You are on page 1of 7

PRODUKTIVITAS DAN MOTIVASI WIRAUSAHA

Disusun oleh : Ajat Budiansah (1209703004)

Handi Pandriantama (1209703013)

PRODI FISIKA SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2011

PENDAHULUAN I. Latar Belakng Masalah

Produktivitas merupakan hal yang sangat fundamental untuk membuat sebuah usaha karena dengan produktivitas usaha tersebut menghasilkan suatu produk untuk dipasarkan.produktivitsas juga ada karena motivasi itu sendiri jelas sekali bahwa kaitannya sangat erat antara produktivitas dan motivas. Produktivitas itu pula yang menentukan keberhasilan di dalam pasar dan produktivitas yang tinggi dari segi kuantitas maupun kualitas yang akan menentukan kepuasan pasar dengan didorong motivasi produktivitas yang tinggi dapat tercapai.

II.

Tujuan - Mempelajari produktivitas dan motivasi wirausaha Perumusan Masalah

III.

BAB I PRODUKTIVITAS

Produktivitas mengandung pengertian sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa kehidupan hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini. Produktivitas merupakan suatu aspek yang penting bagi perusahaan karena apabila tenaga kerja dalam perusahaan mempunyai kerja yang tinggi, maka perusahaan akan memperoleh keuntungan dan hidup perusahaan akan terjamin. Produksi dan produktivitas merupakan dua pengertian yang berbeda. Peningkatan produksi menunjukkan pertambahan jumlah hasil yang dicapai, sedangkan peningkatan produktivitas mengandung pengertian pertambahan hasil dan perbaikan cara produksi. Peningkatan produksi tidak selalu disebabkan oleh peningkatan produktivitas, karena produksi dapat meningkat walaupun produktivitas tetap atau menurun. Produktivitas dipengaruhi berbagai faktor, baik yang berhubungan dengan tenaga kerja itu sendiri maupun faktor-faktor lainnya, seperti pendidikan, keterampilan, disiplin kerja, sikap, etika, manajemen, motivasi kerja, teknologi, sarana, produksi, kesempatan kerja dan kesempatan berprestasi serta lingkungan kerja yang mendukung. Peningkatan produktivitas dapat dilihat dalam tiga bentuk : a. Jumlah keluaran (output) dalam mencapai tujuan meningkat dengan menggunakan sumber daya (input) yang sama. b. Jumlah keluaran (output) dalam mencapai tujuan sama atau meningkat dicapai dengan menggunakan sumber daya (input) yang lebih sedikit. c. Jumlah keluaran (output) dalam mencapai tujuan yang jauh lebih besar diperoleh dengan pertambahan sumber daya (input) yang relatif lebih kecil. Untuk menghitung tingkat produktivitas, ada 3 bentuk dasar perhitungan : 1. Produktivitas parsial, yaitu perbandingan output dengan salah satu input tertentu, misalnya dengan input pekerja.

2. Produktivitas total faktor, yaitu perbandingan output dengan sejumlah input yang berhubungan dengan pekerja dan modal. 3. Produktivitas total, yaitu perbandingan output dengan input.

Variabel yang mempengaruhi produktivitas :

1. Managerial

processes,

menyangkut

perihal

merencanakan

organisasi,

mengintegrasikan, dan mengawasi segala kegiatan

2. Mangerial leadership, berhubungan dengan tujuan perusahaan, penyediaan kondisi kerja, ruangan, ventilasi, peralatan, yang dapat mendorong pekerja lebih giat dan semangat. 3. Motivation, yaitu faktor-faktor yang dapat memotivasi karyawan untuk bekerja lebih produktif.

Ada 3 kekuatan eksternal yang mempengaruhi produktivitas : 1. Goverment regulation yaitu peraturan-peraturan yang dibuat oleh pemerintah 2. Union yaitu organisasi karyawan 3. Innovation yaitu menyangkut penemuan baru dalam bidang teknologi

BAB II MOTIVASI

Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan. Tahun 1950an merupakan periode perkembangan konsep-konsep motivasi. Teori-teori yang berkembang pada masa ini adalah hierarki teori kebutuhan, teori X dan Y, dan teori dua faktor. Teori-teori kuno dikenal karena merupakan dasar berkembangnya teori yang ada hingga saat ini yang digunakan oleh manajer pelaksana di organisasi-organisasi di dunia dalam menjelaskan motivasi karyawan. Teori motivasi yang paling terkenal adalah hierarki teori kebutuhan milik Abraham Maslow. Ia membuat hipotesis bahwa dalam setiap diri manusia terdapat hierarki dari lima kebutuhan, yaitu fisiologis (rasa lapar, haus, seksual, dan kebutuhan fisik lainnya), rasa aman (rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik dan emosional), sosial (rasa kasih sayang, kepemilikan, penerimaan, dan persahabatan), penghargaan (faktor penghargaan internal dan eksternal), dan aktualisasi diri (pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang, dan pemenuhan diri sendiri).

Faktor-faktor motivasi berwirausaha Ciri-ciri wirausaha yang berhasil: Memiliki visi dan tujuan yang jelas. Hal ini berfungsi untuk menebak ke mana langkah dan arah yang dituju sehingga dapat diketahui langkah yang harus dilakukan oleh pengusaha tersebut. Kerja keras. Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu, di mana ada peluang di situ dia datang.

Bertanggungjawab terhadap segala aktivitas yang dijalankannya, baik sekarang maupun yang akan datang.

Komitmen pada berbagai pihak Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak, baik yang berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan maupun tidak.

BAB III PENUTUP

Kesimpulan Produktivitas yang tinggi dapat dicapai jika didukung dengan motivasi dan juga lingkungannya. Motivasi dapat menimbulkan kemampuan bekerja serta bekerja sama, maka secara tidak langsung akan meningkatkan produktivitas. Jadi antara produktivitas dan motivasi sangat erat kaitannya dalam berwirausaha.

You might also like