Professional Documents
Culture Documents
Salah
satu atau beberapa unsur yang bersama-sama membentuk makna kata atau ujaran (Kridalaksana) Untuk mengandaikan apakah setiap unsur leksikal memiliki atau tidak memiliki suatu ciri yang membedakannya dengan unsur lain (Chaer) Melalui tabel dapat dibedakan makna antara satu leksem dengan leksem yang lain dengan menggunakan permakah (+) atau (-) pada komponen-komponen makna yang disebutkan
Analisis
insan, perempuan, dan muda merupakan komponen makna dari nomina fille
Hubungan Paradigmatik
Hubungan
antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatu tuturan (Saussure) Tersusun secara berurutan (linear) Dapat dibolak-balik selama masih menuruti kaidah bahasa yang dipakai Contoh: Sasa makan roti tadi pagi= S-P-O-Kw Tadi pagi, Sasa makan roti=Kw-S-P-O
Hubungan
yang memungkinkan unsur-unsur dalam sebuah kalimat dapat disubtitusikan dengan unsur-unsur lain yang ada di luar kalimat tersebut.
Subtitusi
unsur-unsur dalam sebuah kalimat dengan unsur-unsur di luar kalimat tersebut, yang masih memiliki jenis dan kedudukan sama
Kolokasi
asosiasi dan pendampingan secara tetap suatu leksem dengan leksem yang lain dalam sebuah kalimat
seperangkat unsur leksikal untuk muncul dalam konteks kebahasaan yang sama suatu kata sesuai dengan konteks yang ada dalam kalimatnya
Kecenderungan
Penempatan
Contoh:
Penggunaan kata petite/petit dan court dalam bahasa Prancis. Penggunaan strong dan powerful dalam bahasa Inggris Penggunaan kata pirang dalam Bahasa Indonesia
Ciri Semantis
Ciri Inheren
Menggambarkan
ciri umum dari sebuah kata Tidak memasukan kata tersebut ke dalam suatu konteks
Memiliki
1977:58)
Pemilihan
atau pemakaian kata yang sesuai atau tergantung pada konteks dalam kalimat Menspesifikasi hubungan antara nomina dengan verba (kata kerja) dan ajektiva (kata sifat) yang dekat secara semantis
apprendre (belajar)
crire (menulis)
courir (lari)
Berdasarkan ciri selektif, terdapat verbaverba yang hanya dapat digunakan untuk kalimat yang nominanya makhluk hidup.
Anim Non-anim
Soigner
Rparer
Ada pula verba yang memiliki makna sama, namun tidak dapat digunakan pada subjek atau objek yang bukan manusia. contoh: Nenek saya meninggal setahun yang lalu (humain) Anjing saya mati terlindas truk kemarin Senin (non-humain)
Ciri Inheren
Tindak Menggunaka Intensitas n Indra
Ciri selektif
Insan Non-insan
pengelihatan
Voir
Regarder
+
+
+
+
+
+
+
+
Pengetahuan
mengenai ciri inheren dan selektif sangat berguna dalam percakapan sehari-hari. Kita dapat mengetahui persamaan dan perbedaan yang ada dalam kata-kata tersebut serta penempatannya dalam konteks kalimat
saeed-kolokasi: kemungkinan suatu kata berdampingan dengan kata lain. Ia tidak menyinggung masalah ciri inheren. Saeed memandang pokok bahasan secara lebih luas Fort 1: qui a de la force physique/intelectuelle: un homme fort, la maniere forte Fort 2: considerable par dimansion: le nez fort, mains fortes Fort 3: qui est capable de resister: papier fort colle forte, terre forte Fort 4: qui agit beaucoup/efficacement un explosif fort, forte fievre, des somniferes forts, un caf fort
Forte
partie-partie puissante/influent Un remede fort-un puissant remede Un fromage fort-un arome puissant Un parfum fort
Kolokasi
mencakupi masalah pendampingan yang lebih luas dari ciri kontekstual(selektif) Saeed: pembentukan kata majemuk: a herd of cattle, a pack of dogs Husband and wife, fish and chips Kumpulan tulisan/anak berandal
Kushartanti,
(peny.). 2007. Pesona bahasa: Langkah awal memahami linguistik. Jakarta: Gramedia.
Cruse.
Press.
Mortureux,
Publishers.