You are on page 1of 5

10 negara penghasil cadangan minyak terbesar 1.

Arab Saudi Arab Saudi mempunyai hampir 20% cadangan minyak dunia dan merupakan pengekspor minyak terbesar. Sekitar 11% impor minyak Amerika Serikat berasal dari Arab Saudi pada tahun 2005. 2. Kanada Mengejutkan banyak pihak bahwa Kanada mempunyai hampir 13% cadangan minyak. Tetapi kebanyakan minyak tersimpan di dalam pasir minyak, suatu deposit Aspal yang harus diolah terlebih dahulu menjadi minyak mentah sebelum dapat di refinasi. 3. Iran Iran mempunyai 10% cadangan minyak dunia. Tetapi negara tersebut terkena sanksi ekonomi dan ekspor, oleh karena itu tidak berkontribusi secara langsung terhadap impor minyak Amerika Serikat. 4. Irak Ekonomi Irak lebih banyak di dorong oleh sektor minyak. Dengan menguasai 8% cadangan minyak dunia, pendapatan negara 95% bergantung pada minyak. 5. Uni Emirat Arab Cadangan minyak dan gas bumi Uni Emirat Arab dapat bertahan selama lebih dari 100 tahun. Selama 30 tahun terakhir ini cadangan minyak Uni Emirat Arab berjumlah 7% cadangan minyak dunia. Uni Emirat Arab telah berubah dari negara miskin menjadi negara dengan standar hidup yang tinggi. 6. Kuwait Kuwait adalah negara kecil tetapi kaya yang mempunyai cadangan minyak hampir sama dengan Uni Emirat Arab. Setelah bebas dari invasi Irak, Kuwait telah menghabiskan lebih dari US$5 milyar untuk memperbaiki infrastruktur minyak. 7. Venezuela Sekitar 80% pendapatan negara begantung dari sektor minyak. Memegang 5,6% cadangan minyak dunia, Venezuela berkontribusi sebanyak 11% dari impor Amerika Serikat. 8. Rusia Rusia mempunyai 5% cadangan minyak dunia tetapi merupakan pengekspor minyak terbesar kedua setelah Arab Saudi. Pendapatan dari ekspor minyak telah meningkatkan cadangan devisa Rusia sejak tahun 2005. Rusia juga pengkonsumsi minyak terbesar kelima di dunia. 9. Libya Negara di utara Afrika yang menguasai 3% cadangan minyak dunia ini, hampir seluruh ekonominya bergantung pada ekspor minyak yaitu 95%. 10. Nigeria Nigeria adalah negara kaya minyak yang menguasai 2,5% cadangan minyak dunia, dan hampir keseluruhan ekonominya bergantung dari sektor minyak. (indonesiaindonesia.com)

Sejak itu Iran berusaha memperkuat kekuatan laut dan pertahanan pantai, menambah investasi untuk ranjau, rudal anti kapal, kapal selam dan kapal perang lebih besar. Juru bicara Uni Eropa, Rabu, mengatakan mereka akan tetap menerapkan sanksi sekalipun dengan ancaman Iran menutup Selat Hormuz. Harapan untuk konsumsi minyak mentah lebih tinggi terangkat setelah data minggu lalu menunjukkan bahwa ekonomi AS menambahkan lebih dari 200.000 pekerjaan untuk ketiga bulan berturut-turut pada Februari. Amerika Serikat adalah pengguna minyak terbesar di dunia.

Kondisi, Dampak dan Opini menyikapi Kenaikan Harga BBM 1. Harga minyak dalam negeri mengikuti harga minyak di pasar Internasional, meskipun kita juga punya minyak mentah sendiri. Namun siapa yang mengelola ?.... Seolah-olah dalam pikiran kita ditanamkan bahwa harga minyak dalam negeri harus mengikuti harga di pasar Internasional. Ini merupakan suatu hal yang menyesatkan. Dengan kebijakan ini secara langsung membuka kran kapitalis baik asing maupun kapitalis dari negeri kita sendiri. Dengan dibukanya kran tersebut, maka para kapitalis akan mendapatkan keuntungan besar atas penjualan minyak yang dilakukan oleh mereka di Indonesia. 2. Banyak pejabat yang hidupnya untuk memburu materi, ada yang tidak berani melawan kebijakan tersebut karena takut melanggar sumpah jabatanhe..he. Dengan kondisi yang seperti ini, sidang paripurna pun tidak berjalan objektif dan belum benar- benar memperjuangkan nasib rakyat. Kita bisa lihat, hasil sidang paripurna DPR nanti, yang hingga kini keputusan untuk menaikkan harga BBM pada 1 April 2012 ditunda karena rancu. Dan kita bisa menganalisis apakah sidang tersebut melanggar Konstitusi atau tidak. 3. Apabila harga BBM memang dinaikkan, maka akan berdampak bagi perekonomian khususnya UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah) dan lain lain. Di antaranya - Meningkatnya biaya produksi yang diakibatkan oleh: misalnya harga bahan, beban transportasi dll. - Kondisi keuangan UMKM menjadi rapuh, maka rantai perekonomian akan terputus. - Harga barang menjadi naik - Terjadi Peningkatan jumlah pengangguran. Dengan meningkatnya biaya operasi perusahaan, maka kemungkinan akan terjadi PHK. Solusi: melakukan penghematan anggaran dengan melakukan diet ketat untuk tidak belanja hal-hal yang tidak penting, memaksimalkan pendapatan pajak agar tidak bocor atau di korupsi dan lain-lainnya.

1. sifat utama dari BBM gan. BBM adalah sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, stok akan habis suau saat nanti. Sudah hukum pasar, ketika permintaan tinggi barang sulit pasti harga naik. 2. Indonesia bukan lagi negara OPEC, negara penghasil minyak yang mempunyai kelebihan minyak bumi untuk diekspor. Sekarang Indonesia sudah menjadi Negara Konsumen Pasar MInyak Dunia (ciri yang paling gampang dilihat kendaraan bermotor melonjak pesat pada permulaan tahun 2000 - an) 3. Rata - rata Negara Asean menjual diatas premium diatas kisaran harga Rp. 13.000,-. 4. Kebocoran subsidi bukan dari konsumsi mobil mewah. Coba lihat di beberapa Pom Bensin di Jalur Daerah (Ane ngeliat Di Daerah Majalengka dan Di Daerah Brebes) ketika mudik ke kampung kalo ane

istirahat malem sekitar jam 2 - an di SPBU pertamina, 2 kali ane mergokin Mobil Truk tangki Minyak dengan Kapasitas 10.000 Ltr, sedang mengisi tangkinya dari selang Dispenser yang biasa untuk tangki mobil dan motor pribadi / pinjeman juga nggak apa - apa gan kalo mau ngisiin bensin. Target penjualan pasti keindustri (Karena selisih minyak industri juga tinggi gan) 5. Uang yang tadinya untuk subsidi bensin lebih baik untuk keperluan yang lebih mendasar. Salah satu kebutuhan yang mendasar seperti kebutuhan Pendidikan yang merupakan salah satu modal utama untuk maju sebuah negara gan. , Kemudian kesehatanm lalu sarana prasarana (dan jangan dirusak gan walau lagi kesel kayak apapun sayang belinya mahal udah dimarkup sih 6. Kalo takut uang tadi dikorup, mendingan kita demo minta hukuman mati untuk korupto aja Gan. Biar pada takut korup nya. 7. Biar distribusi merata sampai di Kaki Pegunungan Jayawijaya, kemaren baca di Kaskus dan di Koran Manual ada artikel :"Surat dari Papua". yang intinya mereka agak sebal dengan ketidak adilan untuk daerah mereka. Ketika harga bensin masih Rp. 4.500,- disana mereka harus menebus dengan harga Rp. 18.000,- bayangin dan 4 X Lipet (itu dalam kondisi normal gan) kalo lagi susah minyak, bisa tembus sampe Rp.80.000,- perliter. Jadi mendingan bensin dinaikan dari sekarang, untuk membiasakan Rakyat Indonesia hidup tanpa subsidi minyak. Ibarat imunisasi bayi akan mendapat gejala sakit yang akan menimbulkan kekebalan tubuh untuk menjadi lebih kuat

Lebih 75 persen sektor migas kita dikuasai korporasi asing seperti Chevron, Total E&P 10 persen, Conoco Phillips, Medco Energy dan masih banyak lagi. Pertamina hanya menguasai pasar migas Indonesia 16 persen. ntervensi asing terhadap kenaikan harga BBM sangat terasa ketika keluar UU 20/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi yang yang dibuat Indonesia dengan IMF melalui skema Letter of Intent (LOI) untuk membiayai pembuatan UU Migas yang lebih berpihak pada investor asing. Lebih mencolok dalam UU itu ialah adanya klausul liberalisasi sektor migas di hilir dan penentuan harga BBM sesuai mekanisme pasar, berarti menghilangkan subsidi negara terhadap rakyat di sektor migas. Padahal menurut putusan Mahkamah Konstitusi (MK), 21 Desember 2003 atas uji formil UU 21/2001 tentang Migas, membatalkan pasal 12 ayat 3, pasal 22 ayat 1 dan pasal 28 ayat 2. Yang di mana pasal 28 ayat 2, UU 21/2001 itu adalah harga BBM diserahkan kepada mekanisme pasar dan dengan tegas dalam putusannya MK menyatakan pasal ini bertentangan dengan UUD 1945 terutama kepada pasal 33 pasal 2 dan 3. Intervensi asing juga terlihat dalam pinjaman luar negeri pemerintah terhadap Bank Dunia sebesar 141 Juta dolar AS pada 2003 dengan Loan No. 4712-IND untuk pengembangan dan penguatan sektor energi di Jawa dan Bali. Di klausul proyek pinjaman itu tertulis proyek ini untuk mengurangi beban fiskal dan resiko ekonomi makro dari sektor energi di Indonesia. Tujuan ini akan dicapai melalui dukungan kepada pemerintah dalam usahanya menghilangkan subsidi secara bertahap untuk bahan bakar. Skenario liberalisasi harga BBM ini kemudian diikuti BPH Migas dengan menyusun Pentahapan Regulasi Usaha Bidang BBM yang memiliki tiga tahapan yaitu tahap transisi (2001-2005), tahap penyeimbangan (2005-2010) dan tahap pasar terbuka (2010 - dst).

Di tahap pasar terbuka bahkan disebutkan harga BBM diserahkan mekanisme pasar dan pemerintah dapat memberikan bantuan khusus sebagai pengganti subsidi kepada konsumen tertentu untuk pemakaian BBM jenis tertentu. Bahkan Kementerian ESDM dan BPH Migas menegaskan pada 2014-2015 Indonesia bebas subsidi BBM sehingga harga keekonomian bisa diterapkan. Beberapa dokumen tersebut sungguh jelas menggambarkan skenario bahwa memang subsidi BBM bertahap dicabut pemerintah bukan karena adanya kenaikan harga minyak dunia dan tidak tepat sasarannya subsidi BBM tapi lebih karena kuatnya pengaruh dominasi asing dalam kebijakan energi nasional. Penyebab APBN Jebol? Salah satu alasan yang selalu dikemukan pemerintah terkait kenaikan BBM ini adalah jebolnya APBN karena tingginya harga minyak dunia. Padahal sebagai salah satu negara pengekspor minyak seharusnya kita mendapatkan keuntungan dari naiknya harga minyak dunia, kenyataan berbanding terbalik. Dalam APBN 2012 pun asumsinya adalah penerimaan negara dari sektor migas lebih besar dari pengeluaran sektor migas (subsidi dan BPH Migas). Penerimaan di sektor migas dalam APBN 2012 mencapai Rp 220,386 triliun sedangkan pengeluaran pada sektor migas mencapai Rp 200,835 triliun. Artinya ada selisih Rp 19,5 triliun dari penerimaan dan pengeluaran ini. Masuk akal bahwa APBN akan terbebani dengan naiknya harga minyak dunia tapi perlu diingat subsidi BBM bukan merupakan pengeluaran terbesar APBN kita. Justru pengeluaran terbesar ada di pembayaran hutang dan biaya birokrasi. Total pembayaran utang mencapai Rp 322,709 triliun yang artinya menyedot lebih dari 20 persen APBN 2012 yang mencapai Rp 1.418,5 triliun. Sedangkan untuk biaya birokrasi misalnya belanja pegawai dan belanja barang saja jika digabungkan sudah mencapai Rp 403,9 triliun atau lebih dari 25 persen APBN. Jadi jebolnya APBN akibat kenaikan harga minyak dunia adalah hal yang seharusnya tidak mengganggu keuangan negara secara signifikan. Alasan lain kenapa kenaikan BBM ini harus ditolak adalah pemerintah mengatakan bahwa BBM bersubsidi tidak tepat sasaran. Ini pun masih dapat kita perdebatkan. Data Susenas BPS menunjukkan bahwa 65 persen BBM bersubsidi dikonsumsi masyarakat miskin dan menengah ke bawah dengan pendapatan kurang dari 2 sampai 4 dolar AS per hari dan juga dikonsumsi angkutan umum. Sementara kalangan menengah ke atas mengkonsumsi delapan persen dari BBM. Pemerintah mengatakan tidak tepat sasarannya BBM bersubsidi justru memperlihatkan lemahnya pengawasan dan penegakan yang dilakukan pemerintah terhadap distribusi BBM sampai ke tingkat daerah. Bukan dengan alasan subsidi tak tepat lalu dengan mudahnya menaikkan harga BBM ke mekanisme pasar. Dominasi asing merupakan permasalahan penting di bidang energi negara. Penguasaan asing atas sumber daya alam telah banyak menimbulkan persoalan, tidak hanya bidang energi tapi juga merambah kepada kehidupan ekonomi, sosial budaya dan lingkungan hidup. Misalnya, kasus kontrak karya yang tak

berkeadilan, kebocoran subsidi BBM, dan kasus-kasus tambang dan migas lainnya di seluruh negeri. Itu lah mosaik cerita dari kedaulatan energi di Indonesia. Dari sini kita ambil kesimpulan sederhana bahwa pemerintah melanggar konstitusinya sendiri jika memberlakukan harga BBM yang diserahkan kepada mekanisme pasar seharusnya sesuai dengan amanat konstitusi kita.

Dampak knaikan BBM trhadap bngsa lain Pengaruh kenaikan harga minyak tidak selalu sama bagi setiap negara. Secara umum, bagi negara eksportir minyak, kenaikan harga minyak merupakan 14 berkah karena pendapatan negara meningkat dan berujung pada tingkat kesejahteraan yang lebih baik. Sebaliknya bagi negara importir minyak, kenaikan harga minyak akan meningkatkan pengeluaran negara pada sektor energi.

You might also like