You are on page 1of 10

Rangkuman Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan Posted by Naufaldi Rafif SatriyaSunday, September 16, 20123 komentar

Darmawan, Ericka (JavAurora). 2011 Terdapat 2 jaringan pada tumbuhan, yaitu jaringan meristem (embrional) dan jaringan permanen (dewasa). A. Jaringan Meristem Jaringan muda, jaringan yang selalu aktif membelah (contoh: meristem primer/apical/pucuk, sekunder/lateral, dan interkalar). B. Jaringan Dewasa 1. Jaringan pelindung a. jaringan epidermis: melindungi jaringan yang ada didalamnya. Contoh derivate epidermis stomata dan trikoma b. jaringan gabus: jika epidermis rusak maka digantikan jaringan gabus, yang dibedakan atas eksodermis, endodermis, dan peridermis 2. Jaringan parenkim (dasar) Jaringan dasar yang kaya akan ruang antar sel (contoh: palisade, tempat fotosintesis berlangsung, jaringan parenkim spons selain sebagai tempat fotosintesis juga sebagai tempat penyimpanan hasil fotosintesis) 3. Jaringan mekanik (penguat) a. jaringan kolenkim: sel-selnya hidup, mengalami penebalan zat selulosa pada dinding selnya. b. jaringan sklerenkim: sel-selnya mati, mengalami penebalan oleh lignin 4. Jaringan pengangkut a. floem: tersusun oleh parenkim floem, serabut floem, pembuluh tapis, sel pengiring. Berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh bagian tumbuhan b. xylem: tersusun oleh parenkim xylem, serabut xylem, trake, trakeid, dan unsure pembuluh. Berfungsi mengangkut air dan mineral dari dalam tanah melalui akar sampai daun. Cara menghafal Epi Par Penyok Ngangkut Meri Epi: Jaringan epidermis Par: Jaringan parenkim Penyok: Jaringan penyokong/penguat

Ngangkut: Jaringan pengangkut Meri: Jaringan meristem

Organ Pada Tumbuhan Terdiri atas: akar, batang, daun sebagai organ utama, selanjutnya bunga, buah dan biji akan terbentuk sebagai organ tambahan Aku Bareng dengan Bung Babi Aku: akar Bareng: Batang dengan Bung: Bunga Ba: Buah Bi: Biji A. Akar Secara umum berfungsi untuk: melekatnya tumbuhan pada media, menyerap air dan unsur hara, alat pernafasan, tempat menyimpan cadangan makanan, dan menopang tegaknya batang Akar berkembang dari meristem apical di ujung akar yang dilindungi kaliptra (tudung akar). Pembelahan meristem apical membentuk zona pemanjangan sel, zona diferensiasi sel, dan zona pendewasaan sel. Urutan struktur jaringan akar pada tumbuhan (secara anatomi dari luar ke dalam) Epi Orang dermawan pernah Potong kambing Si emang Epi: Epidermis Orang: kOrteks Dermawan: endodermis Pernah: perikambium Potong: phloem (floem) Kambing: kambium Si: Xylem Emang: Empulur 1. epidermis: terdiri atas satu lapis sel, tersusun rapat, dinding sel tipis, dan mempunyai rambut akar untuk memperluas bidang penyerapan

2. korteks: tersusun berlapis-lapis, dinding sel tipis, dan memiliki banyak ruang antar sel, terdapat: parenkim, kolenkim, dan sklerenkim 3. endodermis: berupa satu lapis sel, tersusun rapat, dinding sel mengalami penebalan gabus (yang dinamakan pita kaspari). Terdapat jaringan perisikel yang tersusun dari sel parenkim yang menebal, yang berfungsi untuk membentuk akar samping dan berperan dalam pertumbuhan sekunder. 4. stele/silinder pusat: terdapat berkas pengangkut

B. Batang Berfungsi dalam pengangkutan air dan unsure hara dari akar, memperluas tajuk tumbuhan dlm efisiensi menangkap cahaya matahari, tempat tumbuh organ generative, efisiensi penyerbukan dan pemancaran benih,tempat pemyimpanan cadangan makanan. Jaringan penyusunnya terdiri atas: 1. Epidermis: tersusun oleh selapis sel, rapat, dinding luar terdapat kutikula, dan pada tumbuhan kayu yang tua terdapat kamium gabus 2. KOrteks: mengandung amilum dan tersusun oleh sel-sel parenkim, kolenkim dan sklerenkim 3. Stele: terdapat perisikel, sel parenkim, dan berkas pengangkut Kambium hanya di miliki oleh tumbuhan dikotil, dibedakan menjadi 2: 1. Kambium intravaskuler: cambium terletak di antara xylem dan floem 2. Kambium intervaskuler: cambium terletak di antara dua berkas pengangkut

C. Daun Berfungsi sebagai tempat fotosintesis, tempat terjadinya transpirasi dan gutasi, penyimpanan cadangan makanan (pada vakuola amilum), transpirasi dan pertukaran gas(pada stomata).

Daun lengkap terdiri atas: tangkai daun, pelepah daun, dan helaian daun. Jaringan penyusun daun: 1. Epidermis: berupasatu lapis sel, dinding sel mengalami penebalan dari zat kutin (kutikula) atau lignin, terdapat stomata, dan terkadang ada trikoma dan sel kipas 2. Mesofil: terdapat parenkim palisade (jaringan tiang), dan parenkim spons (jaringan bunga karang) 3. Berkas pengangkut terdapat dalam tulang daun (xylem dan floem)

D. Bunga Berfungsi dalam menghasilkan alat perkembangbiakan. Bunga akan berkembang lebih lanjut membentuk buah dan biji. Daun mahkota dan daun kelopak terdiri atas sel-sel parenkim. Epidermis pada daun kelopak dilapisi kutin, stomata, dan trikoma. Daun mahkota mempunyai epidermis berupa tonjolan yang disebut papila. Benang sari terdiri atas kepala sari dan tangkai sari. Kepala sari mempunyai beberapa lapisan dinding, yaitu epidermis, endotesium, lapisan tengah dan tapetum. Putik terdiri atas kepala sari dan tangkai putik. Bagian-bagian bunga. 1. kelopak: melindungi bagian bunga yang ada di dalam 2. mahkota: membungkus dan melindungi benang sari dan putik 3. benang sari: alat perkembangbiakan jantan 4. putik: alat perkembangan betina Ke Kota BeliSa pu KElopak mahKOTA BEnang Sari PUtik Berdasarkan keberadaan bagian steril (pedunculus, pedicellus, receptacle, brachtea, brachteola, sepal, dan petal) dan bagian fertil (benangsari dan putik) bunga dapat digolongkan menjadi bunga lengkap (contoh: bunga sepatu dan bunga melati) danbunga tak lengkap (contoh: bunga kelapa dan bunga salak). Berdasarkan kelengkapan alat kelamin bunga dapat digolongkan dalam bunga sempurna (memiliki benang sari dan putik) contoh: bunga papaya dan bunga terung,bunga tidak sempurna (memiliki benang sari atau putik saja) contoh: bunga jagung dan bunga pinus E. Buah dan Biji Buah merupakan perkembangan dari bakal buah. Buah yang seluruhnya terbentuk dari bakal buah disebut buah sejati (mangga), sedangkan yang terbentuk dari bakal buah dan bagian lain dari bunga di sebut buah semu (jambu monyet). Buah tersusun atas tiga bagian eksokarp (kulit buah), mesokarp (daging buah) dan endokarp (lapisan dalam buah).

Bakal BIJI yang terdapat dalam bakal buah akan berkembang menjadi biji, yang merupakan alat perkembangbiakan utama. Biji terdiri atas kulit biji, tali pusar/tangkai biji, inti biji/isi biji. Jaringan epidermis tumbuhan merupakan jaringan yang terdiri atas sel-sel berbentuk empat persegipanjang dan terdiri atas satu lapis sel. Jaringan epidermis terletak paling luar, menutupi permukaan tubuh tumbuhan. Epidermis menutupi permukaan organ daun, batang, dan akar muda. Pada akar dan daun, permukaan epidermis biasanya ditutupi zat kimia (kutikula) yang berfungsi untuk mengurangi penguapan tanaman. Pada dinding sel epidermis tidak terjadi fotosintesis, karena tidak memiliki kloroplas, dan susunan antarselnya pun cukup rapat. Pada organ tumbuhan tertentu, epidermis dapat mengalami modifikasi. Contohnya pada akar memiliki modifikasi berupa tonjolan keluar yang disebut rambut akar, pada bunga mawar, modifikasi berupa duri atau spina.

Gambar Jaringan Epidermis Daun Berikut ini, ada beberapa ciri atau karakteristik jaringan epidermis tumbuhan: Pertama, Terdiri atas satu lapis sel tunggal Kedua, Tersusun dari sel-sel hidup Ketiga, Beragam bentuk, ukuran dan susunannya, tetapi biasanya tersusun rapat tidak ada ruang antar sel Keempat, Tidak memiliki klorofil Kelima, Mengalami modifikasi membentuk derivat jaringan epidermis, misal stomata, spina (duri), vilamen , sel kipas, sel kersik (sel silika), dan trikomata (rambut-rambut) Keenam, Dinding sel jaringan epidermis bagian luar yang berbatasan dengan udara mengalami penebalan, sedangkan dinding sel jaringan epidermis bagian dalam yang berbatasan dengan jaringan lain dinding selnya tetap tipis.

Jaringan pada Tumbuhan 1. Jaringan Meristem Terdiri dari sekelompok sel yang memiliki sifat selalu membelah diri. Terdapat pada lembaga (embrio), ujung batang, kuncup, kambium dan ujung akar. Pada lembaga / embrio, jaringan meristem ini tumbuh membentuk jaringan-jaringan lain. Pada ujung akar, ujung batang dan kuncupmenyebabkan terjadinya pertumbuhan tumbuhan. Kambium hanya dimuliki oleh tumbuhan dikotil (berkeping 2) dan tumbuhan berbiji terbuka (gymnospermae). Kambium pada tumbuhan menyebabkan batang membesar. 2. Jaringan Epidermis (Jaringan Pelindung) Jaringan epidermis adalah jaringan yang menutupi seluruh permukaan tubuh tumbuhan (akar, daun dan batang). Pada Eperdermis daun, dibeberapa tempat mengalami perubahan bentuk menjadi stomata, membentuk lapisan lilin dan lapisan kutikula siatas permukaan selnya. Pada Eperdermis daun dan batang, juga mengalami perubahan bentuk menjadi rambut-rambut halus (trikoma). Eperdermis pada ujung akar membentuk rambut-rambut akar. Ciri-ciri epidermis: Letak sel rapat Selnya hidup Tidak berklorofil, kecuali sel penjaga dari stomata. Tidak dapat ditembus air dari luar, kecuali epidermis akar muda. Dapat ditembus udara. Dalam hal tertentu epidermis dapat menguapkan air. Fungsi epidermis: Sebagai pelindung. Tempat masuknya air dan mineral pada akar muda. Untuk keluar masuknya O2 dan CO2. Epidermis daun untuk trasnpirasi. Modifikasi epidermis: Stomata Bulu daun Bulu akar 3. Jaringan Parenkim (Jaringan pengisi atau jaringan dasar) Jaringan yang menempati di berbagai organ atau jaringan lain dalam tubuh tanaman baik pada akar, batang, daun, biji maupun buah. Pada daun terdapat 2 macam jaringan paremkim yaitu : 1. Jaringan tiang (palisade) 2. Jaringan bunga karang (spons) Sel-sel pada jaringan parenkim mengandung kloroplas. Kloroplas berperan dalam fotosintesis. Jaringan parenkim yang tidak mengandung kloroplas berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan

Ciri-ciri jaringan parenkim: Selnya hidup Dinding sel tipis Letak sel tidak merapat Ukuran sel besar Fungsi Parenkim: Jaringan yang berklorofil untuk berfotosintesis. Untuk transportasi ekstrafasikuler. Tempat penyimpanan makanan cadangan 3. Jaringan Penyokong atau jaringan penunjang Merupakan jaringan yang menyokong dan mengokohkan tubuh tumbuhan. Jaringan penyokong pada tumbuhan adalah: a. Jaringan Kolenkim: Selnya hidup Dindingnya selulosa Fungsinya mengokohkan batang yang muda yang belum berkayu. Umumnya terdapat pada tangkai daun. b. Jaringan sklerenkim: Selnya mati Dindingnya lignin (zat kayu). Umumnya terdapat pada batang dan tulang daun. Jaringan sklerenkim tersusun dari sel-sel dengan dindidng yang keras. Fungsinya menutup bagian luar dari biji atau buah (misalnya pada kenari dan tempurung kelapa) 4. Jaringan Pengangkut atau transportasi Jaringan pengangkut terdiri atas xilem (pembuluh kayu) dan floem (pembuluh tapis). Xilem (pembuluh kayu) Xilem tersusun oleh sel-sel: a. Tracheid: Selnya mati Dindingnya tebal Penyekatnya miring berpori untuk mengalirkan trakeid satu ke trakeid lainnya Mengandung zat kayu b. Trachea: Selnya mati Dindingnya tebal Dinding melintangnya berdifusi (membaur) Fungsi Xilem : Alat transportasi zat anorganik (mineral atau zat hara) dan air Mengokohkan tumbuhan Floem (pembuluh tapis) Pembuluh floem (tapis): Selnya hidup tak berinti

Berdinding selulosa Sekatnya berpori Fungsi floem adalah sebagai alat transportasi zat anorganik (hasil asimilasi). Persatuan antara xilem dan floem akan berbentuk ikatan pembuluh. Jaringan-jaringan Utama pada Tumbuhan Nama Jaringan Organ penyusun Fungsi Jaringan Epidermis Selapis sel epidermis Melindungi jaringan dibawahnya dari kekeringan & luka mekanis Jaringan Tiang Sel yg mengandung kloroplas Tempat berlangsungnya fotosintesis Jaringan Bunga Karang Sel-sel yg tidak teratur Menampung CO2 untuk bentuk & susunannya bahan baku fotosintesis Jaringan Paremkin Sel yg bentuknya besar2 Menyimpan zat makanan Jaringan Penguat Sel-sel kolenkim & Menyokong tumbuhan sklerenkim Jaringan Pengangkut Sel penyusun xylem & floem Transportasi zat hara & zat makanan ke seluruh tubuh tumbuhan

b. Jaringan

Jaringan parenkim merupakan

parenkim jaringan yang

(jaringan terbentuk dari

meristem

dasar) dasar.

Ciri-ciri parenkim: Susunan sel tidak rapat, tidak selalu berkloroplas, terdiri dari sel-sel hidup, banyak vakuola, ukuran sel besar, dinding sel tipis, banyak rongga-rongga antarsel. Menurut fungsinya, jaringan parenkim dibedakan menjadi: Parenkim fotosintesis, yaitu parenkim palisade (jaringan tiang) dan parenkim bunga karang (jaringan spons). Parenkim penyimpan bahan makanan. Parenkim penyimpan air. Parenkim penyimpan udara. Parenkim transportasi. Menurut bentuknya, jaringan parenkim dibedakan menjadi: Parenkim palisade, bentuk memanjang, tegak. Parenkim bunga karang, bentuk seperti bunga karang. Parenkim bintang, bentuk seperti bintang dengan ujung saling berhubungan. Parenkim lipatan, dinding sel melipat ke dalam. c. Jaringan penyokong (jaringan penunjang) Untuk penunjang tanaman agar dapat berdiri dengan kokoh dan kuat, di dalam tumbuhan terdapat jaringan yang disebut jaringan penyokong. Jaringan penyokong terdiri dari:

1) Jaringan kolenkim Merupakan jaringan yang dindingnya mengalami penebalan dari selulosa dan pektin terutama di bagian sudut-sudutnya. Banyak terdapat pada tumbuhan yang masih muda, yang belum berkayu, merupakan sel hidup. 2) Jaringan sklerenkim Merupakan jaringan yang sel-selnya mengalami penebalan dari lignin (zat kayu), sel-selnya sudah mati. Menurut bentuknya, sklerenkim dibedakan menjadi 2 macam, yaitu: Skelereid (sel batu): selnya mati, bentuk bulat, dan berdinding keras sehingga tahan tekanan.Contoh : sel-sel tempurung kenari dan tempurung kelapa. Serabut-serabut sklerenkim (serat): selnya dengan bentuk panjang, umumnya terdapat pada permukaan batang. d. Jaringan pengangkut Untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan serta mengangkut air dan garam-garam mineral dari akar ke daun, tumbuhan menggunakan jaringan pengangkut. Jaringan pengangkut terdiri dari:

1) Xilem (pembuluh kayu) Xilem disusun oleh trakeid, trakea, pembuluh xilem (pembuluh kayu), parenkim kayu, dan sklerenkim kayu (serabut kayu). Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan garam mineral dan dari dalam tanah menuju ke daun. 2) Floem (pembuluh tapis) Floem disusun oleh sel ayakan atau tapis, pembuluh tapis, sel pengiring, sel parenkim kulit kayu, dan serabut kulit kayu (sel sklerenkim). Floem berfungsi untuk mengangkut zat-zat hasil fotosintesis ke seluruh bagian tubuh. Xilem dan floem bersatu membentuk suatu ikatan pembuluh angkut. Macam-macam ikatan pembuluh angkut. 1) Ikatan pembuluh kolateral, xilem dan floem yang letaknya bersebelahan di dalam suatu jarijari (xilem di sebelah dalam dan floem di sebelah luar). Kolateral terbuka, antara xilem dan floem terdapat kambium. Misalnya pada batang tumbuhan dikotil. Kolateral tertutup, antara xilem dan floem tidak terdapat kambium. Misalnya pada batang tumbuhan monokotil. 2) Ikatan pembuluh bikolateral, xilem diapit floem, terletak pada radius yang sama. 3) Ikatan pembuluh radial, xilem dan floem letaknya bersebelahan, tetapi tidak berada di dalam jari-jari yang sama, misalnya pada akar. 4) Ikatan pembuluh konsentris, xilem dan floem berbentuk cincin silindris.

Ikatan pembuluh konsentris: (a) amfivasal, (b) amfikribal Amfikribal, letak xilem di tengah dan dikelilingi floem. Amfivasal, letak floem di tengah dan dikelilingi xilem.

You might also like