You are on page 1of 12

METODE STUDI KASUS

Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)


Setelah mengikuti pembelajaran ini Peserta dapat : 1. Menjelaskan pengertian metode studi kasus 2. Menjelaskan bentuk-bentuk pertanyaan 3. Menjelaskan tahapan-tahapan pelaksanaan metode studi kasus 4. Menjelaskan kekuatan dan kelemahan metode studi kasus

LANGKAH KEGIATAN
1. Menciptakan suasana kesiapan belajar 2. Melakukan tes awal 3. Menjelaskan tujuan 4. Membagikan modul 5. Memberikan kesempatan memahami modul 6. Menjelaskan informasi pokok 7. Memberikan kesempatan bertanya 8. Menjelaskan tugas 9. Membimbing diskusi 10.Memberi tugas kepada peserta untuk mempraktekan hasil diskusi 11.Memproses hasil praktek 12.Mengakhiri proses belajar mengajar.

LEMBAR INFORMASI
INFORMASI POKOK : Metode ini dipakai bukan untuk menjawab masalah secara cepat dan tepat, akan tetapi lebih bertujuan untuk menggambarkan penarapan konsep dan tehnik analisis dalam proses pemecahan masalah dan proses pengambilan keputusan. Pemecahan masalah dalam studikasus lebih menekankan pada alasan logika yang dipergunakan dalam pemecahan masalah tersebut.

LEMBAR INFORMASI
Sementara ahli lain mengatakan bahwa studi kasus dipergunakan dalam latihan yang bertujuan pengembangan pengetahuan dan sikap, sebagai landasan diskusi, analisis dan pengembangan persoalan. Di sampaing itu studi kasus dalam proses pembelajaran adalah untuk menyajikan penjelasan berbagai prinsip dan aplikasi prinsip tersebut ke dalam situasi tertentu, sehingga pada gilirannya peserta diklat akan mampu memecahkan masalah dalam situasi yang sama secara lebih baik.

A. Keuntungan
Adapun beberapa keuntungannya adalah sebagai berikut :
Memberikan wawasan yang luas mengenai prinsip-prinsip tertentu bagaimana pelaksanaannya Kemungkinan pertukaran pendapat dan mengadakan evaluasi bersama Membuka kemungkinan untuk mengadakan perubahan kesiapan mental Kemungkinan beberapa alternatif pemecahan masalah

B. Kelemahan
Sulit mengukur hal-hal yang sifatnya sikap dan perilaku Keterbatasan waktu merupakan hambatan untuk berdiskusi secara tuntas Dapat menimbulkan frustasi apabila tidak ada pemecahan masalah.

C. Langkah-langkah Pelaksanaan
Apabila widyaiswara telah menentukan studi kasus sebagai metode dalam proses pembelajaran, maka beberapa langkah yang disarankan antara lain : 1. Widyaiswara membagi kelompok dengan mengacu pada salah satu tehnik pembagian kelompok, misalnya dengan berhitung 1,2,3 bagi peserta yang mempunyai hitungan yang sama menjadi satu kelompok, cara lain adalah secara acak dan lain sebagainya disesuaikan dengan tujuan pembelajarannya.

2. Widyaiswara menyajikan suatu problem (kasus yang spesifik), biasanya sevcara tertulis. Adapun kriteria penilaian studi kasus yang baik menurut prof. Dr. M. Entang, MA adalah sebagai berikut :
Studi kasus harus realistic, tidak hipotetik (anganangan) Hendaknya menggambarkan konplik Kepribadian orang yang terlibat studi kasus hendaknya didekripsikan secara jelas Data dan fakta yang disajikan hendaknya tidak terlalu diperinci Pertanyaan yang diajukan hendaknya yang baik dan relevan Penulisan, analisis dan pemecahan kasus, hendaknya didasarkan pada suatu teori, konsep atau prinsip yang jelas dan tertentu Nama-nama orang yang terlibat disamarkan atau dirahasiakan.

3. Widyaiswara memberikan tugas pada peserta sebagai berikut :


Menyerahkan pemecahan terbaik berdasarkan fakta yang diberikan Mengajukan usulan pemecahan disertai alasannya dan didiskusikan dengan peserta lain tentang mengapa dan bagaimana sampai kepada keputusan tersebut Berbagai pengalaman diantara peserta untuk sampai kepada kesepakatan tentang pemecahan terbaik.

4. Setelah diskusi kasus selesei maka fasilitator mengarahkan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :
Apa yang sedang terjadi Apa betul ada masalah Apa yang menjadi masalah Apa penyebab masalah Membahas sebab-sebab masalah Bahan utama menjadi pembicaraan Mengapa bahan-bahan penting Tujuan yang ingin dicapai Apa yang harus dikerjakan Jalur tindakan apa Realisasi pemecahan Akibat yang mungkin terjadi dari pemecahan tersebut

LEMBAR KERJA
TUGAS KERJA : 1. Bagi peserta dalam kelompok, Kemudian bagikan topik masalah yang akan dibahas 2. Tentukan pengamat untuk tiap kelompok 3. Pilih ketua/pemimpin masing-masing kelompok 4. Jelaskan peran dan tugas pemimpin 5. Jelaskan peran anggota kelompok 6. Beri tugas setiap kelompok untuk mempraktekan hasil diskusi 7. Bimbing peserta selama diskusi 8. Proses hasil praktek peserta.

You might also like