You are on page 1of 21

CARA MENGAJUKAN PINJAMAN

Puput Winarsih (103081410??) Andreas Jati Primandaru (10308141014)

PERBANKAN

MODAL
NON-PERBANKAN
1. 2. 3. 4. 5. 6. Leasing Pegadaian Asuransi Koperasi Dana pension dll

Pengertian Pinjaman
Penyediaan uang berdasarkan persetujuan pinjam meminjam antara bank dengan pihak peminjam, dan peminjam berkewajiban

melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah


bunga yang telah disepakati. Pinjaman bank ini lebih dikenal dengan nama kredit bagi bank

konvensional (Barat) dan pembiayaan bagi Bank Syariah (Islam).

Syarat-syarat peminjaman modal:


1. Kepercayaan
pengalaman usaha prospek usaha

2. Kesepakatan
Perjanjian akad kredit memuat hak dan kewajiban masing- masing pihak yang harus ditaati bersama

3. Jangka waktu
batas waktu pengembalian suatu pinjaman

4. Risiko
Kredit yang disalurkan memiliki risiko untuk tidak

terbayar pada saatnya.


Faktor kesengajaan : nasabah sengaja tidak mau membayar kredit yang dibiayai karena berbagai sebab. Faktor tidak sengaja : nasabah memilik kemauan untuk membayar, tetapi tidak memiliki kemampuan, misalnya karena kredit yang dibiayai mengalami musibah.

5. Balas Jasa
bunga bagi hasil (profit sharing)

Jenis- jenis Pinjaman


Beragamnya jenis usaha menyebabkan beragam pula kebutuhan akan dana. Kebutuhan yang beragam menyebabkan jenis kredit juga menjadi beragam, sehingga hal ini harus disesuaikan dengan kebutuhan dana yang diinginkan nasabah. Jenis- jenis kredit yang diberikan oleh perbankan kepada masyarakat dapat dilihat dari berbagai sudut, yaitu sebagai berikut :

Kredit dilihat dari sudut tujuannya:


1. Kredit konsumtif
kredit yang digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi. tidak ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan. Contoh : kredit perumahan, kredit kendaraan bermotor yang semuanya untuk dipakai sendiri.

2. Kredit produktif
memperlancar jalannya proses produksi diberikan untuk menghasilkan barang atau jasa. tujuan untuk membeli barang- barang untuk dijual lagi (agen-agen perdagangan) Kredit perdagangan terdiri dari : Kredit perdagangan dalam negeri Kredit perdagangan luar negeri

Dilihat dari sudut jangka waktunya:


1. Kredit jangka pendek (Short Term Loan)
Berjangka waktu maksimum 1 tahun.

2. Kredit jangka menengah (Medium Term Loan)


Berjangka waktu 1 s/d 3 tahun.

3.

Kredit jangka panjang (Long Term Loan)


Berjangka waktu lebih dari 3 tahun.

Kredit dilihat dari sudut jaminannya


1. Kredit tanpa jaminan

kredit diberikan tanpa jaminan barang tertentu. Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha dan karakter serta loyalitas atau nama bank si calon debitur selama ini.

2. Kredit dengan jaminan


jaminan tersebut dapat berbentuk barang (sertifikat, tanah, benda berharga lain).

Kredit dilihat dari sudut penggunaannya


1. Kredit eksploitasi kredit yang umumnya berjangka waktu pendek yang diberikan oleh suatu bank kepada perusahaan membiayai kebutuhan modal kerja menutup biaya-biaya eksploitasi perusahaan secara luas. Contoh : pembelian bahan baku, bahan penolong, dan biaya- biaya produksi lainnya. Tujuan kredit ini untuk meningkatkan produksi baik peningkatan kuantitatif maupun kualitatif.

2. Kredit investasi kredit berjangka waktu menengah atau panjang yang diberikan oleh suatu bank kepada perusahaan untuk melakukan investasi atau penanaman modal. pembelian barang- barang modal serta jasa rehabilitasi/ modernisasi maupun ekspansi proyek pendirian proyek baru. Contoh : pembangunan pabrik, pembelian mesin- mesin produksi, dll.
ditujukan untuk meningkatkan produktivitas

Prinsip- prinsip Kredit 6C-7P 6C :


Character (Kepribadian atau watak) Untuk mengetahui kemauan debitur untuk melunasi fasilitas kreditnya/ willingness to repay, itikad baik debitur disamping tidak terdaftar sebagai debitur macet dan tidak termasuk dalam daftar hitam BI. Capacity (kemampuan) Kemampuan debitur untuk melunasi fasilitas kreditnya/ capacity to repay dan ditambah bunnga dan pengembangan usahanya serta kelangsungan dalam fasilitas kredit yang diberikan. Capital (modal) Modal usaha calon debitur yang telah tersedia untuk mendapatkan fasilitas kredit walaupun penyediaan pembiayaannya sendiri tidak diwajibkan, amun perlu diyakini bahwa nasabah benar- bemar bertanggung jawab dalam menjalankan usahanya, karena pada prinsipnya pemberian kredit hanya merupakan dana pelengkap.

Collateral (Jaminan atau Agunan) Jaminan yang diberikan oelh calon debitur, jaminantersebut dapat berbentuk benda bergerak atau benda tidak bergerak. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan. Jaminan juga harus diteliti keabsahannya, sehingga apabila terjadi suatau masalah dapat menggunakan jaminan tersebut. Condotion of Economic (Kondisi Ekonomi) Kondisi ekonomi juga perlu diperhatikan dehubungan dengan permohonan kredit, tidak hanya kondisi ekonomi dari dunia perbankan atau usaha tetapi juga kondisi ekonomi secara waktu. Constraints Merupakan faktor hambatan atau rintangan berupa faktor- faktor social, psikologis yang ada oada suatu wilayah/ daerah tertentu yang menyebabkan suatu proyek tidak dapat dilakasanakan.

7P :
Personality Yaitu penilaian debitur dari segi kepribadiaanya atau tingkahlakunya seharihari maaupun masalalunya. Personality mencakup sikap, emosi, tingkah laku, dan tindakan debitur dalam menghadapi suatu masalah. Party Yang mengklasifikasikan debitur ke dalam klasifikasi tertentu atau golongan- golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas, serta karakternya, sehingga debitur dapat digolongkan ke golongan tertentu dan akan mendapatkan fasilitas yang berbeda. Purpose Untuk mengetahui tujuan debitur dalam mengambil kredit, termasuk jenis kredt yang diinginkan debitur. Tujuannya pengambilan kredit dapat bermacam- macam.

Prospect Yaitu untuk menilai usaha debitur yanag akan datang, menguntungkan atau tidak, mempunyai prospek atau sebaliknya. Hal ini penting mengingat jika suatu saat fasilitas kredit yang dibiayai tanpa mempunyai prospek, bukan hanya bank yang rugi tetapi juga debitur. Payment Merupakan ukuran bagaimana cara debitur mengembalikan kredit yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk mengembalikan kredit. Semakin banyak sumber penghasilan debitur maka akan semakin baik. Sehingga jika salah satu usahanya merugi akan dapat ditutupi oleh sektor lainnya. Profitability Untuk menganalisis bagaimana debitur dalam mencari laba. Profitability Diukur dari periode ke periode apakah akan tetap sama atau akan semakin meningkat, apalagi dengan tambahan kredit yang akan diperolehnya.

Protection Tujuannya adalah bagaimana menjaga agar usaha dan jaminan mendapatkan perlindungan. Perlindungan dapat berupa jaminan barang atau orang tau jaminan asuransi.

Prosedur dan Syarat Mengajukan Pinjaman


Secara umum prosedur dan proses pengajuan kredit pada suatu bank adalah sebagai berikut : Nasabah mengajukan secara tertulis dengan mengisi dan menandatangani aplikasi (formulir) permohonan kredit. Nasabah melengkapi semua persyaratan yang telah ditetapkan dan dilampirkan dalam aplikasi permohonan. Pihak bank akan mempelajari permohonan tersebut dan apabila terdapat kekurangan persyaratan, nasabah diminta untuk melengkapinya. Apabila permohonan dirasakan memenuhi persyaratan, nasabah dipanggil untuk diwawancarai seputar kehendaknya, maksud dan tujuan kredit. Kemudian bank akan melakukan penelitian dokumen dan penelitian ke lapangan, yaitu penelitian ke lokasi yang berhubungan dengan kredit. Apabila hasil penelitian dokumen, hasil wawancara, dan penelitian lapangan memenuhi persyaratan kredit, nasabah diminta datang ke bank untuk menandatangani akad kredit. Setelah akad kredit ditandatangani, bank akan menyetor uang tersebut ke rekening nasabah.

Persyaratan untuk memperoleh kredit dibagi menjadi dua jenis, yaitu untuk nasabah perorangan dan nasabah badan usaha.
Untuk nasabah perorangan persyaratannya relatif lebih ringan, diantaranya : 1. Bukti diri yang masih berlaku.

2. Slip gaji karyawan.


3. SK Pengangkatan untuk karyawan. 4. Surat nikah. 5. Kartu keluarga. 6. Jaminan lainnya bila diperlukan untuk jumlah tertentu, dan 7. Persyaratan tambahan lainnya.

Persyaratan untuk nasabah badan usaha adalah:


1. Akte notaris badan usaha. 2. Bukti diri pinjaman.

3. NPWP.
4. Izin- izin usaha. 5. Riwayat singkat perusahaan. 6. Kegiatan perusahaan selama tiga tahun terakhir yang ditunjukkan dalam laporan keunganan. 7. Rencana keuangan dan pengambilan pinjaman dalam bentuk cash flow. 8. Jaminan yang dapat diberikan, dan 9. Persyaratan tambahan lainnya.

SEKIAN.. TERIMAKASIH

You might also like