You are on page 1of 3

KONSEP AGAMA

Ahsanul Husna

Agama secara bahasa : Didalam bahasa Arab disebut al-din, yang artinya patuh, taat dan tunduk. Di dalam Islam Agama, artinya penyerahan diri secara total kepada Allah Swt serta tunduk dan patuh kepadaNya. Dalam bahasa Indonesia Agama, diambil dari bahasa Sanskerta, a=tidak; gama=kacau. Artinya tidak kacau; atau adanya keteratutan dan peraturan untuk mencapai arah atau tujuan tertentu. Dalam istilah umum Agama, artinya sesuatu yang dianut oleh manusia serta meyakininya dengan sepenuh hati serta tunduk dan patuh kepadanya, suka maupun tidak suka, baik kepada suatu yang tampak maupun yang tidak tampak. Pengertian diatas mencakup segala sesuatu yang disembah, apakah yang disembah itu haq (benar adanya seperti Allah Swt) atau sesuatu yang tidak benar, yaitu segala bentuk penyembahan selain Allah Swt. Manusia melakukan praktek penyembahan terhadap apa yang mereka anut, baik dalam bingkai Agama Samawi (agama langit) yang benar seperti Islam, atau Agama yang memiliki akar dari Samawi (langit) akan tetapi telah mengalami perubahan dan perombakan dari bentuk aslinya, seperti, Agama Yahudi dan Nasrani (Kristen). Atau berupa Agama WadhaI (agama bumi), yang tidak memiliki akar dari Agama Samawi, atau bisa kita sebut Agama hasil dari bikinan manusia, seperti Hindu, Buda dan segala macam penyembahan terhadap benda-benda. Para penganut Agama-agama ini, selalu tunduk dan patuh kepada keyakininnya dengan penuh kerendahan hati dan rasa cinta, Karena ia merupakan urgensi tertinggi dari ibadah. Pada dasarnya setiap penganut agama memiliki cara tersendiri dalam mendefinisikan Agama. Bagi Umat Islam Agama, itu adalah semua ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw dalam bentuk teori maupun praktek. Pengertian ini akan berbeda jika didefinisikan oleh kalangan penganut Agama Yahudi atau Nasrani atau penganut agama lain. sehingga akan berpengaruh pada ajaran yang dibawa oleh setiap penganut. Pemahaman atau ajaran dari satu Agama tertentu tidak sama dengan pemahaman atau ajaran dari penganut Agama yang lain. Dengan adanya perbedaan ini, secara otomatis definisi Agama akan berbeda-beda sesuai dengan apa yang menjadi keyakinan dan kecondogannya. Secara pribadi pengertian Agama singkatnya, adalah hubungan antara manusia dengan Tuhannya. Berangkat dari sinilah kehidupannya di dunia dan di akhirat tertata atau terprogram. Karena itu ada tiga hal yang harus diyakini setiap manusia. Pertama, meyakini dan merasakan adanya kekuatan yang maha agung melebihi dari kekuatan

mereka. Kedua, manusia tersebut meyakini bahwa mereka memiliki hubungan yang dekat dengan kekuatan ini. Ketiga, menusia itu berusaha sekuat tenaga mendapatkan jalan atau sarana untuk memperkuat hubungan ini.

Pemahaman Agama
Dari pengertian Agama diatas, dapat dipahami bahwa pemahaman atau konsep Agama, merupakan penjelasan tentang keimanan terhadap Tuhan yang layak untuk ditaati dan disembah yang bersumber dari teks-teks yang menjelaskan karakteristik atau sifat dari Tuhan itu. Serta menerangkan aturan-aturan yang jelas mengenai praktek peribadatanya. Maka Agama yang benar itu mampu menyediakan ketentuan-ketentuan hukum dan aturan-aturan yang kuat untuk kelangsungan kehidupan umat manusia, baik dalam bentuk perilaku pribadi maupun hubungan sosial dalam masyarakat. Ia seperti perangkat penggerak yang melakukan fungsi penting bagi masyarakat. Salah satu aspek yang biasanya ada dalam suatu komunitas masyarakat adalah caracara penyembahan kepada kekuatan lain di luar dirinya. Hal itu terjadi karena manusia mempunyai naluri religius yang universal. Kekuatan lain di luar diri manusia itu bersifat Ilahi, supra natural, berkuasa, mempunyai kemampuan maha dasyat, sumber segala sesuatu, dan lain-lain. Ia adalah Kekuasaan Yang Tertinggi melebihi apapun yang ada di alam semesta. Akan tetapi, manusia tidak mampu menggambarkan bentuk-bentuk konkrit dari apa yang mereka sembah sebagai Kekuasaan Yang Tertinggi itu. Komunitas tersebut mempunyai keyakinan bahwa Ia ada, dihormati, disembah, ditakuti. Kondisi seperti itu biasanya disebut agama asli. Jika kita hubungkan kedalam kontek kelembagaan maka Agama menjadi pusat sentral dalam rangka mencapai tujuan-tujuan yang mulia dalam kehidupan masyarakat. karena memiliki karekteristik yang berbeda dari kosnep-konsep yang lain, diantara karakteristik itu adalah: pertama, memiliki keterkaitan dengan aqidah yang jelas, serta membangun system dan basis intelektual sesuai dengan aqidah ini. Kedua, fokus pada prinsip dan nilai, karena dua unsur inilah yang akan menentukan dari sebuah konsep yang kuat. Ketiga, membedakan antara sesuatu yang telah tetap dan sesuatu yang bersifat variable. Karena itu konsep atau pemahaman Agama, merupakan sebuah bangunan kokoh yang berisikan berbagai usaha-usaha untuk mencapai tujuan yang tinggi dan sesuai dengan kondisi masyarakat. Dengan kata lain, antara syariat dan realitas saling berinteraksi dinamis, tidak saling berbenturan. Jika kita kaji lebih jauh, maka Kita akan menemukan konsep tersebut hanya ada dalam Islam. Allah Swt berfirman : Pada hari

ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nimatKu dan telah Aku ridhai Islam itu menjadi agama bagimu.(Qs.al -ma-idah ayat 3).Wallahualam.

You might also like