You are on page 1of 53

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA TN.

C (USIA 60 TAHUN) DENGAN HIPERTENSI DI RT 05 RW 02 DESA PASIGARAN KECAMATAN TANJUNG SARI

DISUSUN OLEH: GURDI RIANTI SIDABUTAR 220112100010

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XX FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 2011

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. PENGKAJIAN I. Data Umum Keluarga 1. Nama Kepala Keluarga : Ny. N : 64 tahun : Islam : SMP : Janda Pensiunan : 2. Umur 3. Agama 4. Pendidikan 5. Pekerjaan 6. Alamat 7. Komposisi Keluarga Pendidikan Hubungan Kesehatan Pekerjaan Imunisasi Keluarga Keadaan Agama Nama

Umur

1. Tn. Ah 2. Tn. Am 3. An.Ag a n

L L L

25 th 23 th 16 th 13 thn

Anak Anak Cucu Cucu

SMA SMA SLTP -

Penjag a toko Pegaw ai R.M -

Islam Islam Islam Islam

Sakit Sehat Sehat Sehat

Lengkap

Belum menikah Belum menikah Belum menikah Belum menikah

4. An. Ad P

Ket.

L/P

KB

No

8. Tipe Keluarga Keluarga 9. Suku Bangsa Keluarga Ny. N berasal dari suku Sunda dan Jawa. Namun lebih dominan suku Sunda. Tidak ada kebiasaan yang bertentangan dengan kesehatan. 10. Agama Keluarga Ny. N menganut agama Islam, tidak ada kepercayaan yang bertentangan dengan kesehatan. 11. Status Sosial Ekonomi Keluarga Tn. C termasuk dalam keluarga dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah, dengan penghasilan < Rp 600.000 per bulan. Pendapatan keluarga diperoleh dari Tn. Ah yang berprofesi sebagai penjaga took, Tn. Am yang berprofesi sebagai pegawai R.M dan gaji pension dari Ny. N 12. Aktivitas Rekreasi Keluarga Keluarga jarang pergi bersama ke luar rumah untuk berekreasi. Biasanya keluarga menggunakan waktu luang dengan menonton TV.

II. Riwayat dan tahap Perkembangan Keluarga 1. Jenis Keluarga

2. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini Keluarga saat ini berada pada tahap keluarga dalam masa lansia. Tugas perkembangan yang harus dicapai dalam masa ini yaitu mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan, menyesuaikan diri terhadap pendapatan yang menurun, mempertahankan ikatan keluarga, menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan 3. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi Tidak ada.

4. Riwayat Keluarga Inti a. Masalah Kesehatan yang Pernah Dialami

Ny. N mengatakan sudah sejak usia 40th menderita sakit maag kronis,dan merasakan skit pada betis saat berjalan lama, Ny.N mengatakan terdapat farises pada kakinya. b. Masalah Kesehatan Keluarga (Keturunan) Di dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit keturunan. Anggota keluarga dalam keadaan sehat. 5. Keadaan Kesehatan Sekarang Keluarga saat ini dalam keadaan sehat. Dalam keluarga Ny N yang mengalami masalah kesehatan yaitu Ny. N.Ny N mengeluh sakit pada kedua kaki saat digunakan bejalan jauh. Namun, untuk mengurangi nyeri yang dirasakannya, Ny N biasanya membalur kakinya dengan balsam. Nyeri dirasakan sepanjang waktu. Selain nyeri pada kaki. Ny.N juga mengatakan sering merasa sakit pada ulu hati. Nyeri dirasakan bila perut kosong dan kadang sesaat setelah makan. Ny. N memiliki dana kesehatan yaitu jamkesmas. Jika mengalami gangguan kesehatan, Ny. N biasanya berobat ke puskesmas 6. Riwayat Keluarga Sebelumnya Ny. N mengatakan sejak dulu masih bekerja, Pola makan Ny. N tidak teratur. III. Lingkungan 1. Karakteristik Rumah Luas rumah Jenis rumah: semi permanen, lantai terbuat dar semen, dinding terbuat dari bilik. Halaman rumah tidak ditanami tanaman. Sumber air bersih yang digunakan yaitu sumur gali. Rumah klien terlihat kurang rapih. Tidak terdapat ventilasi udara,udara masuk melalui celah-celah dinding rumah, luas ventilasi yang tersedia tidak sebanding dengan luas lantai, terdapat jendela di dalam rumah dan cahaya dapat masuk ke dalam rumah. Jamban Sumber Air Minum Air minum berasal dari air sumur yang kemudian dimasak. Air tampak jernih, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa. Pembuangan Air Kotor Pembuangan Sampah

Sumber Pencemaran Denah Rumah:

sumur Kamar Tidur 1 Kamar Tidur 2 Jamban Ruang tamu + r. keluarga

K. mandi

Dapur Pintu Depan

2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW RT 05 RW 02 termasuk kawasan dengan penduduk padat. Lingkungan fisik di komunitas RW tidak teratur, sampah berserakan. Beberapa area di RT 05 tidak dapat ditembus oleh sinar matahari karena kondisi lingkungan yang cukup padat. Pada umumnya masyarakat di RT 05 berprofesi sebagai petani. Kehidupan antar tetangga terjalin akrab. 3. Mobilitas Geografis Keluarga Keluarga tidak pernah berpindah-pindah tempat. Dari mulai menikah, Tn. C tinggal di rumah yang sekarang ditempati. 4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat Keluarga biasanya berkumpul pada malam hari. Tn. C tidak aktif dalam kegiatan di wilayahnya karena Tn. C masih beraktivitas di kebunnya dan kembali ke rumah jika sudah sore. 5. Sistem Pendukung Keluarga Jumlah anggota keluarga yang sehat sebanyak tiga orang. Fasilitas kesehatan terdekat yang dapat digunakan oleh keluarga yaitu Puskesmas Tanjung Sari. 6. Pola Komunikasi Keluarga Keluarga berkomunikasi dengan menggunakan Bahasa Sunda. Keluarga saling terbuka satu sama lain. Pengambilan keputusan didahului dengan cara diskusi. Semua anggota keluarga bebas menyatakan pendapatnya. 7. Struktur Kekuatan Keluarga Orang yang memegang power dalam keluarga adalah kepala keluarga, yaitu Tn. A (anak kandung Tn. C) Bila ada masalah, Tn. A yang biasanya memegang keputusan terakhir. Keluarga Tn. C saling menghargai satu sama lain, saling

membantu, serta saling mendukung. Pemenuhan kebutuhan sehari-hari Tn. C diberikan oleh Ny. S. Jika ada masalah, Tn. C berdiskusi dengan anak-anaknya. 8. Struktur Peran Menurut keluarga, setiap anggota keluarga memiliki perannya masing-masing. Tn. C adalah kepala keluarga dan saat ini masih bekerja. Walaupun Tn. C menderita hipertensi tapi Tn. C masih aktif membantu mencari nafkah untuk kebutuhan sehari-hari keluarganya. Ny. S adalah menantu Tn. C. Ny. S berperan sebagai seorang ibu rumah tangga dan merawat ayah mertua serta anak dan suaminya. Ny. S menyiapkan kebutuhan rumah tangga di keluarga. Tn. A adalah anak Tn. C. Tn. A bekerja sebagai petani untuk mencari nafkah bagi keluarganya. Tn. A menjadi tulang punggung dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Dalam melaksanakan peran masing-masing tidak ada masalah yang dirasakan keluarga. 9. Nilai dan Norma Keluarga Dalam keluarga, tidak ada nilai atau pun norma yang dianut keluarga yang bertentangan dengan kesehatan. Keluarga Tn. C menerapkan aturan-aturan sesuai dengan ajaran agama Islam. IV. Fungsi Keluarga 1. Fungsi Afektif Dalam keluarga, terlihat bahwa sesama anggota keluarga mempunyai perasaan saling memiliki dan dimiliki yang kuat. Keluarga sangat peduli terhadap keadaan anggota keluarga yang lain. Setiap anggota keluarga saling menghormati dan menghargai. 2. Fungsi Sosialisasi Hubungan antar anggota keluarga sangat baik. Tidak ada anggota keluarga yang berselisih. Setiap anggota keluarga sering berinteraksi terutama pada malam hari, dimana anggota keluarga berkumpul. Perilaku anggota keluarga tidak bertentangan dengan nilai, norma, dan budaya setempat. 3. Fungsi Perawatan Kesehatan Keluarga merasakan adanya masalah kesehatan pada Tn. C. Keluarga mengetahui bahwa Tn. C menderita hipertensi dan membutuhkan pengobatan untuk mengatasinya. Namun, keluarga belum mengetahui tanda dan gejala serta faktor penyebab yang mempengaruhi hipertensi. Selain itu, keluarga juga belum mengetahui hal yang menyebabkan

ekstremitas bawah Tn. C menjadi agak kaku dan Tn. C sering mengeluhkan bahwa kakinya baal.. Keluarga mengetahui bahwa hipertensi yang dialami Tn. C akan memberikan efek yang tidak baik jika tidak diobati. Keluarga juga merasakan masalah kesehatan yang dialami Tn. C. Sejak beberapa bulan yang lalu, Tn. C tidak lagi melakukan pengobatan ke rumah sakit karena Tn. C masih bisa menahan rasa sakit akibat hipertensi yang dideritanya. Keluarga tidak mempunyai sikap negatif terhadap masalah kesehatan yang dialami Tn. C. Keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan terdekat, yaitu Puskesmas Tanjung Sari. Keluarga percaya terhadap tenaga kesehatan. Tidak ada informasi yang salah yang diterima keluarga. Keluarga belum mengetahui perkembangan perawatan yang diperlukan untuk menanggulangi masalah kesehatan Tn. C. Menurut Ny. S, Tn. C terkadang bersikap keras kepala dan tidak bisa diubah persepsinya mengenai penyakitnya. Menurut Ny. S, Tn. C memiliki persepsi bahwa perlu pergi ke dokter jika rasa sakit akibat penyakit hipertensi yang diderita Tn. C tidak dapat ditahan lagi oleh Tn. C. Oleh karena itu, setiap kali Tn. C merasa tidak sedang pusing, Tn. C sulit bahkan tidak mau jika diajak berobat. Keluarga kurang dapat melihat keuntungan pemeliharaan lingkungan rumah untuk masa yang akan datang. Hal ini ditandai dengan kondisi rumah yang tampak tidak rapi dan agak kotor. Keluarga belum mengetahui upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit yang dapat dilakukan. Keluarga menyadari pentingnya fasilitas kesehatan bagi kesehatan Tn. C dan keluarga. Keluarga tidak merasa takut akan akibat dari tindakan pengobatan yang dilakukan. Keluarga berupaya untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya tentang makanan atau buah yang dapat menurunkan tekanan darah tinggi Tn. C dan keluarga pun tak jarang melakukannya, seperti memberi Tn. C juice Mengkudu. Keluarga berupaya memodifikasi lingkungan dengan mendekatkan barang-barang yang diperlukan Tn. C agar mudah dijangkau oleh Tn. C. Keluarga akan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan mengalami kondisi sakit yang dirasakan agak berat. 4. Fungsi Reproduksi Tn. C memiliki empat orang anak. Istri Tn. C sudah meninggal. jika

Ny. S memiliki dua orang anak dan saat ini sudah bercerai dengan suaminya, sehingga tidak lagi menggunakan alat kontrasepsi Tn. D memiliki satu orang anak.

5. Fungsi Ekonomi Ny. S mengatakan bahwa penghasilan dari Tn. D dikondisikan sedemikian rupa sehingga dapat mencukupi pemenuhan kebutuhan sehari-hari, terutama kebutuhan pangan. Kebutuhan sandang dipenuhi setahun sekali, saat akan merayakan Hari Raya. Keluarga belum memanfaatkan sumber yang tersedia di masyarakat dalam upaya peningkatan status kesehatan keluarga. Hal ini ditandai dengan Tn. C yang tidak pernah dibawa ke Posbindu. V. Stres dan Koping Keluarga 1. Stressor Jangka Pendek dan Panjang Stresor jangka pendek dan panjang yang dialami oleh keluarga adalah adanya anggota keluarga (Tn. C) yang memunyai masalah kesehatan. 2. Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Situasi/Stresor Ketika ada stresor, biasanya keluarga berespon dengan berunding atau bermusyawarah untuk mencari pemecahan masalah. 3. Strategi Koping yang Digunakan Bila menghadapi permasalahan, keluarga lebih sering mendiskusikan dengan sesama anggota keluarga untuk mencari pemecahan masalahnya. 4. Strategi Adaptasi Disfungsional Dari hasil pengkajian, tidak didapatkan adanya cara-cara keluarga mengatasi masalah secara maladaptif.

VI. Pemeriksaan Fisik No. 1. Aspek yang Dinilai Penampilan tampak lemah Compos mentis 170/120 mmHg 84 x/menit 20x/menit reguler 76 kg 155 cm Bersih Compos mentis 130/90 mmHg 76 x/menit 20x/menit reguler 65 kg 160 cm Bersih Compos mentis 120/80 mmHg 80 x/menit 20x/menit reguler 85 kg 165 cm 4. Kepala Bentuk Rambut Simetris Distribusi tidak merata (beberapa area kepala tidak ditumbuhi rambut), rambut berwarna putih 5. Mata Bentuk Konjungtiva Simetris Pucat Simetris Merah muda Simetris Merah muda Simetris Merah muda Simetris Merah muda Simetris Distribusi merata Simetris Distribusi merata Simetris Distribusi merata Simetris Distribusi merata Bersih Compos mentis 88x/menit 20x/menit reguler Bersih Compos mentis 86 x/menit 20x/menit reguler 2. Kesadaran 3. Tanda-tanda vital Tekanan darah Nadi Respirasi Berat badan Tinggi badan Tn. C Tn. A Ny. S An. A An. P

Sklera Fungsi Penglihatan

Putih penglihatan berkunang-kunang klien merasa pusing seringkali saat

Putih Membaca pada jarak lebih dari 30 cm

Putih Membaca pada jarak >30 cm

Putih Normal

Putih Normal

6. Hidung

Simetris, tidak ada septum deviasi, tidak ada pergerakan cuping hidung, tidak ada perdarahan

Simetris, tidak ada septum deviasi, tidak ada pergerakan cuping hidung, tidak ada perdarahan

Simetris, tidak ada septum deviasi, tidak ada pergerakan cuping hidung, tidak ada perdarahan

Simetris, tidak ada septum deviasi, tidak ada pergerakan cuping hidung, tidak ada perdarahan Simetris

Simetris, tidak ada septum deviasi, tidak ada pergerakan cuping hidung, tidak ada perdarahan Simetris Baik

7. Telinga Bentuk Fungsi pendengaran Simetris Baik, baik terbukti dapat menjawab pertanyaan dengan Simetris Baik, terbukti dapat menjawab pertanyaan dengan baik 8. Leher 9. Dada Bunyi nafas Bunyi jantung Vesikuler Reguler, S1-S2 Vesikuler Reguler, S1-S2 Vesikuler Reguler, S1-S2 Vesikuler Reguler, S1-S2 Vesikuler Reguler, S1-S2 Tidak teraba pembesaran KGB Tidak Simetris Baik, dapat menjawab pertanyaan dengan baik teraba Tidak teraba Tidak teraba Tidak teraba pembesaran KGB pembesaran KGB pembesaran KGB pembesaran KGB terbukti Baik

10. Ekstremitas

Atas

Pergerakan bebas dua jari di ekstremitas kanan dan tiga jari di ekstremitas kiri tampak melengkung CRT <3 detik, ekstremitas simetris, kekuatan otot 55, akral hangat

Pergerakan bebas CRT <3 detik, ekstremitas simetris, kekuatan otot 55, akral hangat

Pergerakan bebas CRT <3 detik, ekstremitas simetris, kekuatan 55, hangat otot akral

Pergerakan bebas CRT <3 detik, ekstremitas simetris, kekuatan 55, hangat Pergerakan bebas Akral hangat Kekuatan otot 5 5 5 5 otot akral

Pergerakan bebas CRT <3 detik, ekstremitas simetris, kekuatan 55, hangat Pergerakan bebas Akral hangat Kekuatan otot 5 5 5 5 otot akral

Bawah

Akral dingin, berjalan dengan perlahan dan diseret Kaki kanan tampak bengkak. Klien mengatakan kakinya terasa berat. Kaki klien terlihat tremor saat berjalan Terdapat hiperrefleks patella dekstra dan sinistra Kekuatan otot 5 2 5 2

Pergerakan bebas Akral hangat Kekuatan otot 5 5 5 5

Pergerakan bebas Akral hangat Kekuatan otot 5 5 5 5

Activity Daily Living


1. Makan

2. Minum 3. Tidur

Frekuensi Jenis Jumlah Jenis

2 x sehari Nasi, lauk-pauk 750 cc air putih

3 x sehari Nasi, lauk pauk 1000-1200 cc air putih

3 x sehari Nasi, lauk pauk 1000-1200 cc air putih

3 x sehari Nasi, lauk pauk 1000-1500 cc air putih, susu

3 x sehari Nasi, lauk pauk 1200-1500 cc air putih, susu

6-7 jam sehari Tidak bekerja Keadaan emosi relatif stabil. Klien dapat keadaannya dengan ikhlas

7 jam sehari Rumah tangga

6 jam sehari Bekerja

7 jam sehari Sekolah emosi Keadaan relatif stabil.

8 jam sehari Bermain emosi Keadaan relatif stabil. emosi

4. Aktivitas 1. Emosi

Psikologis
Keadaan emosi relatif Keadaan relatif stabil. menerima stabil.

Sosial
1. Hubungan keluarga 2. Hubungan orang lain antar Klien harmonis dengan Klien dengan harmonis Klien anggota dengan harmonis Klien anggota dengan harmonis Klien anggota dengan harmonis anggota anggota keluarga lainnya dengan Klien dekat

keluarga lainnya tetangganya. tetangganya.

keluarga lainnya tetangganya.

keluarga lainnya tetangganya.

keluarga lainnya. tetangganya.

dengan Klien dekat dengan Klien dekat dengan Klien dekat dengan Klien dekat dengan

VII. Harapan Keluarga Keluarga mengatakan bahwa keluarga berharap dengan adanya tenaga kesehatan, keluarga dapat dibantu dalam merawat anggota keluarga yang sakit dan memperbaiki kondisi kesehatan anggota keluarga yang sakit.

VIII. Pengkajian Khusus Lansia Tn. C (60 tahun) 1. Pengkajian Psikososial dan Spiritual a. Psikososial Klien dapat bersosialisasi dengan baik dengan anggota keluarga lainnya; klien juga bersikap ramah terhadap orang lain atau petugas kesehatan. b. Identifikasi Masalah Emosional :

Pertayaan Tahap 1
o o o o Apakah klien mengalami sukar tidur ? tidak Apakah klien sering merasa gelisah ? tidak Apakah klien sering murung atau menangis sendiri ? tidak Apakah klien sering was-was atau khawatir ? ya Lanjutkan ke tahap 2 jika lebih dari 1 atau sama dengan satu jawaban ya

Pertanyaan tahap 2
o o o o o Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali dalam 1 bulan ? ya Ada masalah atau banyak pikiran? klien mengatakan memikirkan penyakitnya Ada gangguan / masalah dengan keluarga lain? tidak Mengunakan obat tidur / penenang atas anjuran dokter ? tidak Cenderung mengurung diri ? tidak Jika lebih dari 1 atau sama dengan satu jawaban ya

MASALAH EMOSIONAL POSITIF (+)


c. Spiritual

)) Klien beragama Islam. Klien mengatakan tidak dapat beribadah karena kondisi
fisiknya tidak memungkinkan. 2. Pengkajian Fungsional Klien a. KATZ Indeks Klien mandiri dalam makan, menggunakan pakaian, pergi ke toilet, berpindah. Klien tidak mandiri dalam kontinensia (BAK, BAB) dan mandi. Kesimpulan: klien termasuk kategori C. b. BARTHEL Indeks No 1 Makan 10 Kriteria Dengan bantuan Mandiri Keterangan Frekuensi: 2 kali sehari Jumlah: 1 porsi habis setiap makan

Jenis : nasi, lauk-pauk 2 Minum 10 Frekuensi: ditentukan Jumlah: 1000 cc Jenis: air putih, teh manis 3 Berpindah dari kursi roda ke tempat tidur atau sebaliknya 4 Personal muka, toilet (cuci 5 Gosok gigi satu kali sehari, cuci muka setiap mandi (1-2 kali/hari), menyisir rambut dengan tangan 5 Keluar (mencuci menyikat menyiram) 6 7 8 9 10 Mandi Jalan di permukaan datar Naik turun tangga Mengenakan pakaian Kontrol bowel (BAB) 10 11 12 13 Kontrol bladder (BAK) Olah raga / latihan Rekreasi pemanfaatan luang / waktu 10 5 10 Frekuensi: 5 hari sekali Konsistensi: keras dan warna kuning pucat 10 5 Frekuensi: 6-7 x / hari Warna : kuning Klien tidak pernah berolah raga Menonton televisi 5 5 masuk toilet tubuh, 5 pakaian, menyisir 15 tidak dapat

rambut, gosok gigi)

Total Score :

105

Jadi Barthel indeks klien termasuk katagori : Ketergantungan sebagian

3. Pengkajian Status Mental Gerontik a. Short Partable Mental Status Quisioner (SPMSQ) BENAR =8 =2 SALAH NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 PERTANYAAN Tanggal berapa hari ini ? Hari apa sekarang ? Apa nama tempat ini ? Di mana alamat anda ? Berapa umur anda ? Kapan anda lahir ? ( minnimal tahun lahir ) Siapa presiden / kepala panti / lurah / kuwu sekarang ? Siapa presiden / kepala panti /lurah / kuwu sebelumnya ? Sebutkan nama ibu anda ? Kurangi 3 dari 20 terus menerus secara menurun

Total Score :

Kesimpulan Interpretasi hasil : Fungsi intelektual utuh


b. Identifikasi aspek kognitif dari fungsi mental dengan menggunakan MMSE ( Mini Mental Status Exam)
NO 1 ASPEK KOGNITIF Orientasi NILAI MAKS 5 NILAI KLIEN 5 Menyebutkan dengan benar : o o o o o Orientasi 5 5 o o o o Tahun Musim Tanggal Hari Bulan Negara Indonesia Propinsi Jawa Barat Kota Bandung PSTW KRITERIA

Di mana sekarang kita berada ?

o 2 Registrasi 3 3

Wisma nama 3 obyek. obyek (oleh

Sebutkan

pemeriksa ) 1 detik untuk mengatakan masing-masing Kemudian tanyakan pada klien ketiga obyek tadi. ( Untuk disebutkan ) o o o 3 Perhatian Kalkulasi dan 5 2 Obyek (pulpen) Obyek (jam tangan) Obyek (buku)

Minta klien untuk memulai dari angka 100 kemudian dikurangi 7 sampai 5 kali / tingkat. o o o o o 93 86 79 X 72 X 65 X

Mengingat

Minta klien untuk mengulangi ketiga obyek pada no. 2 ( registrasi ) tadi. Bila benar 1 point untuk masing-masing obyek. o o o Obyek (pulpen) Obyek (jam tangan) Obyek (buku)

Bahasa

Tunjukkan pada klien suatu benda dan tanyakan namanya pada klien. jam tangan pulpen

Minta klien untuk mengulang katakata berikut tak ada jika, dan, atau, tetapi. Bila benar nilai 1 point. Pernyataan benar 2 buah : tak ada , tetapi.

Minta klien untuk mengikuti perintah berikut yang terdiri dari 3 langkah : Ambil kertas di tangan anda, lipat dua dan taruh di lantai.

Ambil kertas di tangan anda Lipat dua Taruh di lantai X

Perintahkan pada klien untuk hal berikut ( bila aktivitas sesuai perintah nilai 1 point ) o Tutup mata anda

Perintahkan pada klien untuk menulis satu kalimat dan menyalin gambar. o o Tulis satu kalimat X Menyalin gambar X

TOTAL NILAI

24

Kesimpulan: aspek kognitif dari fungsi mental baik 4. Pengkajian Keseimbangan untuk Klien Lansia LEMBARAN OBSERVASI KESEIMBANGAN KOMPONEN UTAMA DALAM BERGERAK A. Perubahan Posisi Gerakan Keseimbangan atau LANGKAHLANGKAH YANG DINILAI Bangun dari kursi. (mata terbuka) KRITERIA Tidak satu tetapi tubuhnya bangun kali dari NILAI 1

tempat duduk dengan gerakan, mendorong keatas

dengan tangan atau bergerak kedepan kursi terlebih dahulu, tidak stabil pada saat berdiri pertama kali Duduk ke kursi (mata terbuka) Bangun dari kursi. (mata tertutup) Menjatuhkan ke kursi, tidak duduk ditengah kursi Tidak satu tetapi bangun kali dari 1 tempat duduk dengan gerakan, mendorong 1

tubuhnya

keatas

dengan tangan atau bergerak kedepan kursi terlebih dahulu, tidak stabil pada saat berdiri pertama kali Duduk ke kursi (mata tertutup) Menahan Menjatuhkan ke kursi, tidak duduk ditengah kursi Pemeriksa mendorong strenum perlahan-lahan sebayak 3 kali. Klien mengerakan kaki, memegang objek untuk dukungan, kaki tidak menyentuh sisi-sisinya Menahan Pemeriksa mendorong strenum perlahan-lahan sebayak 3 kali. Klien mengerakan kaki, memegang objek untuk dukungan, kaki tidak menyentuh sisi-sisinya Perputaran leher Menggerakan mengenggam kaki, obyak 1 1 1 1

dorongan sternum

pada

(mata terbuka)

dorongan sternum

pada

(mata tertutup)

untuk dukungan, kaki tidak menyentuh sisisisinya, keluhan vertigo, pusing atau keadaan tidak stabil Gerakan Tidak mampu untuk mengapai dengan berdiri stabil, sesuatu bahu pada sesuatu fleksi ujung-

menggapai sesuatu

sepenuhnya sementara ujung jari kaki, tidak memegang untuk

dukungan Membungkuk Tidak membungkuk mengambil memegang memerlukan usaha bangun B. Gaya Berjalan atau Gerak Minta klien untuk Ragu-ragu, tersandung, memegang untuk dukungan Kaki tidak naik dari lantai secara konsisten (menggeser menyeret mengangkat terlalu tinggi cm) Kontinuitas Setelah langkah1 langkah awal, langkah menjadi tidak konsisten, memulai satu kaki kaki mengangkat sementara lain 1 yang atau kaki), kaki ( >5 1 obyek 1 mampu untuk obyekobyek usaha1

obyek kecil dari lantai, untuk bisa berdiri lagi, multifel untuk

berjalan ketempat yang ditentukan


Ketinggian

langkah

kaki

(mengangkat kaki saat melangkah)

langkah (diobservasi samping klien)

kaki dari

menyentuh lantai Kesimetrisan Langkah tidak semetris, terutama pada bagian yang sakit Tidak berjalan dalam garis ke sisi Berhenti sebelum mulai berbalik, jalan 1 lurus, bergelombang dari sisi 0

langkah (diobservasi samping klien)


Penyimpangan

dari

jalur

pada

saat dari

berjalan (diobservasi belakang klien)


Berbalik

sempoyongan, bergoyang; memegang obyek untuk dukungan. INTERVENSI HASIL Hasil: 14 Kesimpulan : klien mempunyai resiko jatuh tinggi

B. ANALISA DATA No 1. Data DS: Tn. C mengatakan nyeri di daerah lutut Nyeri dirasakan seperti adanya rasa panas di daerah patella kanan dan kiri. Nyeri dirasakan sepanjang waktu Tn. C mengatakan sudah mengalami nyeri sejak beberapa bulan yang lalu, tetapi tidak ingat pasti waktunya. DO: Kaki kanan tampak bengkak. Tn. R tampak memegang lututnya 2. DS: Tn. C mengatakan kakinya terasa berat sehingga sulit menggerakkan kedua kakinya DO: KATZ indeks C Tn. R tampak dalam keadaan duduk di kursi/tempat tidur dua jari di ekstremitas kanan dan tiga jari di ekstremitas kiri tampak melengkung berjalan dengan perlahan dan diseret kekuatan otot 22 Kaki Tn. C terlihat tremor saat berjalan. 3. DS: Tn. C mengatakan sudah menderita hipertensi sejak beberapa tahun yang lalu Tn. C mengatakan sering merasa pusing jika tekanan darahnya tinggi Keluarga Tn. C mengatakan bahwa klien selalu meminum obat sakit kepala setiap kali merasa nyeri kepala DO: TD : 170 / 120 mmHg Konjungtiva pucat Risiko tinggi penurunan curah jantung pada Tn. C (74 tahun) anggota keluarga Tn. C Ketidaktahuan keluarga mengenal risiko penurunan curah jantung Keterbatasan pergerakan pada (60 Tn. Ketidakmampuan keluarga C merawat anggota khususnya Tn. C dengan keterbatasan pergerakan Masalah Gangguan Penyebab ketidakmampuan

rasa nyaman: keluarga nyeri pada Tn. merawat anggota C (60 tahun) keluarga yang keluarga Tn. C mengalami rheumatik

tahun) keluarga

keluarga Tn. C

C. PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN No. 1. Diagnosa keperawatan Gangguan rasa nyaman: nyeri pada Tn. C (60 tahun) keluarga Tn. C berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami rheumatik 2. Keterbatasan pergerakan pada lanjut usia (Tn. C, 60 tahun) keluarga Tn. C berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga khususnya Tn. C dengan keterbatasan pergerakan 3. Risiko tinggi penurunan curah jantung pada Tn. C (60 tahun) anggota keluarga Tn. C berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga mengenal risiko penurunan curah jantung

D. PENILAIAN (SCORING) DIAGNOSIS KEPERAWATAN No. Diagnosis 1. Kriteria Sifat masalah: aktual Kemungkinan masalah dapat diubah: sebagian Potensial masalah untuk dicegah: cukup 2/3 x 1 = 2/3 x2=1 Rasa nyeri dapat hilang jika penyebab dihilangkan Skor 3/3 x 1 = 1 Total 3,6 Pembenaran Rasa nyeri dirasakan klien.

Menonjolnya masalah: masalah berat, harus segera ditangani 2. Sifat masalah: aktual Kemungkinan masalah dapat diubah: sebagian Potensial masalah

2/2 x 1 = 1

Masalah sangat dirasakan oleh Tn. C dan Tn. C ingin masalah tersebut segera diatasi.

3/3 x 1 = 1 x2=1

3,1

Keterbatasan gerak dirasakan klien. Perbaikan kondisi keterbatasan pergerakan memerlukan waktu yang cukup lama

2/3 x 1 = 2/3

Perburukan kondisi

untuk dicegah: cukup

menjadi kontraktur dapat dicegah jika klien mengoptimalkan fungsi tubuh yang masih baik

Menonjolnya masalah: ada masalah, tetapi tidak perlu segera ditangani 3. Sifat masalah: ancaman kesehatan Kemungkinan masalah dapat diubah: sebagian Potensial masalah untuk dicegah: cukup Menonjolnya masalah: masalah tidak dirasakan

1/2 x 1 =

Masalah sangat dirasakan oleh Tn. C dan keluarga ingin masalah tersebut segera diatasi.

2/3 x 1 = 2/3

2,3

x2=1

2/3 x 1 = 2/3

E. PENILAIAN KELUARGA MANDIRI Masalah kesehatan Hipertensi Masalah keperawatan Gangguan rasa nyaman: nyeri Gangguan Mobilitas Fisik Risiko tinggi (KM II) 1 Kriteria Keluarga Mandiri 2 3 4 5 6 7 Kategori masalah (KM I)

(KM II)

penurunan curah jantung

Dari hasil penilaian keluarga mandiri diatas, dapat disimpulkan bahwa keluarga Tn. C termasuk pada kategori keluarga mandiri (KM II).

F. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Gangguan rasa nyaman: nyeri pada Tn. C (60 tahun) keluarga Tn. C berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami rheumatik 2. Keterbatasan pergerakan pada lanjut usia (Tn. C, 60 tahun) keluarga Tn. C berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga khususnya Tn. C dengan keterbatasan pergerakan 3. Risiko tinggi penurunan curah jantung pada Tn. C (60 tahun) anggota keluarga Tn. C berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga mengenal risiko penurunan curah jantung

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN Diagnosa Keperawatan Gangguan nyaman: tahun) Tn. berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga mengalami rheumatik - Penyebab rheumatik: - Proses Penuaan - Kelelahan - Cedera atau Jatuh - Infeksi Kuman yang Umum Setelah menit, rasa Setelah nyeri dilakukan Tujuan Khusus 4 kali keluarga pertemuan selama 30 Kriteria Kriteria Evaluasi Standar

NO 1

Intervensi

pada Tn. C (60 tindakan C selama 4 hari rasa nyaman terpenuhi

keluarga keperawatan mampu: 1. Mengenal rheumatik - Menjelaskan pengertian rheumatik masalah Respon verbal - Rheumatik adalah penyakit yang Berikan pendidikan kesehatan mengenai bagian dari tulang/sendi kepada akibat proses penuaan keluarga tentang rheumatik dengan cara - Diskusikan dengan keluarga tentang pengertian rheumatic

- Menyebutkan penyebab rheumatik

Respon verbal

- Diskusikan dengan keluarga tentang penyebab rheumatic

- Penurunan daya tahan tubuh - Tidak diketahui dengan pasti - Menyebutkan rheumatik Respon - Tanda dan gejala rheumatic - Mudah lelah - Tidak nafsu makan - Demam - Bengkak dan nyeri pada sendi - Kemerahan pada sendi yang sakit - Gerak terganggu - Diskusikan dengan keluarga tentang tanda dan gejala rheumatic - Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali tanda dan gejala rheumatik - Berikan reinforcment positif jika keluarga mampu dan menyebutkan gejala rheumatik - Mengidentifikasi tanda dan gejala rheumatik Tn. C pada - Keluarga Tn. C dapat menyebutkan tanda

tanda dan gejala verbal

Respon verbal

tanda dan gejala rheumatik pada

- Diskusikan dengan keluarga tanda dan gejala rheumatik yang dialami oleh Tn. C - Berikan reinforcment positif jika keluarga mampu dan menyebutkan gejala rheumatik tanda

- Mengidentifikasi kebutuhan harapan keluarga

Respon

- Keluarga dapat mengungkapan - Diskusikan dengan keluarga kebutuhan dan harapannya mengenai harapan kesehatan - Motivasi yang keluarga positif untuk harapan terhadap mengungkapkan kesehatan kebutuhan keluarga dan tentang kesehatan tentang

dan verbal

2. Keluarga mengambil keputusan mengenai perawatan keluarga mengalami rheumatik

mampu

Respon verbal

- Keluarga

cara yang yang

untuk - Diskusikan dengan keluarga tentang konsekuensi jika merawat Tn. A dengan masalah tidak melakukan tindakan rheumatik perawatan memutuskan - Bantu keluarga untuk mengidentifikasi sumber daya yang dimiliki - Diskusikan dengan keluarga tentang - Kaji konsekuensi dari setiap tindakan keinginan keluarga untuk merawat Tn. A dengan rheumatic

tepat pada anggota

3. keluarga merawat keluarga mengalami rheumatic

mampu Respon anggota verbal yang

- Keluarga

dapat

memberikan - Diskusikan dengan keluarga tentang - Motivasi perawatan cara perawatan untuk klien pada klien dengan rheumatic keluarga pada menyebutkan kembali cara dengan rheumatik - Beri reinforcment positif jika keluarga perawatan pada mampu klien kepada cara pada dalam dalam nyeri menyebutkan kembali cara dengan rheumatik - Demonstrasikan keluarga mengurangi rheumatik - Awasi kemudian kepada keluarga Tn. A melakukan perawatan tentang tanpa

perawatan pada keluarga dengan masalah rheumatik. Dengan cara : CARA MENGURANGI NYERI 1. Kompres dingin Digunakan jika sendi yang sakit bengkak dengan warna kemerahan. Cara nya basahi handuk kecil/waslap dengan air es lalu diperas dan ditempelkan pada sendi yang sakit. 2. Kompres hangat Digunakan jika sendi yang sakit mengalami adanya Caranyabasahi handukkecil/waslap dengan air hangatlalu peras tempelkan handuk pada sendi yang sakit tersebut bengkak warna kemerahan.

melakukan perawatan

CARA MENCEGAH KAMBUHNYA REMATIK 1. Istirahat yang cukup 2. Hindari kerja berat 3. Minum minuman yangtinggi kalsium seperti susu 4. Olahraga ringan secara teratur 5. Berjemur di panas Matahari pagi ( Jam 7.00 8.00 ) 6. Hindari makanan yang mengandung asam urat 7. Periksa kesehatan ke Puskesmas minimal 6 bulan sekali CARA HIDUP SEHAT 1. Hindari merokok 2. Jalankan pola makan yang sehat yaitu menghindari lemak jenuh dan memperbanyak konsumsi bijibijian dan buah-buahan serta sayuran 3. Konsumsi multivitamin dan kalsium setiap hari

4. Mempertahankan berat badan yang ideal 5. Melatih daya pikir 6. Tetap aktif setiap hari 7. Lakukan upaya untukmellindungi penglihatan, 8. Aktif bersosialisasipendengaran dan kesehatan anda 9. Rutin kontrol ke pelayanan kesehatan terdekat untuk mengantisipasi jika ada sesuatu yang tidak baik pada tubuh misalnya mengendalikan tekanan darah, mencegah osteoporosis atau menurunkan kadar kolesterol dalam darah.

MAKANAN DIHINDARI ASAM URAT /

YANG

HARUS

MENGANDUNG

1. Golongan protein hewani seperti : sarden, kerang, jeroan, hati, usus, otak, paru, babat, limpa, bebek

dan burung 2. Makanan 3. Sayuran, yang mengandung alcohol : tape, durian kacang-kacangan, kembang kol, bayam dan jamur 4. minuman yang mengandung soda : coca cola, fanta, sprite 4. keluarga lingkungan mampu Respon verbal yang

LINGKUNGAN YANG AMAN BAGI - Bantu keluarga untuk dapat LANSIA


1. Cahaya tidak terlalu terang dan tidak terlalu gelapatau tidak remang-remang 2. Lantai tidak licin, benda-benda tidak berserakan dan jika menggunakan direkatkan karpet mengidentifikasi sumbersumber daya yang dapat digunakan untuk keluarga dalam perawatan memberikan kepada keluarga yang Tn.A untuk dapat

memodifikasi berguna bagi Tn.A

dengan rheumatik memodifikasi

tepinya - Motivasi dapat lingkungan dalam perawatan

3. Perabot rumah tangga diletakan teratur, kursi atau tempat tidur tidak terlalu tinggi 4. Permukaan tangga datar dan tepinya diberi tanda

digunakan untuk keluarga memberikan kepada Tn.A

dengan rheumatik

5. Pinggir dinding kamar mandi di - Berikan reinforcment positif kepada keluarga jika mampu

beri

pegangan,

lantai

kamar

memodifikasi

lingkungan

mandi tidak licin dan toilet tidak terlalu tinggi. 6. Tempat tidur kokoh 7. Alat dapur dan kompor aman

yang dapat digunakan untuk keluarga dalam memberikan perawatan kepada Tn.A dengan rheumatik

5. Keluarga fasilitas yang ada

mampu Respon afektif kesehatan

memanfaatkan

- Keluarga mengantarkan Tn. A ke - Anjurkan kepada keluarga fasilitas kesehtan yang ada secara rutin minimal 3 bulan sekali untuk untuk membawa Tn. A ke untuk kesehatan fasilitas pelayanan pemeriksaan secara teratur kesehatan yang dikehendaki

minimal 3 bulan sekali. 2 Keterbatasan Setelah Setelah intervensi dilakukan 10 kali pergerakan pada dilakukan lanjut usia (Tn. C, tindakan 60 keluarga dengan keluarga Tn. C selama hari pergerakan pada

pertemuan selama 15 10 keluarga mengenal dalam masalah

tahun) keperawatan 20 menit kemampuan

berhubungan

kesehatan bertambah dengan kriteria: Keluarga dapat Respon Menyebutkan pengertian Mobilisasi, 1. Kaji pengetahuan keluarga tentang Mobilisasi pada klien menyebutkan

ketidakmampuan optimal merawat anggota anggota

keluarga dengan keterbatasan gerak

gerak

yang dan

kembali pengertian, dan mobilisasi. jenis tujuan

Verbal

jenis mobilisasi dan tujuan mobilisasi Pengertian Mobilisasi Mobilisasi adalah kemampuan

post stroke 2. Diskusikan dengan keluarga mengenai pengertian, jenis, tujuan/manfaat mobilisasi.

khususnya Tn. C sehat keluarga mampu

merawat Tn. C

seseorang untuk bergerak secara 3. Berikan kesempatan pada keluarga untuk bertanya bebas, teratur untuk memenuhi kebutuhan kemandirian Jenis Mobilisasi 1. Aktif Yaitu latihan pada tulang dan sendi yang sendiri dapat tanpa dilakukan bantuan. 2. Pasif adalah latihan yang hidup sehat menuju tentang hal yang belum di mengerti tentang gangguan mobilisasi.

diberikan pada klien berupa latihan pada tulang dan sendi dimana klien tidak dapat melakukannya sendiri, sehingga klien memerlukan

bantuan keluarga.

perawat

atau

Manfaat Mobilisasi Keluarga dapat Respon Memelihara fleksibilitas dari tulang dan sendi Menjaga agar tidak terjadi kerapuhan tulang Meningkatkan kekuatan otot gerakan 4. Ajarkan dan demonstrasikan cara melakukan mobilisasi (ROM) aktif dan pasif yang baik dan benar. pergerakan dan lalu siku angkat

menjelaskan cara Psikomotor pencegahan/ perawatan gangguan mobilisasi

A. Gerakan Mobilisasi 1.

Klien menirukan gerakan mobilisasi

Pergerakan bahu Pegang tangan penderita,

Keluarga n kembali

dapat cara

mendemonstrasika melakukan mobilisasi aktif pasif yang (ROM) maupun baik

selebar bahu, putar ke luar dan ke dalam Angkat tangan gerakan ke atas kepala dengan di bengkokan, lalu kembali ke posisi awal Gerakan tangan dengan

dan benar.

mendekatkan kearah lain 2. Pergerakan siku badan,

lengan hingga

menjangkau tangan yang

Buat sudut 90 0 pada siku lalu gerakan lengan membuat setengah keatas dan ke bawah dengan gerakan lingkaran

Gerakan lengan dengan menekuk siku sampai ke dekat dagu

3. Pergerakan tangan Pegang putar tangan Gerakan tangan sambil menekuk bawah Gerakan tangan sambil tangan ke tangan pasien seperti bersalaman, lalu pergelangan

menekuk tangan keatas 4. Pergerakan jari tangan Putar jari tangan satu persatu Pada ibu jari lakukan pergerakan menjauh dan mendekat dari jari telunjuk, lalu dekatkan pada jari jari yang lain. 5. Pergerakan kaki Pegang pergelangan kaki dan bawah lutut kaki lalu angkat sampai 30 putar Gerakan Angkat lutut kaki dengan lalu menekuknya sampai 90 o dekatkan kekaki yang satu kemudian gerakan menjauh Putar kaki ke dalm dan ke luar Lakukan penekanan
o

lalu

pada telapak kaki keluar dan kedalam Jari kaki di tekuk tekuk lalu di putar 6. Pergerakan Leher Pegang pipi pasien lalu gerakan kekanan Gerakan leher menekuk kedepan dan kebelakang

kekiri

dan

Keluarga dan klien Respon memiliki dorongan Verbal yang besar dalam Klien melatih melakukan mobilisai mobilisasi aktif pasif yang klien bersedia melakukan latihan (ROM) secara maupun mandiri baik

klien untuk Latihan mandiri dapat dilakukan 5. Anjurkan melakukan mobilisasi pasif oleh klien dengan masalah gangguan pergerakan pada kondisi post stroke. secara mandiri sesuai kemampuan 6. Libatkan anggota keluarga dalam melakukan latihan mobilisasi (ROM) aktif dan pasif.

dan benar.

Keluarga

dapat Respon

Adanya keinginan yang kuat untuk

7. Berikan

motivasi

pada

memutuskan pelayanan kesehatan.

Verbal kesediaan untuk berobat ke sarana yankes

memeriksakan diri ke yankes keluarga dengan yankes untuk menanggulangi masalah

keluarga kesehatan.

untuk

kontrol

untuk kontrol ke Menyatakan merupakan awal ketertarikan

secara teratur ke pelayanan

3.

Risiko

tinggi Setelah

Setelah menit,

kali keluarga masalah Respon verbal - Hipertensi adalah keadaan - Berikan tentang cara - Diskusikan dengan keluarga tentang pengertian hipertensi pendidikan hipertensi dengan

penurunan curah dilakukan jantung pada Tn. tindakan C Tn. berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga mengenal jantung penurunan curah (60

pertemuan selama 20

tahun) keperawatan mampu: C gangguan penurunan curah jantung dapat risiko ditoleransi - Menyebutkan penyebab hipertensi Respon verbal - Penyebab hipertensi: - Obesitas - Perokok - Minum alcohol - Kurang olahraga - Diskusikan dengan keluarga tentang penyebab hipertensi - Motivasi keluarga untuk kembali menyebutkan penyebab hipertensi hipertensi - Menjelaskan pengertian hipertensi dimana tekanan darah melebihi normal (systole >160 mmHg dan diastole > 95 mmHg) kesehatan kepada keluarga

anggota keluarga selama 7 hari Mengenal

- Makanan berlemak dan banyak - Berikan reinforcment positif garam - Keturunan - Stress tinggi - Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi Respon verbal - Tanda dan gejala hipertensi - Sakit kepala - Sukar tidur - Telinga berdengung - Mata terasa berat/ pandangan kabur - Mudah lelah - Dada berdebar - Berat pada tengkuk jika keluarga mampu penyebab menyebutkan hipertensi - Diskusikan dengan keluarga tentang tanda dan gejala hipertensi - Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali tanda dan gejala hipertensi - Berikan reinforcment positif jika keluarga mampu dan menyebutkan gejala hipertensi - Mengidentifikasi tanda dan gejala hipertensi Tn. C pada Respon verbal - Keluarga Tn. C dapat menyebutkan - Diskusikan dengan keluarga tanda dan gejala hipertensi yang dialami oleh Tn. C - Berikan reinforcment positif jika keluarga mampu dan menyebutkan gejala hipertensi tanda tanda

tanda dan gejala hipertensi pada

- Mengidentifikasi kebutuhan harapan keluarga

Respon

- Keluarga dapat mengungkapan - Diskusikan dengan keluarga kebutuhan dan harapannya mengenai harapan kesehatan - Motivasi yang keluarga positif untuk harapan terhadap mengungkapkan kesehatan kebutuhan keluarga dan tentang kesehatan tentang

dan verbal

6. Keluarga mengambil keputusan mengenai perawatan keluarga mengalami

mampu Respon verbal cara yang yang

- Keluarga hipertensi

memutuskan

untuk - Diskusikan dengan keluarga tentang perawatan - Bantu keluarga untuk mengidentifikasi sumber daya yang dimiliki - Diskusikan dengan keluarga tentang - Kaji konsekuensi dari setiap tindakan keinginan keluarga untuk merawat Tn. R dengan hipertensi konsekuensi jika tidak melakukan tindakan

merawat Tn. C dengan masalah

tepat pada anggota

hipertensi post stroke

Respon 7. keluarga merawat keluarga mengalami hipertensi mampu anggota yang verbal - Keluarga dapat memberikan - Diskusikan dengan keluarga tentang - Motivasi perawatan cara perawatan untuk klien pada klien dengan hipertensi keluarga pada menyebutkan kembali cara dengan hipertensi - Beri reinforcment positif jika keluarga perawatan makanan ramuan penurun pada mampu klien menyebutkan kembali cara dengan hipertensi perawatan pada keluarga dengan masalah hipertensi. Dengan car non medis : 1. Menurunkan BB berlebihan buah-buahan. 3. Olahraga secara teratur. 4. Hindari stress 5. Mengurangi konsumsi aram dan kopi 6. Mengurangi berlemak 7. Menggunakan tradisional 8. Minum obat tekanan darah secara teratur dan sesuai dosis Respon verbal 9. Memeriksakan darah secara teratu Cara mengatasi hipertensi secara tradisional : tekanan 2. Mengkonsumsi sayuran dan

1. Daum salam - Cuci 7-10 lembar daun salam - Rebus dalam 3 gelas air amapai tersisa 1 gelas - Setelah dingin lalu disaring - Minum 2x/hari setengah gelas 2. Pepaya Muda - Parut 1 buah papaya - Peras ambil airnya - Air perasan diminum 2x/hari 3. Mentimun - Cuci mentimun, kupas lalu parut - Peras lalu minum 2x/hari 4. Seledri - 15 helai dicuci bersih lalu dirajang - Masukan ke dalam 2 gelas air panas sampai tinggal gelas. Lalu saring

- Demonstrasikan keluarga tradicional tentang

kepada cara

mengatasi hipertensi secara

- Minum 2x/hari 5. Rambut Jagung - Cuci segenggam rambut jagung - Rebus dalam 1 liter air lalu saring - Diminum 1x/hari 6. Labu Siam - Parut 1 buah labu siam - Peras di ambil airnya - Minum 2x/hari Respon psikomotor - Keluarga mendemonstrasikan cara pembatan obat tradisional untuk penderita hipertensi - Motivasi cara - Awasi kepada Respon 8. keluarga mampu verbal - Lingkungan yang aman bagi keluarga pembuatan keluarga Tn. C untuk ulang obat dalam dalam

mendemonstrasikan tradisional melakukan

perawatan

melakukan perawatan

memodifikasi lingkungan sehat dan bagi Tn. C yang aman

penderita hipentensi 1. Cahaya tidak terlalu terang atau gelap 2. Lantai tidak kotor dan sampah tidak berserakan 3. Perabot rumah diletakkan teratur 4. Kamar mandi selalu dibersihkan agar tidak licin 5. Tempat tidur tidak terlalu tinggi, ventilasi dan pencahayaan baik, tidak terlalu gelap dan terlalu terbuka Respon

- Tanyakan tentang keinginan keluarga untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan aman - Berikan reinforcement positif pada keluarga

9. keluarga fasilitas

mampu afektif memanfaatkan kesehatan yang ada

- Fasilitas kesehatan terdekat yang ada di lingkungan sekitar keluarga - Puskesamas Pasundan merupakan sarana yankes terdekat bagi keluarga untuk berobat

- Diskusikan dengan keluarga mengenai fasilitas kesehatan yang - Minta ada di lingkungan keluarga lingkungan sekitar keluarga kepada di untuk memutuskan fasilitas kesehatan sekitar keluarga yang akan

dipilih rutin

keluarga

untuk

memeriksakan Tn. C secara

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN Tanggal 24-5-2010 26-5-2010 28-5-2010 1 No. Diagnosa Keperawatan Waktu 15.30 15.45 WIB 16.30 17.00 WIB 16.30-17.00 WIB Melakukan pemeriksaan fisik terhadap Tn. O: C tanda rematik yang dialami Tn. C TD Tn. C 170/120 mmHg Tn. C mengatakan lututnya terasa pegal dan sakit O: Tn. C tampak memegang kedua lututnya A: masalah belum teratasi P: lanjutkan intervensi 2 Mengkaji pengetahuan keluarga tentang S: mobilisasi pada klien dengan keterbatasan Tn. C mengatakan sulit melakukan mobilisasi pergerakan O: Tn. C tampak berjalan dengan diseret dan memegang dinding A: masalah belum teratasi P: lanjutkan intervensi 3 Mengkaji pengetahuan klien dan keluarga S: tentang hipertensi Mengobservasi TTV Tn. C Tn. C mengatakan bahwa hipertensi adalah tekanan darah tinggi Mendiskusikan dengan keluarga tentang S: Implementasi Membina hubungan saling percaya Evaluasi Paraf

O: Keluarga hipertensi TTV Tn. C: TD dalam batas yang dapat ditoleransi (190/100 mmHg), nadi 64 x/menit A: masalah tidak terjadi P: lanjutkan intervensi 31-5-2010 3 16.15-16.40 Mendiskusikan hipertensi Memberikan pengertian, Memberikan yang belum penjelasan penyebab, mengenai tanda dan pada tentang dengan keluarga S: Keluarga klien mengatakan bahwa hipertensi disebabkan oleh makanan yang asin dan berlemak Keluarga mengatakan bahwa tanda dan gejala hipertensi yaitu sakit kepala, berat pada kesempatan di mengerti tengkuk, pandangan kabur Keluarga dapat menyebutkan kembali tanda dan gejala stroke dengan benar Keluarga dapat menyebutkan kembali penyebab stroke dengan benar TD 210/120 mmHg A: masalah tidak terjadi P: lanjutkan intervensi 1-6-2010 2 16.45-17.05 Mendiskusikan dengan keluarga S: mengenai penyebab, tanda, dan gejala dapat menyebutkan pengertian

gejala hipertensi keluarga untuk bertanya tentang hal O: hipertensi Mengobservasi TTV

mengenai Memberikan yang belum

pengertian, kesempatan di mengerti

jenis, pada tentang

Keluarga

mengatakan

mobilisasi

sulit

tujuan/manfaat mobilisasi keluarga untuk bertanya tentang hal O: gangguan mobilisasi. Memotivasi klien untuk melakukan mobilisasi pasif secara mandiri sesuai kemampuan 3

dilakukan pada kondisi Tn. C Tn. C mengatakan bahwa ekstremitasnya terasa berat digerakkan Keluarga dapat menyebutkan kembali tujuan mobilisasi dengan benar Jari-jari Tn. C tampak melengkung A: masalah belum teratasi P: lanjutkan intervensi

Memberikan motivasi pada klien dan S: keluarga untuk kontrol secara teratur Keluarga mengatakan bahwa saat ini Tn. C tidak ke pelayanan kesehatan Memeriksa TTV Tn. C dalam pengobatan O: TD 180/100 mmHg A: masalah tidak terjadi P; pertahankan intervensi

3-6-2010

16.30-16.55

Mendemonstrasikan cara melakukan S: mobilisasi (ROM) aktif dan pasif Memotivasi klien untuk melakukan mobilisasi pasif secara mandiri sesuai kemampuan O: Tn. C terlihat ragu melakukan ROM aktif A: masalah belum teratasi Tn. C mengatakan sulit melakukan ROM Tn. C mengatakan bahwa ekstremitasnya terasa berat jika digerakkan

P: lanjutkan intervensi 3 Menjelaskan pada keluarga tentang S: cara pencegahan hipertensi Memeriksa TTV Tn. C Keluarga mengatakan bahwa hipertensi dapat dicegah dengan melakukan gaya hidup sehat: menghindari makanan tinggi lemak dan garam O: Keluarga benar TD 190/100 mmHg A: masalah tidak terjadi P: pertahankan intervensi 8-6-2010 1 16.40-17.15 Mendiskusikan dengan rheumatic Memberikan informasi mengenai cara mengurangi 2 nyeri dan mencegah kambuhnya rematik Membantu klien melakukan ROM pasif Memotivasi klien untuk melakukan ROM aktif secara mandiri sesuai kemampuan dengan keluarga S: Tn. C mengatakan masih merasa nyeri O: Tn. C terlihat memegang lututnya A: masalah belum teratasi P: lanjutkan intervensi S: Tn. C mengatakan sulit melakukan ROM tangan secara mandiri Tn. C mengatakan bahwa jarinya terasa berat jika digerakkan tentang cara perawatan pada klien dapat menjelaskan hipertensi cara dengan pencegahan/perawatan

O: Tn. C terlihat ragu melakukan ROM aktif A: masalah belum teratasi P: lanjutkan intervensi 3 Memberikan motivasi pada keluarga S: untuk kontrol secara teratur ke Keluarga mengatakan tidak bisa membawa Tn. C kontrol ke dokter O: TTV: TD 190/120 mmHg, nadi 60x/menit) A; masalah tidak terjadi P: pertahankan intervensi 14-6-2010 1 13.30-14.15 Mendiskusikan dengan rheumatic Memberikan informasi mengenai cara mengurangi 2 nyeri dan mencegah kambuhnya rematik Membantu klien melakukan ROM pasif Memotivasi klien untuk melakukan ROM aktif secara mandiri sesuai kemampuan dengan keluarga S: Tn. C mengatakan masih merasa nyeri O: Tn. R terlihat memegang lututnya A: masalah belum teratasi P: lanjutkan intervensi S: Tn. C mengatakan sudah melakukan ROM secara mandiri Tn. C mengatakan bahwa ekstremitasnya terasa sakit jika digerakkan O: tentang cara perawatan pada klien pelayanan kesehatan Memeriksa TTV

Tn. C terlihat ragu melakukan ROM aktif A: masalah belum teratasi P: lanjutkan intervensi 3 Memberikan motivasi pada keluarga S: untuk kontrol secara teratur ke Keluarga mengatakan akan membawa Tn. C kontrol ke dokter O: TTV dalam batas yang dapat ditoleransi (TD 170/90 mmHg, nadi 80x/menit) A; masalah tidak terjadi P: pertahankan intervensi 15-6-2010 15.30-16.00 2 Melakukan ROM pasif pada klien Memotivasi klien untuk melakukan ROM aktif O: Tn. C terlihat ragu melakukan ROM aktif Tn. C tampak nyaman saat dilakukan ROM pasif A: masalah belum teratasi P: lanjutkan intervensi 16-6-2010 16.30-17.00 1 Mendiskusikan dengan rheumatic Memberikan informasi mengenai cara dengan keluarga S: Keluarga mengatakan memahaminya O: Keluarga tampak memperhatikan penjelasan tentang cara perawatan pada klien S: Tn. C mengatakan sudah melakukan ROM secara mandiri sesuai kemampuan pelayanan kesehatan Memeriksa TTV

mengurangi

nyeri

dan

mencegah

yang diberikan A: masalah belum teratasi P: lanjutkan intervensi

kambuhnya rematik 2 Mengajarkan keluarga

cara S: Tn. C mengatakan sudah melakukan ROM secara mandiri Keluarga O: Keluarga mempraktikkan ROM pasif dengan benar A: masalah belum teratasi P: lanjutkan intervensi mengatakan akan mempraktikkannya

melakukan ROM pasif Memotivasi keluarga untuk melakukan ROM pasif pada klien

Memberikan motivasi pada keluarga S: untuk 52 kontrol secara teratur ke Keluarga mengatakan akan membawa Tn. C pelayanan kesehatan Memeriksa TTV kontrol ke dokter O: TTV dalam batas yang dapat ditoleransi (TD 190/100 mmHg, nadi 80x/menit) A; masalah tidak terjadi P: pertahankan intervensi

19-6-2010

19.00

Melakukan terminasi dengan keluarga

You might also like