You are on page 1of 4

Pendahuluan Termodinamika berasal dari bahasa Yunani therme (kalor) dan dynamics (gaya).

Ruang lingkup kajian termodinamika pada umumnya meliputi energy dan hubungan antara sifat-sifat (properties) materi. Termodinamika merupakan cabang dari sains dan teknik fisika. Pengertian Sistem Sistem adalah segala sesuatu yang ingin dipelajari. Sistem dapat berupa benda bebas yang sederhana atau sebuah kilang pengolahan bahan kimia yang kompleks. Segala yang berada di luar sistem dikategorikan sebagai bagian dari lingkunan (surroundings) sistem. Sistem dipisahkan dengan lingkungannya oleh batas sistem (boundary), yang dapat berada dalam kondisi diam atau bergerak. Jenis Sistem Terdapat dua jenis sistem termodinamika dasar, yaitu sistem tertutup (closed systems) dan volume atur (control volume). Sistem tertutup dinyatakan apabila pengkajian hanya dilakukan pada materi dalam jumlah tertentu saja. Sistem tertutup selalu berisi materi yang sama, dimana perpindahan massa melalui batas sistem tidak dimungkinkan. jenis khusus dari

sistem tertutup yang tidak dapat berinteraksi dengan cara apapun dengan lingkungannya disebut sebagai sistem terisolasi (isolated system). Terminology massa atur (control mass) seringkali digunakan dalam sistem tertutup, sedangkan istilah sistem terbuka (open system) dapat disetarakan dengan volume atur. Jika terminology massa atur dan volume atur digunakan, batas sistem seringkali disebut sebagai permukaan atur (control surface). Sifat, Keadaan dan Proses Sifat (property) sistem seperti massa,volume, energy, tekanan, dan temperature, merupakan karakteristik makroskopik sistem, dimana nilai numeriknya dapat diberikan pada suatu waktu tertentu tanpa mengetahui sejarah sistem itu sendiri. Keadaan (state) merupakan kondisi sistem yang dapat ditentukan oleh sifatnya.

Proses dapat terjadi pada sebuah sistem apabila terdapat perubahan sifat sehingga terjadi perubahan keadaan dari sistem tersebut. Proses merupakan transformasi dari suatu keadaan ke keadaan yang lain. Sebuah sistem dikatakan dalam kondisi tunak (steady state) jika tidak satupun sifatnya berubah terhadap waktu. Siklus termodinamika merupakan suatu urutan proses yang berawal dan berakhir pada keadaan yang sama. Pada akhir siklus, semua sifat akan memiliki nilai yang sama dengan kondisi awal. Sifat Ekstensif dan Intensif Sifat ekstensif (extensive property) jika nilai dari keseluruhan sistem merupakan penjumlahan nilai dari setiap bagian yang menyusun sistem tersebut. Contoh sifat ekstensif yaitu massa, vbolume, dan energy. Sifat ekstensif dipengaruhi oleh ukuran sistem dan dapat berubah menurut waktu. Sifat intensif (intensive property) tidak dapat diakumulasikan seperti pada sifat ekstensif. Nilai sifat intensif tidak dipengaruhi oleh ukuran sistem dan dapat bervariasi di setiap bagian sistem pada waktu yang berbeda. Dengan demikian, sifat intensif merupakan fungsi posisi dan waktu, sementara itu sifat ekstensif umumnya hanya merupakan fungsi waktu. Volume spesifik, tekanan, dan temperature adalah contoh sifat intensif yang sering digunakan. Fase dan Zat Murni Fase menggambarkan sejumlah materi yang homogen dalam komposisi kimia maupun struktur fisiknya. Homogenitas dalam struktur fisik berarti bahwa materi tersebut seluruhnya berada dalam kondisi padat, cair, uap atau gas. Zat murni adalah sesuatu yang memiliki komposisi kimia yang sama dan tetap. Zat murni dapat muncul dalam keadaan satu fase atau lebih, namun komposisi kimianya harus sama dan tetap dalam setiap fasenya. (Michael J. Moran & Howard N. Shapiro. 2004. Termodinamika Teknik jl.1 ed.4. Jakarta ; Erlangga)

Jenis-jenis Proses Termodinamik 1. Proses Adiabatik Sebuah proses adiabatic (adiabatic process) didefenisikan sebagai proses tanpa perpindahan panas yang masuk atau keluar dari sistem:Q=0. 2. Proses Isokhorik Sebuah proses isokhorik adalah proses volume konstan. Ketika volume suatu sistem termodinamik konstan, sistem tidak melakukan kerja pada linkungannya. Maka W=0. Pada sebuah proses isokhorik, semua energy yang ditambahakan sebagai panas akan tinggal di dalam sistem sebagai kenaikan energy dalam. 3. Proses Isobarik Sebuah proses isobaric adalah proses tekanan konstan. Secara umum tidak satupun dari ketiga kuantitas U,Q, dan W adalah nol pada proses isobarik. 4. Proses Isothermal Sebuah proses isothermal adalah proses suhu konstan. Agar proses menjadi isothermal, setiap aliran panas yang masuk atau keluar sistem harus berlangsung dengan cukup lambat sehingga kesetimbangan termal terjaga. Energi Dalam pada Gas Ideal Energy dalam dari gas ideal bergantung hanya pada suhunya, bukan pada tekanan atau volumenya. Untuk gas non ideal, sejumlah perubahan suhu terjadi selama ekspansi bebas, walaupun energy dalam konstan. (Hugh D. Young, Roger A. Freedman.2002.Fisika Universitas Ed.10 jl.1. Jakarta:Erlangga)

DAFTAR PUSTAKA Michael J. Moran & Howard N. Shapiro. 2004. Termodinamika Teknik jl.1 ed.4. Jakarta : Erlangga Hugh D. Young, Roger A. Freedman.2002.Fisika Universitas Ed.10 jl.1. Jakarta:Erlangga

You might also like