You are on page 1of 8

TUGAS MATA KULIAH ANALISIS DATA KUALITATIF DAN KUANTITATIF

UJI VALIDITAS DAN UJI RELIABILITAS

Oleh: BELLA SEVILIA 0710313006 A

JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2008

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS Dalam sebuah evaluasi alat yang digunakan digolongkan menjadi dua macam yaitu tes dan non tes. Muchtar Bukhari dalam bukunya Teknik-teknik Evaluasi mengatakan bahwa tes adalah suatu percobaan yang diadakan untuk mengetahui ada tidaknya hasilhasil pelajaran tertentu pada seseorang murid atau kelompok murid. Tes itu sendiri mempunyai dua bentuk yaitu bentuk obyektif ( multiple choice) dan bentuk subyektif (uraian). Sebuah tes dikatakan baik sebagai alat pengukur harus memenuhi persyaratan tes yaitu diantaranya adalah tes itu harus mempunyai tingkat validitas dan reliabilitas yang tinggi. Disamping mencari validitas soal kita perlu juga mencari validitas item. Selain validitas, sebuah tes dikatakan baik, juga jika mempunyai reliabilitas yang tinggi. Reliabilitas berhubungan dengan masalah taraf kepercayaan. Suatu tes dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut memberikan hasil yang tetap. Maka pengertian reliabilitas tes berhubungan dengan masalah ketetapan hasil tes, atau seandainya hasilnya berubah-ubah, perubahan yang terjadi dapat dikatakan tidak berarti. Dalam persyaratan tes, yaitu validitas dan reliabilitas sangat penting. Dalam hal ini validitas lebih penting, dan reliabilitas ini perlu karena menyokong terbentuknya validitas. Sebuah tes mungkin reliabel tetapi tidak valid. Sebaliknya, sebuah tes yang valid biasanya reliabel. Tahap-tahap pengukuran dalam penelitian kuantitatif melalui tiga tahap, yaitu konseptualisasi, identifikasi variabel, dan operasionalisasi konsep. Konseptualisasi merupakan usaha untuk mengembangkan dan memperjelas arti suatu konsep. Tahap ini dimulai dengan menjelaskan gambaran mendasar dari suatu konsep melalui kata-kata dan contoh, dan diakhiri dengan suatu definisi verbal yang akurat tentang suatu konsep. Tahap identifikasi variabel, merupakan identifikasi wujud dari suatu konsep atau bergerak dari bahasa konsep ke bahasa variabel. Seperti telah diketahui bahwa variabel adalah konsep yang memiliki variasi dalam nilai dan kategorinya. Sedangkan indikator adalah contoh konkrit dari suatu variabel dengan tingkat abstraksi yang lebih rendah dari variabel. Tahap operasionalisasi, merupakan tahap ketiga dari pengukuran dalam penelitian. Pada tahap ini peneliti menjelaskan secara rinci bagaimana unit analisis yang ada dimasukkan ke dalam nilai atau kategori yang telah ditetapkan. Untuk melakukan hal itu diperlukan adanya definisi operasional. Definisi operasional merupakan gambaran rinci tentang prosedur yang perlu dilakukan dalam memasukkan (menetapkan) unit analisis ke dalam kategori suatu variabel. Alat ukur yang telah ditetapkan sebelum digunakan terlebih dahulu harus diuji. Pengujian instrumen penelitian dilakukan dengan uji validitas dan reliabilitas. PENGERTIAN UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS Validitas adalah untuk melihat apakah definisi operasional telah benar-benar mengukur atau sesuai dengan definisi konseptual. Dengan kata lain, validitas berkenaan dengan tingkat kesesuaian antara definisi konseptual dan definisi operasional dari variabel. Reliabilitas adalah pengujian alas ukur yang bertujuan untuk melihat stabilitas dan konsistensi dari suatu definisi operasional. Suatu alat ukur dikatakan reliabel jika kita selalu mendapatkan hasil yang tetap sama dari pengukuran gejala yang sama, meski dilakukan pada waktu yang berbeda-beda. Tiga jenis reliabilitas yaitu stability reliability, representative reliability, equivalence reliability.

Uji validitas dan reliabilitas adalah merupakan proses audit terhadap instrument penelitan (angket, kuesioner) sebelum go public. Audit yang dimaksud di sini bersifat antisipasi, preventif bukan evaluatif seperti lazimnya pengertian audit di dunia keuangan. Kualitas hasil riset salah satunya ditentukan oleh faktor uji validitas dan reliabilitas. Validitas atau kesahihan menunjukan pada kemampuan suatu instrumen (alat pengukur) mengukur apa yang harus diukur (. a valid measure if it succesfully measure the phenomenon), seseorang yang ingin mengukur tinggi harus memakai meteran, mengukur berat dengan timbangan, meteran, timbangan merupakan alat ukur yang valid dalam kasus tersebut. Dalam suatu penelitian yang melibatkan variabel/konsep yang tidak bisa diukur secara langsung, masalah validitas menjadi tidak sederhana, di dalamnya juga menyangkut penjabaran konsep dari tingkat teoritis sampai tingkat empiris (indikator), namun bagaimanapun tidak sederhananya suatu instrumen penelitian harus valid agar hasilnya dapat dipercaya. Beberapa jenis validitas yaitu : 1. Validitas Rupa (Face validity) Adalah validitas yang menunjukan apakah alat pengukur/instrumen penelitian dari segi rupanya nampak mengukur apa yang ingin diukur, validitas ini lebih mengacu pada bentuk dan penampilan instrumen. Menurut Djamaludin Ancok validitas rupa amat penting dalam pengukuran kemampuan individu seperti pengukuran kejujuran, kecerdasan, bakat dan keterampilan. 2. Validitas isi (Content Validity) Valditas isi berkaitan dengan kemampuan suatu instrumen mengukur isi (konsep) yang harus diukur. Ini berarti bahwa suatu alat ukur mampu mengungkap isi suatu konsep atau variabel yang hendak diukur. Misalnya test bidang studi IPS, harus mampu mengungkap isi bidang studi tersebut, pengukuran motivasi harus mampu mengukur seluruh aspek yang berkaitan dengan konsep motivasi, dan demikian juga untuk hal-hal lainnya. Menurut Kenneth Hopkin penentuan validitas isi terutama berkaitan dengan proses analisis logis, dengan dasar ini Dia berpendapat bahwa validitas isi berbeda dengan validitas rupa yang kurang menggunakan analisis logis yang sistematis, lebih lanjut dia menyatakan bahwa sebuah instrumen yang punya validitas isi biasanya juga mempunyai validitas rupa, sedang keadaan sebaliknya belum tentu benar. 3. Validitas kriteria (Criterion validity) Adalah validasi suatu instrumen dengan membandingkannya dengan instrumenpengukuran lainnya yang sudah valid dan reliabel dengan cara mengkorelasikannya, bila korelasinya signifikan maka instrumen tersebut mempunyai validitas kriteria. Terdapat dua bentuk Validitas kriteria yaitu : Validitas konkuren (Concurrent validity), Validitas ramalan (Predictive validity). Validitas konkuren adalah kemampuan suatu instrumen pengukuran untuk mengukur gejala tertentu pada saat sekarang kemudian dibandingkan dengan instrumen pengukuran lain untuk konstruk yang sama. Validitas ramalan adalah kemampuan suatu instrumen pengukuran memprediksi secara tepat dengan apa yang akan terjadi di masa datang. Contohnya apakah test masuk sekolah mempunyai validitas ramalan atau tidak ditentukan oleh kenyataan apakah terdapat korelasi yang signifikan antara hasil test masuk dengan prestasi belajar sesudah menjadi siswa, bila ada, berarti test tersebut mempunyai validitas ramalan. 4. Validitas konstruk (Construct Validity) Konstruk adalah kerangka dari suatu konsep, sedangkan validitas konstruk adalah validitas yang berkaitan dengan kesanggupan suatu alat ukur dalam mengukur pengertian suatu konsep yang diukurnya. Menurut Jack R. Fraenkel

validasi konstruk (penentuan validitas konstruk) merupakan yang terluas cakupannya dibanding dengan validasi lainnya, karena melibatkan banyak prosedur termasuk validasi isi dan validasi kriteria. Instrumen Valid (sah) jika pertanyaan tersebut mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh instrumen (kuesioner).Instrumen Reliabel (andal) jika jawaban responden terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Reliabilitas Internal (Internal Consistensy), Reliabilitas internal digunakan untuk menghilangkan kelemahan-kelamahan pada uji reliabilitas eksternal. 1. Dengan rumus Spearman-Brown 2. Dengan rumus Flanagant 3. Dengan rumus Rulon 4. Dengan rumus K R.21 5. Dengan rumus Hoyt 6. Dengan rumus Alpha Cronbach Langkah dalam melakukan uji validitas dan reliabilitas internal adalah sebagai berikut: Cobalah item di lapangan kepada paling sedikit 30 orang responden (batas sampel besar dalam statistik) Tabulasi data yang telah masuk Ujilah validitas dan reliabilitasnya Langkah-langkah uij validitas den reliabilitas, yaiutu: - Mempersiapkan butir-butir pertanyaan berdasarkan konstruk, konsep dan indikator dari variabel yang akan diteliti. - Instrumen (pertanyaan) diberikan kepada responden untuk diujicobakan - Setelah instrumen diujicobakan kepada responden, kemudian ditabulasikan untuk mempermudah penghitungan dan analisis ujicoba tersebut. - Responden target ujicoba instrumen, tidak dapat dijadikan responden penelitian Beberapa analisis yang sering dipergunakan untuk melakukan uji validitas, adalah: 1. Korelasi Product Moment Item butir dinyatakan valid jika mempunyai korelasi dengan skor total (r hitung) di atas r tabel. Perhitungan dengan SPSS menggunakan Analyze ==> correlate ==> bivariate, pilih Pearson. Pindahkan data jawaban pada masing-masing butir dan skor total dari kiri ke kanan. Hasilnya pada output, ikat table yang paling kanan. 2. Corrected Item to Total Correlation Adalah dengan mengkoreksi nilai r hitung karena adanya spurious overlap. Perhitungan dengan SPSS menggunakan Analyze ==> Scale ==> Reliability Analysis, pindahkan jawaban responden pada masing-masing butir (tanpa skor total) dari kiri ke kanan ==> Pilih Statistic ==> Klik pada Scale if item deleted ==> OK. Nilai yang dipergunakan pada kolom Corrected item-total correlation. 3. Analisis Faktor Item yang valid akan mengelompok pada konstruk yang diukur. Analisis dengan SPSS menggunakan Analyze ==> Data reduction ==> Factor Analysis ==> masukan semua jawaban responden. Item pertanyaan yang tidak mengelompok dinyatakan tidak valid. Uji reliabilitas adalah untuk melihat apakah rangkaian kuesioner yang dipergunakan untuk mengukur suatu konstruk tidak mempunyai kecenderungan tertentu. Nilai yang lazim dipakai adalah 0,6. Perhitungan dengan SPSS sama dengan perhitungan validitas dengan Corrected Item to Total Correlation. Nilai yang dilihat adalah Alpha, pada bagian kiri bawah.

Uji validitas menunjukkan ukuran yang benar-benar mengukur apa yang akan diukur. Jadi dapat dikatakan semakin tinggi validitas suatu alat test, maka alat test tersebut semakin mengenai pada sasarannya, atau semakin menunjukkan apa yang seharusnya diukur. Suatu test dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila test tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur sesuai dengan makna dan tujuan diadakannya test tersebut. Jika peneliti menggunakan kuesioner di dalam pengumpulan data penelitian, maka item-item yang disusun pada kuesioner tersebut merupakan alat test yang harus mengukur apa yang menjadi tujuan penelitian. Salah satu cara untuk menghitung validitas suatu alat test yaitu dengan melihat daya pembeda item (item discriminality). Daya pembeda item adalah metode yang paling tepat digunakan untuk setiap jenis test. Daya pembeda item dalam penalitian ini dilakukan dengan cara korelasi item-total. Korelasi item-total yaitu konsistensi antara skor item dengan skor secara keseluruhan yang dapat dilihat dari besarnya koefisien korelasi antara setiap item dengan skor keseluruhan, yang dalam penelitian ini menggunakan koefisien korelasi RankSpearman karena skala pengukuran dalam penelitian ini adalah skala ordinal. Adapun langkah-langkah melakukan uji validitas adalah: 1. Tentukan koefesien korelasi Rank Sperman dengan cara sebagai berikut: Apabila item yang dihadapi berbentuk skala ordinal (skala sikap), maka nilai korelasi rank spearman pada item ke-i adalah : Rumus diatas digunakan apabila tidak terdapat data kembar. Jika terdapat banyak data kembar, maka digunakan rumus berikut: dimana : R(X) = Ranking nilai X R(Y) = Ranking nilai Y 2. Bandingkan nilai koefesien korelasi rank sperman (rs) dengan nilai korelasi rank spearman dalam table (rtabel), atau bandingkan nilai p-value (Sig.) pada koefesien korelasi rank sperman (rs) dengan taraf (nyata) 3. Jika rs > rtabel atau p-value < , maka item tersebut valid dan dapat dijadikan sebagai indikator terhadap dimensi/variabel tersebut. Reliabilitas artinya adalah tingkat keterpercayaan hasil suatu pengukuran. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi, yaitu pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya (reliabel). Reliabilitas merupakan salah satu ciri atau karakter utama intrumen pengukuran yang baik. Kadang-kadang reliabilitas disebut juga sebagai keterpercayaan, keterandalan, keajegan, konsistensi, kestabilan, dan sebagainya, namun ide pokok dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, artinya sejauh mana skor hasil pengukuran terbebas dari kekeliruan pengukuran (measurement error). Tinggi rendahnya reliabilitas, secara empiris ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas. Walaupun secara teoritis, besarnya koefisien reliabilitas berkisar antara 0,00 1,00; akan tetapi pada kenyataannya koefisien reliabilitas sebesar 1,00 tidak pernah dicapai dalam pengukuran, karena manusia sebagai subjek pengukuran psikologis merupakan sumber kekeliruan yang potensial. Di samping itu walaupun koefisien korelasi dapat bertanda positif (+) atau negatif (-), akan tetapi dalam hal reliabilitas, koefisien reliabilitas yang besarnya kurang dari nol (0,00) tidak ada artinya karena interpretasi reliabilitas selalu mengacu kepada koefisien reliabilitas yang positif. Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam menentukan tingkat reliabilitas suatu alat ukur, salah satunya adalah dengan internal cosistency

dengan teknik belah dua (split half) yang dianalisis dengan rumus SpearmanBrown yaitu : x 100% Keterangan: R = nilai koefesien reliabilitas r = nilai korelasi antara item belahan pertama dengan item belahan kedua. Pengujian validitas dan reabilitas instrument: 1. Reliablitas Stabilitas o Test-retest reliability Pada teknik ini kita membagi kuesioner yang sama pada waktu yang berbeda. Misalnya: Pada minggu I ditanyakan: Bagaimana tanggapan saudara terhadap kualitas dosen di Universitas Calibakal ? Pada minggu III ditanyakan: Ditanyakan lagi pada responden yang sama dengan pertanyaan yang sama. Pararel Form reliability Pada teknik ini kita membagi kuesioner kepada responden yang intinya sama akan tetapi menggunakan kalimat yang berbeda: Misalnya: Apakah menurut saudara harga tiket di kereta ini tidak mahal ? Apakah harga di kereta ini telah sesuai dengan pelayanan yang saudara terima ? Konsistensi - Interitem consis Tency reliability adalah konsistensi jawaban responden atas semua item quest instrument, diukur dengan korelasi yang tinggi antara masing-masing quest. - Split half menunjukkan korelasi antar dua bagian quest dan diukur dengan koef korelasi yang tinggi dari dua kelompok tersebut. 2. Validitas Validitas Internal digunakan untuk menjawab pertanyaan apakah penelitian sudah menggunakan konsep yang seharusnya (actually). Validitas internal biasanya membantu mengatasi kelemahan validitas eksternal. 1. Content Validity Jika instrumen yang digunakan dianggap cukup mencakup topik yang sudah didefinisikan sebagai dimensi dan elemen yang menggambarkan konsepnya. untuk mengukur validitas instrumen ini biasanya menggunakan judgement ahli (panel evaluation). Mis: imej perusahaan dengan dimensi opini masyarakat atas tanggung jawab sosialnya. 2.Criterion-related validity Digunakan untuk mengukur perbedaan-perbedaan individual berdasarkan kriteria yang digunakan. Validitas concurent (serentak) terjadi ketika skala yang ditetapkan dapat membedakan individual yang telah diketahui berbeda sehingga skor utk masing-masing instrumen seharusnya juga berbeda. Diukur dengan koef korelasi hasil uji kelompok yang berbeda

harus menunjukkan korelasi yang rendah. Validitas Predictive, menunjukkan kemampuan instrumen membedakan individu dalam kriteria masa depan, diukur dengan koef korelasi antara skor instrumen pengukur dengan skor hasil masadepan yang seharusnya tinggi. 3.Construct validity Menunjukkan seberapa baik hasil yang diperoleh dari penggunaan instrumen sesuai dengan teori yang digunakan untuk mendefinisikan suatu konstruk. Validitas konvergen terjadi ketika skor yang dihasilkan oleh dua buah instrumen yang mengukur konsep yang sama memiliki korelasi yang tinggi. Diukur dengan tingginya koef korelasi dua instrumen. Validitas diskriminan terjadi ketika berdasar teori dua buah variabel diperkirakan tidak berkorelasi dan skor hasil menunjukkan hal yang sama. Diukur dengan analisis faktor. Validitas Eksternal Bila data yang dicapai dapat digeneralisasi kesemua objek, situasi dan waktu yang berbeda. 1. Pemilihan sampel yang tidak bias. 2. Jumlah Sampel besar 3. Melibatkan banyak situasi 4. Periode waktu yang relatif panjang

DAFTAR PUSTAKA http://diana-demetlit.blogspot.com/2007/12/uji-validitas-dan-reliabilitas.html http://klinikstatistik.wordpress.com/referensi-uji-validitas-dan-reliabilitas-by-mujigunarto/ http://jonikriswanto.blogspot.com/2008/07/validitas-dan-reliabilitas.html http://209.85.175.104/search?q=cache:CVjQeIiCuMJ:yudhiher.files.wordpress.com/2007/07/transparansi-81.ppt+uji+validitas+dan+uji+reliabilitas&hl=id&ct=clnk&cd=35&gl=id http://ekaradiansyah.blogspot.com/2007/12/uji-validitas-uji-validitasmenunjukan.html http://209.85.175.104/search?q=cache:dRcNKoSbuVIJ:blog.its.ac.id/suherminsta tistikaitsacid/files/2008/09/validitasreliabilitas.pdf+uji+validitas+dan+uji+reliabilitas&hl=id&ct=clnk&cd=3&gl=id http://pustaka.ut.ac.id/puslata/online.php?menu=bmpshort_detail2&ID=396 http://www.ilmustatistik.org/node/13 http://209.85.175.104/search?q=cache:_90CikZMNUJ:www.stieykpn.ac.id/images/artikel/Makalah%2520Jurnal%2520Revisi%25201 .doc+tahap-tahap+uji+reliabilitas&hl=id&ct=clnk&cd=6&gl=id http://researchexpert.wordpress.com/2007/07/23/benar-benar-benar-bagian-1/ http://diana-demetlit.blogspot.com/2007/12/uji-validitas-dan-reliabilitas.html http://www.scribd.com/doc/104587/contohteknikanalisisidata http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/metodologi-penelitian/ujivaliditas-dan-reliabilitas http://elektronika.unp.ac.id/wpcontent/uploads/2008/03/nelda_adri_makasemnas2008.pdf http://209.85.175.104/search?q=cache:M4C6HgxEL8J:library.gunadarma.ac.id/modules/guideline/skripsi_fpsi.doc+pengertian+uji +validitas&hl=id&ct=clnk&cd=10&gl=id http://www.indonusa.ac.id/newsite/pascasites/index.php?view=article&catid=57% 3Aartikel&id=127%3Apengukuran-variabel-dalampenelitian&tmpl=component&print=1&page=&option=com_content&Itemid=80 http://arifmp04.blogspot.com/2007/10/uji-validitas.html

You might also like