adalah pencipta seluruh yang ada di alam semesta serta isinya. Brahman sendiri diyakini oleh para penganut Hindu menjelma menjadi tiga sosok dewa utama yaitu: dewa Syiwa, dewa Brahma, dan dewa Wisnu atau lebih dikenal dengan sebutan Trimurti. Dewadewa tersebut memiliki tugas dan peranan masing-masing dalam mengatur alam semesta. Perlu dipahami bahwa dalam ajaran Hindu, dewa-dewa tersebut bukanlah Tuhan, namun manifestasi dari Brahman. Penganut ajaran Hindu dibebaskan menyembah dewa manapun yang mereka anggap pantas disembah. Manusia dalam ajaran Hindu juga merupakan makhluk yang senantiasa berbuat baik. Mengapa? Karena agama Hindu mengajarkan bahwa ada karma yang membayangi setiap perbuatan manusia. Bila kita berbuat baik, maka kebaikan kita akan dibalas dengan setimpal. Begitu pula sebaliknya. Dalam agama Hindu juga di sebutkan reinkarnasi atau kehidupan setelah hidup. Reinkarnasi merupakan sebuah siklus yang perlu di jalani setiap manusia untuk mencapai moksa. Sedangkan, moksa itu

sendiri adalah keadaan dimana manusia memiliki jiwa yang damai dan tidak lagi terikat kepada hal yang bersifat keduniaan. Setiap manusia perlu menjalani siklus kehidupan berupa reinkarnasi yang berulang-ulang hingga mencapai moksa. Dapat disimpulkan bahwa moksa merupakan tujuan utama setiap penganut Hindu. Konsep yang sama juga diterapkan oleh para pengikut Buddha. Sidharta Gautama atau biasa disebut Sang Buddha menyatakan bahwa manusia adalah makhluk sengsara. Mengapa demikian? Dalam ajaran Buddha, diterangkan bahwa sesungguhnya hidup merupakan penderitaan. Karena manusia yang menjalani kehidupan di masa sekarang adalah manusia yang memiliki kesalahan di masa lampau yang mencegahnya mencapai kesempurnaan. Manusia yang mencapai kesempuranaan disebut dengan istilah Buddha dan tidak perlu mengalami reinkarnasi kembali. Buddha sendiri pun bila ditanya tentang dirinya akan menjawab Aku bangun. Bangun dan menyadari kesengsaraan yang ada di dunia ini dan berusaha mencapai kesempurnaan dengan perbuatan baik. Sang Buddha sendiri bukanlah Tuhan, melainkan seseorang yang berhasil mencapai kesempurnaan. Karenanya seringkali ajaran Buddha tidak disebut agama melainkan jalan hidup atau way of life yang mengajarkan manusia untuk mengakhiri lingkaran reinkarnasinya dan segera mencapai kesempurnaan. Istilah karma juga dikenal di ajaran Buddha. Setiap perbuatan baik akan dibalas dengan nasib baik pula. Venerable S. Dhammika dalam bukunya Dasar Pandangan Agama Buddha mennyatakan: Kita adalah apa yang telah kita perbuat. Apa yang kita perbuat demikianlah kiat akan jadinya.

Singkat kata, banyaknya persamaan dalam ajaran Hindu dan Buddha menyatakan bahwa kedua ajaran tersebut berhubungan. Lewis Hopfe dan Mark Woodward dalam buku mereka Religions of the Worlds menyatakan bahwa ajaran Hindu adalah akar dari ajaran Buddha. Tak herap bila beberapa konsep ajaran Hindu juga diterapkan oleh penganut ajaran Buddha dalam pengamalan ibadah mereka. Menurut saya pribadi, konsep manusia pada ajaran Hindu dan Buddha sangat berbeda dalam agama Islam. Terbukti dari absennya konsep reinkarnasi pada ajaran Islam. Namun, pada dasarnya setiap agama pasti mengajarkan kebaikan pada setiap umatnya, yang membedakan adalah bagaimana cara masing-masing penganut agama memahami dan menjalani konsep serta ritual keagamaan mereka.

You might also like