Professional Documents
Culture Documents
REVIEW
REKAYASA HIDROLOGI I
Cuaca:
Keadaan atmosfer pada saat yang pendek di tempat tertentu.
Iklim:
Deskripsi dari keadaan cuaca di daerah yang luas dalam waktu yang panjang.
Iklim adalah kebiasaan alam yang digerakkan oleh gabungan unsur-unsur iklim,
yaitu: radiasi matahari (lama penyinaran), suhu udara, kelembaban udara
(kelengasan), tekanan udara (tekanan atmosfer), angin, awan, presipitasi
(hujan, salju, embun), evaporasi, dan transpirasi.
Keduanya (cuaca dan iklim), merupakan:
Atmosfer:
Lapisan gas (selubung udara) yang tebal, yang menyelubungi seluruh
permukaan bumi. Terdiri atas: Trofosfer, Stratosfer, Mesosfer, dan Termosfer
(berturut-turut dari lapisan bawah ke atas)
Keadaan atmosfer meliputi suhu udara, tekanan udara, kelembaban udara,
angin, awan, evaporasi, dan transpirasi.
1
Tugas Rekayasa Hidrologi II
DASAR HIDROLOGI:
Ilmu HIDROLOGI mempelajari “Siklus Hidrologi”.
HIDROLOGI:
Ilmu tentang seluk beluk air di bumi, kejadiannya, peredaran dan distribusinya,
sifat alami dan kimianya, serta reaksinya terhadap lingkungan dan
hubungannya dengan kehidupan.
(Federal Council for Science and Technology, USA; 1959)
- Data Sungai:
o Data Tinggi Muka Air Æ Piesal Meter atau AWLR.
o Debit Sungai di suatu tempat tertentu (Hidrometri).
2
Tugas Rekayasa Hidrologi II
SIKLUS HIDROLOGI
Lapisan Jenuh:
Lapisan dalam tanah yang rongganya selalu terisi oleh air.
Limpasan:
Hujan yang tidak ditangkap oleh tanaman/bangunan-bangunan lain di atas
bumi, yang tidak dapat menguap (evaporasi), yang tidak meresap (infiltrasi),
atau yang menempati suatu tampungan.
Limpasan (Run-off):
Semua air yang mengalir bergerak meninggalkan Daerah Tangkapan Sungai
(DAS), tanpa memperhatikan asal/jalan yang ditempuh, sebelum mencapai
saluran.
3
Tugas Rekayasa Hidrologi II
4
Tugas Rekayasa Hidrologi II
Makin tinggi suhu udara, makin banyak uap air yang di-
kandungnya.
Uap air memberikan tekanan parsial yang biasanya diukur
dengan BAR atau tinggi milimeter air raksa (mm Hg).
o Suhu/temperatur,
o Kecepatan angin.
PRESIPITASI:
Uap air yang mengkondensasi dan jatuh ke tanah dalam rangkaian proses
Siklus Hidrologi (berupa: hujan, salju, dan embun).
HUJAN EFEKTIP:
Sebagian dari total presipitasi, yang sesungguhnya terdistribusi di permukaan
bumi.
5
Tugas Rekayasa Hidrologi II
00:00 - JANUARI
01:00 - PEBRUARI
02:00 50 MARET mm
03:00 60 bulan
04:00 50 mm
jam
-
- DESEMBER
-
23:00 -
31 dst.
6
Tugas Rekayasa Hidrologi II
Hujan normal 5 – 20 20 – 50
EVAPORASI:
Peristiwa berubahnya air menjadi uap dan bergerak dari permukaan tanah
dan permukaan air ke udara.
7
Tugas Rekayasa Hidrologi II
Keterangan:
Irr = Irrigation water requirement for head gate.
Et = Evaporation.
Re = Effective Rain fall
S = Paddy water requirement.
P = Percolation.
Eff = Irrigation Efficiency.
METODE HARGREAVES:
Untuk menghitung evaporasi yang terjadi pada sistem irigasi.
Et = K . Ev
Ev = 17,4 D . Tc . Fh . Fw . Fs . Fe
Dimana:
Ev = Evaporation.
Et = Evapotranspiration.
K = Crop consumptive use coefficient.
D = Monthly Daytime coefficient.
Tc = Mean monthly Temperature.
Fh = 0,59 - 0,55 Hn2.
Hn = Mean moon Relative Humidity.
Fw = 0,75 + 0,0255 Wkh.
Wkh = Wind velocity (Km/jam).
Fs = 0,478 + 0,58 S.
S = Sunshine (%).
Fe = 0,95 + 10-4 E.
E = Elevation (m). Ketinggian tempat di atas permukaan laut.
8
Tugas Rekayasa Hidrologi II
V
E = 0,35 [ea − ed ]1 +
100
Dimana:
E = Evaporasi (mm/hari).
ea = Tekanan uap jenuh pada suhu rata-rata harian (mm/Hg).
ed = Tekanan uap sebenarnya (mm/Hg).
V = Kecepatan angin pada ketinggian 2 m di atas permukaan tanah.
V Æ 1 m/detik = 54 mile/hari.
- Tabel Kelembaban.
9
Tugas Rekayasa Hidrologi II
EVAPOTRANSPIRASI:
U=K.F
Dimana:
U = Banyaknya EVAPOTRANSPIRASI bulanan (Inch).
K = Koefisien yang tergantung jenis tanaman.
F = t × P/100.
t = Suhu rerata bulanan (oF).
P = Persen rerata penyinaran matahari tahunan dalam
bulan yang ditinjau.
K ⋅ P ⋅ (45,7 t + 813)
U= [mm/bulan]
100
Dimana:
K = Kt × Kc Æ Kt = 0,0311 t + 0,240
Kc = nilainya diperoleh dari tabel.
t = Suhu udara rata-rata bulanan (oC).
P = Persentase jam siang bulanan dalam satu tahun.
E = P 0,9 + P ( I) 2
Dimana:
E = Penguapan tahunan.
P = Hujan tahunan rerata.
I = 300 + 25 t + 0,05 t3
t = Suhu rerata tahunan.
10
Tugas Rekayasa Hidrologi II
ANALISIS HUJAN
- Hal yang perlu diperhatikan dalam Daerah Aliran (Rain Fall Area) pada
ANALISIS HIDROLOGI:
11
Tugas Rekayasa Hidrologi II
Hujan Rerata:
X I + X II + X III + X IV
P=
4
Dimana:
XI, XII, XIII, dan XIV
adalah tinggi hujan
pada Stasiun I, II, III,
dan IV.
12
Tugas Rekayasa Hidrologi II
Ai
Sta Pi ∆H .i = αi P i
A
A Pa Aa αa αa P a
B Pb Ab αb αb P b
C Pc Ac αc αc P c
A =P
13
Tugas Rekayasa Hidrologi II
- Isohyets Method
Ai Dimana:
DAERAH Pi ∆H .i = αi P i
A A1, A2, dan A3
I P1 A1 α1 α1 P 1 adalah luas relatif
II P2 A2 α2 α2 P 2 masing-masing
III P3 A3 α3 α3 P 3 daerah antara dua
A =P garis Isohyet.
14
Tugas Rekayasa Hidrologi II
- Kasus dimana data hujan jam-jaman tidak tersedia atau hanya tersedia
data hujan harian/bulanan, dapat pula digunakan rumus empiris seperti
Rumus MONO NOBE (SOSRODARSONO & TAKEDA; 1983).
Dimana:
I 24 =
IB
(30 atau 31)× 24
(mm hari) I24 = Intensitas hujan HARIAN.
2 Dimana:
I 24 3
It = 24
24 t It = Intensitas hujan untuk lama hujan t (mm/jam).
ANALISA FREKUENSI
- Variasi terbesar yang kita dapatkan dari pengamatan hujan dan banjir,
umumnya tidak ada lebih besar dari variasi perkiraan.
15
Tugas Rekayasa Hidrologi II
o Distribusi NORMAL Æ gx = 0.
o Distribusi LOG-NORMAL Æ g log x ≈ 0.
o Distribusi GUMBEL Æ gx ≈ 1,14.
o Distribusi LOG-GUMBEL Æ g log x ≈ 1,14.
o Distribusi LOG-PEARSON III Æ Distribusi Data lainnya.
⋅ ∑ (Xn − X )
N
1 2
S=
N − 1 n =1
o Distribution of DATA.
o Measure of A Symmetric.
o Mean of Normality.
P(X ) = ∫ F' (X ) dX
16
Tugas Rekayasa Hidrologi II
- Interval waku rata-rata suatu peristiwa akan sama atau dilampaui 1 kali,
disebut: Masa Ulang/Periode Ulang (Recurrence Interval).
Dimana:
t
Tr =
(N − m + 1)
Dimana:
t t
Te = dan Tr =
(M − 1) M M = Nomor data-nya di dalam seri.
17
Tugas Rekayasa Hidrologi II
Dimana:
0,77
L L = Panjang jarak dari tempat terjauh
t C = 0,00013 ⋅ [Jam]
S0,385 daerah aliran sampai tempat
pengamatan (diukur menurut jalan-
atau: nya sungai) (feet).
H = Selisih ketinggian antara tempat ter-
L1,15
tC = [Jam] jauh dan tempat pengamatan (feet).
7700 ⋅ H 0,385
0,77
L H
t C = 0,0195 [Menit] Dimana: S=
S L
Metode ini digunakan untuk mencari data hujan yang hilang pada 1
(satu) stasiun tanpa membandingkannya dengan data hujan stasiun
lainnya.
∑ [(X − X )(Y − Y )] (X ⋅ Y )
a= a=∑
∑ (X − X )
2
∑ (X )2
(X ⋅ Y )
b = Y− aX b=Y−∑ ⋅X
∑X( )2
X=
∑X
n
Y-Y=
∑ (X ⋅ Y ) ⋅ (X − X )
Y=
∑Y ∑ (X )2
n
18
Tugas Rekayasa Hidrologi II
Dimana:
n = Banyaknya data hujan.
X = Variabel tahun (waktu).
Y = Variabel curah hujan.
1 N X ⋅ Pa N X ⋅ Pb N X ⋅ Pc
PX = ⋅ + +
n Na Nb Nc
Dimana:
PX = Hujan yang diperkirakan (mm).
Pa
Pc Stasiun A, B, dan C.
Na
Nc Stasiun A, B, dan C.
19
Tugas Rekayasa Hidrologi II
o Cara ini cukup memakai data dari 3 (tiga) Stasiun Hujan saja.
1 1 1
⋅ Pa + ⋅ Pb + ⋅ Pc
Px =
(Dxa )
2
(Dxb )
2
(Dxc )
2
1 1 1
+ +
(Dxa ) (Dxb ) (Dxc )2
2 2
Dimana:
Dxa
20