You are on page 1of 5

Ion, atom, atau molekul itu dapat dianggap sebagai bola-bola keras yang menyusun diri sedemikian rupa

sehingga diperoleh susunan yang terpadat. Hal ini dapat terjadi apabila setiap bola menyentuh bola lain sebanyak mungkin. Ada beberapa cara penyusunan bola-bola atom yang akan menghasilkan beberapa model misalnya simple cubic (kubus sederhana), body centered cubic (kubus pusat badan), dan face centered cubic (kubus pusat muka).

Pandanglah ke-3 kekisi Bravais dalam sistem kubus. Dalam setiap sel satuan ke-3 kubus itu jumlah dan jari-jari atom untuk a satuan panjang sisi besarnya berbeda-beda. Jumlah atom, jumlah tetangga terdekat dan jari-jari atom setiap sel satuannya dapat ditentukan berdasar ilustrasi gambar 1.6 berikut:

Gambar 1.6

Struktur kristal kubus

Sedangkan kepadatan kekisi dinyatakan sebagai daya hasil penjejalan (packing effisiency) yang didefinisikan sebagai:

bagian volume sel satuan yang terisi zat volume sel satuan

1. Packing Efficiency of Simple Cubic (Efisiensi Kemas Kubus Sederhana) Jika sisi kubus dalam kubus sederhana kita misalkan dengan a dan jari-jari bola penyusun atom kita sebut dengan r, maka: Volume kubus adalah: Dan volume bola adalah:

Dengan membandingkan Vkubus dan Vbola, maka efisiensi kemas kubus sederhana adalah:

Jadi, dalam kubus sederhana, atom penyusunnya mengisi 52,3% dari satuan sel (cell unit). 2. Packing Efficiency of Body Centered Cubic (Efisiensi Kemas Kubus Pusat Badan) kita misalkan juga sisi kubus dengan a dan jari-jari r. Dalam kubus pusat badan, kubus disusun oleh dua buah atom yang terdiri dari satu atom di tengah berbentuk bola utuh dan satu atom sudut yang terbagi menjadi delapan dan terletak di masing-masing sudut. Permukaan bola atom pusat dan sudut bersinggungan pada satu titik sehingga panjang diagonal ruang sama dengan empat kali jarijari bola, dengan panjang diagonal ruang adalah:

Setelah mengetahui hubungan r dan a maka:

jadi, dalam kubus pusat badan, atom penyusunnya mengisi 67,98 % dari satuan sel (cell unit).

3. Packing Efficiency of Face Centered Cubic (Efisiensi Kemas Kubus Pusat Muka) sisi kubus dimisalkan dengan a, dan jari-jari r. Face centered cubic tersusun juga oleh empat buah atom (berbentuk bola) yang terdiri dari enam bentuk setengah bola di dinding kubus, dan delapan bentuk seperdelapan bola di sudut kubus. Permukaan seperdelapan bola di sudut bersinggungan dengan permukaan setengah bola di dinding kubus sehingga panjang diagonal sisi kubus sama dengan empat kali jari-jari bola.

Setelah mengetahui hubungan antara a dan r maka packing efficiency dapat diketahui.

Jadi, dalam kubus pusat muka, atom penyusunnya mengisi 74,01 % dari satuan sel (cell unit). Dari perhitungan tadi maka dapat disimpulkan bahwa: Efisiensi kemas k. sederhana > Efisiensi kemas k. pusat badan > Efisiensi kemas k. pusat muka

1.3

Indeks Miller Bidang Kristal Orientasi bidang-bidang kristal ditentukan oleh tiga titik dalam bidang yang dikenal

sebagai indeks Miller dengan notasi: (h k l). Sebelum menentukan indeks Miller suatu bidang kita harus tahu letak titik-titik potong sumbu dengan sumbu koordinat. Oleh karena itu diberikan cara-cara menyatakan letak titik dan arah vektor terlebih dahulu. Posisi Titik Posisi titik dinyatakan oleh tiga bilangan (tanpa koma, tanpa kurung). Setelah menentukan letak koordinat titik tersebut maka posisi titik dinyatakan dengan menghilangkan vektor-vektor satuannya.

c
2 P 1

Misalnya: Koordinat titik P adalah 2a,


3 2

b, dan 2c, maka posisi P = 2

2.

Arah Vektor Arah vektor dinyatakan oleh tiga bilangan dengan notasi v = [u v w].

c
2 v 2 P 1

Proyeksi v ke sumbu koordinat a, b dan c adalah 2a,


3 2

b dan 2c. Hilangkan a, b dan

c, kemudian jadikan tiga bilangan bulat terb kecil. Sehingga arah vektor v = [4 3 4]. Jika arahnya negatip maka di atas bilangan yang bersangkutan diberi garis.

Indeks Miller Indeks Miller adalah harga kebalikan dari parameter numerik yang dinyatakan dengan simbol (hkl).

Jika suatu parameter negatif, maka di atas indeks Miller yang bersangkutan diberi garis. Jika indeks Miller 0, maka parameter yang bersangkutan sebanding, sehingga bidang kristal sejajar sumbu yang bersangkutan. Pada sistem hexagonal terdapat empat sumbu, sehingga bidang kristal dapat dinyatakan dengan empat indeks Miller yaitu: (h k i l). Indek i tidak bebas, tetapi bergantung pada h dan k dengan hubungan: -i = h + k. Ada kalanya i diganti dengan titik, sehingga bidang kristal dinyatakan dengan (h k . l), sebagai contoh (1 1 .0).
Hal ini berhubungan erat dengan adanya empat buah tetapan kisi untuk sel satuan heksagonal, yaitu : (a1, a2, a3, c), dan a3 = - (a1 + a2) Beberapa contoh bidang untuk kisi heksagonal diberikan pada gambar 1.17.

Gambar 1.17. Beberapa bidang pada sel satuan heksagonal dan indeknya. Dalam sel satuan yang berbeda dapat dibuat bidang sejenis yang berindeks sama. Jika digambarkan, kedua bidang tersebut adalah sejajar. Dalam keadaan ini, kita dapat menentukan jarak antar bidang (yang indeks hkl-nya sama), dhkl. Dapat diturunkan secara geometri sederhana bahwa untuk sel satuan kubus, jarak antar bidang (hkl) adalah :

Contoh, d100 = d001 = d010 = a0, dan d123 = 14a0 14 . Selain bidang, dalam kristal (sel satuan) dapat juga didefinisikan arah kristal. Pengertian arah ini sangat berguna dalam mengungkapkan besaran fisis pada kristal yang umumnya anisotropis (bergantung arah). Arah kristal dinyatakan dengan notasi : (uvw). Arah kristal (uvw) adalah arah yang tegak lurus terhadap bidang (hkl) bilamana u = h, v = k, dan w = l, misalnya, arah (001) tegak lurus terhadap bidang (001), dst.

You might also like