You are on page 1of 127

t Book BUKU PEDOMAN KEPRAMUKAAN TINGKAT PENGGALANG Oleh : Sangga Xs Ambalan Gajah Mada Gudep 01.

145 146 SMK Negeri 1 Kediri I. PENDAHULUAN Seiring bergulirnya waktu, kepramukaan terus tergilas arus modernisasi dan sendi pembangunnya makin tersingkir oleh derasnya asas liberal yang cenderung mengikis budaya bangsa. Bersama itu makin berkurangnya antusias masyarakat terhadap pramuka khususnya generasi bangsa. Sehingga nila nilai yang tertanam dalam pramuka yang perannya cukup besar dalam nasionalisme menyempit. Padahal generasi muda adalah tulang punggung bangsa. Hal yang menjadi penyebab terjadinya penurunan itu adalah globalisasi informasi yang didukung oleh perkembangan IPTEK yang tinggi sementara Gerakan Pramuka dalam penyelenggaraan kegiatannya belum dapat dinamis dengan cepat. Tidak hanya itu, pandangan menyimpang tentang pramuka sendiri turut berkembang di kalangan masyarakat awam. Untuk mengatasi krisis ini hendaknya kita sebagai aktivis pramuka memberikan penyuluhan dan mulai menggerakkan kembali oganisasi kepanduan ini. Akan tetapi yang menjadi kendala adalah kurangnya pedoman dan panduan dalam penyelenggaraannya sehingga kegiatan terkesan monoton. Apabila dasar atau acuan untuk membuat kegiatan sudah jelas maka tinggal mengembangkan ke arah yang lebih baik agar animo masyrakat mulai terbangun dan membiak seperti sedia kala. Sebelum lebih jauh kita berbicara kegiatan dalam Gerakan Pramuka alangkah baiknya kita terlebih dahulu tahu seluk beluk pramuka agar dalam pelaksanaan kegiatan tersebut dapat berjalan lancar dan menimbulkan ketertarikan kita terhadap Gerakan Pramuka.

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

. . .

Bab II MODUL MATERI PENGANTAR

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

. . .

t Book BUKU PEDOMAN KEPRAMUKAAN TINGKAT PENGGALANG Oleh : Sangga Xs Ambalan Gajah Mada Gudep 01. 145 146 SMK Negeri 1 Kediri II. MODUL MATERI PENGANTAR

4.1 Sejarah Singkat Kepanduan Dunia

Baden Powell
Pada hakekatnya kepramukaan atau kepanduan dunia tidak lepas dari peran seorang tokoh yang lahir pada tanggal 22 februari 1857. beliau adalah Robert Stephenson Smyth yang kemudian dikenal dengan gelar Lord Baden Powell of Giwell sebagai bapak pandu sedunia.

Jika lebih jauh kita tahu riwayatnya, Baden Powell adalah anak dari seorang Profesor Geometry di Universitas Oxford, Baden Powel nama ayahnya. Kehidupan Bapak Pandu itu diwarnai berbagai kisah dan pengalaman, mulai dari kisah kecilnya yang ditinggal oleh ayahnya hingga berhasil sampai saat ini. Pengalaman pengalaman semasa hidupnya ditulis dalam buku yang berjudul AIDS TO SCOUTING yang isinya adalah :

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

. . .

1. Ditinggal oleh Bapaknya sejak kecil dan mendapatkan pembinaan dan didikan watak dari Ibunya. 2. Beliau tumbuh dengan kemandirian dan berbagai keahlian di bidang pelayaran, berenang, berkemah, olah raga dan lain sebagainya. Ini ia peroleh dari kakak kakaknya. 3. karena karakternya yang lucu, cerdas , suka bergembira dan menaruh perhatian besar pada bidang seni seperti sandiwara, mengarang dan menggambar Baden Powell disukai oleh banyak temannya. 4. Pengalaman di India sebagai pembantu Letnan pada resimen Kavaleri 13 yang berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang hingga ditemukan di puncak gunung. Serta keberhasilannya melatih panca indera kepada Kimball- OHara. 5. Di Afrika Selatan tepatnya di Kota mafeking Baden Powell terkepungoleh bangsa Boer selama 127 hari dengan keadaan kurang makanan. 6. Dan mengalahkan kerajaan Zulu Afrika dan mengambil kalung manik manikl Raja Dini zulu. Dari isi buku itu, sebenarnya ditujukan kepada tentara muda Inggris yang melakukan penyelidikan. Dan karena cerita yang dibukukan itu, Mr. William Smyth yang merupakan pimpinan Boys Brigade di Inggris meminta kesediaan Baden Powell untuk melatih para tentaranya. Pelatihan itu dilakukan dalam perkemahan di Pulau Brownsea pada tanggal 25 Juli 1907 dengan peserta 21 pemuda dari berbagai pelosok Inggris. Karena usia yang kian bertambah, baden powell mengundurkan diri pada tahun 1910 dengan menyandang pangkat terakhir sebagai Letnan Jenderal. Beliau mendapat title Lord dari Raja George tahun 1929. Kehidupannya bahagia dengan menikahi seorang wanita bernama Olave St Clair Soames tahun 1912 dan dianugerahi tiga orang anak. Lord baden Powell menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 8 Januari 1941 di kota Nyeri , Kenya.

Kepramukaan Dunia
Awal dari kepramukaan yang dirintis oleh Baden Powell (BP) adalah dengan dirintisnya latihan kepramukaan awal tahun 1908 dengan sebuah buku yang menceritakan pengalamannya. Buku itu berjudul
K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

. . .

Scouting For Boys yang tersebar dengan cepat ke seluruh negeri Inggirs dan sekitarnya. Ini lah yang menyadi akar dari pramuka. Mulai saat itu bayak berdiri Boys Scout yang beranggotakan pramuka laki laki. Kemudian disusul oleh organisasi kepramukaan putrid yang berjuluk Girls Guides yang dibantu oleh Agnes dan diteruskan oleh Mrs. Baden Powell. Agnes adalah adik perempuan BP. Pramuka golongan siaga muncul tahun 1916 dengan istiklah CUB [anak serigala] dengan buku The Jungle Book yang mengisahkan seorang anak yang didik dalam rimba oleh induk serigala [MOWGLI]. Buku itu dikarang oleh Rudyard Kiping. Baru di tahun 1918 BP membentuk pramuka golongan penegak yang berusia lebih dari 17 tahun. Buku yang diterbitkan adalah Rovering to Succes [Mengembara Menuju Bahagia] yang berisi petunjuk bagi para pramuka penegak. Tersirat bahwa seorang pemuda harus dapat melewati lima karang kehidupan, yaitu : Karang Perjudian, Karang Wanita, Karang Miras dan Rokok, Karang Ego dan Munafik, Karang tak berTuhan Untuk pertama kalinya digelar Jambore Sedunia di arena Olympia London. Dalam acara tersebut Baden Powell mengundang 27 negara dan tepat dihari itu Baden Powell diangkat sebagi Bapak Pandu Dunia. [Chief Scout Of The World] Petunjuk tentang pelaksanaan kursus pembina Pramuka mulai di luncurkan pada tahun 1914 dan terlaksana mulai 1919. tempat yang digunakan sebagai sarana pendidikan Pembina Pramuka kala itu adalah GILWEL PARK yang terletak di Chingford sebagai tanah pemberian sahabap Baden Powell yaitu W.F de Bois Mac Leren. Untuk memperlancar kegiatan maka dibentuk Dewan Internasional dengan sembilan anggota dan Biro Sekretariatnya di London tahun 1920. Dan Biro Kepramukaan Putera Sedunia [Putera] dipindahkan dari London ke Ottawa, Kanada tahun 1958. Pergantian tidak berhenti di sini, pada tanggal 1 Mei 1968 Biro tersebut dipindah ke Geneva, Swiss.

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

. . .

Sejak tahun 1920 sampai 1965dipegang secara berturut oleh Hubert Martin [Inggris], Kolonel JS Wilson [Inggris] dan Mayjen DC Spry [Kanada] dan diganti oleh RT Lund. Tanggal 1 Mei 1968 dipegang oleh D.R Laszio Nagy sebagai sekjen. Biro Kepramukaan sedunia (Putera) hanya mempunyai 40 orang tenaga staf yang berada di Geneva dan di lima kantor kawasan. Antara lain, Costa Rica, Mesir, Filipina, Swiss dan Nigeria. Sedangkan untuk Biro Kepramukaan sedunia Putri berada di London dan lima kawasan, yaitu eropa, Asia Pasifik, Arab, Afrika dan Amerika.

Singkat tentang Baden Powell. Lahir Wafat Ayah Ibu Istri : 22 Februari 1857 [ hari kepanduan dunia] : 8 Januari 1941 di Kenya. : Domine H. G. Baden Powell : W. T Smyth : Olave St Clair Soames

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

. . .

4.2 Sejarah Singkat Gerakan Pramuka Sebagai inspirasi dari berdirinya organisasi kepanduan di Indonesia adalah meletusnya gagasan Baden Powell dengan membentuk sebuah pendidikan Kepramukaan di Inggris dengan riwayat sebagaimana dijelaskan pada bab sebelumnya. Sebenarnya pembawa pramuka ke Indonesia adalah bangsa Belanda. Belanda yang telah mengenel kegiatan itu telah menerapkannya ke negaranya sendiri dan seluruh negara jajahannya termasuk Indonesia. Maka terbentuklah organisasi bentukan Belanda yang bernama Nederlad Indische Padvinders Vereeniging [NIPV] = persatuan Pandu pandu Hindia Belanda. Gagasan gagasan tersebut kemudian diambil alih oleh para tokoh pergerakan nasinal, dan dibentuklah geraklan yang bersifat kepanduan diantaranya JPO, JJP, NATIPIJ, Hisbul Wathan dan lainnya. Gerakan kepanduan makin terasa mantap sejak divetuskannya ikrar sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Karena Belanda takut akan keberadaanya, maka dikeluarkan pelarangan terhadap segala bentuk organisasi kepanduan di luar NIPV untuk menggunakan istilah Padvinder dan Padvindery. Maka KH Agus Salim dengan inisiatifnya menggunakan istilah Pandu dan Kepanduan untuk menggantikan istilah asing padvinder dan padvindery itu. Rasa nasionalisme yang terus menguat menimbulkan perkembangan pergerakankepanduan berkembang pesat. Dari situ terus bermunculan berbagai oraganisai hingga pada masa proklamasi tercatat ada 100 organisasi lebih. Mulai dari PETA, Hisbul Wathan, pandu Islam Indonesia, Pandu Kristen dan lainnya. Menjelang tahun1961 kepanduan Indonesia mulai mengalami kelemahan di berbagai factor. Keadaan yang bergantung pada ketradisionalan dan belum sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat membuat lemah organisasi yang banyak itu dihimpun dalam tiga organisasi besar, yaitu IPINDO, POPPINDO dan PKPI. Dan ketiga federasi tersebut digabunglagi dalam PERKINDO Namun lebih lanjut gerakan kepanduan yang ada disinyalir telah dimanfaatkan oleh pihak komunis sebagai Gerakan Pioner Muda seperti di negara negara Komunis.

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

. . .

Akan tetapi kekuatan Pancasila dalam PERKINDO menentang hal ini, dan bnerkat jasa Perdana Menteri, Ir Juanda perjuangan PERKINDO membuahkan hasil dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 tahun 1961 tentang Gerakan pramuka, yang pada tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani oleh Ir.l Juanda sebagi pejabat presiden RI karena Presiden Soekarno sedang berkkunjung di Jepang. Dan dengan Kepres tersebut dinyatakan bahwa sebagi satusatunya badan di wiliyah Republik Indonesia yang diperbiolehkan menyelenggarakan pendidikan kepramukaan bagi anak anak dan pemuda pemuda Indonesia ; organisasi lain yang menyerupai, yang sama, dan yang sama sifatnya dengan Gerkan Pramuka dilarang keberadaanya. [Namun sampai saat ini hanya satu yang masih ada yaitu Gerakan Hizbul Wathan oleh Muhammadiyah]. Semenjak itu Gerakan Pramuka mengalami perkembangan yang sangat pesat mulai 70 80 % dan menyentuh lapisan masyarakat di tingkat kampung dan desa desa. Karena perhatian yang diberikan oleh masyarakat sangat besar maka didirikan Satuan Karya seperti SAKA Taruna bumi yang dibentuk guna memberikan manfaat langsung bagi pembangunan bangsa. Gerakan Pramuka di Indonesia yang tumbuh bagai jamur di musim hujan mendapatkan perhatian dari Badan Internasinal PBB, seperti FAO, UNICEF, UNESCO, ILO dan Scout World Bureau. Tokoh, tanggal dan kejadian penting : 1. Bapak Pandu Indonesia : Sri Sultan Hamengkubuwono IX. 2. Bapak Pramuka Indonesia : K.H Agus Salim 3. Hari peringatan Pramuka Nasional pada tanggal 14 Agustus, sejak didirikan tahun 1961 dan berlambang bayangan [silhoute] tunas kelapa.

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

. . .

4.3 Pengertian, sifat dan fungsi Agar tidak terjadi tumpang tindih terhadap penggunaan kata atau istilah Gerkan Pramuka, Kepramukaan dan Pramuka alangkah baiknya kita ketahui apa pengertian dari masing masing istilah tersebut. Gerakan Pramuka, adalah nama organisasi pendidikan luar sekolah yang menggunakan Prinsip Dasar Metodik Pendidikan Kepramukaan [PDMPK] Kepramukaan, merupakan nama kegiatan anggota Gerkan Pramuka. Kepramukaan adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan keluarga dalam bentuk menarik, nmenyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Metodik Pendidikan Pramuka yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur. Pramuka, yaitu anggota Gerakan Pramuka yang terdiri dari anggota muda peserta didik [SGTD] dan anggota dewasa Pembina Pramuka, Pelatih [Pembina Pramuka, Pembina Profesional, Pamong SAKA, Pimpinan SAKA, Andalan dan anggota MABI]. Sifat : berdasarkan revolusi kepramukaan sedunia pada tahun 1984 di Kopenhagen, denmark ada tiga sifat atau ciri yang terbagi dalam sifat Nasional, Internasinal dan Universal. Sifat Nasional : bahwa suatu organisasi yang menyelenggarakan pendidikan keprramukaan di suatu negara haruslah menyesuaikan pendidikan yaitu dengan keadaan kebutuhan dan kepentingan bangsa dan negara. Sifat Internasional : bahwa organisasi kepramukaan dimanapun haruslah membina dan mengembangkan rasa persaudaraan dan persahabatan antara sesama Pramuka dan sesama manusia tanpa membedakan agama atau kepercayaan, golongan, suku ras atau hal lain.

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

. . .

Sifat Universal

bahwa kepramukaan dapat dipergunakan

dimana saja untuk mendidik anak anak dari bangsa apa saja yang dalam pelaksananya selalu mempergunakan PDMPK. Fungsi : 1. sebagai kegiatan yuang menarik bagi anak anak. 2. sebagai pengabdian bagi orang dewasa. 3. alat bagi masyarkat dan organisasi. Motto : Satyaku kudharmakan, dharmaku kubaktikan.

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

10

. . .

4.4 Prinsip Dasar Metodik Pendidikan Kepramukaan Prinsip Dasar Kepramukaan adalah asas yangmendasari kegiatan kepramukaan dalam upaya membina watak peserta didik. Prinsip dan metode merupakan cirri khas yang membedakan kepramukaan dengan pendidikan lainnya. Prinsip Dasar Kepramukaan adalah : a. Iman dan Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. b. Peduli terhadap bangsa, negara, sesama manusia dan alam serta isinya. c. Peduli terhadap diri sendiri. d. Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka. Prinsip Dasar Metodik Pendidikan Kepramukaan digunakan dalam pendidikan digunakan untuk membedakan dengan organisasi lain. PDMPK dibedakan menjadi dua, yaitu : 1.) Internasional, yang terdiri dari delapan macam : a. Kewajiban terhadap Tuhan Yang Maha Esa. b. Setia pada negara c. Persahabatan dan persaudaraan sedunia d. Menolong sesama hidup e. Kesukarelaan f. Tidak berpolitik g. Metode latihan yang unik bagi anak h. Setia pada dharma pramuka 2.) Nasional, yang terdiri dari sembilan macam : a. Prinsip Kesukarelaan b. Prinsip Kode kehormatan dalam bentuk janji dan ketentuan moral c. Sistem beregu d. Prinsip Satuan Terpisah e. Prinsip Tanda Kecakapan f. Kegiatan menarik mengandung pendidikan g. Penyesuaian terhadap perkembangan jasmani dan rohani h. Bertahan Hidup i. Swadaya

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

11

. . .

4.5 Metode Kepramukaan Adalah suatu sisitem yang terdiri dari delapan unsure yang merupakan subsistem terpadu dan terkait yang tiap unsurnya mempunyai fungsi pendidikan yang spesifik dan saling memperkuat serta menunjang tercapainya tujuan pendidikan Gerkan Pramuka. Unsur tersebut meliputi: a. PengamalanKode Kehormatan Gerkan Pramuka. b. Belajar sambil melakukan. c. Sistem berkelompok. d. Kegiatan menantang mengandung Pendidikan. e. Kegiatan di alam terbuka. f. SistemTanda Kecakapan. g. Sistem satuan terpisah. h. Sistem Among. Sistem berkelompok atau tim sebagai salah satu unsure metode kepramukaan merupakan cara memberdayakan kecenderungan alamiah kaum muda untuk berkelompok dan menciptakan suasana lingkungan yang disenanginya. Dalam kepramukaan peserta didik yang sebaya dikelompokkan dalam satuan kecil (barung , regu, sangga) yang beroperasi sebagai satu tim. Dalam tim didakan pembagian tugas demi kelangsungan hidup dan keberhasilan misi tim. Masing masing tim memilih secara demokratis pemimpin timnya. Pembina sebagi pendukung, motivator, konsultan dan konselor. <gambar>

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

12

. . .

4.6 Sistem Among Sistem Among adalah system pendidikan yang dilaksanakan dengan cara memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk dapat bergerak dan bertuindak dengan leluasa, dengan sejauh mungkin menghindari unsure unsure perintah keharusan, paksaan, dengan maksud untuk menumbuhkan dan mengembangkan rasa percaya diri, kreatifitas dan aktivitas sesuai dengan aspirasi peserta didik. Sistem Among menerapakan prinsip prinsip kepemimpinan : a. Ing Ngarso Sung Tulodho. b. Ing Madya Mangun Karsa. c. Tut Wuri Handayani Peserta didik dibina sesuai dengan minatnya untuk bekal mengabdi dan berkarya melalui proses : a. Learning by doing b. Learning by teaching c. Learning to earn d. Earning to live e. Living to serve <gambar> Pelaksanaan Sistem Among dalam kepramukaan merupakan anak system Scouting methode yang terwujud akan terpadu dengan PDMPK, kode Kehormatan Pramuka, Motto dan Kiasan Dasar Kepramukaan.

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

13

. . .

Bab III MODUL MATERI

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

14

. . .

t Book BUKU PEDOMAN KEPRAMUKAAN TINGKAT PENGGALANG Oleh : Sangga Xs Ambalan Gajah Mada Gudep 01. 145 146 SMK Negeri 1 Kediri III. MODUL MATERI 4.1 Bendera Merah Putih Terbukti dari berbagai sumber sejarah Indonesia, bendera merah putih adalah suatau yang bersifat sakral dan merupakan sebuah kebanggaan. Salah satunya ditunjukkan dalam panji panji kebesaran oleh tentara Jayakatwang saat berperang melawan Kertanegara dari Singosari tahun 1292, sebagai awal dikibarkannya bendera tersebut. Selain itu warna merah putih juga sering digunakakan oleh kaum Majapahit sebagai warna kemulayaan di perlatannya (kereta Raja). Sedangkan di luar daerah Jawa, merah putih pada masyarakat Minang kabau sebagai bendera peninggalan kerajaan Melayu kala itu. Pada abad XX bendera merah putih dikibarkan di benua Eropa tahun 1922 sebagai lambangkemerdekaan oleh Perhimpunan Indonesia di Belanda yang tengahnya terdapat gambar kepala banteng. Baru pada tahun 1927 PNI di Bandung telah dikibarkan yang ditujukan sebagai lmbang merdeka. Tanggal 28 Oktober 1928, saat Sumpah Pemuda bergulir bendera merah putih yang sesuai dengan saat ini dikibarkan. Resminya penggunaan bendera merah putih sebagai bendera kebangsaan Indonesia adalah sejak digunakan sebagai symbol kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 dan disahkan pada pasal 35 UUD 1945 tanggal 18 Agustus 1945. Menurut peraturan Pemerintah No. 40 tahun 1958 terdapat delapan jenis peraturan bendera pusaka, diantaranya : a. Bentuk dan Jenis b. Waktu dan cara penggunaannya c. Tata tertib waktu penggunaan d. Penggunaan bersama dengan benderaq lain e. Penggunaan di Kapal Perang f. Penggunaan di lingkungan ABRI g. Penggunaan di luar negeri
K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

15

. . .

h. Aturan Hukum Pada bab dua PP No 40 tahun 1958 bendera merah putih berbentuk segi empat dengan lebar 2/3 kali panjang. Menurut Bab 1 pasal 4 Bendera Pusaka adalah bendera yang dikibarkan pada peringatan kemerdekaan RI. Sedangkan pada Pasal 22 merupakan bendera duplikat dan setiap pramuka wajib menaati dan menghayati serta melaksanakan PP No. 40 tahun 1958. [lebih lanjut klik www.agm78.blogspot.com]

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

16

. . .

4.2 Lagu Kebangsaan Lagu kebangsaan Republik Indonesia adalah Indonesia Raya yang diciptakan oleh Wage Rudolf Supratman. Almarhum adalah seorang guru yang juga wartawan di surat kabar Pemoeda dan pengarang. Ia dilahirkan tanggal 19 Maret 1903, nama bapak beliau adalah Sersan Instrukstur Mas Seren Sastrohardjo. Dan Pengarang lagu ini telah wafat sebagi bunga bangsa pada hari selasa, 16 Agustus 1938 di Surabaya. Lagu Indonesia Raya dipersembahkan oleh Supratman kepada masyarakat dalam kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928 di Gedung Indonesia Clup, Jalan Keramat 106 Jakarta. Setelah ayat 2. Lagu kebangsaan Indonesia Raya diatur dalam PP no 44 tahun 1958 tentang lagu Indonesia Raya, yang meliputi : a. Ketentuan Umum b. Penggunaan Lagu Kebangsaan c. Penggunaan lagu kebangsaan bersamaan dengan lagu kebangsaan asing. d. Penggunaan lagu kebangsaan asing e. Tata tertib dalam penggunaan lagu Kebangsaan. Sebagai kader kader perjuanganm dalam masa pembangunan, setiap pramuka wajib mengerti dan mengetahui tentang lagu Kebangsaan Indonesia Raya sehingga dapat menumbuhkan rasa kebangsaan yang tinggi di kalangan masyarakat. proklamasi 17 Agustus 1945 lagu Indonesia Raya ditetapkan sebagi lagu kebangsaan berdasarkan UUDS tahun 1950 pasal 3

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

17

. . .

4.3 Lambang Negara Republik Indionesia Pada tanggal 10 Januari 1950 dibentuk panitia perancang lambang negara yang berdasarkan UUDS RIS pasal 3 ayat 3 bahwa Materi dan Lambang ditentukan oleh Pemerintah. Panitia perancang iotu tyerdiri dari ketua Mr. M. Yamin, dan beranggotakan K.H Dewantara, M. Nasir, Dr. Purba Caroko dan Palupi. Ciri cirri Lambang Negara pada saat itu a. Kepala berjambul b. Bahu berbentuk bahu seperti manusia c. ekor terdiri dari delapan helai bulu d. sayap terdiri dari 17 helai bulu e. Bulu leher terdiri dari 45 helai bulu Pada tanggal 11 Februari 1950 RIS meresmikan lambang Negara RIS yang mencengkeram seleka Bhineka Tunggal Ika dan di dadanya terdapat perisai lambang pancasila dan kepala tidak berjambul. Namun, tanggal 17 Agustus 1950 lambang diganti dengan konstitusi RIS menjadi di UUD 1950. UUDS 1950 mengeluarkan PP No. 66 berlaku sejak itu bahwa Lambang Negara berubah menjadi berjambul. Lambang Negara tersebut menggambarkan seeokor burung Garuda yang melambangkan sebagai tenaga Pembangunan. Pada lehernya tergantung rantai yang bergantungan perisai berbentuk lambang yang mengkiaskan perjuangan nusa dan bangsa. Lima lukisan dalam perisai mewujudkan pokok pokok dawar Pancasila diantaranya: a. Sila pertama berbentuk bintang bersudut lima. b. Sila kedua berbentuk rantai bermata bulat dan perasegi. c. Sila ketiga berbentuk pohon beringin yang rindang. d. Sila keempat berbentuk Kepala Banteng. e. Sila kelima berbentuk padi dan kapas. Burung Garuada memiliki makna makna antara lain : a. Tenaga Pembangunman (Creatif Vermogen) b. Pembebas Cinta Kasih c. Pelindung

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

18

. . .

d. Pemelihara e. Moko f. Topi orang dayak g. Kendaraan Wisnu Makna Perisai a. Perjuangan dan pelindung b. Dalam perisai terdapat dua garis horizontal yang melambangkan garis khatulistiwa. Penggunaan Lambang Negara Diatur dalamPP No. 43 tahun 1958 tentang lambang negara.

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

19

. . .

4.4 Lambang Gerakan Pramuka Lambang atau symbol Gerakan Pramuka merupakan tanda pengenal tetap yang melambangkan atau mengkiaskan keadaan, nilai dan norma yang dimiliki oleh setiap anggota Gerakan Pramuka. Lambang Gerkan Pramuka adalah gambar Silhouette (bayangan) TUNAS KELAPA yang diciptakan oleh Bapak Soenardjo Admodipuro, seorang Kepala Dinas Pertanian di Yogyakarta. Beliau lahir di Blorok pada tanggal 28 Februari 1909. Beliau wafat pada tanggal 1 Juni 1971. Lambang ini mulai digunakan sejak tanggal 14 Agustus 1961.

Arti Kiasan Lambang GerakanPramuka : a. Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan Cikal dan istilah Cikal Bakal di Indonesia berarti penduduk asli yang pertama yang menuirunkan generasi baru. Jadi buah nyiur yang tumbuh itu mengandung kiasan bahwa tiap pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia. b. Buah Nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun juga. Jadi, lambing itu mengkiaskan bahwa setiap pramuka adalah seorang rohaniah dan jasmaniah, sehat, kuat, ulet serta besar tekadnya dalam menghadapi segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi pada tanah air dan bangsa Indonesia. c. Kelapa atau Nyiur dapat tumbuh di mana saja. Yang membuktikan besarnya daya upaya dlam menyesuaikan dirinya dengan keadaan sekelilingnya. Jadi melambangkan bahwa tiap pramuka dapat
K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

20

. . .

menyesuaikan diri dalam masyarakat dimana dia berada dlaam keadaan bagaimanapun juga. d. Nyiur tumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu pohon tertinggi di Indonesia. Jadi melambangkan bahwa tiap pramuka mempunyai cita cita yang tinggi. Dan lurus, yakni yang mulia dan jujur, dan ia tetap tegak tidak mudah diombang ambingkan oleh sesuatu. e. Akar Nyiur tumbuh kuat dan erat di dalam tanah. Mengkiaskan tekad dankeyakinan tiap Pramuka yang berpegang pada dasar dasar dan landasan landasan yang baik , benar, kuat dan nyata ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai cita citanya. f. Niur adalah pohon serba guna, dari ujung atas hingga akarnya. Mengkiaskan bahwa tiap Pramuka adalah manusia yang berguna dan membaktikan diri dan kegunaanya kepada kepentingan tanah Air, bangsa dan NKRI serta kepada umat manusia. Lambang Gerakan Pramuka sesuai SK Kwartir nasional No. 06/KN/72 tahun 1972, telah mendpat hak patent dari Dirjen Hukum dan Perundang undangan Departemen Kehakiman, dengan keputusan No. 176634 tanggal 22 Oktober 1983 dan No. 178518 tanggal 18 Oktober 1983 tentang hak patent gambar tunas kelapa dilingkari padi dan kapas serta No. 176517 tanggal 22 Oktober tahun 1983 tentang hak patent tulisan PRAMUKA.

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

21

. . .

WOSM

Lambang the World Organization Of organisasi kepanduan atau kepramukaan di setiap negara. Arti Kiasan :

The Scout

Movement (WOSM) adalah lambing yang digunakan pada setiap

a. Kompas, melambangkan suatu peringatan bagi pramuka agar selalu berbuat kebenaran dan dapat dipercaya sesuai fungsi kompas, tetap menjaga cita citanya dan perannya sebagai penunjuk jalan. b. Tiga ujung symbol, melambangkan tiga janji pramuka. c. Dua bintang, melambangkan pramuka berupaya untuk dapat memberi penerangan dan menolong dalam kebenaran dan pengetahuan. d. Tali melingkar yang ujungnya membentuk simpul mati, melambangkan bahwa sesama pramuka mengadakan hubungan persahabatan dan persaudaraan antar pramuka di seluruh dunia. e. Warna : 1.) Putih melambangkan bahwa pramuka berhati suci. 2.) Warna dasar ungu melambangkan bahwa pramuka memiliki keterampilan, kepemimpinan dan suka menolong orang lain.

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

22

. . .

4.5 Kode Kehormatan Kode Kehormatan adalah suatu norma mengenai akhlak yang tersimpan dalam hati seseorang karena orang tersebut tahu akan harga dirinya. Norama dalam kehidupan Pramuka, yang merupakan ukuran atau standar tingkah laku pramuka. Kode kehormatan terdiri atas : a. Satya Pramuka, yang merupakan janji Pramuka. b. Dharma Pramuka, yaitu merupakan ketentuan moral. Pramuka Siaga : -Dwi Satya Berbunyi : Demi Kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh sungguh : *Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatua Republik Indonesia dan mengikuti tata krama keluarga. *Setiap hari berbuat kebajikan. -Dwi Dharma Berbunyi : 1. Siaga itu berbakti kepada ayah dan bundanya. 2. Siaga itu berani dan tidak putus asa. Pramuka Penggalang dan Penegak serta Pandega : Tri Satya dan

Dasa Dharma [yang membedakan antara penggalang dan penegak/ pandega adalah pada bunyi tri satya ke dua, yaitu mempersiapkan dan ikut serta] Dasa Dharma 1. Takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa 2. Cinta alam dan kasih saying sesama manusia 3. patriot yang sopan dan ksatria 4. Patuh dan suka bermusyawarah 5. Rela menolong dan tabah 6. Rajin terampil dan gembira 7. Hemat, cermat dan bersahaja 8. Disiplin, berani dan setia.

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

23

. . .

9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya 10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan Tri Satya sungguh : Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Pancasila. Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri (ikut serta) membangun masyarakat. Menepati Dasa Dharma. Republik Indonesia dan mengamalkan

Berbunyi : Demi Kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

24

. . .

4.6 Salam Pramuka Salam Pramuka dilakukan dengan tertib, sempurna dan cepat. Caranya adalah dengan gerakan yang cepat mengankat tangan kanan ke arah pelipis mata sebelah kanan, siku kanan membentuk sudut 15 derajat dan serong ke muka, kelima jari tangan kanan lurus dan rapat satu sama lain. Tapak tangan sedikit miring ke bawah dan menghadap ke kiri. Ujung jari tangan dan telunjuk mengenai pelipis mata. Pada waktu membawa tongkat pemberian salam pramuka dilakukan dengan tongkat tetap di tangan kanan kecuali pada waktu salam hormat atau salam janji, sedangkan lengan kiri diangkat merata ke depan dada dengan punggung tangan menghadap ke atas dan ujung ibu jari kiri menempel pada tongkat. Waktu memberi salam dengan tongkat, pangkal tongkat tetap di tanah dan melekat pada sisi sepatu sebelah kanan. Salam Pramuka berdasarkan penggunaanya terdiri dari : a. Salam Biasa Salam biasa digunakan untuk memberikan salam,. Saling menghargai, menghormati dan menyayangi antar pramuka. Salam ini digunakan kepada sesama pramuka. b. Salam Hormat Salam hormat digunakan untuk memberikan penghormatan kepada orang/tokoh atau benda yang dianggap terhormat. Salam ini biasanya digunakan kepada Bendera Kebangsaan Sang Merah Putih, Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, tamu Negara, Kepala kepala Jenazah yang sedang diusung ke makam. c. Salam Janji Salam Janji digunakan untuk menghormati orang yang sedang mengucapkan janji. Biasanya salam ini digunakan kepada Tri Satya. Negara,

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

25

. . .

4.7 Struktur Organisasi a. Struktur Organisasi Gerakan Pramuka

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

26

. . .

b. Struktur Organisasi Gugus Depan KWARCAB KORTAN MUGUS

GUGUS DEPAN PEMBINA GUGUS DEPAN

MABIGUS

PERINDUKAN SIAGA Pembina Pembantu Pembina Max. 40 Orang 1. 3.

PASUKAN PENGGALANG 1. 2. Pembina Pembantu Pembina Max. 40 Orang

AMBALAN PENEGAK 1. 1. Pembina Pembantu Pembina Max. 40 Orang

RACANA PANDEGA 1. Pembina Max. 40 Orang

BARUNG

REGU

SANGGA

REKA

Pemimpin Barung Wakil Pemimpin Barung 5 10 Orang Siaga

Pemimpin Regu Wakil Pemimpin Regu 5 10 Orang Penggalang

Pemimpin Sangga Wakil Pemimpin Sangga 5 10 Orang Penegak

Pemimpin Reka Wakil Pemimpin Reka 5 10 Orang Pandega

= Garis Bimbingan dan Pengendalian = Garis Konsultasi = Garis Perwakilan = Garis Pembagian
K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

27

. . .

4.8 Tanda Pengenal Gerakan Pramuka Tanda Pengenal Umum dimaksudkan untuk mengenal secara cepat seseorang sebagai anggota Gerakan Pramuka dan Gerakan Kepramukaan sedunia. Dengan adanya tanda pengenal ini, diharapkan pramuka dapat tertanam kesadaran dirinya akan kewajibannya untuk menjaga nama baik pribadi, Gerakan Pramuka dan Kepramukaan sedunia. Disamping itu agar pramuka terdorong untuk selalu berbuat dan bersikap sesuai satya dan dharma, meningkatkan persaudaraan dan bertanggung jawab. Tanda Pengenal Umum difungsikan sebagi pengenal, alat pendidikan dan pengesahan atas keanggotaan seseorang sebagai anggota Gerakan Pramuka. Tidak dibenarkan jika tanda ini difungsikan sebagai perhiasan dan tanda pangkat yang menunjukkan perbedaan martabat seseorang. Bagan Tanda Pengenal (lampiran SK Kwarnas No. 55 Tahun 1982 a. Tanda Umum

Dipakai secara umum oleh semua anggota gerakan pramuka yang sudah dilantik, baik putra maupun putrid. Contoh : 1.) Tanda tutup kepala (baret) 2.) Setangen leher / pita leher 3.) Tanda pelantikan 4.) Tanda kepramukaan sedunia (WOSM) 5.) Tanda Harian 6.) Dan lain- lain

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

28

. . .

b.

Tanda Satuan

Menunjukkan satuan atau kwartir tertentu, tempat seorang anggota Gerakan Pramuka bergabung. Contoh : 1.) Tanda barung, regu, sangga 2.) Tanda Gudep, MABI, dan Kwartir 3.) Tanda Krida, SAKA 4.) Lencana Daerah dan tanda wilayah 5.) Tanda satuan Gudep luar biasa 6.) Dan lain lain

Tanda Satuan Umum

Tanda Barung Siaga a. Tanda Barung berbentuk segi tiga sama sisi, dengan puncak di atas. Panjang sisi segi tiga itu 4 cm.

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

29

. . .

b. Tanda Barung tidak bergambar, polos, berwarna menurut pilihan anggota barung yang bersangkutan. c. Warna tanda barung diutamakan mengambil warna dari Garuda Pancasila, yaitu merah, putih, kuning, hijau dan hitam. Bila diperlukan dapat mengambil warna lainnya.

Tanda Regu Penggalang a. Tanda regu berbentuk bujur sangkar, dengan panjang tiap

sisinya 4 cm. b. Tanda regu bergambar sesuai dengan pilihan anggota regu yang bersangkutan. c. Tanda regu untuk : 1) Regu putera bergambar binatang atau siluet (bayangan) binatang. 2) Regu puteri bergambar bunga atau siluet (bayangan) bunga. Warna dasar dan warna gambar diatur sehingga tampak sederhana, indah dan menarik.

Tanda Sangga Penegak a. Tanda sangga berbentuk bujur sangkar, dengan panjang tiap

sisinya 4 cm. b. Tanda sangga bergambar sesuai dengan pilihan anggota sangga yang bersangkutan. c. Tanda sangga dapat mengambil : 1) nama tahap perjuangan bangsa Indonesia, seperti Perintis, Pencoba, Penegas, Pendobrak dan Pelaksana, dengan gambar dan warna seperti contoh terlampir.

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

30

. . .

2) angka romawi sebagai nomor sangga, berwarna hitam diatas dasar berwarna kuning. 3) gambar siluet bunga berwarna hitam di atas dasar berwarna kuning (khusus untuk sangga puteri). 4) gambar lain yang diciptakan sendiri oleh sangga yang bersangkutan.

Tanda Reka Pandega a. Tanda Reka Pandega, berbentuk bujur sangkar, dengan panjang

sisi 4 cm. b. Tanda reka sama dengan tanda sangga, warna dasar coklat muda.

c.

Tanda Jabatan

Menunjukkan jabatan dan tanggung jawab seorang anggota Gerakan Pramuka dalam lingkungan organisasi Gerakan Pramuka. Contoh : 1.) Tanda Pemimpin dan wakil Barung , Regu, sangga dll. 2.) Tanda pembina, pembantu pembina SGTD 3.) Tanda Andalan dan pembantu andalan 4.) Korps Pelatih Pembina Pramuka 5.) Tanda Pembina dan Wakil Krida dan SAKA 6.) Tanda Pamong SAKA 7.) Tanda MABI 8.) Tanda kenggotaan DKT 9.) Tanda Dewan Kerja 10.) 11.) Tanda Petugas dan peserta kegiatan Dan lain lain

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

31

. . .

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

32

. . .

d.

Tanda Kecakapan

Menunjukkan kecakapan, keterampilan, ketangkasan, kemampuan sikap, tingkat usaha seorang Pramuka dalam bidang tertentu sesuai golongan usianya. Contoh : 1.) TKU : Siaga (Mula / Tata / Bantu), Penggalang (Ramu/ Rakit / Terap), Penegak (Bantara / Laksana), Pembina Mahir dan lanjutan

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

33

. . .

2.) TKK : Siaga ( 1 tingkat), Penggalang (Purwa, madya, utama), Penegak (Purwa, madya, utama), pandega (Purwa, madya, utama), instruktur (Muda, Dewasa), Pelatih (KPD, KPL), dll. e. Tanda Kehormatan

Menunjukkan jasa atau penghargaan yang diberikan kepada seorang atas jasa, dharma bhaktinya dan lain lain yang cukup bermutu dan bermanfaat bagi Gerakan pramuka, kepramukaam, masyarakat, bangsa, negara, dan umat manusia. Contoh : 1.) Untuk Peserta didik : tanda penghargaan, bintang tahunan, bintang wira tama, bintang teladan. 2.) Untuk Orang dewasa : bintang tahunan, bintang pancawarna, bintang wiratama, bintang dharma bhakti, bintang melati, bintang tunas kencana.

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

34

. . .

4.9 Sistem Tanda Kecakapan Sistem Tanda Kecakapan termasuk salah satu bagian dari PDMPK. Tanda kecakapan bukanlah tujuan namun hanya suatu alat untuk memotivasi agar peserta didik terdorong untuk mencapai suatu keterampilan. Sistem Tanda Kecakapan dibagi menjadi dua jenis, yaitu Tanda Kecakapan Umum (TKU) dan Tanda Kecakapan Khusus (TKK). A. Tanda Kecakapan Umum dan Syarat Kecakapan Umum Tanda kecakapan umum (TKU) merupakan tanda kecakapan yang harus atau wajib dipenuhi oleh seorang anggota Gerakan Pramuka sesuai golongannya melalui Syarat Kecakapan Umum (SKU) Untuk membedakan tingkat membedakan tingkatan dan kiasan dasar maka TKU dibedakan menjadi : a. Golongan Siaga 1.) Siaga Mula 2.) Siaga Tata 3.) Siaga Bantu b. Golongan Penggalang 1.) Penggalang Ramu 2.) Penggalang Rakit 3.) Penggalang Terap c. Golongan Penegak 1.) Penegak Bantara 2.) Penegak Laksana d. Golongan Pandega 1.) Pandega Untuk memperoleh TKU maka setiap Pramuka sesuai tingkatan masing masing harus melalui pengujian SKU yang dilaksanakan perseorangan, satu persatu tiap poin baik dilakukan secara langsung atau tidak langsung. B. Tanda Kecakapan Khusus dan Syarat Kecakapan Khusus Tanda Kecakapan Khusus (TKK) adalah tanda yang diberikan untuk membedakan tingkat keterampilan, keetangkasan, kemahiran dan

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

35

. . .

batas tanggung jawab seorang Pramuka di bidang tertentu selain yang ditentukan dalam SKU. Tanda Kecakapan Khusus berbeda beda pada setiap golongan. Penggolongan TKK tersebut adalah : a. Siaga

Sebelum seorang siaga diperbolehkan menempuh SKK Siaga serendah rendahnya ia harus mencapai SKU Siaga Tata terlebih dahulu. TKK pada golongan siaga hanya memiliki satu tingkatan berbentuk segi tiga dengan ukuran panjang 3 cm dan tinggi 2 cm, sedang puncaknya ada di bawah. Serta tidak berbingkai. b. Penggalang

Sebelum seorang penggalang diperbolehkan menempuh SKK Penggalang serendah rendahnya ia harus mencapai SKU Penggalang Ramu terlebih dahulu. TKK pada golongan penggalang dibagi menjadi tiga, yaitu : 1.) Purwa : berbentuk lingkaran dengan diameter 2,5 cm. Berbingkai setebal 2 mm. Warna dasar merah. 2.) Madya : bentuk bujur sangkar dengan sisi dengan tebal 2 mm. Warna dasar merah. 3.) Utama : berbentuk segi lima beraturan dengan ukuran sisi masing masing 2 cm. Berbingkai dengan tebal 2 cm. Warna dasar merah c. Penegak 2,5 cm. Berbingkai

Sebelum seorang penegak diperbolehkan menempuh SKK Penegak, setidaknya harus mencapai SKU Bantara terlebih dahulu. Pembagian jenis TKK sama dengan penggalang hanya saja untuk bingkai warna dasarnya adalah kkuning. d. Pandega

Untuk Pandega, TKK yang digunakan adalah TKK yang telah ditempuh semasa Penegak dengan aturan sama persis.

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

36

. . .

Warna dan Arti Kiasan Tanda Kecakapan Umum ( TKU )

a. Kelopak bunga kelapa yang mulai merekah, menggambarkan pertumbuhan tanaman, mengibaratkan Pramuka Siaga yang sedang tumbuh menjadi tunas calon bangsa. b. kelopak bunga diletakkan miring, menggambarkan bunga kelapa yang selalu memperlihatkan sudut miring terhadap batang pohonnya, mengibaratkan keterikatan Pramuka Siaga dengan keluarga dan orang tuanya. c. Mayang terurai bertangkai tiga buah, menggambarkan bunga yang sudah mulai berkembang, indah dan menarik, mengibaratkan Pramuka Penggalang yang riang, lincah dan bersikap menarik, sebagai calon tunas bangsa yang sedang berkembang, menggladi dirinya dengan jiwa Pramuka yang berlandaskan pada Trisatya. d. Mayang terurai yang mekar ke samping, mengibaratkan makin terbukanya pandangan Pramuka Penggalang, dan menerima pengaruh yang baik dari lingkungan sekitarnya. e. Bintang bersudut lima mengibaratkan Ketuhanan Yang Mahaesa dan Pancasila. f. Dua buah tunas kelapa yang berpasangan mengibaratkan keselarasan dan kesatuan gerak Pramuka Penegak dan Pandega, putera dan puteri, yang sedang membina dirinya sebagai mahluk pribadi, mahluk sosial dan mahluk Tuhan, menuju cita-cita bangsa yang tinggi, setinggi bintang di langit, untuk kemudian mengabdikan dirinya ke dalam dank e luar organisasi Gerakan Pramuka. g. Tanda Penegak Bantara, Penegak Laksana dan Pandega diletakkan di atas pundak kiri dan kanan, mengibaratkan pemberian tanggung jawab yang tidak ringan yang dipikulnya sebagai anggota Gerakan Pramuka dan kader pembangunan bangsa dan negara. Arti warna: 1) warna hijau melambangkan kesegaran hidup sesuatu yang sedang tumbuh. 2) warna merah melambangkan kemeriahan hidup sesuatu yang sedang berkembang. 3) warna kuning dan kuning emas melambangkan kecerahan hidup yang menuju ke keagungan dan keluhuran budi.

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

37

. . .

4) warna coklat melambangkan kematangan jasmani dan rohani, kedewasaan dan keteguhan.

Pengunaan Tanda Umum/ Atribut pada Seragam Pramuka Penggalang Putra Suatu hari orang tua peserta didik bertanya tentang cara pemasangan tanda atribut pada pakaian pramuka, karena putra-putrinya telah menginjak usia Penggalang dan akan membuatkan baju untuk mereka. Menjelaskan satu persatu tanda tanda pada atribut di pakaian Pramuka, memang tidak efektif. Maka muncullah ide bikin gambarnya, seperti di bawah ini, tentu saja berdasarkan pada PP tentang tanda umum gerakan pramuka. Semoga bermanfaat. ( Tanda lokasi/ wilayah, satuan dan badge daerah sekedar contoh, diambil dalam satu wilayah ).

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

38

. . .

Penggunaan Tanda Umum/ Atribut pada Seragam Pramuka Penggalang Putri Suatu hari orang tua peserta didik bertanya tentang cara pemasangan tanda atribut pada pakaian pramuka, karena putra-putrinya telah menginjak usia Penggalang dan akan membuatkan baju untuk mereka. Menjelaskan satu persatu tanda tanda pada atribut di pakaian Pramuka, memang tidak efektif. Maka muncullah ide bikin gambarnya, seperti di bawah ini, tentu saja berdasarkan pada PP tentang tanda umum gerakan pramuka. Semoga bermanfaat. ( Tanda lokasi/ wilayah, satuan dan badge daerah sekedar contoh, diambil dalam satu wilayah ).

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

39

. . .

4.10

Latihan Keterampilan Baris Berbaris (LKBB)

LKBB adalah sarana yang baik untuk melatih system beregu dan disiplin pribadi. Baris berbaris merupakan latihan gerak dasar yang mewujudkan penanaman : disiplin, rasa persatuan dan keindahan. LKBB dapat berupa : 1. Isyarat oral. 2. Isyarat peluit. 3. Tanpa tongkat. 4. Menggunakan tongkat. Aba aba dalam berbaris ada iga macam yaitu : 1. Aba aba petunjuk. 2. Aba aba peringatan. 3. Aba aba pelaksanaan. Berdiri dalam barisan untuk memudahkan ; 1. Pengawasan dan penertiban para anggota. 2. pembagian jatah secara merata. 3. Menghitung jumlah anggota. Contoh aba aba aba yang perlu diperhatikan dalam LKBB : 1. Berkumpul luruskan. 2. Berhitung. 3. Setengah lengan lencang kanan. 4. Lencang kanan. 5. Hadap ; kanan ; kiri ; serong kanan kiri dan balik kanan 6. Lencang Depan 7. Maju jalan langkah biasa langkah tegap 8. dan lain lain Isyarat Peluit dalam LKBB : 1. Berkumpul 2. Siap 4. dll. : . . . . . Dst :

3. Istirahat di tempat :

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

40

. . .

Bentuk formasi dalam barisan LKBB : 1. Bentuk berderet. 2. Bentuk Angkare 3. Barisan Roda 4. LIngkaran Besar dan kecil 5. Selat terbuka / tertutup / tolak belakang 6. berbanjar 7. dll

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

41

. . .

4.11

Menaksir

Menaksir adalah mengira ngira. Oleh karena itu apabila hasilnya berselisih beberapa cm maka hasil penaksiran dianggap baik. 1. Menaksir Arus Sungai

Menaksir arus suangai memanfaatkan ilmu kecepatan benda dalam ilmu fisika. Caranya, gunakan secarik kertas. Ambil sebuah titik A di tepi sungai dan sebuah titik B yang jaraknya X meter dari A. Pada titik A sungai tersebut berdirilah dan lemparkan kertas tersebut ke sungai. Perhatikan jam sebagai pewaktu (T awal). Ikutilah jalannya hingga berhenti di titik B. Anggap waktu berhenti sebagai T akhir. Diketahui sudah jarak (s) antara A dan B, serta waktu T = T akhir T awal. Dengan demikian Kecepatan Arus (V) = s : T dengan satuan m/detik. Sungai dapat diseberangi jika kecepatan arus tidak lebih dari 50 meter taip menit atau setara dengan 0,833 m/detik.

2.

Menaksir Lebar

Menaksir lebar sungai ada beberapa cara : a. Cara Chief Scout 1 1.) Berdiri pada suatu titik. Namakan dengan titik A. Titik A dibuat sejajar dengan objek diseberang sungai yang dinamai titik P. Objek tersebut bias pohon atau lainnya, yang pasti tidak mengalami pergerakan. 2.) 3.) 4.) 5.) 6.) 7.) Posisi badan semula menghadap ke titik P lalu berputar atau hadap kanan / kiri sejauh 90 derajat. Melangkah beberapa langkah ke depan dan berhentilah pada suatu titk, beri tanda dan namai tittik B. Dari B melangkah ke titik C yang jaraknya AB = BC. Dari C kita melangkah tegak lurus ke kiri / kanan sampai titk D. Titik D harus merupakan perpanjangan garis lurus P B. Maka C D sama dengan lebar sungai yang kita ukur.

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

42

. . .

b. Cara Lempar Batu Alat yang dibutuhkan yaitu seutas tali dan benda berat seperti batu. Berat batu harus lebih besar dari pada tali. Caranya, ikat tali pada batu tersebut. Lalu lemparkan ke tepi sungai seberang. Pegang ujung tali dan tarik tepat diujung sebrang sehingga terbentuk tali secara horizontal. Tandai tali yang berada di tepi sungai A. maka lebar sungai = A batu.

Lebar sungai

Air sungai

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

43

. . .

c. Cara napoleon Katakan lebar sungai adalah X, berdirilah tegak di tepi sungai (titik A). dagu ditempelkan di dada, sehingga kepala tidak bergoyang goyang. Topi dimiringkan ke muka, sehingga pantai sungai yang diseberang B, menyentuh (dalam penglihatan) tinggi penggiran topi pada suatu titik (D). sekarang badan diputar ke kiri / kanan 90 derajat dengan tidak merubah tegaknya kepala. Dengan menjatuhkan titik D di topi dengan tanah, umpamanya dengan C katakanlah lebar sungai = jarak dari topi ke titik C. 3. Menaksir Tinggi

a. Dengan Memakai Pantulan Cara ini dengan melihat bayangan mata tempat semboyan di cermin yang diletakkan pada jarak tertentu dari bawahnya tempat semboyan S, lihat gambar! T adalah cermin.

C T A

Misalkan :

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

44

. . .

Diketahui A adalah jarak antara pandu C ke cermin T yang sejauh 2 meter. B adalah jarak dari cermin ke titik di bawah tempat semboyan S sejauh 10 meter. Tinggi Pandu C 160 cm. Maka dapat dihitung : A:B =C:S 2 : 10 = 1,6 : S 2S = 1,6 X 10 S = 16 : 2 S =8 Jadi tinggi S ( tempat semboyan ) adalah 8 meter. b. Dengan Cara Phytagoras Perhatikan Gambar!

F A

Pramuka yang tidur telentang, kaki benar benar menyentuh tongkat (B)

E Tongkat (B)

C D

Alat yang diperlukan adalah tongkat, dan pensil untuk menandai titik yang dicapai oleh pandangan mata pada tongkat (B). Rumus yang dapat digunakan adalah perbandingan phytagoras : 1.) Diketahui : A = Tinggi Pohon A meter. B = Titik yang tertangkap mata missal : 3 C = tinggi orang / pramuka missal : 4 D = jarak pangkal pohon dengan kepala pramuka missal E = bidang miring antara B dan C missal : 5

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

45

. . .

F = bidang miring antara A dan D Penyelesaian : A:B=D:C=F:E Diambil persamaan A : B = D : C A:3 =9:4 4A A A = 9 x 3 = 21 : 4 = 5, 25

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

46

. . .

4.12

Panorama Sket Panorama sket adalah sebuah sketsa dari pemandangan

yang tampaknya sesuai dengan kenyataan dan cukup jelas untuk dikenal orang lain. Untuk membuatnya diperlukan peralatan dan langkah sebagi berikut : Peralatan : 1. Karton berlubang berbentuk persegi panjang seperti gambar. 2. Kertas gambar 3. Pensil atau alat tulis lainnya. 4. penggaris 5. penghapus 6. Meja dada 7. Kompas bidik. Cara Membuat : 1. Berdirilah menghadap objek yang akan dibuat, kira kira 100 meter hingga tidak terhingga (Makin jauh makin baik). Karton berlubang yang diberi tali dipegang di muka, gigitlah tali agar tidak berubah jaraknya dan usahakan objelk yang akan dibuat berada dalam lubang segi empat karton tersebut. 2. Gambarlah pemandangan yang kita lihat di lubang karton ke dalam kertas gambar. Perhatikan perbandingan antar objek dengan gambar di lubang karton. Gambar yang kita buat hanyalah berupa garis tepinya saja ( objek ). 3. Setelah objek kita rekam dalam bentuk seluruhnya, buatlah garis garis (arsiran) untuk membedakan antara yang jauh dan deka. 4. Kemudian berilah keterangan tentang benda yang ada misalnya sawah, pohon, rumah dan lainnya di bawah gambar tadi. 5. Sebagai tambahan, kita cantumkan tentang : I . Untuk keterangan pertama kita bubuhi : a. Gambar Pemandangan b. Tempat dibuat c. Waktu pembuatan d. Arah mata angina e. Keadaan cuaca

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

47

. . .

II . Keterangan ke dua mencangkup ; a. Nama pembuat b. Regu c. Gugus Depan d. Tempat, tanggal dan tanda tangan pembuat Keterangan : Untuk arsiran, semakin jauh arsiran makin renggang. Objek yang digambar adalah objek yang tidak bergerak, jadi untuk awan tidak perlu dicantumkan. Untuk arsiran sawah bentuknya mengikuti bentuk sawah yang ada. Contoh gambar Panorama Sket

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

48

. . .

4.13

Peta Lapangan

Alat alat yang dibutuhkan : 1. Penggaris 2. Kertas Gambar 3. Pensil atau alat tulis dan penghapus 4. Kompas 5. Meja dada 6. Tongkat regu berukuran Cara penggunaan alat ; Penggaris pada kedua ujungnya dipasang paku dalam posisi tegak tepat di tengah tengah. Gunanya untuk membidik sasaran. Kompas diletakkan agak ke pinggir penggaris, diletakkan dengan karet gelang. Bila kita menggunaklan kopmpas yang sederhana, cara membuatnya : 1. Buat gambar arah anak panah di sudut kanan atas gambar sebagai arah utara. 2. Letakkan kertas gambar di atas meja dada dengan menghunakan paku paying agar tidak berubah tempatnya (gerak gerak). Hadapkan arah kompas menuju arah utara dan selatan 3. Buat titik pertama pada kertas, usahakan agar lapangan yang dibuat dapat terlukis seluruhnya. Letakkan penggaris dengan pedoman di atas secara mendatar. 4. Bidiklah dari tempat kita berdiri melalui paku pada penggaris kea rah benda tertentu di sudut lain dari lapangan tersebut. Lihat derajat kompas, sehingga dapat diketahui berapa derajat benda tersebut dari tempat kita berdiri. Kemudian tariklah garis dari titik permulaan tadi sepanjang perkiraan kita. 5. Ukurlah jarak dari tempat kita berdiri ke tempat benda itu dengan tongkat regu lalu bandingkan denmgan ukuran di kertas fambar (diperkecil dengan skala). 6. Bidik kembalai titik permulaan dari titik kedua untuk menentukan benar tidaknya jurusan yang kita buat awal tadi. 7. Ulangi pekerjaan itu di titik titik selanjutnya.

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

49

. . .

8. Jika garis garis pokok telh selesai dibuat, maka teruskan pembuatan dengan menyempurnakan gambar peta lapangan tadi. Misalnya membuat garis garis batas, jalan, sungai, kebun dan segala yang ada di lingkungan perkemahan. 9. Setelah selesai cantumkan : a. Poin pertama meliputi : 1.) Nama daerah tempat lapangan itu dibuat 2.) Waktu pembuatan 3.) Skala b. Poin ke dua meliputi 1.) nama pembuat 2.) nama regu dan gugus depan 3.) tempat dan waktu pembuatan dengan dibubuhi tanda tangan pembuat beserta nama jelas pembuat.

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

50

. . .

4.14

Peta Pita dan Peta Perjalanan Peta pita mwerupakan laporan perjalanan suatu

pengembaraan, yang dibuat pada waktu mulai berangkat sampai tiba di tmpat tujuan. Dalam membuat peta pita tidak diperlukan uraian yang panjang, tetapi adalah bukti bahwa kita telah menggunakan panca indera (mata)kita dengan baik serta mencurahkan perhatian kepada hal hal penting dan berguna dalam perjalanan tersebut. Alat alat yang dibutuhkan : 1. Kompas bidik 2. Meja dada 3. Alat tulis 4. penggaris 5. pencatat waktu / jam 6. kertas untuk membuat peta pita Cara membuat : 1. Pertama kali buat di halaman kertas a. gambar anak panah menunjuk utara. b. jalan yang akan kita lalui, memanjang dari bawah ke atas 2. berdirilah di permulaan jalan yang akan dilalui, dengan meja dada yang menghadap kea rah jalan di hadapan kita. Sebelum kita mulai berjalan, lihatlah waktu awal. 3. mulailah berjalan, dengan memperhatikan bentuk bangyunan dan benda penting akan dilalui. 4. bila sampai belokan, buatlah garis pembatas pada kertas peta pita sebagi tanda bahwa perjalanan kita telah berganti arah. 5. cantumkan jarak yang telah ditempuh pada kolom jarak, mulai permulaan sampai belokan pertama. 6. teruskan perjalanan mulai belokan pertama sampai belokan selanjutnya dengan cara yang sama. 7. setelah sampai di tujuan, peta pita dapat dipotong potong pada bagian kolom peta pita, hingga kita akan mendapat peta perjalanan yang kita tempuh tapi belum disesuaikan dengan jarak yang sebagai petunjuk secara symbol peta. Jika perlu berhenti sejenak untuk menggambar simbol dan membidik arah yang

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

51

. . .

sebenarnya. ( singkat cerita, dari arah yang dibuat pada peta pita kita dapat membuat peta perjalanan ) 8. selesaikanlah pembuatan peta pita dengan membuat perbandingan pada peta pita sesuai skala sebenarnya. Untuk peta perjalanan dibuat dari hasil peta pita dan digambar seperti denah dengan pemberian symbol penting yang dapat membantu orang lain mengetahui rute yang kita tempuh. Contoh Peta Pita.

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

52

. . .

4.15

Kompas Kompas adalah alat yang digunakan untuk membidik

arah dengan besaran derajat. Kompas sangat bermanfaat bagi orang yang suka berpergian atau berpetualang.

Kompas yang sering digunakan dalam perjalanan atau menjelajah disebut dengan kompas bidik. Adapun bagian bagiannya adalah :

Gambar Penampang Kompas 1. Dial, adalah permukaan kompas yang terdapat angka dan huruf mata angina. 2. Visir adalah lubang dengan kawat halus untuk membidik sasaran. 3. kaca Pembesar untuk melihat dengan jelas derajat kompas. 4. jarum penunjuk yang menunjuk arah utara magnet. 5. tutup dial dengan dua garis bersudut 45 derajat yang dapat diputar. 6. alat penyangkut yang digunakan sebagai tempat ibu jari untuk menopang kompas saat membidik.

Cara melihat kompas

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

53

. . .

Cara menggunakan kompas : 1. letakkan kompas di atas permukaan yang datar, setelah jarum kompas tidak bergerak berarti jarum menunjukkan arah utara selatan. 2. bidik sasaran melalui visir, melalui celah pada kaca pembesar ssetelah itu miringkan kaca pembesar kira kira bersudut 45 derajat dengan kaca dial. Kaca pembesar tersebut berfungsi untuk membidik ke arah visir, membidik sasaran dan mengintai derajat kompas pada dial. 3. apabila visir diragukan karena kurang jelas terlihat dari kaca pembesar, luruskan garis yang terdapat pada tutup dial ke arah visir, searah dengan sasaran bidik agar mudah terlihat melalui kaca pembesar. 4. sebelum menuju sasaran, tetapkan terlebih dahulu titik sasaran sepanjang jalur 30 derajat, carilah sebuah benda yang menonjol atau lebih tinggi dari benda di sekitarnya, sebab rute ke sudut 30 derajat tidak selalu datar/ miring, kadang kadang berbencah bencah. Di tempat itu kita melambung ke luar rute dengan tidak klehilangan jalur ke sudut 30 derajat. 5. sebelum bergerak kea rah sasaran bidik, perlu ditetapkan terlebih dahulu sasaran balik (back azimuth / back reading) agar kita dapat kembali ke titik awal apabila tersesat dalam perjalanan. Rumus back azimuth atau back reading. 1. apabila sasaran kurang dari 180 derajat = ditambah 180 derajat 2. apabila sasaran lebih dari 180 derajat = dikurangi 180 derajat Contoh : Sasaran balik dari 30 adalah 180 + 30 = 210 240 adalah 240 180 = 60 Arah Mata Angin U UTL TL TTL T = Utara = Utara Timur Laut = Timur Laut = Timur Timur Laut = Timur : 0 atau 360 : 22,5 : 45 : 67,5 : 90 : 112,5

TMG = Timur Menenggara

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

54

. . .

TG S SBD BD B BBL BL UBL

= Tenggara = Selatan = Selatan Barat Daya = Barat daya = Barat = Barat Barat Laut = Barat Laut = Utara Barat Laut : 337,5

: 135 : 157,5 : 180 : 202,5 : 225 : 247,5 : 270 : 292,5 : 315

SMG = Selatan Menenggara

BBD = Barat Barat Daya

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

55

. . .

4.16

PPPK / PPGD Keterampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan

dan Pengetahuian praktis tentang Kesehatan merupakan alata pendidikan baghi para pramuka sesuai dan selaras dengan perkembangannya agar mam[pu menjaga kesehatan dirinya dan keluarga serta lingkungannya, dan mempunyai kemampuan yang mantap untuk menolong orang lain yang mengalami kecelakaan. 1. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K). a. P3K bagi pasien yang berhenti bernafas Kalau seseorang tiba - tiba nafasnya berhenti apapun latar belakangnya, harus segera dilakukan nafas buatan. Cara yang paling praktis dan efisien untuk menyelamatkan nyawa orang tersebut adalah dengan meniupkan nafas ke paru paru korban. Langkah langkah pertolongan dengan nafas dari mulut ke mulut atau hidung: 1.) kepala korban diletakkan dengan posisi dagu mendongak ke atas. 2.) Rahang ditarik sampai mulut terbuka 3.) Penolong membuka mulut lebar lebar dan ditempelkan ke mulut korban rapat rapat. Dan pencet (tutup) hidung korban dengan pipi atau dapat dengan cara menutup mulut korban rapat rapat. Selanjutnya penolong menempelkan mulut korban ke hidung dan meniupnya. 4.) Tiupkan ke mulut atau hidung korban, kepada : a. orang dewasa secara teratur dan kuat ditiupkan sebanyak 12 kali permenit. b. Anak anak ditiupkan 20 kali permenit b. P3K bagi korban sengatan listrik 1.) penolong hendaknya berdiri di atas karet/ karton / papan/ karpet yang keadaannya kering. 2.) Gunakan tongkat atau papan kering untuk menarik atau mendorong aliran listrik yang menempel pada tubuh korban. 3.) Setelah kontak aliran listrik tidak ada lagi, selanjutnya jika korban sadar maka berikan air putih dan tenangkan, jika

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

56

. . .

korban pingsan segera lakukan nafas buatan sampai bantuan medis datang. c. P3K bagi pasien pendarahan parah 1.) Luka hendaknya ditutup kain kasa kompres steril, selanjutnya kompres kain tersebut dengan tekanan kuat hingga pendarahan berhenti. Untuk menutup luka biasa kita gunakan kain yang bersih dan steril. Apabila tidak ada kain yang mendukung, maka gunakan kain seadanya dari pada pendarahan terus mengalir. 2.) Luka yang sedang berdarah tidak boleh tidak boleh langsung dibersihkan karena pendarahan akan membersihkan luka itu sendiri ; yang boleh dibersihkan adalah kulit sisekitar luka dengan air sabun atau air ledeng biasa atau yang sudah dimasak 3.) Pada semua kasus pendarahan serius, penderita pada posisi yang paling menyenangkan dan semua yang mengikat pada tubuh harus dilepaskan termasuk ikat pinggang. d. Pertolongan Pertama Mengurangi Shok 1.) Setiap kecelakaan, kebakaran dan keracunan parah seringkali menimbulkan gangguan shok pada korban baik ringan hingga parah. Sebab shok merupakan reaksi tubuh yang ditandai oleh melambatnya atau terhentinya peredaran darah dan berakibat penurunan persediaan darah pada organ organ penting. 2.) Tanda tanda shok a. denyut nadi cepat tapi lemah. b. Merasa lemas c. Muka pucat d. Kulit dingin di kening dan telapak tangan kadang kadang pasien menggigil e. Merasa haus f. Merasa mual g. Nafas tidak teratur h. Tekanan darah sangat rendah

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

57

. . .

3.) Pertolongan pertama mengurangi shok antara lain dilakukan dengan cara : a. menghentikan pendarahan b. meniadakan hambatan hambatan pada saluran nafas c. memberi nafas buatan d. menyelimuti dan meletakkan penderita pada posisi yang paling menyenangkan dan nyaman. 4.) Langkah langkah pelaksanaan pertolongan pertama mengurangi shok: a. baringkan korban dengan posisi kepala sama datar atau lebih rendah dari tubuh dengan tujuan untuk menambah aliran darah ke jantung dan otak. Bila kaki tidak patah, tungkai dapat ditinggikan 30 45 cm di atas posisi kepala. b. Selimuti pasien dan hindarkan dari lantai serta udara dingin c. Usahakan pasien tidak melihat lukanya. d. Pasien atau penderita yang sadar, tidak mengalami muntah dan luka di perut dapat diberi larutan shok yang terdiri dari: 1.) satu sendok teh garam dapur 2.) setengah sendok the tepung soda kue 3.) empat lima gelas air putih 4.) bisa juga ditambah air kelapa atau kopi kental atau teh. e. Perlakukan pasien dengan lembah lembut sebab rasa nyeri akibat penanganan yang kasar dapat menimbulkan shok yang lebih parah. f. Segera hubungi tim medis atau dokter e. P3K Patah Tulang 1.) Tanda tanda Patah Tulang a. penderita tidak dapat menggerakkan bagian yang patah b. bentuk bagian yang patah tampak tidak normal c. ada rasa nyeri kalau digerakkan d. kulit tidak terasa kalau tidak disentuh e. pembengkakan dan warna biru disekitar kulit yang luka 2.) pedoman umum pertolongan pertama terhadap patah tulang a. sebaiknya jangan menggerakkan atau mengganggu pasien. Tunggun saja tim medis atau dokter datang.

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

58

. . .

b. Jika korban harus dipindahkan karena tempat yang membahayakan, pindahkan korban dengan cara menarik tungkai atau ketiaknya, sedang tarikannya harus searah dengan sumbu panjang badan. c. Kemudian lakukan pemeriksaan pada luka luka lainnya: hentikan pendarahan serius yang terjadi. Usahakan korban terhindar dari hambatan pernafasan Upayakan sirkulasi udara tetap lancer Jika diperlukan berikan nafas buatan Jangan meletakkan bantal di bawah kepala, melinkan di samping kanan- kiri kepala agar leher tidak bergerak. d. Kalau bantuan medis xterlambat sedangkan penderita harus diangkat Pasanglah jangan selalu mencoba bidai memperbaki letak tulang. atau sebelum menggerakkan

memindahkan korban.

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

59

. . .

3.) Macam macam Patah Tulang dan Pertolongannya. A. Patah Pergelangan Tangan letakkan perlahan lengan tersebut ke dada hingga lengan membentuk sudut 90 derajat dengan lengan atas sedang dua telapak pembelat satu bagian tanagan rata di dada. Siapkan kain untuk (bidai) yang dilengkapi pengempuk; mebidai

dalam dan sisanya untuk membidai bagian luar. Usahakan merentang sampai jemari Ikatlah tersebut kedua dengan bidai dua ke dari bidai siku punggung

mitela satu ikatan di atas tulang yang patah dan ikatan Aturlah tangan ke yang lain di bawahnya gendongan leher

sedemikan rupa sehingga ketinggian ujung ujung jari hanya 7,5 10 cm dari siku B. Patah Tulang Lengan Atas (Siku ke Bahu) letakkan tangan perlahan lahan hingga ke tubuh dalam posisi sealamiah mungkin letakkan lengan bawah di dada dengan telapak tangan menempel perut

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

60

. . .

pasang satu bidai yang sudah bahan empuk di sebelah lengan luar dan ikatlah dengan dua carik mitela di atas dan di bawah bagian yang patah buatlah gendongan ke leher, tempelkan lengan atas yang patah ke tubuh dengan handuk atau kain yang melingkari dada dan belatan bidai.

C. Patah Tulang lengan Bawah Letakkan bidai berlapis di bawah telapak tangan dari dekat siku sampai lewat ujung jemari.

D. Patah Tulang Paha Patah tulang paha sangat berbahaya, atasi shok yang diakibatkan terlebih dulu dan panggil tim dokter Luruskan tungkai dan tarik ke posisi normal Siapkan 7 pembalut panjang dan lebar Gunakan dua bidai papan lebar 10 15 cm yang dilapisi kain empuk Panjang bidai bagian luar harus membentang dari ketiak sampai di bawah lututsedangkan bidai untuk bagian dalam harus merentang dari pangkal paha sampai bawah lutut

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

61

. . .

f. Pembalut dan pembalutan 1.) Pembalut Macam macam Pembalut: pembalut segi tiga (mitela) Terbuat dari kain yang tidak berkapur, kelihatannya tipis, sifatnya lemas tapi keadaannya kuat dan mudah dilipat.

90 cm

62,5 cm

125 cm

Pembalut Plester Pembalut pita bergetah dapat digunakan untuk merekatkan kain kasa berlipat pada kulit. Balutan penarik (tulang patah, sendi paha / lutut meradang) Fiksasi (tulang iga patah yang tidak menembus kulit) Beanton (al;at untuk merapatkan kedua belah pinggir luka agar lekas tertutup) Pembalut Pita / gulung Pembalut pita biasanya terdiri dari bermacam bahan dan bentuknya berbeda pula. Dalam P3K biasanya digunakan pembalut kain putih yang berbahan mori dengan berbagai ukuran sesuai penggunaannya. Misalnya, ukuran 6 cm umntuk luka dijari, 6 10 cm untuk luka dip aha. Biasanya panjang pembalut pita sampai 6 meter.

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

62

. . .

Pembalut kepala satu

Pembalut kepala tiga

Pembalut kepala dua

Pembalut Cepat Pembalut ini siap pakai. Terditi dari lapisan kasa yang steril dan pembalut gulung. Pembalut cepat dipasang secepat mungkin pada luka untuk mencegah infeksi. Memasang pembalut cepat harus mendapat perhatian khusus.

2.) Pembalutan a. b. c. d. e. f. pembalutan segi tiga pada kepala kening pembalutan segi tiga untuk ujung tangan atau kaki pembungkus segi tiga untuk membuat gendongan tangan membalut telapak tangan dengan pembalut dasi pembalutan spiral pada tangan pembalutan dengan perban membentuk angka delapan ke tangan atau pergelangan yang cedera

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

63

. . .

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

64

. . .

BANTUAN HIDUP DASAR - Basic Life Support Keadaan darurat yang mengancam nyawa bisa terjadi sewaktu-waktu dan di mana pun. Kondisi ini memerlukan bantuan hidup dasar. Bantuan hidup dasar adalah usaha untuk mempertahankan kehidupan saat penderita mengalami keadaan yang mengancam nyawa. Melakukan bantuan ini kita tidak mempergunakan cairan, obat ataupun terapi kejut listrik. Bantuan Hidup Dasar atau yang disingkat BHD ini harus dapat dipahami dan dilaksanakan oleh seluruh lapisan masyarakat dan tidak terbatas kepada petugas paramedik atau tim medis. Ketika melaksanakan BHD ini kita berpacu dengan waktu, sebab korban yang akan kita tolong dalam keadaan terancam nyawanya. Oleh karena itu, pertolongan pertama yang dilakukan oleh penolong yang pertama kali melihat korban sangat dibutuhkan sebelum paramedis atau tim medis tiba di lapangan. Jadi, jangan lagi beranggapan bahwa dalam melakukan pertolongan kita berprinsip bagaimana caranya membawa korban segera ke RS, tetapi bagaimana caranya kita mempertahankan jiwa korban tersebut sampai bantuan lebih lanjut datang. Waktu sangat penting dalam melakukan bantuan hidup dasar. Otak dan jantung bila tidak mendapat oksigen lebih dari 6 - 10 menit akan mengalami kematian, sehingga korban tersebut dapat mati. Bantuan Hidup Dasar merupakan beberapa cara sederhana yang dapat mempertahankan hidup seseorang untuk sementara. Intinya adalah bagaimana menguasai dan membebaskan jalan napas, bagaimana membantu mengalirkan darah ke tempat yang penting dalam tubuh, sehingga pasokan oksigen ke otak terjaga untuk mencegah terjadinya kematian sel otak. Pengertian mati klinis dan mati biologis Mati klinis : Tidak ditemukan adanya pernapasan dan denyut nadi, bersifat reversibel, penderita punya kesempatan waktu 4-6 menit untuk dilakukan resusitasi tanpa kerusakan otak. Mati biologis : Biasanya terjadi dalam waktu 8-10 menit dari henti jantung, dimulai dengan kematian sel otak, bersifat irreversibel. ( kecuali berada di suhu yang ekstrim dingin, pernah dilaporkan melakukan resusitasi selama 1 jam/ lebih dan berhasil ). Tanda-tanda pasti mati : a. Lebam mayat

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

65

. . .

b. Kaku mayat c. Pembusukan d. Tanda lainnya : cedera mematikan. PELAKSANAAN Komponen BLS ( Basic Life Support ) a. D (Danger) : Electricity, Traffic, Falling objects, and Chemicals b. R (Respone) : Suara dan nyeri c. S (Shout for help) d. A (Airway Control) : penguasan jalan napas e. B (Breathing Support) : bantuan pernapasan f. C (Circulatory Suport) : bantuan sirkulasi (pijatan jantung luar) dan menghentikan perdarahan besar. Cara memeriksa napas A. Dengan cara LDR ( lihat, dengar, rasakan ) selama 3-5 detik. B. LOOKing for chest and/or abdominal movement,

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

66

. . .

Penyebab utama sumbatan jalan nafas


Lidah Benda asing

Membersihkan jalan napas


Reposisi Sapuan jari

Cara membuka jalan napas


Teknik angkat dagu-tekan dahi (bila tidak ada trauma kepala,leher, tulang belakang). Perasat pendorongan rahang bawah (jaw thrust maneuver) Untuk kasus trauma leher

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

67

. . .

Teknik bantuan pernapasan


Mouth to mouth ventilation ( 12 kali / menit ) dengan Head tilt and chin lift Maneuver or Jaw Thrust Maneuver Chest compression / Resusitasi Jantung Paru (dengan kedalam 1 1/2 2 inci dinding dada) dengan frekwensi 30 : 2 ( 30 tekanan dada dan 2 bantuan nafas efektif

Perhatikan tangan ada jari-jari yang digunakan untuk menutup hidung.

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

68

. . .

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

69

. . .

Berikut tabel urutan langkah dalam melakukan BHD

o Hal Yang Perlu Dicermati

Panggil bantuan

- Warga Sekitar - Ambulan dan tenaga medis

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

70

. . .

- Polisi ( bila memang diperlukan )

Perkecil Resiko terjadinya kecelakaan susulan dari penyebab terjadinya kecelakaan

Jauhkan

- Kecelakaan lalu lintas - Perkecil resiko terjadinya kebakaran dengan mematikan stater / kunci kontak. - Memasang segitiga pengaman atau tunjuk beberapa orang untuk mengatur lalu lintas. - Kebakaran - Sengatan listrik - Gigitan binatang - Tenggelam

Urutan Kejadian ; Bagaimana Kecelakaan Terjadi?, Tanyakan pada korban dan saksi mata . Gejala; Dengar baik-baik segala ucapan korban, apakah ia merasa sakit? Lihat secara jelas, bagian tubuh mana yang mengalami pendarahan? Dapatkah digerakkan ? Tanda-Tanda; Periksa korban dari ujung kepala hingga kaki dengan cermat, bandingkan ke dua sisi badan korban. Adakah kejanggalan yang terlihat atau teraba? Catat dan ingat semua informasi yang didapat untuk selanjutnya diberikan kepada tim medis.

Bahaya bagi penolong dalam pemberian napas dari mulut ke mulut


Penyebaran penyakit Kontaminasi bahan kimia Muntahan penderita

Kesalahan pada RJP dan akibatnya KESALAHAN AKIBAT Penderita tdk berbaring pd bidang PJL kurang efektif keras Penderita tidak horisontal Bila kepala lbh tinggi, darah yg ke otak berkurang Tekan dahi angkat dagu, kurang Jalan napas terganggu baik Kebocoran saat melakukan napas Napas buatan tidak efektif buatan Lubang hidung kurang tertutup Napas buatan tidak efektif rapat dan mulut penderita kurang
K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

71

. . .

terbuka saat pernapasan buatan Tekanan terlalu dalam/ terlalu Patah tulang, luka dalam parucepat paru Rasio PJL dan napas buatan tidak Oksigenasi darah kurang baik Keadaan dimana tindakan RJP di hentikan

Penderita pulih kembali Penolong kelelahan Diambil alih oleh tenaga yang sama atau yang lebih terlatih Jika ada tanda pasti mati

Macam komplikasi yang dapat terjadi pada RJP


Patah tulang dada/ iga Bocornya paru-paru ( pneumothorak) Perdarahan dalam paru-paru/ rongga dada ( hemothorak ) Luka dan memar pada paru-paru Robekan pada hati

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

72

. . .

4.17

Sandi Huruf sandi merupakan huruf atau susunan huruf yang

bersifat rahasia dan sukar dipecahkan oleh orang yang belum pernah mempelajarinya. Huruf sandi bermacam macam dengan kunci pemecahan yang berbeda perlu kita ketahui, khususnya bagi pramuka penggalang yang dalam setiap kegiatannya tidak lepas dari memecahkan sandi yang ditugaskan oleh pembinanya. Berikut ini adalah beberapa huruf sandi yang kerap digunakan : 1. Sandi Kotak I A B. G H. M N. C D. I J. O P. E F. K L. Q R.

S T. Y Z. W X. U V.

Contoh Sandi :

Dibaca : PRAMUKA 2. Sandi Kotak II A B. C.. J K. L.. S T. U.. D E. F.. M N. O.. V W. X.. G H. I.. P Q. R.. Y Z.

Contoh Sandi :

Dibaca : PENGGALANG

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

73

. . .

3. Sandi Angka Huruf atau abjad diganti dengan angka 0 - 25 (angka dapat diganti dengan angka yang lain missal, 1 - 26). Contoh: 6.4.17.0.10.0.13 15.17.0.12.20.10.0 Dibaca : GERAKAN PRAMUKA 4. Sandi AND Kunci dari asandi ini adalah setiap huruf yang ditulis diberi imbuhan ANDyang terangkai dalam satu kata. Huruf yang dibbaca adalah selain kata AND. Untuk jelasnya perhatikan contoh di bawah ini : ANDA KANDU ANDA DANDA DANDI SANDI NANDI Dibaca : A-KU-A-DADI-SI-NI AKU ADA DISINI 5. Sandi Rumput Diambil atau berdasarkan isyarat Morse, tetapi penulisnya tetapi penulisan huruf yang berupa strip dan titik diganti gambar rumput. Untuk titik rumput pendek dan strip ditulis rumput panjang. Contoh : Huruf morse :

/ .-/ -.-/ ..-//

Dengan sandi rumput di tulis :

Dibaca : SAKU 6. Sandi paku Sandi ini merupakan kebalikan dari sandi rumput. Contohnya :

Dibaca : PANAS

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

74

. . .

7. Sandi Telegraf cara pemecahan sandi ini juga berdasarkan sandi morse. Strip diganti huruf tinggi sedangkan titik diganti dengan huruf pendek. Dan huruf pengganti adalah bebas. Contoh :

-/ .-/ -.-/ ..-//


Ditulis :

Roni, ok, kol, mik. Dibaca :BAKU 8. Sandi Kimia Juga berpedoman pada sandi morse, hanya saja untuk strip diganti dengan huruf mati dan titik diganti dengan huruf hidup. Contohnya :

-../ .-/ -.-/ ..-//


Ditulis : CaO, aL, PbM, auM Dibaca : DAKU 9. Sandi Naik Turun/ Ular II Membuat dan membacanya : Pergi Kepos Tiga Ikuti Membacanya ; Pergi ke pos tiga ikuti jalan sisa minyak arah timur laut. Perhatikan banyak rintangan, semoga selamat. 10. Sandi Ular Cara membuat atau membaca : G J A A H A M D Y A E S Dibaca : GAJAH MADA YES arah minyak sisa jalan timur laut perhatian banyak selamat semoga dijalan rintangan

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

75

. . .

11. Sandi Napoleon Sandi ini cara memecahkannya adalah : Soal K A M I P R A M U K A APAISENODNI N T A N G P U T U S A E M M A L A D I D A S N G H A D A P I K E S X X X X X U K A R A N 12. Sandi Berpangkat 13. Sandi Mata Angin / Pedoman

14. Sandi Jam 15. Sandi Arab

16. Sandi A=Z 17. Sandi A=N

18. Sandi Dua Perkataan / Koordinat 19. Sandi Kaca / Cermin 20. Sandi Bunga

21. Sandi Ikan 22. Sandi Tanggal Sandi Tanggal /

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

76

. . .

23. Sandi Kanji 24. Sandi Demokrasi 25. Sandi Bintang 26. Sandi Semaphore Angka 27. Sandi Semaphore Sudut 28. Sandi gambar 29. Sandi Datar 30. Sandi Huruf Depan 31. Sandi Huruf Kecil (Si Kecil Berjasa) 32. Sandi Aljabar

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

77

. . .

4.18

Tali - Temali Tali temali merupakan salah

satu cabang ilmu pionering. Dalam versi bahasa Inggris pionering memiliki arti kecakapan merintis jalan, membuka jalan baru yang tidak dikenal sebelumnya. Tali temali adalah keterampilan dengan menggunakan dasar tali yang dikelompokkan dalam simpul dan ikatan. Berikut ini akan dijelaskan jeis atau macam macam simpuil dalam tali temali. A. Simpul Ujung Tali atau Menusuk Tali Simpul ini digunakan supaya pintalan tali tidak terlepas atau tidak terurai. B. Simpul Mati Gunanya untuk menyambung dua utas tali yang sama besarnya atau segemang.

C. Simpul Mati Palsu Untuk menyambung dua utas yang sama besarnya tapi setelah disimpul susah dilepaskan. D. Simpul Delapan Gunanya untuk membuat tangga dengan satu tali E. Simpul Anyam Untuk menyambung dua tali yang tidak sama besarnya dalam kondisi kering.
K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

78

. . .

F. Simpul Anyam Berganda Untuk menyambung dua tali yang tidak sama besarnya dalam kondisi basah atau kering. G. Simpul Erat atau Tambat Untuk memulai suatu ikatan H. Simpul Jangkar Untuk membuat tandu darurat. I. Simpul Pangkal Untuk permulaan ikatan.

J. Simpul Tiang atau Laso Untuk mengikat leher binatang agar tidak terjerat dan masih dalam keadaan bebas. K. Simpul Penarik Sebagai pegangan untuk menarik benda yang besar dan berat. L. Simpul Tarik Untuk menuruni tebing atau pohom dan tidak akan kembali. M. Simpul Gulung Diikatkan pada tali penarik agar orang lain bias membantu menarik N. Simpul Kursi atau Tiang Berganda Untuk mengangkat dan menurunkan orang atau barang.

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

79

. . .

O. Simpul Kembar Untuk menyambung dua tali sama besar dan dalam keadaan licin atau basah. P. Simpul Gajah Mada Untuk membuat ikatan kaki tiga.

Q. Simpul Nelayan atau Pemukat Untuk menarik balok kayu yang besar R. Simpul Hidup Untuk mengikat tiang dan mudah dibuka lagi S. Simpul Hidup Berganda Untuk mengankat tiang atau balok T. Simpul tetap Untuk mengikat tali pada tiang lebih lama. Sementara Ikatan terapat beberapa macam pula, yaitu : A. Ikatan Palang Untuk membentuk palanmg yang bersudut 90 derajat. B. Ikatan Silang Untuk membentuk tongkat bersilangan dan talinya membentuk diagonal. C. Ikatan Kaki Tiga Dapat digunakan dengan ikatan bentuk delapan atau dapat dimulai dengan simpul gajah mada. D. Ikatan Canggah Untuk menyambung dua buah tongkat untuk membentuk 180 derajat

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

80

. . .

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

81

. . .

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

82

. . .

Bab IV MODUL KEGIATAN

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

83

. . .

t Book BUKU PEDOMAN KEPRAMUKAAN TINGKAT PENGGALANG Oleh : Sangga Xs Ambalan Gajah Mada Gudep 01. 145 146 SMK Negeri 1 Kediri

IV.

MODUL KEGIATAN

4.1 Berkemah Berkemah mempunyai arti hidup di luar rumah dalam beberapa waktu, dengan menggunakan tenda dan alat alat yang sederhana serta cara dan tujuan yang benar. Banyak orang beranggapan bahwa berkemah itu mudah. Asal ada biayanya, peserta dan tempat yang diyuju sudah cukup tanpa memperhatikan hal teknis yangsebenarnya sangat berpengaruh pada keselamatan dan kelancaran berkemah.

Berkemah merupakan salah satu berntuk kegiatn penerapan kepramukaan yang mendorong peserta didik untuk introspeksi sehingga menyadari tentang diri pribadinya yang berkatian dengan PDMPK. Berkemah dapat dikatakan efektif apabila : a. mudah, manfaat dan murah (3M) b. dilaksanakan dengan PDMPK c. dilaksanakan untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan d. dilaksanakan dengan m,emperhatikan keselamatan dan keamanan, disiplin dan menjaga serta memelihara lingkungan dan taata cara perkemahan pramuka.

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

84

. . .

Berkemah adalah kegiatan yang bersifat edukatif yang dilaksanakan di alam terbuka dengan semi rekreasi dan secara interaktif berdasarkan PDMPK dan Sistem Among untuk mencapai sasaran dan tujuan pendidikan. Tujuan dan Sasaran dari kegiatan perkemahan di antaranya adalah : a. meningkatkan keyakinan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa b. membina mental dan kepercayaan kepada diri sendiri c. meningkatkan kesehatan dan daya tahan tubuh d. meningkatkan daya kreasi, kjetangkasan dan keterampilan e. membina kerjasama, gotong royong dan kerukunan f. melatih hidup bersahaja dan berswasembada g. menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman h. meningkatkan rasa cinta tanah air i. menumbuhkan kesadaran untuk meningkatkan pengabdian dan baktinya pada tanah air dan bangsa. Agar berfungsi sebagai media pendidikan, kita hendakanya memperhatikan hal hal sebagai berikut: a. adanya program kegiatan yang dipersiapkan dengan baik b. pemilihan lokasi yang tepat c. pengaturan lokasi atau bumi perkemahan d. perlengkapan perkemahan yang memadai e. menejemen dan mekanisasi kegiatan yang baik Macam Macam Perkemahan Terdapat beberapa macam perkemahan berdasarkan tujuan dan sasaran berkemah, yaitu : a. perkemahan bakti, contoh perkemahan wira karya b. perkemahan ilmiah, yaitu untuk penelitian, pengumpulan data dan informasi c. perkemahan rekreasi d. perkemahan pendidikan untuk melatih watak, keterampilan pengetahuan dan berorganisasi

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

85

. . .

e. perkenalan social untuk mengetahi daerah lain f. dll, Sedang ditinjau dari lamanya waktu yang diguanakan berkemah adalah : a. perkemahan sehari b. perkemahan tertap yang dilakukan beberapa hari di suatu tempat c. perkemahan safari d. mengembara e. perkemahan sabtu minggu (persami) Pemilihan tempat berkemah a. tanahnya rata atau sedikit miring dan berumpu b. terdpat pohon pelindung c. terdapat saluran pembuangan air d. dekat dengan sumber air untuk MCK e. pemandangan alam yang menarik dan tidak terhalang f. terdapat arena untuk bertualang g. keamanan terjamin h. tidak terlalu dekat dengan perkampungan dan jalan raya i. tidak terlalu jauh dari pasar, pos kesehatan pos keamanan dan fasilitas umum lainnya. Kegiatan dalam Perkemahan a. acara kegiatan dal;amn perkemahan antara lain : 1.) kegiatan persaudaraan 2.) kegiatan penjelajahan 3.) kegiatan lintas alam 4.) bhakti masyarakat 5.) olah raga 6.) seni budaya 7.) pengetahuan / teknologi/ teknik kepramukaan 8.) kemasyarakatan 9.) keagamaan Pelaksanaan Kegiatan Perkemahan

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

86

. . .

a. pesiapankegiatan berkemah harus merupakan putusan dewan satuan (perindukan, pasukan, ambalan, racana) 1.) penetuan waktu, tempat tujuan dan biaya 2.) pengadaan peralatan dan perbekalan 3.) peninjauan tempat berkemah 4.) ijin orang tua peserta didik dan kepada pemerintah setempat 5.) pembentukan panitia pelaksanaan 6.) penyusunan acara perkemahan b. pelaksanaan 1.) kegiatan hendaknya diusahakan menurut rencana dan disesuaikan dengan tujuan perkemahan 2.) pelaksanaan harus sesuai dengan kemampuan peserta didik 3.) tersedia acara pengganti dan tambahan untuk memberi kesibukan untuk waktu luang 4.) setiap kegiatan hendaknya selalu memperhatikan factor keamanan dan keselamatan peserta 5.) setelah perkemahan usai, lokasi perkemahan harus bersih dan tidak terkesan baru saja digunakan berkemah 6.) perlengkapan pribadi regu sesuai dengan situasi dan kondisi perkemhan c. kegiatan berkemah untuk pramuka penegak dan pandega dapat dilakukan oleh seorang atau sangga atau reka, namun harus tetap memperhatikan ketentuan dan prosedur d. evaluasi evaluasi pelaksanaan perkemahan diperlukan sebagai bahan pertimbangan untuk menyusun perencanaan perkemahan di masa mendatang. Hal yang perlu dievaluasi : 1.) prestasi peserta didik selama berkemah 2.) perubahan sikap terhadap peserta perkemahan 3.) kesehatan 4.) kekurangan yang ditemukan selama berkemah Teknik Berkemah

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

87

. . .

Berkemah tidak asal memasang tenda sesuka peserta, perlu cara pemasangan tenda dan pemilihan tempat yang tepat untuk berkemah. 1. memasang tenda a. pasanglah tenda dengan pintu tidak menghadap ke arah datangnya angina b. tiang tenda dipasang di luar ujung tenda c. jangan memasang tenda di bawah pohon yang menjulang tinggi d. pilih tempat memasang tenda yang pintunya menghadap arah datangnya matahari terbit, sehingga tenda cukup mendapat sinar matahari 2. susunan tenda dan peralatannya A H Tenda Barang I Rak Piring C

Tenda Dapur

Tenda Tidur Tenda Makan D

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

88

. . .

Keterangan : A = Tempat Sampah Basah B = Tempat Sampah Kering C = Tiang Jemuran D = Tempat Topi / Hasduk ` E = Dekorasi Bendera Regu F = Tiang Bendera Merah Putih 3. ikatan tali

G = Pintu Masuk Depan H = Pintu Belakang I = Rak Sepatu

untuk mengantisipasiperubahan cuaca yang dating secara mendadak, ikatan tali pada tenda yang dipasang haruslah memenuhi syarat syarat : a. ikatan pada pasak tenda harus mudah dibuka dan dipasang kembalui b. penggunaan simpul pangkal lebih cocok 4. selokan sekeliling tenda a. galilah selokan di sekeliling tenda jika berkemah pada musim penghujan b. tanah galian ditumpuk di dalam sehingga tidak perlu menggali terlalu dalam c. jika perlu taburkan garam atau pasang tali ijuk pada sekeliling selokan untuk mencehgah ular masuk ke dalam tenda 5. gapura dan pagar regu a. pintu gapura berfungsi sebagai pintu pagar halaman sebab itu : 1. ketuklah pintu bila berkunjung ke tenda regu lain 2. cantumkan nama regu, nama pinru, wakil dan anggota regu pada pintui gapura b. pagar batas merupakan batas tanggung jawab setiap regu untuk itu: 1. keluar atau masuk perkemahan harus melalui pintu gapura 2. arena dalam batas pagar harus dibersihkan agar sampah tidak menumpuk Tata Tertib Perkemahan Agar acara selama perkemahan berlangsung lancer, perlu disusun tata tertib yang harus dipatuhi semua peserta perkemahan. Peratuaran tersebut mencangkup antaara lain :

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

89

. . .

1. kesopanan berpakaian 2. peralatan berkemah 3. kebersihan area tenda 4. toleransi beragama dan ketertiban beribadah 5. kegiatan 6. system satuan terpisah Tanda tanda Alam Beberapa tanda alam yang perlu kita ketahui adalah : 1. Kabut bila terdapat kabut tipis dan merata yang membumbung tinggi ke atasmenndakan cuaca akan selalu baik jika ada kabut di atas lembah di pagi hari pertanda cuaca baik jika ada kabut di atas gunung gunung menandakan akan turun hujan jika udara sejuk dan ada embun dipagi hari `menandakan bahwa cuca baik jika udara panas dan kering di pagi hari biasanya akan ada turun hujan di sing hari 2. Awan jika langit diliputi awan tebal dan gelap menandakan akan turun hujan jika di malam hari langit ditutupi awan kemudian mu;lai terang di pagi hari menandakan cuaca baik cuaca yang terang benderang di pagihari pertanda buruk bagi hari itu bila hari kemarin turun hujan 3. Matahari bila saat matahari terbit ada garis garis awan yang kehitaman berarti akan turun hujan, jika awan berwarna bersih dan terang pertanda cuaca baik jika matahari terbenam dengan warna kekuning kuningan atau oranye pertanda akan turun hujan, jika berwarna merah muda pertanda cuaca baik warna merah pada matahari terbenam berarti akan terjadi angina yang cukup kencang
K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

90

. . .

4. Bintang bila malam hari bintang terlihat terang berarti cuaca cerah, jika cahayanya Nampak suram atau tertutup awan pertanda cuaca kurang baik 5. Bulan bulan terlihat terang menandakan cuaca baik, namun akan menandakan cuaca akan hujan jika diselimuti awan. Jika ada lingkaran putih (halo) di sekitar bulan menandakan tidak ada ketentuan cuaca malam itu. 6. Asap Apabila asap melambung tinggi dan tegak lurus maka menandakan cuaca akan tetap baik. Jika asap naiknya mendatar dengan rendah menandakan cuaca buruk. 7. Binatang Contoh : a. lebah atau tawon Pada cuaca baik lebah akan berterbangan jauh dari sarangnya sehingga sarangnya kosong. b. lintah Lintah digunakan sebagi barometer sederhana. Dengan cara memasukkannya ke dalam gelas berisi air, apabila lintah melekat pada gelas di atas permukaan air maka menandakan cuaca akan baik. Sebaliknya jika di dasar gelas dalam waktu yang lama berarti cuaca akan buruk dalam kurun waktu yang cukup lama, akan tetapi jika lintah merekat erat pada gelas dan ekornya digerak gerakkan maka akan datang badai topan. c. ikan Ikan akan melompat - lompat di atas permukaan aor jika cuaca akan buruk atau hujan. d. Burung kepinis Burung kepinis akan terbang tinggi jika cuaca baik. Bila jika burung tinggal di dalam sangkarnya berarti cuaca juga buruk. e. kelelawar

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

91

. . .

Kelelawar akan terbang mulai senja hari jika cuaca baik pada malam hari. f. burung gagak Jika hujan akan turun maka gagak akan berterbangan di atas sangkarnya. Tanda tanda Lain jika Cuaca Buruk 1. Kucing akan duduk membelakangi api sambil mengusap kepalanya dengan kaki yang dibasahi liur. 2. bila anjing menggali tanah atau menembunyikan tulang 3. burung burang membasahi bulu sayap dengan paruh 4. bila bunga berbau semerbak sekali 5. burung burung terbang menuju daratan

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

92

. . .

4.2 Scouting Skill Keterampilan kepramukaan merupakan keterampilan yang didapat seorang pramuka dari kegiatan kepramukaan yang diikutinya : keterampilan kepramukaan selalu siap untuk dimanfaatkan sewaktu waktu untuk menghadapi tantangan. Keterampilan kepramukaan dapat digolongkan sebagi berikut: A. keterampilan Spiritual ialah keterampilan sikap dan perilaku seorang pramuka yang dalam keseharian mencerminkan perwujudan : 1.) pengamalan kaidah kaidah agama ya ng dianut 2.) pengamalan PDMPK 3.) pengamalan Kode Kehormatan Gerakan Pramuka 4.) pengamalan Pancasila B. Keterampilan Emosional Ialah keterampilan menata emosi, sehingga yang bersangkutan dapat menjadi pramuka yang : 1.) cermat dalam menghadi masalah 2.) bijak dalam mengambil keputusan 3.) sabar 4.) tidak tergesa gesa dalam menentukan sikap 5.) menghormati orang lain 6.) sopan 7.) santun dalam berbicara 8.) hormat pada orang yang lebih tua C. Keterampilan Manajerial Ialah keterampilan merencanakan dan mengelola kegiatan sehungga mencapai kesuksesan. Pramuka yang memiliki keterampilan manajerial diantaranya : 1.) Kepemimpinan 2.) Perencanaan, pemrograman dan melaksanakan kegiatan 3.) Administrasi 4.) Hubungan antar insanai (relationship) 5.) Penyusunan laporan D. Keterampilan Fisik Keterampilan fisik adalah keterampilan yang secara fisik menjadi kebutuhab peserta didik bekal dalam mengatasi tantangan atau rintangan. Yang tergolong keterampilan fisik adalah :

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

93

. . .

6.) tali temali 7.) memahami peta, kompas dan cara menggunakannya 8.) isyarat dan sandi 9.) menafsir E. Keterampilan Mengenal Alam Keterampilan alam yaitu keterampilanpramuka dalam mengetahui tanda tanda alam sehingga dapat membaca cuaca dan keadaan sekitar (meramal cuaca). Yang perlu dipahami adalah tanda tanda alam yang berasaal dari kabut, matahari, awan, bulan , bintang, binatang dan gejala lain. F. Ketereampilan Sosial Keterampilan social adalh keterampilan ketereampilan yang muncul atau timbul karena dorongan kepeduliannya terhadap kebutuhan masyarakat, di antaranya : 1.) keterampilan P3K o ketermpilan tentang kesehatan lapangan o keterampilan dapur umum o keterampoilan tentang evakuasi o keterampilan tentang SAR 2.) keterampilan tentang kesehatan masyarakat 3.) keterampilan tentang pengamanabn masyarakat keterampilan pengamanan TKP keterampilan pemadam kebakaran keterampilan konservasi tanah dan air

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

94

. . .

4.3 Kegiatan Out Door (Alam Terbuka) Kegiatan di alam terbuka sebagai salah satu uinsur metode kepramukaan merupakan cara yang efektif dalam pembentukan watak dan kepribadian, pemantapan mental atau spiritual, moral, fisik, intelektual, emosional dan social peserta didik sebagai individu dan anggota masyarakat. Oleh sebab itu hendaknya kegiatan Pramuka dilaksanakan di alam terbuka. Terdapat beberapa penyebaran tentang pengertian alam terbuka, yaitu ; a. Alam (nature) adalah hutan / rimba, gunung, pegunungan, sungai, padang rumput, padang pasir, lautan, berbagai tumbuhan, binatang dan lain lain. b. Alam beserta isisnya merupakan referensi alam yang sarat materi pendidikan. Oleh karenanya Baden powel mengatakan bahwa alam adalah buku (nature book) ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dimana memiliki nilai tinggi, praktis dan murah serta tak ada yang dapat menandingi dan tamatnya. c. Alam mempunyai keanekaragaam dan kemungkinan sehingga dapat menggembleng secara total seseorang untuk dapat dengan mudah menyesuaikan diri di mana saja. Hala hal yang akan diperoleh dari kegiatan atau pendidikan luar (alam terbuka) bagi peserta didik antara lain : a. meningkatkan kesadarannya bahwa sebagai individu kita masih memerlukan bantuan orang lain. b. Terlatih untuk cepat dan tepat dalam mengatasi masalah c. Sadar bahwa dalam bergaul harus dapat menyesuaikan diri, saling menghormati, bertuikar pikiran dan tidak bertingkah semaunya sendiri. d. Sadar bahwa diperlukan belajar terus, kreatif dan inovatif. e. Timbuulnya kesadaran cinta alam, kelestarian alam dan kelestarian hidup. f. Meningkatkan kepeduliannya terhadap tanah air, bangsa dan anegara. g. Menyadari atas keagamaan Tuhan, meningkatkan IMTAQ kepada Tuhan Yang Maha Esa.

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

95

. . .

Macam Kegiatan di Alam terbuka, diantaranya : a. Permainan b. Bercerita dan Menyanyi dengan m,elibatkan alam terbuka : tumbuh tumbuhan, kehidupan binatang, gunung, laut dan sebaginya. c. Keterampilan Kepramukaan (Scouting Skill) d. Penjelajahan, lintas alam dan pengembaraan e. Penelitian f. Berkemah g. Teknologi tepat Guna h. Mengenal Flora dan Fauna serta pelestariannya

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

96

. . .

4.4 Bhakti Masyarakat Bhakti masyarakat mengandung arti mengerjakan sesuatau secara sukarela untukm kepentingan masyarakat. Salah satu janji pramuka (tri satya) berbunyi menolong sesame hidup dan Mempersiapkan diri/ikut serta membangun masyarjkat, sehingga kegiatan kepramukaan yang menjadi media

pananaman dan pengam alan Kode Kehormatan Pramuka. Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang merupakan Ba[pak Pramuka Indonesia pada World Scout Conference ke-23 di Tokyo tahun 1970 dalam prasaran beliau, beliau mengatakan : . Ikut sertanya Pramuka pramuka dalam kegiatan pembangunan bangsa adalah syarat mutlak demi kelanjutan hidup

kepramukaan sebagai organisasi dunia. Kita dapat tetap taat kepada dasar prinsip prinsip moral kepramukaan, tetapi kita harus memperbaharui acara acara kegiatan kepramukaan yang sesuai dengan aspirasi generasi muda kita dan dengan kebutuhan masyarakat kita Dengan kegiatan bhakti masyarakat diharapkan akan tercapai dua sasaran yaitu: a. menanamkan jiwa kesukarelaan untuk berbakti kepada masyarakat, lingkungan, bangsa dan bernegara serta memberikan kebanggaan kepada para pelkunya atas karya bhakti yang pernah dilakukan. b. Gerakan Pramuka mendapat simpati dan dukungan dari masyarakat. Dari sudut peserta didik, setelah mengikuti kegiatan bakti masyarakat mereka dapat : a. mem\bnemukan manfaat perlunya hidup bergotongh royong. b. Meningkatkan lingkungannya. c. Memiliki keterampilan praktis, sebagai modal dalam pengabdiannya pada masyarakat. d. Meningkatkan kemampuan di bidang kepemimpinan dan manajerial khusunya dalam hal kegiatan bakti masyarakat. e. Meningkatkan rasa percaya diri dan tangung jawabnya. f. Adanya peningkatan atas kemantapan spiritual atau mental dan moral keagamaannya, fisik, intelektual, emsional serta pematapan sosialnya. g. Tumbuh dan berkembang jiwa dan sikap kewirausahaannya. kepeduliannya terhadap masyarakat dan

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

97

. . .

Beberapa kemungkinan jenis dan macam kegiatan bakti masyarakat yang dapat dilakukan oleh para pramuka adalah: a. bidang kesehatan masyarakat: a. pemberantasan nyamuk b. sanitasi lingkungan c. penyelenggaraan posyandu d. penerangan gizi e. penenaman tanaman apotek hidup dan manfaatnya bagi kesehatan. b. bidang social budaya a. membelajarkan masyarakat agar melek huruf dan angka b. mengadakan pentas seni c. bidang ekonomi kerakyatan a. merintis usaha rumah (home Indiustri) sesuai dengan sumber daya alam yang tersedia di daerah tersebut. b. Memberikan penerangan dan merintis adanya koperasi d. bidang pembangunan fisik a. perbaikan jalan, jembatan, tempat ibadah, saluran pembuangan air, pembuatan saluran air bersih dll. b. Penghijauan dan pelestarian alam c. Meolong koraban bencana alam Pelaksanaan Bhakti Masyarakat Ditinjau dari bentuknya bakti masyarakat dapat dibedakan menjadi : a. Bakti Masyarakat yang dilaksanakan secara serentak oleh semua Pramuka, dilaksanakan tidak dalam perkemahan. Misalnya ; kebersihan lingkungan dan fasilitas umum yang dapat dilakukan dalam waktu singkat. b. Kegiatan yang dilaksanakan dalam berkemah, hal ini dilakukan karena objek kegiatan cukup kompleks dan bervariasi. Macam macam perkemahan bakti, dibedakan atas peserta atau pelakunya, peserta objek kegiatannya dibagi sebagai berikut: 1. perkemahan bakti penggalang 2. perkemahan bakti karya pramuka (PERTISAKA) 3. perkemahan wira karya (PW)

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

98

. . .

4.5 Pertemuan dalam Gerakan Pramuka Kegiatan kepramukaan terjadi dalam suatu pertemuan

interaktidf dan komunikatif antar peserta didik dengan pembimbing dan bantuan Pembina Pramuka. Fungsi Pertemuan a. merupakan media kegiatan pramuka dimana akan terjadi proses interaktif dan komunikatif, sehingga akan terjadi proses tukar menukar pengetahuan dan pengalaman antar mereka. b. Terciptanya media kegiatan para peserta didik dalam kegiatan yang terintegerasi dengan masyarakat. Pertemuan pertemuan dalam kepramukaan diciptakan agar selalu terjadi proses interaktif dan komunikatif yang mempunyai muatan pendidikan dengan berpegangan pengalaman PDMPK sehingga kegiatan yang dilakukan dari olrh untuk peserta didik akan dapat berjalan secara terencana, teratur dan terarah. Pertemuan dalam pramuka dilaksanakan sesuai golongan usia dan berpegangan pada satuan terpisah antara anggota putera dan puteri. Pertemuan dalam Penggalang a. pertemuan rutin di Gugus Depan masing masing. b. Pertemuan besar Pramuka Penggalang dapat diselenggarakan antara lain dalam bentuk : i. Latihan bersama ii. Perkemahan iii. Pameran hasil karya Pramuka Penggalang iv. Karya wisata atau sinau wisata Penggalang v. Pentas seni/ api unggun vi. Penjelajahan vii. Lomba tingkat regu viii. Jamboree ix. Perkemahan bakti c. Pertemuan besar penggalang diikuti oleh beberapa satuan penggalang, merupakan kegiatan yang kreatif rekreatif, riang

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

99

. . .

gembira, penuh rasa persaudaraan, perlombaan yang sehat dan sportif serta kegiatan bakti. Kegiatan dalam pertemuan pramuka disusun dengan melibatkan secara langsung peserta didik agar sesuai dengan kebutuhan mereka dan masyarakat lingkungannya, diususn secara teratur dan terarah agar : a. kegiatan beraneka ragam, menarik, membangkitkan suasana riang gembira, memuaskan dan tidak menjemukan. b. Menambah pengalaman, pengetahuan, kecakapan, keterampilan dan ketangkasan. c. Menimbulkan rasa ikut serta berbuat dan bertanggung jawab. d. Mempertebal rasa percaya diri. e. Meningkatkan daya kretifitas dan keberaniannya untuk berbuat f. Dll.

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

100

. . .

4.6 Wisata sebagai Alat Pendidikan Wisata ialah suatu kegiatan rekreatif yang menarik dan menyenangkan. Pada acara wisata para pesertanya secara bersama sama menuju ke obyek/sasaran wisata yang menawan dan memiliki keunikan serta keistimewaan, diantaranya ke pantai, pegunungan ,danau ,tempat bersejarah,Dll. Kegiatan Wisata dalam kegiatan kepramukaan merupakan suatu kegiatan yang sangat menunjang proses pendidikan, karena pada kegiatan wisata akan terjadi proses : a. Suasana persaudaraan antar peserta yang sangat akrab dan saling bertenggang rasa b. Terciptanya suasana baru yang riang gembira dan bergairah c. Saling menolong d. Mendapatkan pengetahuan baru e. Tertanamnya kesan tentang obyek wisata, sehingga mendorong munculnya kreativitas peserta f. Menimbulkan peningkatan ketakwaannya kepada Tuhan YME g. Dll. Hal hal yang perlu diperhatikan agar wisata dapat berfungsi sebagai alat pendidikan ,diantaranya ialah: a. Menentukan obyek wisata yang memiliki keistimewaan b. Seandainya diikuti dengan perkemahan, carilah lokasi yang syarat tempat perkemahan c. Mempertimbangkan keselamatan dalam perjalanan d. Adanya program wisata yang tersusun rapi, baik waktu maupun sasaran wisata e. Adanya pembagian tugas dan tanggung jawab selama kegiatan wisata Agar jalannya wisata dapat berlangsung dengan baik, panitia harus mengambil langkah sebagai berikut : a. Membagi Peserta dalam kelompok kelompok b. Menyusun format observasi dan dibagikan kepada semua kelompok, untuk bahan diskusi penyusunan laporan c. Mengusahakan ijin perjalanan wisata daari Kwartir Cabang asal d. Menciptakan suasana kegembiraan dalam perjalanan

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

101

. . .

4.7 Nyanyian sebagai Alat Pendidikan Menyanyi atau nyanyian merupakan salah satu kegiatan yang dapat mengfungsikan otak belahan kanan yang akan berdampak diantaranya memupuk kemampuan kreatif, keterampilan serta kecerdasn emosi peserta didik. Sejalan dengan hal di atas deangan menyanyi atau nyanyian secara lalamiah dalam diri kita terjadi proses kependidikan yang luar biasa. Sesuai dengan misi Gerakan Pramuka, nyanyian nyanyian yang disajikan kepada peserta didik hendaknya nyanyian yang dapat digunakan sebagai media pendidikan : a. ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa b. Jiwa cinta Tanah Air, bangsa dan NKRI c. Kepedulian terhadap masyarakat, alam dan lingkungannya d. Kepedulian kepada diri sendiri e. Rasa percaya diri, tanggung jawab dan kemandirian f. Sifat teguh memegang komitmen yang ada Sesuai dengan perkembangan jiwa dan golongan usia yang ada pada peserta didik, hendaklah nuansa yang disajikan dibnedakan sebagai berikut : a. Pramuka Siaga bersifat gembira, singkat dan sederhana b. Pramuka Penggalang bernuansa bersemangat, patriotis, unik, gembira, pantang menyerah. c. Pramuka Penegak dan Pandega bernuansa sanjungan, pujian, emosional, keharmonisan, nyata, dan keabdian Banyak orang belum mengerti makna nyanyian dalam kepramukaan bahkan banyak pula yang mencemooh Apa itu Kepramukaan, mereka hanya bertepuk dan bernyanyi saja.

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

102

. . .

4.8 Cara Menyelesaikan dan mendapatkan SKU, SKK dan SPG Golongan Penggalang Syarat Kecakapan Umum (SKU) SKU Penggalang terdiri dari tingkatan : g. Penggalang Ramu

Terdiri dari 19 pokok kemampuan Terdiri dari 27 pokok kemampuan Terdiri dari 22 pokok kempuan

h. Penggalang Rakit

i. Pengglang Terap

SKU secara garis besar dikelompokkan menjadi : a. kemampuan pengamalan satya dan dharma pramuka b. kemampuan pemahaman AD dan ART Gerakan Pramuka c. kemampuan keterampilan kepramukaan d. kemampuan menabung e. kemampuan berperilaku agama f. kemampuan kepedulian terhadap masyarakat g. kemampuan kepedulian pada lingkungan hidup Cara menyelesaikan SKU a. SKU merupakan alat perangsang dan motivator bagi perkembangan peserta didik. b. Pembina Pramuaka Penggalang baik secara formal dan informal selalu memberi motivasi kepada peserta didik untuk menelesaikan SKU pada tingkatan sesuai situasi dan kondisi. c. Cara menguji SKU: a. Penyelesaian SKU dilaksanakan melalui ujian dengan cara informal oleh Pembina dan Pembantu Pembinanya sendiri. b. Materi apa yang diujikan, sesuai dengan permintaan atau kesiapan peserta didik dan dilakukan secara individual. c. Waktu pengujian ditentukan bersama antara peserta dan penguji(Pembina) d. Penguji berusaha agar proses ujian itu dirasakan oleh peserta didik sebagai proses pendidikan yang menyenangkan dan dapat meningkatkan pengetahuan serta pengalaman.

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

103

. . .

e. Ujian

secara

individual

ditujukan

agar

Pembina

memperhatikan batas batas kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik. f. Pembina yang menguji SKU hendaknya memperhatikan usaha dan kesungguhan yang sudah diperbuat dalam proses ujian SKU. g. Penguji membubuhkan parap pada kolom yang tersedia dalam SKU milik pramuka yang diuji, setelah ujian tersebut dinyatakan lulus. Tanda Kecakapan Umum (TKU) TKU untuk pramuka penggalang disematkan di lenmgan baju sebelah kiri (di bawah tanda regu Penggalang), dilakukan dalam suatu upacara pelantikan kenaikan tingkat. Upacara Pelantikan kenaikan tingkat pada Pramuka Penggalang dilaksanakan ketiaka kenaikan tingkat : a. dari calon pengglang menjadi Pengglang Ramu b. dari Penggalang Ramu menjadi Penggalang Rakit c. dari Penggalang Rakit menjadi Penggalang Terap Para penyandang TKU harus dapat mempertanggungjawabkan TKU yang dipunya sehingga dapat dijadikan sebagi contoh dan apabila sudah tidak mampu mempertanggung jawabkannya maka lebih baik dilepas. Syarat Kecakapan Khusus (SKK) SKK Penggalang terdiri dari tifga tingkat yaitu purwa, madya dan utama. SKK Pramuka Pengglang dibagi menjadi beberapa macam bidang, yaitu : a. Bidang Agama, mental, moral, spiritual, Kepribadian dan watak. Diantaranya ; SKK Shalat; Khatib; Qori; Muadzin; penabung b. Bidang patriotisme dan Seni Budaya c. Bidang ketangkasan dan Kesehatan d. Bidang keterampilan dan Teknik pembangunan e. Bidang Sosial, Perikemanusiaan, Gotong Royong, keterlibatan Masyarakat, Perdamaian Dunia dan Lingkungan Hidup Cara Menyelesaikan SKK Pramuka Pengglang a. Dilakukan dengan bentuk ujian b. Peserta didik memiliki sendiri macam SKK yang akan diselesaikannya.

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

104

. . .

c. Waktu ujian atas kesepakatan antara penguji dan peserta d. Penguji SKK adalah anggota Dewasa yang berkompeten dan selaras dengan SKK yang akan ditempuh sehingga penguji SKK dapat dimungkinkan adalah : a. Pembina/ pembantu Pembina b. Orang tua pramuka dengan sepengetahuan Pembina c. Seorang yang ahli dibidang SKK dengan sepengetahuan pembinanya / penguji. e. Mereka yang berhasil akan diberikan penghargaan berupa Tanda Keckapan Khusus. Tanda Kecakapan Umum (TKU) Bentuk : a. Purwa berbentuk lingkaran, diameter 2,5 cm dan berbingkai merah setebal 2 mm. b. Madya, bentuk segi empat sisi = 2,5 cm. berbingkai 2 mm dengan warna merah c. Utama, bentuk segi lima beraturan dengan sisi 2,5 cm. berbingkai merah setebal garis 2 mm. Warna Dasar a. Kuning untuk bidang Agama, mental, moral, spiritual, Kepribadian dan watak. b. Merah untuk bidang patriotisme dan Seni Budaya c. Putih untuk bidang ketangkasan dan Kesehatan d. Hijau untuk bidang keterampilan dan Teknik pembangunan e. Biru untuk bidang Sosial, Perikemanusiaan, Gotong Royong, keterlibatan Masyarakat, Perdamaian Dunia dan Lingkungan Hidup TKU dapat dicabut sewaktu waktu oleh Kwartir melalui Pembina Pramuka yang bersangkutan bila tervukti kecakapan Khusus yang dimilikinya tidak sesuai dengan SKKnya dan melanggar kode etik Pramuka. Syarat Pramuka Garuda (SPG) Seorang Pramuka Penggalang dapat ditetapkan sebagai Pramuka Garuda apabila memenuhi syarat, seperti :

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

105

. . .

d. Menjadi contoh yang baik dalam Pasukan Penggalang dan dilingkungannya sesuai isi Tri Satya dan Dasa Dharma. e. Telah menyelesaikan SKU tingkat Pengglang Terap. f. Memiliki TKK sedikitnya 10 macam dari 3 bidang TKK, sedikitnya 1 macam TKK tingkat utama dan 2 TKK tingkat Madya, yaitu :

Lima buahh TKK wajib, yang di antaranya : TKK ; P3K, Pengatur Rumah Tangga, Juru Masak, Berkemah, Penabung, Penjahit, Juru Kebun, Pengaman Kampung, Pengamat, Bidang Olah raga.

Lima buah TKK pilihan yang dapat dipilhnya antara TKK yang telah ditetapkan dengan SK Kwarnas Gerakan Pramuka.

g. Dapat menunjukkan hasta karya buatannya sendiri sedikitnya 10 macam dengan menggunakan 5 macam bahan. h. Pernah mengikuti jambore, perkemahan bhakti dan lomba tingkat. i. j. Dapat membuktikan sebagai penabung yang rajin dan teratur. Dapat menjalankan salah satu cabang olah raga misalnya atletik, renang, senam dan lain lain. k. Telah mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat. Hak dan Kewajiban a. Bagi Pramuka yang telah memenuhi SPG berhak menerima serta mengenakan Tanda Pramuka Garuda (TPG). b. Pemberian TPG dapat dilkukan melalui upacara pelantikan oleh Ketua Kwartir yang bersangkutan atau wakilnya. c. Untuk Gudep Luar Negeri pemberian TPG dapat dilakukan oleh Kepala Perwakilan Pemerintah Republik Indonesia setempat selaku Kamabigus. d. Wajib menjaga nama baik pribadi dan meningkatkan kemampuannya agar tetap menjadi teladan, baik untuk pramuka dan orang lain. e. Wajib mendorong, membantu dan menggiatkan teman teman pramuka lainnya untuk memenuhi SPG.

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

106

. . .

Tim Penilai a. Penilai seorang Pramuka Garuda adalah suatu tim yang diangkat oleh ketua Kwartir Masyarakat setempat. b. Khusus untuk Gudep di luar negeri tim penilai diangkat oleh Kamabigus c. Tim penilai dibentuk atas permintaan Pembina Gudep yang mencalonkan Pramuka Garuda. Tugas Pembina Pramuka a. setiap Pembina wajib sebagai motivator dan pembimbing b. setiap Pembina pramuka wajib memberi keterangan tertulis yang sesungguhnya tentang diri calon Pramuka Garuda kepada Tim Penilai. Cara Menilai SPG a. Tim Penilai wajib untuk memberikan penilaian terhadap: a. Keadaan lingkungan setempat b. Keadaan calon Pramuka Garuda c. Keterangan tertulis dari pihak yang bersangkutan dengan calon Pramuka Garuda. b. Penilaian atas calon Pramuka Garuda dilakukan perorangan c. Penilaian dilakukan dengan: a. Wawancara langsung b. Pengamatan langsung c. Membaca dan mendengar keterangan dari pihak ketiga d. Mengisi formulir penilaian Pramuka Garuda Tanda Pramuka Garuda (TPG) Penggalang Bentuk, warna dan Gambar a. Terbuat dari logam, berbentuk segi lima beraturan dengan panjang sisi 2,5 cm dan bingkai selebar 2 mm. b. Di tengah segi lima terdapat gambar relief seekor Garuda dengan syap tebuka, dengan lambing Gerakan Pramuka di dadanya dan sehelai pita yang digenggam oleh kedua ckarnya, bertuliskan SETIA SIAP SEDIA. dan terdiri dari Pembina Satuannya, Pembina Gudep, Andalan, Orang Tua dan Tokoh

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

107

. . .

c. Warna bingkai, burung garuda dan pita adalah kuning emas, warna tulisan hitam dan warna latar merah. d. Pita kalung lebar berukuran + 2,5 X 60 cm, berwarna : a. Putih di sisi tepinya(kiri kanan) selebar + 0,4 cm b. Merah di tengah selebar + 1,78 cm c. Panjang pita jika dikenakan, TPG tepat di atas ujung tulang dada. e. TPG dari kain (sebagi duplikat) mempunyai ketentuan sama dengan TPG di atas. Hanya tidak menggunakan atau digantungkan pada pita TPG dari kain ditempel di atas saku kanan di atas bintang tahunan, tigo, dll. Arti Lambang TPG a. Bentuk Segi Lima mencerminkan Pncasila b. Gambar Garuda terbang melambangkan kekuatan besar pada dirinya untuk mencapai cita cita yang tinggi, bertindak dengan jiwa pramuka yang berkembang dalam dadanya dan berpegang pada semboyan SETIA SIAP SEDIA. c. Pada masing masing sayap tertulis 17 bulu, 8 bulu pada ekor, dan pangkal sayap terdapat 45 bulu. Ini melambangkan waktu kemerdekaan Indonesia. Lambing Gerakan Pramuka di dadanya digantungkan dengan rantai yang terdiri dari 10 buah mata rantai, melambangkan Dasa Dharma. Pita yang digenggam terlipat menjadi 3 bagian yang mengkiaskan Tri Satya dan ujung ujung pita terpotong menjadi 2 bagian (Dwi satya dan Dwi Dharma) d. Arti Semboyan SETIA SIAP SEDIA i. SETIA ; seorang Pramuka Garuda selalu setia kepada Tuhan, bangsa dan Negara, pempinan dan keluarga. ii. SIAP ; seorang Pramuka Garuda akan selalu siap untuk berbuat kebajikan dan jasa setiap waktu. iii. SEDIA ; seorang Pamuka Garuda akan selalu mempunyai rasa kesediaan atau keikhlasan untuk berbakti.

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

108

. . .

TPG disematkan melalui Upacara pemberian TPG. Sanksi yang berlaku sama seperti pada sanksi yang berlaku pada TKU dan TKK.

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

109

. . .

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

110

. . .

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

111

. . .

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

112

. . .

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

113

. . .

4.9 Lomba Tingkat dan Jambore Lomba Tingkat (LT) Lomba Tingkat Regu Pramuka Penggalang merupakan pertemuan regu-regu Pramuka Penggalang dari suatu satuan Pramuka atau berbagai satuan Pramuka dengan acara kegiatan kreatif, rekreatif dan induktif dalam bentuk perlombaan yang di laksanakan dengan menggunakan Prinsip Dasar dan Metode Kepramikaan Jembore merupakan pesta Pramuka Penggalang yang bersifat rekreatif, riang gembira, penuh rasa persaudaraan, kreatif dan menarik . Fungsi LT adalah sarana untuk : 1. Menerapkan dan menilai satya dan darma Pramuka, pengetahuan serta pengalaman yang di peroleh para Pramuka Penggalang dalam latihan latihan di satuannya . 2. Menyalurkan kegemaran para Pramuka Penggalang yang suka berlomba ke arah keghiatan yang berguna dan bernilai pendidikkan . 3. 4. 5. Membina dan mengembang kan kepemimpinan serta kemampuan mengelola regu dan kegiatannya . Membina dan mengembang kan mental / moral, pisik, intelektual, emosional, dan social memberi kesempatan dan kepercayaan kepada para Pramuka Penggalang melaksanakan kegiatan dari oleh dan untuk mereka . Penyelenggara LT di atur sebagai berikut : 1.) LT di tingkat pasukan / gugus depan disebut LT I diadakan sedikitnya sekali Dallam waktu empat bulan oleh pembina Gugus depan dalam hal ini Pembina dan Pembantu Pembina Pramika Penggalang 2.) 3.) 4.) LT di tingkat Ranting di sebut LT II, diadakkan sedikitnya sekali dalam waktu 1 (satu) tahun oleh Kwartir Ranting . LT di tingkat cabang di sebut LT III, diadakan sedikitnya sekali dalam waktu 1 (satu) tahun oleh Kwartir Cabang . LT di tingkat daerah di sebut LT IV, diadakan sedikitnya dua tahun sekali oleh Kwartir Daerah .

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

114

. . .

5.)

LT di tingkat nasional di sebut LT V, diadakan bila dipandang perlu oleh Kwartir Nasional .

Pelaksanaan LT : a.) LT dilaksanakan secara sendiri-sendiri antara LT untuk Pramuka Penggalang Puteri dengan LT untuk Pramuka Penggalang Putera . b.) LT dilaksanakan dalam bentuk perkemahan c.) Lama Pelaksanaan LT disesuaikan dengan kondisi setempat (tidak kurang dari 3 hari dan tidak lebih dari 5 hari). Khusus LT I dilaksanakan 1 5 hari. d.) Dalam melaksanakan LT perlu dihindario hal hal yang menimbulkan gangguan terhadap kerukunan, persaudaraan, kejujuran, kesehatan, ketentraman dan keamanan harta benda serta lingkungan alam. e.) LT dilaksanakan dalam suasana riang gembira, persaudaraan, gotong royong dan saling membantu, serta memberikan kesan yang baik kepada para peserta, pelaksana dan orang tua serta masyarakat. Kegiatan Dalam LT 1. Kegiatan LT dilaksanaklan dengan Sistem Among dan PDMPK 2. menggunakan istilah berprestasi untuk menggantikan istilah menang atau juara. 3. acara kegitan LT dikelompokkan sebagai berikut: a. b. c. Jambore Jambore merupakan pesta atau pertemuan para Pramuka Penggalang dengan acara kegiatan yang bersifat rekreatif, riang gembira, penuh rasa persaudaraan, kretif, menyenangkan dan mengesankan dimana kegiatannya berbentuk perkemahan. Macam kegiatan Jambore akan selalu disesuaikan dengan kondisi daerah, diantaranya : a. b. persaudaraan keterampilan kepramukaan Kelompok Kelompok Kelompok : Mental, Agma, patriotisme, sikap : keterampilan & kecakapan, ketangkasan, karya : pengetahuan, kesehatan, kebersihan, kerapian bermasyarakat. & usaha, praktik ketatalaksanaan regu,

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

115

. . .

c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. m.

hasta karya haling rintang penjelajahan bakti masyarakat api unggun karnaval pengenalan SAKA forum penggalang kehidupan beragam dalam perkemahan pengenalan lingkungan keterampilan berkeseian Penyelenggaraan Jambore Pramuka Penggalang dapat

dibedakan menjadi : a. Jambore Ranting, diselenggarakan oleh Kwartir Ranting b. Jambore Cabang, diselenggarakan oleh Kwartir Cabang c. Jambore Daerah, diselenggarakan oleh Kwartir Daerah d. Jambore Nasional, diselenggarakan oleh Kwartir Nasional

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

116

. . .

4.10

Penjelajahan Penjelajahan atau lintas alam bagi pramuka merupakan suatu

kegiatan di alam terbuka yang menarik, menyenangkan dan menantang yang dapat mengembangkan kecintaan terhadap alam dan menambah wawasan tentang lingkungan. Dalam suatu penjelajahan atau lintas alam pada umumnya dikonsentrasikan pada kegiatan Survival Training yang penuh haling rintang, naik turun tebing, untuk memberikan pengalaman bagaimana merasakan menghadang. Kegiatan penjelajahan atau lintas alam dirancang sedemikian rupa, sehingga merupakan suatu kegiatan yang dapat menampung berbagai macam keterampilan kepramukaan sekaligus yang diramu menjadi kegiatan yang tidak menjemukan. Kegiatan tersebut antara lain : e. Membaca Peta Medan / Topografi f. Menggunakan Kompas g. Membuat Peta Pita atau Peta Perjalanan h. Memecahkan Sandi dan Isyarat i. Membaca Tanda Jejak j. Menaksir k. Membuat Panorama Sket l. Praktek P3K/ PPGD m. Melintasi Halang Rintang Dalam melaksanakan tugas diperjalanan selam penjelajahan akan terjadi penerapan dan pengembangan : a. Kepemimpinan b. Sikap Demokratis c. Kekompakan Kerja d. Kematangan Berfikir e. Kemandirian f. Kepercayaan Diri g. Keterampilan dan Ketangkasan h. Administrasi dan Pembagian Tugas i. Pengetahuan dan Pengalaman Dengan demikian penjelajahan sekaligus dapat mengembangkan keterampilan manajerial, keterampilan bergaul, keterampilan intelektual, suatu keberhasilan melintasi haling rintang yang

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

117

. . .

keerampilan emosional, keterampilan sosial, keterampilan spiritual dan keterampilan fisik. Kegiatan Penjelajahan harus memperhatikan / memperhitungkan adanya : a. Tingkat keselamatan peserta. b. Tingkat kesulitan yang dihadapi peserta c. Petugas petugas pos hendaknya bersikap mendidik dan ramah

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

118

. . .

4.11

Unggun Gembira Unggun Gembira adalah sebuah kegiatan di alam terbuka

yuang digunakan sebagi salah satu sarana pendidikan. Sering kali acara api unggun menemani aktivitas berkemah para Pramuka. Unggun gembira juga digunakan sebagai kegiatan hiburan yang memiliki suasana riang gembira dan untuk menghangatkan diri serta menghindarkan dari gangguan binatang buas.

Melalui kegiatan Api Unggun setiap Pramuka diharapkan dapat memiliki pengembangan diri untuk : mempererat persaudaraan dan kerjasama menambah rasa keberanian dan percaya diri membuata suasana kegembiraan dan kebebasan mengembangkan bakat dan kreatifitas 1. Acara Api Unggun a. Pada acara api unggun peserta didik menciptakan suasana gembira dan menyenangkan dengan jalan menampilkan kreasi seni. b. Untuk kelancaran maka perlu dibentuk tim Pengatur yang bertugas : Mempersiapkan alat dan bahan Mengatur jalannya penapilan Mengontrol unggun agar tetap menyala Merapikan kembali lahan api unggun stelah selesai

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

119

. . .

c. Pembina Pramuka hendaknya turut memeriahkan suasana dengan peserta didik. 2. Tata Cara Pelaksanaan a. medan pelaksanaan Api Unggun adalah alam terbuka b. bila tempat peaksanaan di lapangan berumpt maka alangkah baiknya jika rumput yang sebagai alasnya dipindah dulu atau diberi alas lain seperti batu bata. c. Bila selesai tidak boleh ada bekas api unggun d. Tidak boleh merusak lingkungan

3. Pelaksanaan Seni Pentas a. Acara pementasan disusun sedemikian rupa sehingga bervariasai dan tidak monoton b. Keteraturan dan variasi akan membantu komunikasi dan penonton dengan terselenggaranya acara 4. Macam Macam Bentuk Api Unggun a. Bentuk Piramida -Kayu disusun berbentuk piramida makin tinggi makin kecil -Piramid ada yang berbentuk segi tiga ada yang berbentuk segi empat

b. Bentuk Pagoda Di tengah terdapat kayu besar yang dipancangkan, kayu lain disandarkan pada tongkat tersebut, di tengah tengah diberi kayu yang mudah terbakar.

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

120

. . .

c. Bentuk Pagoda Roboh Kita atur ujung kayu bertemu ditengah tengah di tempat pertemuan kayu diberi kayu kayu kecil atau sampah yang mudah terbakar. Bentuk dan p[anajng kayu tidak sama.

d. Bentuk Kursi Bentuk unggun seperti kursi dan kayunya diletakkkan berjajar seperti kursi. Cara membuatnya : dua pancang kayu dipancangkan sejajar condong (45 60 derajat) dua kayu lain diletakkan rebah dekat pancang selanjutnya kayu diletakkan melintang di atasnya.

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

121

. . .

4.12 Satuan Karya Pramuka Satuan Karya (SAKA) dalam lingkungan World Scouting disebut Scouting Service Brigade merupakan wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan meningkatkan pengetahuan, kemampuan, keterampilan dan pengetahuan pramuka dalam berbagai kejuruan, serta memotivasi mereka untuk melaksanakan kegiatan Karya nyata dan produktif sehingga dapat memberi bekal bagi kehidupan dan pengabdiannya kepada berbagai elemen hidup. Tujuan dan Sasaran SAKA a. Tujuan : pemantapan ketahanan dan ketangguhan mental, moral, fisik, intelektual, emosional dan social peserta didik khususnya teknologi, sehingga pada saat mereka meninggalkan Gerkan Pramuka benar benar siap sebagai kader bangsa yang sekaligus kader pembangunan yang bermoral pancasila. b. Sasaran: a. Ketahanan dan ketangguhan mental, moral, fisik, intelektual, emosinal dan social untuk menghadapi tantangan hidup di masa depan b. Keterampilan menerapkan iptek praktis untuk hidup dalam belantara kehidupan masa depan secara mandiri, berani dan bertanggung jawab. c. Keterampilan untuk berwira usaha .

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

122

. . .

Di mana SAKA? SAKA Pramuka itu adanya paling tinggi di tingkat Cabang bahkan paling efektif di tingkat ranting. Siapa SAKA? Anggoata SAKA adalah pramuka yang bernaung dan aktif dalam Gugus Depan yang berada dalam naungan Ranting dan atau Cabang masingmasing. Penggorganisasian SAKA. SAKA adalah bagian integral dari Gerkan Pramuka dan Jajaran Kwartir Gerakan Pramuka. SAKA secara organisatoris ada di bawah wewnang pengendalian, bimbingan dan binaan Kwartir Cabang / Ranting. SAKA menggunakan nama pahlawan yang berkaitan dengan bidang yang menjadi kekhususan kegiatannya. SAKA dibagi menjadi maksimal empat krida dengan kegiatan yang spesifik yang diminati anggotanya. Krida beranggotakan 10 orang dan dipimpin oleh seorang pimpinan Krida. Setiap SAKA membentuk Dewan SAKA yang terdiri dari para Pemimpin Krida, Wakil Pimpinan Krida, Pamong SAKA, Wakil Pamong SAKA dan Instruktur SAKA. Para anggota Dewasa tersebut berfungsi sebagai Konsultan dan Konselor/Pembimbing. SAKA putera dan puteri berdiri terpisah. Bagaimana Operasional SAKA? Terdiri dari pertemuan pertemuan : d. Pertemuan Berkala Dilaksabakan seteiap dua tahun atau ditentukan oleh siding Dewan SAKA. Bersifat seperti pertemuan Ambalan/Racana. Berpusat dalam Krida dengan program / acara spesifik Krida. e. Praktek Kerja Lapangan (PKL) Anggota Krida secara perseorangan aatau satuan Krida melakukan praktek Kerja nyata di instansi atau organinasi baik pemerintah maupun swasta dalam bidang yang sesuai dengan spesialisasi Krida.

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

123

. . .

Hasil PKL dibahas dala, Krida kemudian dal;am forum SAKA f. Bina Potensi Diri (BPD) Pengembaraan secara perorangan atau satuan krida/ SAKA dengan cara antara lain ; ekspedisi, penelitian, pengamatan, penmgumpulan data dan informasi. Analisis hasil pengembaraan dilanjutkan laporan dan rekomendasi hasil pengembaraan. Implementasi rekomendaso pengembaraan dal;am bentuk proyek pengabdian masarakat atau program peningkatan potensi anggota SAKA. g. Pengabdian Karya Nyata Merencanakan kegiatan pengabdian masyarakat atas dasar laporan dan rekkomendasi hasil pengembaraan. Melakuakan direncanakan. Mengevaluasi pelaksanaan proyek pengabdian masyarakat. Operasional SAKA dikelola oleh Dewan SAKA dan Pamong SAKA serta Instruktur SAKA. Kegiatan kegiatan operasional dilaksanakan dengan PDMPK. Dalam kegiatannya diterapkan : a. belajar sambil mengerjakan (learning by doing) b. belajar untuk memperoleh penghasilan (learning to earn) c. penghasilan untuk hidup (earning to live) d. hidup untuk mengabdi (living to serve) proyek pengabdian masyarakat yang telah

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

124

. . .

V.

PENUTUP

Demikian buku praktis yang dapat digunakan pembaca, pramuka pada khususnya dalam menyelenggarakan kegiatan kegiatan untuk tingkat penggalang. Semoga dapat digunakan sebagi acuan dan bermanfaat bagi masa depan Gerkan Pramuka Indonesia. Memang manusia tidak luput dari kesalahan, untuk itu saran dan kritik dari pembaca penulis harapkan demi perkembangan menuju arah yang lebih baik di masa yang akan datang. Terima kasih.

Untuk lebih luas bicara tentang hal kepramukaan silakan klik www.agm78.blogspot.com

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

125

. . .

DAFTAR PUSTAKA

LEMDIKANAS. 2001. Bahan Serahan KMD Kursus Pembina Pramuka mahir. LEMDIKANAS. 2001. Bahan Serahan KML Golongan Penggalang. www.pramukanet.org rido284.wordpress.com/.../ Buku buku Teknik Kepramukaan Tingkat Penggalang (Berbagai Sumber)

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

126

. . .

LAMPIRAN

K U D O M A N N G G A L A N G B :: X U K U E D O M A N E N G G A L A N G Y S BU U K UP PE E D O M A NP PE E N G G A L A N GB BY Y XS SA AG GM M7 78 8
U A N J O O S P O L J ! ! ! U A N J O O S P O L J ! ! ! J U A N J O O S P O L ! ! !

127

. . .

You might also like