You are on page 1of 13

Hormon (dari bahasa Yunani, : horman - "yang menggerakkan") adalah pembawa pesan kimiawi antarsel atau antarkelompok sel.

Semua organisme multiselular, termasuk tumbuhan (lihat artikel hormon tumbuhan), memproduksi hormon. Hormon berfungsi untuk memberikan sinyal ke sel target yang selanjutnya akan melakukan suatu tindakan atau aktivitas tertentu. Tindakan yang dilakukan karena pesan hormon sangat bervariasi, termasuk di antaranya adalah perangsangan atau penghambatan pertumbuhan serta apoptosis (kematian sel terprogram), pengaktifan atau penonaktifan sistem kekebalan, pengaturan metabolisme dan persiapan aktivitas baru (misalnya terbang, kawin, dan perawatan anak), atau fase kehidupan (misalnya pubertas dan menopause). Pada banyak kasus, satu hormon dapat mengatur produksi dan pelepasan hormon lainnya. Hormon juga mengatur siklus reproduksi pada hampir semua organisme multiselular. Pada hewan, hormon yang paling dikenal adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar endokrin vertebrata. Walaupun demikian, hormon dihasilkan oleh hampir semua sistem organ dan jenis jaringan pada tubuh hewan. Molekul hormon dilepaskan langsung ke aliran darah, walaupun ada juga jenis hormon - yang disebut ektohormon (ectohormone) - yang tidak langsung dialirkan ke aliran darah, melainkan melalui sirkulasi atau difusi ke sel target. Pada prinsipnya pengaturan produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus (bagian dari otak). Hipotalamus mengontrol sekresi banyak kelenjar yang lain, terutama melalui kelenjar pituitari, yang juga mengontrol kelenjar-kelenjar lain. Hipotalamus akan memerintahkan kelenjar pituitari untu mensekresikan hormonnya dengan mengirim faktor regulasi ke lobus anteriornya dan mengirim impuls saraf ke posteriornya dan mengirim impuls saraf ke lobus posteriornya. Pada tumbuhan, hormon dihasilkan terutama pada bagian tumbuhan yang sel-selnya masih aktif membelah diri (pucuk batang/cabang atau ujung akar) atau dalam tahap perkembangan pesat (buah yang sedang dalam proses pemasakan). Transfer hormon dari satu bagian ke bagian lain dilakukan melalui sistem pembuluh (xilem dan floem) atau transfer antarsel. Tumbuhan tidak memiliki kelenjar tertentu yang menghasilkan hormon.

Jenis-jenis
Sistem Hormon Hormon merupakan salah satu sistem koordinasi di dalam tubuh dengan menggunakan cairan yang diedarkan oleh pembuluh darah. Dengan menggunakan hormon rangsang lebih lambat diberi tanggapan. Satu kelebihan koordinasi menggunakan hormon yaitu dengan sedikit saja hormon mampu mempengaruhi organ-organ yang menjadi sasarnnya. -Hipofisa (Pituitary) Kelenjar ini merupakan kelenjar yang paling banyak menghasilkan jenis-jenis hormon. Letaknya di otak Macam hormon yang dihasilkan : 1) Somatotropin: berfungsi mempercepat pertumbuhan 2) Prolaktin : berfungsi mengantar kegiatan kelenjar susu 3) Tireotropin: mempengaruhi aktivitas kelenjar tiroid 4) Adnecorticotropin : mempengaruhi aktivitas kelenjar anak ginjal bagian kortek 5) Gonadotropin: mempengaruhi aktivitas ovarium atau testis 6) Vasopresin: mengatur penyempitan pembuluh darah

7) Oksitosin : mengatur kontraksi otot uterus pada saat melahirkan. - Kelenjar gondok (kelenjar tiroid) Hormon yang dihasilkan yaitu tiroksin dan berfungsi mengatur pertumbuhan dan metabolisme. Letak kelenjar di sekitar jakun. - Kelenjar anak gondok (kelenjar paratiroid) Terletak di dekat kelenjar gondok. Hormon yang dihasilkan yaitu parathormon dengan fungsi mempertahankan kadar kalsium dan fosfor dalam darah. - Kelenjar anak ginjal (kelenjar adrenal) Terletak menempel pada bagian atas ginjal. Bagian kulit menghasilkan kortison yang berfungsi mengatur metabolisme dan mengatur keseimbangan air dan garam. Sedang bagian sumsum (medulla) menghasilan adrenalin (epinefrin) yang berfungsi mempengaruhi denyut jantung, mengatur otot-otot kandung kencing juga mengatur kadar gula darah dengan cara mengubah glikogen menjadi glukosa. - Kelenjar Pankreas Kelenjar pankreas bagian pulau-pulau Langerhans menghasilkan hormon insulin. Fungsi hormon ini mengatur kadar gula darah dengan cara mengubah glukosa menjadi glikogen. - Kelenjar kelamin Pada laki-laki Terletak dibagian testis. Hormon yang dihasilkan yang terpenting yaitu testosteron yang berfungsi mempertahankan proses pembentukan sperma dan menumbuhkan cirri-ciri kelainan sekunder Pada wanita Terletak pada ovarium. Hormon yang dihasilkan : 1) Estrogen, untuk mempertahankan pembentukan ovum dan cirri-ciri kelainan sekunder 2) Progesteron, mengatur pembentukan plasenta dan produksi air susu.

Oksitosin
Oksitosin
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Oksitosin (k's-t'sn) (bahasa Yunani: "kelahiran cepat") adalah hormon pada manusia yang berfungsi untuk merangsang kontraksi yang kuat pada dinding rahim/uterus sehingga mempermudah dalam membantu proses kelahiran.

OBAT YANG BEKERJA PADA UTERUS


Obat yang bekerja pada uterus salah satunya adalah Oksitosik yaitu obat yang merangsang kontraksi uterus. Banyak obat yang memperlihatkan efek Oksitosik, tetapi hanya beberapa saja yang kerjanya cukup selektif dan dapat berguna dalam praktek kebidanan. Obat Oksitosik yang sering digunakan adalah Oksitosin sintetis, Methylergometrine Maleate (turunan Alkaloid Ergot), Dinoprostone (golongan Prostaglandin semisintetik). Sedangkan obat yang bekerja pada uterus dengan efek dan kegunaan lainnya adalah Isoxsuprine HCl dan Ritodrine HCl.

1.

Methylergometrine maleate Semua alkaloid Ergot meningkatkan kontraksi uterus dengan nyata. Efeknya sebanding dengan besarnya dosis yang diberikan. Dosis kecil menyebabkan peninggian amplitudo dan frekuensi, kemudian diikuti relaksasi. Dosis besar menimbulkan kontraksi tetanik, dan peninggian tonus otot dalam keadaan istirahat. Dosis yang sangat besar menimbulkan kontraksi yang berlangsung lama. Kepekaaan uterus terhadap alkaloid Ergot sangat bervariasi, tergantung maturitas dan umur kehamilan.

2.

Dinoprostone Dinoprostone bekerja dengan cara membuat servik menipis dan membuka dan uterus berkontraksi agar terjadi persalinan. Setelah pemberian Dinoprostone, anda harus dalam posisi tidur selama 10 menit hingga 2 jam sehingga obat dapat diserap. Lamanya waktu yang diperlukan tergantung pada jenis sediaan obat yang diberikan. Dosis yang diberikan bervariasi untuk setiap pasien. Jangan ubah dosis yang diberikan dokter anda wlau berbeda dengan dosis yang tertera pada kemasan kecuali atas permintaan dokter. Jumlah obat yang anda minum tergantung pada kekuatan obat. Juga berapa kali anda minum obat dalam sehari dan lamanya minum obat tergantung pada masalah medis yang ada.

3.

Oksitosin Oxytocin ada di asam amnio peptida sembilan yang disintesa pada syaraf hipotalamus dan dialirkan ke akson dari Pituitary Posterior untuk disekresikan ke dalam darah. Oxytocin juga disekresikan ke dalam otak dan dari beberapa jaringan. Adapun fungsi dari Oksitosin adalah menstimulasi kontraksi otot halus kandungan sewaktu melahirkan. Pada waktu akhir kehamilan, uterus harus berkontraksi secara hebat dan semakin lama agar janin keluar. Sepanjang tahap kehamilan selanjutnya, terjadi peningkatan yang besar pada reseptor Oksitosin pada sel otot halus kandungan, yang diasosiasikan dengan peningkatan iritabilitas dari uterus. Oksitosin dilepaskan sepanjang masa melahirkan sewaktu janin menstimulasi leher rahim dan vagina. Dan hal itu meningkatkan kontraksi otot halus kandungan agar terjadi proses melahirkan. Pada kasus dimana kontraksi tidak cukup agar terjadi kelahiran, dokter terkadang memberikan Oksitosin

untuk menstimulasi lebih lanjut kontraksi kandungan- perhatian besar harus dilakukan pada beberapa situasi untuk memastikan janin keluar dengan baik dan mencegah pecahnya uterus. Sediaan yang ada adalah Oksitosin sintetik. 4. Isoxsuprine HCl Isoxsuprine membantu memperlebar pembuluh darah sehingga darah mengalir lebih baik. Kegunaannya pada bidang kebidanan adalah kebalikan dari Oksitosin yaitu memperlemah kontraksi. Biasa digunakan untuk mencegah kelahiran immatur dan prematur, kontraksi Tetani dan Dismenore. 5. Ritodrine HCl Ritodrine hydrochloride adalah obat Tokolitik digunakan untuk menghentikan persalinan prematur. Ritodrine adalah kelas Beta-2 agoni yang digunakan untuk relaksasi pada otot halus. Ritodrine hydrochloride bekerja pada reseptor Beta 2 yang ada di otot kandungan. Obat ini menurunkan kontraksi kandungan sehingga kerjanya sebagai relaksan kandungan. Semua obat yang bekerja pada uterus harus diresepkan dokter dan pemakaiannya ditangani dan dipantau oleh dokter. Di apotik online medicastore anda dapat mencari Obat yang bekerja pada uterus secara mudah dengan mengetikkan di search engine medicastore. Sehingga anda dapat memilih dan beli Obat yang bekerja pada uterus sesuai kebutuhan anda.

Oksitosin (berasal dari bahasa yunani yang berarti kelahiran cepat) merupakan hormon mamalia yang juga berperan sebagai neurotransmiter di otak. Oksitosin dibuat oleh sel-sel magnocellular neurosecretory dalam otak. Pada manusia, oksitosin dilepaskan oleh pria maupun wanita saat berpelukan, bersentuhan, dan orgasme. Pada otak, oksitosin berperan dalam interaksi dan hubungan sosial, dan kemungkinan juga terlibat dalam pembentukkan rasa saling percaya diantara manusia. Pada wanita, oksitosin dilepaskan dalam jumlah besar setelah pembesaran cervix dan vagina selama melahirkan, setelah menstimulasi puting susu, dan menyusui. Oksitosin sintetis dijual untuk pengobatan dengan nama pasar Pitocin dan Syntocinon.

Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran sehingga sekresinya akan masuk aliran darah dan mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh. Apabila sampai pada suatu organ target, maka hormon akan merangsang terjadinya perubahan. Pada umumnya pengaruh hormon berbeda dengan saraf. Perubahan yang dikontrol oleh hormon biasanya merupakan perubahan yang memerlukan waktu panjang. Contohnya pertumbuhan dan pemasakan seksual. 1. Kelenjar Endokrin dan Hormon yang Dihasilkan Dalam tubuh manusia ada tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar adrenalin (anak ginjal), pankreas, ovarium, dan testis. a. Hipofisis Kelenjar ini terletak pada dasar otak besar dan menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Oleh karena itu kelenjar hipofisis disebut master gland. Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian anterior, bagian tengah, dan bagian posterior 1. Hipofisis bagian anterior Hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis bagian anterior dan fungsinya dapat dilihat pada Tabel 11.4. 2. Hipofisis bagian tengah Menghasilkan hormon perangsang melanosit atau Melanosit Stimulating Hormon MSH). Apabila hormon ini banyak dihasilkan maka menyebabkan kulit menjadi hitam.

Gbr. Kelenjar-kelenjar endokrin dalam tubuh manusia

Tabel 11.4
Posterior

Hormon dan Fungsi Hormon yang Dihasilkan Hipofisis Bagian

3. Hipofisis bagian posterior Hormon yang dihasilkan dan fungsinya dapat dilihat pada Tabel 11.5.

Tabel 11.5
b. Tiroid (Kelenjar Gondok) Tiroid merupakan kelenjar yang berbentuk cuping kembar dan di antara keduanya dapat daerah yang menggenting. Kelenjar ini terdapat di bawah jakun di depan trakea. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin yang mempengaruhi metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu tubuh.

Tiroksin mengandung banyak iodium. Kekurangan iodium dalam makanan dalam waktu panjang mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok karena kelenjar ini harus bekerja keras untuk membentuk tiroksin. Kekurangan tiroksin menurunkan kecepatan metabolisme sehingga pertumbuhan lambat dan kecerdasan menurun. Bila ini terjadi pada anak-anak mengakibatkan kretinisme, yaitu kelainan fisik dan mental yang menyebabkan anak tumbuh kerdil dan idiot. Kekurangan iodium yang masih ringan dapat diperbaiki dengan menambahkan garam iodium di dalam makanan. Produksi tiroksin yang berlebihan menyebabkan penyakit eksoftalmik tiroid (Morbus Basedowi) dengan gejala sebagai berikut; kecepatan metabolisme meningkat, denyut nadi bertambah, gelisah, gugup, dan merasa demam. Gejala lain yang nampak adalah bola mata menonjol keluar (eksoftalmus) dan kelenjar tiroid membesar. c. Paratiroid l Kelenjar Anak Gondok Paratiroid menempel pada kelenjar tiroid. Kelenjar ini menghasilkan parathormon yang berfungsi mengatur kandungan fosfor dan kalsium dalam darah. Kekurangan hormon ini menyebabkan tetani dengan gejala: kadar kapur dalam darah menurun, kejang di tangan dan kaki, jari-jari tangan membengkok ke arah pangkal, gelisah, sukar tidur, dan kesemutan. Tumor paratiroid menyebabkan kadar parathormon terlalu banyak di dalam darah. Hal ini mengakibatkan terambilnya fosfor dan kalsium dalam tulang, sehingga urin banyak mengandung kapur dan fosfor. Pada orang yang terserang penyakit ini tulang mudah sekali patah. Penyakit ini disebut von Recklinghousen. d. Kelenjar Adrenal l Suprarenal l Anak Ginjal Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal. Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenal dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula). Hormon dan pengaruh hormon yang dihasilkan kelenjar adrenal dapat dilihat pada Tabel. Kerusakan pada bagian korteks mengakibatkan penyakit Addison dengan gejala sebagai berikut: timbul kelelahan, nafsu makan berkurang, mual, muntahmuntah, terasa sakit di dalam tubuh. Dalam keadaan ketakutan atau dalam keadaan bahaya, produksi adrenalin meningkat sehingga denyut jantung meningkat dan memompa darah lebih banyak. Gejala lainnya adalah melebarnya saluran bronkiolus, melebarnya pupil mata, kelopak mata terbuka lebar, dan diikuti dengan rambut berdiri. e. Pankreas Ada beberapa kelompok sel pada pankreas yang dikenal sebagai pulau Langerhans berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin. Hormon ini berfungsi mengatur konsentrasi glukosa dalam darah. Kelebihan glukosa akan dibawa ke sel hati dan selanjutnya akan dirombak menjadi glikogen untuk disimpan. Kekurangan hormon ini akan menyebabkan penyakit diabetes. Selain menghasilkan insulin, pankreas juga menghasilkan hormon glukagon yang bekerja antagonis dengan hormon insulin. Hormon dan Fungsi Hormon yang Dihasilkan Kelenjar Adrenal

f. Ovarium Ovarium merupakan organ reproduksi wanita. Selain menghasilkan sel telur, ovarium juga menghasilkan hormon. Ada dua macam hormon yang dihasilkan ovarium yaitu sebagai berikut. 1. Estrogen Hormon ini dihasilkan oleh Folikel Graaf. Pembentukan estrogen dirangsang oleh FSH. Fungsi estrogen ialah menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita. Tanda-tanda kelamin sekunder adalah ciri-ciri yang dapat membedakan wanita dengan Aria tanpa melihat kelaminnya. Contohnya, perkembangan pinggul dan payudara pada wanita dan kulit menjadi bertambah halus. 2. Progesteron Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum. Pembentukannya dirangsang oleh LH dan berfungsi menyiapkan dinding uterus agar dapat menerima telur yang sudah dibuahi. Plasenta membentuk estrogen dan progesteron selama kehamilan guna mencegah pembentukan FSH dan LH. Dengan demikian, kedua hormon ini dapat mempertahankan kehamilan. g. Testis Seperti halnya ovarium, testis adalah organ reproduksi khusus pada pria. Selain menghasilkan sperma, testis berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon androgen, yaitu testosteron. Testosteron berfungsi menimbulkan dan memelihara kelangsungan tanda-tanda kelamin sekunder. Misalnya suaranya membesar, mempunyai kumis, dan jakun. Ada dua faktor yang berfungsi mengatur sekresi hormon, yaitu saraf dan faktor bahan kimia. a. Faktor Saraf Bagian medula kelenjar suprarenal mendapat pelayanan dari saraf otonom. Oleh karma itu sekresinya diatur oleh saraf otonom. b. Faktor Kimia Susunan bahan kimia atau hormon lain dalam aliran darah mempengaruhi sekresi hormon tertentu. Contohnya, sekresi insulin dipengaruhi oleh jumlah glukosa di dalam darah.

Kelenjar tiroid ialah organ endokrin yang terletak di leher manusia. Fungsinya ialah mengeluarkan hormon tiroid. Antara hormon yang terpenting ialah Thyroxine (T4) dan Triiodothyronine (T3). Hormon-hormon ini mengawal metabolisma (pengeluaran tenaga) manusia.

Isi kandungan
[sorok]

1 Anatomi dan struktur 2 Ismus dan lobus piramidal 3 Salur darah 4 Fisiologi 5 Penyakit kelenjar tiroid 6 Pautan luar

[sunting] Anatomi dan struktur


Kelenjar tiroid terdiri dari dua lobus, satu di sebelah kanan dan satu lagi disebelah kiri. Keduanya dihubungkan oleh suatu struktur ( yang dinamakan isthmus atau ismus. Setiap lobus berbentuk seperti buah pir. Kelenjar tiroid mempunyai satu lapisan kapsul yang tipis dan pretracheal fascia. Pada keadaan tertentu kelenjar tiroid aksesoria dapat ditemui di sepanjang jalur perkembangan embriologi tiroid.

[sunting] Ismus dan lobus piramidal


Struktur ismus atau isthmus yang dalam bahasa latin artinya penyempitan merupakan struktur yang menghubungkan lobus kiri dan kanan. Posisinya kira-kira setinggi cincin trakea 2-3 dan berukuran sekitar 1,25 cm. Anastomosis di antara kedua arteri thyroidea superior terjadi di sisi atas ismus, sedangkan cabang-cabang vena thyroidea inferior ber-anastomosis di bawahnya. Pada sebagian orang dapat ditemui lobus tambahan berupa lobus piramidal yang menjulur dari ismus kebawah

[sunting] Salur darah


Darah ke kelenjar tiroid dibekalkan oleh arteri superior thyroid yang merupakan cabang pertama arteri external carotid(ECA). Arteri ini menembusi pretracheal fascia sebelum sampai ke bahagian superior pole lobe kelenjar tiroid. Saraf laryngeal terletak berhampiran(di belakang) arteri ini, jadi jika dalam pembedahan tiroidektomi, kemungkinan besar saraf ini terpotong jika tidak berhati-hati. Kelenjar tiroid juga dibekalkan oleh arteri inferior thyroid yang merupakan cabang daripada thyrocervical trunk(cabang daripada arteri subclavian). Dalam 3% populasi manusia, terdapat satu lagi arteri ke kelenjar tiroid, iaitu arteri thyroid ima.

[sunting] Fisiologi
Sel tiroid adalah satu-satunya sel dalam tubuh manusia yang dapat menyerap iodin atau yodium yang diambil melalui pencernaan makanan. Iodin ini akan bergabung dengan asam amino tirosin yang kemudian akan diubah menjadi T3 (triiodotironin) dan T4 (triiodotiroksin). Dalam keadaan normal pengeluaran T4 sekitar 80% dan T3 15%. Sedangkan yang 5% adalah hormon-hormon lain seperti T2. T3 dan T4 membantu sel mengubah oksigen dan kalori menjadi tenaga (ATP = adenosin tri fosfat). T3 bersifat lebih aktif daripada T4. T4 yang tidak aktif itu diubah menjadi T3 oleh enzim 5-deiodinase yang ada di dalam hati dan ginjal. Proses ini juga berlaku di organ-organ lain seperti hipotalamus yang berada di otak tengah. Hormon-hormon lain yang berkaitan dengan fungsi tiroid ialah TRH (tiroid releasing hormon)dan TSH (tiroid stimulating hormon). Hormon-hormon ini membentuk satu sistem aksis otak (hipotalamus dan pituitari)- kelenjar tiroid. TRH dikeluarkan oleh hipotalamus yang kemudian merangsang kelenjar pituitari mengeluarkan TSH. TSH yang dihasilkan akan merangasang tiroid untuk mengeluarkan T3 dan T4. Oleh karena itu hal yang mengganggu jalur diats akan mentyebabkan produksi T3 dan T4

[sunting] Penyakit kelenjar tiroid


Antara orang-orang yang berisiko menghadapi masalah penyakit kelenjar tiroid ialah:

Perempuan Genetik Mengidapi sakit pituitari atau endokrin yang lain Usia lebih 60 tahun Merokok

Ada dua jenis penyakit tiroid yang utama:


Hipertiroidisme / Tirotoksikosis Hipotiroidisme

Dalam kes hyperthyroidism / thyrotoxicosis, hormon tiroid T3 dan T4 didapati lebih tinggi daripada orang biasa. Antara penyebab penyakit ini ialah :

Grave's disease. Antibodi di dalam badan menyebabkan tiroid membesar dan mengeluarkan lebih hormon. Selalunya semua (atau sebahagian besar) sel tiroid orang yang menghidapi penyakit ini mengeluarkan hormon berlebihan Thyroiditis (tiroid bengkak). Selalunya keadaan ini boleh elok sendiri Toxic nodule goitre. Terlalu banyak iodin di dalam makanan

Tanda-tanda orang yang menghidapi hipertiroidisme:


Bengkak di leher Cirit birit

Degupan jantung bertambah, sentiasa berdebar-debar Gementar dan gelisah, terketar-ketar Haid tidak teratur, kurang atau tidak datang Kesuburan turun Penumpuan kurang Mata menjadi besar (bulging) Angin yang tidak menentu Kejang otot Oesteoporosis (kereputan tulang) Pengeluaran peluh banyak, bertambah. Kulit lembap Suhu badan naik, tak tahan panas Rambut tidak kuat Sukar bernafas Sukar tidur Tekanan darah naik Turun berat badan walaupun selera naik Lemah

Orang yang menghidap hypothyroidism pula tidak mempunyai hormon tiroid yang cukup.

Kelenjar hipofisis, merupakan kelenjar kecil-diameternya kira-kira 1 sentimeter dan beratnya 0,5 sampai 1 gram-yang terletak disela tursika, rongga tulang pada basis otak, dan dihubungkan dengan ipotalamus oleh tangkai hipofisis (atau hipofisial). Dipandang dari fisiologi, kelenjar hipofisis terbagi menjadi dua bagian yang berbeda: hipofisis anterior, yang juga dikenal sebagai adenohipofisis, dan hipofisis posterior, yang juga dikenal sebagai neurohi pofisis. Diantara kedua bagian ini terdapat daerah kecil, yang relative avaskular yang disebut sebagai pars intermedia, yang pada manusia hamper tidak ada sedangkan pada beberapa jenis binatang rendah ukurannya jauh lebih besar dan lebih berfungsi. KELENJAR HIPOFISIS SERTA HUBUNGANNYA DENGAN HIPOTALAMUS Kelenjar hipofisis, merupakan kelenjar kecil-diameternya kira-kira 1 sentimeter dan beratnya 0,5 sampai 1 gram-yang terletak disela tursika, rongga tulang pada basis otak, dan dihubungkan dengan ipotalamus oleh tangkai hipofisis (atau hipofisial). Dipandang dari fisiologi, kelenjar hipofisis terbagi menjadi dua bagian yang berbeda: hipofisis anterior, yang juga dikenal sebagai adenohipofisis, dan hipofisis posterior, yang juga dikenal sebagai neurohi pofisis. Diantara kedua bagian ini terdapat daerah kecil, yang relative avaskular yang disebut sebagai pars intermedia, yang pada manusia hamper tidak ada sedangkan pada beberapa jenis binatang rendah ukurannya jauh lebih besar dan lebih berfungsi. Enam hormone yang penting ditambah beberapa hormone yang kurang penting disekresikan oleh kelenjar hipofisis anterior, dan dua hormone penting disekresikan oleh hipofisis posterior. Hormon yang dikeluarkan oleh hipofisis anterior berperan utama dalam pengaturan fungsi metabolisme diseluruh tubuh. (1) Hormon pertumbuhan meningkatkan pertumbuhan seluruh tubuh dengan cara mempengaruhi pembentukan protein, pembelahan sel, dan diferensial sel. (2) arenokortikotropin (kortikotropin) mengatur sekresi beberapa hormon adrenokortikal, yang selanjutnya akan mempengaruhi metabolisme glukosa, protein, dan lemak. (3) Hormon-perangsang tiroid (tiropropin) mengatur kecepatan sekresi tiroksin dan triiodotironin oleh kelenjar tiroid, dan hormon ini selanjutnya akan mengatur kecepatan sebagian besar reaksi kimia diseluruh tubuh. (4) Prolaktin meningkatkan pertumbuhan kelenjar payudara dan produksi air susu. Dan kedua jenis hormon gonadotropin tersendiri, (5) hormon perangsang folikel dan hormon lutein, mengatur pertumbuhan gonad sesuai dengan aktivitas reproduksinya. Kedua jenis hormon yang disekresikan oleh kelenjar hipofisis posterior mempunyai peran lain. (1) Hormon antidiuretik (yang juga disebut vasopresin) mengatur kecepatan akskresi air kedalam urin dan dengan cara ini akan membantu mengatur konsentrasi air dalam cairan tubuh. (2) Oksitosin (a) membantu menyalurkan air susu dari kelenjar payudara ke puting susu selama pengisapan, dan (b) mungkin membantu melahirkan bayi pada saat akhir masa kehamilan. Lima jenis sel yang dapat dibedakan satu dari yang lainnya, sebagai berikut: 1. Somatotropik-hormon pertumbuhan manusia (hGH) 2. Kortikotropik-Kortikotropion (ACTH) 3. Tirotropik-Hormon-perangsang kelenjar tiroid (TSH) 4. Gonadotropik-hormon gonadotropin, termasuk hormon lutein (LH) dan hormon perangsang folikel (FSH) 5. Laktotropin-prolaktin (PRL) Kira-kira 30-40 persen sel-sel kelenjar hipofisis anterior merupakan sel jenis somatotropik yang mensekresi hormon pertumbuhan, dan kira-kira 20 persen merupakan jenis kortikotropin yang mensekresi ACTH. Sel jenis lain masing-masing hanya 3 sampai 5 persen dari seluruh sel kelenjar ini; namun, sel-sel ini mensekresi hormon yang sangat kuat untuk mengatur fungsi tiroid, fungsi seksual, dan sekresi air susu dari payudara. Badan sel dari sel-sel yang mensekresi hormon hipofisis posterior tidak terletak di dalam kelenjar hipofisis posterior sendiri tetapi malah dalam neuron-neuron besar yang terletak di nukleus supraoptik dan paraventrikular hipotalamus; selanjutnya hormon-hormon tersebut di angkut ke kelenjar hipofisis posterior yakni di dalam aksoplasma serat-serat saraf neuron yang berjalan dari hipotalamus ke kelenjar hipofisis posterior. PENGATURAN SEKRESI KELENJAR HIPOFISIS OLEH HIPOTALAMUS Hampir semua sekresi kelenjar hipofisis diatur baik oleh hormon atau sinyal saraf yang berasal dari hipotalamus. Sebenarnya, bila kelenjar hipofisis ini diamnbil dari kedudukannya dibawah hipotalamus dan ditransplasikan pada beberapa bagian tubuh lain, maka kecepatan sekresi berbagai hormon yang

berbeda (kecuali prolaktin) menurut sampai kadar rendah-pada beberapa hormon malah sampai nol. Sekresi dari kelenjar hipofisis posterior diatur oleh sinyal-sinyal saraf yang berasal dari hipotalamus dan berakhir pada hipofisis posterior. Sebaliknya, sekresi kelenjar hipofisis diatur oleh hormonhormon yang disebut hormon (atau faktor) pelepas hipotalamus dan hormon (faktor) penghambat yang disekresikan ke dalam hipotalamus sendiri dan selanjutnya dijalankan ke hipofisis.anterior. Melalui pembuluh-pembuluh darah kecil yang disebut pembuluh darah portahipotalamus-hipofisis. Didalam kelenjar hipofisis anterior, hormon pelepas dan hormon penghambat ini bekerja terhadap sel kelenjar dan mengatur sekresi kelenjar tersebut. Hipotalamus selanjutnya menerima sinyal-sinyal dan hampir semua sumber yang mungkin dalam sistem saraf. Jadi, bila seseorang mendapat rangsangan nyeri, maka sebagian sinyal nyeri itu akan dijalankan ke hipotalamus. Demikian juga, bila seseorang menderita depresi atau kegembiraan yang sangat kuat, maka sebagian sinyal itu akan dijalarkan kehipotalamus. Rangsangan penghidu yang merupakan bau yang menyenangkan atau yang tidak menyenangkan akan menjalarkan komponen sinyal yang kuat langsung dan melewati inti amigdala ke hipotalamus.Bahkan konsentrasi bahan makanan, elektrolit, air, dan berbagai hormon yang ada di dalam darah dapat merangsang atau menghambat berbagai bagian hipotalamus. Jadi, hipotalamus dianggap sebagai pusat pengumpul informasi mengenai kesehatan dalam tubuh, dan sebagian besar dari informasi ini digunakan untuk mengatur sekresi sebagian besar hormon hipofisis yang sangat penting. SISTEM PORTA HIPOTALAMUS-HIPOFISIS Kelenjar hipofisis anterior merupakan kelenjar yang mempunyai banyak sekali pembuluh darah dengan sinus kapiler yang sangat luas disepanjang sel-sel kelenjar.Hampir semua darah yang memasuki sinus ini mula-mula akan melewati ruang kapiler (Capillary bed)pada bagian bawah hipotalamus .Darah kemudian melewati pembuluh porta hipotalamus-hifosis kecil ke sinus hifotisis anterior.Arteri kecil menembus kedalam substansi eminensia mediana dan kemudian pembuluhpembuluh darah tambahan yang lain kembali ke permukaan eminensia,bersatu untuk membentuk pembulu-pembuluh darah porta hipotalamus-hipofisis.pembuluh-pembuluh darah ini sebaliknya akan berjalan kebawah sepanjang tangkai hipofisis untuk mengalirkan darah ke sinus hipofisis anterior. SEKRESI HORMON PELEPAS HIPOTALAMUS DAN HORMON PENGHAMBAT KE EMINENSIA MEDIANA. Neouron-neouron khusus didalam hipotalamus mensintesis dan mensekresi hormon pelepas hipotalamus dan hormon penghambat yang mengatur sekresi hormon hipofisis anterior.Neouronneouron ini berasal dari dari berbagai bagian hipotalamus dan mengirimkan serat-serat sarafnya menuju ke eminensia mediana dan tumber sinereum,jaringan hipotalamus yng menyebar menuju ketangkai hipofisis.Bagian ujung serat-serat saraf ini berbeda dengan ujung serat-serat saraf umum yang ada di dalam sistem saraf pusat dimana fungsi serat ini tidak menghantarkan sinyal-sinyal yang barasal dari satu neuron ke neuron yang lain namun hanya mensekresi hormon pelepas dan hormon penghambat hipotalamus saja kedalam cairan jaringan.Hormon-hormon ini segera diabsorbsi kedalam kapiler sistem porta hipotalamus-hipofisis dan langsung diangkut ke sinus kelenjar hipofisis anterior. FUNGSI HORMON PELEPAS DAN HORMON PENGHAMBAT DALAM HIPOFISIS ANTERIOR. Hormon pelepas dan hormon penghambat berfungsi mengatur sekresi hormon hipofisis anterior.untuk sebagian besar hormon hipofisis anterior, yang penting adalah hormon pelepas, tetapi untuk prolaktin,mungkin sebagian besar hormon penghambat yang mempunyai pengaruh paling banyak terhadap pengaturan hormon.Hormon-hormon pelepas dan panghambat hipotalamus yang terpenting adalah: 1. Hormon-pelepas tiroid (THR),yang menyebabkan pelepas hormon perangsang tiroid. 2. Hormon-pelepas kortikotropin (CHR),yang menyebabkan pelepasan adrenokortikotropin. 3. Hormon pelepas hormon pertumbuhan,(GHRH),yang menyebabkan pelepas hormon pertumbuhan,dan hormon penghabat hormon pertumbuhan (GHIH),yang mirip dengan hormon somatotastin dan menghambat pelepas hormon pertumbuhan. 4. Hormon- pelepas gonadotropin (GnRH),yang menyebabkan pelepas dari dua hormon gonadotropin, hormon lutein dan hormon-perangsang folikel. 5. Hormon penghambat prolaktin (PHI),yang menghambat sekresi prolaktin. Sebagai tambahan terhadap hormon-hormon hipotalamus yang lebih penting ini, sebenarnya masih ada hormon-hormon lain yang merangsang sekresi prolaktin, dan beberapa hormon penghambat

hipotalamus yang menghambat beberapa hormon hipofisis anterior lainnya.Setiap hormon yang lebih penting diatas akan dibicarakan lebih rinci pada saat pembicaraan tentang pengaturan hormonhormon ini terhadap sistem hormonal yang spesifik dan akan disajikan dalam rangkaian pembicaraan dalam bab ini dan bab selanjutnya. DAERAH-DAERAH SPESIFIK DALAM HIPOTALAMUS YANG MENGATUR SEKRESI FAKTOR PELEPAS DAN FAKTOR PENGHAMBAT HIPOTALAMUS YANG SPESIFIK. Sebelum diangkut ke kelenjar hipofisis anterior,semua atau hampir semua hormon hipotalamus disekresi oleh ujung saraf yang terletak di dalam eminensia mediana.Perangsang lisrtrik pada daerah ini merangsang ujung-ujung saraf dan, oleh karena itu, pada dasarnya menyebabkan pelepasan semua hormon hipotalamus.Akan tetapi, badan sel neuron yang menyebar ke eminensia mediana ini terletak didaerah khusus dalam hipotalamus atau pada daerah yang berdekatan dengan bagian basal otak.Tempat yang spesifik dari badan sel neuron yang membentuk berbagai hormon pelepas dan hormon penghambat hipotalamus ini masih belum diketahui seluruhnya, sehingga dapat menyesatkan penjelasan yang akan diberikan disini. Pengaruh Hormon pertumbuhan pada Pertumbuhan Hormon pertumbuhan yang juga disebut sebagai hormon somatotropik atau somatotropit.Hormon ini menyebabkan pertumbuhan seluruh jaringan tubuh yang memang mampu untuk pertumbuhan.Hormon ini menambah ukuran sel dan meningkatkan proses mitosis yang diikuti dengan bertambahnya jumlah sel dan diferensiasi khusus dari beberapa tipe sel seperti sel-sel pertumbuhan tulang dan sel-sel otot awal. Efek Metabolik Hormon Pertumbuhan Selain dari efek umum hormon pertumbuhan dalam menyebabkan pertumbuhan, hormon pertumbuhan juga mempunyai banyak efek metabolik khusus lain, yang meliputi: (1) peningkatan kecepatan sintesis protein diseluruh sel-sel tubuh;(2) meningkatkan mobilisasi asam lemak dari bebas dalam darah, dan meningkatkan penggunaan asam lemak untuk energi; dan (3) menurunkan kecepatan pemakain glukosa diseluruh tubuh. Jadi, sebenarnya, efek hormon pertumbuhan adalah meningkatkan protein tubuh, menggunakan lemak dari tempat penyimpangan, dan menghemat karbohidrat.

You might also like