You are on page 1of 10

2013

Teori Lewis dalam Ikatan Atom

Kharisma N. Puspitasari 123234217


KIMIA A 2012-UNESA
3/23/2013

Teori asam basa Bronsted-Lowry hanya mampu menjelaskan reaksi asam basa yang melibatkan proton (H+), lantas bagaimana dengan reaksi asam basa yang tidak melibatkan proton? Pada tahun 1923, Gilbert N. Lewis mempublikasikan definisi asam basa berdasarkan teori ikatan kimia. Ia berpendapat bahwa asam merupakan senyawa yang dapat menerima pasangan elektron bebas, sedangkan basa merupakan senyawa yang dapat memberikan pasangan elektron bebas. Dengan kata lain, setiap zat yang mempunyai pasangan elektron bebas untuk disumbangkan pada zat lainnya dapat bertindak sebagai basa dalam reaksi asam basa, begitu pula sebaliknya setiap zat yang dapat menerima pasangan elektron bebas dapat bertindak sebagai asam. Sebagai contoh, pada reaksi antara NH3 dengan BF3, senyawa NH3 memiliki sepasang elektron bebas yang dapat disumbangkan pada senyawa BF3, dengan demikian NH3 merupakan basa Lewis dan BF3 merupakan asam Lewis.

Setiap zat yang mampu mendonorkan pasangan elektron bebasnya merupakan basa Lewis, contohnya yaitu ion halida (Cl-, F-, Br-, I-), amonia, ion hidroksida, molekul air, senyawa yang mengandung unsur N, O, atau S , seyawa golongan eter, keton, serta molekul CO2. Gambar berikut ini merupakan senyawa atau ion yang dapat bertindak sebagai basa Lewis beserta pasangan elektron bebasnya.

Sedangkan setiap zat yang memiliki kemampuan untuk menerima pasangan elektron bebas merupakan asam Lewis, contohnya yaitu H+, B2H6, BF3, AlF3, ion logam transisi yang bisa mebentuk ion kompleks seperti Fe 2+, Cu2+, Zn2+, dan sebagainya. Berikut ini merupakan contoh reaksi asam basa Lewis lainnya:

1. Lambang Lewis Lambang Lewis dibuat dengan cara menuliskan lambang atom dikelilingi oleh sejumlah titik atau garis untuk menyatakan atom valensi. Contoh, unsur Hidrogen mempunyai satu elektron dalam kulit valensinya, maka diberi lambang H. Cara membuat lambang lewis untuk unsur golongan utama adalah sebagai berikut : a. Jumlah titik sesuai dengan golongan ( jumlah elektron valensi) b. Tempatkan 1 titik untuk setiap atom maksimum sampai 4 titik, kemudian titik selanjutnya dipasangkan(berpasangan) sampai mencapai octet Lambang Lewis unsur-unsur golongan utama adalah sebagai berikut :

2. Struktur Lewis Teori Lewis menjelaskan bahwa elektron valensi memegang peranan penting dalam pembentukkan ikatan kimia. Ikatan ini terbentuk karena transfer dan penggunaan elektron bersama l sebab atom atom bukan gas mulia cenderung mencapai konfigurasi yang sama dengan gas mulia (duplet atau oktet) dengan cara berikatan dengan dengan unsur lain membentuk molekul. Dengan demikian, susunan elektron valensi atom-atom bukan gas mulia dalam molekulnya dapat ditemukan dalam bentuk duplet atau oktet. Elektron-elektron yang terlibat adalam ikatan dinyatakan dengan struktur lewis. Struktur Lewis suatu atom atau ion terdiri atas lambang kimia yang

dikelilingi oleh titik-titik elektron. Struktur Lewis diusulkan oleh G. N. Lewis yang merupakan cara untuk menggambarkan elektron valensi dari atom-atom dengan titik-titik. Struktur Lewis sangat berguna dalam menggambarkan atom-atom yang saling berikatan membentuk ikatan kovalen atau ikatan ion. Penulisan struktur Lewis Langkah-langkah membuat struktur Lewis untuk molekul dengan ikatan kovalen tunggal dan rangkap : a. Tentukan semua atom yang membentuk molekul tersebut. Buat kerangka strukturnya dimana atom pusatnya biasanya adalah atom pertama dalam rumus kimia molekul tersebut. Ambil contoh molekul F- N -F / F b. Tentukan elektron valensi dari atom-atom berdasarkan golongannya pada sistem periodik. c. Tulis semua elektron valensi atom pusat dengan lambang (). Letakkan 1 elektron pada sisi di mana terdapat atom lain. Sisanya, letakkan secara berpasangan.

d. Tulis semua elektron valensi atom lainnya dengan lambang () sedemikian sehingga mengikuti aturan oktet/duplet atau pengecualian aturan oktet.

e. Periksa jumlah elektron di sekeliling atom pusat, apakah sudah sesuai dengan aturan oktet/duplet. Jika sudah sesuai, ganti setiap pasangan

elektrontersebut dengan garis tunggal (ikatan tunggal). Jika belum sesuai, tambahkan pasangan elektron. Apabila terdapat dua pasangan elektron, maka ganti dengan garis rangkap dua (ikatan rangkap dua). Jika terdapat 3 pasangan elektron, ganti dengan garis rangkap tiga (ikatan rangkap tiga). Atom N memerlukan 8 elektron di sekelilingnya untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil seperti gas mulia. Pada , jumlah elektron ini sudah terpenuhi. Jadi ganti setiap pasangan elektron tersebut dengan garis tunggal (ikatan tunggal).

atau

Struktur Lewis dalam Ikatan Atom 1. Struktur Lewis pada Ikatan Ion Pada ikatan ion, satu atom menyerahkan sebuah elektron pada yang lainnya, membentuk muatan positif dan negatif. - Ikatan ion pada NaCl

Ikatan pada MgO

Ikatan pada CaCl2

2. Struktur Lewis pada Ikatan Kovalen Tunggal Pada ikatan kovalen tunggal melibatkan penggunaan bersama 1 pasang elektron dua atom yang berikatan - Molekul H2 Molekul H2 terdiri dari 2 atom H. Atom H (Z =1) memiliki konfigurasi elekktron (1). Atom H memerlukan 1 elektron tambahan untuk mencapai konfigurasi He (2). Aturan duplet dapat dipenuhi apabila 1 atom H bergabung dengan atom H lain membentuk saru ikatan kovalen HH.

Molekul CH4 Molekul CH4 terdiri dari 1 atom C dan 4 atom H.

a. Atom C (Z=6) dengan konfigurasi elektron (2.4) memerlukan 4 elektron tambahan untuk mencapai konfigurasi elektron Ne (2.8). (Aturan oktet) b. Atom H (Z=1) Dengan konfigurasi elektron (1) memerlukan 1 elektron tambahan untuk mencapai konfigurasi elektron He (2). (aturan duplet). Aturan oktet dan duplet dapat dipenuhi apabila 1 atom C bergabung dengan 4 atom H membentuk 4 ikatan kovalen C H.

Molekul F2 Molekul F2 terdiri dari 2 atom F. Atom H (Z =9) memiliki konfigurasi elektron (2.7). Atom F memerlukan 1 elektron tambahan untuk mencapai konfigurasi Ne (2.8). Aturan oktet dapat dipenuhi apabila 1 atom F bergabung dengan atom F lain membentuk satu ikatan kovalen F F.

3. Struktur Lewis pada Ikatan Kovalen Rangkap Dua Pada ikatan kovalen rangkap dua ditunjukkan oleh garis rangkap dua (=), yang artinya ada 2 pasangan elektron ikatan. Contoh : - Ikatan rangkap dua pada molekul CO2

Ikatan tunggal dan rangkap dua pada C2H3Br

4. Struktur Lewis pada Ikatan Kovalen Rangkap Tiga Pada ikatan kovalen rangkap tiga ditunjukkan oleh garis rangkap tiga (), yang artinya ada 3 pasangan elektron ikatan. Contoh : - Ikatan rangkap tiga pada molekul N2

Ikatan tunggal dan rangkap tiga pada molekul HCN

5. Teori Oktet dan Isoelektronik Apabila konfigurasi elektron suatu atom atau ion mempunyai jumlah elektron yang sama maka dikatakan isoelektronik. Penulisan rumus titik elektron Lewis untuk atom atau ion isoelektronik juga sama. Oleh karena lambang Lewis hanya menunjukkan elektron valensi, konsep isoelektronik dapat diperluas meliputi spesi yang mempunyai elektron valensi sama. Spesi yang isoelektronik dengan gas mulia relatif stabil, karena konfigurasi elektronnyanya sama dengan gas mulia. Berikut beberapa contoh atom dan ion yang isoelektronik dengan gas mulia dan cenderung stabil. He, Li+, Be 2+, H-, mempunyai dua electron Ne, Na+, Mg 2+, Al 3+, mempunyai sepuluh electron Teori oktet menjelaskan, untuk gas mulia (selain He), delapan elektron dalam kulit valensinya disusun seolah mengisi kedelapan pojok kubus (gambar 3.3) sementara untuk atom lain, beberapa sudutnya tidak diisi elektron. Pembentukan ikatan kimia dengan penggunaan bersama pasangan elektron dilakukan dengan penggunaan bersama rusuk atau bidang kubus. Dengan cara ini dimungkinkan untuk memahami ikatan kimia yang membentuk molekul hydrogen.

Setelah Bohr mengembangkan model atom menyerupai planet dalam sistem tata surya, Lewis menyimpulkan bahwa elektron boleh jadi berputar di sekitar inti dalam beberapa orbit. Maka penggambaran rumus titik elektron berubah menjadi mengelilingi lambang unsurnya. Misalnya pada :

You might also like