You are on page 1of 17

PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Nama Npm Jurusan Program Studi

: : : :

WIDIYASTUTI B2O1121513 ADMINISTRASI BISNIS SEKRETARIS

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI MANDALA INDONESIA 2013

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah menganugrahkan rahmat dan hidayah sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Dengan diselesaikannya makalah ini, kami berharap dapat menyumbangkan pemikiran, khusunya dalam mata kuliah Perdagangan Internasional (EXIM) kepada para pembaca, sehingga apa yang mereka dapatkan bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada : 1. Tuhan Yang Maha Esa 2. Untuk kedua orang tua atas segala dukungan dan motivasinya Menyadari akan keterbatasan kemampuan kami, kami bersedia bersedia menerima kritik dan saran yang dapat membangun kreativitas dan motivasi dalam belajar kami. Akhir kata kami mengucapkan alhamdulillah dan besar harapan kami makalah ini dapat bermanfaat bagi teman-teman yang membutuhkan.

Depok, 9 Februari 2013

PEMBAHASAN

Widiyastuti

1.1. Pengertian Perdagangan Internasional adalah Pedagangan barang-barang dari suatu negeri ke lain negeri di luar batas negara. (Amir MS. Seluk Beluk Perdaganan Luar Negeri)

o adalah suatu transaksi yang sederhana dan tidak lebih dari membeli dan menjual barang antara pengusaha-pengusaha yang bertempat di negara-negara yang berbeda o adalah perdagangan barang-barang dan jasa dari suatu negara ke negara lain Faktor yang membedakan satu negara dengan yang lainnya: o Sumber Alam o Iklim o Letak Geografis o Penduduk o Keahlian o Tenaga Kerja o Tingkat Harga o Keadaan Ekonomi Sosial Struktur

Absolute Adventage (Keuangan Mutlak) Bilamana keunggulan suatu negara dalam memproduksi suatu jenis barang disebabkan faktor alam. Contoh : o o Indonesia Malaysia Karet

Comparative Advantage / cost (Keunggulan Perbandingan Biaya) Bilamana suatu negara dapat memproduksi suatu jenis barang lebih baik dan lebih murah disebabkan lebih baiknya kombinasi faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal, manajeman). A. Perbedaan tata cara perdagangan luar negeri dan dalam negeri; 1. Pembeli dan penjualan terpisah oleh batas kenegaraan 2. Peraturan PABEAN yang berbeda

3. Bahasa, mata uang, takaran, hukum dan timbangan B. Pengetahuan yang diperlukan dalam perdagangan luar negeri; 1. Teknis pembiayaan eksporimpor 2. Shipping 3. Asuransi 4. PABEAN

1. Swasta 1. Barang Ekspor: Barang yang biaya produksinya relatif lebih murah dibandingkan dengan ongkos pembuatannya di luar negeri. 2. Barang Impor: Barang yang biaya produksinya di dalam negeri terlalu tinggi atau sama sekali belum bisa diproduksi atau belum/tidak dimiliki. 2. Pemerintah 1. Pembukaan devisa (penghasilan valuta asing) (walau harganya lebih murah di luar negeri / ekspor) 2. Impor ; - barang yang tidak diperlukan di dalam negeri

- melindungi swasta dalam negeri

Ruang Lingkup Perdagangan Internasional

I. TEHNIK ADMINISTRASI A. Office Document - Correspondences - Offer sheet - L/C Application - Impor-Ekspor Licence - Sales contract - L/C confirmation B. Shipping Document - Draft - Commercial Invoice - B/L - Insurance Policy - Packing List - Weight Note - Mesurement List - Chemical Analises - Survey Report / LKP o/ Surveyor Sucofindo - Assembling Guide - Certificate of Origin - Manufacturers Certifikate - Booklet / Brochure - Commercial Sample

II. TEHNIK OPERASIONAL A. EKSPOR - Production as - Collecting - Sorting & Grading - Financing (Pendanaan) - Land Transportation Kualitas Kuantit B. IMPOR - Selection of Product, Time and Price Problem of development Project: time of shipment, packing method, handling facilities

- Sea Transprtation - Ekspor formalities (peraturanperaturan PABEAN Marketing Organization

(peraturan perusahan Permasalahan yang dihadapi ; 1. Forward Agent 2. Ship-coy 3. Insurance 4. Customs 5. Embassy 6. Surveyor

dan

cabang

Confirming house Texting house Export merchant Export agent

TRADE PROMOTION INSTITUTE 1. Foreign coys representatives 2. Chamber of Commerce o o o o o Jetro Kontra T.C.C AM Cham Ekonid

3. Bankers 4. Trade Directories 5. WTC IMPORTIR 1. Bank 2. EMKL / EMKU 3. Asuransi 4. Pabean 5. Pelayanan Sole Agent Manufacturer Representatives Impor Merchant Trading House Impproved Traders

6. Angkutan

1.

LEMBAGA/INSTANSI YANG BERHUBUNGAN PERDAGANGAN EKSPOR IMPOR.

DENGAN

INSTANSI YANG BERHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI EKSPOR IMPORT 1. Pembuat barang Ekspor (jika Ekspor tidak dilakukan sendiri) 2. Ekspor Merchant House (yang membeli barang dari perusahaan pembuat barang dan mengkhususkan diri dalam perdagangan dengan negera-negara tertentu yang membutuhkan barang tersebut) 3. Confirming House (yang bertindak sebagai perantara pembuat barang di luar negeri, biasanya bertanggung jawab atas pengapalan barang-barang dan pembayaran kepada penjual) 4. Buying Agent (bertindak sebagai agen untuk satu atau lebih, pembeli tertentu di luar negeri) 5. Trading House (badan usaha yang mengupulkan barang-barang keperluan untuk di Ekspor dan di Impor) 6. Consignment Agent (bertindak sebagai agen penjual di luar negeri) 7. Factor (lembaga yang setuju untuk membeli piutang-piutang dagang/barang-barang Ekspor yang dimiliki Eksportir untuk kemudian ditagih kepada Importir atau pembeli) Pada pelaksanaan teknis, lembaga yang berhubungan sebagai berikut: 8. Bank 9. Foreign Forwader, EMKL/EMKU gudang ke palayaran) 10. 11. Asuransi (mengurus pengangkutan dari

Maskapai pelayaran (mengangkut barang dari tempat ke tujuan)

INSTANSI YANG BERHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI IMPOR 1. Sole Agent; agen tunggal barang Impor

2. Manufacturer Representative; perwakilan pabrik yang membuat barang 3. Impor Merchant House; yang melakukan pembelian barang di luar negeri dan dimasukkan ke dalam negeri untuk dijual kembali 4. Trading House; badan usaha yang mengumpulkan barang untuk di eskport dan di Impor 5. Bank 6. Freight Forwader; EMKL/EMKU 7. Asuransi 8. Bea Cukai 9. Maskapai Pelayaran 10. Surveyor (badan pemeriksa) Beberapa cara mencari kontrak dagang: o Memanfaatkan trade directory/buku petunjuk perdagangan yang berisi nama, alamat dan jenis usaha o Mencari dan mengunjungi perusahaan di negara lain o Meminta bantuan bank di dalam negeri yang selanjutnya mengadakan kontak dengan bank koresponden di luar negeri, untuk menghubungkan masalah-masalah kedua bank. o Membaca publikasi dagang dalam dan luar negeri o Konsultasi dengan rekan pengusaha dalam bidang yang sama o Melalui perwakilan perdagangan atau konsulat

Ketentuan/penentuan jenis barang untuk Ekspor: o Peraturan perdagangan negara setempat

Sarana fasilitas untuk diversifikasi Ekspor dapat diperoleh melalui: 1. Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN) 2. Badan Pelaksana Bursa Komoditi 3. Dewan Penunjang Ekspor

4. PT. Asuransi Ekspor Indonesia (PT. ASEI) 5. Berperan aktif dalam misi dagang pemerintah/swasta 6. KADIN 7. Menghubungi perwakilan dagang asing 8. Menghubungi Asosiasi Perwakilan Negara Asing 9. WTC 10. Bank Devisa

Beberapa permasalahan yang dihadapi Ekspor-Impor: 1. Permasalahan Ekstern; o Kepercayaan antara Ekspor-Impor Dapat diperoleh dengan Eksportir melalui bantuan Bank untuk mendapatkan Status Report atau Credit Information dari rekan (partner bisinisnya) o Sistem kuota dan kondisi hubungan perdagangan dengan negara lain; o Kuota Tekstil USA o Kuota Kopi o Keterikatan dalam internasional, seperti; o Kopi (ICO) o Karet (INRO) o Timah (ITA) o Minyak (OPEC) o Pemahaman kemudahan internasional o ASEAN Preference Trading Arrangement (untuk kemudahan tarif barang-barang tertentu bagi pengembangan perdagangan negara-negara ASEAN dengan menggunakan formulir C oleh negara asal barang. o Begitu pula untuk tax treaty antara negara anggota keanggotaan organisasi dagang

2. Permasalahan Intern: 1. Persiapan Teknis Syarat umum Eksportir-Importir; a) Harus merupakan badan hukum o (PT, CV, Fa, PN, Perum, dsb.) b) Bagi Eksportir harus memiliki; o SIUP; pengganti angka pengenal Ekspor sementara (APE) o Surat ijin usaha dari departemen o Eksportir terdaftar (ET) c) Bagi Importir harus memiliki; o Angka Pengenal Impor Sementara (APIS) o Angka Pengenal Importir (API) o Angka Pengenal Importir Terbatas (APIT) Untuk mendapatkan APIS harus memiliki; o SIUP o Keahlian Impor o Referensi Bank Devisa Persayaratan APIS menjadi API; o Telah melaksanakan Impor sekurang-kurangnya 4 kali, dan telah mencapai nilai US$100.000,o Dan tidak pernah membatalkan kontrak Impor

2. Kemampuan dan pemahaman transaksi luar negeri 3. Pembiayaan sendiri/bantuan bank 4. Kebijaksanaan pelaksanaan Ekspor-Impor - Inpres No.4/85 LKP, SGS, Pengembalian bea masuk Pakem 1986 - Kelonggaran Ekspor-Impor PROSEDUR IMPOR 1. Perusahaan harus mempunyai Angka Pengenal Impor (API) yang dikeluarkan oleh Departemen Pedagangan 2. Harus mempunyai NPWP 3. Eksportir dan Importir mengadakan koresponden sehingga dicapai suatu kesepakatan berupa sales contrak/order sheet (order sheet dibuat dan dikirim oleh Importir). Setelah ada Sales Contrak, Importir mengajukan Aplikasi Pembukaan L/C kepada Bank Devisa 4. Importir membuka L/C pada opening bank/bank devisa, kemudian bank devisa meneruskan berita pembukaan L/C melalui Bank korespondennya di negara Eksportir dan copy dari L/C itu dikirimkan pada surveyor (SGS) di negara pengekspor 5. Bank koresponden (Advising Bank) memberitahukan Eksportir tentang adanya pembukaan L/C 6. Eksportir menghubungi perusahaan pelayaran untuk pelaksanaan pengapalan barang 7. Shipping Co. mengeluarkan Bill of Lading yang kemudian diberikan pada pihak Eksportir 8. Perusahaan pelayaran yang mengeluarkan Bill mengangkut barang ke pelabuhan/daerah Importir of Lading

9. Eksportir di luar negeri melakukan negosiasi shipping document dengan advising/negotiating Bank, diantaranya menyerahkan Bill of Lading dan dokumen lainnya yang disyaratkan L/C 10. Negotiating Bank meneruskan shipping document ini kepada Bank Devisa yang membuka L/C atau opening Bank 11. Advising/negitiating Bank setelah menerima pemberitahuan dari opening Bank mengenai datangnya shipping documents, maka

Importir mengisi formulir pemberitahuan impor barang dan menyelesaikan L/C, mebayar bea masuk dan lain-lain dengan opening bank. Bank mengeluarkan bukti pelunasan bea masuk dan pungutan lainnya dan menyerahkan shipping documents selengkapnya pada Importir 12. Kapal pembawa barang tiba, Importir menghubungi bea cukai untuk memperoleh ijin pengeluaran barang (fiat keluar) dengan menunjukkan formulir PIB dan tanda pembayaran bea masuk (untuk proses ini Importir bisa menggunakan jasa EMKL) 13. Dengan PIB yang sudah diberikan Fiat keluar oleh bea dan cukai, Importir langsung menghubungi perusahaan pelayaran untuk pengambilan barang.

SKEMA PROSEDUR IMPOR INDONESIA SIUP, API 1 IJIN IMPOR 11 OPENING BANK 10 IMPORTIR 4 13 PABEAN 12 SHIP AGENT NPWP 2

ADVISING 10 4 BANK

3 59 EKSPORTIR 7 6

8 SHIPPING.CO.

PROSEDUR EKSPOR 1. Perusahaan yang ingin melakukan ekspor harus mempunyai; o SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan) o SII (Surat Ijin Industri) o APE (Angka Pengenal Ekspor) 2. Perusahaan harus mempunyai NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) 3. Selelah ada kesepakatan antara Eksportir dengan Importir mengenai harga, jumlah, jenis, mutu, delivery, dsb. dibuatlah suatu sales contract atau sales confirmation yang ditandatangani oleh dua belah pihak. 4. Pembeli atau Importir membuka suatu Letter of Credit (L/C) melalui banknya untuk eskportir. Bank yang membuka L/C meneruskan berita pembukaan L/C kepada Eksportir melalui korespondennya di negara Eksportir (Advising Bank)

5. Eksportir membuat PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang) dan diajukan kepada Bank Devisa yang menerima L/C. 6. PEB yang sudah ditandatangani Bank Devisa ini, dibawa kepada kantor Bea dan Cukai untuk memperoleh ijin muat. 7. Eksportir menyiapkan secara fisik komoditi yang akan diEkspor yaitu pengepakan. 8. Eksportir menghubungi badan usaha jasa transportasi (Freight Forwarder atau langsung kepada perusahaan pelayaran internasional untuk booking ruangan. 9. Setelah barang dimuat di kapal, perusahaan pelayaran akan menyerahkan Resi Mualim atau Mates Receipt kepada Eksportir 10. Mates Receipt ini ditukarkan dengan Bill of Lading yang terbitkan perusahaan pelayaran 11. Eksportir mempersiapkan dokumen lain, seperti :

16 o Draft atau wesel o Faktur Perdagangan o Faktur Konsuler o Polis Asuransi o Inspection Certificate o Certificat of Country of Origin o Brochure, dll. Dokumen tersebut berikut Bill of Lading, dibawa kepada Bank Devisa untuk menerima pembayaran dari dana yang sudah tersedia dengan pembukaan L/C itu oleh Importir. 12. Dokumen pengapalan tersebut dikirim oleh Bank Devisa kepada koresponedennya yang membuka L/C, untuk diteruskan kepada Importir. 13. Importir dengan dokumen tersebut, membayar Bea Cukai (Inporduty), ongkos angkut serta biaya-biaya pelabauhan lainnya. 14. Imoprtir menghubungi agen perusahaan pelayaran untuk menerima penyerahan barang.

SKEMATIS PROSEDUR EKSPOR INDONESIA

SIUP / SII / APE 1 IZIN EKSPOR 5 ADVISING OPENING BANK BANK 12 EKSPORTIR IMPORTIR 3 76

NPWP 2

11 12

BEA CUKAI PABEAN 10 14 9

SHIPPING SHIPPING COMPANY AGENT

17

EMKL

13 4

You might also like