Professional Documents
Culture Documents
Pokok Bahasan 1. Dasar Formal & Empirik Pelaksanaan Bimbingan bagi Murid Cerdas dan Berbakat di SD 2. Pengertian Murid Cerdas dan Berbakat 3. Kebutuhan dan Karekteristik Murid Cerdas dan Berbakat 4. Identifikasi Murid Cerdas dan Berbakat 5. Permasalahan yang Dihadapi Anak Berbakat 6. Penyelenggaraan Pendidikan bagi Murid Cerdas dan Berbakat 7. Teknik Bimbingan bagi Murid Cerdas dan Berbakat 8. Penyelenggaraan Kelas Unggulan sebagai Model Bimbingan bagi Murid Cerdas dan Berbakat
1. Dasar Formal dan Empirik Pelaksanaan Bimbingan bagi Murid Cerdas dan Berbakat di SD
Pasal 24 ayat (1) UUSPN menegaskan bahwa Setiap peserta didik berhak mendapatkan perlakuan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya. Delapan alasan perlunya layanan pendidikan khusus bagi anak cerdas dan berbakat menurut utami munandar Menurut Wardiman Djojonegoro, secara statistik jumlah murid yang termasuk anak berbakat sangat besar.
GBHN 1993 telah mengamanatkan bahwa Anak didik berbakat istimewa perlu mendapat perhatian khusus agar mereka dapat mengembangkan kemampuan sesuai dengan tingkat pertumbuhan pribadinya. UU No. 2 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SPN) Pasal 8 Ayat (2) juga menyatakan bahwa warga negara yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa berhak memperoleh perhatian khusus. Kurikulum Pendidikan Dasar 1994 menekankan perlunya pelayanan bimbingan dan konseling bagi murid yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa. Anak yang memiliki kemampuan unggul merupakan aset nasional.
Bakat adalah sesuatu yang inherent (melekat) dalam diri seseorang, dibawa sejak lahir dan terkait erat dengan struktur otak. Intelegensi merupakan sifat-sifat manusia yang mencakup kemampuan untuk pemahaman hubungan yang kompleks. Ciri yang umum dimiliki oleh anak berbakat ialah memiliki kecerdasan yang lebih tinggi daripada anak normal. Anak berbakat lebih mengacu kepada anak yang menunjukkan kemampuan unjuk kerja yang tinggi dalam aspek intelektual, kreativitas, seni, kepemimpinan, atau bidang akademik tertentu.
3. Kebutuhan dan Karakteristik Murid Cerdas dan Berbakat Perkembangan fisik Perkembangan kognitif Perkembangan emosi Perkembangan sosial
Tahap penjaringan murid cerdas dan berbakat di sekolah dapat dilakukan dengan menganalisa data prestasi belajar, usia kronologis, nominasi oleh teman sekelas, orang tua dan guru. 2. Tahap Seleksi (identification)
Tahap seleksi dilakukan terhadap siswa yang telah lolos tahap penjaringan. Tahap seleksi dilakukan dengan tes, seperti Collour Progressive Matrice (CPM), Wechler Inteligence Scale for Children (WICM).
Dimensi keutuhan perkembangan pribadi yang dimaksud mencakup unsur-unsur berikut ini: 1. Pengembangan ranah kognitif/ intelektual 2. Pengembangan ranah afektif 3. Pengembangan ranah fisik 4. Pengembangan ranah intuitif 5. Pengembangan ranah kemasyarakatan
8. Penyelenggaraan Kelas Unggulan sebagai Model Bimbingan bagi Murid Cerdas dan Berbakat
Pengertian kelas unggulan PBM di kelas unggulan Model-model penyelenggaraan kelas unggulan di SD Kelebihan dan kekurangan model kelas unggulan Bimbingan bagi siswa kelas unggulan