You are on page 1of 3

1.

Aborsi menurut berbagai aspek: 1. Agama a. Islam Pada dasarnya agama Islam tidak memperbolehkan aborsi. Namun untuk kasus-kasus tertentu seperti diperkosa, keadaan gawat yang dapat mengakibatkan kematian ibu, agama Islam memperbolehkannya, namun umur janin harus kurang dari 40 hari karena bisa mengganggu mental (dr.Kartono Muhammad). b. Agama lain Dari agama lain,dalam hal ini,Kristen tidak memperbolehkan adanya aborsi karena aborsi berarti melakukan pembunuhan terhadap janin. Padahal dalam agama Kristen, janin sudah menjadi manusia. Hal ini juga tercantum dalam 10 Perintah Allah, yaitu perintah ke-6 jangan membunuh. Selain itu, di mata Tuhan, janin itu berharga dan Ia telah mengkuduskannya. Sehingga apapun alasan untuk menggugurkan janin adalah salah. Karena yang menentukan hidup dan mati bukanlah dokter ataupun orangtua si janin tapi Tuhan yang menentukan hidup dan mati janin tersebut. 2. Hukum Dari segi hukum sendiri, aborsi tidak boleh dilakukan. Hukuman untuk orang yang melakukan aborsi serta orang yang mengarborsi sangat berat karena dapat terkena tindak pidana. Hal ini tercantum dalam UU no.23 tahun 1992 pasal 15 dan 80. Pasal 15 janinnya, dapat dilakukan tindakan medis tertentu. 2.Tindakan medis tertentu sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1) hanya dapat dilakukan :

1.Dalam keadaan darurat sebagai upaya menyelamatkan jiwa ibu hamil dan atau

a. berdasarkan indikasi medis yang mengharuskan diambilnya tindakan tersebut. b. oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu dan dilakukan sesuai dengan tanggung jawab profesi serta berdasarkan pertimbangan tim ahli. c. dengan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan atau suami atau keluarganya. Pasal 80 1. Barangsiapa dengan sengaja melakukan tindakan medis tertentu terhadap ibu hamil yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) dan ayat (2), dihukum dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan pidana denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) (Anonim, 2008). UU RI no. 1 tahun 1996 Pasal 346 Seorang wanita yang sengaja menggugurkan atau mematikan kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun. Namun demikian, untuk kondisi mendesak diperbolehkan. 3. Etika Kedokteran Dari segi etika kedokteran sendiri, aborsi tidak boleh dilakukan karena terkait dengan sumpah dokter. Aborsi hanya diperbolehkan untuk terapeutik. Itupun kalau janin yang dikandung benar-benar membahayakan si ibu. - Pasal 7d Setiap dokter harus senantiasa mengingat akan kewajiban melindungi hidup makhluk insani (Daniswara, 2004). 4. Kesehatan Dari segi kesehatan, aborsi dapat dilakukan jika si pasien mengalami suatu masalah yang cukup serius, misalnya depresi. Tujuannya adalah untuk menyelamatkan jiwa baik ibu hamil maupun janin yang dikandungnya. Namun

tindakan aborsi juga memiliki resiko, sehingga tidak boleh sembarangan dilakukan.

You might also like