You are on page 1of 6

II.

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Gulma Menurut Sukman 1995, Gulma merupakan tumbuhan yang berasal dari spesies liar yang telah lama menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan, atau spesies baru yang telah berkembang sejak timbulnya pertanian. Setiap kali manusia berusaha mengubah salah satu atau seluruh faktor lingkungan alami, seperti pembukaan hutan, pengolahan tanah, pengairan dan sebagainya, maka selalu akan berhadapan dengan masalah baru karena tumbuhnya tumbuhan yang tidak diinginkan yang merupakan salah satu akibat dari perubahan tersebut. Berbagai batasan (definisi) gulma bersifat temporer (sementara) bergantung pada tempat dan waktu (objektif-subjektif). Beberapa definisi untuk gulma antara lain : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. gulma adalah tumbuhan yang tidak sesuai dengan tempatnya; gulma adalah tumbuhan yang tidak dikehendaki; gulma adalah tumbuhan yang bernilai negatif; gulma adalah tumbuhan yang bersaing dengan manusia dalam memanfaatkan lahan; gulma adalah tumbuhan yang tumbuh secara spontan; gulma adalah tumbuhan yang tidak berguna (belum diketahui kegunaannya); gulma adalah tumbuhan yang tumbuh di tempat yang tidak dikehendaki pada waktu tertentu sehingga kita berusaha memberantas atau mengendalikannya

2.2 Identifikasi Tumbuhan 1. Identifikasi tumbuhan yang belum dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan Jika kita mengadakan koleksi tumbuhan kemungkinan setelah mengadakan penelusuran pustaka yang ada di dunia iniatau pengecekan terhadap pustaka-pustaka atau koleksi herbarium yang ada di Lembaga Herbarium Internasional di seluruh dunia, diketahui bahwa tumbuhan tersebut belum diidentifikasi atau di beri nama, maka tugas kita adalah memberi nama timbuhan dan menempatkannya dalam klasifikasi tumbuhan. Untuk memberi nama baru harus mengikuti aturan yang ada dalam Kode Internasional Tatanama Tumbuhan (KITT) dan hendaknya harus mengikuti rekomendasinya. Nama yang harus diberikan adalah nama ilmiah, syah, dipublikasi secara valid dan efektif serta berhubungan secara permanent dengan salah satu elemen dari takson tersebut, yaitu tipe tatanama dari takson baru tersebut. Untuk klasifikasinyapun diharapkan agar dapat disisuaukan dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Identifikasi tumbuhan selalu didasarkan atas specimen (bahan) yang real, baik

specimen yang masih hidup maupun yang telah diawetkan. Oleh pelaku identifikasi specimen yang belum dikenal itu, meleui studi yang seksama kemudian dibuatkan candra yang memuatkan _irri-ciri diagnostiknya. Berikutnya adalah menetapkan specimen itu merupakan anggota populasi jenis apa, dan berturut-turut ke atas di masukkkan kategori mana (marga, suku, bangsa, dan kelas serta devisinya). Penentuan nama jenis dan tingkat takson ke atas berturut-turut tidak boleh menyimpang dari ketentuan yang berlaku dalam KITT. Nama takson baru itu selanjutnya harus dipublikasikan melalui car-cara yang diatur dalam KITT. 2. Identifikasi tumbuhan yang sudah dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan Untuk identifikasi tumbuhan yang kita tidak kenal, tetapi telah dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan tersedia beberapa sarana, antara lain : a. Menanyakan identitas tumbuhan yang tidak kita kenal kepada seorang yang kita anggap ahli dan kita perkirakan mampu memberikan jawaban atas pertanyaan kita. b. Mencocokkan dengan specimen herbarium yang telah diidentifikasi. Cara ini merupakan cara yang umum terjadi di seluruh dunia, yang berupa pengiriman specimen tumbuhan ke herbarium atau lembaga-lembaga penelitian biologi yang tenar untuk diidentifikasikan. Selain itu cara ini juga kerap digunakan antar ilmuwan untuk memperoleh kepastian mengenai identitas tumbuhan, pengecekan silang atau konfirmasi. c. Mencocokkan candra dan gambar-gambar yan ada dalam buku flora atau monografi. Selain penguasaan ilmu hayat, pelaku identifikasi dengan cara ini harus pula menguasai peristilahan yang lazim digunakan dalam mencandra tumbuhan. Selain itu, kadang diperlukan juga peralatan tertentu seperti perangkat alat pengurai (dissecting kit), kaca pembesar, bahkan mikroskop. d. Menggunakan kunci identifikasi. Kunci identifikasi adalah serentetan pertanyaanpertanyaan yang jawabanya harus ditemukan pada specimen yang akan diidentifikasi. Bila semua pertanyaan berturut-turut dalam kunci identifikasi itu ditemukan jawabanya, berarti tumbuhan yang akan diidentifikasikan sama dengan salah satu yang telah dibuat kuncinya, dan nama serta tempatnya dalam system klasifikasi akan diketahui setelah semua pertanyaan dalam kunci dapat dijawab. e. Menggunakan lembar identifikasi jenis (spesies identification sheet), yaitu sebuah gambar suatu jenis tumbuhan yang disrtai nama dan klasifikasijenis yang bersangkutan. Disamping itu, gambar juga dilengkapi dengan candra serta keterangan-keterangan lain menambah lengkapnya informasi mengenai jenis tumbuhan tadi. Dengan tersedianya lembar-lembar identifikasi jenis, yang merupakan flora bergambar untuk suatu lingkungan tertentu, mereka dimungkinkan untuk mengadakan inventarisasi jenis-jenis gulma gulma yang ada dalam wilayah kerjanya. Dengan demikian dapat diperoleh informasi yang dapat menunjang kepentingankepentingan lain, seperti dalam menetapkan metode pengendalian gulma di perkebunan yang bersangkutan.

2.3 Penggolongan Gulma 2.3.1. Penggolongan berdasarkan bentuk daun Penggolongan berdasarkan bentuk daun ini berpatokan atas lebar atau sempitnya daun. Gulma berdaun lebar yaitu apabila lebar dari helaian daunnya lebih dari setengah ukuran panjangnya. Helaian daun tersebut dapat berbentuk oval, bulat, segita, lonjong, membulat atau seperti bentuk ginjal. Pertulangan daun (nervatio) dari golongan ini umumnya bentuk menyirip. Golongan gulma berdaun lebar ini umumnya didominasi oleh kelompok tumbuhan dari klas Dicotyledoneae. Sedangkan gulma berdaun sempit yaitu apabila helaian daun atau laminanya berbentuk memanjang dan ukuran lebarnya helaian daun kecil atau sempit. Helaian daun dari golongan ini umumnya terdiri dari kelampok daun yang berbentuk pita, linearis, jarum dan yang berbentuk panjang-panjang. Pertulangan daun dari golongan ini umumnya berbentuk lurus-lurus atau linearis yang umumnya didominasi oleh kelompok tumbuhan dari klas Monocotyledoneae. Dengan demikian berdasarkan bentuk daun ini maka gulma dapat dibagi dua yaitu gulma berdaun lebar dan gulma berdaun sempit. 1. Gulma berdaun lebar Tumbuhan ini mempunyai bentuk daun yang lebar dan luas dan umumnya: mempunyai lintasan C3 nervatio (pertulangan daun) menyirip dari kelompok Dicotyledoneae bentuk helaian membulat, bulat, oval, lonjong, segitiga, bentuk ginjal, dll.

2. Gulma berdaun sempit Tumbuhan ini mempunyai bentuk daun sempit dan memanjang; mempunyai lintasan C4 nervatio (pertulangan daun) linearis atau garis-garis memanjang. dari kelompok monocotyledoneae bentuk daun memanjang seperti pita, jarum, garis dll

2.3.2. Penggolongan gulma berdasarkan habitat Berdasarkan habitat atau tempat hidup maka gulma dapat dikelompokkan menjadi beberapa golongan yaitu:

1. Gulma darat (terristerial weed) yaitu semua tumbuhan gulma yang hidup dan tumbuhnya di darat, seperti: Imperata cylindrical, Melastoma malabathricum. 2. Gulma air yaitu semua tumbuhan gulma yang hidup, tumbuh dan berkembang biaknya terjadi di dalam air, di daerah perairan atau ditempat yang basah dan tergenang, Contoh dari gulma ini adalah: Eichornia crassipes, Hydrilla verticilata, Pistia stratiotes, Nymphaea sp.

2.3.3. Penggolongan berdasarkan daur hidup Menurut Tjitrosoedirdjo et. al (1984), berdasarkan daur hidup (siklus hidup), maka gulma dapat dikelompokkan pada beberapa golongan yaitu. 1. Annual (semusim) Adalah tumbuhan gulma yang mempunyai daur hidup hanya satu musim atau satu tahunan, mulai dari tumbuh, anakan, dewasa dan berkembang biak. Contoh gulma semusim adalah: Ageratum conyzoides, Stachytarpita sp. 2. Biennial (dua musim) Yaitu tumbuhan gulma yang mempunyai daur hidup mulai dari tumbuh, anakan,dewasa dan berkembang biak selama dua musim tetapi kurang dari dua tahun. Contoh gulma ini adalah: Lactuca canadensis L. 3. Perinnial (gulma musiman atau tahunan) Adalah tumbuhan gulma yang dapat hidup lebih dari dua tahun atau lama berkelanjutan bila kondisi memungkinkan. Contoh gulma ini adalah kebanyakan dari klas monocotyledoneae seperti; Cyperus rotundus, Imperata cylindrical, dll

2.3.4. Penggolongan berdasarkan sifat morfologi Menurut Tjitrosoedirdjo et. al (1984), berdasarkan sifat morfologi maka gulma dapat dikelomp;okkan menjadi tiga golongan yaitu: 1. Golongan rumput-rumptan (grasses)

Yaitu semua tumbuhan gulma yang berasal dari keluarga Gramineae (Poaceae). Gulma ini ukurannya bervariasi, tumbuh bisa tegak maupun menjalar , hidup semusim atau tahunan. Ciri-ciri kelompok gulma yang tergolong kedalam keluarga rumput ini adalah batangnya umumnya mempunyai ruas-ruas dan buku. Jarak masing-masing ruas (internodus) bisa sama dan bisa pula berbeda dan bahkan ada yang cukup panjang, yang

tidak sebanding dengan buku (internodus), batangnya ini ada yang menyebut dengan culm. Ciri lain dari kelompok ini adalah daunnya yang tidak mempunyai tangkai daun (ptiolus) tapi hanya mempunya pelepah/ upih (vagina) dan helaian daun (lamina). 2. Golongan Teki-tekian (sedges)

Yang termasuk kedalam kelompok gulma ini adalah dari keluarga Cyperaceae. Ciri khas dari kelompok teki ini adalah batangnya yang berbentuk segitiga, dan pada sebagian besar sistim perakarannya terdiri dari akar rimpang (rhizome) dan umbi (tuber). 3. Golongan gulma berdaun lebar (broad leaf weed)

Kelompok ini terdiri dari gulma yang berdaun lebar (luas) yang umumnya terdiri dari klas Dicotyledoneae, pertulangan daun umunya menyirip.

DAFTAR PUSTAKA

Anonymousa, 2013. http://id.wikipedia.org/wiki/ diakses pada 15 mei 2013 Arrijani, dkk.2006. Analisis Vegetasi . Hulu DAS Cianjur Taman Nasional Gunung GedePangrango Sebayang, H. T., 2005. Gulma dan Pengendaliannya Pada Tanaman Padi. Unit Penerbitan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Malang. Sukman, Y. dan Yakup, 1995. Gulma dan Tehnik Pengendaliannya. Rajawali Press, Jakarta. Tjitrosoedirdjo, S., Is Hidayat Utomo, dan J. Wiroatmodjo. 1984. Pengelolaan Gulma diPerkebunan. Penerbit PT. Gramedia, Jakarta.

You might also like