You are on page 1of 6

OKSIGENASI Oksigen (O2) adalah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses metabolisme untuk mempertahankan

kelangsungan hidup seluruh sel-sel tubuh. Oksigenasi adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung Oksigen (O2) kedalam tubuh serta menghembuskan Karbondioksida (CO2) sebagai hasil sisa oksidasi.

1. PROSEDUR PENGGUNAAN NEBULIZER 1. Peralatan : 1.1.Alat Nebulizer lengkap 1.2.Cairan NaCl atau aquabides 1.3.Obat Berotec dan Bisolvon Cair 2. Pelaksanaan : 2.1. Siapkan alat, periksa apakah cairn penghantar masih diatas batas minimum. 2.2. Masukkan cairan NaCl secukupnya (+ 10 cc) ke dalam cup obat, kemudian obat Berotec dan Bisolvon dengan dosis : < style=""> : 3 tts Berotec 5 tts Bisolvon 2 10 tahun : 5 tts Berotec 10 tts Bisolvon 10 tahun/dewasa : 10 tts Berotec 20 tts Bisolvon

2.3. Atur waktu pemakaian (10 15 menit atau lebih lama). 2.4. Atur kekuatan penguapan disesuaikan dengan kemampuan pasien untuk menghirup uap Nebulizer. 2.5. Bawa alat ke dekat pasien. 2.6. Berikan dan jelaskan tindakan yang akan dilakukan kepada pasien. 2.7. Pasang stop kontak pada aliran listrik. 2.8. Nyalakan uap Nebulizer dengan menekan saklar ON. 2.9. Pastikan bahwa uap keluar pada masker dan pasangkan masker ke wajah pasien. 2.10. Anjurkan pasien untuk menarik nafas dalam dan panjang sambil menghirup uap Nebulizer, lebih efektif dihirup melalui mulut. 2.11. Observasi pasien saat pemberian Nebulizer. 2.12. Bila waktu pemakaian selesai, alrm akan berbunyi, lalu lepaskan masker dari wajah pasien. 2.13. Bereskan alat-alat. 2.14. Perawat mencuci tangan.

2. Pemberian oksigen melalui kanul Perlengkapan: 1. Set perlengkapan oksigen Flowmeter Suplai oksigen 2. Kanul hidung dan selang O2 3. Gaas dan plester bila perlu

Prosedur: 1. 2. 3. 4. Jelaskan tujuan dan prosedur Cuci tangan Hubungkan/pasang kanul pada set oksigen, sesuaikan flowmeter Cek apakah O2 keluar melalui nasal, timbul gelembung pada humidifier, selang O2 tidak terlipat 5. Letakkan cabang kanul/outlet pada lubang hidung. Atur selangnya dengan cara: 1. Melingkar kepala 2. Diselipkan pada daun telinga 6. Gunakan gaas untuk melapisi bagian telinga antara selang dan telinga 7. Anjurkan klien untuk bernafas melalui hidung dengan mulut tertutup 8. Cuci tangan 9. Catat respon klien dicatatan perawatan 10. Angkat dan bersihkan selang dan lubang hidung setiap 8 jam observasi 3. Pemberian oksigen melalui masker Perlengkapan: 1. 2. 3. 4. Suplai O2 dan flowmeter Humidifier dan air suling Masker yang akan digunakan Gaas atau plastic pad

Prosedur: 1. 2. 3. 4. Jelaskan tujuan tindakan dan prosedurnya Cuci tangan Sambungkan masker dengan set oksigen Letakkan masker pada wajah diatas hidung dan mulut. Gunakan tali elastis agar masker tidak lepas 5. Gunakan gaas untuk mengurangi iritasi pada telinga dan belakang kepala 6. Cuci tangan

7. Angkat masker dan keringkan kulit setiap 2-3 jam bila oksigen diberika secara terus-menerus 8. Kaji/observasi respon klien terhadap therapi 4.Peberian oksigen melalui Kateter Perlengkapan: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Nasal Cathter Suplai oksigen dan flowmeter Humidifier dan ari suling Jelly dan gaas Plester Lampu/ senter kecil dan spatel Air steril/matang untuk tes O2

Prosedur: 1. 2. 3. 4. Jelaskan prosedur pada klien dan keluarga Cuci tangan Atur posisi: semi fowler Tes aliran udara/oksigen dengan cara menaikkan flowmeter sampai dengan 3l/menit. Sambungkan catheter dengan selang O2 kemudian masukkan ujung catheter kedala air (keluar gelembung-gelembung udara) 5. Ukur panjang catheter yang akan dimasukkan dengan cara tempatkan ujung catheter melalui dari ujung hidung sampai daun telinga. 6. Beri pelumas pada ujung catheter dengan jelly (yang larut dalam air) 7. Keluarkan aliran oksigen 3 l/menit 8. Masukkan catheter secara perlahan melalui salah satu lubang hidung sampai ujung kateter berada diorofaring. Cek kateter dangan menggunakan lampu dan spatel. Bila tepat ujung kateter dibawah uvula. 9. Kemudian tarik sedikit sampai dengan kesamping (pipi) fiksasi selang pada bantal dan kasur 10. Plester kateter pada wajah klien kearah atas atau kesamping (pipi) fiksasi selang pada bantal atau kasur 11. atur aliran udara sesuai dengan instruksi dokter

12. Observasi respon klien 13. Catat respon klien, aliran O2 dan metode pemberian 5.CARA MELATIH BATUK EFEKTIF Batuk efektif adalah suatu metode batuk dengan benar, dimana klien dapat menghemat energi sehingga tidak mudah lelah mengeluarkan dahak secara maksimal. Batuk merupakan gerakan refleks yang bersifat reaktif terhadap masuknya benda asing dalam saluran pernapasan. Gerakan ini terjadi atau dilakukan tubuh sebagai mekanisme alamiah terutama untuk melindungi paru paru. Gerakan ini pula yang kemudian dimanfaatkan kalangan medis sebagai terapi untuk menghilangkan lendir yang menyumbat saluran pernapasan akibat sejumlah penyakit. Itulah yang dimaksud pengertian batuk efektif. Batuk efektif merupakan batuk yang dilakukan dengan sengaja. Namun dibandingkan dengan batuk biasa yang bersifat refleks tubuh terhadap masuknya benda asing dalam saluran pernapasan, batuk efektif dilakukan melalui gerakan yang terencana atau dilatihkan terlebih dahulu. Dengan batuk efektif, maka berbagai penghalang yang menghambat atau menutup saluran pernapasan dapat dihilangkan .

1. Mengatur posisi duduk : badan tegak, kepala menghadap ke depan 2. Meminta pasien meletakkan 1 tangan di dada dan 1 tangan di perut 3. Melatih pasien melakukan nafas perut (menarik nafas dalam melalui hidung selama 3 hitungan, jaga mulut tetap tertutup) 4. Meminta psien merasakan mengembangnya perut (cegah lengkung pada punggung) 5. Meminta pasien menahan nafas hingga 3 hitungan 6. Meminta pasien menghembuskan nafas perlahan dalam 3 hitungan (lewat mulut, bibir seperti meniup) 7. Meminta pasien merasakan mengempisnya abdomen dan kontraksi dari perut 8. Memasang tempat dahak di pangkuan pasien

9. Meminta pasien untuk melakukan nafas dalam 2 kali, yang ke-3 : melakukan tarik nafas, tahan nafas dan terakhir batukkan dengan kuat. 10. Menampung dahak ke tempat yang telah disediakan

You might also like