You are on page 1of 13

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1. Kondisi Ideal Aktualisasi keberadaan Guru Bimbingan dan Konseling dalam kerangka sistem pendidikan di Indonesia sudah legal dan formal, hal ini dibuktikan dengan adanya Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tanggal 11 Juni 2008, tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor, disebutkan bahwa keberadaan konselor dalam sistem pendidikan nasional dinyatakan sebagai salah satu kualifikasi pendidik, sejajar dengan kualifikasi guru dan dosen, pamong belajar, tutor, widyaiswara, fasilitator, dan instruktur (UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 6). Masing-masing kualifikasi pendidik, termasuk konselor, memiliki keunikan konteks tugas dan ekspektasi kinerja. Akan tetapi dasar pemikiran penyelenggaraan bimbingan dan konseling di Sekolah/Madrasah, bukan semata-mata terletak pada ada atau tidak adanya landasan hukum (perundang-undangan) atau ketentuan dari atas, namun yang lebih penting adalah menyangkut upayamemfasilitasi peserta didik yang selanjutnya disebut konseing, agar mampumengembangkan potensi dirinya atau mencapai tugas-tugas perkembangannya(menyangkut aspek fisik, emosi, intelektual, sosial, dan moral-spiritual). Konseling sebagaiseorang individu yang sedang berada dalam proses berkembang atau menjadi (onbecoming), yaitu berkembang ke arah kematangan atau kemandirian. Untuk mencapaikematangan tersebut, konseling memerlukan bimbingan karena mereka masih kurangmemiliki pemahaman atau wawasan tentang dirinya dan lingkungannya, juga pengalamandalam menentukan arah kehidupannya. Disamping itu terdapat suatu keniscayaan bahwa proses perkembangan konseling tidak selalu berlangsung secara mulus, atau bebas darimasalah. Dengan kata lain, proses perkembangan itu tidak selalu berjalan dalam alur linier,lurus, atau searah dengan potensi, harapan dan nilai-nilai yang dianut.

2. Kondisi Real Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa karena sedikitnya formasi pengangkatan guru BK dengan quota terbatas di setiap kabupaten memberikan dampak penyerta yang cukup memprihatinkan, hal ini ditunjukkan dengan persentase sekolah yang memiliki guru Pembimbing dengan latar belakang kualifikasi akademik profesi disiplin ilmu Bimbingan Konseling masih sangat sedikit. Sebagai sampel di rayon 05 Kabupaten Garut yang meliputi wilayah Garut Selatan, dari 40 SMP Negeri hanya 5 sekolah yang memiliki guru Pembimbingan dengan latar belakang kualifikasi akademik dari disiplin ilmu Bimbingan dan Konseling (belum termasuk SMP Swasta dan MTs). Kondisi tersebut tentu saja menjadi kendala mengingat ekspektasi kinerja guru pembimbing tidak akan optimal dan profesional tanpa dilandasi dasar keilmuan Bimbingan dan konseling. Di lain pihak seiring bergulirnya Tunjangan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan, ada kebijakan bahwa untuk guru mata pelajaran yang jumlah jam mengajarnya kurang dari 24 jam per minggu diperbolehkan mengajukan sertifikasi dengan mengambil pelajaran lain, yang salah satunya Bimbingan Konseling. Cukup dimengerti memang, banyaknya guru mata pelajaran yang hijrah untuk mengambil sertifikasi jalur Guru BK mengingat jumlah jam mengajar 24 jam setara dengan jumlah siswa bina sebanyak 225 siswa (cukup memungkinkan bagi sekolah yang siswanya banyak). Bagi sekolah-sekolah tertentu yang jumlah siswanya lebih dari 1000 orang memungkinkan untuk memiliki guru pemb/imbing antara 5 sampai dengan 7 orang yang

memang kebanyakan telah menempuh sertifikasi dengan jalur guru Bimbingan dan Konseling, meski kelulusannya melewati tahap Pendidikan Latihan Profesi Guru (PLPG) namun dasar teoritis keilmuan yang diperoleh sangat minimal karena ditempuh dalam waktu yang sangat singkat. 3) Permasalahan Yang Dihadapi Menyikapi kondisi real di atas, kami pengurus Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) SMP Kabupaten Garut, memandang bahwa kondisi tersebut merupakan sinyalemen yang kurang baik bagi nilai dan aktualitas profesi Guru Bimbingan Konseling. Kenyataan yang ada harus secepatnya direspon oleh Pengurus MGBK dengan menyelenggarakan kegiatan yang muatan materinya berisi tentang teori-teori yang harus dipahami untuk dipraktekkan dalam layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Kesempatan itu muncul dengan adanya Dana Bantuan Pengembangan Karir PTK Disdas yang kami manfaatkan seoptimal mungkin untuk memfasilitasi kegiatan yang dikemas dalam bentuk Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK). Namun demikian jauh-jauh hari sebelum adanya Program Dana Bantuan Pengembangan Karir PTK Disdas, ini kami pun telah merencanakan untuk melaksanakan sebuah kegiatan yang orientasinya bagi pengembangan dan peningkatan profesionalisme Guru Bimbingan Konseling yang merupakan program kerja MGBK Kab. Garut. Kegiatan MGBK yang dilaksanakan saat ini merupakan pangkal utama untuk melakanakan kegiatan MGBK secara rutin dan terprogram dalam continuitas serta skala yang besar baik menyangkut jumlah peserta maupun fasilitas lain yang digunakan. Materi-materi yang disajikan dalam kegiatan MGBK yaitu materi yang dirasakan penting dan sifatnya mendesak berdasarkan materi yang diwajibkan dalam dana Pengembangan Karir PTK Disdas dan usulan dari peserta yaitu meliputi : Program Umum (Kebijakan Pemerintah di Bidang Pendidikan), Program Pokok (Peran Guru BK dalam Pembelajaran di Sekolah, Konsep dasar KTSP dalam Layanan BK, Konsep Pendidikan Berbasis Karakter dalam Paradigma BK, Manajemen Layanan BK Berbasis KTSP, Pengembangan Program Layanan BK Berbasis KTSP, Simulasi dan Latihan Penulisan RPP Bimbingan dan Konseling, Teknik Penulisan dan Penyusunan Penelitian BK) dan Program Pendukung (Pengembangan Media Bimbingan dan Konseling Online). Berdasarkan materi-materi yang disajikan dalam MGBK di atas, diharapkan pelaksanaan MGBK ini memberikan nilai tambah bagi semua Guru Bimbingan Konseling baik itu yang memiliki disiplin keilmuan BK maupun yang lain sehingga jati diri Guru Bimbingan dan Konseling memiliki perbedaan yang signifikan apabila dibandingkan dengan guru yang belum mendapatkan pembekalan dan pelatihan. Profesi Bimbingan dan Konseling diharapkan memliliki nilai tersendiri dalam mewarnai perkembangan dunia pendidikan ke arah yang lebih baik dan bermartabat.

4) Sumber Dana Sumber dana yang diperoleh dalam melaksanakan kegiatan rutin MGBK ini yaitu melalui partisipasi dari peserta, dan untuk kegiatan utama dalam pertemuan rutin yang sudah terjadwal pada tahun 2012 didapat yaitu dari Pengembangan Karir PTK Disdas. 5) Gambaran Komitemen Organisasi Bimbingan dan Konseling terhadap Peningkatan Mutu Guru dan Gambaran Kegiatan yang Sudah Dilaksanakan Organisasi Tahun Sebelumnya. Organisasi Bimbingan dan Konseling akan berjalan secara efektif apabila didukung oleh semua pihak, yang dalam hal ini khususnya para guru mata pelajaran atau wali kelas. Konselor berkolaborasi dengan guru dan wali kelas dalam rangka memperoleh informasi tentang siswa (seperti prestasi belajar, kehadiran, dan pribadinya), membantu

memecahkan masalah siswa, dan mengidentifikasi aspek-aspek bimbingan yang dapat dilakukan oleh guru mata pelajaran. Aspek-aspek itu di antaranya : (a) menciptakan sekolah dengan iklim sosio-emosional kelas yang kondusif bagi belajar siswa; (b) memahami karakteristik siswa yang unik dan beragam; (c) menandai siswa yang diduga bermasalah; (d) membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar melalui program remedial teaching; (e) mereferal (mengalihtangankan) siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing; (f) memberikan informasi tentang kaitan mata pelajaran dengan bidang kerja yang diminati siswa; (g) memahami perkembangan dunia industri atau perusahaan, sehingga dapat memberikan informasi yang luas kepada siswa tentang dunia kerja (tuntutan keahlian kerja, suasana kerja, persyaratan kerja, dan prospek kerja); (h) menampilkan pribadi yang matang, baik dalam aspek emosional, sosial, maupun moralspiritual (hal ini penting, karena guru merupakan figur central bagi siswa); dan (i) memberikan informasi tentang cara-cara mempelajari mata pelajaran yang diberikannya secara efektif. Dalam upaya meningkatkan kualitas peluncuran program Organisasi MGBK perlu melakukan kerjasama dengan para orang tua siswa. Kerjasama ini penting agar proses bimbingan terhadap siswa tidak hanya berlangsung di sekolah, tetapi juga oleh orang tua di rumah. Melalui kerjasama ini memungkinkan terjadinya saling memberikan informasi, pengertian, dan tukar pikiran antar konselor dan orang tua dalam upaya mengembangkan potensi siswa atau memecahkan masalah yang mungkin dihadapi siswa. Untuk melakukan kerjasama dengan orang tua ini, dapat dilakukan beberapa upaya, seperti : (1) kepala sekolah atau komite sekolah mengundang para orang tua untuk datang ke sekolah (minimal satu semester satu kali), yang pelaksanaannnya dapat bersamaan dengan pembagian rapor, (2) sekolah memberikan informasi kepada orang tua (melalui surat) tentang kemajuan belajar atau masalah siswa, dan (3) orang tua diminta untuk melaporkan keadaan anaknya di rumah ke sekolah, terutama menyangkut kegiatan belajar dan perilaku sehari-harinya. B. Tujuan Tujuan diadakannya Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling, diantaranya : 1. Mendukung peningkatan kompetensi dan profesionalisme Guru Pembimbing khususnya kemampuan dalam membuat perencanaan dan pembuatan program Bimbingan dan konseling 2. Sebagai wahana bertukar informasi dan berbagai hal tentang pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah masing-masing 3. Membekali Guru Pembimbing tentang isu-isu terbaru seputar perkembangan teori dan praktek bimbingan dan konseling 4. Tersusunnya RPPBK dan Program-Program Instrumentasi Layanan Bimbingan dan Konseling 5. Tersusunnya proposal penelitian tindakan kelas (PTK) BK bagi masing-masing peserta MGBK 6. Setelah MGBK, tindak lanjut berupa latihan pembuatan RPPBK dan Pengisian ProgramProgram Layanan serta proposal PTBK yang telah tersusun dimintakan pembimbingan secara rutin da berkala kepada nara sumber. C. Sasaran 1. Sasaran Peserta Peserta yang menjadi sasaran yaitu Guru Bimbingan dan Konseling SMP Se-Kabupaten Garut yang diambil secara sampel mewakili kelima rayon SMP yang ada di Kabupaten Garut. Jumlah peserta seluruhnya sebanyak 25 orang peserta dari 25 SMP. 2. Sasaran Program

Sasaran program dalam kegiatan MGBK ini meliputi : a. Program Umum (Kebijakan Pemerintah di Bidang Pendidikan) b. Program Pokok (Peran Guru BK dalam Pembelajaran di Sekolah, Konsep dasar KTSP dalam Layanan BK, Konsep Pendidikan Berbasis Karakter dalam Paradigma BK, Manajemen Layanan BK Berbasis KTSP, Pengembangan Program Layanan BK Berbasis KTSP, Simulasi dan Latihan Penulisan RPP Bimbingan dan Konseling, Teknik Penulisan dan Penyusunan Penelitian BK) c. Program Pendukung (Pengembangan Media Bimbingan dan Konseling Online/Berbasis IT).

D. Hasil Yang Diharapkan Hasil yang diharapkan setelah melaksanakan kegiatan MGBK ini, semua peserta dalam hal ini Guru Bimbingan dan Konseling memahami dan mempu menerapkan berbagai konsep dan teori dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah masing-masing. Guru pembimbing diharapkan mampu meningkatkan empat pilar pokok kompetensi guru yaitu, kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Secara lebih terperinci hasil yang diharapkan dari kegiatan MGBK, semua Guru BK yang mengikuti diharapkan : 1. Memiliki wawasan dan pemahaman kebijakan pemerintah bidang pendidikan tentang peningkatan mutu pendidikan 2. Memiliki wawasan dan pemahaman tentang peranan Guru BK dalam Proses Pembelajaran di sekolah 3. Memiliki wawasan dan pemahaman tentang PKG dan PKB BK 4. Memiliki wawasan dan pemahaman tentang Posisi Bimbingan dan Konseling dalam Kerangka Kurikulum 2013 5. Memiliki kemampuan dan keterampilan dalam menyusun dan mengembangkan penempatan siswa melalui proses BK dalam Kurikulum 2013 6. Memiliki kemampuan dalam membuat dan menyusun Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling (PTBK) 7. Mengetahui dan mampu membuat layanan media Bimbingan dan Konseling Online melalui pemanfaataan IT.

E. Manfaat 1. Pemahaman guru BK terhadap operasionalisasi pelaksanaan PKG dan PKB BK. 2. Meningkatnya kompetensi Guru Bimbingan dan Konseling sesuai dengan tuntutan operasionalisasi pelaksanaan Kurikulum 2013. 3. Meningkatnya kualitas layanan Program Bimbingan dan Konseling dalam aspek penempatan siswa sesuai dengan Kurikulum 2013. 4. Meningkatnya jumlah Guru Bimbingan dan Konseling yang melek IT dan mampu mengopersikan IT dalam pembuatan berbagai administrasi yang mendukung terhadap pelaksanaan Bimbingan dan Konseling.

BAB II DESKRIPSI PELAKSANAAN PROGRAM ORGANISASI

A. Jenis-Jenis Kegiatan Tahun 2012/2013 Jenis-jenis Kegiatan MGBK Rayon 6 yang telah dilaksanakan pada tahun 2012/2013 , yaitu pertemuan rutin yang dilaksanakan sebanyak 16 kali pertemuan. B. Tempat Pelaksanaan Kegiatan Pertemuan rutin yang dilaksanakan sebanyak 16 kali pertemuan bertempat di SMPN 1 Bayongbong Kabupaten Garut yang beralamat di Jalan Raya Bayongbong Garut. C. Waktu / Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) Rayon 6 SMP Kabupaten Garut diselenggarakan sebanyak 16 kali pertemuan dengan frekuensi pertemuan satu kali dalam seminggu yang dimulai dari tanggal 04 Agustus s.d. 13 Oktober 2012. Adapun struktur materi kegiatan MGBK yaitu sebagai berikut : Tabel 1 STRUKTUR MATERI KEGIATAN

No. 1. Pembukaan

Materi/Kegiatan

Alokasi Waktu

Pre tes TEORI UMUM (PLENO I) 2. Kebijakan Pemerintah di Bidang Pendidikan Peran Tugas, Pokok dan Fungsi Guru Bimbingan dan 3. Konseling dalam pembelajaran di Sekolah Konsep Dasar KTSP dalam Layanan Bimbingan dan 4. Konseling di Sekolah TEORI UMUM (PLENO II) Konsep Dasar Pendidikan Berbasis Karakter dalam 5. Bimbingan dan Konseling Manajemen Layanan Bimbingan dan Konseling Berbasis 6. KTSP PRAKTIK KHUSUS PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

2 2 4 4

4 4

7.

Pengembangan Program Layanan Bimbingan dan Konseling Berbasis KTSP Sesion I Mengembangkan Perangkat Pelayanan Bimbingan dan Konseling Review/analisis Satuan Layanan Bimbingan dan Konseling

12*) 10*) 6

PENGEMBANGAN PROGRAM LAYANAN BK BERBASIS KTSP Pengembangan Program Layanan Bimbingan dan Konseling Berbasis KTSP Sesion II Menyusun RPP Bimbingan dan Konseling Mengembangkan Kegiatan Pelayanan Bimbingan dan 8. Konseling Review/Analisis Program RPP Bimbingan dan Konseling 9.

10*) 10*) 10*) 6

Teknik Penulisan dan Penyusunan Penelitian Bimbingan 6 dan Konseling (PTBK) 10. Pengembangan Media Bimbingan dan Konseling Online 4 Post tes 2 11. Evaluasi pelaksanaan bimbingan teknis dan penutupan 4 JUMLAH 100 jam *) Pelaksanaan dilanjutkan dalam Kegiatan Rutin MGBK sebagai Tindak Lanjut dan Evaluasi

Penyaji Materi terdiri dari: No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Nama Dr. Muslihudin, M.Pd. Drs. Hanafiah, M.Pd. Drs. Endang Suryana, M.Pd. Drs. Nana Suryana, M.Pd. Dr. Asep Saepul H., M.Pd. Suryana, S.Pd., M.Pd. Nanang, S.Psi. Ida Nurfarida, S.Pd. Husnul Khotimah, S.Pd. Diah, Rodiah, S.Pd. Keterangan Widyaiswara LPMP Jawa Barat Kasi PMPTK Disdik Kab. Garut Koordinator Pengawas Disdik Kab. Garut Pengawas BK Disdik Kab. Garut Pengawas Disdik Kab. Garut Ketua MGBK Wakil Ketua MGBK Sekretaris MGBK Pengurus MGBK Pengurus MGBK

Peserta MGP-BK Rayon 6 Pada Tahun Pelajaran 2012/2013, adalah sebagai beriku: No 1 2 3 4 5 Nama Suryana, S.Pd.,M.Pd. Diah Rodiah, S.Pd. Ida Nurfarida, S.Pd. Husnul Khotimah, S.Pd. Euis Sarimunaya, S.Pd. Unit Kerja SMPN 1 Singajaya SMPN 1 Bayongbong SMPN 2 Bayongbong SMPN 2 Cikajang SMPN 1 Cikajang Ket.

6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

Dede, S.Pd. Yusup Supriatna, S.Pd. Ai Eva, S.Pd. Elan Suherlan, S.Pd. Dana Irawan, S.Ag. Sumpena, S.Pd. Agus Kusnandar, S.Pd. Ai Mulyani, S.Pd. Asep Rohana, S.Pd. Baskara, S.Pd. Nunung Susilawati, S.Pd. Rina Irawati Rusyanto, S.Pd.

19 Nina R, S.Pd. 20 21 22 23 24 25 Yani M., S.Pd. Lilis Nurlela, S.Pd. Tita Marila. S.Pd. Lina Meilina, S.Pd. Drs. Iim Rohani Opik Taopik Ridwan, M.Pd.

SMPN 1 Cisurupan SMPN 1 Banjarwangi SMPN 2 Singajaya SMPN 2 Banjarwangi SMPN 1 Cigedug SMPN 3 Cikajang SMPN 3 Bayongbong SMPN 3 Banjarwangi SMPN 2 Pamulihan SMPN 3 Cisurupan SMPN 1 Peundeuy SMPN 1 Pamulihan SMPN 2 Cisurupan SMPN 1 Atap Pamulihan SMP Faozaniah SMP Al-Mutaqien SMPN 1 Pakenjeng SMPN 1 Pakenjeng SMPN 1 Singajaya SMPN 1 Banjarwangi

Dengan terselenggaranya MGBK diharapkan para guru pembimbing dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan serta keterampilan mengenai BK, sehingga dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling dapat dilaksanakan secara maksimal. D. Alasan Dilaksanakannya Kegiatan Alasan utama dan pertama dilaksanaknnya kegiatan tersebut yaitu untuk meningkatkan kompetensi Guru Bimbingan dan Konseling, selain itu pula sebagai ajang silaturahmi dan sharing sesame Guru Bimbingan dan Konseling berkenaan dengan permasalahanpermasalahan yang muncul di sekolah masing-masing. Dengan adanya pertemuan rutin Guru Bk diharapkan profesi Bimbingan dan Konseling semakin diakui dan diperhitungkan keberadaannya sehingga menjadi profesi yang professional dan bermartabat.

E. Unsur-Unsur Yang Terlibat 1) Peserta : yang menjadi peserta dalam kegiatan MGBK adalah Guru-Guru Bimbingan dan Konseling yang berada di tiap sekolah SMP se-Kabupaten Garut yang terdiri dari 8 rayon. Pemilihan peserta dilakukan dengan sampel acak dengan prinsip setiap sekolah yang menjadi peserta dapat mewakili rayon yang ada di Kabupaten Garut. Jumlah peserta seluruhnya sebanyak 40 orang. 2) Narasumber : yang menjadi Narasumber dalam kegiatan MGBK ini yaitu Widyaiswara dari LPMP yang kompeten di Bidang Bimbingan dan Konseling, Pengawas Pembina Disdik Kabupaten Garut, PMPTK Kabupaten Garut dan dari peserta sendiri yang memiliki pengalaman dan kemampuan dalam bidang BK. 3) Fasilitator : yang menjadi fasilitator yaitu unsur dari Dinas Pendidikan Kabupaten yang dalam hal ini dilaksanakan oleh PMPTK/PMG Dinas Pendidikan Kabupaten Garut.

4) Instrukur : yang menjadi Instruktur dalam kegiatan MGBK yaitu pengawas Pembina BK dan dibantu oleh para pengurus inti.

BAB III RENCANA PELAKSANAAN PROGRAM

A. Jenis Program, Tujuan dan Kegiatan 1. Jenis Program Program yang dilaksanakan berbentuk workshop dengan mengambil materi pokok antara lain: a. Pengembangan kurikulum/silabus yang sesuai dengan tugas-tugas perkembangan siswa b. Pengembangan metode layanan yang sesuai, menarik dan menyenangkan c. Pembuatan alat peraga layanan yang bermutu untuk kegiatan bimbingan konseling 2. Tujuan Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) memiliki tujuan yang dapat bermanfaat bagi guru pembimbing, antara lain : a. Menumbuhkembangkan kegiatan guru pembimbing untuk penguasaan kedelapan kompetensi dasar guru pembimbing b. Menyetarakan kemampuan dan kemahiran profesional guru pembimbing dalam melaksanakan bimbingan konseling, sehingga dapat menunjang usaha peningkatan pemerataan mutu serta keterkaitan dan kesepadanan pendidikan. c. Mendiskusikan permasalahan yang dihadapi oleh guru pembimbing dalam melaksanakan tugas kesehariannya dan mencari solusi yang tepat dan sesuai dengan karakteristik pelayanan bimbingan konseling, pribadi guru pembimbing serta kondisi sekolah/lingkungan. 3. Kegiatan a. Panitia Panitia kegiatan Workshop Bimbingan dan Konseling adalah pengurus MGBK SMP Kabupaten Garut. b. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Waktu Pelaksanaan

: Bulan 14 Agustus s.d. Oktober 2012 Setiap Hari Sabtu Minggu Kedua Selama 16 Kali pertemuan.

c. Peserta No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

: Unit Kerja Ket. SMPN 1 Singajaya SMPN 1 Bayongbong SMPN 2 Bayongbong SMPN 2 Cikajang SMPN 1 Cikajang SMPN 1 Cisurupan SMPN 1 Banjarwangi SMPN 2 Singajaya SMPN 2 Banjarwangi SMPN 1 Cigedug SMPN 3 Cikajang SMPN 3 Bayongbong SMPN 3 Banjarwangi SMPN 2 Pamulihan SMPN 3 Cisurupan SMPN 1 Peundeuy SMPN 1 Pamulihan SMPN 2 Cisurupan SMPN 1 Atap Pamulihan SMP Faozaniah SMP Al-Mutaqien SMPN 1 Pakenjeng SMPN 1 Pakenjeng SMPN 1 Singajaya SMPN 1 Banjarwangi :

Nama Suryana, S.Pd.,M.Pd. Diah Rodiah, S.Pd. Ida Nurfarida, S.Pd. Husnul Khotimah, S.Pd. Euis Sarimunaya, S.Pd. Dede, S.Pd. Yusup Supriatna, S.Pd. Ai Eva, S.Pd. Elan Suherlan, S.Pd. Dana Irawan, S.Ag. Sumpena, S.Pd. Agus Kusnandar, S.Pd. Ai Mulyani, S.Pd. Asep Rohana, S.Pd. Baskara, S.Pd. Nunung Susilawati, S.Pd. Rina Irawati Rusyanto, S.Pd. Nina R, S.Pd. Yani M., S.Pd. Lilis Nurlela, S.Pd. Tita Marila. S.Pd. Lina Meilina, S.Pd. Drs. Iim Rohani Opik Taopik Ridwan, M.Pd.

d. Struktur Program

Struktur Program Workshop Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) Rayon 6 SMP Tingkat Kabupaten Garut Tahun 2012/2013

No.PROGRAM

MATA SAJIAN

PENYAJI / JUMLAH NARASUMBER JAM

KETERANGAN PERIHAL MATERI

Umum

Kebijakan 1. Pengembangan Kurikulum 2013 Kebijakan Dinas 2. Pendidikan Kab. / Kota

Kepala / Unsur Pimpinan LPMP/P4TK Jabar Unsur Disdik Kab./kota

Integrasi Bimbingan Widyaiswara 3. & Konseling dalam LPMP / Penyaji Kurikulum 2013 Lokal Widyaiswara Efektifitas BK dalam 4. LPMP / Penyaji Konteks PAIKEM Lokal

10

Pendidikan Karakter Widyaiswara Bangsa berkaitan 5. LPMP / Penyaji dengan Bimbingan Lokal dan Konseling

Penjelasan mengenai Kebijakan yang berlaku di Pusat dan pengaruhnya untuk daerah. Penjelasan mengenai Kebijakan-kebijakan yang ada di kab./kota setempat Untuk peningkatan kemampuan guru dalam pengembangan kurikulum KTSP, silabus, RPP, Evaluasi Hasil Belajar. Metode Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Penjelasan tentang Nilai-nilai pendidikan karakter bangsa dan cara-cara mengintegrasikannya dalam kehidupan sekolah termasuk dalam mata pelajaran, serta cara mengevaluasinya. Praktek mengintgrasikan nilai-nilai Pendidikan karakter bangsa dalam mata pelajaran. Berisi: Penjelasan analisis Kompetensi Dasar berdasarkan Taksonomi Bloom Penjelasan konsep dasar, jenis-jenis, dan karakter modelmodel pembelajaran Praktek pemilihan dan pengembangan model pembelajaran Penjelasan penilaian pendidikan berdasarkan karakter kompetensi dasar dan model pembelajaran. Untuk membantu para guru di daerah

Implementasi Model Widyaiswara 6. Evaluasi Bimbingan LPMP / Penyaji dan Konseling Lokal

II

Pokok

Bimbingan 7. Konseling Berbasis ICT / Website

Widyaiswara LPMP / Penyaji Lokal

agar lebih memahami tentang penggunaan ICT Praktek penggunaan ICT dalam pembelajaran Pengenalan Website.

* Sosialisasi 8. Program MGMP/MGBK 9. * Sosialisasi Program PKB

Narasumber DCT / Widyaiswara LPMP. Narasumber DCT / Widyaiswara LPMP.

Penguatan kelembagaan organisasi melalui Penyusunan Data Widyaiswara 10. Base anggota, LPMP / Penyaji peningkatan status Lokal kelembagaan serta penyempurnaan AD / ART Widyaiswara 11 Aplikasi ITP LPMP / Penyaji Lokal Widyaiswara Penyusunan RPPBK 12. LPMP / Penyaji Berkarakter Lokal Widyaiswara Praktek Penyusunan 13. LPMP / Penyaji RPPBK Berkarakter Lokal / dll Bimbingan Teknis Tim Sekertariat Penyusunan Laporan Blockgrant / III Penunjang 14. Kegiatan dan Seksi FSDP Pertanggungjawaban LPMP Jabar Keuangan J U M LAH

3 3 4

Untuk keseragaman dalam penyusunan Laporan Akhir agar sesuai dengan aturan yang berlaku .

80 JP

B. Rencana Anggaran Rincian rencana anggaran dapat dilihat pada table berikut ini: No. Kegiatan/Sub Kegiatan/Jenis Belanja/Rincian Belanja Jumlah Total MGBK Tahun 2013 Harga Jml Dana Keterangan Satuan 28.000.000 28.000.000

Volume

1.

1.1. Penyusunan proposal dan pengiriman 1.2. Surat menyurat 1.3. ATK Kegiatan Pelaksanaan/implementasi 2.1.Honor nara sumber 2.2.Transpor nara sumber 2.3.Konsumsi peserta dan nara sumber 2.4.Penggandaan materi 2.5.Honor Panitia 2.6.transpor peserta 2.7.HVS 2.8.Akomodasi PELAPORAN 3.1.Penyusunan Laporan kegiatan (ATK) 3.2.Pengiriman Laporan 3.3.dokumentasi kegiatan PUBLIKASI 4.1.ATK 4.2.Penggandaan 4.3.Ekspost

3 PK 16 x 35 34 16 16 16x34 16x32 8 16x32 2 1 3 1 1 1 2 1

100.000 750 20.000 350.000 110.000

300.000 420.000 680.000

1.400.000

25.200.000 5.600.000 1.760.000

20.000 10.880.000 1250 125.000 10.000 35.000 130.000 100.000 100.000 300.000 200.000 100.000 300.000 640.000 1.000.000 5.120.000 70.000 130.000 700.000 300.000 100.000 300.000 700.000 200.000 100.000 300.000

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan 1. Kegiatan MGP-BK merupakan strategi alternatif dalam rangka menggali dan mengembangkan potensi untuk menuju profesionalisme guru BK. 2. Kegiatan MGP-BK sangat bermanfaat dan harus dapat berjalan dengan lancar, sehingga semua program yang direncanakan dapat dilaksanakan dan mencapai tujuan yang optimal. 3. Lancarnya suatu kegiatan tidak akan terlepas dari kepengurusan yang baik, partisipasi semua pihak yang terkait, motivasi untuk lebih maju dan menjadi lebih baik, sikap profesionalisme serta tunjangan dana yang cukup. 4. Betapa pentingnya mempersiapkan generasi muda dan membekalinya dengan ilmu dan keterampilan serta pengalaman membangun bangsanya dalam kondisi yang penuh persaingan yang kian ketat dalam segala aspek kehidupan.

B. Saran 1. Semua pihak yang terkait diharapkan berpartisipasi aktif dan bersikap proporsional dan profesional dalam melaksanakan suatu program. 2. Sertifikasi untuk peserta harus ada sebagai bukti mereka berpartisipasi secara aktif dalam suatu program yang diselenggarakan di tingkat Kabupaten Garut.

3. Peyediaan dan alokasi dana harus mencukupi sehingga semua program yang direncanakan dapat berjalan dengan lancar dan mencapai tujuan yang sudah di targetkan. Mudah-mudahan segala yang kita rencanakan mendapat ridho Allah SWT sehingga pembangunan dalam bidang pendidikan khususnya dapat mencapai kualitas yang lebih baik dari hari ke hari dan sanggup mengikuti era globalisasi, telekomunikasi yang kian cangih dan persaingan yang kian ketat, Amiin.

Horizontal Scroll: LAMPIRAN - LAMPIRAN

You might also like